SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
MEMBUAT
BIOGAS SEDERHANA
DARI PLASTIK POLYETHILENE
DENNY HINDARSYAH, SPt
PETERNAKAN
• Usaha peternakan mempunyai prospek untuk
dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk
peternakan, seperti daging, susu, telur dan kulit, juga
produk sampingnya sebagai pupuk kandang.
• Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup
tinggi dan menjadi sumber pendapatan atau tabungan bagi
banyak masyarakat di perdesaaan di Indonesia.
• Dalam rangka mewujudkan swasembada daging,
penambahan populasi ternak menjadi syarat mutlak,
namun jika tidak dibarengi upaya pengolahan limbah
peternakan dapat menimbulkan permasalahan baru yaitu
pencemaran
LATAR BELAKANG
Selama ini kotoran sapi belum banyak dimanfaatkan
kecuali untuk pupuk kandang, sehingga menjadi penyebab
timbulnya pencemaran air, bau tak sedap, mengganggu
pemandangan dan bahkan sebagai sumber penyakit :
• Kotoran hewan yang menumpuk dapat mencemari
lingkungan. Jika kotoran tersebut terbawa air masuk ke
dalam tanah atau sungai akan mencemari air tanah dan air
sungai.
• Kotoran tersebut juga dapat membahayakan kesehatan
manusia karena mengandung racun dan bakteri-bakteri
patogen seperti E.coli.
• Limbah yang menumpuk dapat menyebabkan polusi udara,
berupa bau yang tidak sedap, penyebabkan penyakit
pernapasan (ISPA), terganggunya kebersihan lingkungan,
• dan dapat menimbulkan efek rumah kaca yang ditimbulkan
oleh gas metana
Krisis Energi
• Adanya krisis energi yang melanda negeri ini
mengakibatkan harga bahan bakar menjadi
meningkat, serta ketersediaanya yang kadang-
kadang menjadi barang langkah
• Sudah saatnya pula kita berfikir dan berusaha
mengembangkan kreatifitas untuk
mengembangkan energi alternatif dari kotoran
ternak.
• Banyak peternak beranggapan teknologi biogas
adalah suatu yang sulit dan mahal. Padahal, itu
tidak benar,
Apakah biogas itu ?
• Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan bahan biologis/organik oleh organisme kecil pada
kondisi tanpa oksigen, terutama bakteri metan
• Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55øC,
dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu
merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil
perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas
metan.
• Biogas merupakan campuran gas metana, karbondioksida,
dan lainnya N2, O2, H2, & H2S dengan perbandingan
masing masing +/-60%, 38%, 2% sehingga dapat dibakar
seperti layaknya gas elpiji.
• Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar
biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik,
sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang
ramah lingkungan dan terbarukan
KEUNTUNGAN PENERAPAN
BIOGAS
• Penerapan biogas memberikan dampak terhadap
perkembangan peternakan di Indonesia, yaitu
dapat meningkatkan jumlah petani serta peternak
dan secara otomatis meningkatkan populasi
ternak.
• Selain itu, peternak dapat memasak dengan
murah, bersih, ramah lingkungan, mendorong
kelestarian alam, meningkatkan produksi ternak,
menghemat devisa negara, dan mendukung
perbaikkan ekonomi masyarakat.
• Selain itu limbah hasil pembuatan biogas tidak
dibuang begitu saja tetapi dibuat pupuk yang kaya
akan nutrisi.
PRODUKSI KOTORAN TERNAK
Berdasarkan hasil estimasi,
• seekor sapi dalam satu hari dapat
menghasilkan kotoran sebanyak 10—30 kg.
• Seekor ayam meghasilkan 25 g/hari,
• dan seekor babi dewasa dengan berat 4,5--
5,3 kg/hari.
• Berdasarkan hasil riset yang pernah ada
diketahui bahwa setiap 1 kg kotoran ternak
sapi berpotensi menghasilkan 360 liter biogas
dan 20 kg kotoran babi dewasa bisa
menghasilakan 1,379 liter biogas
• Menurut Hardi Julendra,periset Balai
Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia-
LIPI, “lima puluh kg kotoran menghasilkan
100 liter biogas per hari. Itu bisa dipakai
memasak selama 2 jam non-stop”.
Tabel Produksi Kotoran Ternak.
Sumber : Yunus (1987)
Nilai Kesetaraan Biogas dan Energi
yang Dihasilkannya
Aplikasi1 m3 Biogas Setara Dengan
1. Penerangan : 60—100 watt lampu bohlam selama
enam jam
2. Memasak : Dapat memasak tiga jenis bahan
makanan untuk keluarga (5—6 orang)
3. Pengganti Bahan Bakar 0,7 kg minyak tanah
4. Tenaga :Dapat menjalankan satu motor tenaga
kuda selama dua jam
5. Pembangkit Tenaga Listrik : Dapat menghasilkan
1,25 kwh listrik
Aplikasi1 m3 Biogas Setara
Dengan
CONTOH BEBERAPA BENTUK
BIOGAS SEDERHANA
Skema Alur Instalasi Biogas
Instalasi Biogas
• Instalasi Biogas terdiri dari 3 Alat terpisah
yang kemudian terintegrasi membentuk satu
kesatuan alur instalasi yang efektilf dan
efisien, ke tiga alat tersebut adalah :
1. Pengaduk Bahan Mentah (Kotoran/zat sisa
organisme) (Mixer).
2. Reaktor fermentasi bahan mentah
(Digester). dan
3. Penampung Biogas (Biogas Container).
Skema Instalasi Biogas dari Kantung
Plastik Polyethilene
Reaktor Biogas
• Reaktor biogas dari kantung polyethylene ini pada dasarnya
tergolong reaktor jenis fixed dome. Reaktor dengan volume slurry
4 m3 akan memerlukan kantung polyethylene berdiameter 80 cm
dengan panjang 10 m (80% dari kantung akan berisi slurry)
(Rodriguez dkk).
