SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
A. PENGERTIAN KARAKTER.
Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang
individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang
sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu
lain. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli antara lain :
a) Maxwell.
Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter
merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
b) Wyne.
Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan
penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.
c) Kamisa.
Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat–sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti
yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan
memiliki watak dan juga kepribadian.
d) Doni Kusuma.
Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri
seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari lingkungan
sekitarnya.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
e) Gulo W.
Menurut Gulo W. Pengertian karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis atau
pun moral (seperti contohnya kejujuran seseorang). Karakter biasanya memiliki hubungan
dengan sifat – sifat yang relatif tetap.
f) Alwisol.
Menurut Alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan
menonjolkan nilai (benar – salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit. Karakter
berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai – nilai.
Jadi Pengertian karakter secara umum adalah watak, sifat atau hal-hal yang sangat
mendasar pada diri seseorang. Umumnya, istilah karakter sering diasosiasikan dengan istilah
temperamen yang didefinisikan dengan penekanan pada unsur psikososial terkait dengan
masalah kejiwaan manusia (inner self) dan merupakan bagian yang sangat penting dari
keseluruhan manusia.
B. DESAIN KARAKTER DALAM ANIMASI.
Berbicara tentang desain karakter memang tidak dikenal sebuah definisi yang paten dalam
menjelaskan secara gamblang apa itu karakter desain. Namun tanpa kita sadari bahwa kehidupan
kita sangat akrab dengan keberadaan tokoh-tokoh karakter desain tersebut. Siapa yang tidak
kenal dengan Mickey Mouse, Tom and Jerry, Spiderman, Si Unyil, Upin dan Ipin bahkan Sponge
Bob. Melalui berbagai media seperti film, iklan, merchandise dan komik kita dibombardir oleh
kehidupan-kehidupan karakter tersebut.
Desain karakter adalah proses visualisasi karakter yang disesuaikan dengan tema cerita.
Mulai dari nama, bentuk tubuh, gaya gambar, pose, ekspresi, dan gaya busana tokoh ditentukan di
sini. Gunanya supaya ada korelasi antara cerita dan gambar. Selain itu desain karakter berguna
untuk menciptakan konsep penokohan yang matang.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Pengertian animasi karakter adalah suatu teknik penggambaran dan pengolahan karakter
baik berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi sehingga peran atau karakter yang dibuat seolah-olah
hidup dan bersifat seperti makhluk hidup. Untuk membuat karakter tampak seolah-olah hidup,
dibutuhkanlah beberapa animasi yang sesuai dengan sifat dan karakteristik makhluk hidup
tersebut.
Perkembangan karakter animasi sudah sangat luas. Jika kita flash back pada era sebelum
masehi sebenarnya sudah ada contoh-contoh penggambaran suatu karakter yang menceritakan
suatu kejadian yang dialamai oleh manusia saat itu. Biasanya digambarkan pada dinding gua
dengan menggunakan darah hewan atau diukir. Memang belum terdapat efek dari animasinya,
namun dengan berkali-kali digambarkannya sebuah objek sehingga menjadikan sebuah cerita
Selain itu di Indonesia pun juga sudah berkembang dunia per-animasian. Sebagai contoh
yaitu animasi pewayangan dalam hal ini adalah Wayang Kulit. Menurut pendapat Dr. G.A.J. HAZEU
pada sebuah buku yang berjudul Wayang–Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya, dalam
disertasinya uraian terakhir bab 4 menjelaskan bahwa pertunjukan wayang telah ada setidak-
tidaknya sebelum tahun 400 sesudah Masehi.
Namun, memang disini belum terdapat efek-efek animasi yang mendukung pada saat
pentas diselenggarakan. Baru pada zaman Wali Songo yaitu pada era Sunan Kalijaga, dibuatlah
pewayangan dengan efek-efek animasi berupa pencahayaan dan suara. Cerita pun didominasi
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
tentang pengenalan agama Islam, baik berupa cerita para nabi, petuah-petuah hingga cerita
hakikat kehidupan manusia seperti cerita Bimasakti (Wrekodara) dan Dewa Ruci.
Pada Abad 21 perkembangan animasi mulai mengaitkan pada teknologi komputer. Dari
proses penggambaran, pewarnaan, dan penganimasian. Sebagai contoh animasi yang sangat
terkenal dan banyak digandrungi oleh anak-anak adalah animasi berupa kartun yaitu Tom
and Jerry.
