[Ringkasan]
Resensi membahas novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di pesantren Pondok Madani. Novel ini bercerita tentang kehidupan para santri di pesantren beserta berbagai peristiwa yang mereka alami dengan cara yang apik.
1. Nama : Diah ayu putri utami
No :08
Kelas :XII IPS3
2.
3.
4. Untuk dapat bertindak menjadi peserta yang baik
dalam sebuah diskusi, kita harus tahu betul masalah
yang didiskusikannya. Peserta diskusi harus dapat
pula menangkap uraian yang dikemukakan pembicara
agar dapat menanggapinya dengan baik.
Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara
dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan.
Dalam hal itu, kita harus memperhatikan hal-hal
beriku
a.Pertanyaan diajukan dengan jelas dan mengenai
sasaran, jangan berbelit-belit;
b.Pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan agar
pertanyaan tidak dikemukakan dalam bentuk perintah
atau permintaan; dan
c. Usahakan supaya pertanyaan tidak ditafsirkan
sebagai bantahan atau debat.
6. I. Bila ingin menyatakan setuju dengan yang di sampaikan
oleh pembaca,maka berilah bukti, alasan yang kuat atau
berilah keteranggan yang mendukung.keterangan atau
pendapat kamu biar di pertimbanggkan oleh peserta yang
lain
II. Jika tidak setuju,komentar kamu jangan berlebihan supaya
tidak membinggungkan.
III. Jika tidak setuju sampaikan sanggahan kamu dengan tidak
menyinggung perasaan,berilah alasan yang masuk
akal.sehingga unsur diskusi lain tidak tersinggung dan
merasa yakin
IV. Gunakan komentar kamu dengan bahasa yang baik
V. Sampaikan tanggapan kamu secara terarah,menarik dan
menyakinkan
7.
8. Hari, tanggal : Selasa, 26 November 2012
Waktu : Pukul 13.00-14.00
Tempat : Kelas XII ipa 5
Tema diskusi : Masih Perlukah Ujian Nasional
Tujuan : a. Mencari Penyebab UN harus ditiadakan
b. Mengetahui apa saja factor factor yang membuat siswa menjadi takut dengan
Ujian Nasional
Pelaksana diskusi
Pelaksana diskusi
Moderator : Ari Putra Anugrah
Notulis : Hendra Herdiansyah
Anggota : a. Tommy Reskinta Paulus
b. Titin Suhartina
c. Murdiono Afriadi
Hasil diskusi
1. Pengusul/penanggap
a. Ainul Yaqin : Ujian Nasional serta sekolah penting Karena kedua-duanya menjadi penentu
kelulusan.
b. Hena Surri Intan Pertiwi : Masih banyak terjadi kecurangan dalam ujian Nasional sehingga
perlu diperketat penjagaanya.
c. Andi Azizah : Terkadang daam meembrikan nilai kepada muridnya seorang guru harus sedikit
mendongkrak nilainya, agar lulus dari sekolah
9. Kesimpulan
Ujian Nasioanal adalah ujian yang akan kita lalui untuk
lulus dari sekolah. Ujian Nasinonal sekarang banyak yang
membocorkan kunci jawaban. Sehingga siswa menanggap
remeh Ujian Nasional tersebut. Ujian Nasional hendaknya
dihadapi dengan lebih semangat belajar, berusaha dan
lebih mendekatkan diri kita kepada Allah swt.
Maros, 1 desember 2012
Notilis
Hendra Herdiansyah
10.
11. A. Ad.a. Kepala Notulen terdiri atas “Notulen”.
Keterangan tentang notulen sidang/rapat terdiri atas :
1. Nama sidang/rapat.
2. Hari, Tanggal.
3. Jam sidang/rapat.
4. Tempat.
5. Acara.
6. Pimpinan Sidang.
7. Ketua/Wakil Ketua.
8. Sekretaris.
9. Pencatat.
10. Peserta sidang/rapat.
B. Ad.b. Isi notulen terdiri dari :
1) Kata pembukaan.
2) Pembahasan.
3) Pembacaan Keputusan.
4) Jam Penutupan.
C. Ad.c. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
1) Nama jabatan.
2) Tanda tangan.
3) Nama pejabat, pangkat dan NIP.
12. Rapat Persiapan Menyambut HUT RI ke-68
SMP Negeri <<Nama Sekolah>>
Hari, TanggalTempat
Waktu
Materi Rapat
: Selasa,28 Mei 2013: Aula SMP Negeri …..
