SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MANAJEMEN
MEREK
Anny Nurbasari Roekmana
”PERLUASAN MEREK”
Perluasan-perluasan Merek
• Penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada
satu kelas produk untuk memasuki kelas produk yang
lain, telah menjadi inti dari pertumbuhan strategi
bagi berbagai perusahaan, terutama sepanjang
dasawarsa yang lalu.
• Peluncuran produk–produk baru bahkan dengan
dukungan yang besar rata–rata tidak bisa jadi
jaminan. sebaliknya, penggunaan suatu merek yang
telah mapan bisa mengurangi investasi peluncuran
dan meningkatkan probabilitas keberhasilan.
The Good
Merek inti membantu
perluasan

More Good
Perluasan menguatkan
merek inti

EFEK DARI
MELUASKAN
SEBUAH MEREK
KE PRODUK
BARU

The Bad
Merek gagal membantu
perluasan

The Ugly
Merusak merek

More Ugly
Sebuah merek baru
mendahului

Hasil Dari Perluasan Suatu Merek (Aaker, 1997: 314)
Asosiasi–asosiasi Merek
• Keputusan pembelian seringkali didasarkan pada
sejumlah atribut produk yang terbatas. Poin yang
bisa dipercaya dan berkelanjutan dalam
membedakan suatu atribut utama bisa sangat sulit
diciptakan, terutama jika salah satu produk
kompetitor telah mapan. Suatu asosiasi yang kuat
bisa membantu tugas komunikasi dan posisioning
suatu merek. Asosiasi perlu ditransferkan ke kelas
produk tertentu.
Asosiasi-asosiasi Merek
Menurut Edward M. Tauber terdapat banyak sekali
asosiasi merek yang bisa memberikan poin–poin
pembeda untuk suatu perluasan:
–
–
–
–
–
–
–

Produk yang sama dalam produk yang berbeda
Rasa atau unsur atau komponen yang unik
Produk rekanar
Waralaba pelanggan
Keahlian
Manfaat/ atribut / bagian tambahan
Desainer atau pencitraan etnik
Asosiasi–asosiasi Kualitas
• Bersaing dengan berlandaskan pada kesan kualitas
yang tinggi seringkali merupakan alternatif yang
menarik.tantangannya adalah mencapai kesan
kualitas yang tinggi yang kadang–kadang malah lebih
sulit dibandingkan dengan memberikan kualitas
tinggi. Acapkali penggunaan merek yang mapan
merupakan cara yang tepat untuk meraih suatu
persepsi kualitas.
Kesadaran / Kehadiran
• Menciptakan kesadaran terhadap sebuah merek dan
mengasosiasikannya dengan suatu kelas produk bisa
menelan biaya yang amat besar. Penggunaan merek
yang sudah dikenal untuk suatu produk baru dengan
sendirinya menimbulkan pengenalan nama dan
mengurangi tugas komunikasi sehingga memudahkan
tugas manajemen untuk mengasosiasikan merek itu
dengan kelas produk baru.
Asosiasi–asosiasi Pelengkap Yang Negatif
• Penelitian Aaker dan Keller menunjukkan bahwa
penjabaran konsep produk bisa mengurangi dari
asosiasi–asosiasi negatif. Sebuah eksperimen
menemukan jawaban mengenai apakah salah satu
dari dua tipe penjabaran konsep berikut ini bisa
mengatasi asosiasi–asosiasi negatif yang ditimbulkan
oleh empat konsep perluasan merek peringkat
rendah.
Pertimbangan–pertimbangan Strategi
• Karena keputusan perluasan merek pada dasarnya
merupakan keputusan yang strategis, maka dalam
melakukan tindakan ini beberapa masalah strategis
perlu diperhitungkan.
Kapan Perluasan Merek Dapat Diterima?
• Suatu perluasan merek cenderung berhasil bila:
• Asosiasi–asosiasi merek yang kuat memberikan suatu poin
pembeda dan keuntungan untuk perluasan.
• Perluasan tersebut membantu merek inti dengan cara
menguatkan asosiasi–asosiasi kunci, menghindari asosiasi–
asosiasi negatif, dan menimbulkan pengenalan merek. Jika
merek hanya memberikan pengenalan nama dan suatu
‘lindungan’ berupa kesan kualitas, perluasan tersebut
cenderung rentan terhadap kompetisi.
Kapan Perluasan Merek Dapat Diterima?
• Kategori tersebut tidak akan mendukung sumber–
sumber daya yang diperluas untuk memantapkan
suatu nama baru, atau suatu nama tidak akan
memberikan asosiasi–asosiasi yang berguna atau
suatu landasan untuk pertumbuhan masa depan.
Kasus
Wall's Conello Tunjuk Gita Gutawa sebagai Ambasador

