1. Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fungsi organ genitalia wanita internal dan eksternal, meliputi vagina, ovarium, tuba fallopii, uterus, mons pubis, labia mayor dan minor, serta klitoris.
2. Organ-organ tersebut berperan dalam siklus menstruasi, kehamilan, persalinan, dan stimulasi seksual.
3. Masing-masing organ memiliki struktur, ukuran, dan fungsi yang berbeda-beda sesuai peranannya.
1. 1. Alat Genetalia Wanita
a. Genetalia Interna
1) Vagina
Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat
melipat dan mampu meregang secara luas. Karena tonjolan serviks
ke bagian atas vagina, panjang dinding anterior vagina hanya
sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior sekitar 9 cm.
Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas dan
bawah.Cairan sedikit asam.Interaksi antara laktobasilus vagina dan
glikogen memeprtahankan keasaman.Apabila pH naik > 5, insiden
infeksi vagina meningkat.Cairan yang terus mengalir dari vagina
mempertahnakan kebersihan relative vagina.Oleh karena itu,
penyemporotan cairan ke vagina dalam lingkaran normal tidak
diperlukan dan tidak dianjurkan.
2. Sejumlah besar suplai darah ke vagina berasal dari cabangcabang desenden arteri uterus, arteri vaginalis, dan arteri pudenda
interna.Vagina relative tidak sensitive, hal ini dikarenakan
persarafan pada vagina minimal dan tidak ada ujung saraf
khusus.Vagina merupakan sejumlah kecil sensasi ketika individu
terangsang secara seksual dan melakukan koitus dan hanya
menimbulkan sedikit nyeri pada tahap kedua persalinan.Fungsi dari
vagina adalah sebagai organ untuk koitus dan jalan lahir.
2) Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di
belakang tuba fallopii.Dua ligament mengikat ovarium pada
tempatnya, yaitu bagian mesovarium ligament lebar uterus, yang
memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral setinggi Krista
iliaka anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium, yang
mengikat
ovarium
ke
uterus.pada
palpasi
overium
dapat
digerakkan.
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis
pria. Ukuran dan bentuk setiap ovarium menyerupai sebuah almon
berukuran besar.Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat menjadi dua
kali lipat untuk sementara.Ovarium yang berbentuk oval ini
memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal.Sebelum
menarche, permukaan ovarium licin.Setelah maturitas seksual, luka
3. parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang membuat
permukaan nodular menjadi kasar.
Dua fungsi dari ovarium adalah untuk ovulasi dan
mmemproduksi hormone.Saat lahir ovarium wanita normal
mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif). Diantara
interval selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau
lebih ovum matur dan mengalami ovulasi.
Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormone
seks steroid (estrogen, progesterone, dan adrogen) dalam jumlah
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi
wanita normal.
3) Tuba Fallopii
Sepasang tuba fallopii melekat pada fundus uterus.tuba ini
memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligament lebar
dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium.
Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6
cm. Setiap tuba mempunyai lapisan peritoneum bagian luar, lapisan
otot tipis di bagian tengah, dan lapisan mukosa di bagian dalam.
Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar, beberapa diantaranya
bersilia dan beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan
mukosa paling tipis saat menstruasi.Setiap tuba dan lapisan
mukosanya menyatu dengan mukosa uterus dan vagina.
4. Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba
fallopii, diantaranya :
Infundibulum
Merupakan bagian yang paling distal muaranya yang
berbentuk seperti terompet dikelilingi oleh fimbria. Fimbria
menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.
Ampula
Ampula ini membangun segmen distal dan segmen tengah
tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
Intersitital
Bagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus
uteri dan mempunyai lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1
mm. Sebelum ovum yang dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum
tersebut harus melepaskan sel-sel granulose yang membungkusnya.
Tuba fallopii merupakan jalan bagi ovum.Tonjolan-tonjolan
infundibulum yang menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke
dalam tuba dengan gerakan seperti gelombang.Ovum didorong
disepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh
peristaltic lapisan otot.Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi
gerakan peristaltic.Aktivitas peristaltic tuba fallopii dan fungsi
sekresi lapisan mukosa yang terbesar adalah pada saat ovulasi.Sel-
5. sek kolumnar mensekresi nutrient untuk menyokong ovum selama
berada di dalam tuba.