• Kantung polyethylene diposisikan horizontal (sekitar 90% badan
reaktor berada di bawah permukaan tanah). Skema reaktor
kantung polyethylene bisa dilihat pada gambar di atas
Bahan Pembuatan Biogas
Sederhana
Peralatan yang diperlukan antara lain :
• Kantung plastik polyethylene dengan lebar 150cm, tebal
>0,15 (semakin tebal semakin baik)
• Paralon dan kelengkapannya (stop kran, T, sockket drat
luar dan dalam)
• Brum(Semen+bata+pasir),
• Selang 5/8” saluran gas : + 10 m
• Botol aqua
• lem PVC
• Karet ban dalam mobil
• jerigen bekas oli
• Kompor
CARA PEMBUATAN REAKTOR
• Pertama tama gelarlah alas untuk
melindungi plastik dari benda
benda tajam seperti batu dan
ranting pohon apabila anda akan
membuat di tanah lapang.
• lebih baik apabila pembuatan
pembangkit dilakukan di alas
yang licin seperti tegel keramik.
Hati hati juga terhadap benda
benda metal yang anda bawa
seperti sabuk, jam tangan
ataupun gantungan kunci. Benda
benda tersebut dapat melukai
plastik, jadi tanggalkanlah dahulu
benda benda tersebut dari tubuh
anda.
Pemotongan Plastik
• Potong lembar pertama
dengan panjang sesuai lokasi
penempatan (+ 6 m)
• Masukkan lembar kedua, ikat
plastik kedua dengan tali,
• Lemparkan tali dalam plastik
pertama dan tarik, hingga
kedua plastik setelah ke dua
lembar plastik disamakan
ujung ujungnya, dan lembar
kedua dipotong, kini saatnya
memasang gas outlet.
Pemasangan Sparator
• Tentukan salah satu ujung yang
akan menjadi ujung atas dan ukurlah
sepanjang 1.5 meter dari ujung
tersebut dan tandai dengan spidol.
• Tanda tersebut harus tepat berada di
tengah tengah plastik, sehingga
diharapkan gas outlet tepat berada di
tengah atas permukaan pembangkit.
• Lubang yang akan dibuat sebaiknya
lebih besar sedikit dari diameter luar
dari ulir SDL (socket drat luar) gas
outlet. Apabila terlalu pas
dikhawatirkan ujung plastik akan
tertarik ketika anda mengencangkan
socket.
Skema gas outlet. menggunakan
PVC ¾
Perangkaian Sparator
• Pemasangan selang 5/8” dari gas outlet menuju botol
jebakan uap air. Selang di klem ke socket selang plastik
kemudian disambungkan ke PVC SDD dan dengan
menggunakan lem PVC disambung ke pipa PVC ¾”.
• Dari situ sebagai washer/cincin digunakan plastik yang
dipotong dari jerigen bekas oli yang menjepit washer kedua
yaitu karet ban dalam mobil.
• Di dalam kantung plastik, juga terdapat 2 buah washer dan
SDL.
• Trik lain adalah memotong ujung bawah SDL, sehingga
dasar permukaan SDL lebih tinggi terhadap cairan kotoran.
Hal ini untuk menghindari terjadinya mampet pada saluran
gas outlet.
Pemasangan Saluran Masuk dan
Keluar
• Langkah selanjutnya adalah
memasang saluran kotoran, baik
masuk maupun keluar. Ini adalah tahap
yang perlu dikerjakan dengan hati hati
karena memerlukan kerapihan agar
tidak menimbulkan kebocoran.
• Sebaiknya ukuran pipa masuk dan
keluar adalah sama, kurang lebih
memiliki diameter antara 10 – 15cm.
Dapat menggunakan PVC dengan
ukuran 4” atau 6” Panjang pipa kurang
lebih 75 – 100cm.
• Masukkan setengah dari panjang pipa
ke dalam 2 lembar plastik PE. Dan
dengan hati hati lipat plastik menjadi
satu dengan pipa (perhatikan gambar)
Pengikatan Plastik
• Pastikan ikatan tali karet benar
benar kuat, kembali mengingatkan,
banyak tali karet bekas yang
karetnya rapuh dan mudah putus.
• Agar tidak lepas/bocor, Ikatan
dapat di rangkap untuk
memperkuat simpul.
• Yang perlu diperhatikan juga
adalah pengikatan tali karet harus
saling meliputi (overlap), dan ujung
plastik jangan sampai terlihat,
• tambahkan beberapa putaran lagi
untuk memastikan sambungan
kedap.
Pengeluaran Udara Antar Plastik
• Dengan menggunakan dua lapis plastik PE
kesulitannya adalah adanya udara yang terjebak
diantara lembar plastik tersebut, hal ini kami rasa
dapat memperpendek umur plastik.
• Solusinya adalah dengan mengeluarkan udara
yang terjebak sebanyak mungkin ketika
memasangkan pipa inlet dan outlet, sebelum
mengikat pipa yang terakhir.
Penggelembungan Plastik
• penggelembungan awal adalah
mengisi plastik pembangkit
dengan gas buang kendaraan
bermotor.
• Metoda lain adalah mengisi
pembangkit dengan air. Namun
karena ketersediaan air untuk
penggelembungan terbatas,
• Sebelumnya pipa outlet kita
tutup terlebih dahulu dengan
plastik kresek dan diikat dengan
tali karet. Demikian pula dengan
gas outlet
Penggelembungan
• Untuk penggelembungan
awal adalah mengisi plastik
pembangkit dengan
kompresor, jika tidak ada
dapat menggunakan gas
buang kendaraan
bermotor.
• Dibutuhkan waktu sekitar 5
menit untuk memompa
kantung plastik 5000 liter
Pemindahan Reaktor
• Untuk memindahkan plastik
pembangkit sebaiknya
digelembungkan dahulu plastik
pembangkit sehingga pembangkit
dapat ‘duduk’ dengan rapih dan
mengisi ruangan parit dengan
baik.
• Selain itu fungsi
penggelembungan adalah
memastikan bahwa semua
sambungan telah terpasang
dengan baik.
Pemasangan Reaktor
• Pembangkit dapat segera dipasang. Setelah
terpasang pada tempatnya,
• isi pembangkit dengan sedikit air untuk
menghindari terlipatnya plastik dan
membuatnya duduk lebih enak.
• Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet
dari bak mixer dan dipasangkan sumbat,
sedangkan gas outlet dan pipa outlet kami
biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan
ini, pengisian sudah dapat dilakukan.
Pembuatan Parit
• Parit ini berukuran panjang 6m, lebar atas 95cm,
lebar bawah 75cm, tinggi di ujung input adalah
85cm, dan tinggi di ujung output 95cm. Untuk lebih
jelas, perhatikan skema berikut.
