Dokumen ini membahas desain kandang sapi potong yang meliputi fungsi, persyaratan, dan model kandang sapi potong. Fungsi kandang antara lain melindungi ternak dan memudahkan pengelolaan ternak. Persyaratan kandang mencakup pemilihan lokasi, konstruksi, bahan bangunan, dan perlengkapan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa model kandang seperti kandang pedet, box, sapi dara, dan induk.
1. PERKANDANGAN
Oleh : Sugino, S.Pt, M.Si
Balai Besar Pelatihan Peternakan – Batu
I. PENDAHULUAN
Kebutuhan daging sapi potong secara nasional setiap tahun terjadi peningkatan,
akan membawa dampak negatif terhadap kemampuan produksi dan perkembangan
populasinya. Kemampuan produksi daging sapi potong tahun 2006 mencapai 290,56 ribu
ton, sementara kebutuhan daging sapi mencapai 410,9 ribu ton dengan tingkat konsumsi
sebesar 1,84 kg/kapita/tahun atau mengalami defisit sebesar 29,3 %. Sedangkan
pertumbuhan sapi potong pada tahun yang sama mencapai sebesar 1,22 % dari populasi
yang diprediksikan sebesar 10,8 juta, belum mencukupi kebutuhan daging dengan tingkat
defisit sebesar 1,6 juta ekor (14,5 %) dari populasi i 12,4 juta ekor. Upaya pemerintah Cq.
Dirjen Peternakan telah mencanangkan swasembada daging sapi tahun 2010, dengan
predeksi sebesar 90 – 95 % kebutuhan dipasok dalam negeri dan 5 – 10 % impor dari luar
negeri. Untuk mendukung program tersebut diperlukan talaksana pemeliharaan sapi potong
melalui inovasi teknologi perkandangan.
Tatalaksana perkandangan merupakan salah satu faktor produksi yang belum
mendapat perhatian dalam usaha peternakan sapi potong khususnya peternakan rakyat.
Kontruksi kandang belum sesuai dengan persyaratan teknis akan mengganggu produktivitas
ternak, kurang efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan berdampak terhadap lingkungan
sekitarnya. Kondisi kandang belum mberikan keleluasaan, kenyamanan dan kesehatan bagi
ternak. Beberapa persyaratan yang diperlukan dalam mendirikan kandang antara lain (1)
memenuhi persyaratan kesehatan ternaknya, (2) mempunyai ventilasi yang baik, (3)
efisiensi dalam pengelolaan (4) melindungi ternak dari pengaruh iklim dan keamanan
kecurian (5) serta tidak berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Konstruksi kandang
harus kuat dan tahan lama, penataan dan perlengkapan kandang.
Kandang hendaknya dapat memberikan kenyamaman kerja bagi petugas dalam
dalam proses produksi seperti memberi pakan, pembersihan, pemeriksaan birahi dan
penanganan kesehatan. Bentuk dan tipe kandang hendaknya disesuaikan dengan lokasi
berdasarkan agroekosistemnya, pola atau tujuan pemeliharaan dan kondisi fisiologis ternak.
Petunjuk teknis perkandangan sapi potong ini memuat beberapa tipe / macam kandang
berdasarkan bentuk dan fungsinya serta berdasarkan tujuan atau pola pemeliharaannya
2. A. Diskripsi Singkat
Bahan ajar ini berisikan unit kompetensi mendesain kandang sapi potong yang
harus dimiliki oleh widyaiswara dan peserta pelatihan yang meliputi : Fungsi dan
persyaratan kandang serta model kandang sapi potong.
B. Tujuan Pembelajaraan
1. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
memahami dan menerapkan materi mendesain kandang sapi potong sesuai pedom yang
berlaku.
