SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Regulasi Kepemilikan Hunian
Bagi Warga Negara Asing
(WNA)
Jakarta, 2 Agustus 2023
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
Disampaikan oleh:
Iwan Suprijanto, ST. MT
Direktur Jenderal Perumahan
Dalam acara:
Bimbingan Teknis Regulasi
Kepemilikan Hunian Bagi
Orang Asing
01
Prospek bisnis properti
di Indonesia terutama wilayah-
yang menjadi pusat wisata dan
investasi WNA
seperti Jabodetabek, Bali dan
Batam
Jakarta telah menjadi rumah
bagi berbagai macam kultur
dan budaya yang membuat
warganya bersifat terbuka dan
menyambut baik warga negara
asing.
Pusat Jakarta mempunyai
apartemen kelas dunia dan
rumah mewah yang berada
didekat pusat bisnis
Jakarta. Jakarta menawarkan
pusat perbelanjaan yang
bergaya Barat.
Sekolah internasional juga
tersedia dan berlimpah di
Jakarta, khususnya yang area –
area yang banyak warga
asingnya.
Bali merupakan salah satu
lokasi destinasi wisata favorit
bagi orang asing yang ingin
tinggal di Indonesia atau hanya
untuk berwisata. Anda akan
menemukan banyak orang asing
di sini, dibanding kota lain di
Indonesia.
Karena Bali adalah pusat wisata
terbesar di Indonesia, tidak
susah bagi anda untuk
menemukan banyak makanan
dan minuman yang berasal dari
negara anda.
Properti di Bali juga relatif
terjangkau, tersedia beragam
villa mewah dan kolam renang
pribadi dengan harga yang
murah.
Batam menjadi salah satu
daerah ekspatriat utama di
Indonesia, merupakan salah satu
pusat bisnis logistik utama di
Indonesia bagi sekitar 700
perusahaan transnasional di
bidang elektronik ke perusahaan
jasa konstruksi kapal.
Batam berada di wilayah
Indonesia yang lebih dekat ke
Singapura di banding ke Jakarta.
Hal ini menyebabkan banyak
perusahaan Singapura
mendirikan perusahaan di
Batam.
Banyak warga Singapura juga
bepergian ke Batam pada akhir
pekan untuk membeli bahan
makanan sehari - hari karena
harganya yang jauh lebih murah
dibanding harga di Singapura.
3 kota Favorit
Kepemilikan Hunian oleh WNA
Ketentuan Kepemilikan Hunian oleh WNA
tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok
Agraria
UU 5/1960
“WNA tidak diperbolehkan menguasai tanah dengan hak milik, di mana
apabila WNA mendapat hak milik maka tanah tersebut dikuasai oleh
negara.”
Status kepemilikan tanah dan bangunan yang dapat diperoleh oleh WNA
atau badan hukum asing di Indonesia hanya sebatas Hak Pakai, Hak Sewa,
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun dan rumah tempat tinggal atau hunian.
Perpu 2/2022
pengganti UU 11/2020 tentang
Cipta Kerja
tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan
Pendaftaran Tanah
PP
18/2021
PermenATR/BPN 18/2021
tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian untuk
Orang Asing
Kepmen ATR KBPN No 1241/SK-HK.02/IX/2022
Terdapat batasan-batasan terhadap kepemilikan sarusun oleh WNA atau
badan hukum asing, yaitu minimal harga, luas bidang tanah, jumlah bidang
tanah atau unit sarusun, dan peruntukan untuk rumah tinggal atau hunian.
“Orang asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian
merupakan Orang Asing yang mempunyai dokumen keimigrasian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Dokumen keimigrasian adalah visa, paspor, atau izin tinggal yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keimigrasian.
tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengeloaan dan Hak Atas Tanah
Kepemilikan rumah dapat berasal dari rumah/unit baru atau rumah/unit lama.
Terdiri dari rumah tapak dan/atau sarusun dan dapat diwariskan kepada ahli
waris, dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan, dan beralih
dan/atau dialihkan kepada pihak lain.
Diberikan batasan harga minimal, dan untuk diaspora dikenakan 75% dari
batasan harga rumah tapak/sarusun.
“Hak milik atas satuan rumah susun dapat diberikan kepada : WNI, badan
hukum Indonesia, WNA yang mempunyai izin sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di
Indonesia, atau perwakilan negara asing dan Lembaga internasional yang
berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia. (pasal 144)
Sarusun dapat dibangun di atas bidang tanah Hak Pakai atau HGB di atas tanah
negara atau tanah Hak Pengelolaan.
Kepemilikan sarusun oleh WNA maupun badan hukum asing hanya diberikan di
kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan, kawasan
industri, dan kawasan ekonomi lainnya.
Orang asing dapat membeli
hunian/properti berupa rumah
tapak kategori mewah dan
rumah susun komersial dengan
batasan harga minimal sesuai
ketentuan dalam Kepmen ATR
KBPN No 1241/SK-
HK.02/IX/2022.
01 02
Batasan kepemilikan untuk
rumah tapak yaitu 1 bidang
tanah per orang/keluarga
dengan luasan maksimal
2.000 m2.
Namun jika memberikan
dampak positif terhadap
ekonomi dan sosial maka
dapat diberikan lebih dari 1
bidang tanah atau luasannya
lebih dari 2.000 m2 dengan
izin menteri.
03
Ketentuan Kepemilikan
hunian berupa :
 Hak Pakai diatas tanah
negara dan tanah HPL
diberikan dengan jangka
waktu maksimal 30 tahun,
dapat diperpanjang 20
tahun dan dapat diperbarui
untuk jangka waktu
maksimal 30 tahun.
 Hak Pakai diatas tanah hak
milik diberikan dengan
jangka waktu maksimal 30
tahun dan dapat diperbarui
dengan akta pemberian hak
pakai diatas tanah hak
milik.
 Hak milik atas satuan
rumah susun yang
dibangun diatas tanah Hak
Guna Bangunan dan Hak
Pakai.
Persyaratan
Kepemilikan Hunian oleh WNA
Batasan Harga Minimal Hunian bagi WNA
2
Kepmen ATR/BPN No.1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian
untuk Orang Asing
No. Lokasi/Provinsi Harga Minimal (Rp)
1. DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI
Yogyakarta, dan Bali.
Rp.5.000.000.000 (lima miliar
rupiah)
2. Nusa Tenggara Barat Rp.3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah)
3. Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan
Kepulauan Riau
Rp.2.000.000.000 (dua miliar
rupiah)
4. Daerah/Provinsi Lainnya Rp.1.000.000.000 (satu miliar
rupiah)
No. Lokasi/Provinsi Harga Minimal (Rp)
1. DKI Jakarta, Rp.3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah)
2. Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
dan Bali.
Rp.2.000.000.000 (dua miliar
rupiah)
3. Daerah/Provinsi Lainnya Rp.1.000.000.000 (satu miliar
rupiah)
Rumah Tapak
Rumah Susun
Proses Pembelian Rumah Tapak/Susun untuk Orang Asing
(HGB/Hak Pakai diatas Tanah Negara dan Tanah Hak Milik)
Minat Transaksi
Hunian oleh
Orang Asing
Penandatanganan
PPJB dengan
Developer atas
pembelian:
• Rumah Tapak
• Rumah Susun
- PPAT/INI
- Pengembang
- Pemda
- DJP
Penanda-
tanganan AJB
- PPAT
Penerbitan Sertifkat
Kepemilikan:
 Hak Pakai untuk
Rumah Tapak
 HMSRS untuk
Rumah Susun
- PPAT
- ATR/BPN
Perbankan untuk
pembukaan rekening
- OJK
- Perbanas
- Himbara
Sertifikat
Kepemilikan properti
sebagai bukti Proof
of Fund
Penyetoran Rp 2M sebagai bukti Proof of
Fund
- Ditjen Imigrasi
Permen
ATR/BPN18/2021
Pembayaran BPHTB
oleh SPLN/SPDN
Surat DJP
S-24/PJ/2023
- Ditjen Imigrasi
Dokumen
keimigrasian sebagai
syarat pembukaan
rekening disesuaikan
dengan PP 18/2021
yaitu visa, paspor atau
izin tinggal.
Pendaftaran
Peralihan Hak
atas Tanah ke
ATR/BPN
Hak Pakai
untuk Rumah
Tapak
HMSRS untuk
Rumah Susun
- ATR/BPN
- PPAT
PP 12/2021
- PP 48/2021
- SE Dit. Imigrasi No IMI-
0740.GR.01.01 /2022
SE Dit. Imigrasi No IMI-0740.GR.01.01 /2022 tentang Pemberian
Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.
- UU
5/1960 jo
PP 24/1997
- PP
24/2016
UU 5/1960 jo PP
24/1997
UU 1/2022 tentang