Penempatan Reaktor
• Digester yang digunakan
ditempatkan sebagian dalam
tanah, hal ini dimaksudkan
untuk menjaga temperatur
tetap stabil sehingga tidak
terjadi perubahan temperatur.
• Perubahan temperatur akan
mengakibatkan bakteri yang
terdapat dalam digester
menjadi tidak optimal atau
bahkan mati
Tempat Reaktor
• Reaktor biogas dapat
ditanam dalam tanah
atau dibuatkan bak
semen dengan diberi
atap agar plastik tidak
cepat rusak
Daya Tahan Reaktor
• Untuk memperkuat daya tahan reaktor ini,
umumnya kantung polyethylene dipasang 2 lapis
dan di bagian atas reaktor dipasang atap
sederhana untuk melindungi konstruksi reaktor dari
panas matahari dan hujan.
• Dengan konstruksi semacam itu, reaktor kantung
polyethylene bisa digunakan hingga 3 tahun
(Rodriguez dkk) bahkan 10 tahun (Aguilar dkk,
2001).
• Kerusakan yang umumnya terjadi pada reaktor
jenis ini adalah sobeknya lapis polyethylene dan
ketidaklancaran aliran slurry di dalam reaktor
akibat sedimentasi.
Bak Pengaduk
• Pipa inlet dipasangkan
pada lubang outlet dari bak
mixer dan dipasangkan
sumbat, sedangkan gas
outlet dan pipa outlet
biarkan tetap tertutup.
Setelah pemasangan ini,
pengisian sudah dapat
dilakukan.
• Bak pengaduk, dapat
terbuat dari bak semen,
drum
Bak Pengaduk
• Dapat pula dari drum
plastik dengan roda
sehingga bisa
dipindah-pindah
Pembuatan Tangki Penampung
• Dimensi tanki yang kami buat
adalah diameter 95cm dan
panjang 250cm.
Pengerjaannya mirip dengan
pembuatan pembangkit,
perbedaanya hanya satu ujung
saja yang diberi pipa.
• Untuk instalasi utama kami selalu
menggunakan pipa PVC ¾”.
Beberapa artikel menggunakan
pipa dengan diameter ½”.
• Ujung bawah tangki langsung
dilipat dan diikat dengan tali karet.
Penyambungan Pipa Saluran
• Akan lebih baik apabila ujung bawah
tanki tidak diikat langsung, tapi diberi
pipa PVC yang ditutup oleh dop PVC,
baru kemudian lembaran plastik
diikatkan pada pipa tersebut seperti
langkah sebelumnya.
• Untuk pipa utama kami menggunakan
pipa PVC ¾”. Sambungan dapat dibuat
permanen dengan lem PVC. Tapi kami
memilih metoda semi permanen yaitu
dengan mengikat sambungan pipa
dengan tali karet. Hanya sambungan
yang penting saja yang kami beri lem.
• Sambungan penting ini diantaranya
adalah sambungan katup bola/keran
(ball valve).
Model Tabung Penampung
• Model paralel
• Model tunggal
Pengisian Bahan Reaktor
• Di dalam bak ini kotoran ternak
dicampur dengan air untuk kemudian
dialirkan menuju pembangkit.
• Ukuran bak pencampur yang kami
buat adalah 50x50x50cm sehingga
volume yang dapat ditampung
dengan kapasitas maksimum 80%
bak adalah 100 liter.
• Desain bak permanen dengan bahan
semen dan batu bata. Bak mixer ini
memiliki celah miring di kedua sisinya
sebagai tumpuan filter/screen untuk
memisahkan serat yang terlalu kasar.
Screen ini dapat diangkat untuk
dibersihkan.
Cara Penggunaan
1. Kotoran sapi dan air perbandingan1:1 dimasukkan
ke dalam bak pengisian.
2. Diaduk hingga merata.
3. Penyumbat antara pengisian dan reaktor dibuka.
4. Campuran kotoran sapi dan air akan masuk
kedalam rektor sampai memenuhi setengah
volume reaktor.
5. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas
digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar.
Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur
kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
6. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran)
sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong
hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester
3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
7. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1
sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2.
Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada
komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan
menyala.8
8. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.
Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi
biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi
lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan
biogas yang optimal
Fase Pengisian
• Penyaringan pertama
• Pencampuran dengan air dan pengadukan
• Penyaringan kedua
• Pemasukkan bahan organik
Penyaringan pertama
Target dari penyaringan ini adalah bahan baku tidak
mengandung serat yang terlalu kasar.
• Serat kasar disini berarti sampah sampah atau
kotoran kandang selain kotoran ternak, seperti
batang dan daun keras, sisa batang rumput dan
kotoran lainnya yang sebagian besar adalah sisa
sisa pakan ternak yang terlalu kasar.
• Hal ini dapat menimbulkan scum/buih dan residu di
dalam pembangkit yang dapat mengurangi kinerja
dari pembangkit itu sendiri.
Pencampuran dengan air
• Dilakukan pencampuran kotoran sapi dan air.
• Air sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam pembangkit
sebagai media transpor. Oleh karenanya tahapan ini cukup krusial
mengingat campuran yang terlalu encer atau terlalu kental dapat
mengganggu kinerja pembangkit dan menyulitkan dalam penanganan
effluent (hasil keluaran pembangkit biogas).
• Sebagai panduan dasar, campuran yang baik berkisar antara 7% - 9%
bahan padat, maksimal sekitar 12.5%.
• Aguilar dkk (2001) menyarankan perbandingan 1 ember (ukuran
standar) kotoran hewan dicampur dengan 5 ember air. Kotoran hewan
dan air harus dimasukkan sudah dalam keadaan tercampur (slurry) – hal
ini untuk memudahkan pengaliran slurry di dalam tangki utama serta
menghindari terbentuknya sedimentasi yang akan menyulitkan
pengaliran selanjutnya.
Pengadukan
• Disini juga dilakukan pengadukan agar campuran bahan
organik – air dapat tercampur dengan homogen.
• Untuk mencegah timbulnya kerak pada dasar digester dan
lapisan atas slurry, maka dibuat sebuah pengaduk manual.
• Hal ini dikarenakan lapisan kerak dapat mencegah gas
yang akan keluar dari digester (anonim, 1981).
• Lapisan kerak tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan mikroorganisme yang erat hubungannya
dengan produksi biogas.
