SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
RUTHMAYA TRI ANITA
2012620143
TUGAS UAS
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Peran Pemimpin Kependidikan
 Berkomunikasi dengan jelas dan sabar.
 Memusatkan perhatian pada peserta didik.
 Membudayakan mutu (dalam segala hal).
 Mengadakan inovasi proses pembelajaran.
 Menampung aspirasi peserta didik.
 Menetapkan struktur tugas, kewajiban, tanggung-jawab dan
hak masing-masing dalam kelas.
 Mengoreksi kebijaksanaan yang ada, bila perlu.
 Mengatasi kendala yang muncul dalam proses belajar-
mengajar.
 Mengembangkan tim-tim kecil dalam pembelajaran.
 Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi
keberhasilan secara terbuka dan adil.
 Mengadakan kaderisasi dalam bidang ilmu yang diasuh.
 Memberdayakan peserta didik (Empowerment)
 Memotivasi peserta didik.
Peran Guru/Dosen Sebagai Pemimpin Kependidikan
 Mengajar, membantu dan memotivasi mahasiswa
untuk selalu menemukan cara memperbaiki diri
dan dunianya.
 Dosen bermutu tidak hanya senang membantu
maha-siswa yang cerdas, tetapi juga dengan
mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama
untuk mempelajari sesuatu fakta atau konsep.
 Dosen bermutu menciptakan iklim kelas yang
kondusif bagi keberhasilan belajar semua
mahasiswa. Selalu men-dorong mahasiswa untuk
mengembangkan daya intelek-tual dan daya
emosinya guna mencapai pengetahuan yang
superior dan kemampuan memecahkan masalah.
• Dosen bermutu memusatkan perhatiannya pada kepentingan
mahasiswa dan menumbuhkan perasaan selalu ingin tahu dan
selalu ingin belajar.
• Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik,
bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala
sesuatu.
• Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya
menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan
mahasiswanya juga demikian.
• Dosen bermutu selalu berusaha memberdayakan mhs.
• Menerapkan MMT ataupun Perbaikan yang Berkelanjutan
berarti perubahan (yang berkesinambungan) pada diri
mahasiswa dan pada diri dosen sendiri.
• Dosen bermutu berperan membuat kelas menjadi suatu tim
untuk memecahkan berbagai persoalan. Jadi tanggung jawab
kelas pada semua orang, bukan hanya pada dosen.
Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai Pemimpin
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras.
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa.
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan :
 Care (Kepedulian)
 Courtesy (Sopan, Berbudi)
 Concern (Perhatian yang besar)
 Friendliness (Sikap bersahabat)
 Helpfulness (Sedia membantu)
Dimensi Kepemimpinan
 Idealized influence (pengaruh ideal). Artinya, pola
perilaku seorang pemimpin harus menjadi suri
tauladan bagi para pengikutnya, tutur katanya harus
sesuai dengan perbuatannya alias tidak munafik.
 Inspirational motivation (motivasi inspirasi). Dalam
dimensi ini, seorang pemimpin harus mampu
bertindak sebagai pencipta semangat kelompok atau
tim dalam organisasi, memperlihatkan komitmen
yang tinggi terhadap tujuan organisasi dan mampu
mengartikulasikan pengharapan (expectation) yang
jelas atas kinerja bawahan.
Lanjutannnn............
 intellectual stimulation (stimulasi intelektual).
Dimensi ini mengandung makna bahwa seorang
pemimpin harus mampu berperan sebagai
penumbuhkembang ide-ide yang kreatif sehingga dapat
melahirkan inovasi, maupun sebagai pemecah masalah
(problem solver) yang kreatif sehingga dapat melahirkan
solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul
dalam organisasi.
 Individualized consideration (konsiderasi individu).
Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
berhubungan dengan bawahan (human skill), mau
mendengarkan, memperhatikan aspirasi dari bawah
terutama kaitannya dengan pengembangan karier
bawahan.
PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN
 Defenisi Peran
Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang
dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status
(kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang
atau sekelompok orang atau oraganisasi yang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya (Soerjono Soekanto).
 Defenisi Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau
mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sifat- Sifat Pemimpin
 Percaya Diri
 Inisiatif
 Energi
 Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat
 Kejernihan Berpikir
 Kegigihan
 Keberanian
Cara Berpikir
 Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
 Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara
keseluruhan.
 Toleransi terhadap ambiguitas
 Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi
dengan cara meminimalkan ambiguitas
 Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi,
sehingga dapat me
 Memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
Peran Pemimpin Sebagai Guru
 pendidik (nurturer),
 model,
 pengajar dan pembimbing,
 pelajar (learner),
 komunikator terhadap masyarakat setempat,
 pekerja administrasi, serta
 kesetiaan terhadap lembaga.
BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL,
KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS
Definisi Administrasi Pendidikan
“administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber
daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan
mengandung makna, “mengatur, administrasi,
memimpin, mengelola atau mengadministrasikan
sumber daya yang meliputi merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
Fungsi Admininistrasi Pendidikan
 Fungsi perencanaan
 Fungsi organisasi
 Fungsi koordinasi
 Fungsi motivasi
 Fungsi pengawasan
Instrumen Administrasi Kesiswaan
 Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya
memuat semua informasi yang dianggap lengkap
mengenai keadaan siswa.
 Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat
data murid yang penting-penting. Pengisiannnya dapat
diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk
itu.
 Buku /Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan
siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di
suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
Lanjutan.................
 Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan
keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.
 File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu
diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya foto
copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah
dan sebagainya.
Administrasi Kurikulum
Kegiatan Administrasi Kurikulum
