Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait tatakrama dan etika berpakaian, berhias, serta bertamu dalam Islam. Topik-topik utamanya adalah larangan berpakaian dan berhias berlebihan bagi pria, tata cara yang baik dalam bertamu seperti berpakaian rapi dan meminta izin, serta cara menerima tamu dengan sikap yang pantas.
4. 1) Beradab pakaian
َو ْمُكيَتآْوَس ييراَوُي اًاسَبيل ْمُكْيَلَع اَْنلَزَْنأ ْدَق َمََدآ يِنَب اَيُاسَبيلَو اًشْييرىَوْقَّالتْنيم َكيلَذ ٌرْيَخ َكيلَذياتََيآ
َنوُرَّكَّذَي ْمُهَّلَعَل يهللا[افراألع/26]
Artinya:
Pakaian merupakan penutup tubuh untuk memberikan
proteksi dari bahaya asusila, memberikan perlindungan dari
sengatan matahari dan terpaan hujan, sebagai identitas
seseorang, sebagai harga diri seseorang, dan sebuah
kebutuhan untuk mengungkapkan rasa malu seseorang
5. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa
aurat lelaki adalah antara pusar sampai kedua lutut.
Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh
kecuali muka dan telapak tangan
َسينَو َكياتَنَبَو َكياجَوْزَأل يْلُق ُّ يَِّبنال اَهَُّيأ اَيَج ْنيم َّنيهْيَلَََنيينْدُي َنيينيمْؤُْملا ياءَّنيهيبييبَال
ُهللا َناَكَو َنْيَذْؤُي َالَف َنْفَرْعُي ْنَأ ََنْدَأ َكيلَذاًيميحَر اًورُفَغ[ابزاألح/59]
Artinya:
Pada hakikatnya Islam mencintai keindahan selama keindahan
tersebut masih berada dalam batasan yang wajar dan tidak
bertentangan dengan norma-norma agama.tujuan ya bisa
macam macam,antara lain agar lebih perdaya diri di hadapan
orang lain
6. `A. Laki-laki dilarang memakai cincin emas
ي ِرَحْلاَو ُبَهَّذال َّل ِحُأ َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّاَّلل ىَّلَص ِ َّاَّلل َلوُسَر َّنَأ ىَسوُم يِبَأ ْنيِتَّمُأ ِثاَنِ ِِل ُراَه ُِوركُذ ىَلَع َم ِرُحَو
“Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Emas dan sutra dihalalkan bagi
para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria’.” (HR. An Nasai no. 5148 dan Ahmad
4/392. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
B. Jangan bertato dan mengikir gigi
mengikir gigi ialah memendekkan dan merapikan gigi
Rasulullah SAW bersabda;
َةَرِش ْوَتْشُملْا َو َةَرِشاَلوْا َو َةَمِش ْوَتْشُمْلا َو َةَمِشاَوْلَا م ص ِهللا ُل ْوُسَر َنَعَل(الطب رواهرانى)
Artinya: “Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato, yang mengikir
gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR At Thabrani)
C. Jangan menyambung rambut
َف ُةَيْص ِحْلا اَهْتَباَصَا يِتَنْبا َّنِا ِهللا ُلِوُسَر اَي ْتَلاَقَف م ص َّيِبَّنال َةَاَرِْما ْتَلَاَسِاَو اَهُرْعَش َقَرْمَاَلاَقَف ؟ِهْيِف ُل ِصَأَفَا اَهُتْجَّوَز يِن:َلِهللا َنَع
َةَل ِص ْوَتْسُمْلا َو َةَل ِاصَوْلا(البجارى زواه)
Artinya: “Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah, sesunguhnya anak saya
tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh
saya menyambung rambutnya?. Rasulullah menjawab: Allah melaknat perempuan yang melaknat
perempuan yang melaknat rambutnya.” (HR Bukhari)
D. Jangan berlebih-lebihan dalam berhias
يِرْسُمْلا ُّب ُِحي ال ُهَّنِإ واُف ِرْسُت الَو واُبَْرشاَو واُلُكَو ٍد ِجْسَم ِلُك َدْنِع ْمُكَتَني ِز واُذُخ َمَدآ ِينَب اَََينِف
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A‘raaf, 7: 31).
7.