HKPD
Pembayaran PBB dan
Iuran lainnya
- Pemda (PBB)
- Pengembang
- Pemda (IPL)
Sumber : BPKPT Kadin dan REI
Optional
Optional
Proses Pembelian Rumah Tapak/Susun untuk Orang Asing
(HGB/Hak Pakai diatas HPL)
Minat
Transaksi
Hunian
oleh Orang
Asing
Penandatan
ganan PPJB
dengan
Developer:
• Rumah
Tapak
• Rumah
Susun
- PPAT Penanda
-
tangana
n AJB
- PPAT
Penerbitan Sertifkat
Kepemilikan:
Hak Pakai untuk
Rumah Tapak
HMSRS untuk
Rumah Susun
- PPAT
- ATR/BPN
Perbankan
untuk
pembukaan
rekening
- OJK
- Perbanas
- Himbara
Pembayaran PBB
dan Iuran lainnya
- Pemda
- Pengembang
Sertifikat Kepemilikan
properti sebagai bukti
Proof of Fund
- Ditjen Imigrasi
Penyetoran Rp 2M sebagai
bukti Proof of Fund
- Ditjen Imigrasi
Pendaftaran
Peralihan Hak atas
Tanah ke ATR/BPN
• Hak Pakai untuk
Rumah Tapak
• HMSRS untuk
Rumah Susun
- PPAT
- ATR/BPN
Membayar
dan
Memperoleh
Rekomenda
si HPL
-PPAT
PP 18/2021
Dokumen keimigrasian
sebagai syarat
pembukaan rekening
disesuaikan dengan PP
18/2021 yaitu visa,
paspor atau izin tinggal.
Permen
ATR/BPN18/2021
SE Dit. Imigrasi No
IMI-0740.GR.01.01
/2022
- UU
5/1960
jo PP
24/1997
- PP
24/2016
UU 5/1960 jo PP
24/1997
UU 1/2022 tentang HKPD
Optional
Optional
Sumber : BPKPT Kadin dan
REI
Pembayaran BPHTB
oleh SPLN/SPDN
Surat DJP S-
24/PJ/2023
- Pemda
- DJP
02
PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI/
PERJANJIAN PENDAHULUAN JUAL
BELI
(PPJB)
10
REGULASI
(PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP)
HAL YANG DI PERJANJIKAN DLM PEMASARAN
Segala sesuatu yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan
dan/atau agen pemasaran mengikat sebagai perjanjian
pengikatan jual beli (PPJB) bagi para pihak (Pasal 42 ayat (3)
UU Rusun)
WAKTU PEMASARAN
Pada saat:
a. tahap proses pembangunan pada Rumah tunggal atau
Rumah deret; atau
b. sebelum proses pembangunan pada Rumah susun (Pasal
22B ayat (1))
INFORMASI PEMASARAN
Pemasaran harus memuat informasi Pemasaran yang
benar, jelas, dan menjamin kepastian informasi mengenai
perencanaan dan kondisi fisik yang ada (Pasal 22B ayat (2))
INFORMASI PEMASARAN
1. nomor surat keterangan rencana kabupaten/kota;
2. nomor sertipikat hak atas tanah atas nama pelaku
pembangunan atau pemilik tanah yang dikerjasamakan
dengan pelaku pembangunan;
3. surat dukungan dari bank/bukan bank;
4. nomor dan tanggal pengesahan untuk pelaku pembangunan
berbadan hukum atau nomor identitas untuk pelaku
pembangunan orang perseorangan serta identitas pemilik
tanah yang melakukan kerja sama dengan pelaku
pembangunan;
5. nomor dan tanggal penerbitan PBG;
6. rencana tapak Perumahan atau Rumah susun;
7. spesifikasi bangunan dan denah Rumah atau gambar
bangunan yang dipotong vertikal dan memperlihatkan isi atau
bagian dalam bangunan dan denah satuan Rumah susun;
8. harga jual Rumah atau satuan Rumah Susun;
9. informasi yang jelas mengenai prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan; dan
10.informasi yang jelas mengenai bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama untuk pembangunan Rumah
susun.
Pahami Informasi Terkait Perumahan
01
Pahami Informasi Terkait Perumahan
Pengawasan terhadap persyaratan pemasaran dilakukan oleh perangkat daerah yang
membidangi Perumahan dan Kawasan permukiman Pemerintah Daerah kabupaten/kota
atau Pemerintah Daerah provinsi khusus untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
dibuktikan dengan
surat keterangan
rencana
kabupaten/kota yang
telah disetujui
Pemerintah Daerah.
dibuktikan dengan sertifikat
hak atas tanah atas nama
pelaku pembangunan atau
atas nama pemilik tanah
yang dikerjasamakan atau
dokumen hak atas tanah
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan di bidang
pertanahan.
diberikan oleh pelaku
pembangunan dengan
menjamin dan
menjelaskan mengenai
bukti penguasaan yang
akan diterbitkan dalam
nama pemilik Rumah
KEPASTIAN
HAK ATAS TANAH
KEPASTIAN
PERUNTUKAN RUANG
KEPASTIAN STATUS
PENGUASAAN RUMAH
PERIZINAN
PEMBANGUNAN
dibuktikan dengan
surat PBG.
JAMINAN ATAS
PEMBANGUNAN
dibuktikan dengan
surat PBG.
01
Pahami Informasi Terkait Pembiayaan
Pembayaran
Pembayaran yang dilakukan oleh calon pembeli
kepada pelaku pembangunan pada saat Pemasaran
menjadi bagian pembayaran atas harga Rumah.
Pelaku pembangunan yang menerima pembayaran
pada saat Pemasaran harus menyampaikan informasi
mengenai:
a. jadwal pelaksanaan pembangunan;
b. jadwal penandatanganan PPJB; dan
c. jadwal penandatanganan akta jual beli dan serah
terima Rumah.
Pelaku pembangunan tidak boteh menarik dana lebih
dari 80% (delapan puluh persen) kepada pembeli
sebelum memenuhi persyaratan PPJB.
REGULASI
(PP No 14 Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun)
02
Pahami Informasi Terkait Pembiayaan
REGULASI
(PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP)
Pembatalan Pemasaran
1. Dalam hal pelaku pembangunan lalai memenuhi jadwal (jadwal pelaksanaan pembangunan dan jadwal
penandatanganan PPJB) calon pembeli dapat membatalkan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah
susun.
2. Dalam hal calon pembeli membatalkan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah susun, seluruh
pembayaran yang diterima pelaku pembangunan harus dikembalikan sepenuhnya kepada calon pembeli.
3. Dalam hal pembatalan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah susun pada saat Pemasaran oleh calon
pembeli yang bukan disebabkan oleh kelalaian pelaku pembangunan, pelaku pembangunan mengembalikan
pembayaran yang telah diterima kepada calon pembeli dengan dapat memotong paling rendah 20% (dua puluh
persen) dari pembayaran yang telah diterima oleh pelaku pembangunan ditambah dengan biaya pajak yang telah
diperhitungkan.
4. Dalam hal kredit pemilikan Rumah (KPR) yang diajukan oleh calon pembeli tidak disetujui oleh bank atau perusahaan
pembiayaan, pelaku pembangunan mengembalikan pembayaran yang telah diterima kepada calon pembeli dengan
dapat memotong l0% (sepuluh persen) dari pembayaran yang telah diterima oleh pelaku pembangunan ditambah
dengan biaya pajak yang telah diperhitungkan
02
Pahami Kontrak PPJB Dengan Pengembang
dibuktikan dengan
sertipikat hak atas tanah
yang diperlihatkan
kepada calon pembeli
pada saat
penandatanganan PPJB
Paling sedikit terdiri dari:
a. Kondisi rumah
b. PSU yang menjadi
informasi pemasaran
c. Penjelasan terkait
materi muatan PPJB
d. Status tanah/bangunan
dalam hal menjadi
agunan
HAL YANG
DIPERJANJIKAN
STATUS KEPEMILIKAN
TANAH
PBG
PBG disampaikan
Salinan sesuai asli
kepada calon
pembeli pada saat
penandatanganan
PPJB
KETERBANGUNAN
RUMAH
Untuk rumah tunggal/ deret:
paling sedikit 20% dari
seluruh jumlah unit serta
ketersediaan PSU
Untuk rumah susun: paling
sedikit 20% dari volume
konstruksi bangunan rumah
susun yang dipasarkan
SYARAT PPJB
03
REGULASI
(PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP)
SISTEM PERJANJIAN PENDAHULUAN JUAL BELI
Pasal 50 Angka 7 UU CK Perubahan atas Pasal 42 UU PKP
a. Rumah tunggal, rumah deret, dan/atau rumah susun
yang masih dalam tahap proses pembangunan
dapat dipasarkan melalui sistem perjanjian
pendahuluan jual beli sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
b. Perjanjian pendahuluan jual beli dilakukan setelah
memenuhi persyaratan kepastian atas:
1. status pemilikan tanah;
2. hal yang diperjanjikan;
3. kepemilikan Persetujuan Bangunan Gedung;
4. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas
umum; dan
5. keterbangunan perumahan paling sedikit 20%
(dua puluh persen)
PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI
Pasal 51 Angka 12 UU CK Perubahan atas
Pasal 43 UU RUSUN
a. Proses jual beli sarusun sebelum pembangunan
rumah susun selesai dapat dilakukan melalui
Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuat di
hadapan notaris
b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli dilakukan setelah
memenuhi persyaratan kepastian atas:
1. status pemilikan tanah;
2. kepemilikan Persetujuan Bangunan Gedung;
3. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas
umum;
4. keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dan
5. hal yang diperjanjikan
Pahami Kontrak PPJB Dengan Pengembang
03
Serah Terima Pertama Kali
REGULASI
(Pasal 84 PP No 13 Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun)
Penyerahan pertama kali Sarusun oleh
Pelaku Pembangunan dilakukan dengan
menyerahkan kunci setelah sertifikat laik
fungsi diterbitkan. Dilengkapi dengan
penyerahan dokumen sebagai berikut:
a. berita acara serah terima kunci;
b. akta jual beli; dan
c. SHM Sarusun atau SKBG Sarusun.
Pahami Informasi Terkait Serah Terima
04
17
PEMBATALAN PPJB
REGULASI
(Pasal 22L PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP)
1. Pelaku pembangunan tidak boteh menarik dana lebih dari 80% (delapan puluh persen)
kepada pembeli sebelum memenuhi persyaratan PPJB;
2. Dalam hal pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB karena kelalaian
pelaku pembangunan, pembayaran yang telah diterima harus dikembalikan kepada pembeli
3. Dalam hal pembayaran telah dilakukan pembeli paling banyak 10% (sepuluh persen) dari
harga transaksi, terjadi pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB
akibat kelalaian pembeli, keseluruhan pembayaran menjadi hak pelaku pembangunan
4. Dalam hal pembayaran telah dilakukan pembeli lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga
transaksi, terjadi pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB akibat
kelalaian pembeli, pelaku pembangunan berhak memotong 10% (sepuluh persen) dari
harga transaksi
Pahami Kontrak Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)
Dengan Pengembang
04
03
Peran Pemerintah Daerah
Dalam Perlindungan Konsumen
Bidang Perumahan
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Peraturan
Pemerintah
UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman (PKP)
UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah
Susun
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
PP No. 12 tentang Penyelenggaraan
PKP
PP No. 14 tentang Penyelenggaraan Rumah
Susun
Peraturan
Pemerintah
Peraturan Menteri PUPR No. 14
Tahun 2021 tentang PPSRS
Peraturan Menteri PUPR No. 16
Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Perjanjian Pendahuluan Jual Beli
atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli
untuk Rumah Umum dan Satuan
Rumah Susun Umum
Regulasi
20
PEMERINTAH PUSAT
merumuskan dan menetapkan
kebijakan dan strategi nasional di
bidang perumahan dan Kawasan
permukiman;
PEMERINTAH PROVINSI
mengawasi pelaksanaan kebijakan
dan strategi nasional pada tingkat
provinsi di bidang perumahan dan
Kawasan permukiman;
PEMERINTAH KAB/KOTA
melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan,
kebijakan, strategi, serta program
di bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat
kabupaten/kota;
PERENCANAAN
• kesesuaian jumlah dan jenis;
• kesesuaian zonasi;
• kesesuaian lokasi; dan
• kepastian ketersediaan PSU
PEMBANGUNAN
• bukti penguasaan atas tanah; dan
• kesesuaian antara pelaksanaan
pembangunan dan izin mendirikan
bangunan.
PENGUASAAN, PEMILIKAN & PEMANFAATAN
• pemberian Sertifikat Laik Fungsi; dan
bukti penguasaan dan pemilikan atas
sarusun.
PENGELOLAAN
• pengawasan terhadap pembentukan
PPPSRS;
• pengawasan terhadap pengelolaan
bagian bersama, benda bersama, dan
tanah bersama.
• pegawasan terhadap
pembentukan PPPSRS oleh
• Pemilik;
• pengawasan terhadap
fasilitasi pembentukan
PPPSRS oleh Pelaku
Pembangunan;
• pengawasan terhadap
pelaksanaan program kerja
PPPSRS;
• pengawasan terhadap
rencana kerja tahunan;
dan
• memberikan masukan
kepada PPPSRS terhadap
jalannya pengelolaan
Rumah Susun;
Pembinaan Pengendalian Pembinaan &
Pengawasan
Skema Monitoring Untuk Perumahan Yang Bermasalah
PERENCANAAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMANFAATAN
• Peningkatan implementasi SIMBG da
lam hal menyediakan rumah yang la
yak
• Integrasi SIKUMBANG dan SIMBG
• Perlunya Standarisasi Rencana Tapak
(Site Plan) & Pertelaan
• Memperluas akses SIKUMBANG
hingga rumah non subsidi
• Meningkatkan akurasi data rumah no
n-suubsidi dalam rangka pengawasan
perlindungan konsumen
• Pengembangan SIPETRUK sebagai k
ontrol kelayakan konstruksi dari ru
mah yang dibangun oleh pen
gembang
• Meningkatkan pembinaan, supervisi,
dan pendampingan kepada pemerint
ah daerah
• Implementasi aturan tentang P
PJB
• Integrasi PPJB dengan
• SIKUMBANG
Baik Subsidi Maupun Non-subsidi (Komersial)
1
Memberikan kejelasan adanya Rencana
Tapak (Rumah Tapak) / Pertelaan (Rumah
Susun) sebelum pembangunan
Memberikan kejelasan Pengelolaan
(Rumah Susun, Masa Transisi)
Memberikan Penjelasan Perizinan Berusaha
Pelaku Pembangunan dan/atau Perusahaan
Pengelola (Rumah Susun)
2
3
Di undangkannya PP Rusun dan Perubahan PP PKP serta Permen PPPPSRS bertujuan
untuk memberikan kejelasan pengaturan terhadap perlindungan konsumen
Memberikan kejelasan Pembentukan
PPPSRS (Rumah Susun)
Memberikan kejelasan Persyaratan
Pemasaran dan Perjanjian Pengikatan Jual
Beli
4
5
Aspek Perlindungan Konsumen
Terima Kasih
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
Lampiran
Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA
7
No Perihal Dasar Hukum Persyaratan
1 Orang Asing yang dapat
membeli Hunian di
Indonesia
Pasal 69 dan Penjelasan Pasal 69
PP No. 18 tahun 2021 tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah
Orang Asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian merupakan Orang Asing yang mempunyai dokumen keimigrasian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan "dokumen keimigrasian" adalah visa, paspor, atau izin tinggal yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keimigrasian.
2 Penandatanganan PPJB Pasal 22
PP No. 12 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
PPJB sebagaimana dilakukan setelah memenuhi kepastian atas:
a. status kepemilikan tanah;
b. hal yang diperjanjikan;
c. PBG;
d. ketersediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum; dan
e. keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh persen)
3 Pendaftaran Peralihan Hak
atas Tanah
Pasal 173
Permen ATR/BPN No. 18 tahun 2021
tentang Tata Cara Penetapan Hak
Pengelolaan dan Hak atas Tanah
Syarat permohonan izin Peralihan Hak Atas Tanah meliputi:
a. mengenai Pemohon:
1. identitas Pemohon, atau identitas Pemohon dan kuasanya serta surat kuasa apabila dikuasakan;
2. akta pendirian dan perubahan terakhir beserta pengesahannya dari instansi yang berwenang atau peraturan pendirian perusahaan, Nomor
Induk Berusaha dari Online Single Submission (OSS) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dalam hal Pemohon badan hukum;
b. mengenai tanahnya:
1. sertipikat Hak Atas Tanah; dan
2. dokumen penggunaan dan pemanfaatan tanah;
c. surat pernyataan yang memuat:
1. calon penerima hak mempunyai reputasi yang baik;
2. tidak pernah dikenakan pembatalan hak;
3. tidak pernah terlibat dengan kejahatan korporasi;
4. tidak pernah masuk dalam daftar hitam di bidang perbankan; dan