4) Uterus
Uterus merupakan organ berdinding tebal, muscular, pipih,
cekung yang mirip buah pir terbalik yang terletak antara kandung
kemih dan rectum pada pelvis wanita. Pada wanita yang belum
melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr sedangkan pada
wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr.
uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin,
dan teraba padat. Derajat kepadatan tergantung dari beberapa
factor, diantaranya uterus lebih banyak mengandung rongga selama
fase sekresi siklus menstruasi, lebih lunak selama masa hamil, dan
lebih padat setelah menopause.
Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat, yaitu :
Ligament rotundum
Ligament rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian
anterior insersi tuba fallopii.Struktur yang menyerupai tali ini
melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada dua sisi dan
mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat.Ligamin ini
memberikan stabilitas bagian atas uterus.
Ligament cardinal
6. Ligament ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen
anterior setinggi serviks.
Ligamentuterosakral
Ligament uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior
setinggi serviks dan behubungan dengan tulang sacrum.
Fungsi dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai
penopang yang kuat pada dasar pelvis wanita.Kerusakan-kerusakan
pada ligament ini, termasuk akibat tegangan saat melahirkan, dapat
menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina
bahkan melewati vagina dan mencapai vulva.
Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
Fundus
Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas
insersi tuba fallopii.
Korpus
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum
uteri.
Istmus
Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus
dengan serviks yang dikenal sebagai segmen uterus bawah pada
masa hamil.
7. Tiga fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan
endometrium, kehamilan, dan persalinan.
Dinding uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium,
miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.
Endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah adalah
suatu lapisan membrane mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu
lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan ikat yang berongga,
dan lapisan dalam padat yang menghubungkan endometrium dengan
miometrium. Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan
permukaan yang padat dan lapisan tengah yang berongga tanggal.
Segera setelah aliran menstruasi berkahir, tebal endometrium 0,5 mm.
Mendekati akhir siklus endometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai
lagi, tebal endometrium menjadi 5 mm.
Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot
polos yang membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan
oblik).Miometrium paling tebal di fundus, semakin menipis ke arah
istmus, dan paling tipis di serviks.
Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometrium yang
paling banyak ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk
mendorong bayi pada persalinan.Pada lapisan miometrium tengah yang
tebal, terjadi kontraksi yang memicu kerja hemostatis.Sedangkan pada
lapisan dalam, kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi darah
8. menstruasi dari tuba fallopii selama menstruasi.Kerja sfingter di sekitar
ostium serviks interna membantu mepertahankan isi uterus selama
hamil.Cedera pada sfingter ini dapat memperlemah ostium interna dan
menyebabkan ostium interna serviks inkompeten.
Ukuran Uterus
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda – beda tergantung dari pada:
- usia
- pernah melahirkan anak atau belum
pada anak – anak panjangnya uterus: 2 – 3 cm
pada nullipara : 6 – 8 cm
pada multipara : 8 – 9 cm
b. Genetalia Eksterna
9. 1) Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk
bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis
pubis.Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi
rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar satu
sampai dua tahun sebelum awitan haid. Rata-rata menarche (awitan haid) terjadi
pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis
pubis selama koitus (hubungan seksual). Semakin bertambahnya usia, jumlah
jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis.. Fungsi dari
rambut pubis selain sebagai estetika juga dapat mencegah terjadinya infeksi.
2) Labia mayor
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons
pubis.Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah
mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah.
Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5
cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Labia mayor melindungi
labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang
vagina).Pada wanita yang belum pernah melahirkan pervagina,
kedua labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi
10. struktur-struktur
di
bawahnya.Setelah
melahirkan
anak
dan
mengalami cedera pada vagina atau perineum, labia sedikit terpisah
bahkan introitus vagina terbuka.Penurunan produksi hormone
menyebabkan atrofi labia mayor.
Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya
memiliki pigmen lebih gelap daripada jaringan sekitarnya dan
ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan
semakin menipis kea rah luar perineum. Permukaan medial (arah
dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut.Bagian
ini mengandung suplai kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat
serta banyak mengandung pembuluh darah.Labia mayor sensitive
terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu tinggi.Hal ini diakibatkan adanya
jaringan saraf yang menyebar luas, yang berfungsi sebagai
rangsangan seksual.
3) Labiaminor
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan
lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang
memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu dengan
fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan
mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh darah yang
banyak
membuat
labia
berwarna
merah
kemerahan
dan
11. memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus
emosional dan stimulus fisik.Kelenjar di labia minor juga melumasi
vulva.Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi
sensitif.Ruangan
antara
vestibulum.Berfungsi
untuk
kedua
labia
menutupi
minor
disebut
organ-organ
genetalia
didalamnya serta merupakan daerah erotic yang mengandung
pembuluh darah dan syaraf.
4) Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang
terletak di bawah arkus pubis.Dalam keadaan tidak terangsang,
bagian yang terlihat sekitar 6×6 mm atau kurang.Ujung badan
klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive daripada badannya.Saat
wanita secara seksual terangsang, glands dan badan klitoris
membesar.
Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi
lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon
(senyawa
organic
yang
memfasilitasi
komunikasi
olfaktorius) dan anggota lain pada spesies yang sama untuk
membangkitkan respon tertentu, yang dalam hal ini adalah stimulasi
erotis pada pria). Klitoris bearasal dari kata dalam bahasa Yunani,
yang berarti “kunci” karena klitoris dianggap sebagai kunci
seksualitas wanita.Jumlah pembuluh darah dan persarafan yang
12. banyak membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan,
dan sensasi tekanan.Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi
dan meningkatkan ketegangan seksual.
5) Prepusium klitoris
Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dankiri terpisah
menjadi bagian medial dan lateral.Bagian lateral menyatu di bagian
atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang berbentuk
seperti kait.Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris untuk
membentuk
frenulum.Terkadang
prepusium
menutupi
klitoris.Akibatnya, daerah ini terlihat seperti sebagai suatu muara,
yaitu sebagai meatus uretra.Bila memasukkan kateter ke daerah yang
sensitive ini, maka dapat menimbulkan rasa yang sangat tidak
nyaman.
6) Vestibulum
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong,
terletak antara labia minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum
terdiri dari dua muara uretra, kelenjar parauretra (vetibulum minus
atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina (vestibulum mayus,
vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum yang tipis dan
agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia (deodorant semprot,
13. garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana jins yang
ketat).
Meatus uretra juga merupakan bagian dari reproduksi karena
letaknya dekat dan menyatu dengan vulva.Meatus mempunyai muara
dengan bentuk bervariasi dan berwarna merah muda atau kemerahan,
dan sering disertai tepi yang agak berkerut.Meatus menandai bagian
terminal atau distal uretra. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm di bawah
klitoris.
Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang
terletak pada arah posterolateral di dalam meatus uretra.Kelenjar ini
memproduksi sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas.
7) Hymen
Hymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan,
bersifat elastic, tetapi kuat, dan terletak di sekitar introitus
vagina.Pada wanita yang perawan, hymen dapat menjadi penghalang
pada pemeriksaan dalam, pada insersi tampon menstruasi atau
koitus.Hymen ini bersifat elastic sehingga memungkinkan distensi
dan dapat mudah robek.Terkadang hymen menutupi seluruh orifisum
yang
menyebabkan
hymen
tertutup
secara
abnormal
dan
menghalangi pasase aliran cairan menstruasi, pemasangan alat
(spekulum), atau koitus.Setelah pemasangan alat, pemakaian
14. tampon, atau melahirkan pervaginam, dapat terlihat sisa robekan
hymen (karunkulae hymen atau karunkula mirtiformis).
Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di
dasar labia mayor masing-masing satu pada setiap sisi orifisium
vagina. Beberapa duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran
pengeluaran drain setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke
lekukan antara hymen dan labia minor.Kelenjar mensekresi sejumlah
kecil lender yang jernih dan lengket, terutama setelah koitus.
