2. PENDAHULUAN
Selama hayat dikandung badan, setiap hari pasti kita
menghadapi masalah, persoalan, atau problema, besar
atau kecil, sederhana atau rumit, memusingkan kepala
atau tidak memusingkan kepala baik yang datangnya dari
luar ataupun dari dalam diri pribadi kita sendiri.
Cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara
efektif dan benar. Hidup itu mencari dan memecahkan
masalah, demikian orang bijak berkata. Ini karena dalam
setiap kehidupan pasti menghadapi ada masalah, namun
bagaimana kita bisa memecahkan masalah itu dengan
arif, efektif dan efisien?
3. PENGERTIAN
Apakah masalah itu?
• Secara populer:
Masalah adalah tantangan-tantangan yang timbul dalam suatu
proses dalam kita ingin mencapai suatu tujuan.
• Secara ilmiah:
Masalah adalah pernyataan yang menunjukkan adanya jarak
antara rencana dengan pelaksanaan, antara harapan dengan
kenyataan.
Apakah “pemecahan masalah” itu?
Pemecahan masalah ialah suatu prosedur proses untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul.
4. PEMECAHAN MASALAH
Di dalam ilmu managemen, tugas seorang pemimpin
adalah antara lain:
• Memecahkan masalah yang timbul
• Apabila menurutnya tidak ada masalah, maka ia harus
mencari masalah untuk dapat dipecahkan.
• Kalau menurut pendapatnya setelah ia mencari masalah
tetapi tidak dapat menemukan masalah maka ia harus
menciptakan masalah untuk dapat dipecahkan.
Kesimpulannya adalah bahwa pada hakekatnya dari
seorang pemimpin dituntut untuk berfikir dinamis dan
tidak cepat merasa puas.
5. Siapakah yang disebut pemimpin itu?
Dia yang telah dapat memimpin dirinya sendiri, itupun seorang
pemimpin
Sebagai salah satu pedoman untuk selalu dapat berfikir secara
dinamis, maka di dalam kita menghadapi segala sesuatu yang kita
alami, selalu kita ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri kita
sendiri, sebagai berikut:
• What = Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
• When = Kapan hal itu terjadi?
• Where = Dimana hal itu terjadi?
• Why = Mengapa hal itu terjadi?
• Who = Siapa yang menyebabkan / siapa yang menerima
akibatnya?
• How = Bagaimana hal itu dapat terjadi?
6. LANGKAH-LANGKAH MEMECAHKAN MASALAH
1. Mempelajari masalah, dengan mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya.
Seperti kita ketahui setiap kesulitan dapat menimbulkan masalah. Karena
itu perlu diidentifikasi kesulitan-kesulitan tersebut.
2. Merumuskan masalah secara baik dan benar.
Pada taraf ini hendaknya dicari dan ditentukan secara jelas apakah
sebenarnya kesulitan yang menimbulkan masalah ini.
3. Mencari cara pemecahannya.
Dalam hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan
menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang
dapat menyelesaikan kesulitan ini.
4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan.
Dalam memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan
dengan kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih.
5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan.
Jangan bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik
pemecahannya.
7. CARA PENDEKATAN
Bila kita menghadapi masalah, pasti kita selalu berfikir
untuk mencari jalan pemecahannya, yaitu:
• “Pasrah”, kepada Tuhan Yang Maha Esa (kekuatan gaib).
• Minta tolong dukun (tidak rasional)
• Dengan akal sehat (perasaan rasional), atas kemampuan
diri sendiri atau bantuan teman.
• Dengan methode ilmiah (sistematis)
8. • Dengan akal sehat
Memecahkan masalah dengan akal sehat agar
keputusannya baik, maka minimal kita harus
memenuhi 3 syarat:
o Keputusan diambil dalam waktu relatif
singkat
o Keputusan yang diambil dalam waktu yang
relatif tepat
o Keputusan yang diambil harus relevan,
artinya keputusan yang diambil harus ada
hubungannya dengan masalah yang
dihadapi.