Dari berbagai karakter yang ada dapat dikategorikan menjadi 2 jenis karakter yaitu
karakter dalan wujud 2 dimensi dan wujud 3 dimensi. Adapun sebagai contoh wujud karakter 2
dimensi yaitu Wayang, Kartun, dan anime, contohnya seperti kartun Transformer dan anime One
Piece. Untuk karakter dengan wujud 3 dimensi yaitu kartun Final Fantasy, Monster Inc, Finding
Nemo, dan lain-lain. Animasi 3 Dimensi disebut juga sebagai CGI (Computer Generated Imagery).
C. TAHAPAN PEMBUATAN DESAIN KARAKTER.
Sebelum memulai pekerjaan untuk membuat sebuah animasi, terdapat beberapa hal yang
harus kita lakukan terlebh dahulu guna untuk melihat animasi seperti apa yang ingin dibuat dan
dengan cerita apa. Hal ini tentunya perlu dilakukan suatu riset sebelum pra produksi. Adapun
riset yang dilakukan adalah diantaranya adalah:
a) Menentukan tema cerita dan tujuan cerita.
b) Membuat sinopsi dan skrip
c) Memunculkan karakter, sifat, dan ciri yang sesuai dengan sinopsis yang telah dibuat.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
d) Pengumpulan dokumentasi, termasuk setting, props, dan lokasi.
Setelah proses riset dan pengumpulan data selesai, selanjutnya masuk ke stage lebih tinggi
yaitu pra-produksi. Dimana pada tingkat ini seorang animator dan timnya bekerja untuk
mendesign, merancang, dan menentukan standard warna yang pas pada sebuah karakter, props,
sets, dan lokasi. Jika pada tahap ini telah disepakati bersama, maka selanjutnya masuk pada
tahapan storyboard yang gunanya untuk memvisualisasikan adegan dan pose yang nantinya akan
tampil dalam film tersebut berdasarkan naskah yang sudah ada. Adapun bentuk dari storyboard
meliputi:
a) Gambar visual.
b) Sound effect.
c) Dialog.
d) Adegan, dan
e) Durasi.
Sebagai seorang animator, tentunya harus memiliki prinsip-prinsip dasar yang dijadikan
sebagai patokan dalam pembuatan karakter animasi. Dibutuhkan kedisplinan dan pengaturan
rangkaian gerakan-gerakan alami seperti makhluk hidup terutama gerakan manusia. Ada 12
prinsip dasar yang harus di perhatikan oleh para animator yaitu,
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
a) Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose Action and Inbetween)
b) Pengaturan waktu (Timing)
c) Gerakan sekunder (Secondary Action)
d) Akselerasi gerak (Ease In and Out )
e) Antisipasi (Anticipation)
f) Gerakan penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping Action)
g) Gerak melengkung (Arcs)
h) Dramatisasi gerakan (Exaggeration)
i) Elastisitas (Squash and Stretch)
j) Penempatan di bidang gambar (Staging)
k) Daya tarik karakter (Appeal)
l) Penjiwaan peran (Personality)
Pengertian animasi yaitu menghidupkan gambar, sehingga anda perlu mengetahui dengan
pasti setiap detail karakter animasi yang dibuat, mulai dari tampak (depan, belakang dan
samping) detail muka karakter dalam berbagai ekspresi (senyum, diam, marah, ketawa, normal,
kesal, gan lain-lain.) lalu pose atau gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu
yang menjadi ciri khas karakter tersebut.
Karena pengertian animasi merupakan membuat gambar yang dibuat menjadi kelihatan
hidup, sehingga kita bisa mempengaruhi emosi penonton menjadi turut merasa sedih, ikutan
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
menangis, jatuh cinta, kesal, gembira bahkan tertawa terbahak-bahak. Bila karakter anda sudah
siap, tentu saja setelah lebih dari 100 kali anda mencoba, baru selanjutnya memastikan
kelengkapan data pribadinya, sekaligus memberikan ‘warna’ dengan menggunakan satuan RGB
(red, green & blue), gunanya adalah agar anda dan teman anda yang bergabung dalam team anda
tahu betul warna RGB yang dipakai untuk kulitnya, bajunya, garisnya, dst.nya. Kalau perlu dibuat
warna karakter pada saat malam dan siang hari, di luar ruangan (exterior) dan di dalam ruangan
(interior).
Film Animasi 2D (2 Dimensi) juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari
kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu.
Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink
Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan
banyak lagi.
D. KLASIFIKASI KARAKTER.
Sebuah karya animasi seperti halnya dalam kesusasteraan, memiliki karakter dengan
pembagian peran tertentu. Menurut Burhan, dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya
tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibagi dua kategori :
a) Tokoh utama (central character, main character), yakni tokoh yang tergolong penting,
ditampilkan terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita (Burhan,
2005:176). Ia adalah pelaku kejadian, maupun yang dikenai kejadian. Selalu berhubungan
dengan tokoh–tokoh lain baik secara visual maupun secara naratif, sehingga sangat
menentukan perkembangan plot secara keseluruhan (Burhan, 2005:177)