5. tanahnya tidak pernah termasuk dalam usulan penetapan Tanah Telantar
4 Penandatanganan AJB PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah
Penjual menyiapkan:
1. Fotokopi KTP/Paspor,visa,izin tinggal-usulan penyesuaian
2. Fotokopi surat nikah (jika sudah menikah)
3. Fotokopi Kartu Keluarga
4. Sertifikat tanah
5. PBB tahun terakhir
6. Fotokopi NPWP( untuk WNA SPLN berupa fotocopy Paspor)/usulan penyesuaian
Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA
8
No Perihal Dasar Hukum Persyaratan
Pembeli menyiapkan:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduruk (KTP)/Paspor,visa,izin tinggal untuk WNA-usul penyesuaian
2. Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
3. Fotokopi surat menikah (jika sudah menikah)
4. Fotokopi NPWP/Paspor,visa,izin tinggal untuk WNA –usul penyesuaian
5 Pembayaran BPHTB Pasal 45
Undang-Undang No. 1 tahun 2022
tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
Surat DJP S-24/PJ/2023 tanggal 27
Januari 2023
1. SSPD BPHTB
2. Fotokopi SPPT PBB untuk tahun yang bersangkutan.
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) wajib pajak.
4. Fotokopi STTS/struk ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bukti pembayaran tarif PBB untuk 5 tahun terakhir.
5. Fotokopi Bukti Kepemilikan Tanah, seperti sertifikat, akta jual beli, letter C, atau girik.
6. Fotokopi Surat Keterangan Waris atau Akta Hibah.
7. Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Pelaksanaan administrasi perpajakan untuk kepemilikan hunian bagi WNA yang merupakan SPLN, tidak menggunakan NPWP tetapi mencantumkan
nomor identitas berupa nomor paspor sebagai penggantinya.
6 Pembukaan Rekening oleh
WNA
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. S-246/D.01/2015 tahun 2015
Pembukaan rekening dengan saldo paling banyak USD50.000,00 (lima puluh ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas (hard currency) lainnya,
dan yang bersangkutan tidak dapat memberikan kartu izin tinggal atau surat referensi sebagaimana tersebut di atas, maka:
a. Bank melakukan Customer Due Diligence (CDD) dengan meminta paling kurang dokumen identitas calon nasabah berupa paspor.
b. Dalam melengkapi dokumen formulir pembukaan rekening, calon nasabah mencantumkan informasi tambahan yang dapat meyakinkan bank
tentang profil calon nasabah. Informasi tambahan dimaksud dapat disertai dengan data identitas diri calon nasabah dari negara atau yurisdiksi
tempat kedudukan calon nasabah, seperti kartu kepegawaian, surat izin mengemudi, kartu mahasiswa, kartu asuransi kesehatan, kartu tanda
penduduk, atau dokumen identitas diri lainnya.
c. Setoran awal pembukaan rekening paling sedikit USD2.000,00 (dua ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas lainnya
Pembukaan rekening dengan saldo di atas USD50.000,00 (lima puluh ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas lainnya, maka bank melakukan
CDD dalam rangka mengidentifikasi profil calon nasabah dengan meminta paling kurang identitas calon nasabah berupa paspor disertai dengan
dokumen tambahan yang dapat meyakinkan bank tentang profil calon nasabah, antara lain:
a. fotokopi kartu izin tinggal sesuai dengan ketentuan keimigrasian;
b. referensi dari seorang berkewarganegaraan Indonesia atau perusahaan/instansi/Pemerintah Indonesia;
c. referensi atau bukti rekening dari penyedia jasa keuangan di negara atau yurisdiksi tempat kedudukan calon nasabah;
d. surat keterangan domisili di Indonesia;
e. fotokopi identitas suami/istri yang berdomisili di Indonesia;
f. fotokopi kontrak/perjanjian tempat tinggal selama berdomisili di Indonesia; atau
g. fotokopi kartu kredit/debet
Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA
9
No Perihal Dasar Hukum Persyaratan
7 Penerbitan Sertifikat
Kepemilikan
Pasal 188 & Lampiran I
PP No. 18 tahun 2021 tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah
1. Mengenai Pemohon:
a. KTP atau visa/paspor/izin tinggal pemohon
b. KTP atau visa/paspor/izin tinggal pemohon dan kuasanya serta surat kuasa apabila dikuasakan
c. akta pendirian dan perubahan terakhir beserta pengesahannya dari instansi yang berwenang atau peraturan pendirian perusahaan (untuk
pemohon Badan Hukum)
d. Nomor Induk Berusaha/Tanda Daftar Perusahaan (untuk pemohon Badan Hukum)
2. Mengenai Tanahnya:
a. Dasar penguasaan atau alas haknya
b. Daftar dan peta perolehan tanah
c. Dalam hal berasal dari tanah Hak Pengelolaan, berupa Perjanjian Pemanfaatan Tanah
3. Dokumen Perizinan (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara)
a. KKPR;
b. perizinan berusaha untuk pelaksanaan reklamasi, apabila tanah yang dimohon merupakan Tanah Reklamasi
4. Dokumen Perencanaan Peruntukan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara atau tanah Hak
Milik)
5. Sertifikat Laik Fungsi, untuk permohonan Hak Pakai yang di atasnya dibangun Satuan Rumah Susun
6. Bukti perpajakan yang berkaitan dengan tanah yang dimohon (apabila ada)
7. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara
Satuan Rumah Susun yang dimiliki oleh Orang Asing yang dibangun di atas tanah Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan diberikan Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun.
8 Pembayaran PBB Peraturan Daerah masing-masing
Kab/Kota.
PBB diregulasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing
9 Proof of Fund berupa
Sertifikat Kepemilikan
Properti sebagai syarat
Visa/ITAS Rumah Kedua
• Surat Edaran Dirjen Imigrasi Nomor
IMI-0820.GR.01.01 Tahun 2022
Tentang Visa dan Izin Tinggal Rumah
Kedua
• PP Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013
tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Tentang Keimigrasian
Untuk mendapatkan Visa/ITAS Rumah Kedua, orang asing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan
2. Foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah.
3. Proof of Fund:
a. Surat keterangan Bank/Bukti Rekening pada Bank Milik Negara sebesar setara Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah; atau
b. sertifikat kepemilikan properti di Indonesia atas nama Orang Asing
Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA
10
No Perihal Dasar Hukum Persyaratan
10 Memperoleh Rekomendasi
HPL
PP 18 Tahun 2021
Permen ATR/BPN No.18 Tahun 2021
PBB diregulasi oleh Pemerintah Daerah
(Pemda) masing-masing
Tata cara dan persyaratan pembayaran rekomendasi HPL diregulasi oleh masing-masing pemegang HPL. Sebagai contoh, DKI Jakarta sebagai
pemegang HPL mensyaratkan:
a. Surat permohonan yang ditujukan kepada kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi DKI Jakarta bermaterai Rp 6.000
b. Indentitas Pemohon/Penangung Jawab
• WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) (Fotokopi)
• WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA / Paspor (Fotokopi)
• Badan Usaha : Akta Pendirian, Surat Keterangan Domisili dan NPWP Badan Hukum (Fotokopi)
c. Jika dikuasakan Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000 dan KTP orang yang diberi kuasa
d. SPPT PBB Tahun berjalan dan Bukti pembayaran PBB (Fotokopi)
e. Surat Petunjuk Pelaksanaan (SPP) atau Akta Jual Beli (Fotokopi yang dilegalisasi Notaris)
f. Foto lokasi HPL
g. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 tentang kesanggupan membayar, keabsahan dokumen, penguasaan fisik, tidak sengketa dan
pernyataan tidak akan menuntut pembayaran pemasukan yang telah dikeluarkan
h. Ketetapan Rencana Kota (KRK)