: 10.00 s/d 12.00 WIB
: Persiapan Menyambut HUT RI Ke-68
Rapat persiapan menyambut HUT RI Ke-68 ini dihadiri oleh :
Pimpinan RapatNotulis
Peserta
Terdiri atas
Tidak Hadir
: AISYA ALIYA MADINA (Ketua Osis): AHMAD WAFA
: 30 Orang
: Kepala Sekolah, Anggota OSIS dan Ketua Kelas 7, 8, 9
: Tida ada
13. Pelaksanaan Rapat :
Kegiatan Pembukaan
Acara Pembukaan Kegiatan Rapat dibuka oleh Ketua OSIS.
Sambutan Kepala Sekolah
Dalam sambutan Kepala Sekolah menyarankan agar Panitia Pelaksana Kegiatan terdiri dari
perwakilan dari setiap kelas, pelaksanaan lomba-lomba sebaiknya terdiri dari lomba bidang
keolahragaan, kebersihan
Acara Inti:
Pembentukan Panitia Pelaksana
Mempehatikan dari arahan yang diberikan oleh Kepala Sekolah, dan Usulan dari peserta rapat maka
panitia pelaksana kegiatan adalah sebagai berikut :
KetuaSekretaris
Bendahara
Seksi Lomba
: HENDRA: YUSNI
: TRIYANI
: HERYANTO
dibantu oleh beberapa anggota sebanyak 10 orang yakni :1. M. Luthfillah
2. Sutarto
3. Rahman Hadi
4. Susiani
5. Tanti Rohani
6. Rahimah Rahmah
14. KetuaSekretaris
Bendahara
Seksi Lomba
: HENDRA: YUSNI
: TRIYANI
: HERYANTO
dibantu oleh beberapa anggota sebanyak 10 orang yakni :1. M.
Luthfillah
2. Sutarto
3. Rahman Hadi
4. Susiani
5. Tanti Rohani
6. Rahimah Rahmah
7. Ernawati
8. Annisa
9. Tari Wulandari
10. Rahimawati
elas, dan lomba yang berhubungan dengan akademik, hadiah dari
pemenang lomba akan dibagikan setelah pelaksanaan HUT RI Ke-68
15. Pelaksanaan Kegiatan :
Persiapan lomba diadakan mulai tanggal 6-10 Agustus 2013
Rapat kepanitianaan tanggal 10 Agustus 2013
Pelaksanaan Kegiatan Lomba Tanggal 11 s/d 16 Agustus
2013
Pemberian hadiah kepada pemenang lomba tanggal 17
Agustus 2008
Hal-hal lainnya:
Perwakilan dari kelas 7 mengusulkan agar
diadakannnya lomba melukis dan usulan tersebut
disetujui oleh seluruh peserta rapat.
Penutup
Kegiatan rapat ditutup oleh Ketua OSIS selaku
pimpinan rapat pada pukul 12.00 WIB.
Notulis,
AHMAD WAFA
16. A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari
kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti
melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam
bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan
sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku
dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan
sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah
hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film
dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan
kritikan terhadap karya tersebut.
17. C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan
dengan maksud sebagai berikut:
1. Membantu pembaca mengetahui
gambaran dan penilaian umum dari
sebuah buku atau hasil karya
lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan
kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan
alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan
membandingkan terhadap karya
dari penulis yang sama atau penulis
lainnya.
5. Memberi masukan kepada
penulis buku berupa kritik dan
saran terhadap cara penulisan, isi,
dan substansi buku
D. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi
yang hanya menyampaikan isi dari
resensi secara singkat dan umum
dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi
yang membahas secara detail pada
tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang
berbentuk ulasan detail dengan
metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya
kritis dan objektif dalam menilai isi
buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas
tidak baku karena bisa saja dalam
sebuah resensi ketiganya diterapkan
secara bersamaan
18. E. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar
resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa
unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul
yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan
secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan
penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan
kepada siapa buku tersebut ditujukan.
19. F. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah
resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis
buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan
membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum
membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi
hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di
dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
20. G. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat
resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis
buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun
terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga
buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan
buku, dengan cara membaca kata pengantar atau
pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku
secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi
secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah
buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak
21. Contoh Resensi Novel Negeri 5 Menara
Judul Novel : Negeri 5 Menara
Judul resensi novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Agustus 2010
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 424 hal
Resensi Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi
yang merupakan novel best seller ini, menceritakan
kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah
pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best
seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang
secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas
pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik
kehidupan para santrinya.
22. Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA
Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang lumayan
bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena
Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah
Aliyah yang berbasik agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi
Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan
Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya dia sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan
kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari
berbagai daerah yang benar² menyenangkan. Niatan setengah hatinya
kini telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima
justru menciptakan mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan
merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak
impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh
yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man
jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang
kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel
ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti
bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang dapat dipetik adalah
jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu,
karena allah Maha mendengar doa dari umatNya.