b) Tokoh tambahan (peripheral character), yani tokoh –tokoh yang dimunculkan sesekali dalam
cerita, dan itupun dalam porsi penceritaan yang relatif pendek (Burhan, 2005:176).
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Pembagian tokoh juga dapat dilihat dari fungsi penampilan tokoh, yakni: tokoh protagonis
dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi yang salah satu jenisnya
secara populer disebut hero atau heroine tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-
norma, nilai–nilai yang ideal bagi manusia (Altenbernd & Lewis, 1966:59 dalam Burhan, 2005:178).
Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan ideal, harapan–harapan
ideal, mewakili perasaan dan kognitif yang positif. Tokoh oposisi dari protagonis adalah tokoh
antagonis. Sama pentingnya dengan tokoh protagonis, tokoh antagonis membawa konflik dan
ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonisbaik secara langsung maupu tidak langsung.
Bentuk oposisiyang dibawakannya dapat bersifat fisik ataupun batin (Burhan, 2005:179).
E. DESAIN KARAKTER.
Desain karakter bisa lahir dari berbagai konsep dan tujuan serta media atau platform apa
media itu akan “hidup”. Desain karakter bisa lahir dari sebuah gagasan yang “pure art” atau bisa
dikatakan lahir tanpa kepentingan apapun, misalnya karater Killer Gerbil yang popular di dunia
grafity, Molly yang selalu hadir di profesi yang berbeda-beda ataupun karakter-karakter lain yang
tidak dipublikasikan dikarenakan dibuat hanya karena kesenangan perancangnya saja.
Beberapa aspek yang bisa dipelajari dari desain karakter, yaitu :
a) Desain karakter adalah salah satu bentuk ilustrasi yang hadir dengan konsep “manusia”
dengan segala atributnya (sifat, fisik, profesi, tempat tinggal bahkan takdir) dalam bentuk
yang beraneka rupa, bisa hewan, tumbuhan ataupun benda-benda mati.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
b) Secara visual desain karakter sering disebut dengan istilah “kartun”. Biasanya hadir dengan
visual yang sangat sederhana bahkan terkesan abstrak. Bentuk terdiri dari garis-garis outline,
penggunaan warna-warna solid dan aplikasi bentuk yang cenderung berlebihan (eksagration)
yang ditujukan untuk mengkomunikasikan konsep karakter yang dimiliki. Hal ini tidak terikat
bahkan relatif tergantung gaya apa yang dianut oleh perancang.
Namun tidak menutup kemungkinan karakter-karakter tersebut akan “hijrah” ke ranah
aplikasinya sebagaimana karakter-karakter yang memang dilahirkan karena tujuan tertentu,
misalnya Mario Bros (Video Game), Mickey Mouse (animasi), Spiderman (komik) dan Hello Kitty
(Merchandise) serta masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa ranah aplikasi dari Desain
karakter :
a) Acara Televisi : The Simpsons, Tom n Jerry, Detective Conan, Barne
b) Film Animasi : Buzz dan Woody (Toy Story), Bernard the Bear
c) Advertising : Andy (So Klin Pewangi),
d) Maskot : Zakumi (World Cup 2010)
e) Game : Sonic the Hedgehog, Mario Bros, Final Fantasy Series
f) Komik : Spiderman, Tin tin, Asterix and obelix
g) Merchandise : Sanrio (Hello Kitty, Kerokeroppi)
h) Action figure : Molly, Copperhead-18
Sebagaimana karya seni dan desain lainnya, desain karakter tidak diciptakan secara instan.
Walaupun secara visual hanyalah terdiri dari bentuk-bentuk geometris dan garis-garis outline
yang sederhana, tetap ada sebuah proses yang harus dilalui agar karakter itu nantinya bisa
menyampaikan pesan yang dikandung kepada audience secara efektif. Sebuah desain karakter
yang mempunyai konsep perencanaan yang matang dan dikerjakan dengan teknik yang tinggi
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
tentu akan lebih “standing out” dan menjual serta menarik perhatian dibandingkan dengan desain
karakter yang diciptakan secara instan serta tidak dipublikasikan dalam sebuah media apapun.
Masing-masing perancang mempunyai alur proses yang berbeda-beda dalam menciptakan
desain karakter yang diinginkan. Agar lebih memudahkan kita mempelajari tentang proses
perancangan desain karakter, Scott McLoud dalam bukunya Understanding Comic mempunyai
gagasan yang teramat cerdas dan bisa diaplikasikan dalam perancangan karakter. Proses kreatif
terdiri dari 6 tahap yaitu :
1. Gagasan dan tujuan.
Tahap dimana perancang menyusun ide,konsep dan gagasan tentang desain karakter
yang akan dibuat, meliputi :
a) Latar belakang Perancangan karakter (misalnya kebutuhan akan “sosok” yang mampu
mengajak anak-anak bermain dan belajar dalam sebuah program televisi).
b) Tujuan Perancangan (misalnya untuk serial televisi terbaru, model kampanye sebuah
produk, tokoh komik komedi alternatif).
2. Bentuk.
Sebuah proses dimana perancang menentukan bentuk yang terbaik yang mampu
menerjemahkan konsep yang diinginkan, misalnya meliputi :
a) Bagaimana tampilan fisik si karakter itu?