2. Indikator keberhasilan
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat
1. Menjelaskan fungsi dan persyaratan kandang sapi potong
2. Menjelaskan model kandang sapi potong
C. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1. Menjelaskan fungsi dan persyaratan Sapi Potong
a. Fungsi kandang Sapi Potong
b. Pemilihan lokasi kandang Sapi Potong
c. Letak bangunan kandang Sapi Potong
d. Kontruksi kandang Sapi Potong
e. Bahan bangunan kandang
f. Perlengkapan Kandang
2. MenJelaskan Model Kandang Sapi Potong
a. Kandang Pedet Sapi Potong
b. Kandang Box Sapi Potong
c.Kandang Sapi dara
3. d. Kandang Induk
e. Kandang Sistem Lepas
f. Kandang Sistem Ikat
BAB II. FUNGSI DAN PERSYARATAN KANDANG SAPI POTONG
A. Fungsi Kandang
1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yan ekstrem (panas, hujan dan angin).
2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
4.Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan,
minum, pengelolaaan kompos dan perkawinan.
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.
B. Persyaratan Kandang
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk sapi
potong antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang,
pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
1. Pemilhan Lokasi.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang antara lain:
a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan membersihkan
kandang
b. Dekat dengan sumber pakan.
c. Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran
d. Areal yang ada dapat diperluas
2.Letak Bangunan
a. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisi sekelilingnya, sehingga idak
terjadi genangan air dan pembuangan kotoran lebih mudah.
b. Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
1. Menjelaskan Fungsi kandang
2. Menjelaskan Pemilihan Lokasi,Letak bangunan Kontruksi, Bangunan,Bahan
dan perlengkapan kandang
4. c. Tidak menggangu kesehatan lingkungan
d. Agak jauh dengan jalan umum
e. Air limbah tersalur dengan baik
3. Konstruksi
Konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik,
tidak lembab dan mempunyai mpat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.
Kontruksi kandang harus mampu menahan beban benturan dan dorongan yang kuat dari
ternak. serta menjaga keamanan ternak dari pencurian.
Penataan kandang dengan perlengkapannya hendaknya dapat memberikan kenyamanan
pada ternak serta memudahkan kerja bagi petugas dalam memberi pakan dan minum,
pembuangan kotoran dan penanganan kesehatan ternak.
Dalam mendesain konstruksi kandang sapi potong harus didasarkan agroekosistem wilayah
setempat, tujuan peme haraan, dan status fisiologis ternak. Model kandang sapi potong
didataran tinggi, diupayakan lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca yang dingin,
sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih terbuka.
Tipe dan bentuk kandang dibedakan berdasar status fisiologis dan pola pemeliharaan
dibedakan yaitu kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/
menyusui, kandang pejantan, kandang paksa, dll.
4.Bahan
Dalam pemilihan bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan
tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihaan bahan kandang
hendaknya minimal tahan untuk jangka waktu 5 –10 tahun, dengan memanfaatkan dari
bahan-bahan lokal yang banyak tersedia. Bagian-bagian dan bahan kandang yaitu :
a.Lantai Kandang
Lantai kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan
dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Lantai kandang dapat berupa tanah
yang dipadatkan, beton atau pasir cemen (PC) dan kayu yang kedap air.
Berdasarkan kondisi alas lantai, dibedakan lantai kandang sistem litter dan non litter. Alas
lantai kandang sistem litter merupakan lantai kandang yang diberi tambahan berupa serbuk
gergaji atau sekam, dan bahan lainnya berupa kapur/dolomite sebagai dasar alas.
Pemberian bahan dasar alas dilakukan pada awal sebelum ternak dimasukan kedalam
kandang. Sistem alas litter lebih cocok untuk kandang koloni atau kelompok, karena tidak
ada kegiatan memandikan ternak dan pembersihan kotoran feces secara rutin. Kondisi
kandang dan ternaknya lebih kotor tetapi lebih efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja
5. untuk pembersihan kandang. Bila kondisi letter kandang becek, dilakukan penambahan
serbuk gergaji yang dicampur dengan kapur/dolomite. Selain membuat alas kandang tetap
kering, penambahan kapur tersebut dapat berfungsi sebagai bahan untuk produksi kompos
dan rasa empuk kepada ternak serta kesehatan menjaga kesehatan ternak.
Alas lantai kandang sistem non litter merupakan lantai kandang tanpa mendapat tambahan
apapun. Model alas kandang ini lebih tepat untuk ternak yang dipelihara pada kandang
tunggal atau kandang individu. Kandang sistem non litter beserta ternaknya akan tampak
lebih bersih dibanding sistem litter, karena secara rutin dilakukan kegiatan memandikan sapi
dan pembuangan kotoran feces.