9. • Dengan metode ilmiah (sistematis)
Metode ilmiah ini adalah murni rasional dan dalam cara
pemecahan masalah ditempuh tata urutan dengan “Guide
line” sebagai berikut:
Dikumpulkan sebanyak mungkin data yang ada
hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi
(koleksi data)
Kemudian data itu diolah, diklasifikasikan (klasifikasi data)
Setelah data itu diolah, kemudian diadakan analisa data
Kemudian dengan interprestasi hasil analisa data itu, kita
mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
Akhirnya kita mengambil kesimpulan / keputusan
alternatif pemecahan masalah yang relatif paling tepat.
10. Alternatif lain menurut Osbom adalah sebagai berikut:
1. Bila masalah banyak seginya, hendaklah dipecah menjadi persoalan -
persoalan yang lebih kecil. Untuk memecahkan urutan tersebut harus
berdasar:
a. Menurut urutan waktu dan hal dalam masalah tersebut
b. Menurut urutan pentingnya sesuatu hal
c. Menurut urutan bergantungnya sesuatu hal pada hal lainnya.
2. Dalam mempelajari masalah jangan hanya memperhatikan hal-hal yang
tampak penting saja.
3. Jangan menyampingkan cara-cara pemecahan yang tidak masuk akal
yang muncul dalam pikiran kita.
4. Bacalah buku-buku untuk mendapatkan bahan-bahan pemikiran atau
cara-cara pemecahan masalah.
5. Diskusikanlah masalah itu dengan orang-orang lain, misalnya kepada
teman sejawat atau kepada bawahan.
6. Apabila semua ajalan tersebut sudah ditempuh tetapi belum memberikan
hasil, mintalah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha
Mengetahui.
11. Meminta bantuan pikiran bawah sadar, caranya masalah itu
ditulis.
Semua pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab hendaknya
dicatat. Demikian pula segi-segi lainnya dari masalah yang ditulis
tersebut. Kalau ada pertimbangan-pertimbangan yang pro dan
kontra tentang hal itu, hendaklah dirinci dalam dua kolom. Setelah
itu jangan dipikirkan lagi masalah tersebut. Sebaiknya istirahatlah
dengan tenang, bersenang-senang atau melakukan hal lainnya yang
memungkinkan otak dapat beristirahat.
Tampaknya otak tersebut tidak lagi bekerja giat, tetapi secara tidak
disadari pikiran itu bekerja terus. lnilah yang dimaksudkan dengan
memakai pikiran bawah sadar. Apabila waktunya sudah datang,
sekonyong-konyong jawaban atas masalah itu akan muncul dalam
pikiran. Pemecahan masalah dengan cara ini tidak dapat ditentukan
jangka waktunya. Bekerjanya pikiran dibawah sadar kadang -
kadang lambat, lama dan kadang dapat berlaku hanya sebentar.
12. KONFLIK
Konflik merupakan adanya suatu proses yang terjadi karena
ketidaksesuian dan kesepakatan yang antara kedua pendapat yang
tidak sepadan (berbeda sudut pandang) baik itu positif maupun
negatif. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti berbeda
keinginan,karna pada dasarnya konflik bersumber dari keinginan,
dan tidak semuanya pendapat yang berbeda itu dinamakan konflik.
Adapun jenis-jenis konflik antara lain :
• konflik intrapersonal
• konflik interpersonal
• konflik antar individu dan kelompok
• konflik antar kelompok
• konflik antar organisasi
13. • Konflik Intrapersonal Yaitu konflik dengan dirinya sendiri, di sumberkan karena
seseorang memiliki dua keinginan yang ingin di penuhi dalam waktu sama dan
tak mungkin terpenuhi sekaligus. ya kita lihat di jaman sekarng ini orang ingin
memiliki kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
• Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar
seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan.
Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain.
• Konflik antar Individu dan Kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan
individu yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
• Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe
konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini
dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik
antar kelompok.
• Konflik antara organisasi Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika
Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini
biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman
ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk
baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan
sumber daya secara lebih efisien.
14. KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam membuat keputusan dalam pemecahan masalah, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Membuat keputusan hendaklah berdasarkan keterangan yang
nyata. Jangan lah kenyataan ini diputarbalikan. Bila keterangan
yang nyata itu telah jelas, cepatlah buat keputusan.