b) Warna apa sesuai yang untuk diaplikasikan kepada karakter itu?
c) Apa kostum yang cocok untuk digunakan karater tersebut?
3. Gaya.
Perancang mulai menerapkan gaya atau aliran dalam seni dan desain pada bentuk
karakter yang diinginkan, misalnya :
a) Penggunaan bentuk geometri/ abstrak pada karakter.
b) Teknik garis outline karakter tersebut.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
c) Teknik pewarnaan yang digunakan.
4. Struktur.
Pada tahap ini perancang mulai mengumpulkan semuanya dan menggubah bagian mana
yang akan diperbaiki (misalnya bentuk badan kekar tidaklah cocok untuk karakter yang
bersifat lemah), bagian mana yang ditonjolkan (karakter pahlawan super dengan kekuatannya
yang dahsyat) dan bagian mana yang perlu ditambahkan (Karakter boneka lucu ditambah
dengan otopet agar keliahatan lebih menggemaskan).
5. Keterampilan.
Tahap dimana perancang mulai menerapkan keahlian dan keterampilan teknis mereka
(keterampilan manual ataupun komputer) untuk mewujudkan apa yang telah dikonsepkan.
6. Permukaan.
Tahap penyelesaian akhir, dimana nilai-nilai produksi mulai diperhitungkan. Aspek
yang paling tampak adalah terlihat pada TAMPILAN desain karakter. Hal yang perlu
diperhitungkan meliputi :
a) Jenis media dimana desain karakter itu “hidup”. Karakter yang banyak hidup di berbagai
media (multimedia) akan lebih populer dibandingkan dengan karakter yang “hidup” di
satu media saja.
b) Kualitas platform media. Misalnya kualitas kertas cetakan, teknologi publisitas di dunia
maya, teknologi game engine yang digunakan dan lain sebagainya. Tentunya semakin
bagus kualitas platform akan semakin bagus pula “tampilan” dari desain karakter
tersebut.
F. LANGKAH DALAM MENDESAIN KARAKTER.
1) Konsep Karakter dari Segi Psikologis
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Konsep karakter dari segi psikologis, yaitu dilihat dari watak dan kepribadian.
Umumnya ada tiga jenis penokohan, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis.
Misal karakter masuk ke dalam golongan tokoh protagonis. Ia memiliki sifat yang ceria,
tidak mudah menyerah, dan selalu menyemangati teman-temannya. Ini akan berkaitan
dengan ekspresi, pose, gaya busana, dan aksesori yang akan dikenakan tokoh.
Kita bisa memberinya busana-busana cerah, mimik wajah tersenyum, dan aksesoris-
aksesoris pada gayanya. Itulah kenapa kita perlu tahu bagaimana watak dan kepribadian
tokoh. Sebenarnya ada juga kreator yang memasukkan identitas lain karakter, seperti zodiak,
shio, dan golongan darah. Semakin detail informasi, maka semakin bagus pula untuk
pengembangan desain karakter.
2) Sketsa Dasar Karakter dari Bentuk Geometris
Sketsa karakter dengan bentuk geometris
Cara membuat desain karakter yang selanjutnya adalah dengan membuat sketsa dasar
karakter. Sketsa ini berpatokan dari konsep karakter yang sudah kita buat sebelumnya.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Sketsa dasar dibuat dari bentuk-bentuk geometris, seperti persegi, segitiga, dan bulat. Dari
bentuk geometris itu akan menciptakan visual yang disesuaikan dengan konsep fisik dan
psikologis karakter.
3) Desain Bentuk Tubuh Karakter
Saatnya membuat bentuk tubuh karakter. Karena kita sudah tahu tinggi dan berat badan
karakter maka proses kreatif ini akan lebih mudah. Buat tubuh karakter dari sisi depan,
belakang, dan samping. Gunakan garis bantu agar gambar jadi seimbang dan ukurannya pas
satu sama lain.
Desain bentuk tubuh karakter
4) Membuat Ekspresi Wajah Karakter
Ekspresi merupakan alat komunikasi utama di dalam desain karakter. Dari ekspresi,
audiens akan tahu apa yang sedang dirasakan si karakter. Sehingga ada ikatan emosi yang
terjalin untuk menghayati isi cerita.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Desain ekspresi wajah karakter
Sekarang berdirilah di depan cermin. Buat ekspresi marah, senang, sedih, dan marah.
Kemudian perhatikan setiap ekspresi yang sudah dibuat. Bagaimana bentuk wajah saat
senang dan marah tentu berbeda. Raut wajah juga dipengaruhi bentuk mata, alis, hidung, dan
mulut saat berekspresi.
5) Buat Pose yang Beragam
Pose akan berhubungan dengan aktivitas karakter di setiap adegan cerita. Contoh pose
yang bisa kita buat adalah saat adegan menari, makan, melompat, dan lain-lain. Buatlah pose
yang dinamis supaya karakter jadi lebih hidup.
Desain pose karakter
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
6) Pilih Gaya Busana dan Aksesoris Karakter
Setiap karakter memiliki gaya busana dan aksesoris yang menjadi ciri khas yang diambil
dari konsep psikologisnya. Perhatikan detailnya, seperti jahitan baju dan panjang pendeknya
busana. Warna yang mendominasi bisa mencerminkan sifat karakter, ini berhubungan
dengan psikologi warna.
Desain busana dan aksesoris karakter

