1. KELOMPOK 3
Andari Putri N
Dhea Lyska A
Eriyanti Oktavia S
Friska Nurisa R
Gustiani Indah P
R Muh Rizaldi F.H.
Yushi Rahayu
2. Hakikat Bangsa dan Unsur-Unsur
Terbentuknya Negara
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri
atas unsur rohani dan jasmani. Serta makhluk yang pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama
manusia lainnya.
1. Pengertian Bangsa
Pengertian bangsa menurut para ahli adalah :
a. Ernest Renant
Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai
perasaan senasib dan sepenanggungan.
b. Jacobsen dan Lipman
Bangsa adlah suatu kesatuan budaya (culture unity) dan
suatu kesatuan politik (politic unity)
c. Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalm
sejarah suatu bangsa merupakan golongan yang beragam dan
tidak dapat dirumuskan secara eksak.
3. 2. Unsur-Unsur Pembentuk Bangsa
a. Kesatuan Sejarah
b. Kesatuan Nasib
c. Kesatuan Kebudayaan
d. Kesatuan Wilayah
e. Kesatuan Asas Kerohanian
3. Unsur-Unsur Terbentuknya Negara
Unsur negara dapat dibedakan menjadi 3 bagian
yaitu :
a. Rakyat
Rakyat adalah sekumpulan manusia yang
mendiami suatu wilayah tertentu.
1) Penduduk dan Bukan Penduduk
Penduduk adalah mereka yang telah memenu
hi syarat-syarat tertentu. Bukan Penduduk adalah orang-
orang yang bertempat tinggal di suatu negara hanya untu
sementara waktu.
4. 2. Warga Negara dan Bukan Warga Negara
Warga negara adalah orang-orang yang berada
di wilayah suatu negara. Bukan warga negara adalah
orang-orang yang berada di wilayah suatu negara,yang
berniat hanya sementara waktu dan tunduk pada
pemerintah di mana mereka berada.
3. Bangsa
Bangsa adalah satu jiwa atau satu asas
kerohanian yang ditimbulkan oleh adanya kemuliaan
bersama di masa lampau atau bangsa tumbuh karena
adanya solidaritas kesatuan.
5. b. Wilayah
Wilayah adalah batas tempat tinggal bagi
rakyat serta tempat berlangsungnya pemerintahan
yang berdaulat. Wilayah meliputi :
1. Wilayah Daratan
Wilayah daratan adalah wilayah permukaan
bumi dengan bats-batas tertentu dan dalam tanah
permukaan bumi.
2. Wilayah Laut
Wilayah lautan adalah wilayah air berupa
lautan dan berada dalam batas negara tertentu.
Batas wilayah laut ditetapkan sebagai berikut:
6. WILAYAH UDARA
Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas
wilayah darat dan laut. Kekuasaan wilayah udara diatur
dalam Perjanjian Paris 1919 dengan ketentuan sebagai
berikut :
Negara yang merdeka dan berdaulat berhak untuk
mengadakan eksplorasi dan eksploitasi dalam wilayah
udaranya.
Suatu negara mempunyai kedaulatan penuh atas ruang
udara di atas wilayah daratan dan lautan teritorial
sampai ketinggian tidak terbatas
7. BATAS WILAYAH NEGARA
Batas wilayah negara berdasarkan perjanjian dengan
negara tetangga, baik bilateral, multirateral, maupun
internasional. Batas wilayah daratan suatu negara,
antara lain :
Batas alam, misalnya : sungai, gunung, dan danau]
Batas buatan, misalnya : pagar tembok dan pagar
kawat berduri
Batas menurut ilmu pasti, misalnya : garis lintang dan
garis bujur
8. Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah semua tempat yang
menurut kebiasaan international diakui sebagai
daerah kekuasaan suatu negara, meskipun
tempat itu pada kenyataan-nya berada di
wilayah negara lain. Wilayah ekstrateritorial
dapat berupa berikut ini :
Kapal yang berlayar dan berbendera suatu negara
untuk kepentingan hukum atau kekuasaan suatu
negara, baik dilaut maupun di laut terirorial
negara lain dianggap floating island
Tempat kedaulatan atau perwakilan diluar negara
adalah tempat perwakilan suatu negara di negara
lain yang memiliki bendera di tempat perwakilan itu.
9. C. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah yang berdaulatmempunyai kekuasaan
tertinggi yang dihormati dan ditaati oleh rakyatnya, serta
dihormati oleh negara lain.
