Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin kependidikan dan guru sebagai pemimpin kependidikan. Dokumen juga membahas mengenai administrasi pendidikan, manajemen, dan supervisi dalam administrasi pendidikan.
3. Peran Pemimpin Kependidikan
Berkomunikasi dengan jelas dan sabar.
Memusatkan perhatian pada peserta didik.
Membudayakan mutu (dalam segala hal).
Mengadakan inovasi proses pembelajaran.
Menampung aspirasi peserta didik.
Menetapkan struktur tugas, kewajiban, tanggung-jawab dan
hak masing-masing dalam kelas.
Mengoreksi kebijaksanaan yang ada, bila perlu.
Mengatasi kendala yang muncul dalam proses belajar-
mengajar.
Mengembangkan tim-tim kecil dalam pembelajaran.
Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi
keberhasilan secara terbuka dan adil.
Mengadakan kaderisasi dalam bidang ilmu yang diasuh.
Memberdayakan peserta didik (Empowerment)
Memotivasi peserta didik.
4. Peran Guru/Dosen Sebagai Pemimpin Kependidikan
Mengajar, membantu dan memotivasi mahasiswa
untuk selalu menemukan cara memperbaiki diri
dan dunianya.
Dosen bermutu tidak hanya senang membantu
maha-siswa yang cerdas, tetapi juga dengan
mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama
untuk mempelajari sesuatu fakta atau konsep.
Dosen bermutu menciptakan iklim kelas yang
kondusif bagi keberhasilan belajar semua
mahasiswa. Selalu men-dorong mahasiswa untuk
mengembangkan daya intelek-tual dan daya
emosinya guna mencapai pengetahuan yang
superior dan kemampuan memecahkan masalah.
5. • Dosen bermutu memusatkan perhatiannya pada kepentingan
mahasiswa dan menumbuhkan perasaan selalu ingin tahu dan
selalu ingin belajar.
• Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik,
bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala
sesuatu.
• Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya
menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan
mahasiswanya juga demikian.
• Dosen bermutu selalu berusaha memberdayakan mhs.
• Menerapkan MMT ataupun Perbaikan yang Berkelanjutan
berarti perubahan (yang berkesinambungan) pada diri
mahasiswa dan pada diri dosen sendiri.
• Dosen bermutu berperan membuat kelas menjadi suatu tim
untuk memecahkan berbagai persoalan. Jadi tanggung jawab
kelas pada semua orang, bukan hanya pada dosen.
6. Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai Pemimpin
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras.
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa.
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan :
Care (Kepedulian)
Courtesy (Sopan, Berbudi)
Concern (Perhatian yang besar)
Friendliness (Sikap bersahabat)
Helpfulness (Sedia membantu)
7. Dimensi Kepemimpinan
Idealized influence (pengaruh ideal). Artinya, pola
perilaku seorang pemimpin harus menjadi suri
tauladan bagi para pengikutnya, tutur katanya harus
sesuai dengan perbuatannya alias tidak munafik.
Inspirational motivation (motivasi inspirasi). Dalam
dimensi ini, seorang pemimpin harus mampu
bertindak sebagai pencipta semangat kelompok atau
tim dalam organisasi, memperlihatkan komitmen
yang tinggi terhadap tujuan organisasi dan mampu
mengartikulasikan pengharapan (expectation) yang
jelas atas kinerja bawahan.
8. Lanjutannnn............
intellectual stimulation (stimulasi intelektual).
Dimensi ini mengandung makna bahwa seorang
pemimpin harus mampu berperan sebagai
penumbuhkembang ide-ide yang kreatif sehingga dapat
melahirkan inovasi, maupun sebagai pemecah masalah
(problem solver) yang kreatif sehingga dapat melahirkan
solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul
dalam organisasi.
Individualized consideration (konsiderasi individu).
Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
berhubungan dengan bawahan (human skill), mau
mendengarkan, memperhatikan aspirasi dari bawah
terutama kaitannya dengan pengembangan karier
bawahan.
9. PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN
Defenisi Peran
Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang
dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status
(kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang
atau sekelompok orang atau oraganisasi yang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya (Soerjono Soekanto).
Defenisi Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau
mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
10. Sifat- Sifat Pemimpin
Percaya Diri
Inisiatif
Energi
Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat
Kejernihan Berpikir
Kegigihan
Keberanian
11. Cara Berpikir
Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara
keseluruhan.