Kegiatan administrasi kurikulum dapat di
identifikasikan menjadi tiga kegiatan pokok yakni:
 Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
 Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
 Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
 Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar
(PBM), karena kegiatan ini erat kaitannya dengan
ketiga kegiatan pokok di atas.
ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN
SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Definisi Menejemen
 Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain
yang meliputi perencanaan, penggorganisasian,
penggerakan dan pengendalian.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen dapat sebagai
 ilmu dan seni
 proses
 profesi
Manajemen Sebagai ILMU
Manajemen Sebagai ILMU
Manajemen sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
 Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari
 Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah
ilmiah
 Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan
sebagian adalah elemen yang bersifat materi
 Dalam penerapannya manajemen memerlukan
pendekatan dari bidang ilmu lainnya.
Manajemen sebagai PROFESI
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader.
Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut :
 Para profesional membuat keputusan atas dasar
prinsip-prinsip umum
 Para profesional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan
karena favorit, politik, agama. atau sosial
 Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka
yang menyandang profesi.
Fungsi Manajement
 Perencanaan (Planning)
dalam penyusunan rencana adalah dengan
mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan
menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan.
yaitu :
a. What(Apa) d. How (Bagaimana)
b. Where (Dimana) e. Who (Siapa)
c. When (Kapan) f. Why (Mengapa)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Penggerakan (Actuating/motivating)
 D. Pengawasan / Supervisi (Controling)
 E. Penilaian (evaluating)
Ciri dan Sifat Supervisi
 Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya
dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya
kepada pegawainya.
 Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang
mereka sanggup membuatnya.
 Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu
mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan
konferensi dan pembicaraan dengan para
bawahannya.
 Menerima kemungkinan untuk tidak populer diantara
pegawainya.
Lanjutannnnn..............
 Tidak terlalu optimis mengenai keadaan semangat kerja
pegawainya dan berusaha supaya kepala-kepala
pembantunya manafsirkan dan melaksanakan perintah
dengan sebaik-baiknya.
 Berusaha merubah peraturan yang dalam praktik tidak
mencapai hasil yang diharapkan dan menerima
kemungkinan bahwa beberapa orang bawahannya lebih
cerdas dan cakap dari pada dirinya sendiri.
 Tidak suka memberi janji kepada pegawainya, kecuali
kalau ia yakin akan dapat memenuhinya.
 Tidak hanya mengharapkan kesetiaan dan juga tidak
mengadakan diskriminasi terhadap pegawainya.
 Tidak mau menyerah kepada pegawainya hanya karena
merasa jemu dari desakan pegawai tersebut.
 Memperjuangkan kepentingan pegawainya, seperti halnya ia
Fungsi Supervisi
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah
sesuai dengan tujuan
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum
sesuai dengan tujuan.
 Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang
perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).
 Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru,
kepala sekolah) yang perlu ditatar.
 Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu
diganti.
Lanjutan.................
 Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan
kurikulum.
 Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar
dapatditingkatkan
 Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat
dipertahankan.
SUPERVISI
supervisi adalah salah satu bagianproses atau kegiatan dari
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).
 Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti
melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi
disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan
sebagaimana mestinya
2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan
apa yang telah ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian
atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar
yang baik
Fungsi supervisi
 Planning
 Organizing
 Moivating
 Controling.
TEHNIK SUPERVISI
Definisi Supervisi Pendidikan
 Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.
 Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni:
supervisi akademis, dan supervisi manajerial. Supervisi
akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawasan
terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik
didalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi
sebagai pendukung (supporting) terlaksananya
pembelajaran.
CIRI- CIRI PENGAJARAN MODUL
Pengertian Modul
Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh
siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh
siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional).
Sifat Modul
Adapun modul mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara
jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu perwujudan dan
pengajaran individual.
Unsur-unsur Modul
1. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan
spesifik.
2. Petunjuk untuk guru .
3. Lembaran kegiatan siswa.
4. Lembaran kerja bagi siswa.
5. Kunci lembaran kerja.
6. Lembaran evaluasi
7. Kunci lembaran evaluasi.
Karakteristik / Ciri –ciri Modul
 Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri,
tidak tergantung pada pihak lain.
 Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh.
 Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
media lain.
 Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
 User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab
bersahabat/akrab dengan pemakainya.
 Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata
letak.
Menurut Wijaya (1988:129), ciri-ciri pengajaran modul
pembelajaran adalah :
 Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa
bantuan maksimal dari guru.
Lanjutannnnn.......
 Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan
bersumber pada perubahan tingkah laku.
 Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah
laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui.
Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan
tuntas (mastery learning)
 Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan
menurut kemampuannya masing-masing.
 Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-
instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara
optimal.
 Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi,
struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa
sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
 Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbuat aktif.
BELAJAR TUNTAS
 Salah satu di antara masalah besar dalam bidang
pendidikan di Indonesia yang banyak
diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan
yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi
belajar, khususnya peserta didik.
 Demikian juga proses pendidikan dalam sistem
persekolahan kita, umumnya belum menerapkan
pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi
pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, banyak peserta
didik yang tidak menguasai materi pembelajaran
meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak
heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih
rendah.
Lanjutannnnn........
 Model belajar tuntas akan terlaksana apabila, (1) siswa
menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan
secara penuh, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara
sistematis.
 Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik
menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu
merupakan dasar untuk memperoleh balikan
(feedback).
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
PENDIDIKAN
Definisi Kepala Sekolah
 Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang
diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah
di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
 Kepala sekolah yang idial adalah kepala sekolah yang
mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang
motivator, innovator dan administrator dan sebgai
supervisor dalam segala macam bagi kegiatan manajemen
sekolah, oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai
karakter/kepribadian yang baik dan kuat
Syarat-Syarat Kepala Sekolah
 Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
 Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
 Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap
dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi
kepentingan pendidikan.
 Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
 Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan
dan pengembangan sekolahnya
Prinsip Supervisi
 Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan
untuk bekerja.
 Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan
yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan).
 Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-
guru/pegawai sekolah yang disupervisi.
 Supervisi harus sederhana dan informal dalam
pelaksanaannya.
 Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional,
bukan atas dasar hubungan pribadi.
 Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan,
sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
Lanjutannn.....
 Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat
menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-
guru/pegawai.
 Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat,
kedudukan atau kekuasaan pribadi.
 Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan
kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan
inspeksi).
 Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan
tidak boleh lekas merasa kecewa.
 Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan
kooperatif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA ORGANISASI
SEKOLAH
Pengertian Organisasi Sekolah
organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang
terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu
sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena
sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama
khususnya di bidang pendidikan.
Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah
 wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah:
 Kepala sekolah
 Wewenang dan tanggung jawab, antara lain :
 Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja
sekolah
 Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan
Pembelajaran Kurikulum/Program.
 Mengembangkan SDM.
 Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan
kependidikan.
 Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar.
 Merencanakan, mengelola dan mempertanggung
jawabkan keuangan.
Lanjutannnn......
 Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
 Menetapkan Program Kerja Sekolah.
 Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.
 Melegalisasi dokumen organisasi.
 Memutuskan mutasi siswa.
 Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
 Memberi pembinaan warga sekolah.
 Memberi penghargaan dan sanksi.
 Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Pengertian
Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah
adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan
masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan. Hubungan dengan
masyarakat didasarkan kepada ketentuan bahwa (1)
masyarakat adalah salah satu penanggung jawab
sekolah, (2) proses belajar serta media pendidikan juga
terjadi dan ada di masyarakat, dan (3) masyarakat
menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-
putranya.
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat:
a. Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya
b. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
c. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
d. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
Lanjutannnn
Bagi sekolah:
a. Memperbesar dorongan, mawas diri.
b. Memudahkan memperbaiki pendidikan.
c. Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
d. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
e. Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut.
f. Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
g. Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat.
h. Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
i. Memudahkan pemanfaatan narasumber.
Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
2. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru- guru
satu bidang studi.
3. Media masa
4. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
5. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.