• Pengadukan juga memberikan kondisi temperatur yang
homogen dalam digester (Taconi dalam Ginting, 2006).
• Menurut anonim (1981) pengadukan pada digester dapat
meningkatkan produksi gas sebesar 10 – 15%
dibandingkan dengan yang tidak diaduk.
Penyaringan kedua
• Target kami dengan melakukan penyaringan tahap
kedua adalah untuk memisahkan kotoran sapi
sebagai bahan baku organik pembangkit dengan
bahan anorganik lain yang lolos di saringan tahap
pertama terutama pasir dan batu batu kecil.
• Proses ini cukup penting mengingat kandungan
bahan anorganik (pasir) di dalam pembangkit tidak
dapat dicerna oleh bakteri dan dapat
menyebabkan residu di dasar pembangkit.
Pemasukkan bahan organik
• Dapat dibuat semacam katup/keran
sederhana agar proses pemasukkan bahan
organik kedalam pembangkit dapat
dilakukan dengan semudah mungkin
Hari Ongkos Kerja
• Proses pengerjaan membutuhkan waktu sekitar 8
hari kerja efektif.
• 2 hari untuk membuat bak mixer (2 HOK; hari
orang kerja),
• 5 hari (15 HOK) untuk membuat parit pembangkit
dan
• 1 hari (2 HOK) untuk pembuatan pembangkit.
• Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 19 HOK
sampai pembangkit terpasang.
Kondisi untuk Produksi Biogas
1. Kotoran sapi segar : setiap hari harus
ditambah
2. Suhu yg dibutuhkan : 30-35C
3. Perbandingan C /N : 30/1
4. Sistim : Anerob ( kondisi tanpa oksigen)
5. pH : 6,7 - 7,5
6. Waktu : 30 hari sampai dapat menghasilkan
gas.
Hasil Gas
• Sekitar 20 hari kemudian,
terlihat bahwa gas sudah
mulai di produksi.
Indikatornya plastik
pengembang mulai
menggelembung dan
keras.
• Pengisian selanjutnya
dilakukan setiap hari
sebanyak +/- 40 liter
setiap pagi dan sore.
Penggunaan Biogas
• Biogas yang diperoleh dari hasil
fermentasi bahan organik di
digester dapat dimanfaatkan untuk
beberapa hal, misalnya : kompor
gas dan lampu gas, bahan bakar
mesin.
• Kompor biogas dapat dibuat khusus
atau di modifikasi dari kompor gas
LPG. Untuk kompor biogas hasil
modifikasi kompor gas LPG
dilakukan dengan cara
memodifikasi bagian burner atau
saluran gas kompor tersebut.
Skema desain kompor sederhana
sebagai berikut
• Bahan baku kaleng bekas permen jahe
• Cara pembuatannya adalah kaleng permen dilubangi
sesuai dengan ukuran diameter luar pipa tembaga
kemudian ujung pipa tembaga dimasukkan ke dalam
lubang tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat melihat skema
diatas.
Limbah Biogas sebagai pupuk
organik
Beberapa keuntungan pemanfaatan
limbah biogas sebagai pupuk
organik :
1. Tidak ada nutrien yang hilang
2. Tidak terjadi penyebab bibit
penyakit dan gulma
3. Tidak berbau
4. Mengandung mikroba yang
efektif menyuburkan tanah
5. Bisa dipakai sebagai pupuk
tanaman air
6. Bisa dipakai sebagai pupuk
kolam untuk meningkatkan
produksi ikan.
Analisa Ekonomi
Keuntungan ekonomis dalam satu bulan dapat menghasilkan
bahan bakar biogas dan kompos senilai Rp 81.000, dengan
rincian untuk 2 ekor sapi sebagai berikut :
• Dua ekor sapi per hari dapat digunakan untuk memasak,
sehingga setara dengan gas elpiji (Rp. 14.000 / 7 hari) =
Rp. 2000 / hari. Dalam satu bulan dapat menghemat biaya
sebesar Rp.2000/hari x 30 hari = Rp. 60.000;
• Dua ekor sapi per hari menghasilkan kotoran sebesar 20
kg, dg rendemen 20%, maka kompos yang dihasilkan per
bulan = 20% x 20 kg x 30 hari = 120 kg / bulan. Harga 1 kg
kompos adalah Rp.700;, sehingga dengan 2 sapi dewasa
per bulan dapat menghasilkan kompos senilai Rp.700 x 30
hari = Rp. 21.000;
Keuntungan dalam Setahun
• Dalam satu tahun, biogas tersebut dapat
menghasilkan keuntungan senilai Rp. 81.000 x 12
= Rp. 972.000;.
• Sehingga dalam satu tahun dengan biaya produksi
Rp. 300.000 dan umur ekonomis / umur pakai 1
tahun masih menghasilkan keuntungan sebesar =
Rp.972.000-Rp.300.000 = Rp. 672.000;.
• Padahal umur pakai biogas tersebut dapat
mencapai 3 s/d 5 tahun. Oleh karena itu,
pembuatan kompor biogas kotoran sapi sederhana
ini secara analisa ekonomi dan lingkungan
sederhana sangat layak untuk dibuat
Pemilihan Lokasi
• Unit produksi biogas sangat penting diletakkan di tempat
yang aman, terpisah dari rumah, tempat memasak dan
sumber air. Tempat terbaik sekurang-kurangnya 10 meter
dari rumah, sehingga ketika memasukkan kotoran ternak
dan limbah organik ke unit biogas, tidak sampai mencemari
kehidupan keluarga dan tempat pengolahan pangan.
• Namun demikian, juga tidak dianjurkan menempatkan unit
biogas terlalu jauh dari rumah, karena membutuhkan pipa
gas yang lebih panjang yang berarti lebih banyak biaya.
• Pipa gas harus dijaga jangan sampai bocor dan jika
dipasang menyeberang jalan, hendaknya dibenamkan
kedalam tanah untuk mencegah kebocoran.
• Suatu unit biogas paling dekat sumber air sekitar 10 meter,
sehingga limbah ikutannya tidak mencapai sumber air
bersih anda.
PEMELIHARAAN
Beberapa tindakan pemeliharaan unit biogas adalah
sbb :
1. Selalu berhati-hati jika berada dekat dengan unit
biogas, karena gas mudah terbakar.