• PT Unilever Indonesia Tbk. kembali menunjukkan
keseriusannnya dalam menggarap pasar ice cream di
Indonesia. Dengan mengusung merek Wall's,
Unilever terus mengembangkan pasar dengan
menawarkan berbagai varian baru.
Kasus
• Kali ini, Wall's lewat salah satu item andalannya,
Conello kembali meluncurkan dua buah varian baru
untuk melengkapi koleksi cita rasa yang dimilikinya
dengan tema “Dua menjadi Satu”. Dua varian
tersebut adalah Sweetheart Brownies dan Almond
Praline in Love. Es krim Wall's Conello Royale
Sweetheart Brownies merupakan perpaduan antara
es krim dark cokelat dan caramel sementara Wall's
Conello Royale Almond Praline in Love merupakan
perpaduan antara es krim vanilla susu dan hazelnut.
Kasus
• Irma Erinda, Assistent Brand Manager Ice Cream
Teens mengatakan bahwa dengan diluncurkannya
dua varian baru dari Wall's Conello Royale,
Sweetheart Brownies dan Almond Praline in Love,
Conello melakukan kampanye “Dua jadi Satu”, dua
rasa es krim berpadu harmonis dalam setiap varian
Conello Royale yang mewakili dua perbedaan yang
berpadu harmonis. “Gita, sebagai Duta kampanye
Conello Indonesia, tentunya akan mewakili Indonesia
dalam kampanye yang berlangsung secara
berbarengan di beberapa negara di Asia,” ujarnya.
Kesimpulan
• Keunggulan dari produk ini adalah dengan
memadukan cita rasa dari produk es krim yang
dimana para pesaing belum melakukan hal ini
ditambah dengan menggunakan artis remaja Gita
gutawa yang berasal dari negara Indonesia dan Dafi
yang berasal dari negara Malaysia dipilih sebagai
duta untuk kampanye Wall's Conello Royale “Dua
jadi Satu” karena dianggap dapat mewakili remaja
jaman sekarang dengan segala problematika dan
perbedaannya yang berasal dari dua Negara yang
berbeda tapi masih dapat menyatu secara harmonis
dalam suatu hubungan yang positif.
Perluasan merek

More Related Content

What's hot (14)

Menciptakan Ekuitas Merek
Menciptakan Ekuitas MerekMenciptakan Ekuitas Merek
Menciptakan Ekuitas Merek
 
cara-membangun-merek
cara-membangun-merekcara-membangun-merek
cara-membangun-merek
 
Menciptakan ekuitas merk
Menciptakan ekuitas merk Menciptakan ekuitas merk
Menciptakan ekuitas merk
 
Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
Mengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasanMengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasan
 
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanTubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
 
Presentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merekPresentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merek
 
Membangun ekuitas merk
Membangun ekuitas merkMembangun ekuitas merk
Membangun ekuitas merk
 
Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek
 
Brand
BrandBrand
Brand
 
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
Branding fc
Branding fcBranding fc
Branding fc
 

Viewers also liked (7)

The History of Islam
The History of IslamThe History of Islam
The History of Islam
 
Islam (ppt)
Islam (ppt)Islam (ppt)
Islam (ppt)
 
Presentation Islam
Presentation IslamPresentation Islam
Presentation Islam
 
Presentation Islam
Presentation IslamPresentation Islam
Presentation Islam
 
Understanding Mental Health and Mental Illness
Understanding Mental Health and Mental IllnessUnderstanding Mental Health and Mental Illness
Understanding Mental Health and Mental Illness
 
