SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PEMECAHAN MASALAH
(PROBLEM SOLVING)
Oleh: Ria Santosa
PENDAHULUAN
Selama hayat dikandung badan, setiap hari pasti kita
menghadapi masalah, persoalan, atau problema, besar
atau kecil, sederhana atau rumit, memusingkan kepala
atau tidak memusingkan kepala baik yang datangnya dari
luar ataupun dari dalam diri pribadi kita sendiri.
Cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara
efektif dan benar. Hidup itu mencari dan memecahkan
masalah, demikian orang bijak berkata. Ini karena dalam
setiap kehidupan pasti menghadapi ada masalah, namun
bagaimana kita bisa memecahkan masalah itu dengan
arif, efektif dan efisien?
PENGERTIAN
Apakah masalah itu?
• Secara populer:
Masalah adalah tantangan-tantangan yang timbul dalam suatu
proses dalam kita ingin mencapai suatu tujuan.
• Secara ilmiah:
Masalah adalah pernyataan yang menunjukkan adanya jarak
antara rencana dengan pelaksanaan, antara harapan dengan
kenyataan.
Apakah “pemecahan masalah” itu?
Pemecahan masalah ialah suatu prosedur proses untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul.
PEMECAHAN MASALAH
Di dalam ilmu managemen, tugas seorang pemimpin
adalah antara lain:
• Memecahkan masalah yang timbul
• Apabila menurutnya tidak ada masalah, maka ia harus
mencari masalah untuk dapat dipecahkan.
• Kalau menurut pendapatnya setelah ia mencari masalah
tetapi tidak dapat menemukan masalah maka ia harus
menciptakan masalah untuk dapat dipecahkan.
Kesimpulannya adalah bahwa pada hakekatnya dari
seorang pemimpin dituntut untuk berfikir dinamis dan
tidak cepat merasa puas.
Siapakah yang disebut pemimpin itu?
Dia yang telah dapat memimpin dirinya sendiri, itupun seorang
pemimpin
Sebagai salah satu pedoman untuk selalu dapat berfikir secara
dinamis, maka di dalam kita menghadapi segala sesuatu yang kita
alami, selalu kita ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri kita
sendiri, sebagai berikut:
• What = Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
• When = Kapan hal itu terjadi?
• Where = Dimana hal itu terjadi?
• Why = Mengapa hal itu terjadi?
• Who = Siapa yang menyebabkan / siapa yang menerima
akibatnya?
• How = Bagaimana hal itu dapat terjadi?
LANGKAH-LANGKAH MEMECAHKAN MASALAH
1. Mempelajari masalah, dengan mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya.
Seperti kita ketahui setiap kesulitan dapat menimbulkan masalah. Karena
itu perlu diidentifikasi kesulitan-kesulitan tersebut.
2. Merumuskan masalah secara baik dan benar.
Pada taraf ini hendaknya dicari dan ditentukan secara jelas apakah
sebenarnya kesulitan yang menimbulkan masalah ini.
3. Mencari cara pemecahannya.
Dalam hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan
menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang
dapat menyelesaikan kesulitan ini.
4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan.
Dalam memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan
dengan kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih.
5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan.
Jangan bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik
pemecahannya.
CARA PENDEKATAN
Bila kita menghadapi masalah, pasti kita selalu berfikir
untuk mencari jalan pemecahannya, yaitu:
• “Pasrah”, kepada Tuhan Yang Maha Esa (kekuatan gaib).
• Minta tolong dukun (tidak rasional)
• Dengan akal sehat (perasaan rasional), atas kemampuan
diri sendiri atau bantuan teman.
• Dengan methode ilmiah (sistematis)
• Dengan akal sehat
Memecahkan masalah dengan akal sehat agar
keputusannya baik, maka minimal kita harus
memenuhi 3 syarat:
o Keputusan diambil dalam waktu relatif
singkat
o Keputusan yang diambil dalam waktu yang
relatif tepat
o Keputusan yang diambil harus relevan,
artinya keputusan yang diambil harus ada
hubungannya dengan masalah yang
dihadapi.
• Dengan metode ilmiah (sistematis)
Metode ilmiah ini adalah murni rasional dan dalam cara
pemecahan masalah ditempuh tata urutan dengan “Guide