Lantai kandang harus selalu terjaga drainasenya, sehingga untuk lantai kandang non dibuat
miring kebelakang untuk memudahkan pembuangan kotoran dan menjaga kondisi lantai
tetap kering. Kemiringan lantai berkisar antara 2 – 5 %, artinya setiap panjang lantai 1 meter
maka ketinggian lantai bagian belakang menurun sebesar 2 – 5 cm (gambar 1).
litter
Gambar 1. Kemiringan lantai kandang dan kedalaman selokan kandang
b. Kerangka
Dapat terbuat dari bahan besi, alumunium, galvalum, besi beton, kayu dan bambu
disesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang ada di lapangan
c Atap
Atap kandang dapat terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lain-lain. Untuk
daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan bahan genting sebagai atap
kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30 – 45 % , asbes atau seng
sebesar 15 – 20 % dan rumbia atau alang-alang sebesar 25 – 30 %, Ketinggian atap untuk
dataran rendah 3,5 – 4,5 meter dan dataran tinggi 2,5 – 3,5 meter Bentuk dan model atap
kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, sehingga
kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan ternak.
Berdasarkan bentuk atap kandang, beberapa model atap untuk atap dan (Gambar 2).
Model atap untuk daerah dataran tinggi hendaknya menggunakan atau, sedangkan untuk
dataran rendah adalah atau Model atap dan model kandang yang mempunyai atap dua
bidang, sedangkan mempunyai atap satu bidang
Dalam 5-10cm
Lebar 30-40cm
Kemiringan 2-5 cm
100cm
6. d. Dinding
Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan lainnya, dibangun lebih tinggi dari sapi
waktu berdiri. Untuk dataran rendah, yang suhu udaranya panas dan tidak ada angin
kencang, bentuk dinding kandang adalah lebih terbuka, sehingga cukup menggunakan kayu
atau bambu yang berfungsi sebagai pagar kandang agar sapi tidak keluar. Dinding kandang
yang terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai jarak atar sekat antara 40
– 50 cm. Untuk daerah dataran tinggi dan udaranya dingin atau daerah pinggir pantai yang
anginnya kencang, dinding kandang harus lebih tertutup atau rapat.
e. Lorong atau gang.
Merupakan jalan yang terletak diantara dua kandang individu, untuk memudahkan
pengelolaan seperti pemberian pakan, minum dan pembuangan kotoran. Lebar lorong
disesuaikan dengan kebutuhan dan model kandang, umumnya bekisar antara 1,2–1,5
meter. Lorong kandang hendaknya dapat dilewati kereta dorong (gerobak) untuk
mengangkut bahan pakan dan bahan keperluan lainnya (Gambar 3).
MODEL ATAP MONITOR
MODEL SEMI MONITOR
MODEL ATAP SHADE MODEL ATAP GLABE
Ventlasi/sirkulasi lancar
sapi
sapi
gang
7. 5. Perlengkapan kandang
Beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong meliiputi : palungan yaitu tempat
pakan, tempat minum, saluran darinase, tempat penampungan kotoran, gudang pakan dan
peralatan kandang. Disaping itu harus dilengkapi dengan tempat penampungan air yang
terletak diatas (tangki air) yang dihubungkan dengan pipa ke seluruh kandang.
a. Palungan
Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minum yang berada didepan ternak,
terbuat dari kayu atau tembok dengan uran mengikuti lebar kandang. Kandang individu yang
mempunyai lebar kadang sebesar 1,5 meter, maka panjang tempat pakan berkisar antara
90 – 100 cm dan tempat minum berkisar antara 50 – 60 cm. Sedangkan lebar palungan
adalah 50 cm, dan tinggi bagia luar 60 cm dan bagian dalam sebesar 40 cm. Ukuran
palungan untuk kandang kelompok adalah mengikuti panjang kandang, dengan proporsi
tempat minum yang lebih kecil dari tempat pakan (Gambar 4).
