5. A.TEORI ASAL-USUL
KEHIDUPAN
1. Teori Cosmozoic
(kosmos)
2. Teori Generatio
Spontanea (abiogenesis)
3. Teori Biogenesis
4. Teori Naturalistik
(evolusi kimia)
1. Teori Penciptaan
Spesies
2. Teori Lamarck
3. Teori Darwin
4. Teori weismann
5. Teori Neo-Darwinisme
B. TEORI BIOLOGI
6. 1. Teori Cosmozoic (kosmos)
Teori ini menyatakan bahwa bentuk kehidupan
sederhana yang berasal dari bagian lain alam
semesta yang telah mencapai bumi. Hal itu dapat
terjadi karena pengaruh suhu yang ekstrem,
radiasi, dan factor-factor lain yang ada dalam ruang
angkasa tidak dapat mendukung kehidupan seperti
yang ada di bumi.
9. Teori ini
menyatakan bahwa
segala kehidupan
berasal dari
kehidupan. Teori
ini berkembang
dari hasil
percobaan Louis
Pasteurseperti
gambar ini
10. 4. Teori Naturalistik (evolusi
kimia)
Teori ini menyatakan bahwa
telah berkembang suatu kondisi
suatu kondisi tertentu di muka
bumi yang dapat mendukung
kehidupan, dan kumpulan dari
zat-zat sederhana tertentu yang
merupakan komponen penyusun
kehidupan telah berkembang
menjadi makhluk hidup
sederhana dan berevolusi secara
progresif menjadi bentuk yang
lebih kompleks. Teori ini
diajukan tahun 1923 oleh A.I.
Oparin dan didukung hasil
penelitian Harold C. Urey dan
Stanley Miller pada awal 1950
11. 2. Teori Lamarck
di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic
zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck
mengungkapkan :
•Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada
ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
•Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada
keturunannya
12.
13. Darwin berpendapat :
Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari
adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi
alam dan seksual
Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan,
yang kuat akan terus hidup
Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh
banyak karena proses bereproduksi
Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan
dan ruang yang cukup
Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-
menerus.
Contohnya
14.
15. 1.Pengaruh Lingkungan Terhadap Gen
- Gen yang menentukan warna lemak tidak terpengaruh
oleh jenis makanannya. Warna lemak tergantung jenis
makanan yang mengandung enzim yang menguraikan
pigmen.
2. Adaptasi Dan Seleksi
~Adaptasi adalah poses penyesuaian dii dari makhluk
hidup terhadap lingkungannya.
- Makhluk hidup yang tidak adaptif akan hidup terus
sedangkan Makhluk yang tidak adaktif akan mati bahkan
akan punah.
16. 3. Seleksi Berdasarkan Resistensi (Daya Tahan Suatu Makhluk
Hidup)
- Seleksi dan pemuliaan hewan dan tumbuhan yang dilakukan
manusia merupakan langkah terjadinya spesies baru dalam
waktu singkat.
4. Seleksi Buatan
- Seleksi buatan dilakukan manusia untuk meningkatkan hasil
budi daya hewan dan tumbuhan yang dianggap lebih baik
kualitas maupun kuantitasnya. Usaha tersebut sering diikuti
dengan kegiatan persilangan.
17. 1. Variasi antarindividu dalam satu keturunan,
2. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi,
3. Anatomi perbandingan,
4. Perbandingan fisiologi berbagai jenis organisme,
5. Embriologi pebandingan,
6. Petunjuk secara biokimia,
7. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa, dan
8. Perbandingan genetik.
18. 3. Anatomi perbandingana)
A. Homologi
Dua organ tubuh dikatakan homolog, apabila mempunyai
asal sama (secara embrilogik), tetapi fungsi dan bentuknya
berbeda. Contoh : alat gerak manusia dan sirip ikan.
(memiliki bentuk rangka yang sama, namun berbeda
fungsinya).
19. b) Analogi
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai
asal yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama.
Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar
(memiliki bentuk rangka yang berbeda, namun
memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).
b. Analogia. Homologi
20. 4. Perbandingan fisiologi berbagai jenis organisme
Organisme memiliki enzim sebagai biokatalisator untuk
reaksi biokimia. Berbagai organisme dapat memiliki
enzim yang sama. Adanya kesamaan enzim tersebut dapat
digunakan untuk melihat kekerabatan organisme.
5. Embriologi pebandingan
hewan-hewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves
dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya
berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat
mirip (lihat pada gambar, urutan paling atas horizontal,
embrio dari manusia, hewan memiliki kemiripan).
Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua :
Ontogeni : perkembangan individu mulai dari sel telur
hingga individu tersebut mati
Filogeni : Sejarah perkembangan organisme dari filum
yang paling sederhana hingga yang paling sempurna.
21. Perkembangan Embrio
6. Petunjuk secara
biokimia
Digunakan uji
presipitin (endapan)
yang pada dasarnya
adanya reaksi antara
antigen-antibodi.
semakin banyak
endapan yang
terbentuk maka
semakin jauh
hubungan
kekerabatannya.