More Related Content

Similar to Paparan Regulasi Kepemilikan Hunian WNA (2 Agustus) (1).pptx

Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Yudhi Aldriand
 

Similar to Paparan Regulasi Kepemilikan Hunian WNA (2 Agustus) (1).pptx (20)

Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
bahan-ajar-hak-guna-usaha-hgu.pptx
bahan-ajar-hak-guna-usaha-hgu.pptxbahan-ajar-hak-guna-usaha-hgu.pptx
bahan-ajar-hak-guna-usaha-hgu.pptx
 
Resume bphtb
Resume bphtbResume bphtb
Resume bphtb
 
04. Hak Atas Tanah.pptx
04. Hak Atas Tanah.pptx04. Hak Atas Tanah.pptx
04. Hak Atas Tanah.pptx
 
PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF.pptx
PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF.pptxPERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF.pptx
PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF.pptx
 
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdfPemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.pdf
 
Pp 112 2000
Pp 112 2000Pp 112 2000
Pp 112 2000
 
Permendagri 19 th 2010
Permendagri 19 th 2010Permendagri 19 th 2010
Permendagri 19 th 2010
 
2. subjek pajak
2. subjek pajak2. subjek pajak
2. subjek pajak
 
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan BangunanPajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan
 
66
6666
66
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
 
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik IndekosBuku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
Buku Saku Perpajakan Pemilik Indekos
 
PPT PASAR BRINGKONING-1.pptx
PPT PASAR BRINGKONING-1.pptxPPT PASAR BRINGKONING-1.pptx
PPT PASAR BRINGKONING-1.pptx
 
PBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptxPBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptx
 
PBB.pptx
PBB.pptxPBB.pptx
PBB.pptx
 
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan PerkotaanPajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
 
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptxFIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
 