Models of mental health & illness
Models of mental health & illnessModels of mental health & illness
Models of mental health & illness
 
What Would Steve Do? 10 Lessons from the World's Most Captivating Presenters
What Would Steve Do? 10 Lessons from the World's Most Captivating PresentersWhat Would Steve Do? 10 Lessons from the World's Most Captivating Presenters
What Would Steve Do? 10 Lessons from the World's Most Captivating Presenters
 

Similar to Perluasan merek

Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdfKel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
vprasetyovprasetyo
 
Brand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business MarketingBrand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business Marketing
sulhanpolisma
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
woronindi
 

Similar to Perluasan merek (20)

BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptxBAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
 
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdfKel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
 
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning MerekEkuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan dan Positioning Merek
 
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merekBab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
 
Brand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business MarketingBrand Story Management untuk Business Marketing
Brand Story Management untuk Business Marketing
 
Tugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : IntelTugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : Intel
 
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.pptpresentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
 
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptxCHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
 
Aristektur Merk - Anggi Purba.pptx
Aristektur Merk - Anggi Purba.pptxAristektur Merk - Anggi Purba.pptx
Aristektur Merk - Anggi Purba.pptx
 
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merekBab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
 
Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek
 
Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek
 
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
 
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...
 
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
 
[Brandna]Vol3no2 Preview
[Brandna]Vol3no2 Preview[Brandna]Vol3no2 Preview
[Brandna]Vol3no2 Preview
 
Strategi Merk
Strategi MerkStrategi Merk
Strategi Merk
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx
 