More Related Content

More from Zainul Arifin

More from Zainul Arifin (20)

DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdfDKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
 
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdfMEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
 
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdfDKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdfDKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
 
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfMendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
 
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdfMenerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
 
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
 
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
 
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsxSalinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
 
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdfMenerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
 
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
 
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
 
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
 
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
 
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animasi_2D.pdf

  • 1. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR A. PENGERTIAN KARAKTER. Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu lain. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli antara lain : a) Maxwell. Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan. b) Wyne. Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku. c) Kamisa. Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat–sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak dan juga kepribadian. d) Doni Kusuma. Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
  • 2. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR e) Gulo W. Menurut Gulo W. Pengertian karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis atau pun moral (seperti contohnya kejujuran seseorang). Karakter biasanya memiliki hubungan dengan sifat – sifat yang relatif tetap. f) Alwisol. Menurut Alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan menonjolkan nilai (benar – salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit. Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai – nilai. Jadi Pengertian karakter secara umum adalah watak, sifat atau hal-hal yang sangat mendasar pada diri seseorang. Umumnya, istilah karakter sering diasosiasikan dengan istilah temperamen yang didefinisikan dengan penekanan pada unsur psikososial terkait dengan masalah kejiwaan manusia (inner self) dan merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan manusia. B. DESAIN KARAKTER DALAM ANIMASI. Berbicara tentang desain karakter memang tidak dikenal sebuah definisi yang paten dalam menjelaskan secara gamblang apa itu karakter desain. Namun tanpa kita sadari bahwa kehidupan kita sangat akrab dengan keberadaan tokoh-tokoh karakter desain tersebut. Siapa yang tidak kenal dengan Mickey Mouse, Tom and Jerry, Spiderman, Si Unyil, Upin dan Ipin bahkan Sponge Bob. Melalui berbagai media seperti film, iklan, merchandise dan komik kita dibombardir oleh kehidupan-kehidupan karakter tersebut. Desain karakter adalah proses visualisasi karakter yang disesuaikan dengan tema cerita. Mulai dari nama, bentuk tubuh, gaya gambar, pose, ekspresi, dan gaya busana tokoh ditentukan di sini. Gunanya supaya ada korelasi antara cerita dan gambar. Selain itu desain karakter berguna untuk menciptakan konsep penokohan yang matang.
  • 3. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Pengertian animasi karakter adalah suatu teknik penggambaran dan pengolahan karakter baik berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi sehingga peran atau karakter yang dibuat seolah-olah hidup dan bersifat seperti makhluk hidup. Untuk membuat karakter tampak seolah-olah hidup, dibutuhkanlah beberapa animasi yang sesuai dengan sifat dan karakteristik makhluk hidup tersebut. Perkembangan karakter animasi sudah sangat luas. Jika kita flash back pada era sebelum masehi sebenarnya sudah ada contoh-contoh penggambaran suatu karakter yang menceritakan suatu kejadian yang dialamai oleh manusia saat itu. Biasanya digambarkan pada dinding gua dengan menggunakan darah hewan atau diukir. Memang belum terdapat efek dari animasinya, namun dengan berkali-kali digambarkannya sebuah objek sehingga menjadikan sebuah cerita Selain itu di Indonesia pun juga sudah berkembang dunia per-animasian. Sebagai contoh yaitu animasi pewayangan dalam hal ini adalah Wayang Kulit. Menurut pendapat Dr. G.A.J. HAZEU pada sebuah buku yang berjudul Wayang–Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya, dalam disertasinya uraian terakhir bab 4 menjelaskan bahwa pertunjukan wayang telah ada setidak- tidaknya sebelum tahun 400 sesudah Masehi. Namun, memang disini belum terdapat efek-efek animasi yang mendukung pada saat pentas diselenggarakan. Baru pada zaman Wali Songo yaitu pada era Sunan Kalijaga, dibuatlah pewayangan dengan efek-efek animasi berupa pencahayaan dan suara. Cerita pun didominasi