line” sebagai berikut:
 Dikumpulkan sebanyak mungkin data yang ada
hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi
(koleksi data)
 Kemudian data itu diolah, diklasifikasikan (klasifikasi data)
 Setelah data itu diolah, kemudian diadakan analisa data
 Kemudian dengan interprestasi hasil analisa data itu, kita
mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
 Akhirnya kita mengambil kesimpulan / keputusan
alternatif pemecahan masalah yang relatif paling tepat.
Alternatif lain menurut Osbom adalah sebagai berikut:
1. Bila masalah banyak seginya, hendaklah dipecah menjadi persoalan -
persoalan yang lebih kecil. Untuk memecahkan urutan tersebut harus
berdasar:
a. Menurut urutan waktu dan hal dalam masalah tersebut
b. Menurut urutan pentingnya sesuatu hal
c. Menurut urutan bergantungnya sesuatu hal pada hal lainnya.
2. Dalam mempelajari masalah jangan hanya memperhatikan hal-hal yang
tampak penting saja.
3. Jangan menyampingkan cara-cara pemecahan yang tidak masuk akal
yang muncul dalam pikiran kita.
4. Bacalah buku-buku untuk mendapatkan bahan-bahan pemikiran atau
cara-cara pemecahan masalah.
5. Diskusikanlah masalah itu dengan orang-orang lain, misalnya kepada
teman sejawat atau kepada bawahan.
6. Apabila semua ajalan tersebut sudah ditempuh tetapi belum memberikan
hasil, mintalah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha
Mengetahui.
Meminta bantuan pikiran bawah sadar, caranya masalah itu
ditulis.
Semua pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab hendaknya
dicatat. Demikian pula segi-segi lainnya dari masalah yang ditulis
tersebut. Kalau ada pertimbangan-pertimbangan yang pro dan
kontra tentang hal itu, hendaklah dirinci dalam dua kolom. Setelah
itu jangan dipikirkan lagi masalah tersebut. Sebaiknya istirahatlah
dengan tenang, bersenang-senang atau melakukan hal lainnya yang
memungkinkan otak dapat beristirahat.
Tampaknya otak tersebut tidak lagi bekerja giat, tetapi secara tidak
disadari pikiran itu bekerja terus. lnilah yang dimaksudkan dengan
memakai pikiran bawah sadar. Apabila waktunya sudah datang,
sekonyong-konyong jawaban atas masalah itu akan muncul dalam
pikiran. Pemecahan masalah dengan cara ini tidak dapat ditentukan
jangka waktunya. Bekerjanya pikiran dibawah sadar kadang -
kadang lambat, lama dan kadang dapat berlaku hanya sebentar.
KONFLIK
Konflik merupakan adanya suatu proses yang terjadi karena
ketidaksesuian dan kesepakatan yang antara kedua pendapat yang
tidak sepadan (berbeda sudut pandang) baik itu positif maupun
negatif. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti berbeda
keinginan,karna pada dasarnya konflik bersumber dari keinginan,
dan tidak semuanya pendapat yang berbeda itu dinamakan konflik.
Adapun jenis-jenis konflik antara lain :
• konflik intrapersonal
• konflik interpersonal
• konflik antar individu dan kelompok
• konflik antar kelompok
• konflik antar organisasi
• Konflik Intrapersonal Yaitu konflik dengan dirinya sendiri, di sumberkan karena
seseorang memiliki dua keinginan yang ingin di penuhi dalam waktu sama dan
tak mungkin terpenuhi sekaligus. ya kita lihat di jaman sekarng ini orang ingin
memiliki kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
• Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar
seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan.
Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain.
• Konflik antar Individu dan Kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan
individu yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
• Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe
konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini
dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik
antar kelompok.
• Konflik antara organisasi Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika
Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini
biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman
ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk
baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan
sumber daya secara lebih efisien.
KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam membuat keputusan dalam pemecahan masalah, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Membuat keputusan hendaklah berdasarkan keterangan yang
nyata. Jangan lah kenyataan ini diputarbalikan. Bila keterangan
yang nyata itu telah jelas, cepatlah buat keputusan.
• Pertimbangkan semua perasaan Ketika akan membuat keputusan
sekecil apapun, hendaklah mempertimbangkan segi positif dan
negatifnya. Keputusan yang penting yang terjadi dalam hidup kita,
dapat dikendalikan oleh kebutuhan-kebutuhan yang paling dalam
dari sifat-sifat kita.
• Pertimbangkan memilih waktu secara bijaksana Memilih waktu
yang tepat, sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan
keputusan. Pemilihan waktu yang tepat dapat mengendalikan
kapan boleh membuat keputusan dan kapan pula tidak membuat
keputusan.
• Janganlah membuat kesimpulan terlalu banyak. Dalam
membuat kesimpulan batasi kepada hal-hal yang
penting dan yang paling menonjol.
• Komunikasikan keputusan yang dibuat ke segala
saluran. Kecakapan berkomunikasi memainkan peranan
yang penting didalam membuat keputusan.
• Buatlah keputusan secara fleksibel.
• Punyailah keberanian. Setelah semua langkah untuk
mengatasi kesulitan telah dilakukan, maka tantangan-
tantangan pasti akan muncul. Maka disinilah
diperlukan adanya keberanian untuk menghadapinya.
CATATAN
Tiap pengambilan keputusan pasti ada resikonya.
Sebab itu dalam mengambil keputusan diusahakan
dengan resiko yang paling kecil. Dengan adanya
resiko, maka resiko itu dapat menjadi masalah
yang baru.
SEMOGA BERMANFAAT
PEMECAHAN KASUS
PEMILIHAN PEMIMPIN BERDASARKAN DEMOKRASI
ATAU FORMATUR
Ada istilah atau kata-kata bijak bahwa jadikanlah pemimpin
yang sesuai dengan bidangnya jika tidak ingin
meruntuhkan kelompok/ organisasimu.
METODE DEMOKRASI
Setelah runtuhnya orde baru, banyak sekali yang menggembor-
gemborkan tentang demokrasi. Tapi yang terjadi adalah
banyak yang kebablasan menjadi anakhis dengan
mengatasnamakan demokrasi, keadilan dan kebenaran.
Dalam kehidupan disekolahpun dalam setiap organisasi banyak
yang menggunakan azas demokrasi. Contohnya adalah dalam
pemilihan Calon Ketua OSIS dan pengurus hariannya. Dalam
pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan diadakan VOTING
layaknya pemilihan Presiden, DPR, Bupati dan pemimpin
Politik lainnya. Padahal dibalik itu banyak sekali orang-orang
yang tidak kita kenal tentang watak, sifat, kepribadian dan
Keahliannya. Banyak yang menggunakan sistem
keberuntungan dalam hasilnya sehingga bila terjadi
ketidakpasan pemimpin terpilih terjadi kemunduran kualitas
bahkan lebih parahnya lebih bobrok.
Di era seperti sekarang ini Jaman semakin maju
dan kedewasaanpun telah datang sebelum
waktunya. Di sekolah, pemilihan pemimpin
dengan menggunakan sistem voting lebih banyak
berorientasi penampinan (subjektif) bukan skill
atau kemampuan (Objektif). Siswa banyak yang
memilih berdasarkan karena dia
GANTENG/CANTIK, disukai dan tidak disukai.
Sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin juga
lebih banyak menghabiskan dana.
METODE FORMATUR
Adalah metode dengan membentuk suatu badan seleksi
yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur yang benar-
benar memahami sifat, kepribadian dan kemampuan dengan
jumlah yang terbatas (Maksimal 5 orang).
Dimana orang-orang inilah yang menyeleksi berdasarkan
objektivitas. Mereka bekerja paling lama 1 bulan setelah
dibentuk dan bubar secara otomatis. Hasil dengan metode
ini disampaikan paling lama 1 bulan setelah diadakan
seleksi. Tapi kelemahannya adalah bersifat tertutup/non
demokrasi, bisa menimbulkan kecurigaan dan rawan
penyogokan. Tapi jika benar-benar objektif akan
menghasilkan hasil yang optimal karena sesuai dengan
skill/kemampuan si pemimpin terpilih.
PECAHKAN KONSEP PEMILIHAN
PEMIMPIN DENGAN BIJAK
SELAMAT BERDISKUSI

