Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep Quality Function Deployment (QFD), termasuk definisi, proses, manfaat, dan tahapan QFD. QFD pertama kali diterapkan pada industri Jepang pada tahun 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh para ahli di berbagai negara. QFD bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerjemahkan 'suara pelanggan' menjadi spesifikasi teknis produk melalui beberapa tahap
1. Sejarah QFD
QFD pertama kali diterapkan di Mitsubishi, suatu
perusahaan industri berat di Kota Kobe, Japan pada
tahun 1972. Di Amerika QFD dikembangkan oleh
DR. Clausing dan diaplikasikan di industri
manufaktur maupun jasa dan menjadi standar di
banyak organisasi. Beberapa contoh perusahaan
yang menerapkan QFD antara lain DEC, Hawlett
Packard, AT&T, Ford, general Motor.
Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan
serta keinginan dan kebutuhan dari pelanggan.
Dalam QFD hal ini disebut “suara dari pelanggan”
(voice of the customer). Pekerjaan dari tim QFD
adalah mendengar suara dari pelanggan
2. DeFiniSi QFD
Cohen (1995) memberikan definisi atau pengertian Quality
Function Deployment (QFD) sebagai sebuah metode yang
dipakai untuk mengembangkan dan merencanakan produk
agar tim pengembang dapat menspesifikasi secara rinci
kebutuhan dan keinginan customer.
Ermer (1995) memberikan definisi atau pengertian Quality
Function Deployment (QFD) sebagai sebuah metode perbaikan
kualitas yang didasarkan pada pencarian input secara langsung
dari konsumen untuk selanjutnya dipikirkan bagaimana cara
memenuhi input tersebut.
Daetz (1995) memberikan definisi atau pengertian Quality
Function Deployment (QFD) sebagai proses perencanaan
sistematis yang diciptakan untuk membantu perusahaan
mengatur semua elemen yang diperlukan untuk
mendefinisikan, merancang dan membuat produk atau
menyajikan service yang dapat memenuhi kebutuhan
customer.
3. 4. Wahyu (2003) memberikan definisi atau pengertian
Quality Function Deployment (QFD) sebagai metode
perencanaan dan pengembangan produk/jasa secara
terstruktur yang memungkinkan tim pengembang
mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan
tersebut dan mengevaluasi kemampuan produk
atau jasa secara sistematik untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan tersebut.
5. Nasution (2001) memberikan definisi atau pengertian
Quality Function Deployment sebagai suatu proses
atau mekanisme terstruktur untuk menentukan
kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan
kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis
yang relevan, dimana masing-masing area fungsional
dan level organisasi dapat mengerti dan bertindak
4. PROSES QFD DIMULAI DENGAN SUARA PELANGGAN
DAN KEMUDIAN BERLANJUT MELALUI 4 AKTIVITAS
UTAMA YAITU :
1. Perencanaan Produk (Product Planning)
Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan kedalam
kebutuhankebutuhan teknik (technical requirements).
2. Desain Produk (Product Design)
Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik kedalam karakteristik
komponen.
3. Perencanaan Proses (Process Planning)
Mengedentifikasikan langkah-langkah proses dan parameter-parameter
serta menerjemahkan kedalam karakteristik proses.
4.Perencanaan Pengendalian Proses (Process Planning Control)
Menetapkan atau menentukan metode-metode pengendalian untuk
mengendalikan karakteristik proses.
5.
6. ManFaat QFD
Ada tiga manfaat utama yang diperoleh perusahaan bila menggunakan
metode QFD yaitu:
a. Mengurangi biaya
Hal ini dapat terjadi karena perbaikan yang dilakukan benar-benar sesuai
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga tidak ada pengulangan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
pelanggan.
b. Meningkatkan pendapatan
Dengan pengurangan biaya, untuk hasil yang kita terima akan lebih
meningkat. Dengan QFD produk atau jasa yang dihasilkan akan lebih dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
c. Pengurangan waktu produksi
QFD adalah kunci penting dalam pengurangan biaya produksi. QFD akan
membuat tim pengembangan produk atau jasa untuk membuat keputusan
awal dalam proses pengembangan ( Wahyu, 1999 : 89 ).
7. tahapan QFD
1. Tahap Perencanaan dan Persiapan
Menetapkan dukungan dari seluruh organisasi
Menentukan keuntungan yang mungkin didapat
Memutuskan siapa konsumennya
Menetapkan horizon waktu
Memutuskan cakupan produk
Memutuskan team dan hubungannya dengan
organisasi
Membuat jadwal pelatihan QFD
Melengkapi fasilitas dan materialnya
8. 2. Tahap pengumpulan Voice of Customer
Langkah-langkah pada tahap ini secara ringkas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan
Mengumpulkan data-data kualitatif
Analisa data pelanggan
Kuantifikasi data
3. Tahap penyusunan House of Quality
Menurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam
menyusun rumah kualitas adalah sebagai berikut:
Tahap I Matrik Kebutuhan Pelanggan
Tahap II Matrik Perencanaan
Tahap III Respon Teknis
9. Tahap IV Menentukan Hubungan Respon
Teknis dengan Kebutuhan Konsumen
Tahap V Korelasi Teknis
Tahap IV Benchmarking dan Penetapan
Target
4. Tahap analisa dan interpretasi
Tahap analisa dan interpretasi merupakan
tahap teknis dan implementasi quality
function deployment. Disini dilakukan
analisis dan interpretasi terhadap rumah
kualitas yang sudah disusun pada tahap
sebelumnya.
11. StuDi kaSuS
PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN RESTORAN
PRINGJAJAR KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH
ANALISA KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN
TINGGI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) menggunakan QFD dalam
menganalisis kelayakan produk kursi lipat yang sedang
dikembangkan oleh perusahaan tersebut.