2. Jangan sekali-kali menyalakan korek api,
merokok, membakar sampah atau tindakan
berbahaya lainnya di sekitar unit biogas, karena
mudah terbakar dan menimbulkan ledakan.
3. Biogas jika terhirup dalam jumlah banyak disaat
bernafas dapat menyebabkan sakit.
4. Agar selalu memeriksa unit biogas termasuk pipa
penghubungnya yang mudah bocor.Karena itu
harus selalu dibersihkan dan dicat.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt

Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruksKHRISTIAN MAUKO
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioBIK University
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
 
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikFatimah Azzahra
 
pencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airpencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airSuci Larasati
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Mahros Darsin
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfRahmadiAziz1
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambakPutra putra
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarFirlita Nurul Kharisma
 

Similar to BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt (20)

Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Praktik biogas
Praktik biogasPraktik biogas
Praktik biogas
 
Biogas full
Biogas  fullBiogas  full
Biogas full
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
 
pencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airpencemaran kualiti air
pencemaran kualiti air
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
Lp km ir
Lp km irLp km ir
Lp km ir
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt

  • 1. MEMBUAT BIOGAS SEDERHANA DARI PLASTIK POLYETHILENE DENNY HINDARSYAH, SPt
  • 2. PETERNAKAN • Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk peternakan, seperti daging, susu, telur dan kulit, juga produk sampingnya sebagai pupuk kandang. • Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan atau tabungan bagi banyak masyarakat di perdesaaan di Indonesia. • Dalam rangka mewujudkan swasembada daging, penambahan populasi ternak menjadi syarat mutlak, namun jika tidak dibarengi upaya pengolahan limbah peternakan dapat menimbulkan permasalahan baru yaitu pencemaran
  • 3. LATAR BELAKANG Selama ini kotoran sapi belum banyak dimanfaatkan kecuali untuk pupuk kandang, sehingga menjadi penyebab timbulnya pencemaran air, bau tak sedap, mengganggu pemandangan dan bahkan sebagai sumber penyakit : • Kotoran hewan yang menumpuk dapat mencemari lingkungan. Jika kotoran tersebut terbawa air masuk ke dalam tanah atau sungai akan mencemari air tanah dan air sungai. • Kotoran tersebut juga dapat membahayakan kesehatan manusia karena mengandung racun dan bakteri-bakteri patogen seperti E.coli. • Limbah yang menumpuk dapat menyebabkan polusi udara, berupa bau yang tidak sedap, penyebabkan penyakit pernapasan (ISPA), terganggunya kebersihan lingkungan, • dan dapat menimbulkan efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas metana
  • 4. Krisis Energi • Adanya krisis energi yang melanda negeri ini mengakibatkan harga bahan bakar menjadi meningkat, serta ketersediaanya yang kadang- kadang menjadi barang langkah • Sudah saatnya pula kita berfikir dan berusaha mengembangkan kreatifitas untuk mengembangkan energi alternatif dari kotoran ternak. • Banyak peternak beranggapan teknologi biogas adalah suatu yang sulit dan mahal. Padahal, itu tidak benar,
  • 5. Apakah biogas itu ? • Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan bahan biologis/organik oleh organisme kecil pada kondisi tanpa oksigen, terutama bakteri metan • Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55øC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan. • Biogas merupakan campuran gas metana, karbondioksida, dan lainnya N2, O2, H2, & H2S dengan perbandingan masing masing +/-60%, 38%, 2% sehingga dapat dibakar seperti layaknya gas elpiji. • Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan
  • 6. KEUNTUNGAN PENERAPAN BIOGAS • Penerapan biogas memberikan dampak terhadap perkembangan peternakan di Indonesia, yaitu dapat meningkatkan jumlah petani serta peternak dan secara otomatis meningkatkan populasi ternak. • Selain itu, peternak dapat memasak dengan murah, bersih, ramah lingkungan, mendorong kelestarian alam, meningkatkan produksi ternak, menghemat devisa negara, dan mendukung perbaikkan ekonomi masyarakat. • Selain itu limbah hasil pembuatan biogas tidak dibuang begitu saja tetapi dibuat pupuk yang kaya akan nutrisi.
  • 7. PRODUKSI KOTORAN TERNAK Berdasarkan hasil estimasi, • seekor sapi dalam satu hari dapat menghasilkan kotoran sebanyak 10—30 kg. • Seekor ayam meghasilkan 25 g/hari, • dan seekor babi dewasa dengan berat 4,5-- 5,3 kg/hari. • Berdasarkan hasil riset yang pernah ada diketahui bahwa setiap 1 kg kotoran ternak sapi berpotensi menghasilkan 360 liter biogas dan 20 kg kotoran babi dewasa bisa menghasilakan 1,379 liter biogas • Menurut Hardi Julendra,periset Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia- LIPI, “lima puluh kg kotoran menghasilkan 100 liter biogas per hari. Itu bisa dipakai memasak selama 2 jam non-stop”.
  • 8. Tabel Produksi Kotoran Ternak. Sumber : Yunus (1987)
  • 9. Nilai Kesetaraan Biogas dan Energi yang Dihasilkannya Aplikasi1 m3 Biogas Setara Dengan 1. Penerangan : 60—100 watt lampu bohlam selama enam jam 2. Memasak : Dapat memasak tiga jenis bahan makanan untuk keluarga (5—6 orang) 3. Pengganti Bahan Bakar 0,7 kg minyak tanah 4. Tenaga :Dapat menjalankan satu motor tenaga kuda selama dua jam 5. Pembangkit Tenaga Listrik : Dapat menghasilkan 1,25 kwh listrik
  • 10. Aplikasi1 m3 Biogas Setara Dengan
  • 13. Instalasi Biogas • Instalasi Biogas terdiri dari 3 Alat terpisah yang kemudian terintegrasi membentuk satu kesatuan alur instalasi yang efektilf dan efisien, ke tiga alat tersebut adalah : 1. Pengaduk Bahan Mentah (Kotoran/zat sisa organisme) (Mixer). 2. Reaktor fermentasi bahan mentah (Digester). dan 3. Penampung Biogas (Biogas Container).
