Sistem reproduksi wanita terdiri atas alat genitalia eksterna seperti vulva, vagina, dan payudara serta alat genitalia internal seperti uterus, tuba falopi, dan ovarium. Organ-organ ini bekerja sama untuk proses reproduksi melalui pengaruh hormon seperti estrogen, progesteron, dan hormon lainnya."
2. Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak, sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara
jantan dan betina.
6. Vulva
Tampak dari luar
(mulai dari mons
pubis sampai tepi
perineum), terdiri
dari mons pubis,
labia mayora,
labia minora,
clitoris, hymen,
vestibulum,
orificium urethrae
externum,
kelenjar-kelenjar
pada dinding
vagina.
7. Mons pubis
Lapisan lemak di bagian
anterior symphisis os
pubis.
Pada masa pubertas
daerah ini mulai
ditumbuhi rambut
pubis.
Labia mayora
•Lapisan lemak lanjutan
mons pubis ke arah
bawah dan belakang,
banyak mengandung
pleksus vena.
8. Labia minora
•Lipatan jaringan
tipis di balik labia
mayora, tidak
mempunyai
folikel rambut.
•Banyak terdapat
pembuluh darah,
otot polos dan
ujung serabut
saraf.
11. Kelenjar Bartholini dan
Skene
a. Kelenjar yang penting
didaerah vulva karena
dapat mengeluarkan
lendir.
b. Pengeluaran lendir
meningkat saat hubungan
seks.
12. Introitus / orificium
vagina
Terletak di bagian bawah
vestibulum. Pada gadis
(virgo) tertutup lapisan
tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen,
utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat
lubang kecil untuk aliran
darah menstruasi, dapat
berbentuk bulan sabit,
bulat, oval, cribiformis,
septum atau fimbriae.
13. Vagina
• Rongga muskulomembranosa
berbentuk tabung mulai dari
tepi cervix uteri di bagian
kranial dorsal sampai ke vulva
di bagian kaudal ventral.
• Daerah di sekitar cervix
disebut fornix, dibagi dalam 4
kuadran : fornix anterior,
fornix posterior, dan fornix
lateral kanan dan kiri.
• Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal
yang elastis. Dilapisi epitel
skuamosa berlapis, berubah
mengikuti siklus haid.
14. Fungsi vagina :
1. mengeluarkan ekskresi uterus pada
haid,
2. jalan lahir dan
3. kopulasi (persetubuhan).
15. Perineum
• Daerah antara tepi bawah
vulva dengan tepi depan
anus.
• Perineal body adalah raphe
median m.levator ani,
antara anus dan vagina.
• Perineum meregang pada
persalinan, kadang perlu
dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir
dan mencegah ruptur.
16. Mammae (payudara)Mammae (payudara)
• Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas
otot dada, tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan
batas-batas yang tampak dari luar sebagai berikut:
– Superior : iga II atau III
– Inferior : iga VI atau VII
– Medial : pinggir sternum
– Lateral : garis aksillaris anterior
• Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar
payudara, sedang pada beberapa jenis hewan, kelenjar susu
dapat membentang dari sekitas lipat paha sampai dada, kelenjar
mammae merupakan ciri pembeda pada semua mamalia.
Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering kali berukuran
tidak sama.Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang
umumya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara
membesar, mencapai 600 gram pada waktu menyusui mencapai
800 gram.
17. Ada tiga bagian utama payudara,
yaitu:
1.Korpus (badan), yaitu yang
membesar
2.Aerola, yaitu yang kehitaman
di tengah
3.Papilla, atau putting, yaitu
yang menonjol di puncak
payudara
18. • Kulit puting susu berpigmen
banyak dan tidak berambut.
Papilla dermis mengandung
banyak kelenjar sebasea. Ada
empat macam bentuk puting,
yaitu bentuk yang
normal/umum, pendek/datar,
panjang dan terbenam
(inverted). Namun bentuk-
bentuk putting ini tidak selalu
berpengaruh pada proses
laktasi, yang penting adalah
bahwa putting susu dan
areola dapat ditarik sehingga
membentuk tonjolan atau
“dot” ke dalam mulut bayi.
Pada beberapa kasus dapat
terjadi dimana putting tidak
lentur, terutama pada bentuk
puting terbenam, sehingga
butuh penanganan khusus.
20. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir,
dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi,
retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding
uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks
uteri.
21. Serviks uteri
• Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis
(berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan
pars supravaginalis.
• Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan
jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin.
• Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio
cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri
internum (dalam, arah cavum).
22. Corpus uteri Terdiri dari :
• luar lapisan
serosa/peritoneum yang
melekat pada ligamentum
latum uteri di intraabdomen,
• tengah lapisan
muskular/miometrium
berupa otot polos tiga lapis
(dari luar ke dalam arah
serabut otot longitudinal,
anyaman dan sirkular),
• dalam lapisan endometrium
yang melapisi dinding
cavum uteri, menebal dan
runtuh sesuai siklus haid
akibat pengaruh hormon-
hormon ovarium.