1) Pemerintah dalam Arti Luas dan dalam Arti
Sempit
Pemerintah dalam arti luas merupakan gabungan
dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Pemerintah dalam arti sempit adalah hanya
mencakup lembaga eksekutif saja
Pemerintah sebagai badan kenegaraan yang kuasa
memerintah dalam arti luas.
a) Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan
yang berkuasa memerintah dalam arti luas.
b) Pemerintah dalam arti sempit sebagai keputusan
negara bersama-sama menteri.
c) Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan
tertinggi yang berku
10. 2. Kedaulatan ke Dalam dan ke
Luar
Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi
dalam suatu negara dan pemerintah harus ditaati pleh
rakyat. Kedaulatan ke luar adalah kekuasaan tertinggi
suatu negara sebagai pemegang kedaulatan yang
mampu mempertahankan kemerdekaan dari ancaman
negara lain. Sifat kedaulatan adalah sebagai berikut.
a) Permanen, artinya bahwa kedaulatan akan lenyap
bersamaan dengan lenyap nya negara
b) Asli, artinya bahwa kedaulatan tidak dilahirkan dari
kedaulatan lain
c) Bulat, artinya bahwa kedaulatan suatu negara tidak
dapat dibagi-bagi
d) Mutlak, artinya bahwa di dalam negara tidak ada
kekuasaan lain yang lebih tinggi
11. 3) Macam-Macam Kedaulatan
Beberapa teuri tentang legitimasi
kedaulatan, antara lain sebagai berikut
a) Kedaulatan Tuhan
b) Kedaulatan Raja
c) Kedaulatan Rakyat
d) Kedaulatan Negara
e) Kedaulatan Hukum
12. Pengakuan dari Negara Lain
Unsur pengakuan dari negara lain tidak
merupakan unsur pokok adanya negara,
melainkan sifatnya adalah menerangkan adanya
negara (deklaratif). Pengakuan dari negara lain
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pengakuan de jure
Pengakuan de jure adalah pengakuan
resmi menurut hukum internasional. Contoh
pengakuan de jure adalah Indonesia merdeka
tanggal 17 agustus 1945, berarti mulai saat itu
bangsa Indonesia telah berdaulat.
13. 2) Pengakuan de facto
Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut
kenyataan berdirinya negaradan telah menjalankan
pemerintahan sebagai mestinya. Contoh pengakuan de
facto adalah ketika pimpinan sekutu mendapati
kenyataan bahwa Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945ketika
mendarat di Indonesia pada tanggal 9 September 1945.
Fungsi pengakuan antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mengasingkan suatu negara dari hubungan
internasional
b. Untuk menjamin kelangsungan hubungan
internasional dengan jalan mencegah kekosongan
hukum yang merugikan,baik kepentinga individu
maupun antar bangsa
14. Negara dan Bentuk-Bentuk
Kenegaraan
1. Hakikat Negara
Kata negara berasal dari bahasa
Sanskerta, yaitu “nagari” atau “nagara” yang
berarti wilayah, kota, atau penguasa
15. Negara (Arti Luas)
1) Negara adalah kesatuan sosial yang diatur
secara konstitusional untuk mewujudkan
kepentingan bersama.
2) Negara merupakan integrasi dari kesatuan
politik.
3) Negara adalah organisasi pokok dari
kekuasaan politik.
16. Negara (Arti Sempit)
.
1) Negara adalah organisasi kemasyarakatan
yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya
sebagai kedaulatan (Soenarko)
2) Negara ialah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia-manusia yang berada
dibawah suatu pemerintahan yang sama ( R.
Djokosoetono)
17. Negara (Arti Khusus/Sudut
Pandang Tertentu)
1) Negara sebagai organisasi kekuasaan
(kewibawaan)
a) Negara adalah organisasi kekuasaan yang
bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan
masyarakat dengan kekuasaannya itu (J.H.A
Logemann Staatsrecht van Nederlands Indie)
b) Negara adalah organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia atau bangsa
(Kranenbrug)
c) Negara adalah organisasi kekuasaan yang
memaksa untuk melindungi kelangsungan
produksi dan dalam pergaulan hidup diakui
18. 2) Negara sebagai organisasi politik, yaitu suatu
lembaga yang memiliki kedaulatan dan
mengikat anggotanya atau bersifat memaksa
(Robert Mac Iver )
Negara sebagai asosiasi yang
diselenggarakan oleh atau pemerintah yang
diberi kekuasaan memaksa (kedaulatan) untuk
mencapai tujuan negara.
3) Negara sebagai organisasi kesusilaan, yaitu
suatu organisasi kesusilaan yang timbul
sebagai sintesa antara kemerdekaan umun
dengan kemerdekaan individual ( G.W.F.
Hegel – teori Dialektika)
4) Negara integralistik, yaitu negara yang bersatu
dengan seluruh rakyatnya dan negara yang
mengatasi seluruh paham perorangan atau
golongan. Tokohnya Spinoza, Hegel, dan
19. Prof. Dr. Mr. Soepomo (Sidang BPUPKI/31 Mei
1945) mengemukakan tiga teori tentang
pengertian negara.