  • 14. Skema Instalasi Biogas dari Kantung Plastik Polyethilene
  • 15. Reaktor Biogas • Reaktor biogas dari kantung polyethylene ini pada dasarnya tergolong reaktor jenis fixed dome. Reaktor dengan volume slurry 4 m3 akan memerlukan kantung polyethylene berdiameter 80 cm dengan panjang 10 m (80% dari kantung akan berisi slurry) (Rodriguez dkk). • Kantung polyethylene diposisikan horizontal (sekitar 90% badan reaktor berada di bawah permukaan tanah). Skema reaktor kantung polyethylene bisa dilihat pada gambar di atas
  • 16. Bahan Pembuatan Biogas Sederhana Peralatan yang diperlukan antara lain : • Kantung plastik polyethylene dengan lebar 150cm, tebal >0,15 (semakin tebal semakin baik) • Paralon dan kelengkapannya (stop kran, T, sockket drat luar dan dalam) • Brum(Semen+bata+pasir), • Selang 5/8” saluran gas : + 10 m • Botol aqua • lem PVC • Karet ban dalam mobil • jerigen bekas oli • Kompor
  • 17. CARA PEMBUATAN REAKTOR • Pertama tama gelarlah alas untuk melindungi plastik dari benda benda tajam seperti batu dan ranting pohon apabila anda akan membuat di tanah lapang. • lebih baik apabila pembuatan pembangkit dilakukan di alas yang licin seperti tegel keramik. Hati hati juga terhadap benda benda metal yang anda bawa seperti sabuk, jam tangan ataupun gantungan kunci. Benda benda tersebut dapat melukai plastik, jadi tanggalkanlah dahulu benda benda tersebut dari tubuh anda.
  • 18. Pemotongan Plastik • Potong lembar pertama dengan panjang sesuai lokasi penempatan (+ 6 m) • Masukkan lembar kedua, ikat plastik kedua dengan tali, • Lemparkan tali dalam plastik pertama dan tarik, hingga kedua plastik setelah ke dua lembar plastik disamakan ujung ujungnya, dan lembar kedua dipotong, kini saatnya memasang gas outlet.
  • 19. Pemasangan Sparator • Tentukan salah satu ujung yang akan menjadi ujung atas dan ukurlah sepanjang 1.5 meter dari ujung tersebut dan tandai dengan spidol. • Tanda tersebut harus tepat berada di tengah tengah plastik, sehingga diharapkan gas outlet tepat berada di tengah atas permukaan pembangkit. • Lubang yang akan dibuat sebaiknya lebih besar sedikit dari diameter luar dari ulir SDL (socket drat luar) gas outlet. Apabila terlalu pas dikhawatirkan ujung plastik akan tertarik ketika anda mengencangkan socket.
  • 20. Skema gas outlet. menggunakan PVC ¾
  • 21. Perangkaian Sparator • Pemasangan selang 5/8” dari gas outlet menuju botol jebakan uap air. Selang di klem ke socket selang plastik kemudian disambungkan ke PVC SDD dan dengan menggunakan lem PVC disambung ke pipa PVC ¾”. • Dari situ sebagai washer/cincin digunakan plastik yang dipotong dari jerigen bekas oli yang menjepit washer kedua yaitu karet ban dalam mobil. • Di dalam kantung plastik, juga terdapat 2 buah washer dan SDL. • Trik lain adalah memotong ujung bawah SDL, sehingga dasar permukaan SDL lebih tinggi terhadap cairan kotoran. Hal ini untuk menghindari terjadinya mampet pada saluran gas outlet.
  • 22. Pemasangan Saluran Masuk dan Keluar • Langkah selanjutnya adalah memasang saluran kotoran, baik masuk maupun keluar. Ini adalah tahap yang perlu dikerjakan dengan hati hati karena memerlukan kerapihan agar tidak menimbulkan kebocoran. • Sebaiknya ukuran pipa masuk dan keluar adalah sama, kurang lebih memiliki diameter antara 10 – 15cm. Dapat menggunakan PVC dengan ukuran 4” atau 6” Panjang pipa kurang lebih 75 – 100cm. • Masukkan setengah dari panjang pipa ke dalam 2 lembar plastik PE. Dan dengan hati hati lipat plastik menjadi satu dengan pipa (perhatikan gambar)
  • 23. Pengikatan Plastik • Pastikan ikatan tali karet benar benar kuat, kembali mengingatkan, banyak tali karet bekas yang karetnya rapuh dan mudah putus. • Agar tidak lepas/bocor, Ikatan dapat di rangkap untuk memperkuat simpul. • Yang perlu diperhatikan juga adalah pengikatan tali karet harus saling meliputi (overlap), dan ujung plastik jangan sampai terlihat, • tambahkan beberapa putaran lagi untuk memastikan sambungan kedap.
  • 24. Pengeluaran Udara Antar Plastik • Dengan menggunakan dua lapis plastik PE kesulitannya adalah adanya udara yang terjebak diantara lembar plastik tersebut, hal ini kami rasa dapat memperpendek umur plastik. • Solusinya adalah dengan mengeluarkan udara yang terjebak sebanyak mungkin ketika memasangkan pipa inlet dan outlet, sebelum mengikat pipa yang terakhir.
  • 25. Penggelembungan Plastik • penggelembungan awal adalah mengisi plastik pembangkit dengan gas buang kendaraan bermotor. • Metoda lain adalah mengisi pembangkit dengan air. Namun karena ketersediaan air untuk penggelembungan terbatas, • Sebelumnya pipa outlet kita tutup terlebih dahulu dengan plastik kresek dan diikat dengan tali karet. Demikian pula dengan gas outlet
  • 26. Penggelembungan • Untuk penggelembungan awal adalah mengisi plastik pembangkit dengan kompresor, jika tidak ada dapat menggunakan gas buang kendaraan bermotor. • Dibutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk memompa kantung plastik 5000 liter
  • 27. Pemindahan Reaktor • Untuk memindahkan plastik pembangkit sebaiknya digelembungkan dahulu plastik pembangkit sehingga pembangkit dapat ‘duduk’ dengan rapih dan mengisi ruangan parit dengan baik. • Selain itu fungsi penggelembungan adalah memastikan bahwa semua sambungan telah terpasang dengan baik.
  • 28. Pemasangan Reaktor • Pembangkit dapat segera dipasang. Setelah terpasang pada tempatnya, • isi pembangkit dengan sedikit air untuk menghindari terlipatnya plastik dan membuatnya duduk lebih enak. • Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet dari bak mixer dan dipasangkan sumbat, sedangkan gas outlet dan pipa outlet kami biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan ini, pengisian sudah dapat dilakukan.