24. Salping / Tuba Falopii
• Embriologik uterus dan tuba berasal
dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm,
berfungsi sebagai jalan transportasi
ovum dari ovarium sampai cavum
uteri.
• Dinding tuba terdiri tiga lapisan :
serosa, muskular (longitudinal dan
sirkular) serta mukosa dengan epitel
bersilia.
• Terdiri dari pars interstitialis, pars
isthmica, pars ampularis, serta pars
infundibulum dengan fimbria, dengan
karakteristik silia dan ketebalan
dinding yang berbeda-beda pada
setiap bagiannya (gambar).
25. • Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter
uterotuba pengendali transfer gamet.
• Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /
infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga
terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
• Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada
ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae
berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
• Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada
usus).
26. Ovarium
• Organ endokrin berbentuk oval,
terletak di dalam rongga
peritoneum, sepasang kiri-kanan.
• Dilapisi mesovarium, sebagai
jaringan ikat dan jalan pembuluh
darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam
1. pembentukan dan pematangan
folikel menjadi ovum
2. ovulasi (pengeluaran ovum),
3. sintesis dan sekresi hormon-
hormon steroid (estrogen oleh
teka interna folikel, progesteron
oleh korpus luteum pascaovulasi).
27. • Fimbriae
merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh
ovarium.
• Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang
telah ditangkap oleh fimbriae.
• Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
• Cervix
merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus
menuju saluran vagina.
• Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai
pada vagina.
28. Hormon-Hormon
Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen
tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen
berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada
wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas
cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
29. Lanjutan…Lanjutan…
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di
hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,
begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi
oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan
ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
30. Lanjutan…Lanjutan…
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel
granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus
(LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1
jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12
minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester
kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki
fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack,
dsb).
31. Lanjutan…Lanjutan…
• 7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan
sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human
Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin
tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin
juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga
jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi
gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan
haid berupa amenorhea.
32. Fungsi Hormon
Reproduksi pada wanita
• Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
• Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
• Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
• Hormon progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH
36. GENITALIAGENITALIA
EKSTERNAEKSTERNA
• PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada
dua permukaan yaitu permukaan posterior penis teraba lunak
(dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis
tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus
kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di bagian
tengah. Ujung penis disebut glans. Glands penis ini
mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus
spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang
dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit luar),
prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan
(sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada
wanita memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks
uterus.
37.
38.
39. • SKROTUMSKROTUM
• Kantung yang berisi testisKantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal denganTerdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringatsejumlah kelenjar lemak dan keringat
• Fungsi :Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testissebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperaturRegulasi temperatur
40. A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
TESTIS
• Organ primer untuk reproduksi pria
• Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak
gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5
cm.
• Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu
kantung ekstraabdomen tepat dibawah penis
• Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan
epididimis disebut tunika vaginalis
• Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
Fungsi :
– Kelenjar endokrin : hormon testosteron
– Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
• Tidak terdapat dalam tubuh
• Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & Struktur dalam
GENITALIA INTERNAGENITALIA INTERNA
41.
42.
43. Bungkus luar :
A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong
mesothelium,melapisi permukaan testis bgn→
anterior
B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa
mrpk kapsula yg lbh tebal sepanjang
permukaan posterior mediastinum testis→
C. Tunika vasculosa : sangat tipis
Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T.albugenia,membagi
testis mjd ± 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus →
eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara
tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis
( Leydig) → endokrin
44.
45. EpididymisEpididymis
• Saluran transport sperma pertamaSaluran transport sperma pertama
• Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk
secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis
• Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini
berawal dari puncak testis (kepala epididimis) dan
berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor
epididimis yang kemudian menjadi vas deferens.
Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir
sperma
46. Lanjutan…Lanjutan…
• Bagian: caput, corpusBagian: caput, corpus dandan caudacauda
• Mempunyai 4 fungsi :Mempunyai 4 fungsi :
• 1) Transpor sperma Transport1) Transpor sperma Transport
• 2) konsentrasi sperma2) konsentrasi sperma
• 3) Penyimpanan sperma3) Penyimpanan sperma
• 4) Maturasi/pematangan sperma (khususnya di4) Maturasi/pematangan sperma (khususnya di
daerah cauda)daerah cauda)
47.
48. B. Saluran Keluar TestisB. Saluran Keluar Testis
• Vas deferens merupakan saluran
panjang dan lurus yang mengarah ke
atas dan berujung di kelenjar prostat.
Berfungsi untuk mengangkut sperma
menuju vesikula seminalis.
• Saluran ejakulasi merupakan saluran
yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra.
• Urethra merupakan saluran panjang
terusan dari saluran ejakulasi dan
terdapat di penis
50. Vesikula SeminalisVesikula Seminalis
• Vesikula seminalis atau kantung semen adalah
kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan vesika seminalis
bersifat basa (alkalis) dan menyumbangkan 60%
dari komposisi total cairan semen. Kandungan
cairan vesika seminalis mengandung mukus,
fruktosa (yang menyediakan sebagian besar
energi yg digunakan oleh sperma), enzim
pengkoagulasi, asam askorbat, dan
protasglandin.