Palungan
b. Selokan
Merupakan saluran pembuangan kotoran dan air kencing yang berada dibelakang
kandang ternak individu (Gambar 5). Ukuran selokan kandang disesuaikan dengan kondisi
kandang tujuan pemeliharaan. Ukuran selokan digunakan pada untuk kandang individu,
dengan ukuran lebar 30 – 40 cm dan dalam 5 – 10 cm (Gambar 1).
8. Selokan
c. Tempat penampungan kotoran
Tempat penampungan kotoran bak penampungan yang terletak dibelakang kandang,
ukuran dan bentuknya disesuikan dengan kondisi lahan dan tipe kandangnya. Pembuangan
kotoran dari kandang kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan,
berupa bak penampungan dan berfungsi untuk proses pengeringan dan pembusukan feses
menjadi kompos.
Pembuangan kotoran dari kandang kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai
dengan kebutuhan, berupa bak penampungan dan berfungsi untuk proses pengeringan dan
pembusukan feses menjadi kompos.
Tempat penampungan kotoran feses dari kandang individu adalah produk akhir
berupa biogas atau kompos saja, tergantung tujuan pemanfaatannya. Pengumpulan kotoran
kandang berupa feses dan air kencing setiap hari dilakukan melalui saluran drainase menuju
tempat penampungan, yang letaknya lebih rendah dari kandang.
Tempat pengumpulan kotoran kandang untuk tujuan kompos, adalah berupa 3 buah
bak penampungan dan penyaringan dan 3 buah bak pengeringan yang terletak diatasnya
(Gambar 6). Sedangkan tempat pengumpulan kotoran kandang untuk tuj biogas adalah
berbetuk tangki penampungan yang terbuat dari beton atau plastik (Gambar 7).
9. d Peralatan kandang
Tempat pengumpulan dan penyaringan Kotoran kandang Beberapa peralatan yang banyak
digunakan untuk kandang sapi potong meliputi : sekop untuk membersihkan kotoran, sapu
lidi, sikat, tali sapi dan kereta dorong (gerobak).
C. Rangukan
Fungsi kandang : 1) Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yan ekstrem (panas,
hujan dan angin). 2). Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit. 3). Menjaga keamanan
ternak dari pencurian. 4).Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti
pemberian pakan, minum, pengelolaaan kompos dan perkawinan. 5.) Meningkatkan
efisiensi penggunaan tenaga kerja.
Persyaratan kandang : Pemilihan Lokasi, Letak bagunan, Kontruksi kandang, Bahan
bangunan, dan perlengkapan kandang
D. Latihan
1. Jelaskan fungsi kandang ternak sapi potong ?
2. Jelaskan Pensyaratan kandang sapi potong ?
10. BAB II. JENIS KANDANG SAPI POTONG
A.Kandang Pedet
Pedet adalah sebutan bagi anak ternak sapi yang baru lahir hingga berumur 8 bulan.
Perhatian utama yang harus dilakukan agar mendapatkan pedet yang berkualitas adalah :
1). Persiapan induk melahirkan 2) Pengawasan kelahiran 3) Penyediaan kandang yang
sesuai untuk pembesaran pedet 4). Pemberian pakan yang tepat dan sesuai 5) Pencegahan
penyakit dan pemeiliharaan kesehatannya. Kandang pedet sapi potong dibedakan ada 2
model Yaitu 1). kandang Individu 2) Kandang Kelompok/Koloni.
Ukuran kandang Individu (Kandang Beranak) adalah sebagai berikut : a). Kandang
sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah. b). Ukuran
bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm. c) Ukuran bak minum : panjang x lebar =
bersih 40 x 50 cm. d). Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm dan luar 80 cm. e).
Tinggi penghalang/penyekat kepala sapi 100 cm dari lantai kandang. f). Kemiringan lantai ±
2-3 cm. g). Pelepasan pedet sesuai lebar kadang per sekat dan panjang 2 m. h). Pagar
pelepasan pedet setinggi 1 m.