More Related Content

What's hot

Topik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruTopik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruShalini Kumar
 
Pengawas sekolah
Pengawas sekolahPengawas sekolah
Pengawas sekolahAzwan Ma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma240108
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)NurSyaqina
 
6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guruEp Loh
 
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKrishna Veeni
 
kepemimpinan Kunci Keberhasilan Kepala Sekolah
kepemimpinan Kunci  Keberhasilan  Kepala Sekolahkepemimpinan Kunci  Keberhasilan  Kepala Sekolah
kepemimpinan Kunci Keberhasilan Kepala SekolahEççô Ĥärýý
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahWisda Putri
 

What's hot (13)

Ppt
PptPpt
Ppt
 
Topik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruTopik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guru
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Pengawas sekolah
Pengawas sekolahPengawas sekolah
Pengawas sekolah
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
 
Overview Kepimpinan Instruksional
Overview Kepimpinan InstruksionalOverview Kepimpinan Instruksional
Overview Kepimpinan Instruksional
 
6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsek
 
kepemimpinan Kunci Keberhasilan Kepala Sekolah
kepemimpinan Kunci  Keberhasilan  Kepala Sekolahkepemimpinan Kunci  Keberhasilan  Kepala Sekolah
kepemimpinan Kunci Keberhasilan Kepala Sekolah
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah
 

Viewers also liked

Welcome to the northridge middle 2
Welcome to the northridge middle 2Welcome to the northridge middle 2
Welcome to the northridge middle 2Lisa Pixley
 
Hike1291213
Hike1291213Hike1291213
Hike1291213meyates
 
Alguien Esta En Tu Ventana
Alguien Esta En Tu VentanaAlguien Esta En Tu Ventana
Alguien Esta En Tu Ventanadanielyclaudia
 
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorization
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document CategorizationWeighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorization
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorizationinscit2006
 
Nepal Annapurna
Nepal AnnapurnaNepal Annapurna
Nepal Annapurnahome
 
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)mosaicnet
 
George I. Munro
George I. MunroGeorge I. Munro
George I. Munrohrmunro
 
VeggieWars - Eating more vegetables through competition
VeggieWars - Eating more vegetables through competitionVeggieWars - Eating more vegetables through competition
VeggieWars - Eating more vegetables through competition377v
 
Hike1291213
Hike1291213Hike1291213
Hike1291213meyates
 
Jejum na quaresma
Jejum na quaresmaJejum na quaresma
Jejum na quaresmaCelso Farbo
 
Final Great Lakes PP
Final Great Lakes PPFinal Great Lakes PP
Final Great Lakes PPdrogt1mm
 
Bandar seri begawan-joaquin de antueno
Bandar seri begawan-joaquin de antuenoBandar seri begawan-joaquin de antueno
Bandar seri begawan-joaquin de antueno3 "A" LVM
 
Click paid hybrid program
Click paid hybrid programClick paid hybrid program
Click paid hybrid programrivaldy permana
 
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon city
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon cityBeautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon city
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon cityQSRC NITA Dongguk
 

Viewers also liked (20)

Welcome to the northridge middle 2
Welcome to the northridge middle 2Welcome to the northridge middle 2
Welcome to the northridge middle 2
 
Hike1291213
Hike1291213Hike1291213
Hike1291213
 
Alguien Esta En Tu Ventana
Alguien Esta En Tu VentanaAlguien Esta En Tu Ventana
Alguien Esta En Tu Ventana
 
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorization
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document CategorizationWeighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorization
Weighted Naïve Bayes Model for Semi-Structured Document Categorization
 
PresentacióN1sistemas
PresentacióN1sistemasPresentacióN1sistemas
PresentacióN1sistemas
 