Keasaman lender yang rendah (pH tinggi)
8) Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis,
terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor di garis
tengah bawah orifisium vagina.Suatu cekungan kecil dan fosa
navikularis terletak di antara fourchette dan hymen.
9) Perineum
Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus.Perineum membentuk dasar badan
perineum.
15.
16. 2. Jenis-Jenis Panggul
Klasifikasi menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi 4
yaitu:
1. Panggul gynecoid
2. Panggul android
3. Panggul anthropoid
4. Panggul platypeloid
Panggul Gynecoid
Panggul yang paling ideal. Diameter anteroposterior sama dengan diameter
transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
17. Panggul Android
Bentuk pintu
atas
panggul hampir
Umumnyapada panggulPanjang diameter
transversa
segitiga.
dekat
dengan sakrum.Pada wanita ditemukan 15%.
Panggul Anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur.Panjang diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35%
pada wanita.
Panggul Platypeloid
Merupakan panggul picak.Diameter transversa lebih besar daripada diameter
anteroposterior, menyempit arah muka belakang. Jenis ini ditemukan pada
5% wanita.
Panggul terdiri atas :
1. Bagian keras yang dibentuk oleh tulang.
2. Bagian yang lunak dibentuk oleh otot – otot dan ligamentum.
Bagian Keras Panggul.
Tulang panggul terdiri atas tiga :
tulang :tulang pangkal paha (ossa coxae)
tulang kelangkang (os sacrum)
tulang tungging (os coccygis)
Tulang pangkal paha (ossa coxae) terdiri dari:
18. a). Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas
dan belakang dari panggul.Bagian atas merupakan pinggir tulang yang
tebal yang disebut crista iliaca.Ujung depan maupun belakang dari crista
iliaca menonjol disebut spina iliaca anterior superior dan spina iliaca
posterior superior. Sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat
tonjolan tulang lagi ialah spina iliaca anterior inferior, sedangkan sebelah
bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior
inferior.Dibawah spina iliaca posterior inferior terdapat tekik (lekuk) yang
disebut incisura ischiadica mayor.Pada os ilium terdapat lajur ialah linea
innominata (linea terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan
panggul kecil.
19. b). Tulang duduk (os ischium).
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus.Pinggir belakang berduri
disebut Spina Ischiadica.Dibawah spina ischiadica terdapat incisura
ischiadica minor.Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah
yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber
ischiadicum.
c). Tulang kemaluan (os pubis)
Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang
duduk, tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang
disebut foramen obturatorium.Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan
dengan tulang usus disebut rasmus superior ossis pubis.Sedangkan yang
berhubungan dengan tulang duduk disebut rasmus inferior ossis
pubis.Rasmus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis.
d).Tulang kelangkang (os sacrum)
Berbentuk segitiga.Melebar diatas dan meruncing kebawah.Terletak
sebelah belakang antara kedua pangkal paha.Terdiri dari 5 ruas tulang
bersenyawa.Permukaan depannya cekung dari atas kebawah maupun dari
samping ke samping.Kiri dan kanan dari garis tengah nampak lima buah
lobang disebut foramina sacralia anteriora. Lubang ini dilalui urat –urat
syaraf yang akan membentuk flexus dan pembuluh darah kecil. Flexus
sacralis ini melayani tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita
merasa nyeri atau kejang di kaki, kalau flexus sacralis ini tertekan pada
waktu kepala turun ke dalam rongga panggul.Permukaan belakang tulang
20. kelangkang gembung dan kasar.Di garis tengahnya terdapat deretan duri
disebut crista sacralis.Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas
ke 5 tulang pinggang.Bagian atas dari sacrum yang mengadakan
perhubungan ini menonjol ke depan disebut promontorium.
e). Tulang tungging (os coxigis).
Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu.Pada persalinan
ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran
pintu bawah panggul bertambah besar.
h). Ruang Panggul (Pelvis Cavity).
Pelvis major (false pelvis), pelvis minor (true pelvis).Pevis major
terletak di atas linea terminalis yang di bawah disebut pelvis minor.
i). Pintu Panggul.
Pintu atas panggul
(PAP) = Disebut
Inlet
dibatasi
oleh
promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis. Ruang tengah
panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet.Pintu Bawah
Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet.Ruang
panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.
i). Inklinasi panggul / miring panggul
yaitu sudut antara pintu atas panggul dengan bidang sejajar tanah,
pada wanita yang berdiri sudut ini 55 derajad.Menentukan ukuran
panggul:Ukuran panggul dapat ditentukan secaraklinik (pelvimetri klinik),
rontgen pelvimetri
j). Pelvimetri Klinik Pintu atas panggul.
21. Ukuran terpenting dari pintu atas panggul adalah konjugata vera
yang dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan mengukur konjugata
diagonalis dengan pemeriksaan dalam: 1,5 – 2 cm (CV = CD – 1,5)
Pada panggul yang normal promontorium tidak dapat diraba dengan
pemeriksaan dalam karena konjugata diagonalis
cukup panjang.
Sedangkan pada panggul yang sempit promotorium dapat diraba.
Pintu atas panggul dianggap normal bila:
1. CD > 11,5 cm.
2. Multigravida dengan riwayat obstetric yang baik.
3. Pada primigravida setelah kehamilan 36 minggu, kepala sudah masuk
pintu atas panggul.
Ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul.
1. Pemeriksaan luar: Leopold IV divergen.
2. Pemeriksaan dalam: Jarak bidang pintu atas panggul sampai spina
iskhiadika adalah 5 cm, jarak bidang biparietal adalah 3-4 cm. Maka jika
bagian terendah kepala sudah mencapai spina iskhiadika atau lebih rendah,
berarti ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul.
a) Ukuran – ukuran panggul.
Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk penilaian,apakah
persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu
ukuran-ukuran luar dapat memberikan petunjuk pada kita akan
kemungkinan panggul sempit.
22. Ukuran luar yang terpenting ialah:
1. Distantia spinarum :
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26),
kurang lebih 24 – 26 cm
2. Distantia cristarum :
Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29),
kurang lebih 28 – 30 cm.
3. Conjugata externa (Baudeloque) :
Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosessus spinosus ruas
tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20), 18 cm.
4. Ukuran lingkar panggul :
23. Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior
superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat –
tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5
cm.
Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis
10,5-11 cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium
K. Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok
jenis panggul :
(1) Ginekoid : paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior
sama dengan diameter transversa bulat : 45%
(2) Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan
sacrum. segitiga : 15%
(3) Antropoid : agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih
24. besar daripada diameter transversa.
(4) Platipeloid : picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter
anteroposterior, menyempit arah muka belakang : 5%
L. Perbedaan bentuk panggul pria dan wanita
1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke
ventral. Pada pria, dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap
ke medial.
2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval. Pada pria, apertura
pelvis superior berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium
os sacrum menonjol ke anterior.
3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut
panjang. Pada pria, pelvis verum merupakan segmen panjang suatu
kerucut pendek.
4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar
(perbedaan sampai sebesar 0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran
diameter rongga panggul pria.
5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih
besar. Pada pria, apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.
6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar. Pada pria,
angulus subpubicus merupakan sudut tajam / kecil.
M. Sumbu Panggul
25. Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang
panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang :
(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri.
(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
N. Bagian Lunak Panggul
Terdiri atas otot, ligamentum dan fascia, yang meliputi dinding panggul
sebelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah (dasar panggul)
1. Lapisan luar.
• M.sfingter ani ekternus, yang mengelilingi anus.
• M. Bulbokavernosus, yang mengelilingi vulva.
• M. Transversus parinea suferfisialis.
2. Lapisan tengah
• M. Transversus parinea profundus.
• M. Stingfer uretra.
3. Lapisan dalam (diafragma pelvis)
26. • M. Pubokoksigeus.
• M. Iliokoksigeus.
• M. Koksigeus.
Tugas : ASKEP 1
Dosen : Rosminah Mansyarif,S.Si.T,M.Kes
27. Alat Genetalia Interna Dan Eksterna Wanita
Serta Jenis-jenis Panggul
DISUSUN OLEH :
Nama :Novriyani Fandam Yodde
Kelas :1B
NIM
:2012.IB.0062
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2012/2013