1) Teori Individualistik (perorangan)
2) Teori kelas (golongan)
3) Teori integralistik (persatuan
20. C. Pengertian,fungsi, dan tujuan
NKRI
Negara merupakan kesatuan sosial
(masyarakat) yang diatur secara konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama
21. 2. Sifat Hakikat Negara
Sifat hakikat negara mencakup hal hal sebagai
berikut/
a. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa dalam arti
mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan
fisik secara legal.
b. Sifat Monopoli
Negara memiliki sifat monopoli dalam arti
negara dapat melarang aliran politik dan
kepercayaan yang bertentangan dengan tujuan
masyarakat.
c. Sifat Mencakup Semua
Peraturan perundang-undangan yang berlaku
22. Pengertian Negara dari Pakar
Kenegaraan
George Jellinek :
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu
Kranenburg :
Negara merupakan kesusilaan yang muncul sebagai
sintesis dana kemerdekaan individual san
kemerdekaan universal
Prof. Mr. Djoko Soetomo :
Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintah yang sama
Prof . Mr. Soenarko :
Negara adalah oraganisasi masyarakat yang
mempunyai daerah tertentu di mana kekuasan negara
berlaku sepenuhnya sebagai sovereign (kedaulatan)
23. Terjadinya Negara
Terjadinya negara : Banyak pakar sejarah maupun
kenegaraan yang mempercayai terjadinya negara
melalui proses pertumbuhan primer dan sekunder .
a. Terjadinya Negara Secara Primer
1) Suku/persekutuan Masyarakat (genoot schaf)
2) Fase Reich
3) Fase Staat
4) Fase Democrasische Natie dan Dictatur
24. a. Terjadinya Negara Secara
Primer
1) Suku/persekutuan Masyarakat
(genoot schaf)
2) Fase Reich
3) Fase Staat
4) Fase Democrasische Natie dan
Dictatur
25. b. Terjadinya Negara Secara
Sekunder
1) Pengakuan de facto , yaitu di berikan
kepada negara yang baru muncul.
2) Pengakuan de Jure, pengakuan yang
diberikan terhadap negara yang telah
dibentuk berdasarkan prosedur yang
secara hukum.
26. D. Menunjukan Semangat
Kebangsaan,Nasionalisme, dan Patriotisme dalam
kehidupan Bermasyarakat,Berbangsa dan
Bernegara
Nasional dan patriotisme merupakan tinjauan yang bersifat politis dan
dikaitkan dengan negara. Nasionalime berasal dari kata “nation” yang
berarti bangsa,dan “isme” ialah paham atau aliran. Dengan
demikian,nasionalisme berarti paham kebangsaan. Adapun patriotisme
berasal dari kata “patria” atau “patris” berarti tanah air.
1. Menunjukan Sebangat Kebangsaan (Nasionalisme Dan
Patriotisme)
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa atau nasionalisme
Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928 diselenggarakan Kongres
Pemuda II di batavia (Jakarta). Yang Kemudian menghasilkan ikrar
Sumpah Pemuda,yang berbunyi sebagai berikut.
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
satu,tanah air Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa
satu,bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
Persatuan,bahasa Indonesia.
27. Dilihat dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia menuju kemerdekaan dan
persatuan, maka sumpah pemuda
merupakan langkah nyata yang
mendasari terwujudnya keinginan
tersebut.
Oleh karena itu, angakatan ini sering
disebut angakatn penegas
28. 2. Menerapkan semangat
kebangsaan
Dari segi pendekatannya, patriotisme
dapat kita terapkan melalui cara
ketauladanan dan dilakukan dengan
contoh-contoh perbuatan, sedangkan
pewarisan dapat dilakukan dengan
cara mengahayati jiwa patriotisme dan
nasionalisme
29. Patriotisme dapat diterpakan dalam
berbagi lingkungan kehidupan berikut
:
A. Lingkungan keluarga
1. membiasakan hidup hemat,
disiplin, dan sikap tanggung jawab
2. menumbuhkan rasa saling
memiliki, menjaga, dan merawat hak
milik keluarga
3. menciptakan suasan kehidupan
yang terib, dinamis, dan saling
menghargai
30. B. Lingkungan sekolah
1. menumbuhkan sikap hidup sehat
melalui kegiatan UKS atau PMR
2. kegiatan pencinta alam
3. melaksanakan upacara bendera
C. Lingkungan masyarakat
1. kegiatan siskamling
2.kegiatan pemeliharaan lingkungan
3. kegiatan sosial seperti bakti sosial,
membatu korban bencana alam dll.