May 17
May 17May 17
May 17
 
Nepal Annapurna
Nepal AnnapurnaNepal Annapurna
Nepal Annapurna
 
Ths101410
Ths101410Ths101410
Ths101410
 
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)
실버라이트로 구현하는 증강현실 2부(총 3부)
 
George I. Munro
George I. MunroGeorge I. Munro
George I. Munro
 
VeggieWars - Eating more vegetables through competition
VeggieWars - Eating more vegetables through competitionVeggieWars - Eating more vegetables through competition
VeggieWars - Eating more vegetables through competition
 
Hike1291213
Hike1291213Hike1291213
Hike1291213
 
Jejum na quaresma
Jejum na quaresmaJejum na quaresma
Jejum na quaresma
 
Veggie habit
Veggie habitVeggie habit
Veggie habit
 
Final Great Lakes PP
Final Great Lakes PPFinal Great Lakes PP
Final Great Lakes PP
 
Jejum na-quaresma
Jejum na-quaresmaJejum na-quaresma
Jejum na-quaresma
 
Bandar seri begawan-joaquin de antueno
Bandar seri begawan-joaquin de antuenoBandar seri begawan-joaquin de antueno
Bandar seri begawan-joaquin de antueno
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Click paid hybrid program
Click paid hybrid programClick paid hybrid program
Click paid hybrid program
 
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon city
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon cityBeautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon city
Beautiful Winter Fall & Mountain of Geum-Bong-San near Chun-Cheon city
 

Similar to Ppt uas admin maya

Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reniRENYMAHANANI
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reniRENIMAHANANI
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikansuryo1
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha030391
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha030391
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahfatleo
 
Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningsatunahponanda
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI2012620165
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminsatunahpnanda
 
PPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAHPPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAH2012620165
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy240108
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanAdm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanujangjm
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHsitimasyriqoh
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanisalsand
 

Similar to Ppt uas admin maya (20)

Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt administrasi prapty
Ppt administrasi praptyPpt administrasi prapty
Ppt administrasi prapty
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aning
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
PPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAHPPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAH
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanAdm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
 
Uts ppt posting
Uts ppt postingUts ppt posting
Uts ppt posting
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikan
 