51. Kelenjar ProstatKelenjar Prostat
• Kelenjar ini letaknya melingkari bagian atas
uretra di bawah kandung kemih. Kelenjar ini
merupakan pensekresi semen terbesar, yang
langsung mensekresikan produknya menuju
uretra melalui beberapa saluran kecil. Cairan
prostat bersifat encer, seperti susu, dan
mengandung enzim antikoagulan, nutrisi
bagi sperma, dan sedikit asam.
• Cairan tersebut berfungsi untuk menetralkan
sifat asam pada vasa eferentia dan cairan
yang ada di dalam vagina sehingga sprema
dapat bergerak aktif.
53. Kelenjar Bulbo uretralKelenjar Bulbo uretral
(cowperi)(cowperi)
• Kelenjar ini juga dikenal sebagai kelenjar
bulbouretra. Kelenjar cowper terletak di sepanjang
uretra di bawah prostat. Fungsinya adalah
mensekresikan mukus dan cairan bening yang
menetralkan setiap urin asam yang masih tersisa
dalam uretra yang berfungsi sebagai pelicin. Cairan
dari kelenjar bulbouretra ini membawa sebagian
sperma yang dibebaskan sebelum ejakulasi. Hal
inilah yang menjadi alasan sering gagalnya teknik
kontrasepsi atau kontrol kelahiran dengan cara
menarik penis sebelum ejakulasi.
54.
55.
56.
57. Ereksi, kenapa bisa terjadi ?Ereksi, kenapa bisa terjadi ?
Adanya enzim cGMP otot polos menjadi rilex aliran darah
semakin cepat tabung-tabung mengembang
PDE5 sebagai penghancur pesta ereksi, yang memecah
cGMP
Fase ereksi :
Fase lemas (flasid)
Fase pengisian darah
Fase Tumesensi (pembesaran)
Fase ereksi
Fase Rigid
Fase detumesensi
58. Perbedaan oogenesis danPerbedaan oogenesis dan
spermatogenesisspermatogenesis
1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil
balig sampai seumur hidup sedangkanbalig sampai seumur hidup sedangkan
oogenesis dimulai semenjak embrio,oogenesis dimulai semenjak embrio,
terhenti sebagian waktu lahir danterhenti sebagian waktu lahir dan
diladilannjutkan sampai akil balig sampaijutkan sampai akil balig sampai
menopausemenopause
2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus
sedangkan oogenesis memiliki siklussedangkan oogenesis memiliki siklus
(menstruasi)(menstruasi)
59. Sistem HormonSistem Hormon
Reproduksi priaReproduksi pria
Hormon:
• Substansi kimia yang disekresi oleh kelenjar
endokrin, berfungsi mengatur proses tubuh,
hormon dibawa ke organ target spesifik &
kejaringan oleh aliran darah.
60. Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
(1)(1)
Susunan kimia hormon:
• Peptida: follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hor-
mone (LH)
• Steroid: Testosteron, Estrogen dan
pertumbuhan.
61. • Hormon FSH
yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara
langsung.
• Hormon LH
yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh
sekresi testosterone
• Tostesteron
Tostesteron disekresikan oleh sel-sel Leydig testis. Tostesteron
berfungsi dalam perkembangan sel germinal dalam proses
spermatogenesis. Selain itu, tostesteron sangat penting dalam
menentukan sifat kelamin sekunder para pria, contohnya
tumbuhnya rambut pada area tertentu, perbesaran suara dan
perkembangan otot yang terjadi ketika masa pubertas.
62. Lanjutan…Lanjutan…
• Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon
perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan
spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus
seminiferus untuk pematangan sperma.
• Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka
spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama
sekali.
63. Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
(2)(2)
Hipotalamus:
• Bagian integral otak berhubungan
dengan kelenjar hipofisis
• Menghasilkan bermacam-macam
hormon
• Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
64. Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
(3)(3)
Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7
yaitu:
1.Growth-releasing hormone (GRH),golongan peptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi growth hormon (hormon pertumbuhan)
2.Growth-inhibiting hormone (GIH), menghambat growth
hormone apabila sekresinya telah berlebihan.
65. Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
(4)(4)
3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
golongan tripeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone)
fungsinya menstimulasi pengeluaran hormon T3 dan T4 dari
kelenjar tyroid fugsi hormon T3 dan T4 adalah untuk
meningkatkan metabolisme
4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, fungsi:
merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico
tropic hormone (ACTH) fungsinya menstimulasi kelenjar adrenal
menghasilkan hormon glukokortikoid seperti kortisol, fungsinya
untuk metabolisme
5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang hipofisis anterior
mensekresi hormon prolaktin
66. Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
(5)(5)
6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH)
kerjanya produksi prolaktin apabila sek
resinya sudah berlebihan
7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH),
strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior
mensekresi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH).