Berikut beberapa poin penting yang dapat direfleksikan dari diskusi kalimat efektif ini:- Pentingnya memperhatikan struktur dan pola kalimat agar tepat dan mudah dipahami.- Perlu memilih kata dan diksi yang tepat sesuai konteks dan maksud kalimat. - Perlu mempertimbangkan unsur kesepadanan, kesatuan, penekanan, dan kehematan dalam membangun kalimat.- Bisa menggabungkan beberapa kalimat pendek
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Kuno yang digunakan di Nusantara sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno. Sumpah Pemuda menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sejak itu, bahasa Melayu terus dikembangkan menjadi bahasa Indonesia melalui berbagai tonggak sejarah.
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Similar to Berikut beberapa poin penting yang dapat direfleksikan dari diskusi kalimat efektif ini:- Pentingnya memperhatikan struktur dan pola kalimat agar tepat dan mudah dipahami.- Perlu memilih kata dan diksi yang tepat sesuai konteks dan maksud kalimat. - Perlu mempertimbangkan unsur kesepadanan, kesatuan, penekanan, dan kehematan dalam membangun kalimat.- Bisa menggabungkan beberapa kalimat pendek
Similar to Berikut beberapa poin penting yang dapat direfleksikan dari diskusi kalimat efektif ini:- Pentingnya memperhatikan struktur dan pola kalimat agar tepat dan mudah dipahami.- Perlu memilih kata dan diksi yang tepat sesuai konteks dan maksud kalimat. - Perlu mempertimbangkan unsur kesepadanan, kesatuan, penekanan, dan kehematan dalam membangun kalimat.- Bisa menggabungkan beberapa kalimat pendek (20)
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Berikut beberapa poin penting yang dapat direfleksikan dari diskusi kalimat efektif ini:- Pentingnya memperhatikan struktur dan pola kalimat agar tepat dan mudah dipahami.- Perlu memilih kata dan diksi yang tepat sesuai konteks dan maksud kalimat. - Perlu mempertimbangkan unsur kesepadanan, kesatuan, penekanan, dan kehematan dalam membangun kalimat.- Bisa menggabungkan beberapa kalimat pendek
3. Sejarah Bahasa Indonesia
•BI berasal dari bahasa Melayu
•Bukti: adanya prasasti yang
menggunakan bahasa Melayu Kuno:
•Kedukan Bukit-683,
•Talang Tuo-684,
•Kota Kapur Bangka-686,
•Karang Brahi-688,
•Gandasuli-Jateng-832,
•Prasasti Bogor-942
4. Zaman Sriwijaya,
Bhs Melayu digunakan:
• Bahasa kebudayaan
• Bahasa perhubungan antarsuku
• Bahasa perdagangan
• Bahasa resmi kerajaan
5. Sumpah Pemuda (28/10/28)
• Pertama
Kami putra putri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia
• Kedua
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
• Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia
6. Mengapa memilih bhs. Melayu?
• Sudah menjadi lingua franca di Nusantara
• Sederhana, tidak mengenal tingkatan
• Suku Jawa, Sunda, dan Bali (pemakai bhs
daerah terbesar) sukarela menerima bhs.
Melayu sebagai bahasa Indonesia
• Mudah digunakan sebagai bahasa
kebudayaan
7. Tonggak Perkembangan Bhs
Melayu sebagai Bhs. Indonesia
• 1901= peresmian ejaan Ch. A. van
Ophuijsen sebagai ejaan bahasa Melayu
dalam Kitab Logat Melayu
• 1908= pendirian Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat)
yang diubah menjadi Balai Pustaka-1917
• 1928= Sumpah Pemuda mengakui bhs
Melayu sebagai bahasa Indonesia
8. lanjutan
• 1933= berdirinya Pujangga Baru pimpinan STA
• 1938 (25-28 Juni) = Kongres BI I di Solo,
perlunya pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia
• 1945 (18/8)= BI sebagai bahasa negara UUD 45
pasal 36
• 1947 (19/3) = peresmian ejaan Republik/
Soewandi menggantikan ejaan van Ophuijsen
• 1954 (28/10-2/11) = Kongres BI II di Medan,
upaya penyempurnaan bahasa Indonesia
9. lanjutan
• 1972 (16/8) = Diresmikannya penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
dengan Kepres No. 57 Tahun 1972
• 1972 (31/8) = Penetapan EYD dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah oleh Mendikbud
• 1978 (28/10-2/11) = Kongres BI III di Jakarta,
menetapkan kedudukan dan fungsi BI
• 1983 (21-26/11) = Kongres BI IV di Jakarta,
kewajiban menggunakan BI dengan baik dan
benar, tercantum dalam GBHN
10. lanjutan
• 1988 (28/10-3/11) = Kongres BI V di Jakarta,
diterbitkannya Kamus Besar Bahasa Indonesia,
dan Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia
• 1993 (28/10-2/11) = Kongres BI VI di Jakarta,
Pusat Bahasa diusulkan menjadi Lembaga
Bahasa, dan usul adanya Undang-Undang
Bahasa Indonesia
• 1998 (26-30/10) = Kongres BI VII, dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa
11. Kedudukan dan Fungsi BI
• Sebagai bahasa nasional (Sumpah Pemuda),
berfungsi (1) lambang kebanggaan, (2) identitas
nasional, (3) alat perhubungan antarbangsa, (4)
alat pemersatu.
• Sebagai bahasa negara (UUD 45 Bab XV Pasal
36), berfungsi: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2)
pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat
perhubungan resmi negara, (4) alat
pengembangan IPTEK
12. Ragam Bahasa
• BI ragam lisan dan tulis
• BI ragam baku dan tidak baku
• BI ragam tulis baku dan ragam lisan baku
• BI ragam sosial dan ragam fungsional
• BI Ragam fungsional/profesional menghasilkan
ragam tersendiri: BI ragam jurnalistik, BI ragam
sastra, BI ragam hukum, BI ragam kedokteran,
BI ragam keagamaan, BI ragam ilmiah,
dsb.
13. BI yang baik dan benar
• BI yang benar: sesuai dengan kaidah
kebahasaan (taat azas pada EYD, pilihan kata
tepat dan sesuai, kalimat efektif, pengembangan
paragraf kohesif dan koheren,
pengungkapannya logis, tatatulisnya benar, dan
kaidah lain yang berlaku)
• BI yang baik: sesuai dengan konteks berbahasa
(apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana)
14. Jenis Karya IP
Karya
Ilmiah
Karya Karya
Ilmu Ilmiah
Pengetahuan Populer
Karya
Nonilmiah
15. Karya Ilmiah
• karya ilmu pengetahuan
• menyajikan fakta yang dapat dibuktikan
kebenarannya
• ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar
16. Komponen Karya Ilmiah
• Isi: apa yang disampaikan
• Teknik Penulisan: cara penyampaian
• Sikap: niat dalam penyampaian
17. Isi Karya Ilmiah
• Menyajikan fakta umum
• Bersifat objektif
- sesuai dengan kenyataan
- tidak dibuat-buat
- menampilkan pengalaman/pengamatan
- tidak memihak
• Bersifat logis
- rasional
- sesuai dengan penalaran orang normal
- mengikuti alur pikir yang universal
• Bersifat teleologis
- memiliki tujuan
- berangkat dari suatu pertanyaan
- hasil uraiannya mencoba menjawab pertanyaan
18. Teknik Penyampaian
• Bahasa: ragam ilmiah
• Teknik Penulisan: sistematis, baku,
kronologis, bukan seni
• Uraian dalam: topik dibatasi tetapi
terperinci
• lengkap: terdiri atas semua bagian
• Bersifat proporsional: uraian sesuai
dengan pengutamaan bagian
19. Sikap
• Jujur: kutipan, daftar pustaka
• Tidak emosional: fakta, bahasa
• Tidak persuasif: isi, teknik
• Terbuka
20. Jenis Karya Ilmiah
• Karya Ilmiah Akademis
Sebagai sarana pencapaian gelar akademik
Contoh: Paper
Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi
• Karya Ilmiah Profesional
Sebagai sarana pengembangan profesi
Contoh: Artikel
Makalah
Buku
Laporan penelitian
21. Ciri Karya Ilmiah Akademis
• Ditulis oleh siswa/mahasiswa/Taruna
dengan pembimbing
• Biasanya tidak dipublikasikan
• Lebih menekankan proses
• Membutuhkan pengujian
22. Ciri Karya ilmiah profesional
• 1) Sarana pengembangan profesi.
• 2) Tidak memerlukan pembimbing
• 3) Diterbitkan
• 4) Menekankan hasil daripada proses
23. Bagian Karya Ilmiah
1. Pengenalan
2. Batang tubuh
- Pendahuluan
- Isi
- Penutup
3. Kepustakaan
24. STANDAR KOMPETENSI
menulis kalimat efektif
KOMPETENSI DASAR
1. Menulis kalimat dengan struktur/pola yang
benar dan pilihan kata yang tepat
2. Mengedit kalimat dengan kriteria penilaian
kalimat efektif
25. POLA KALIMAT YANG BENAR
POLA S-P
Ayahku guru. P = Nomina
Ibu cantik. P = Adjektiva
Adik tidur. P = Verba-taktransitif
POLA S-P-Pel
Indonesia berdasarkan Pancasila.
P = V-taktransitif berpelengkap wajib
S-P-(Pel)
Rumahku beratap (rumbia).
P = V-taktransitif berpelengkap manasuka
26. Lanjutan pola kalimat
POLA S-P-O
Siti Nurhaliza membeli bunga.
P = Verba ekatransitif
POLA S-P-(O)
Mereka makan (nasi).
P = Verba semitransitif
POLA S-P-O-Pel
Siti Nurhaliza membelikan adik bunga.
P = Verba dwitransitif
27. Benarkah pola kalimat berikut
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengarkan baik di televisi maupun
dari koran tentang pekerja seks komersial
dimana mereka merupakan sampah
masyarakat yang sering membuat kaum
adam lupa akan dosa.
(dikuti dari tulisan Taruna III/d)
28. Analisis
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar (apa?) baik di televisi maupun dari
koran tentang pekerja seks komersial dimana
mereka merupakan sampah masyarakat yang
sering membuat kaum adam lupa akan dosa.
• K-waktu + S + P (Vsemitransitif) + Ktempat + Ktempat +
Pelengkap + S + P (Vtaktransitif berpelengkap wajib) + Pelengkap
+ P (Vekatransitif) + O (S + P + Pel).
• Kesimpulan:
1. Struktur kalimat terlalu kompleks/rumit.
2. Antara P dan Pel/Objek tidak boleh disisipi unsur lain.
3. Penggunaan kata penghubung dimana salah.
29. Perbaikan
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar berita baik di televisi maupun
di koran tentang pekerja seks komersial.
• dimana Mereka merupakan sampah
masyarakat yang sering membuat kaum
adam lupa akan dosa.
• Portofolio: catat dan buat refleksi!
30. Kalimat efektif
• Kalimat efektif dalam konteks penulisan karya ilmiah
diartikan sebagai kalimat yang mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan informasi (komunikasi)
berlangsung dengan sempurna (Razak 1988; Badudu
1991; Keraf 1993)
• Indikator komunikasi yang sempurna:
cepat prosesnya, tepat sasarannya, dan hemat
bahasanya
• Ciri kalimat efektif
- kesepadanan: jumlah informasi seimbang dengan struktur kalimatnya
- kesatuan: struktur kalimat lengkap dan padu, kata penghubung tepat
- penekanan: informasi utama/penting ditekankan dengan cara
mengedepankan, mengurutkan, atau mengulang
- kehematan: membuang kata-kata yang mubadzir
31. Efektifkah kalimat berikut?
….
Akademi Kepolisian yang melahirkan
seorang perwira ini (di-)didik dan dilatih
untuk menciptakan polisi yang nantinya
dicintai dan dipercaya masyarakat, serta
dapat melayani, melindungi, mengayomi,
dan menegakkan hukum. ….
(dikuti dari tulisan Taruna/IIIG)
32. HASIL ANALISIS KALIMAT
1. Akademi Kepolisian (yang) melahirkan seorang perwira ini.
SPO, kelogisan? Diksi?
1. (Akademi Kepolisian) (di-)didik. SP, sesuai maksud? Diksi?
2. (Akademi Kepolisian) dilatih. SP, sesuai maksud? Diksi?
3. (Akademi Kepolisian) (untuk) menciptakan polisi. SPO, kelogisan? Diksi?
4. (Polisi) yang nantinya dicintai masyarakat. SPO
5. (Polisi) yang nantinya dipercaya masyarakat. SPO
6. Serta (Polisi) dapat melayani hukum. SPO, kelogisan, salah
lesap!
7. (Polisi) dapat melindungi hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!
8. (Polisi) dapat mengayomi hukum (dan). SPO, kelogisan, salah lesap!
9. (Polisi) dapat menegakkan hukum. SPO
33. ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PENGGABUNGAN
1. Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi.
2. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat.
3. Mereka dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
4. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.
PARAGRAF:
Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. Perwira
polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat bila dapat
melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Selain itu,
mereka juga harus menegakkan hukum.
Portofolio: Catat dan buat refleksi!
34. Penerapan teori
TUGAS DI LUAR JAM PERKULIAHAN
Buatlah karangan argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Topik karangan : Pemolisian Masyarakat
2. Rumuskan tujuan
3. Susun kerangka karangan
4. Panjang karangan minimal 5 paragraf
5. Buat judul yang menarik dan menggambarkan isi karangan!
6. Karangan ditulis rapi dan mudah dibaca pada folio bergaris!
7. Karangan dikumpulkan pada pertemuan ketiga!
UNSUR YANG DINILAI
Penggunaan bahasa Indonesia baku (khususnya kalimat efektif)
Kesesuaian dengan karakter karangan argumentasi
Kebenaran konsep dan ketajaman pembahasan
35. • ARGUMENTASI
• Argumentation: alasan
• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat
dengan memberikan argumentasi, bentuknya bias membantah,
mempengaruhi keyakinan, memecahkan masalah, atau
mendiskusikan
• Objek argumentasi yang penting: problem/masalah, pemecahan
masalah/opini, alas an
• Ciri penting: adanya kekuatan argumentasi: bukti empiris (hasil
penelitian), dukungan teoretis (pendapat ahli), penjelasan logis
(penalaran), pengalaman praktis (kenyataan)
• Langkah-langkah: (1) menentukan topik, (2) merumuskan tujuan, (3)
menyusun kerangka karangan, (4) mengembangkan karangan, (5)
menyunting karangan.
• Teknik pengembangan paragraf: deduktif dan/atau induktif
36. STANDAR KOMPETENSI
menulis kalimat efektif
KOMPETENSI DASAR
1. Menulis kalimat dengan struktur/pola yang
benar dan pilihan kata yang tepat
2. Mengedit kalimat dengan kriteria penilaian
kalimat efektif
37. POLA KALIMAT YANG BENAR
POLA S-P
Ayahku guru. P = Nomina
Ibu cantik. P = Adjektiva
Adik tidur. P = Verba-taktransitif
POLA S-P-Pel
Indonesia berdasarkan Pancasila.
P = V-taktransitif berpelengkap wajib
S-P-(Pel)
Rumahku beratap (rumbia).
P = V-taktransitif berpelengkap manasuka
38. Lanjutan pola kalimat
POLA S-P-O
Siti Nurhaliza membeli bunga.
P = Verba ekatransitif
POLA S-P-(O)
Mereka makan (nasi).
P = Verba semitransitif
POLA S-P-O-Pel
Siti Nurhaliza membelikan adik bunga.
P = Verba dwitransitif
39. Benarkah pola kalimat berikut
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengarkan baik di televisi maupun
dari koran tentang pekerja seks komersial
dimana mereka merupakan sampah
masyarakat yang sering membuat kaum
adam lupa akan dosa.