Ukuran kandang koloni sapi betina dan pedet untuk 10 ekor adalah sebagai berikut :
a). Kandang sapi betina dewasa adalah 18 x 2 m, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah.
b). Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm. c). Ukuran bak minum : panjang
x lebar = bersih 40 x 50 cm. d). Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm dan luar
80 cm. e). Tinggi penghalang/penyekat kepala sapi 100 cm dari lantai kandang. f).
Kemiringan lantai ± 2-5 cm. g). Pelepasan pedet sesuai panjang kadang h). Pagar
pelepasan pedet setinggi 1 – 1,5 m.
Model Kandang Individu Kandang Individu Beranak
Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
1. Menjelaskan kandang pedet sapi potong
2. Menjelaskan kandang Box sapi potong
3. Menjelaskan kandang dara sapi potong
4. Menjelaskan kandang Induk sapi potong
5. Menjelaskan kandang sitem lepas sapi potong
6. Menjelaskan kandang sisitem lepas sapi potong
11. Kandang Pedet / Individu Induk dan pedet
Kandang pedet koloni lebih besar Kandang pedet koloni
B. Kandang Box Pedet
Kandang box sapi potong adalah kandang sapi potong yang diperuntukan pedet
yang baru lahir sampai umur 1 bulan atau menyesuaikan dengan kondisi pedet karena
kurang sehat, atau ada gangguan lain sehingga perlu penanganan khusus.
Fungsi kandang box adalah 1) Memberi kehangatan terhadap pedet. 2) Memberi
kenyamanan tidak tergaggu lalat dan binatang pengganggu lainya 3) Membatasi gerakan
pedet 4) Memudahkan penanganan pedet.
Bahan kandang box atara lain 1) Tiang : bambu, Kayu, besi/kawat dan stales 2)
Didinng : triplek, seng, papan kayu, bambu 3) Atap : asbes, seng, genteng, 4) Penunjang :
Paku, Kawat, keper, lampu penerang dll.
Model kandang box ada dua yaitu 1). Menetap : kronstruksi dan bahan baku
menggunakan bahan yang lebih besar dan berat sehingga ditempatkan pada lokasi tertentu
2). Tidak Menetap : konstruksi dan bahan baku menggunakan bakan yang lebih ringan
sehingga mudah diangkat ke tempat lain atau dipindah-pindah sesuai keperluan.
Ukuran kandang box menetap untuk dua ekor pedet adalah : 1).Tinggi atap kandang
2,5 - 3 meter sesuai kondisi daerah 2). Panjang 4 m dan lebar 2 m 3). Jarak tanah ke
palang satu setinggi 50 cm 4). Tiang bagian belakang setinggi 2 m dan bagian depan 2,5 m
5). Jarak antar sekat menyesuaikan tergantung ditutup rapat atau renggang 6). Pintu 50 cm
x 150 cm 7). Bila ditutup rapat bagain atas di beri ventilasi dan atap.
Kontruksi kandang Pedet Kobtruksi kandang koloni depan
12. Ukurang kandang box tidak menetap untuk satu ekor pedet adalah : 1) Panjang, lebar
dan Tinggi 100 cm x 50 cm x 100 cm. 2) Jarak dari tanah sampai panggung 25 cm 3) Jarak
dari panggung ke atas 75 cm 4) Ukuran Pintu 25 x 75 cm . 5). Bahan sesuai kondisi wilayah
Kelengkapan lain untuk kandang box adalah : dot atau tempat minum pedet yang
buatan khusus, lampu penerang untuk penghangat di malam hari.
Kandang Box Menetap
Kandang Box Tidak Menetap
C. Kandang Sapi Potong Dara
Kandang usaha Pembibitan ada 3 yaitu 1) Kandang kawin/Paksa 2) Kandang Beranak 3)
Kandang Pembesaran adalah sapi calon bakalan, sedang Dara adalah sapi calon induk.
Untuk kandang pembesaran/dara sapi harus dipisahkan antara jantan dan betina, karena
sapi jantan dan betina mulai dewasa kelamin.
1. Macam Kandang Sapi Dara :
a. Kandang tunggal, hanya satu baris
b. Kandang ganda, di sebut juga tail to tail dan saling berhadapan
50 CM
100 CM
75 CM
100 CM
25 CM
13. 2. Bahan Kandang
Kerangka kandang dari bambu, kayu, besi, ataupun beton disesuaikan dengan model dan
biaya. Atap yang digunakan bisa dari bahan alang-alang, ijuk, rumbia, genteng, asbes,
seng.