  • 29. Pembuatan Parit • Parit ini berukuran panjang 6m, lebar atas 95cm, lebar bawah 75cm, tinggi di ujung input adalah 85cm, dan tinggi di ujung output 95cm. Untuk lebih jelas, perhatikan skema berikut.
  • 30. Penempatan Reaktor • Digester yang digunakan ditempatkan sebagian dalam tanah, hal ini dimaksudkan untuk menjaga temperatur tetap stabil sehingga tidak terjadi perubahan temperatur. • Perubahan temperatur akan mengakibatkan bakteri yang terdapat dalam digester menjadi tidak optimal atau bahkan mati
  • 31. Tempat Reaktor • Reaktor biogas dapat ditanam dalam tanah atau dibuatkan bak semen dengan diberi atap agar plastik tidak cepat rusak
  • 32. Daya Tahan Reaktor • Untuk memperkuat daya tahan reaktor ini, umumnya kantung polyethylene dipasang 2 lapis dan di bagian atas reaktor dipasang atap sederhana untuk melindungi konstruksi reaktor dari panas matahari dan hujan. • Dengan konstruksi semacam itu, reaktor kantung polyethylene bisa digunakan hingga 3 tahun (Rodriguez dkk) bahkan 10 tahun (Aguilar dkk, 2001). • Kerusakan yang umumnya terjadi pada reaktor jenis ini adalah sobeknya lapis polyethylene dan ketidaklancaran aliran slurry di dalam reaktor akibat sedimentasi.
  • 33. Bak Pengaduk • Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet dari bak mixer dan dipasangkan sumbat, sedangkan gas outlet dan pipa outlet biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan ini, pengisian sudah dapat dilakukan. • Bak pengaduk, dapat terbuat dari bak semen, drum
  • 34. Bak Pengaduk • Dapat pula dari drum plastik dengan roda sehingga bisa dipindah-pindah
  • 35. Pembuatan Tangki Penampung • Dimensi tanki yang kami buat adalah diameter 95cm dan panjang 250cm. Pengerjaannya mirip dengan pembuatan pembangkit, perbedaanya hanya satu ujung saja yang diberi pipa. • Untuk instalasi utama kami selalu menggunakan pipa PVC ¾”. Beberapa artikel menggunakan pipa dengan diameter ½”. • Ujung bawah tangki langsung dilipat dan diikat dengan tali karet.
  • 36. Penyambungan Pipa Saluran • Akan lebih baik apabila ujung bawah tanki tidak diikat langsung, tapi diberi pipa PVC yang ditutup oleh dop PVC, baru kemudian lembaran plastik diikatkan pada pipa tersebut seperti langkah sebelumnya. • Untuk pipa utama kami menggunakan pipa PVC ¾”. Sambungan dapat dibuat permanen dengan lem PVC. Tapi kami memilih metoda semi permanen yaitu dengan mengikat sambungan pipa dengan tali karet. Hanya sambungan yang penting saja yang kami beri lem. • Sambungan penting ini diantaranya adalah sambungan katup bola/keran (ball valve).
  • 37. Model Tabung Penampung • Model paralel • Model tunggal
  • 38. Pengisian Bahan Reaktor • Di dalam bak ini kotoran ternak dicampur dengan air untuk kemudian dialirkan menuju pembangkit. • Ukuran bak pencampur yang kami buat adalah 50x50x50cm sehingga volume yang dapat ditampung dengan kapasitas maksimum 80% bak adalah 100 liter. • Desain bak permanen dengan bahan semen dan batu bata. Bak mixer ini memiliki celah miring di kedua sisinya sebagai tumpuan filter/screen untuk memisahkan serat yang terlalu kasar. Screen ini dapat diangkat untuk dibersihkan.
  • 39. Cara Penggunaan 1. Kotoran sapi dan air perbandingan1:1 dimasukkan ke dalam bak pengisian. 2. Diaduk hingga merata. 3. Penyumbat antara pengisian dan reaktor dibuka. 4. Campuran kotoran sapi dan air akan masuk kedalam rektor sampai memenuhi setengah volume reaktor. 5. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
  • 40. 6. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi. 7. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.8 8. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
  • 41. Fase Pengisian • Penyaringan pertama • Pencampuran dengan air dan pengadukan • Penyaringan kedua • Pemasukkan bahan organik
  • 42. Penyaringan pertama Target dari penyaringan ini adalah bahan baku tidak mengandung serat yang terlalu kasar. • Serat kasar disini berarti sampah sampah atau kotoran kandang selain kotoran ternak, seperti batang dan daun keras, sisa batang rumput dan kotoran lainnya yang sebagian besar adalah sisa sisa pakan ternak yang terlalu kasar. • Hal ini dapat menimbulkan scum/buih dan residu di dalam pembangkit yang dapat mengurangi kinerja dari pembangkit itu sendiri.
  • 43. Pencampuran dengan air • Dilakukan pencampuran kotoran sapi dan air. • Air sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam pembangkit sebagai media transpor. Oleh karenanya tahapan ini cukup krusial mengingat campuran yang terlalu encer atau terlalu kental dapat mengganggu kinerja pembangkit dan menyulitkan dalam penanganan effluent (hasil keluaran pembangkit biogas). • Sebagai panduan dasar, campuran yang baik berkisar antara 7% - 9% bahan padat, maksimal sekitar 12.5%. • Aguilar dkk (2001) menyarankan perbandingan 1 ember (ukuran standar) kotoran hewan dicampur dengan 5 ember air. Kotoran hewan dan air harus dimasukkan sudah dalam keadaan tercampur (slurry) – hal ini untuk memudahkan pengaliran slurry di dalam tangki utama serta menghindari terbentuknya sedimentasi yang akan menyulitkan pengaliran selanjutnya.
  • 44. Pengadukan • Disini juga dilakukan pengadukan agar campuran bahan organik – air dapat tercampur dengan homogen. • Untuk mencegah timbulnya kerak pada dasar digester dan lapisan atas slurry, maka dibuat sebuah pengaduk manual. • Hal ini dikarenakan lapisan kerak dapat mencegah gas yang akan keluar dari digester (anonim, 1981). • Lapisan kerak tersebut dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme yang erat hubungannya dengan produksi biogas. • Pengadukan juga memberikan kondisi temperatur yang homogen dalam digester (Taconi dalam Ginting, 2006). • Menurut anonim (1981) pengadukan pada digester dapat meningkatkan produksi gas sebesar 10 – 15% dibandingkan dengan yang tidak diaduk.