More Related Content

What's hot

Contoh silabus
Contoh silabus Contoh silabus
Contoh silabus
rosderia-p
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solving
elmakrufi
 
Creative problem solving
Creative problem solvingCreative problem solving
Creative problem solving
Ujang Gumilar
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
Kirenius Wadu
 
01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi
Imansyah Lubis
 
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
PojokRetribusiBapend
 

What's hot (20)

Contoh silabus
Contoh silabus Contoh silabus
Contoh silabus
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solving
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Problem Solving
Problem SolvingProblem Solving
Problem Solving
 
Creative problem solving
Creative problem solvingCreative problem solving
Creative problem solving
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 
Basic Mentality
Basic MentalityBasic Mentality
Basic Mentality
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi
 
Session 13 Teamwork
Session 13  TeamworkSession 13  Teamwork
Session 13 Teamwork
 
Abundance vs hustle culture
Abundance vs hustle cultureAbundance vs hustle culture
Abundance vs hustle culture
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
 
Berpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positifBerpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positif
 
PROBLEM SOLVING LDK.pptx
PROBLEM SOLVING LDK.pptxPROBLEM SOLVING LDK.pptx
PROBLEM SOLVING LDK.pptx
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
 
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
 
Lay konseling kelompok
Lay konseling kelompokLay konseling kelompok
Lay konseling kelompok
 

Viewers also liked

Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeFaktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
University of Andalas
 
Problem solving ppt
Problem solving pptProblem solving ppt
Problem solving ppt
Ika Rose
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
Pendidikan
 
Teknik Penyelesaian Masalah
Teknik Penyelesaian MasalahTeknik Penyelesaian Masalah
Teknik Penyelesaian Masalah
mandalina landy
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Hyronimus Lado
 
Strategi penyelesaian masalah
Strategi penyelesaian masalahStrategi penyelesaian masalah
Strategi penyelesaian masalah
Ilya Shuhada
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
wiwidwidyawati
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Yadi Pura
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
putra177
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Lukman
 
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SDKajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
NASuprawoto Sunardjo
 
Program linier SMA
Program linier SMAProgram linier SMA
Program linier SMA
Semara Putra
 

Viewers also liked (20)

PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
 
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeFaktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
 
Problem solving ppt
Problem solving pptProblem solving ppt
Problem solving ppt
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Makna, Klasifikasi, Langkah-langkah, Penyelesaian dan strategi pemecahan masalah
Makna, Klasifikasi, Langkah-langkah, Penyelesaian dan strategi pemecahan masalahMakna, Klasifikasi, Langkah-langkah, Penyelesaian dan strategi pemecahan masalah
Makna, Klasifikasi, Langkah-langkah, Penyelesaian dan strategi pemecahan masalah
 
Teknik Penyelesaian Masalah
Teknik Penyelesaian MasalahTeknik Penyelesaian Masalah
Teknik Penyelesaian Masalah
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
 
Strategi penyelesaian masalah
Strategi penyelesaian masalahStrategi penyelesaian masalah
Strategi penyelesaian masalah
 
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern SampleProblem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
1. program linear
1. program linear1. program linear
1. program linear
 
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SDKajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Program linier SMA
Program linier SMAProgram linier SMA
Program linier SMA
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

Similar to Pemecahan masalah

Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
astridfarmawati
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
Uwes Chaeruman
 

Similar to Pemecahan masalah (20)

Problem_Solving_and_Decision_Making_.ppt
Problem_Solving_and_Decision_Making_.pptProblem_Solving_and_Decision_Making_.ppt
Problem_Solving_and_Decision_Making_.ppt
 
Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
 
problem solving.pptx
problem solving.pptxproblem solving.pptx
problem solving.pptx
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 4
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 4MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 4
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 4
 
Problem solving(1)
Problem solving(1)Problem solving(1)
Problem solving(1)
 
Decision making
Decision makingDecision making
Decision making
 
Problem_Solving_and_Decision_Making_ppt.ppt
Problem_Solving_and_Decision_Making_ppt.pptProblem_Solving_and_Decision_Making_ppt.ppt
Problem_Solving_and_Decision_Making_ppt.ppt
 