3. Kandang sapi dara
a. Kandang sapi dara adalah 1,8 x 2 m, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah.
b. Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm
c. Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cm
d. Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm dan luar 80 cm
e. Tinggi penghalang/penyekat kepala sapi 100 cm dari lantai kandang
f. Kemiringan lantai ± 2-5 cm
g. Lantai kandang tetap bersih guna mencegah timbulnya penyakit.
h. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen
i. Lantai tanah dialasi papan/ lantai semen bisa dengan karpet sapi.
J. Selokan bagian dalam dan Lebar = 25 x 15 x 10 cm
k. Tinggi tiang kandang 2,5 – 3 m dari lantai kandang
l. Atap kandang menyesuaikan yang penting tidak bocor bila hujan
m. Letak kandang diusahakan lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari lokasi
tanaman rumput.
Tinggi Tiang Kandang sapi Dara Tinggi kandang dari tanah
Bak Pakan dan minum
14. d.Model Kadang Induk Sapi Potong
Model Induk sapi potong adalah kandang bebas/Kandang Lepas (loose housing) dan
kandang konvensional (conventional/stanchion barn) : 1).Kandang Bebas/Kandang Lepas :
Kandang bebas/kandang lepas merupakan barak atau areal yang cukup luas dengan atap
diatasnya. Sebuah kandang bebas yang berukuran 7m X 9m dan dapat menampung 20-25
ekor sapi. 2). Kandang Konvensional : Kandang yang dirancang sesui dengan kebutuhan
sapi baik secara individu atau kelompok yang di bedakan letak menghadapnya sapi yang
lazim disebut staill.
Ukuran kandang per ekor sapi potong induk sistem lepas meliputi :
1). Lebar dan tinggi tempat pakan 40- 60 cm dan (60-75cm).
2). Lebar Sekat tempat pakan 40 – 60cm.
3). Tinggi dan diameter tempat minum 35 - 55cm (70x60x30cm).
4). Panjang, Lebar dan Tinggi tempat tidur 140x150x110cm.
5). Kemiringan lantai 2 - 5 cm (untuk penggemukan)
6). Lebar dan dalam selokan 15 - 20 cm dan 10-15cm.
7). Tempat pelepasan 400 - 500 cm² sesuai luas kandang.
8). Gang depan 150–200cm
9). Ketinggian atap 275 - 300 cm
10). Gudang Pakan ( 100 x 200 cm)
Palungan, kemiringan, selokan dan gang
Pelepasan Induk kandang Induk berkelompok sistem ikat
15. E.Kandang Lepas Sapi Potong
Kandang pembibitan atau penggemukan sapi potong adalah kandang yang
dirancang untuk hidup sapi dalam proses usaha pembibitan/ penggemukan pada periode
tertentu, mulai dari dara sampai sapi dewasa secara baik, aman, sehat, dan cukup
pergerakan. Kandang merupakan tempat untuk berlindung ternak dari gangguan iklim,
kesibukan masyarakat, binatang pemangsa dan yang lainnya, sehingga ternak dapat hidup:
makan, minum, berdiri, tidur, cukup bergerak dan tumbuh dengan baik.