id_competition.pdf
id_competition.pdfid_competition.pdf
id_competition.pdf
 

Perluasan merek

  • 2. Perluasan-perluasan Merek • Penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada satu kelas produk untuk memasuki kelas produk yang lain, telah menjadi inti dari pertumbuhan strategi bagi berbagai perusahaan, terutama sepanjang dasawarsa yang lalu. • Peluncuran produk–produk baru bahkan dengan dukungan yang besar rata–rata tidak bisa jadi jaminan. sebaliknya, penggunaan suatu merek yang telah mapan bisa mengurangi investasi peluncuran dan meningkatkan probabilitas keberhasilan.
  • 3. The Good Merek inti membantu perluasan More Good Perluasan menguatkan merek inti EFEK DARI MELUASKAN SEBUAH MEREK KE PRODUK BARU The Bad Merek gagal membantu perluasan The Ugly Merusak merek More Ugly Sebuah merek baru mendahului Hasil Dari Perluasan Suatu Merek (Aaker, 1997: 314)
  • 4. Asosiasi–asosiasi Merek • Keputusan pembelian seringkali didasarkan pada sejumlah atribut produk yang terbatas. Poin yang bisa dipercaya dan berkelanjutan dalam membedakan suatu atribut utama bisa sangat sulit diciptakan, terutama jika salah satu produk kompetitor telah mapan. Suatu asosiasi yang kuat bisa membantu tugas komunikasi dan posisioning suatu merek. Asosiasi perlu ditransferkan ke kelas produk tertentu.
  • 5. Asosiasi-asosiasi Merek Menurut Edward M. Tauber terdapat banyak sekali asosiasi merek yang bisa memberikan poin–poin pembeda untuk suatu perluasan: – – – – – – – Produk yang sama dalam produk yang berbeda Rasa atau unsur atau komponen yang unik Produk rekanar Waralaba pelanggan Keahlian Manfaat/ atribut / bagian tambahan Desainer atau pencitraan etnik
  • 6. Asosiasi–asosiasi Kualitas • Bersaing dengan berlandaskan pada kesan kualitas yang tinggi seringkali merupakan alternatif yang menarik.tantangannya adalah mencapai kesan kualitas yang tinggi yang kadang–kadang malah lebih sulit dibandingkan dengan memberikan kualitas tinggi. Acapkali penggunaan merek yang mapan merupakan cara yang tepat untuk meraih suatu persepsi kualitas.
  • 7. Kesadaran / Kehadiran • Menciptakan kesadaran terhadap sebuah merek dan mengasosiasikannya dengan suatu kelas produk bisa menelan biaya yang amat besar. Penggunaan merek yang sudah dikenal untuk suatu produk baru dengan sendirinya menimbulkan pengenalan nama dan mengurangi tugas komunikasi sehingga memudahkan tugas manajemen untuk mengasosiasikan merek itu dengan kelas produk baru.
  • 8. Asosiasi–asosiasi Pelengkap Yang Negatif • Penelitian Aaker dan Keller menunjukkan bahwa penjabaran konsep produk bisa mengurangi dari asosiasi–asosiasi negatif. Sebuah eksperimen menemukan jawaban mengenai apakah salah satu dari dua tipe penjabaran konsep berikut ini bisa mengatasi asosiasi–asosiasi negatif yang ditimbulkan oleh empat konsep perluasan merek peringkat rendah.
  • 9. Pertimbangan–pertimbangan Strategi • Karena keputusan perluasan merek pada dasarnya merupakan keputusan yang strategis, maka dalam melakukan tindakan ini beberapa masalah strategis perlu diperhitungkan.
  • 10. Kapan Perluasan Merek Dapat Diterima? • Suatu perluasan merek cenderung berhasil bila: • Asosiasi–asosiasi merek yang kuat memberikan suatu poin pembeda dan keuntungan untuk perluasan. • Perluasan tersebut membantu merek inti dengan cara menguatkan asosiasi–asosiasi kunci, menghindari asosiasi– asosiasi negatif, dan menimbulkan pengenalan merek. Jika merek hanya memberikan pengenalan nama dan suatu ‘lindungan’ berupa kesan kualitas, perluasan tersebut cenderung rentan terhadap kompetisi.
  • 11. Kapan Perluasan Merek Dapat Diterima? • Kategori tersebut tidak akan mendukung sumber– sumber daya yang diperluas untuk memantapkan suatu nama baru, atau suatu nama tidak akan memberikan asosiasi–asosiasi yang berguna atau suatu landasan untuk pertumbuhan masa depan.
  • 12. Kasus Wall's Conello Tunjuk Gita Gutawa sebagai Ambasador • PT Unilever Indonesia Tbk. kembali menunjukkan keseriusannnya dalam menggarap pasar ice cream di Indonesia. Dengan mengusung merek Wall's, Unilever terus mengembangkan pasar dengan menawarkan berbagai varian baru.
  • 13. Kasus • Kali ini, Wall's lewat salah satu item andalannya, Conello kembali meluncurkan dua buah varian baru untuk melengkapi koleksi cita rasa yang dimilikinya dengan tema “Dua menjadi Satu”. Dua varian tersebut adalah Sweetheart Brownies dan Almond Praline in Love. Es krim Wall's Conello Royale Sweetheart Brownies merupakan perpaduan antara es krim dark cokelat dan caramel sementara Wall's Conello Royale Almond Praline in Love merupakan perpaduan antara es krim vanilla susu dan hazelnut.
  • 14. Kasus • Irma Erinda, Assistent Brand Manager Ice Cream Teens mengatakan bahwa dengan diluncurkannya dua varian baru dari Wall's Conello Royale, Sweetheart Brownies dan Almond Praline in Love, Conello melakukan kampanye “Dua jadi Satu”, dua rasa es krim berpadu harmonis dalam setiap varian Conello Royale yang mewakili dua perbedaan yang berpadu harmonis. “Gita, sebagai Duta kampanye Conello Indonesia, tentunya akan mewakili Indonesia dalam kampanye yang berlangsung secara berbarengan di beberapa negara di Asia,” ujarnya.
  • 15. Kesimpulan • Keunggulan dari produk ini adalah dengan memadukan cita rasa dari produk es krim yang dimana para pesaing belum melakukan hal ini ditambah dengan menggunakan artis remaja Gita gutawa yang berasal dari negara Indonesia dan Dafi yang berasal dari negara Malaysia dipilih sebagai duta untuk kampanye Wall's Conello Royale “Dua jadi Satu” karena dianggap dapat mewakili remaja jaman sekarang dengan segala problematika dan perbedaannya yang berasal dari dua Negara yang berbeda tapi masih dapat menyatu secara harmonis dalam suatu hubungan yang positif.