Ppt uas admin maya

  • 1. RUTHMAYA TRI ANITA 2012620143 TUGAS UAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN
  • 2.
  • 3. Peran Pemimpin Kependidikan  Berkomunikasi dengan jelas dan sabar.  Memusatkan perhatian pada peserta didik.  Membudayakan mutu (dalam segala hal).  Mengadakan inovasi proses pembelajaran.  Menampung aspirasi peserta didik.  Menetapkan struktur tugas, kewajiban, tanggung-jawab dan hak masing-masing dalam kelas.  Mengoreksi kebijaksanaan yang ada, bila perlu.  Mengatasi kendala yang muncul dalam proses belajar- mengajar.  Mengembangkan tim-tim kecil dalam pembelajaran.  Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan secara terbuka dan adil.  Mengadakan kaderisasi dalam bidang ilmu yang diasuh.  Memberdayakan peserta didik (Empowerment)  Memotivasi peserta didik.
  • 4. Peran Guru/Dosen Sebagai Pemimpin Kependidikan  Mengajar, membantu dan memotivasi mahasiswa untuk selalu menemukan cara memperbaiki diri dan dunianya.  Dosen bermutu tidak hanya senang membantu maha-siswa yang cerdas, tetapi juga dengan mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu fakta atau konsep.  Dosen bermutu menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keberhasilan belajar semua mahasiswa. Selalu men-dorong mahasiswa untuk mengembangkan daya intelek-tual dan daya emosinya guna mencapai pengetahuan yang superior dan kemampuan memecahkan masalah.
  • 5. • Dosen bermutu memusatkan perhatiannya pada kepentingan mahasiswa dan menumbuhkan perasaan selalu ingin tahu dan selalu ingin belajar. • Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik, bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala sesuatu. • Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan mahasiswanya juga demikian. • Dosen bermutu selalu berusaha memberdayakan mhs. • Menerapkan MMT ataupun Perbaikan yang Berkelanjutan berarti perubahan (yang berkesinambungan) pada diri mahasiswa dan pada diri dosen sendiri. • Dosen bermutu berperan membuat kelas menjadi suatu tim untuk memecahkan berbagai persoalan. Jadi tanggung jawab kelas pada semua orang, bukan hanya pada dosen.
  • 6. Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai Pemimpin 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi 2. Berkemampuan bekerja keras. 3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa. 4. Memiliki disiplin 5. Memiliki sikap kepelayanan :  Care (Kepedulian)  Courtesy (Sopan, Berbudi)  Concern (Perhatian yang besar)  Friendliness (Sikap bersahabat)  Helpfulness (Sedia membantu)
  • 7. Dimensi Kepemimpinan  Idealized influence (pengaruh ideal). Artinya, pola perilaku seorang pemimpin harus menjadi suri tauladan bagi para pengikutnya, tutur katanya harus sesuai dengan perbuatannya alias tidak munafik.  Inspirational motivation (motivasi inspirasi). Dalam dimensi ini, seorang pemimpin harus mampu bertindak sebagai pencipta semangat kelompok atau tim dalam organisasi, memperlihatkan komitmen yang tinggi terhadap tujuan organisasi dan mampu mengartikulasikan pengharapan (expectation) yang jelas atas kinerja bawahan.
  • 8. Lanjutannnn............  intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Dimensi ini mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus mampu berperan sebagai penumbuhkembang ide-ide yang kreatif sehingga dapat melahirkan inovasi, maupun sebagai pemecah masalah (problem solver) yang kreatif sehingga dapat melahirkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul dalam organisasi.  Individualized consideration (konsiderasi individu). Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berhubungan dengan bawahan (human skill), mau mendengarkan, memperhatikan aspirasi dari bawah terutama kaitannya dengan pengembangan karier bawahan.
  • 9. PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN  Defenisi Peran Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau oraganisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya (Soerjono Soekanto).  Defenisi Pemimpin Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • 10. Sifat- Sifat Pemimpin  Percaya Diri  Inisiatif  Energi  Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat  Kejernihan Berpikir  Kegigihan  Keberanian
  • 11. Cara Berpikir  Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial  Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan.  Toleransi terhadap ambiguitas  Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas  Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat me  Memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
  • 12. Peran Pemimpin Sebagai Guru  pendidik (nurturer),  model,  pengajar dan pembimbing,  pelajar (learner),  komunikator terhadap masyarakat setempat,  pekerja administrasi, serta  kesetiaan terhadap lembaga.
  • 13. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL, KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS Definisi Administrasi Pendidikan “administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
  • 14. Fungsi Admininistrasi Pendidikan  Fungsi perencanaan  Fungsi organisasi  Fungsi koordinasi  Fungsi motivasi  Fungsi pengawasan
  • 15. Instrumen Administrasi Kesiswaan  Buku Induk Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa.  Buku Klaper Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu.  Buku /Daftar Keadaan Siswa Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
  • 16. Lanjutan.................  Daftar Hadir Siswa Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.  File Penyimpan Berkas Siswa Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya.
  • 17. Administrasi Kurikulum Kegiatan Administrasi Kurikulum Kegiatan administrasi kurikulum dapat di identifikasikan menjadi tiga kegiatan pokok yakni:  Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau pendidik  Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik  Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah.  Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar (PBM), karena kegiatan ini erat kaitannya dengan ketiga kegiatan pokok di atas.
  • 18. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN Definisi Menejemen  Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, penggorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat sebagai  ilmu dan seni  proses  profesi
  • 19. Manajemen Sebagai ILMU Manajemen Sebagai ILMU Manajemen sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :  Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari  Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah  Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen yang bersifat materi  Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu lainnya.
  • 20. Manajemen sebagai PROFESI Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader. Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut :  Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum  Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favorit, politik, agama. atau sosial  Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka yang menyandang profesi.
  • 21. Fungsi Manajement  Perencanaan (Planning) dalam penyusunan rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan. yaitu : a. What(Apa) d. How (Bagaimana) b. Where (Dimana) e. Who (Siapa) c. When (Kapan) f. Why (Mengapa)  Pengorganisasian (Organizing)  Penggerakan (Actuating/motivating)  D. Pengawasan / Supervisi (Controling)  E. Penilaian (evaluating)
  • 22. Ciri dan Sifat Supervisi  Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.  Mengizinkan pegawainya menggunakan kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.  Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan konferensi dan pembicaraan dengan para bawahannya.  Menerima kemungkinan untuk tidak populer diantara pegawainya.