• Pertimbangkan semua perasaan Ketika akan membuat keputusan
sekecil apapun, hendaklah mempertimbangkan segi positif dan
negatifnya. Keputusan yang penting yang terjadi dalam hidup kita,
dapat dikendalikan oleh kebutuhan-kebutuhan yang paling dalam
dari sifat-sifat kita.
• Pertimbangkan memilih waktu secara bijaksana Memilih waktu
yang tepat, sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan
keputusan. Pemilihan waktu yang tepat dapat mengendalikan
kapan boleh membuat keputusan dan kapan pula tidak membuat
keputusan.
15. • Janganlah membuat kesimpulan terlalu banyak. Dalam
membuat kesimpulan batasi kepada hal-hal yang
penting dan yang paling menonjol.
• Komunikasikan keputusan yang dibuat ke segala
saluran. Kecakapan berkomunikasi memainkan peranan
yang penting didalam membuat keputusan.
• Buatlah keputusan secara fleksibel.
• Punyailah keberanian. Setelah semua langkah untuk
mengatasi kesulitan telah dilakukan, maka tantangan-
tantangan pasti akan muncul. Maka disinilah
diperlukan adanya keberanian untuk menghadapinya.
16. CATATAN
Tiap pengambilan keputusan pasti ada resikonya.
Sebab itu dalam mengambil keputusan diusahakan
dengan resiko yang paling kecil. Dengan adanya
resiko, maka resiko itu dapat menjadi masalah
yang baru.
18. PEMECAHAN KASUS
PEMILIHAN PEMIMPIN BERDASARKAN DEMOKRASI
ATAU FORMATUR
Ada istilah atau kata-kata bijak bahwa jadikanlah pemimpin
yang sesuai dengan bidangnya jika tidak ingin
meruntuhkan kelompok/ organisasimu.
19. METODE DEMOKRASI
Setelah runtuhnya orde baru, banyak sekali yang menggembor-
gemborkan tentang demokrasi. Tapi yang terjadi adalah
banyak yang kebablasan menjadi anakhis dengan
mengatasnamakan demokrasi, keadilan dan kebenaran.
Dalam kehidupan disekolahpun dalam setiap organisasi banyak
yang menggunakan azas demokrasi. Contohnya adalah dalam
pemilihan Calon Ketua OSIS dan pengurus hariannya. Dalam
pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan diadakan VOTING
layaknya pemilihan Presiden, DPR, Bupati dan pemimpin
Politik lainnya. Padahal dibalik itu banyak sekali orang-orang
yang tidak kita kenal tentang watak, sifat, kepribadian dan
Keahliannya. Banyak yang menggunakan sistem
keberuntungan dalam hasilnya sehingga bila terjadi
ketidakpasan pemimpin terpilih terjadi kemunduran kualitas
bahkan lebih parahnya lebih bobrok.
20. Di era seperti sekarang ini Jaman semakin maju
dan kedewasaanpun telah datang sebelum
waktunya. Di sekolah, pemilihan pemimpin
dengan menggunakan sistem voting lebih banyak
berorientasi penampinan (subjektif) bukan skill
atau kemampuan (Objektif). Siswa banyak yang
memilih berdasarkan karena dia
GANTENG/CANTIK, disukai dan tidak disukai.
Sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin juga
lebih banyak menghabiskan dana.
21. METODE FORMATUR
Adalah metode dengan membentuk suatu badan seleksi
yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur yang benar-
benar memahami sifat, kepribadian dan kemampuan dengan
jumlah yang terbatas (Maksimal 5 orang).
Dimana orang-orang inilah yang menyeleksi berdasarkan
objektivitas. Mereka bekerja paling lama 1 bulan setelah
dibentuk dan bubar secara otomatis. Hasil dengan metode
ini disampaikan paling lama 1 bulan setelah diadakan
seleksi. Tapi kelemahannya adalah bersifat tertutup/non
demokrasi, bisa menimbulkan kecurigaan dan rawan
penyogokan. Tapi jika benar-benar objektif akan
menghasilkan hasil yang optimal karena sesuai dengan
skill/kemampuan si pemimpin terpilih.