  • 4. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR tentang pengenalan agama Islam, baik berupa cerita para nabi, petuah-petuah hingga cerita hakikat kehidupan manusia seperti cerita Bimasakti (Wrekodara) dan Dewa Ruci. Pada Abad 21 perkembangan animasi mulai mengaitkan pada teknologi komputer. Dari proses penggambaran, pewarnaan, dan penganimasian. Sebagai contoh animasi yang sangat terkenal dan banyak digandrungi oleh anak-anak adalah animasi berupa kartun yaitu Tom and Jerry. Dari berbagai karakter yang ada dapat dikategorikan menjadi 2 jenis karakter yaitu karakter dalan wujud 2 dimensi dan wujud 3 dimensi. Adapun sebagai contoh wujud karakter 2 dimensi yaitu Wayang, Kartun, dan anime, contohnya seperti kartun Transformer dan anime One Piece. Untuk karakter dengan wujud 3 dimensi yaitu kartun Final Fantasy, Monster Inc, Finding Nemo, dan lain-lain. Animasi 3 Dimensi disebut juga sebagai CGI (Computer Generated Imagery). C. TAHAPAN PEMBUATAN DESAIN KARAKTER. Sebelum memulai pekerjaan untuk membuat sebuah animasi, terdapat beberapa hal yang harus kita lakukan terlebh dahulu guna untuk melihat animasi seperti apa yang ingin dibuat dan dengan cerita apa. Hal ini tentunya perlu dilakukan suatu riset sebelum pra produksi. Adapun riset yang dilakukan adalah diantaranya adalah: a) Menentukan tema cerita dan tujuan cerita. b) Membuat sinopsi dan skrip c) Memunculkan karakter, sifat, dan ciri yang sesuai dengan sinopsis yang telah dibuat.
  • 5. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR d) Pengumpulan dokumentasi, termasuk setting, props, dan lokasi. Setelah proses riset dan pengumpulan data selesai, selanjutnya masuk ke stage lebih tinggi yaitu pra-produksi. Dimana pada tingkat ini seorang animator dan timnya bekerja untuk mendesign, merancang, dan menentukan standard warna yang pas pada sebuah karakter, props, sets, dan lokasi. Jika pada tahap ini telah disepakati bersama, maka selanjutnya masuk pada tahapan storyboard yang gunanya untuk memvisualisasikan adegan dan pose yang nantinya akan tampil dalam film tersebut berdasarkan naskah yang sudah ada. Adapun bentuk dari storyboard meliputi: a) Gambar visual. b) Sound effect. c) Dialog. d) Adegan, dan e) Durasi. Sebagai seorang animator, tentunya harus memiliki prinsip-prinsip dasar yang dijadikan sebagai patokan dalam pembuatan karakter animasi. Dibutuhkan kedisplinan dan pengaturan rangkaian gerakan-gerakan alami seperti makhluk hidup terutama gerakan manusia. Ada 12 prinsip dasar yang harus di perhatikan oleh para animator yaitu,
  • 6. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR a) Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose Action and Inbetween) b) Pengaturan waktu (Timing) c) Gerakan sekunder (Secondary Action) d) Akselerasi gerak (Ease In and Out ) e) Antisipasi (Anticipation) f) Gerakan penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping Action) g) Gerak melengkung (Arcs) h) Dramatisasi gerakan (Exaggeration) i) Elastisitas (Squash and Stretch) j) Penempatan di bidang gambar (Staging) k) Daya tarik karakter (Appeal) l) Penjiwaan peran (Personality) Pengertian animasi yaitu menghidupkan gambar, sehingga anda perlu mengetahui dengan pasti setiap detail karakter animasi yang dibuat, mulai dari tampak (depan, belakang dan samping) detail muka karakter dalam berbagai ekspresi (senyum, diam, marah, ketawa, normal, kesal, gan lain-lain.) lalu pose atau gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu yang menjadi ciri khas karakter tersebut. Karena pengertian animasi merupakan membuat gambar yang dibuat menjadi kelihatan hidup, sehingga kita bisa mempengaruhi emosi penonton menjadi turut merasa sedih, ikutan
  • 7. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR menangis, jatuh cinta, kesal, gembira bahkan tertawa terbahak-bahak. Bila karakter anda sudah siap, tentu saja setelah lebih dari 100 kali anda mencoba, baru selanjutnya memastikan kelengkapan data pribadinya, sekaligus memberikan ‘warna’ dengan menggunakan satuan RGB (red, green & blue), gunanya adalah agar anda dan teman anda yang bergabung dalam team anda tahu betul warna RGB yang dipakai untuk kulitnya, bajunya, garisnya, dst.nya. Kalau perlu dibuat warna karakter pada saat malam dan siang hari, di luar ruangan (exterior) dan di dalam ruangan (interior). Film Animasi 2D (2 Dimensi) juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. D. KLASIFIKASI KARAKTER. Sebuah karya animasi seperti halnya dalam kesusasteraan, memiliki karakter dengan pembagian peran tertentu. Menurut Burhan, dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibagi dua kategori : a) Tokoh utama (central character, main character), yakni tokoh yang tergolong penting, ditampilkan terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita (Burhan, 2005:176). Ia adalah pelaku kejadian, maupun yang dikenai kejadian. Selalu berhubungan dengan tokoh–tokoh lain baik secara visual maupun secara naratif, sehingga sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan (Burhan, 2005:177) b) Tokoh tambahan (peripheral character), yani tokoh –tokoh yang dimunculkan sesekali dalam cerita, dan itupun dalam porsi penceritaan yang relatif pendek (Burhan, 2005:176).