22. 7. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa
Organ-organ tubuh yang tersisa merupakan bukti
adanya proses evolusi. organ-oran ini sudah tidak
berguna, namun masih dijumpai pada manusia,
antara lain :
umbai cacing (apendiks)
tulang ekor
gigi taring yang runcing
rambut pada dada
8. Perbandingan genetic
Semua organisme memiliki molekul DNA.
Kekerabatan makhluk hidup dapat ditentukan
berdasarkan kandungan DNA. Semakin dekat
hubungan kekerabatannya maka semakin banyak
persamaan DNA-nya. Dengan memetakan semua
DNA dapat dibuat pohon silsilah mengenai hubungan
kekerabatan organisme.
23. A. Pengaruh Genetika
1. Mutasi
2. Reproduksi Seksual
3. Migrasi
4. Ukuran Populasi Yang
Kecil
1. Perbedaan Kelestarian
Hidup
2. Perbedaan Laju
Reproduksi
3. Perbedaan dalam Seleksi
Pasangan
4. Seleksi Direksional
5. Seleksi Penstabilan
6. Seleksi Disruptif
7. Seleksi Seksual
B. Pengaruh Lingkungan
24.
25.
26.
27.
28. 5. Seleksi Penstabilan
Seleksi ini merupakan model seleksi yang memilih bentuk
individu atau fenotife pertengahan dalam populasi. Kadang-
kadang seleksi alam berperan untuk mempertahankan
kondisi sebelum ada perubahan dengan cara memberikan
dukungan terhadap karakter pertengahan diantara satu atau
dua karakter yang ekstrem.
6. Seleksi Disruptif
Seleksi ini merupakan model seleksi yang memilih dua
bentuk fenotife ekstrem sehingga bentuk pertengahan
disilangkan. Kadang-kadang seleksi alam mendukung hal
yang ekstrem sehingga menyebabkan alel yang mempunyai
bentuk karakter pertengahan menjadi tidak umum ada
didalam suatu populasi .
29.
30. 1. Evolusi Divergen adalah spesies yang berbeda
berasal dari perkembangan moyang yang sama.
2. Radiasi Adaptif adalah suatu spesies yang secara
cepat terpencar untuk memperoleh kenuntungan dari
banyak tipe habitat yang berbeda.
3. Evolusi Konvergen adalah pola evolusi spesies-
spesies yang mempunyai hubungan kekerabatan jauh
mengembangkan sifat-sifat yang sama.
4. Koevolusi adalah pola evolusi pada dua atau lebih
spesies yang saling mempengaruhi antara satu dengan
yang lainnya.
31. . Pengaruh Genetika
1. Mutasi
Mutasi adalah perubahan materi genetik (gen/kromosom)
yang dapat diwariskan secara genetik pada keturunannya.
Mutasi ini akan menghasilkan alel baru, kemudian
melalui proses perkawinan (kombinasi) akan
menghasilkan variasi baru.
Angka laju mutasi banyaknya gen yang bermutasi dari
seluruh gamet yang dihasilkan satu individu suatu spesies
(1:100.000) dan Peluang terjadinya mutasi menguntungkan
= 1:1000.
2. Reproduksi Seksual
Meskipun reproduksi seksual tidak menghasilkan gen
baru, tetapi cenderung menghasilkan kombinasi genetika
baru. Hal tersebut terjadi saat gen dari dua individu (
jantan dan betina ) bercampur selama fertilisasi sehinggah
dihasilkan individu yang unik. Variasi dalam gamet terjadi
melalui pindah silang diantara homolog dan perpaduan
bebas kromosom non homolog
32. * Hukum Hardy-weinberg adalah hukum yang
mengatakan bahwa pada suatu keadaaan tertentu
frekuensi gen dan genotif adalah TETAP dari suatu
generasi ke generasi berikutnya yang berbiak secara
seksual.
* Hukum Hardy-Weinberg ditemukan oleh : Godfrey
Harold Hardy, seorang ahli Matemartika Inggris dan
Wilhelm Weinberg, seorang Dokter Jerman.
* Hukum Hady-Weinberg disebut juga dengan GENETIKA
POPULASI : dimana Genetika populasi mempunyai
landasan study yang berkenaan dengan frekuensi gen
dalam suatu populasi yang besar dengan menggunakan
model matematis dengan prinsip Hardy-Weinberg.
33. * Prinsip Hardy-Weinberg menjelaskan adanya keseimbangan
maematis untuk populasi yang mana terdapat 2 Alel, dimana
frekuensi satu alel A dinyatakan dengan p, dan frekuensi alel a
lainnya dengan q.
Sehingga frekunsi gen ditulis dengan
Rumus : p + q = 1
p²+q²= 1
Frekuensi genotip ditulis dengan :
Rumus : (p+q)²= p²+2pq+q²
Dimana :
p² : Genotip Homozigot Dominan (AA)
2pr : Genotip Hoterozigot (Aa)
q² : Genotip Homozigot Resesif (aa)
Jika,
1. Frekuensi gen A=0,6 berarti 60% dari gamet (sperma+ovum)
Mengandung alel.
2. Frekuensi gen a=0,4 berarti 40% dari gamet (sperma+ovum)
mengandung alel a.