Toleransi terhadap ambiguitas
Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi
dengan cara meminimalkan ambiguitas
Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi,
sehingga dapat me
Memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
12. Peran Pemimpin Sebagai Guru
pendidik (nurturer),
model,
pengajar dan pembimbing,
pelajar (learner),
komunikator terhadap masyarakat setempat,
pekerja administrasi, serta
kesetiaan terhadap lembaga.
13. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL,
KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS
Definisi Administrasi Pendidikan
“administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber
daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan
mengandung makna, “mengatur, administrasi,
memimpin, mengelola atau mengadministrasikan
sumber daya yang meliputi merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
15. Instrumen Administrasi Kesiswaan
Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya
memuat semua informasi yang dianggap lengkap
mengenai keadaan siswa.
Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat
data murid yang penting-penting. Pengisiannnya dapat
diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk
itu.
Buku /Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan
siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di
suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
16. Lanjutan.................
Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan
keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.
File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu
diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya foto
copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah
dan sebagainya.
17. Administrasi Kurikulum
Kegiatan Administrasi Kurikulum
Kegiatan administrasi kurikulum dapat di
identifikasikan menjadi tiga kegiatan pokok yakni:
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar
(PBM), karena kegiatan ini erat kaitannya dengan
ketiga kegiatan pokok di atas.
18. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN
SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Definisi Menejemen
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain
yang meliputi perencanaan, penggorganisasian,
penggerakan dan pengendalian.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen dapat sebagai
ilmu dan seni
proses
profesi
19. Manajemen Sebagai ILMU
Manajemen Sebagai ILMU
Manajemen sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari
Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah
ilmiah
Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan
sebagian adalah elemen yang bersifat materi
Dalam penerapannya manajemen memerlukan
pendekatan dari bidang ilmu lainnya.
20. Manajemen sebagai PROFESI
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader.
Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut :
Para profesional membuat keputusan atas dasar
prinsip-prinsip umum
Para profesional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan
karena favorit, politik, agama. atau sosial
Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka
yang menyandang profesi.
21. Fungsi Manajement
Perencanaan (Planning)
dalam penyusunan rencana adalah dengan
mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan
menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan.
yaitu :
a. What(Apa) d. How (Bagaimana)
b. Where (Dimana) e. Who (Siapa)
c. When (Kapan) f. Why (Mengapa)
Pengorganisasian (Organizing)
Penggerakan (Actuating/motivating)
D. Pengawasan / Supervisi (Controling)
E. Penilaian (evaluating)
22. Ciri dan Sifat Supervisi
Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya
dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya
kepada pegawainya.
Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang
mereka sanggup membuatnya.
Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu
mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan
konferensi dan pembicaraan dengan para
bawahannya.
Menerima kemungkinan untuk tidak populer diantara
pegawainya.
23. Lanjutannnnn..............
Tidak terlalu optimis mengenai keadaan semangat kerja
pegawainya dan berusaha supaya kepala-kepala
pembantunya manafsirkan dan melaksanakan perintah
dengan sebaik-baiknya.
Berusaha merubah peraturan yang dalam praktik tidak
mencapai hasil yang diharapkan dan menerima
kemungkinan bahwa beberapa orang bawahannya lebih
cerdas dan cakap dari pada dirinya sendiri.
Tidak suka memberi janji kepada pegawainya, kecuali
kalau ia yakin akan dapat memenuhinya.
Tidak hanya mengharapkan kesetiaan dan juga tidak
mengadakan diskriminasi terhadap pegawainya.
Tidak mau menyerah kepada pegawainya hanya karena
merasa jemu dari desakan pegawai tersebut.
Memperjuangkan kepentingan pegawainya, seperti halnya ia
24. Fungsi Supervisi
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah
sesuai dengan tujuan
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum
sesuai dengan tujuan.
Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang
perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).
Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru,
kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu
diganti.
25. Lanjutan.................
Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan
kurikulum.
Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar
dapatditingkatkan
Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat
dipertahankan.
26. SUPERVISI
supervisi adalah salah satu bagianproses atau kegiatan dari
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).
Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti
melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi
disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan
sebagaimana mestinya
2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan
apa yang telah ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian
atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar
yang baik
28. TEHNIK SUPERVISI
Definisi Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.
Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni:
supervisi akademis, dan supervisi manajerial. Supervisi
akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawasan
terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik
didalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi
sebagai pendukung (supporting) terlaksananya
pembelajaran.
29. CIRI- CIRI PENGAJARAN MODUL
Pengertian Modul
Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh
siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh
siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional).
30. Sifat Modul
Adapun modul mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara
jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu perwujudan dan
pengajaran individual.
31. Unsur-unsur Modul
1. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan
spesifik.
2. Petunjuk untuk guru .
3. Lembaran kegiatan siswa.
4. Lembaran kerja bagi siswa.
5. Kunci lembaran kerja.
6. Lembaran evaluasi
7. Kunci lembaran evaluasi.
32. Karakteristik / Ciri –ciri Modul
Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri,
tidak tergantung pada pihak lain.
Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh.
Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
media lain.
Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab
bersahabat/akrab dengan pemakainya.
Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata
letak.
Menurut Wijaya (1988:129), ciri-ciri pengajaran modul
pembelajaran adalah :
Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa
bantuan maksimal dari guru.
33. Lanjutannnnn.......
Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan
bersumber pada perubahan tingkah laku.
Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah
laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui.
Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan
tuntas (mastery learning)
Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan
menurut kemampuannya masing-masing.
Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-
instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara
optimal.
Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi,
struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa
sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbuat aktif.
34. BELAJAR TUNTAS
Salah satu di antara masalah besar dalam bidang
pendidikan di Indonesia yang banyak
diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan
yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi
belajar, khususnya peserta didik.
Demikian juga proses pendidikan dalam sistem
persekolahan kita, umumnya belum menerapkan
pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi
pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, banyak peserta
didik yang tidak menguasai materi pembelajaran
meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak
heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih
rendah.
35. Lanjutannnnn........
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila, (1) siswa
menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan
secara penuh, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara
sistematis.
Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik
menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu
merupakan dasar untuk memperoleh balikan
(feedback).
36. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
PENDIDIKAN
Definisi Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang
diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah
di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kepala sekolah yang idial adalah kepala sekolah yang
mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang
motivator, innovator dan administrator dan sebgai
supervisor dalam segala macam bagi kegiatan manajemen
sekolah, oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai
karakter/kepribadian yang baik dan kuat
37. Syarat-Syarat Kepala Sekolah
Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap
dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi
kepentingan pendidikan.
Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan
dan pengembangan sekolahnya
38. Prinsip Supervisi
Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan
untuk bekerja.
Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan
yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan).
Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-
guru/pegawai sekolah yang disupervisi.
Supervisi harus sederhana dan informal dalam
pelaksanaannya.
Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional,
bukan atas dasar hubungan pribadi.
Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan,
sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
39. Lanjutannn.....
Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat
menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-
guru/pegawai.
Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat,
kedudukan atau kekuasaan pribadi.
Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan
kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan
inspeksi).
Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan
tidak boleh lekas merasa kecewa.
Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan
kooperatif.
40. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA ORGANISASI
SEKOLAH
Pengertian Organisasi Sekolah
organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang
terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu
sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena
sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama
khususnya di bidang pendidikan.
41. Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah
wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah:
Kepala sekolah
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain :
Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja
sekolah
Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan
Pembelajaran Kurikulum/Program.
Mengembangkan SDM.
Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan
kependidikan.
Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar.
Merencanakan, mengelola dan mempertanggung
jawabkan keuangan.
42. Lanjutannnn......
Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
Menetapkan Program Kerja Sekolah.
Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.
Melegalisasi dokumen organisasi.
Memutuskan mutasi siswa.
Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
Memberi pembinaan warga sekolah.
Memberi penghargaan dan sanksi.
Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
43. HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Pengertian
Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah
adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan
masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan. Hubungan dengan
masyarakat didasarkan kepada ketentuan bahwa (1)
masyarakat adalah salah satu penanggung jawab
sekolah, (2) proses belajar serta media pendidikan juga
terjadi dan ada di masyarakat, dan (3) masyarakat
menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-
putranya.
44. Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat:
a. Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya
b. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
c. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
d. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
45. Lanjutannnn
Bagi sekolah:
a. Memperbesar dorongan, mawas diri.
b. Memudahkan memperbaiki pendidikan.
c. Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
d. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
e. Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut.
f. Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
g. Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat.
h. Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
i. Memudahkan pemanfaatan narasumber.
46. Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
2. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru- guru
satu bidang studi.
3. Media masa
4. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
5. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.