Paparan Regulasi Kepemilikan Hunian WNA (2 Agustus) (1).pptx

  • 1. Regulasi Kepemilikan Hunian Bagi Warga Negara Asing (WNA) Jakarta, 2 Agustus 2023 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN Disampaikan oleh: Iwan Suprijanto, ST. MT Direktur Jenderal Perumahan Dalam acara: Bimbingan Teknis Regulasi Kepemilikan Hunian Bagi Orang Asing
  • 2. 01 Prospek bisnis properti di Indonesia terutama wilayah- yang menjadi pusat wisata dan investasi WNA seperti Jabodetabek, Bali dan Batam
  • 3. Jakarta telah menjadi rumah bagi berbagai macam kultur dan budaya yang membuat warganya bersifat terbuka dan menyambut baik warga negara asing. Pusat Jakarta mempunyai apartemen kelas dunia dan rumah mewah yang berada didekat pusat bisnis Jakarta. Jakarta menawarkan pusat perbelanjaan yang bergaya Barat. Sekolah internasional juga tersedia dan berlimpah di Jakarta, khususnya yang area – area yang banyak warga asingnya. Bali merupakan salah satu lokasi destinasi wisata favorit bagi orang asing yang ingin tinggal di Indonesia atau hanya untuk berwisata. Anda akan menemukan banyak orang asing di sini, dibanding kota lain di Indonesia. Karena Bali adalah pusat wisata terbesar di Indonesia, tidak susah bagi anda untuk menemukan banyak makanan dan minuman yang berasal dari negara anda. Properti di Bali juga relatif terjangkau, tersedia beragam villa mewah dan kolam renang pribadi dengan harga yang murah. Batam menjadi salah satu daerah ekspatriat utama di Indonesia, merupakan salah satu pusat bisnis logistik utama di Indonesia bagi sekitar 700 perusahaan transnasional di bidang elektronik ke perusahaan jasa konstruksi kapal. Batam berada di wilayah Indonesia yang lebih dekat ke Singapura di banding ke Jakarta. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan Singapura mendirikan perusahaan di Batam. Banyak warga Singapura juga bepergian ke Batam pada akhir pekan untuk membeli bahan makanan sehari - hari karena harganya yang jauh lebih murah dibanding harga di Singapura. 3 kota Favorit Kepemilikan Hunian oleh WNA
  • 4. Ketentuan Kepemilikan Hunian oleh WNA tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria UU 5/1960 “WNA tidak diperbolehkan menguasai tanah dengan hak milik, di mana apabila WNA mendapat hak milik maka tanah tersebut dikuasai oleh negara.” Status kepemilikan tanah dan bangunan yang dapat diperoleh oleh WNA atau badan hukum asing di Indonesia hanya sebatas Hak Pakai, Hak Sewa, Hak Milik atas Satuan Rumah Susun dan rumah tempat tinggal atau hunian. Perpu 2/2022 pengganti UU 11/2020 tentang Cipta Kerja tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah PP 18/2021 PermenATR/BPN 18/2021 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian untuk Orang Asing Kepmen ATR KBPN No 1241/SK-HK.02/IX/2022 Terdapat batasan-batasan terhadap kepemilikan sarusun oleh WNA atau badan hukum asing, yaitu minimal harga, luas bidang tanah, jumlah bidang tanah atau unit sarusun, dan peruntukan untuk rumah tinggal atau hunian. “Orang asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian merupakan Orang Asing yang mempunyai dokumen keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Dokumen keimigrasian adalah visa, paspor, atau izin tinggal yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai keimigrasian. tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengeloaan dan Hak Atas Tanah Kepemilikan rumah dapat berasal dari rumah/unit baru atau rumah/unit lama. Terdiri dari rumah tapak dan/atau sarusun dan dapat diwariskan kepada ahli waris, dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan, dan beralih dan/atau dialihkan kepada pihak lain. Diberikan batasan harga minimal, dan untuk diaspora dikenakan 75% dari batasan harga rumah tapak/sarusun. “Hak milik atas satuan rumah susun dapat diberikan kepada : WNI, badan hukum Indonesia, WNA yang mempunyai izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia, atau perwakilan negara asing dan Lembaga internasional yang berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia. (pasal 144) Sarusun dapat dibangun di atas bidang tanah Hak Pakai atau HGB di atas tanah negara atau tanah Hak Pengelolaan. Kepemilikan sarusun oleh WNA maupun badan hukum asing hanya diberikan di kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan, kawasan industri, dan kawasan ekonomi lainnya.
  • 5. Orang asing dapat membeli hunian/properti berupa rumah tapak kategori mewah dan rumah susun komersial dengan batasan harga minimal sesuai ketentuan dalam Kepmen ATR KBPN No 1241/SK- HK.02/IX/2022. 01 02 Batasan kepemilikan untuk rumah tapak yaitu 1 bidang tanah per orang/keluarga dengan luasan maksimal 2.000 m2. Namun jika memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan sosial maka dapat diberikan lebih dari 1 bidang tanah atau luasannya lebih dari 2.000 m2 dengan izin menteri. 03 Ketentuan Kepemilikan hunian berupa :  Hak Pakai diatas tanah negara dan tanah HPL diberikan dengan jangka waktu maksimal 30 tahun, dapat diperpanjang 20 tahun dan dapat diperbarui untuk jangka waktu maksimal 30 tahun.  Hak Pakai diatas tanah hak milik diberikan dengan jangka waktu maksimal 30 tahun dan dapat diperbarui dengan akta pemberian hak pakai diatas tanah hak milik.  Hak milik atas satuan rumah susun yang dibangun diatas tanah Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Persyaratan Kepemilikan Hunian oleh WNA
  • 6. Batasan Harga Minimal Hunian bagi WNA 2 Kepmen ATR/BPN No.1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian untuk Orang Asing No. Lokasi/Provinsi Harga Minimal (Rp) 1. DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali. Rp.5.000.000.000 (lima miliar rupiah) 2. Nusa Tenggara Barat Rp.3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) 3. Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau Rp.2.000.000.000 (dua miliar rupiah) 4. Daerah/Provinsi Lainnya Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah) No. Lokasi/Provinsi Harga Minimal (Rp) 1. DKI Jakarta, Rp.3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) 2. Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Bali. Rp.2.000.000.000 (dua miliar rupiah) 3. Daerah/Provinsi Lainnya Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah) Rumah Tapak Rumah Susun
  • 7. Proses Pembelian Rumah Tapak/Susun untuk Orang Asing (HGB/Hak Pakai diatas Tanah Negara dan Tanah Hak Milik) Minat Transaksi Hunian oleh Orang Asing Penandatanganan PPJB dengan Developer atas pembelian: • Rumah Tapak • Rumah Susun - PPAT/INI - Pengembang - Pemda - DJP Penanda- tanganan AJB - PPAT Penerbitan Sertifkat Kepemilikan:  Hak Pakai untuk Rumah Tapak  HMSRS untuk Rumah Susun - PPAT - ATR/BPN Perbankan untuk pembukaan rekening - OJK - Perbanas - Himbara Sertifikat Kepemilikan properti sebagai bukti Proof of Fund Penyetoran Rp 2M sebagai bukti Proof of Fund - Ditjen Imigrasi Permen ATR/BPN18/2021 Pembayaran BPHTB oleh SPLN/SPDN Surat DJP S-24/PJ/2023 - Ditjen Imigrasi Dokumen keimigrasian sebagai syarat pembukaan rekening disesuaikan dengan PP 18/2021 yaitu visa, paspor atau izin tinggal. Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah ke ATR/BPN Hak Pakai untuk Rumah Tapak HMSRS untuk Rumah Susun - ATR/BPN - PPAT PP 12/2021 - PP 48/2021 - SE Dit. Imigrasi No IMI- 0740.GR.01.01 /2022 SE Dit. Imigrasi No IMI-0740.GR.01.01 /2022 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua. - UU 5/1960 jo PP 24/1997 - PP 24/2016 UU 5/1960 jo PP 24/1997 UU 1/2022 tentang HKPD Pembayaran PBB dan Iuran lainnya - Pemda (PBB) - Pengembang - Pemda (IPL) Sumber : BPKPT Kadin dan REI Optional Optional
  • 8. Proses Pembelian Rumah Tapak/Susun untuk Orang Asing (HGB/Hak Pakai diatas HPL) Minat Transaksi Hunian oleh Orang Asing Penandatan ganan PPJB dengan Developer: • Rumah Tapak • Rumah Susun - PPAT Penanda - tangana n AJB - PPAT Penerbitan Sertifkat Kepemilikan: Hak Pakai untuk Rumah Tapak HMSRS untuk Rumah Susun - PPAT - ATR/BPN Perbankan untuk pembukaan rekening - OJK - Perbanas - Himbara Pembayaran PBB dan Iuran lainnya - Pemda - Pengembang Sertifikat Kepemilikan properti sebagai bukti Proof of Fund - Ditjen Imigrasi Penyetoran Rp 2M sebagai bukti Proof of Fund - Ditjen Imigrasi Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah ke ATR/BPN • Hak Pakai untuk Rumah Tapak • HMSRS untuk Rumah Susun - PPAT - ATR/BPN Membayar dan Memperoleh Rekomenda si HPL -PPAT PP 18/2021 Dokumen keimigrasian sebagai syarat pembukaan rekening disesuaikan dengan PP 18/2021 yaitu visa, paspor atau izin tinggal. Permen ATR/BPN18/2021 SE Dit. Imigrasi No IMI-0740.GR.01.01 /2022 - UU 5/1960 jo PP 24/1997 - PP 24/2016 UU 5/1960 jo PP 24/1997 UU 1/2022 tentang HKPD Optional Optional Sumber : BPKPT Kadin dan REI Pembayaran BPHTB oleh SPLN/SPDN Surat DJP S- 24/PJ/2023 - Pemda - DJP
  • 9. 02 PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI/ PERJANJIAN PENDAHULUAN JUAL BELI (PPJB)
  • 10. 10 REGULASI (PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP) HAL YANG DI PERJANJIKAN DLM PEMASARAN Segala sesuatu yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan dan/atau agen pemasaran mengikat sebagai perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) bagi para pihak (Pasal 42 ayat (3) UU Rusun) WAKTU PEMASARAN Pada saat: a. tahap proses pembangunan pada Rumah tunggal atau Rumah deret; atau b. sebelum proses pembangunan pada Rumah susun (Pasal 22B ayat (1)) INFORMASI PEMASARAN Pemasaran harus memuat informasi Pemasaran yang benar, jelas, dan menjamin kepastian informasi mengenai perencanaan dan kondisi fisik yang ada (Pasal 22B ayat (2)) INFORMASI PEMASARAN 1. nomor surat keterangan rencana kabupaten/kota; 2. nomor sertipikat hak atas tanah atas nama pelaku pembangunan atau pemilik tanah yang dikerjasamakan dengan pelaku pembangunan; 3. surat dukungan dari bank/bukan bank; 4. nomor dan tanggal pengesahan untuk pelaku pembangunan berbadan hukum atau nomor identitas untuk pelaku pembangunan orang perseorangan serta identitas pemilik tanah yang melakukan kerja sama dengan pelaku pembangunan; 5. nomor dan tanggal penerbitan PBG; 6. rencana tapak Perumahan atau Rumah susun; 7. spesifikasi bangunan dan denah Rumah atau gambar bangunan yang dipotong vertikal dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan dan denah satuan Rumah susun; 8. harga jual Rumah atau satuan Rumah Susun; 9. informasi yang jelas mengenai prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan; dan 10.informasi yang jelas mengenai bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama untuk pembangunan Rumah susun. Pahami Informasi Terkait Perumahan 01