(dikuti dari tulisan Taruna III/d)
40. Analisis
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar (apa?) baik di televisi maupun dari
koran tentang pekerja seks komersial dimana
mereka merupakan sampah masyarakat yang
sering membuat kaum adam lupa akan dosa.
• K-waktu + S + P (Vsemitransitif) + Ktempat + Ktempat +
Pelengkap + S + P (Vtaktransitif berpelengkap wajib) + Pelengkap
+ P (Vekatransitif) + O (S + P + Pel).
• Kesimpulan:
1. Struktur kalimat terlalu kompleks/rumit.
2. Antara P dan Pel/Objek tidak boleh disisipi unsur lain.
3. Penggunaan kata penghubung dimana salah.
41. Perbaikan
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar berita baik di televisi maupun
di koran tentang pekerja seks komersial.
• dimana Mereka merupakan sampah
masyarakat yang sering membuat kaum
adam lupa akan dosa.
• Portofolio: catat dan buat refleksi!
42. Kalimat efektif
• Kalimat efektif dalam konteks penulisan karya ilmiah
diartikan sebagai kalimat yang mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan informasi (komunikasi)
berlangsung dengan sempurna (Razak 1988; Badudu
1991; Keraf 1993)
• Indikator komunikasi yang sempurna:
cepat prosesnya, tepat sasarannya, dan hemat
bahasanya
• Ciri kalimat efektif
- kesepadanan: jumlah informasi seimbang dengan struktur kalimatnya
- kesatuan: struktur kalimat lengkap dan padu, kata penghubung tepat
- penekanan: informasi utama/penting ditekankan dengan cara
mengedepankan, mengurutkan, atau mengulang
- kehematan: membuang kata-kata yang mubadzir
43. Efektifkah kalimat berikut?
….
Akademi Kepolisian yang melahirkan
seorang perwira ini (di-)didik dan dilatih
untuk menciptakan polisi yang nantinya
dicintai dan dipercaya masyarakat, serta
dapat melayani, melindungi, mengayomi,
dan menegakkan hukum. ….
(dikuti dari tulisan Taruna/IIIG)
44. HASIL ANALISIS KALIMAT
1. Akademi Kepolisian (yang) melahirkan seorang perwira ini.
SPO, kelogisan? Diksi?
1. (Akademi Kepolisian) (di-)didik. SP, sesuai maksud? Diksi?
2. (Akademi Kepolisian) dilatih. SP, sesuai maksud? Diksi?
3. (Akademi Kepolisian) (untuk) menciptakan polisi. SPO, kelogisan? Diksi?
4. (Polisi) yang nantinya dicintai masyarakat. SPO
5. (Polisi) yang nantinya dipercaya masyarakat. SPO
6. Serta (Polisi) dapat melayani hukum. SPO, kelogisan, salah
lesap!
7. (Polisi) dapat melindungi hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!
8. (Polisi) dapat mengayomi hukum (dan). SPO, kelogisan, salah lesap!
9. (Polisi) dapat menegakkan hukum. SPO
45. ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PENGGABUNGAN
1. Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi.
2. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat.
3. Mereka dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
4. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.
PARAGRAF:
Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. Perwira
polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat bila dapat
melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Selain itu,
mereka juga harus menegakkan hukum.
Portofolio: Catat dan buat refleksi!
46. Penerapan teori
TUGAS DI LUAR JAM PERKULIAHAN
Buatlah karangan argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Topik karangan : Pemolisian Masyarakat