Bahan bangunan yang digunakan untuk kandang sapi potong antara lain
1. Atap drai Genteng, asbes atau rumbia dll
2. Tempat pakan Beton, Plastik, Kayu, Karet
3. Sekat tempat pakan Kayu, beton
4. Tempat minum Plastik, Karet, Beton, Logam
5. Lantai kandang Beton berlapis karet, Kayu tebal,
6. Sekat sapi Pipa, kayu, bambu
7. Selokan Beton, Penutup selokan Besi , Kayu
8.Tiang kayu,bambu, besi, beton
Ukuran kandang per ekor sistem lepas meliputi:
Kandang Dara dan Dewasa Sistem lepas
1. Lebar dan tinggi tempat pakan 40- 60 cm dan (60-75cm)
2. Lebar Sekat tempat pakan 40 – 60cm,
3. Tinggi dan diameter tempat minum 35 - 55cm (70x60x30cm)
4. Panjang, Lebar dan Tinggi tempat tidur 140x150x110cm
5. Kemiringan lantai 2 - 5 cm
6. Lebar dan dalam selokan 15 - 20 cm dan 10-15cm
7. Tempat pelepasan 400 - 500 cm² sesuai luas kandang
8. Gang depan 150–200cm
9. Ketinggian atap 275 - 300 cm
10. Gudang pakan 300 cm² disesuaikan jumlah ternak
Kandang Lepas Pembesaran dan kandang Lepas Pejantan
16. Tempat Pakan dan Minum Kemiringan lantai dan selokan
Kandang Lepas Koloni 10 Induk Kandang Koloni 5 ekor Induk
F.Tipe Kandang Sistem Ikat/Individu
Adapun tipe kandang sistem ikat/Individu adalah : 1) Satu baris dengan posisi kepala
searah 2) Dua baris dengan posisi kepala searah, dengan lorong ditengah 3) Dua baris
dengan posisi kepala berlawanan, dengan lorong di tengah.
Adapun tipe kandang sistem ikat/Individu adalah : 1) Satu baris dengan posisi kepala
searah 2) Dua baris dengan posisi kepala searah, dengan lorong ditengah 3) Dua baris
dengan posisi kepala berlawanan, dengan lorong di tengah.
Kandang sistem ikat lebih banyak digunakan untuk sapi beranak, penggemukan dan
pembibitan dalam peternakan rakyat serta ukuran menyesuikan kondisi wilayah.
Ukuran kandang per ekor sistem ikat/Individu meliputi :
1. Lebar tempat pakan 60 - 70cm,
2. Tinggi tempat pakan 60 - 75cm,
3. Lebar Sekat tempat pakan 120-140cm,
4. Tinggi tempat minum 35- 55cm,
5.Diameter tempat minum (50x40x30cm)
6. Lebar lantai 150-200cm
7. Panjang lantai 200-220cm
8. Kemiringan lantai 2-5 cm
9. Tinggi sekat tempat tidur 100 – 150 cm
10. Lebar selokan 30- 50cm,
11. Dalam selokan 15 - 25cm,
17. 12. Gang depan 100 – 150cm
14. Ketinggian atap 275cm atau 300cm
15. Gudang pakan 300 cm²
Tempat Pakan, Minum, selokan kemiringan
Gang kandang Gudang pakan
G. Rangkuman
1. Model kandang pedet
2. Model kandang Box
3. Model Kandang Sapi dara
4.Model Kandang Sapi Induk
5. Model Kandang sistem Lepas sapi potog
6.Model Kadang sistem ikat sapi potong
H. Latihan
1. Jelaskan Model kandang pedet sapi potong ?
2. Jelaskan Model kandang Box sapi potong ?
3. Jelaskan Model Kandang Sapi dara ?
4.Jelaskan Model Kandang Sapi Induk ?
5. Jelaskan Model Kandang sistem Lepas sapi potog ?
6.Jelaskan Model Kadang sistem ikat sapi potong
18. DAFTAR PUSTAKA
1.Animous, 2007. Perkandangan Sapi Potong.Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. Badan Penelitian dan Pembembangan Pertaniani. Deptan.
2. Santoso K, Warsito, Agus Andoko. 2012. Bisnis Penggemukan Sapi. PT Agromedia
Pustaka. Jakarta.
3. Santoso U, 2011. Mengelola Peternakan Sapi Secara Profesional. Penebar Swadaya.
Jakarta. Cetakan ke IV.
4. Djarijah S,A. 1996, Usaha Ternak Sapi, Kanisius, Yogyakarta.
5. Yusni Bandini. 1997, Sapi Bali, Penebar Swadaya, Jakarta.
6. Jacoeb T,M dan Munandar S. 1991, Petunjuk Teknis Pemeliharaan Sapi Potong,
Direktorat Bina Produksi Peternakan
7. Santosa U. 1995, Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi, Penebar Swadaya, Jakarta.