  • 45. Penyaringan kedua • Target kami dengan melakukan penyaringan tahap kedua adalah untuk memisahkan kotoran sapi sebagai bahan baku organik pembangkit dengan bahan anorganik lain yang lolos di saringan tahap pertama terutama pasir dan batu batu kecil. • Proses ini cukup penting mengingat kandungan bahan anorganik (pasir) di dalam pembangkit tidak dapat dicerna oleh bakteri dan dapat menyebabkan residu di dasar pembangkit.
  • 46. Pemasukkan bahan organik • Dapat dibuat semacam katup/keran sederhana agar proses pemasukkan bahan organik kedalam pembangkit dapat dilakukan dengan semudah mungkin
  • 47. Hari Ongkos Kerja • Proses pengerjaan membutuhkan waktu sekitar 8 hari kerja efektif. • 2 hari untuk membuat bak mixer (2 HOK; hari orang kerja), • 5 hari (15 HOK) untuk membuat parit pembangkit dan • 1 hari (2 HOK) untuk pembuatan pembangkit. • Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 19 HOK sampai pembangkit terpasang.
  • 48. Kondisi untuk Produksi Biogas 1. Kotoran sapi segar : setiap hari harus ditambah 2. Suhu yg dibutuhkan : 30-35C 3. Perbandingan C /N : 30/1 4. Sistim : Anerob ( kondisi tanpa oksigen) 5. pH : 6,7 - 7,5 6. Waktu : 30 hari sampai dapat menghasilkan gas.
  • 49. Hasil Gas • Sekitar 20 hari kemudian, terlihat bahwa gas sudah mulai di produksi. Indikatornya plastik pengembang mulai menggelembung dan keras. • Pengisian selanjutnya dilakukan setiap hari sebanyak +/- 40 liter setiap pagi dan sore.
  • 50. Penggunaan Biogas • Biogas yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan organik di digester dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, misalnya : kompor gas dan lampu gas, bahan bakar mesin. • Kompor biogas dapat dibuat khusus atau di modifikasi dari kompor gas LPG. Untuk kompor biogas hasil modifikasi kompor gas LPG dilakukan dengan cara memodifikasi bagian burner atau saluran gas kompor tersebut.
  • 51. Skema desain kompor sederhana sebagai berikut • Bahan baku kaleng bekas permen jahe • Cara pembuatannya adalah kaleng permen dilubangi sesuai dengan ukuran diameter luar pipa tembaga kemudian ujung pipa tembaga dimasukkan ke dalam lubang tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat melihat skema diatas.
  • 52.
  • 53. Limbah Biogas sebagai pupuk organik Beberapa keuntungan pemanfaatan limbah biogas sebagai pupuk organik : 1. Tidak ada nutrien yang hilang 2. Tidak terjadi penyebab bibit penyakit dan gulma 3. Tidak berbau 4. Mengandung mikroba yang efektif menyuburkan tanah 5. Bisa dipakai sebagai pupuk tanaman air 6. Bisa dipakai sebagai pupuk kolam untuk meningkatkan produksi ikan.
  • 54. Analisa Ekonomi Keuntungan ekonomis dalam satu bulan dapat menghasilkan bahan bakar biogas dan kompos senilai Rp 81.000, dengan rincian untuk 2 ekor sapi sebagai berikut : • Dua ekor sapi per hari dapat digunakan untuk memasak, sehingga setara dengan gas elpiji (Rp. 14.000 / 7 hari) = Rp. 2000 / hari. Dalam satu bulan dapat menghemat biaya sebesar Rp.2000/hari x 30 hari = Rp. 60.000; • Dua ekor sapi per hari menghasilkan kotoran sebesar 20 kg, dg rendemen 20%, maka kompos yang dihasilkan per bulan = 20% x 20 kg x 30 hari = 120 kg / bulan. Harga 1 kg kompos adalah Rp.700;, sehingga dengan 2 sapi dewasa per bulan dapat menghasilkan kompos senilai Rp.700 x 30 hari = Rp. 21.000;
  • 55. Keuntungan dalam Setahun • Dalam satu tahun, biogas tersebut dapat menghasilkan keuntungan senilai Rp. 81.000 x 12 = Rp. 972.000;. • Sehingga dalam satu tahun dengan biaya produksi Rp. 300.000 dan umur ekonomis / umur pakai 1 tahun masih menghasilkan keuntungan sebesar = Rp.972.000-Rp.300.000 = Rp. 672.000;. • Padahal umur pakai biogas tersebut dapat mencapai 3 s/d 5 tahun. Oleh karena itu, pembuatan kompor biogas kotoran sapi sederhana ini secara analisa ekonomi dan lingkungan sederhana sangat layak untuk dibuat
  • 56. Pemilihan Lokasi • Unit produksi biogas sangat penting diletakkan di tempat yang aman, terpisah dari rumah, tempat memasak dan sumber air. Tempat terbaik sekurang-kurangnya 10 meter dari rumah, sehingga ketika memasukkan kotoran ternak dan limbah organik ke unit biogas, tidak sampai mencemari kehidupan keluarga dan tempat pengolahan pangan. • Namun demikian, juga tidak dianjurkan menempatkan unit biogas terlalu jauh dari rumah, karena membutuhkan pipa gas yang lebih panjang yang berarti lebih banyak biaya. • Pipa gas harus dijaga jangan sampai bocor dan jika dipasang menyeberang jalan, hendaknya dibenamkan kedalam tanah untuk mencegah kebocoran. • Suatu unit biogas paling dekat sumber air sekitar 10 meter, sehingga limbah ikutannya tidak mencapai sumber air bersih anda.
  • 57. PEMELIHARAAN Beberapa tindakan pemeliharaan unit biogas adalah sbb : 1. Selalu berhati-hati jika berada dekat dengan unit biogas, karena gas mudah terbakar. 2. Jangan sekali-kali menyalakan korek api, merokok, membakar sampah atau tindakan berbahaya lainnya di sekitar unit biogas, karena mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. 3. Biogas jika terhirup dalam jumlah banyak disaat bernafas dapat menyebabkan sakit. 4. Agar selalu memeriksa unit biogas termasuk pipa penghubungnya yang mudah bocor.Karena itu harus selalu dibersihkan dan dicat.