  • 11. Pahami Informasi Terkait Perumahan Pengawasan terhadap persyaratan pemasaran dilakukan oleh perangkat daerah yang membidangi Perumahan dan Kawasan permukiman Pemerintah Daerah kabupaten/kota atau Pemerintah Daerah provinsi khusus untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. dibuktikan dengan surat keterangan rencana kabupaten/kota yang telah disetujui Pemerintah Daerah. dibuktikan dengan sertifikat hak atas tanah atas nama pelaku pembangunan atau atas nama pemilik tanah yang dikerjasamakan atau dokumen hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pertanahan. diberikan oleh pelaku pembangunan dengan menjamin dan menjelaskan mengenai bukti penguasaan yang akan diterbitkan dalam nama pemilik Rumah KEPASTIAN HAK ATAS TANAH KEPASTIAN PERUNTUKAN RUANG KEPASTIAN STATUS PENGUASAAN RUMAH PERIZINAN PEMBANGUNAN dibuktikan dengan surat PBG. JAMINAN ATAS PEMBANGUNAN dibuktikan dengan surat PBG. 01
  • 12. Pahami Informasi Terkait Pembiayaan Pembayaran Pembayaran yang dilakukan oleh calon pembeli kepada pelaku pembangunan pada saat Pemasaran menjadi bagian pembayaran atas harga Rumah. Pelaku pembangunan yang menerima pembayaran pada saat Pemasaran harus menyampaikan informasi mengenai: a. jadwal pelaksanaan pembangunan; b. jadwal penandatanganan PPJB; dan c. jadwal penandatanganan akta jual beli dan serah terima Rumah. Pelaku pembangunan tidak boteh menarik dana lebih dari 80% (delapan puluh persen) kepada pembeli sebelum memenuhi persyaratan PPJB. REGULASI (PP No 14 Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun) 02
  • 13. Pahami Informasi Terkait Pembiayaan REGULASI (PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP) Pembatalan Pemasaran 1. Dalam hal pelaku pembangunan lalai memenuhi jadwal (jadwal pelaksanaan pembangunan dan jadwal penandatanganan PPJB) calon pembeli dapat membatalkan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah susun. 2. Dalam hal calon pembeli membatalkan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah susun, seluruh pembayaran yang diterima pelaku pembangunan harus dikembalikan sepenuhnya kepada calon pembeli. 3. Dalam hal pembatalan pembelian Rumah tunggal, Rumah deret, atau Rumah susun pada saat Pemasaran oleh calon pembeli yang bukan disebabkan oleh kelalaian pelaku pembangunan, pelaku pembangunan mengembalikan pembayaran yang telah diterima kepada calon pembeli dengan dapat memotong paling rendah 20% (dua puluh persen) dari pembayaran yang telah diterima oleh pelaku pembangunan ditambah dengan biaya pajak yang telah diperhitungkan. 4. Dalam hal kredit pemilikan Rumah (KPR) yang diajukan oleh calon pembeli tidak disetujui oleh bank atau perusahaan pembiayaan, pelaku pembangunan mengembalikan pembayaran yang telah diterima kepada calon pembeli dengan dapat memotong l0% (sepuluh persen) dari pembayaran yang telah diterima oleh pelaku pembangunan ditambah dengan biaya pajak yang telah diperhitungkan 02
  • 14. Pahami Kontrak PPJB Dengan Pengembang dibuktikan dengan sertipikat hak atas tanah yang diperlihatkan kepada calon pembeli pada saat penandatanganan PPJB Paling sedikit terdiri dari: a. Kondisi rumah b. PSU yang menjadi informasi pemasaran c. Penjelasan terkait materi muatan PPJB d. Status tanah/bangunan dalam hal menjadi agunan HAL YANG DIPERJANJIKAN STATUS KEPEMILIKAN TANAH PBG PBG disampaikan Salinan sesuai asli kepada calon pembeli pada saat penandatanganan PPJB KETERBANGUNAN RUMAH Untuk rumah tunggal/ deret: paling sedikit 20% dari seluruh jumlah unit serta ketersediaan PSU Untuk rumah susun: paling sedikit 20% dari volume konstruksi bangunan rumah susun yang dipasarkan SYARAT PPJB 03
  • 15. REGULASI (PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP) SISTEM PERJANJIAN PENDAHULUAN JUAL BELI Pasal 50 Angka 7 UU CK Perubahan atas Pasal 42 UU PKP a. Rumah tunggal, rumah deret, dan/atau rumah susun yang masih dalam tahap proses pembangunan dapat dipasarkan melalui sistem perjanjian pendahuluan jual beli sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. b. Perjanjian pendahuluan jual beli dilakukan setelah memenuhi persyaratan kepastian atas: 1. status pemilikan tanah; 2. hal yang diperjanjikan; 3. kepemilikan Persetujuan Bangunan Gedung; 4. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum; dan 5. keterbangunan perumahan paling sedikit 20% (dua puluh persen) PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI Pasal 51 Angka 12 UU CK Perubahan atas Pasal 43 UU RUSUN a. Proses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumah susun selesai dapat dilakukan melalui Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuat di hadapan notaris b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli dilakukan setelah memenuhi persyaratan kepastian atas: 1. status pemilikan tanah; 2. kepemilikan Persetujuan Bangunan Gedung; 3. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum; 4. keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan 5. hal yang diperjanjikan Pahami Kontrak PPJB Dengan Pengembang 03
  • 16. Serah Terima Pertama Kali REGULASI (Pasal 84 PP No 13 Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun) Penyerahan pertama kali Sarusun oleh Pelaku Pembangunan dilakukan dengan menyerahkan kunci setelah sertifikat laik fungsi diterbitkan. Dilengkapi dengan penyerahan dokumen sebagai berikut: a. berita acara serah terima kunci; b. akta jual beli; dan c. SHM Sarusun atau SKBG Sarusun. Pahami Informasi Terkait Serah Terima 04
  • 17. 17 PEMBATALAN PPJB REGULASI (Pasal 22L PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP) 1. Pelaku pembangunan tidak boteh menarik dana lebih dari 80% (delapan puluh persen) kepada pembeli sebelum memenuhi persyaratan PPJB; 2. Dalam hal pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB karena kelalaian pelaku pembangunan, pembayaran yang telah diterima harus dikembalikan kepada pembeli 3. Dalam hal pembayaran telah dilakukan pembeli paling banyak 10% (sepuluh persen) dari harga transaksi, terjadi pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB akibat kelalaian pembeli, keseluruhan pembayaran menjadi hak pelaku pembangunan 4. Dalam hal pembayaran telah dilakukan pembeli lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga transaksi, terjadi pembatalan pembelian Rumah setelah penandatanganan PPJB akibat kelalaian pembeli, pelaku pembangunan berhak memotong 10% (sepuluh persen) dari harga transaksi Pahami Kontrak Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Dengan Pengembang 04
  • 18. 03 Peran Pemerintah Daerah Dalam Perlindungan Konsumen Bidang Perumahan
  • 19. Undang-Undang Undang-Undang Undang-Undang Peraturan Pemerintah UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja PP No. 12 tentang Penyelenggaraan PKP PP No. 14 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun Peraturan Pemerintah Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2021 tentang PPSRS Peraturan Menteri PUPR No. 16 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli untuk Rumah Umum dan Satuan Rumah Susun Umum Regulasi
  • 20. 20 PEMERINTAH PUSAT merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan Kawasan permukiman; PEMERINTAH PROVINSI mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan Kawasan permukiman; PEMERINTAH KAB/KOTA melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota; PERENCANAAN • kesesuaian jumlah dan jenis; • kesesuaian zonasi; • kesesuaian lokasi; dan • kepastian ketersediaan PSU PEMBANGUNAN • bukti penguasaan atas tanah; dan • kesesuaian antara pelaksanaan pembangunan dan izin mendirikan bangunan. PENGUASAAN, PEMILIKAN & PEMANFAATAN • pemberian Sertifikat Laik Fungsi; dan bukti penguasaan dan pemilikan atas sarusun. PENGELOLAAN • pengawasan terhadap pembentukan PPPSRS; • pengawasan terhadap pengelolaan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. • pegawasan terhadap pembentukan PPPSRS oleh • Pemilik; • pengawasan terhadap fasilitasi pembentukan PPPSRS oleh Pelaku Pembangunan; • pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja PPPSRS; • pengawasan terhadap rencana kerja tahunan; dan • memberikan masukan kepada PPPSRS terhadap jalannya pengelolaan Rumah Susun; Pembinaan Pengendalian Pembinaan & Pengawasan
  • 21. Skema Monitoring Untuk Perumahan Yang Bermasalah PERENCANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMANFAATAN • Peningkatan implementasi SIMBG da lam hal menyediakan rumah yang la yak • Integrasi SIKUMBANG dan SIMBG • Perlunya Standarisasi Rencana Tapak (Site Plan) & Pertelaan • Memperluas akses SIKUMBANG hingga rumah non subsidi • Meningkatkan akurasi data rumah no n-suubsidi dalam rangka pengawasan perlindungan konsumen • Pengembangan SIPETRUK sebagai k ontrol kelayakan konstruksi dari ru mah yang dibangun oleh pen gembang • Meningkatkan pembinaan, supervisi, dan pendampingan kepada pemerint ah daerah • Implementasi aturan tentang P PJB • Integrasi PPJB dengan • SIKUMBANG Baik Subsidi Maupun Non-subsidi (Komersial)