  • 8. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Pembagian tokoh juga dapat dilihat dari fungsi penampilan tokoh, yakni: tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero atau heroine tokoh yang merupakan pengejawantahan norma- norma, nilai–nilai yang ideal bagi manusia (Altenbernd & Lewis, 1966:59 dalam Burhan, 2005:178). Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan ideal, harapan–harapan ideal, mewakili perasaan dan kognitif yang positif. Tokoh oposisi dari protagonis adalah tokoh antagonis. Sama pentingnya dengan tokoh protagonis, tokoh antagonis membawa konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonisbaik secara langsung maupu tidak langsung. Bentuk oposisiyang dibawakannya dapat bersifat fisik ataupun batin (Burhan, 2005:179). E. DESAIN KARAKTER. Desain karakter bisa lahir dari berbagai konsep dan tujuan serta media atau platform apa media itu akan “hidup”. Desain karakter bisa lahir dari sebuah gagasan yang “pure art” atau bisa dikatakan lahir tanpa kepentingan apapun, misalnya karater Killer Gerbil yang popular di dunia grafity, Molly yang selalu hadir di profesi yang berbeda-beda ataupun karakter-karakter lain yang tidak dipublikasikan dikarenakan dibuat hanya karena kesenangan perancangnya saja. Beberapa aspek yang bisa dipelajari dari desain karakter, yaitu : a) Desain karakter adalah salah satu bentuk ilustrasi yang hadir dengan konsep “manusia” dengan segala atributnya (sifat, fisik, profesi, tempat tinggal bahkan takdir) dalam bentuk yang beraneka rupa, bisa hewan, tumbuhan ataupun benda-benda mati.
  • 9. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR b) Secara visual desain karakter sering disebut dengan istilah “kartun”. Biasanya hadir dengan visual yang sangat sederhana bahkan terkesan abstrak. Bentuk terdiri dari garis-garis outline, penggunaan warna-warna solid dan aplikasi bentuk yang cenderung berlebihan (eksagration) yang ditujukan untuk mengkomunikasikan konsep karakter yang dimiliki. Hal ini tidak terikat bahkan relatif tergantung gaya apa yang dianut oleh perancang. Namun tidak menutup kemungkinan karakter-karakter tersebut akan “hijrah” ke ranah aplikasinya sebagaimana karakter-karakter yang memang dilahirkan karena tujuan tertentu, misalnya Mario Bros (Video Game), Mickey Mouse (animasi), Spiderman (komik) dan Hello Kitty (Merchandise) serta masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa ranah aplikasi dari Desain karakter : a) Acara Televisi : The Simpsons, Tom n Jerry, Detective Conan, Barne b) Film Animasi : Buzz dan Woody (Toy Story), Bernard the Bear c) Advertising : Andy (So Klin Pewangi), d) Maskot : Zakumi (World Cup 2010) e) Game : Sonic the Hedgehog, Mario Bros, Final Fantasy Series f) Komik : Spiderman, Tin tin, Asterix and obelix g) Merchandise : Sanrio (Hello Kitty, Kerokeroppi) h) Action figure : Molly, Copperhead-18 Sebagaimana karya seni dan desain lainnya, desain karakter tidak diciptakan secara instan. Walaupun secara visual hanyalah terdiri dari bentuk-bentuk geometris dan garis-garis outline yang sederhana, tetap ada sebuah proses yang harus dilalui agar karakter itu nantinya bisa menyampaikan pesan yang dikandung kepada audience secara efektif. Sebuah desain karakter yang mempunyai konsep perencanaan yang matang dan dikerjakan dengan teknik yang tinggi
  • 10. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR tentu akan lebih “standing out” dan menjual serta menarik perhatian dibandingkan dengan desain karakter yang diciptakan secara instan serta tidak dipublikasikan dalam sebuah media apapun. Masing-masing perancang mempunyai alur proses yang berbeda-beda dalam menciptakan desain karakter yang diinginkan. Agar lebih memudahkan kita mempelajari tentang proses perancangan desain karakter, Scott McLoud dalam bukunya Understanding Comic mempunyai gagasan yang teramat cerdas dan bisa diaplikasikan dalam perancangan karakter. Proses kreatif terdiri dari 6 tahap yaitu : 1. Gagasan dan tujuan. Tahap dimana perancang menyusun ide,konsep dan gagasan tentang desain karakter yang akan dibuat, meliputi : a) Latar belakang Perancangan karakter (misalnya kebutuhan akan “sosok” yang mampu mengajak anak-anak bermain dan belajar dalam sebuah program televisi). b) Tujuan Perancangan (misalnya untuk serial televisi terbaru, model kampanye sebuah produk, tokoh komik komedi alternatif). 2. Bentuk. Sebuah proses dimana perancang menentukan bentuk yang terbaik yang mampu menerjemahkan konsep yang diinginkan, misalnya meliputi : a) Bagaimana tampilan fisik si karakter itu? b) Warna apa sesuai yang untuk diaplikasikan kepada karakter itu? c) Apa kostum yang cocok untuk digunakan karater tersebut? 3. Gaya. Perancang mulai menerapkan gaya atau aliran dalam seni dan desain pada bentuk karakter yang diinginkan, misalnya : a) Penggunaan bentuk geometri/ abstrak pada karakter. b) Teknik garis outline karakter tersebut.