2. Rumuskan tujuan
3. Susun kerangka karangan
4. Panjang karangan minimal 5 paragraf
5. Buat judul yang menarik dan menggambarkan isi karangan!
6. Karangan ditulis rapi dan mudah dibaca pada folio bergaris!
7. Karangan dikumpulkan pada pertemuan ketiga!
UNSUR YANG DINILAI
Penggunaan bahasa Indonesia baku (khususnya kalimat efektif)
Kesesuaian dengan karakter karangan argumentasi
Kebenaran konsep dan ketajaman pembahasan
47. • ARGUMENTASI
• Argumentation: alasan
• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat
dengan memberikan argumentasi, bentuknya bias membantah,
mempengaruhi keyakinan, memecahkan masalah, atau
mendiskusikan
• Objek argumentasi yang penting: problem/masalah, pemecahan
masalah/opini, alas an
• Ciri penting: adanya kekuatan argumentasi: bukti empiris (hasil
penelitian), dukungan teoretis (pendapat ahli), penjelasan logis
(penalaran), pengalaman praktis (kenyataan)
• Langkah-langkah: (1) menentukan topik, (2) merumuskan tujuan, (3)
menyusun kerangka karangan, (4) mengembangkan karangan, (5)
menyunting karangan.
• Teknik pengembangan paragraf: deduktif dan/atau induktif
49. STANDAR KOMPETENSI
menulis berbagai paragraf
yang padu
KOMPETENSI DASAR
1. membedakan paragraf dan kumpulan kalimat
2. menjelaskan syarat paragraf yang baik
3. menulis paragraf dengan memperhatikan letak
pikiran utama sebuah paragraf
50. Pretes dan apersepsi
• Perbaiki kalimat berikut!
- Yang terhormat Bapak Direktur, waktu
dan tempat saya persilakan!
- Dia melakukan pembunuhan terhadap
satu keluarga.
- Gadis yang mengenakan kerudung
putih itu bernama Sitti Nurhaliza.
51. Jawab pertanyaan berikut!
• Apa yang dimaksud kalimat efektif?
• Kalimat efektif memiliki beberapa syarat,
di antaranya keseimbangan, kesatuan,
dan kehematan. Jelaskan maksud ketiga
syarat tersebut!
52. Karangan Argumentasi
• Apakah karangan argumentasi?
• Jelaskan tiga syarat utama karangan
argumentasi!
• Bagaimana cara memberikan argumentasi
yang baik?
53. Diskusikan, kutipan berikut apakah
termasuk paragraf yang baik? Berikan
alasan!
Akademi Kepolisian yang melahirkan seorang perwira ini
didik dan dilatih untuk menciptakan polisi yang nantinya
dicintai dan dipercaya masyarakat, serta dapat melayani,
melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum.
Menjadi Taruna Akademi Kepolisian ini tidaklah mudah
kita harus mengikuti beragam test dan syaratnya pun
banyak menjadi Taruna Akpol dapat dari siswa tamatan
SMU yang umurnya kurang lebih dari 17 – 23 tahun, dan
juga dapat dari efektif atau seorang anggota polisi yang
telah berdinas kurang lebih 2 tahun dengan maksimal
umurnya 25 tahun.
(Dikutip dari karangan
Taruna)
54. PENGERTIAN PARAGRAF
• Bagian karangan yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang saling
berhubungan secara padu yang
mendukung satu kesatuan pikiran
(Sujito 1986; Arifin 1988; Wagiran
2005.
55. Syarat paragraf yang baik
• Kesatuan: memiliki satu pikiran utama
• Kepaduan: hubungan antar unsur
kompak, baik secara semantik maupun
struktur.
• Kecukupan isi: pikiran utama
terbahas secara tuntas, minimal 3
kalimat.
56. Macam-macam Paragraf
• Berdasarkan fungsi: paragraf pembuka,
penghubung, isi, penutup.
• Berdasarkan sifatnya: paragraf yang tidak
memiliki kalimat topik (naratif, deskriptif)
dan memiliki kalimat topik (argumentatif,
ekspositoris)
• Berdasarkan letak kalimat topik: paragraf
deduktif, induktif, campuran
• Karya ilmiah lebih banyak memanfaatkan
paragraf argumentatif dan ekspositoris.
57. Paragraf argumentatif
• Argumentation: alasan
• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat
dengan memberikan argumentasi. Argumen yang diberikan
dapat berupa alasan logis/nalar, bukti, fakta, contoh.
• Objek yang dibahas: masalah, pendapat, alasan
• Ciri khas: logis, sistematis, mempengaruhi/mensugesti
• Jenis paragraf yang digunakan: deduktif, induktif, campuran.