  • 23. Lanjutannnnn..............  Tidak terlalu optimis mengenai keadaan semangat kerja pegawainya dan berusaha supaya kepala-kepala pembantunya manafsirkan dan melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya.  Berusaha merubah peraturan yang dalam praktik tidak mencapai hasil yang diharapkan dan menerima kemungkinan bahwa beberapa orang bawahannya lebih cerdas dan cakap dari pada dirinya sendiri.  Tidak suka memberi janji kepada pegawainya, kecuali kalau ia yakin akan dapat memenuhinya.  Tidak hanya mengharapkan kesetiaan dan juga tidak mengadakan diskriminasi terhadap pegawainya.  Tidak mau menyerah kepada pegawainya hanya karena merasa jemu dari desakan pegawai tersebut.  Memperjuangkan kepentingan pegawainya, seperti halnya ia
  • 24. Fungsi Supervisi  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan.  Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).  Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.  Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu diganti.
  • 25. Lanjutan.................  Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.  Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum.  Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapatditingkatkan  Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat dipertahankan.
  • 26. SUPERVISI supervisi adalah salah satu bagianproses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).  Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan : 1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya 2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan 3. Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak 4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis 5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
  • 27. Fungsi supervisi  Planning  Organizing  Moivating  Controling.
  • 28. TEHNIK SUPERVISI Definisi Supervisi Pendidikan  Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.  Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis, dan supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawasan terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik didalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.
  • 29. CIRI- CIRI PENGAJARAN MODUL Pengertian Modul Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional).
  • 30. Sifat Modul Adapun modul mempunyai sifat-sifat antara lain : 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual.
  • 31. Unsur-unsur Modul 1. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik. 2. Petunjuk untuk guru . 3. Lembaran kegiatan siswa. 4. Lembaran kerja bagi siswa. 5. Kunci lembaran kerja. 6. Lembaran evaluasi 7. Kunci lembaran evaluasi.
  • 32. Karakteristik / Ciri –ciri Modul  Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.  Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh.  Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.  Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.  User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/akrab dengan pemakainya.  Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak. Menurut Wijaya (1988:129), ciri-ciri pengajaran modul pembelajaran adalah :  Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru.
  • 33. Lanjutannnnn.......  Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku.  Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning)  Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing.  Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self- instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal.  Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.  Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.
  • 34. BELAJAR TUNTAS  Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya peserta didik.  Demikian juga proses pendidikan dalam sistem persekolahan kita, umumnya belum menerapkan pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah.
  • 35. Lanjutannnnn........  Model belajar tuntas akan terlaksana apabila, (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.  Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback).
  • 36. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN Definisi Kepala Sekolah  Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.  Kepala sekolah yang idial adalah kepala sekolah yang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang motivator, innovator dan administrator dan sebgai supervisor dalam segala macam bagi kegiatan manajemen sekolah, oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai karakter/kepribadian yang baik dan kuat
  • 37. Syarat-Syarat Kepala Sekolah  Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.  Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.  Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.  Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.  Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya
  • 38. Prinsip Supervisi  Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.  Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan).  Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru- guru/pegawai sekolah yang disupervisi.  Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.  Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.  Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
  • 39. Lanjutannn.....  Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru- guru/pegawai.  Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.  Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi).  Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa.  Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif.
  • 40. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA ORGANISASI SEKOLAH Pengertian Organisasi Sekolah organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
  • 41. Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah  wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah:  Kepala sekolah  Wewenang dan tanggung jawab, antara lain :  Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah  Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran Kurikulum/Program.  Mengembangkan SDM.  Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.  Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar.  Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan.
  • 42. Lanjutannnn......  Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.  Menetapkan Program Kerja Sekolah.  Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.  Melegalisasi dokumen organisasi.  Memutuskan mutasi siswa.  Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan.  Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.  Memberi pembinaan warga sekolah.  Memberi penghargaan dan sanksi.  Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
  • 43. HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT Pengertian Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan. Hubungan dengan masyarakat didasarkan kepada ketentuan bahwa (1) masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah, (2) proses belajar serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat, dan (3) masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra- putranya.
  • 44. Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat: a. Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya b. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan. c. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan. d. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
  • 45. Lanjutannnn Bagi sekolah: a. Memperbesar dorongan, mawas diri. b. Memudahkan memperbaiki pendidikan. c. Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf. d. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar. e. Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut. f. Mendapat dukungan moral dari masyarakat. g. Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat. h. Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat. i. Memudahkan pemanfaatan narasumber.
  • 46. Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 1. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas. 2. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru- guru satu bidang studi. 3. Media masa 4. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah. 5. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.