  • 22. 1 Memberikan kejelasan adanya Rencana Tapak (Rumah Tapak) / Pertelaan (Rumah Susun) sebelum pembangunan Memberikan kejelasan Pengelolaan (Rumah Susun, Masa Transisi) Memberikan Penjelasan Perizinan Berusaha Pelaku Pembangunan dan/atau Perusahaan Pengelola (Rumah Susun) 2 3 Di undangkannya PP Rusun dan Perubahan PP PKP serta Permen PPPPSRS bertujuan untuk memberikan kejelasan pengaturan terhadap perlindungan konsumen Memberikan kejelasan Pembentukan PPPSRS (Rumah Susun) Memberikan kejelasan Persyaratan Pemasaran dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli 4 5 Aspek Perlindungan Konsumen
  • 24. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN Lampiran
  • 25. Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA 7 No Perihal Dasar Hukum Persyaratan 1 Orang Asing yang dapat membeli Hunian di Indonesia Pasal 69 dan Penjelasan Pasal 69 PP No. 18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah Orang Asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian merupakan Orang Asing yang mempunyai dokumen keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan "dokumen keimigrasian" adalah visa, paspor, atau izin tinggal yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keimigrasian. 2 Penandatanganan PPJB Pasal 22 PP No. 12 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman PPJB sebagaimana dilakukan setelah memenuhi kepastian atas: a. status kepemilikan tanah; b. hal yang diperjanjikan; c. PBG; d. ketersediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum; dan e. keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh persen) 3 Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah Pasal 173 Permen ATR/BPN No. 18 tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak atas Tanah Syarat permohonan izin Peralihan Hak Atas Tanah meliputi: a. mengenai Pemohon: 1. identitas Pemohon, atau identitas Pemohon dan kuasanya serta surat kuasa apabila dikuasakan; 2. akta pendirian dan perubahan terakhir beserta pengesahannya dari instansi yang berwenang atau peraturan pendirian perusahaan, Nomor Induk Berusaha dari Online Single Submission (OSS) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dalam hal Pemohon badan hukum; b. mengenai tanahnya: 1. sertipikat Hak Atas Tanah; dan 2. dokumen penggunaan dan pemanfaatan tanah; c. surat pernyataan yang memuat: 1. calon penerima hak mempunyai reputasi yang baik; 2. tidak pernah dikenakan pembatalan hak; 3. tidak pernah terlibat dengan kejahatan korporasi; 4. tidak pernah masuk dalam daftar hitam di bidang perbankan; dan 5. tanahnya tidak pernah termasuk dalam usulan penetapan Tanah Telantar 4 Penandatanganan AJB PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Penjual menyiapkan: 1. Fotokopi KTP/Paspor,visa,izin tinggal-usulan penyesuaian 2. Fotokopi surat nikah (jika sudah menikah) 3. Fotokopi Kartu Keluarga 4. Sertifikat tanah 5. PBB tahun terakhir 6. Fotokopi NPWP( untuk WNA SPLN berupa fotocopy Paspor)/usulan penyesuaian
  • 26. Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA 8 No Perihal Dasar Hukum Persyaratan Pembeli menyiapkan: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduruk (KTP)/Paspor,visa,izin tinggal untuk WNA-usul penyesuaian 2. Fotokopi Kartu Keluarga (KK). 3. Fotokopi surat menikah (jika sudah menikah) 4. Fotokopi NPWP/Paspor,visa,izin tinggal untuk WNA –usul penyesuaian 5 Pembayaran BPHTB Pasal 45 Undang-Undang No. 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Surat DJP S-24/PJ/2023 tanggal 27 Januari 2023 1. SSPD BPHTB 2. Fotokopi SPPT PBB untuk tahun yang bersangkutan. 3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) wajib pajak. 4. Fotokopi STTS/struk ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bukti pembayaran tarif PBB untuk 5 tahun terakhir. 5. Fotokopi Bukti Kepemilikan Tanah, seperti sertifikat, akta jual beli, letter C, atau girik. 6. Fotokopi Surat Keterangan Waris atau Akta Hibah. 7. Fotokopi Kartu Keluarga (KK). Pelaksanaan administrasi perpajakan untuk kepemilikan hunian bagi WNA yang merupakan SPLN, tidak menggunakan NPWP tetapi mencantumkan nomor identitas berupa nomor paspor sebagai penggantinya. 6 Pembukaan Rekening oleh WNA Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. S-246/D.01/2015 tahun 2015 Pembukaan rekening dengan saldo paling banyak USD50.000,00 (lima puluh ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas (hard currency) lainnya, dan yang bersangkutan tidak dapat memberikan kartu izin tinggal atau surat referensi sebagaimana tersebut di atas, maka: a. Bank melakukan Customer Due Diligence (CDD) dengan meminta paling kurang dokumen identitas calon nasabah berupa paspor. b. Dalam melengkapi dokumen formulir pembukaan rekening, calon nasabah mencantumkan informasi tambahan yang dapat meyakinkan bank tentang profil calon nasabah. Informasi tambahan dimaksud dapat disertai dengan data identitas diri calon nasabah dari negara atau yurisdiksi tempat kedudukan calon nasabah, seperti kartu kepegawaian, surat izin mengemudi, kartu mahasiswa, kartu asuransi kesehatan, kartu tanda penduduk, atau dokumen identitas diri lainnya. c. Setoran awal pembukaan rekening paling sedikit USD2.000,00 (dua ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas lainnya Pembukaan rekening dengan saldo di atas USD50.000,00 (lima puluh ribu US Dollar) atau nilai yang setara dalam valas lainnya, maka bank melakukan CDD dalam rangka mengidentifikasi profil calon nasabah dengan meminta paling kurang identitas calon nasabah berupa paspor disertai dengan dokumen tambahan yang dapat meyakinkan bank tentang profil calon nasabah, antara lain: a. fotokopi kartu izin tinggal sesuai dengan ketentuan keimigrasian; b. referensi dari seorang berkewarganegaraan Indonesia atau perusahaan/instansi/Pemerintah Indonesia; c. referensi atau bukti rekening dari penyedia jasa keuangan di negara atau yurisdiksi tempat kedudukan calon nasabah; d. surat keterangan domisili di Indonesia; e. fotokopi identitas suami/istri yang berdomisili di Indonesia; f. fotokopi kontrak/perjanjian tempat tinggal selama berdomisili di Indonesia; atau g. fotokopi kartu kredit/debet
  • 27. Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA 9 No Perihal Dasar Hukum Persyaratan 7 Penerbitan Sertifikat Kepemilikan Pasal 188 & Lampiran I PP No. 18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah 1. Mengenai Pemohon: a. KTP atau visa/paspor/izin tinggal pemohon b. KTP atau visa/paspor/izin tinggal pemohon dan kuasanya serta surat kuasa apabila dikuasakan c. akta pendirian dan perubahan terakhir beserta pengesahannya dari instansi yang berwenang atau peraturan pendirian perusahaan (untuk pemohon Badan Hukum) d. Nomor Induk Berusaha/Tanda Daftar Perusahaan (untuk pemohon Badan Hukum) 2. Mengenai Tanahnya: a. Dasar penguasaan atau alas haknya b. Daftar dan peta perolehan tanah c. Dalam hal berasal dari tanah Hak Pengelolaan, berupa Perjanjian Pemanfaatan Tanah 3. Dokumen Perizinan (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara) a. KKPR; b. perizinan berusaha untuk pelaksanaan reklamasi, apabila tanah yang dimohon merupakan Tanah Reklamasi 4. Dokumen Perencanaan Peruntukan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara atau tanah Hak Milik) 5. Sertifikat Laik Fungsi, untuk permohonan Hak Pakai yang di atasnya dibangun Satuan Rumah Susun 6. Bukti perpajakan yang berkaitan dengan tanah yang dimohon (apabila ada) 7. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (untuk permohonan Hak Pakai di atas Tanah Negara Satuan Rumah Susun yang dimiliki oleh Orang Asing yang dibangun di atas tanah Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan diberikan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun. 8 Pembayaran PBB Peraturan Daerah masing-masing Kab/Kota. PBB diregulasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing 9 Proof of Fund berupa Sertifikat Kepemilikan Properti sebagai syarat Visa/ITAS Rumah Kedua • Surat Edaran Dirjen Imigrasi Nomor IMI-0820.GR.01.01 Tahun 2022 Tentang Visa dan Izin Tinggal Rumah Kedua • PP Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian Untuk mendapatkan Visa/ITAS Rumah Kedua, orang asing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan 2. Foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah. 3. Proof of Fund: a. Surat keterangan Bank/Bukti Rekening pada Bank Milik Negara sebesar setara Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah; atau b. sertifikat kepemilikan properti di Indonesia atas nama Orang Asing
  • 28. Dasar Hukum dan Persyaratan Prosedur Pembelian Hunian WNA 10 No Perihal Dasar Hukum Persyaratan 10 Memperoleh Rekomendasi HPL PP 18 Tahun 2021 Permen ATR/BPN No.18 Tahun 2021 PBB diregulasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing Tata cara dan persyaratan pembayaran rekomendasi HPL diregulasi oleh masing-masing pemegang HPL. Sebagai contoh, DKI Jakarta sebagai pemegang HPL mensyaratkan: a. Surat permohonan yang ditujukan kepada kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi DKI Jakarta bermaterai Rp 6.000 b. Indentitas Pemohon/Penangung Jawab • WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) (Fotokopi) • WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA / Paspor (Fotokopi) • Badan Usaha : Akta Pendirian, Surat Keterangan Domisili dan NPWP Badan Hukum (Fotokopi) c. Jika dikuasakan Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000 dan KTP orang yang diberi kuasa d. SPPT PBB Tahun berjalan dan Bukti pembayaran PBB (Fotokopi) e. Surat Petunjuk Pelaksanaan (SPP) atau Akta Jual Beli (Fotokopi yang dilegalisasi Notaris) f. Foto lokasi HPL g. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 tentang kesanggupan membayar, keabsahan dokumen, penguasaan fisik, tidak sengketa dan pernyataan tidak akan menuntut pembayaran pemasukan yang telah dikeluarkan h. Ketetapan Rencana Kota (KRK)