Adversity Quotient (AQ)_"Kecerdasan Menyelesaikan Masalah"_Effective Employee...
Adversity Quotient (AQ)_"Kecerdasan Menyelesaikan Masalah"_Effective Employee...Adversity Quotient (AQ)_"Kecerdasan Menyelesaikan Masalah"_Effective Employee...
Adversity Quotient (AQ)_"Kecerdasan Menyelesaikan Masalah"_Effective Employee...
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
 
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
03 Komunikasi Efektif dengan Remaja.pdf
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
 
Bab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakanBab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakan
 
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi MasalahKewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
 
Bab2 sambungan
Bab2 sambungan Bab2 sambungan
Bab2 sambungan
 
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptxCREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
 

Pemecahan masalah

  • 2. PENDAHULUAN Selama hayat dikandung badan, setiap hari pasti kita menghadapi masalah, persoalan, atau problema, besar atau kecil, sederhana atau rumit, memusingkan kepala atau tidak memusingkan kepala baik yang datangnya dari luar ataupun dari dalam diri pribadi kita sendiri. Cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar. Hidup itu mencari dan memecahkan masalah, demikian orang bijak berkata. Ini karena dalam setiap kehidupan pasti menghadapi ada masalah, namun bagaimana kita bisa memecahkan masalah itu dengan arif, efektif dan efisien?
  • 3. PENGERTIAN Apakah masalah itu? • Secara populer: Masalah adalah tantangan-tantangan yang timbul dalam suatu proses dalam kita ingin mencapai suatu tujuan. • Secara ilmiah: Masalah adalah pernyataan yang menunjukkan adanya jarak antara rencana dengan pelaksanaan, antara harapan dengan kenyataan. Apakah “pemecahan masalah” itu? Pemecahan masalah ialah suatu prosedur proses untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
  • 4. PEMECAHAN MASALAH Di dalam ilmu managemen, tugas seorang pemimpin adalah antara lain: • Memecahkan masalah yang timbul • Apabila menurutnya tidak ada masalah, maka ia harus mencari masalah untuk dapat dipecahkan. • Kalau menurut pendapatnya setelah ia mencari masalah tetapi tidak dapat menemukan masalah maka ia harus menciptakan masalah untuk dapat dipecahkan. Kesimpulannya adalah bahwa pada hakekatnya dari seorang pemimpin dituntut untuk berfikir dinamis dan tidak cepat merasa puas.
  • 5. Siapakah yang disebut pemimpin itu? Dia yang telah dapat memimpin dirinya sendiri, itupun seorang pemimpin Sebagai salah satu pedoman untuk selalu dapat berfikir secara dinamis, maka di dalam kita menghadapi segala sesuatu yang kita alami, selalu kita ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri kita sendiri, sebagai berikut: • What = Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? • When = Kapan hal itu terjadi? • Where = Dimana hal itu terjadi? • Why = Mengapa hal itu terjadi? • Who = Siapa yang menyebabkan / siapa yang menerima akibatnya? • How = Bagaimana hal itu dapat terjadi?
  • 6. LANGKAH-LANGKAH MEMECAHKAN MASALAH 1. Mempelajari masalah, dengan mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya. Seperti kita ketahui setiap kesulitan dapat menimbulkan masalah. Karena itu perlu diidentifikasi kesulitan-kesulitan tersebut. 2. Merumuskan masalah secara baik dan benar. Pada taraf ini hendaknya dicari dan ditentukan secara jelas apakah sebenarnya kesulitan yang menimbulkan masalah ini. 3. Mencari cara pemecahannya. Dalam hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang dapat menyelesaikan kesulitan ini. 4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan. Dalam memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih. 5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan. Jangan bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik pemecahannya.
  • 7. CARA PENDEKATAN Bila kita menghadapi masalah, pasti kita selalu berfikir untuk mencari jalan pemecahannya, yaitu: • “Pasrah”, kepada Tuhan Yang Maha Esa (kekuatan gaib). • Minta tolong dukun (tidak rasional) • Dengan akal sehat (perasaan rasional), atas kemampuan diri sendiri atau bantuan teman. • Dengan methode ilmiah (sistematis)