8. Cara bertamu yang baik
“Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan
jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja)lah, maka hendaklah
kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur [24]: 28)
1. Berpakaian yang rapi dan pantas
2. Memberi isyarat dan salam ketika datang
3. Jangan mengintip ke dalam rumah
4. Memperkenalkan diri sebelum masuk
5. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam
rumah apabila tuan rumah hanya seorang
wanita
6. Masuk dan duduk dengan sopan
7. Segeralah pulang setelah selesai urusan
9. Cara menerima tamu yang baik
1) Berpakaian yang pantas
2) Menerima tamu dengan sikap yang baik
3) Menjamu tamu sesuai kemampuan
5) Lama waktu
ُةَفاَي ِّلضَاُةَثَالَثُامَّيَااَمَفَُانَكَُءاَر َوَُكِّلاَذَُوهَفُةَقَدَصُِّهْيَلَع ( متفقعليه )
Artinya: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari.
Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah
baginya,.” (HR Muttafaqu Alaihi)
6) Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu
pulang
11. Hasad
Hasad yaitu dengki, bermakna rasa atau sikap tidak senang terhadap
kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk
menghilangkannya atau mencelakakan orang tersebut
َُةَْري َريُهِّبَأُْنَعَُلاَقَُمَّلَس َُوِّهْيَلَعُ َّىُاَّللَّلَصَُّيِّبَّنُالَّنَأَُيَُدَسَحُْالَّنِّإَفَُدَسَحْال َُوْمَّاكيِّإُُاَمَكُِّتَانَسَحُْاللكْأ
َُبْشعُْالَلاَقُ ْوَأُ َبَطَحُْالارَّنُاللكَْأت
Dari Abu Hurairah r.a bahawa Nabi ﷺbersabda: "Jauhilah hasad
(dengki), kerana hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan
kayu bakar." (HR Abu Daud - 4257)
Penyebab pokok hasad adalah :
a. Kalah bersaing dalam merebut simpati orang atau dalam usaha.
b. Sifat kikir yang berlebihan
c. Cinta dunia dan sejenisnya.
d. Merasa sakit jika orang lain memiliki kelebihan
e. Tidak beriman kepada qadha dan qadar.
f. Akibat dengki
12. Cara menghindari hasad
a. Menumbuhkan kesadaran bahwa permusuhan dan
kemarahan akan membawa petaka dan kesengsaraan baik
lahir maupun bathin.
b. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
c. Jadilah orang yang mempunyai pendirian tidak mudah di
provokasi.
d. Mengamalkan ajaran agama.
RIYA’
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar disanjung
atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan karena
ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya sebenarnya ada dalam
hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang yang
menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh. Oleh karena itu hanya
Allah-lah yang dapat menilai apakah perbuatan tersebut mengandung riya atau
tidak ?
13. Cara menghindar riya’: Mempersiapkan niat hanya karena Allah saja, tidak
menampakkan ibadah kecuali untuk memberi contoh dan diwaktu orang banyak
melakukannya
Bahaya Riya’ bagi Amal Perbuatan :
a. Menyia nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan
tujuan luhurnya
b. Riya’ adalah syirik khafi.
c. Riya’ mewariskan kehinaan dan kekerdilan.
d. Riya’ menghalangi pahala akhirat.
e. Riya’ menambah kesesatan
ُْرِّشاُاُلَم َُوِّهللاَُلُ ْوس َاُرَيُا ْوالَقَُرغْصَُ ُْاْلُك ْرِّشُاُلْمْكيَلَعُ ََافخَاُاَمُ َفْخَاَُّنِّاُاءَي ُِّالرَلاَقُك
”Sesungguhnya perkara yang paling aku khawatirkan dari beberapa hal yang aku khawatirkan
adalah syirik kecil.Sahabat bertanya,”Apa syirik kecil itu, ya Rasulallah ? ” Beliau
menjawab,”Riya.” (HR Ahmad nomor 225828 dari Mahmud bin Labidin) .
ANIAYA
Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dengan demikian
orang lain diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.
14. Bahaya zalim
1) Bahaya bagi diri sendiri: dibenci orang lain,hidup resah gelisah,mencemarkan
nama baik.
2) Bahaya bagi orang lain: masyarakat menjadi kacau dan resah,menimbulkan
bencana dimana-mana,menyebabkan kemurkaan dan kemarahan Allah
SWT,orang lain mengalami kerugian materiil maupun nonmateriil
DISKRIMINATIF