• Teknik pengembangan paragraf:
- sebab akibat,
- akibat sebab,
- pemberian contoh,
- pemberian fakta/bukti,
58. Paragraf Ekspositoris
• Exposition: membuka, memaparkan, menjelaskan
• Tujuan: memberitahukan, mengupas, menguraikan, menerangkan, …
• Jenis paragraf yang digunakan: : deduktif, induktif, campuran.
• Objek yang dibahas: fakta, hasil analisis, konsep, teori, petunjuk, langkah-
langkah kerja, struktur, mekanisme
• Ciri khas: komprehensif, tanpa pretense/tidak memihak/lempang
• Teknik pengembangan paragraf:
– Identifikasi: sebutkan ciri-ciri/unsur
– perbandingan: persamaan dan perbedaan, dari yang dikenal ke yang belum
dikenal
– ilustrasi: pemberian contoh untuk mengkonkretkan
– klasifikasi: menjadi bagian-bagian dan kelompok-kelompok: gunakan ciri
menonjol, logis dan sistematis, menyeluruh, selektif
– definisi: sinonim/definisi nominal, penjelasan/definisi formal, definisi luas (uraian
menyeluruh)
– analisis: memecah-mecah menjadi bagian-bagian.
59. Contoh 1
Akademi Kepolisian mendidik dan
melatih perwira polisi. Perwira polisi
tersebut akan dicintai dan dipercaya
masyarakat bila dapat melayani,
melindungi, dan mengayomi
masyarakat. Selain itu, mereka juga
harus menegakkan hukum.
60. Contoh 2
Menjadi Taruna Akademi Kepolisian tidak
mudah. Mereka harus mengikuti beragam
tes. Selain itu, mereka juga harus
memenuhi banyak persyaratan di
antaranya berusia 17–23 tahun bagi calon
taruna yang berasal dari siswa tamatan
SMU. Bagi yang berasal dari anggota
polisi, mereka telah berdinas kurang lebih
2 tahun dengan usia maksimal 25 tahun.
61. Contoh 3
Topik dan judul itu berbeda. Topik
merupakan pokok pembicaraan atau
masalah yang dibahas, sedangkan judul
merupakan kepala karangan. Topik harus
ditentukan sebelum seseorang mulai
menulis, sedangkan judul dapat
ditentukan ketika mulai menulis atau
setelah tulisan itu selesai. Dengan
demikian, topik dan judul berbeda.
62. Contoh 4
Bahasa Indonesia bukanlah sistem
tunggal. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa yang hidup memiliki variasi yang
berfungsi dalam proses komunikasi.
Variasi-variasi tersebut sejajar; tidak ada
yang lebih baik dari yang lain. Salah satu
fungsi tersebut diangkat untuk mendukung
fungsi-fungsi tertentu. Variasi tersebut
dinamakan bahasa standar atau baku.
63. Contoh 5
Fajrul, Fahmi, dan Fitri adalah teman sekolah
sejak SMU sampai perguruan tinggi. Sekarang
mereka sudah menyandang gelar sarjana dari
sebuah universitas negeri di Semarang. Mereka
merencanakan mendirikan sebuah perusahaan
yang lengkap dengan fasilitas pendidikan untuk
anak-anak karyawannya. Untuk itu, mereka
berkonsultasi kepada Prof. Mulyanto. Beliau
menyambut dengan baik niat mereka dan
memberikan arahan yang berharga bagi
pendirian perusahaan tersebut.
64. Contoh 6
Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira
dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan
final Kejurnas Tenis Minggu malam di Gedung
Olah Raga Jatidiri Semarang. Pernyataan itu
dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan
selama ini dapar terwujud, yaitu satu medali
emas, satu medali perak, dan satu medali
perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan
petenis terbaik yang jatuh ke tangan Jateng.
Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi puncak
yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena
kejurnas.
65. TUGAS
• Buat sebuah paragraf (Pilih:
argumentatif atau ekspositoris)
dengan ketentuan:
– Topik tentukan sendiri!
– Minimal lima kalimat.
– Perhatikan karakter paragrafnya!
– Perhatikan penggunaan bahasanya