  • 8. • Dengan akal sehat Memecahkan masalah dengan akal sehat agar keputusannya baik, maka minimal kita harus memenuhi 3 syarat: o Keputusan diambil dalam waktu relatif singkat o Keputusan yang diambil dalam waktu yang relatif tepat o Keputusan yang diambil harus relevan, artinya keputusan yang diambil harus ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.
  • 9. • Dengan metode ilmiah (sistematis) Metode ilmiah ini adalah murni rasional dan dalam cara pemecahan masalah ditempuh tata urutan dengan “Guide line” sebagai berikut:  Dikumpulkan sebanyak mungkin data yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi (koleksi data)  Kemudian data itu diolah, diklasifikasikan (klasifikasi data)  Setelah data itu diolah, kemudian diadakan analisa data  Kemudian dengan interprestasi hasil analisa data itu, kita mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah  Akhirnya kita mengambil kesimpulan / keputusan alternatif pemecahan masalah yang relatif paling tepat.
  • 10. Alternatif lain menurut Osbom adalah sebagai berikut: 1. Bila masalah banyak seginya, hendaklah dipecah menjadi persoalan - persoalan yang lebih kecil. Untuk memecahkan urutan tersebut harus berdasar: a. Menurut urutan waktu dan hal dalam masalah tersebut b. Menurut urutan pentingnya sesuatu hal c. Menurut urutan bergantungnya sesuatu hal pada hal lainnya. 2. Dalam mempelajari masalah jangan hanya memperhatikan hal-hal yang tampak penting saja. 3. Jangan menyampingkan cara-cara pemecahan yang tidak masuk akal yang muncul dalam pikiran kita. 4. Bacalah buku-buku untuk mendapatkan bahan-bahan pemikiran atau cara-cara pemecahan masalah. 5. Diskusikanlah masalah itu dengan orang-orang lain, misalnya kepada teman sejawat atau kepada bawahan. 6. Apabila semua ajalan tersebut sudah ditempuh tetapi belum memberikan hasil, mintalah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Mengetahui.
  • 11. Meminta bantuan pikiran bawah sadar, caranya masalah itu ditulis. Semua pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab hendaknya dicatat. Demikian pula segi-segi lainnya dari masalah yang ditulis tersebut. Kalau ada pertimbangan-pertimbangan yang pro dan kontra tentang hal itu, hendaklah dirinci dalam dua kolom. Setelah itu jangan dipikirkan lagi masalah tersebut. Sebaiknya istirahatlah dengan tenang, bersenang-senang atau melakukan hal lainnya yang memungkinkan otak dapat beristirahat. Tampaknya otak tersebut tidak lagi bekerja giat, tetapi secara tidak disadari pikiran itu bekerja terus. lnilah yang dimaksudkan dengan memakai pikiran bawah sadar. Apabila waktunya sudah datang, sekonyong-konyong jawaban atas masalah itu akan muncul dalam pikiran. Pemecahan masalah dengan cara ini tidak dapat ditentukan jangka waktunya. Bekerjanya pikiran dibawah sadar kadang - kadang lambat, lama dan kadang dapat berlaku hanya sebentar.
  • 12. KONFLIK Konflik merupakan adanya suatu proses yang terjadi karena ketidaksesuian dan kesepakatan yang antara kedua pendapat yang tidak sepadan (berbeda sudut pandang) baik itu positif maupun negatif. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti berbeda keinginan,karna pada dasarnya konflik bersumber dari keinginan, dan tidak semuanya pendapat yang berbeda itu dinamakan konflik. Adapun jenis-jenis konflik antara lain : • konflik intrapersonal • konflik interpersonal • konflik antar individu dan kelompok • konflik antar kelompok • konflik antar organisasi
  • 13. • Konflik Intrapersonal Yaitu konflik dengan dirinya sendiri, di sumberkan karena seseorang memiliki dua keinginan yang ingin di penuhi dalam waktu sama dan tak mungkin terpenuhi sekaligus. ya kita lihat di jaman sekarng ini orang ingin memiliki kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing. • Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. • Konflik antar Individu dan Kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan individu yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. • Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok. • Konflik antara organisasi Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