  • 11. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR c) Teknik pewarnaan yang digunakan. 4. Struktur. Pada tahap ini perancang mulai mengumpulkan semuanya dan menggubah bagian mana yang akan diperbaiki (misalnya bentuk badan kekar tidaklah cocok untuk karakter yang bersifat lemah), bagian mana yang ditonjolkan (karakter pahlawan super dengan kekuatannya yang dahsyat) dan bagian mana yang perlu ditambahkan (Karakter boneka lucu ditambah dengan otopet agar keliahatan lebih menggemaskan). 5. Keterampilan. Tahap dimana perancang mulai menerapkan keahlian dan keterampilan teknis mereka (keterampilan manual ataupun komputer) untuk mewujudkan apa yang telah dikonsepkan. 6. Permukaan. Tahap penyelesaian akhir, dimana nilai-nilai produksi mulai diperhitungkan. Aspek yang paling tampak adalah terlihat pada TAMPILAN desain karakter. Hal yang perlu diperhitungkan meliputi : a) Jenis media dimana desain karakter itu “hidup”. Karakter yang banyak hidup di berbagai media (multimedia) akan lebih populer dibandingkan dengan karakter yang “hidup” di satu media saja. b) Kualitas platform media. Misalnya kualitas kertas cetakan, teknologi publisitas di dunia maya, teknologi game engine yang digunakan dan lain sebagainya. Tentunya semakin bagus kualitas platform akan semakin bagus pula “tampilan” dari desain karakter tersebut. F. LANGKAH DALAM MENDESAIN KARAKTER. 1) Konsep Karakter dari Segi Psikologis
  • 12. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Konsep karakter dari segi psikologis, yaitu dilihat dari watak dan kepribadian. Umumnya ada tiga jenis penokohan, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis. Misal karakter masuk ke dalam golongan tokoh protagonis. Ia memiliki sifat yang ceria, tidak mudah menyerah, dan selalu menyemangati teman-temannya. Ini akan berkaitan dengan ekspresi, pose, gaya busana, dan aksesori yang akan dikenakan tokoh. Kita bisa memberinya busana-busana cerah, mimik wajah tersenyum, dan aksesoris- aksesoris pada gayanya. Itulah kenapa kita perlu tahu bagaimana watak dan kepribadian tokoh. Sebenarnya ada juga kreator yang memasukkan identitas lain karakter, seperti zodiak, shio, dan golongan darah. Semakin detail informasi, maka semakin bagus pula untuk pengembangan desain karakter. 2) Sketsa Dasar Karakter dari Bentuk Geometris Sketsa karakter dengan bentuk geometris Cara membuat desain karakter yang selanjutnya adalah dengan membuat sketsa dasar karakter. Sketsa ini berpatokan dari konsep karakter yang sudah kita buat sebelumnya.
  • 13. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Sketsa dasar dibuat dari bentuk-bentuk geometris, seperti persegi, segitiga, dan bulat. Dari bentuk geometris itu akan menciptakan visual yang disesuaikan dengan konsep fisik dan psikologis karakter. 3) Desain Bentuk Tubuh Karakter Saatnya membuat bentuk tubuh karakter. Karena kita sudah tahu tinggi dan berat badan karakter maka proses kreatif ini akan lebih mudah. Buat tubuh karakter dari sisi depan, belakang, dan samping. Gunakan garis bantu agar gambar jadi seimbang dan ukurannya pas satu sama lain. Desain bentuk tubuh karakter 4) Membuat Ekspresi Wajah Karakter Ekspresi merupakan alat komunikasi utama di dalam desain karakter. Dari ekspresi, audiens akan tahu apa yang sedang dirasakan si karakter. Sehingga ada ikatan emosi yang terjalin untuk menghayati isi cerita.
  • 14. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Desain ekspresi wajah karakter Sekarang berdirilah di depan cermin. Buat ekspresi marah, senang, sedih, dan marah. Kemudian perhatikan setiap ekspresi yang sudah dibuat. Bagaimana bentuk wajah saat senang dan marah tentu berbeda. Raut wajah juga dipengaruhi bentuk mata, alis, hidung, dan mulut saat berekspresi. 5) Buat Pose yang Beragam Pose akan berhubungan dengan aktivitas karakter di setiap adegan cerita. Contoh pose yang bisa kita buat adalah saat adegan menari, makan, melompat, dan lain-lain. Buatlah pose yang dinamis supaya karakter jadi lebih hidup. Desain pose karakter
  • 15. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR 6) Pilih Gaya Busana dan Aksesoris Karakter Setiap karakter memiliki gaya busana dan aksesoris yang menjadi ciri khas yang diambil dari konsep psikologisnya. Perhatikan detailnya, seperti jahitan baju dan panjang pendeknya busana. Warna yang mendominasi bisa mencerminkan sifat karakter, ini berhubungan dengan psikologi warna. Desain busana dan aksesoris karakter