  • 14. KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH Dalam membuat keputusan dalam pemecahan masalah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Membuat keputusan hendaklah berdasarkan keterangan yang nyata. Jangan lah kenyataan ini diputarbalikan. Bila keterangan yang nyata itu telah jelas, cepatlah buat keputusan. • Pertimbangkan semua perasaan Ketika akan membuat keputusan sekecil apapun, hendaklah mempertimbangkan segi positif dan negatifnya. Keputusan yang penting yang terjadi dalam hidup kita, dapat dikendalikan oleh kebutuhan-kebutuhan yang paling dalam dari sifat-sifat kita. • Pertimbangkan memilih waktu secara bijaksana Memilih waktu yang tepat, sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan keputusan. Pemilihan waktu yang tepat dapat mengendalikan kapan boleh membuat keputusan dan kapan pula tidak membuat keputusan.
  • 15. • Janganlah membuat kesimpulan terlalu banyak. Dalam membuat kesimpulan batasi kepada hal-hal yang penting dan yang paling menonjol. • Komunikasikan keputusan yang dibuat ke segala saluran. Kecakapan berkomunikasi memainkan peranan yang penting didalam membuat keputusan. • Buatlah keputusan secara fleksibel. • Punyailah keberanian. Setelah semua langkah untuk mengatasi kesulitan telah dilakukan, maka tantangan- tantangan pasti akan muncul. Maka disinilah diperlukan adanya keberanian untuk menghadapinya.
  • 16. CATATAN Tiap pengambilan keputusan pasti ada resikonya. Sebab itu dalam mengambil keputusan diusahakan dengan resiko yang paling kecil. Dengan adanya resiko, maka resiko itu dapat menjadi masalah yang baru.
  • 18. PEMECAHAN KASUS PEMILIHAN PEMIMPIN BERDASARKAN DEMOKRASI ATAU FORMATUR Ada istilah atau kata-kata bijak bahwa jadikanlah pemimpin yang sesuai dengan bidangnya jika tidak ingin meruntuhkan kelompok/ organisasimu.
  • 19. METODE DEMOKRASI Setelah runtuhnya orde baru, banyak sekali yang menggembor- gemborkan tentang demokrasi. Tapi yang terjadi adalah banyak yang kebablasan menjadi anakhis dengan mengatasnamakan demokrasi, keadilan dan kebenaran. Dalam kehidupan disekolahpun dalam setiap organisasi banyak yang menggunakan azas demokrasi. Contohnya adalah dalam pemilihan Calon Ketua OSIS dan pengurus hariannya. Dalam pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan diadakan VOTING layaknya pemilihan Presiden, DPR, Bupati dan pemimpin Politik lainnya. Padahal dibalik itu banyak sekali orang-orang yang tidak kita kenal tentang watak, sifat, kepribadian dan Keahliannya. Banyak yang menggunakan sistem keberuntungan dalam hasilnya sehingga bila terjadi ketidakpasan pemimpin terpilih terjadi kemunduran kualitas bahkan lebih parahnya lebih bobrok.
  • 20. Di era seperti sekarang ini Jaman semakin maju dan kedewasaanpun telah datang sebelum waktunya. Di sekolah, pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem voting lebih banyak berorientasi penampinan (subjektif) bukan skill atau kemampuan (Objektif). Siswa banyak yang memilih berdasarkan karena dia GANTENG/CANTIK, disukai dan tidak disukai. Sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin juga lebih banyak menghabiskan dana.
  • 21. METODE FORMATUR Adalah metode dengan membentuk suatu badan seleksi yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur yang benar- benar memahami sifat, kepribadian dan kemampuan dengan jumlah yang terbatas (Maksimal 5 orang). Dimana orang-orang inilah yang menyeleksi berdasarkan objektivitas. Mereka bekerja paling lama 1 bulan setelah dibentuk dan bubar secara otomatis. Hasil dengan metode ini disampaikan paling lama 1 bulan setelah diadakan seleksi. Tapi kelemahannya adalah bersifat tertutup/non demokrasi, bisa menimbulkan kecurigaan dan rawan penyogokan. Tapi jika benar-benar objektif akan menghasilkan hasil yang optimal karena sesuai dengan skill/kemampuan si pemimpin terpilih.
  • 22. PECAHKAN KONSEP PEMILIHAN PEMIMPIN DENGAN BIJAK SELAMAT BERDISKUSI