SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KORELASI FEMINISME TERHADAP KRISIS MORAL
WANITA ERA MILENIAL
Oleh :
Salwaa Agnestia Berliani(1707015034), Neni Nuraini(1707015018), dan
Widiawati(1707015120)
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pro. Dr Hamka
I PENDAHULUAN
Kondisi wanita dari masa ke masa sangat memprihatinkan. Tidak berhak
membuat keputusan, dinomor duakan, dianggap lemah, tidak memiliki kebebasan,
bahkan tidak berhak dalam memutuskan nasibnya. Pasalnya wanita dipandang hina
diberbagai peradaban. Wanita hanya dijadikan pemuas nafsu belaka dan semata-mata
hanya berfungsi sebagai alat untuk prodksi anak-anak saja.
Maka munculah gerakan kaum wanita yang menuntut persamaan hak, karena
mereka merasa diperlakukan tidak adil. Seiring dengan berjalannya waktu,
keadaanpun berubah. Wanita yang bersekolah dan bekerja mulai tampak, hingga kini
dimasyarakat sudah tidak asing lagi jika wanita menjadi pemimpin.
Bila kita amati di era milenial ini perilaku dan gaya hidup wanita justru lebih
memprihatinkan. Pesatnya kemajuan teknologi membuat para wanita dengan
mudahnya mengikuti arus globalisasi, mulai dari pakaian bikini hingga pergaulan
yang tak dibatasi. Jika wanita dulu dihina, dijual, direndahkan, justru sekarang wanita
merendahkan dirinya sendiri. Dengan dalih mengikuti trendy hingga alasan tuntutan
profesi.
Indonesiapun termasuk negara yang tidak terlepas dari krisis moral. Dikenal
sebagai negeri muslim terbanyak namun kasus kriminal membludak. Negara teramai
penjualan busana muslim namun angka aborsi tak lazim. Negeri seribu masjid namun
pelaku prostitusi tidak sedikit. Lantas bagimana dengan pandangan islam tentang
wanita, bukankah wanita begitu dimuliakan? Lalu bagaimana Indonesia yang
mayoritas Islam kenapa masih banyak krisis moral terutama pada wanita? Apakah ada
kaitannya dengan feminisme, dan dari mana sejarah asal feminisme?
Kami akan mengupas sedikit tentang masalah tersebut dengan tujuan untuk
memerluas wawasan, menjadikan bahan introspeksi diri khususnya untuk kami juga
sebagai bekal apabila kami menghadapi masalah dimasa yang akan datang serta untuk
penambah wawasan bagi para pembaca. Sebelum membahas terlalu jauh, kami akan
membahas siapa wanita.
Wanita adalah sebutan yg digunakan untuk homo spiens berjenis kelamin dan
mempunyai alat reproduksi berupa vagina. Wanita adalah kata umum digunakan
untuk perempuan dewasa. Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil
dengan sebutan ibu. Untuk perempuan yang belum menikah antara umur 16-21
biasanya disebut anak gadis1. Maka kami akan memfokuskan pembahasan terhadap
perkembangan wanita dewasa.
1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/wanita
,
II 4KAJIAN TEORI
A. Psikologi Perkembangan Wanita Dewasa
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa
seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan
hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila
gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi
(merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda
dengan orang lain).
Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan
sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris
menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang
peranan penting. Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001)
tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab
sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan
melakukan suatu pekerjaan.
Dari segi fisik, masa dewasa adalah masa dari puncak perkembangan fisik.
Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit,
mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal
adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh
kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa
remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan
fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Saat wanita memasuki masa dewasa madya maka dia menilai masa lalu
dengan kenyataan yang ada saai ini, dan pandangan kedepan seseorang merubah
struktur kehidupan dengan pemikiran rasional. Proses individuali akan membangun
struktur kehidupan baru yang berlangsung pada fase penghidupan yang berikutnya.
Berbeda cerita jika sudah memasuki masa dewasa lanjut. Seserang didorong
untuk lebih sering menguji arti kehidupan dan kematian dibandingkan orang dewasa
muda. Perubahan yang menyangkut kemampuan motorik,kekuatan fisik,perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan dalam system saraf dan penampilan. Ditandai
dengan perubahan fisik dan psikologis yang menurun. Akibat perubahan Fisik yang
semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan
hubungan dirinya dengan lingkunganya.
B. Diskriminasi Wanita dan Sejarah Feminisme
Tradisi jahiliyah Arab memiliki banyak khasus yang diketahui, bahwa
perempuan atau wanita diperlakukan dengan zalim, dianggap sebagai beban dan aib
bagi keluarga Arab jahiliyah. Dalam sejarah India perbudakan dipandang sebagai
prinsip utama, dan wanita siang dan malam menjadi makhluk yang sangat tergantung
dalam konteks perbudakan tersebut. Hukum pewarisan adalah agnatis artinya
perempuan tidak mempunyai hak waris karena garis keturunan ahli waris hanya
berasal dari garis keturunan laki-laki2
2 yahrin Harahap,IslamDinamisMenegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur’an dalamKehidupan Modern di
Indonesia,(Yogyakarta:Tiara wacana,1997),h.141 dalamjurnal KONSTRUKSI PEMIKIRAN FEMINISME DALAM
Begitu juga dalam realitas hidtoris bangsa Romawi di Eropa bahwa seorang
perempuan tidak mendapat hak menduduki jabatan sipil, menjadi saksi, penangung
jawab, menjadi guru, tidak bisa memungut anak atau dipungut menjadi anak, tidak
bisa membuat surat wasiat, dan sebagainya. Di Indonesia pun tidak jauh berbeda,
bahkan pepatah Jawa mengatakan wanita hanya berkisar pada “sumur-dapur-kasur”.
Tidak hanya sebatas itu, agama pun ikut menjadi latar belakangi kemunculan
gerakan feminisme. Dalam Alkitab bible kitab kejadian bab 3 tentang kisah
penciptaan “perempuan itu melihat bahwa pohon tersebut baik untuk dimakan dan
sangat diinginkan mata, pohon tersebut menarik untuk dipandang. Maka dia itu
mengambil buahnya dan memakannya setelah itu dia juga memberikan sebagian
kepada suaminya ketika bersamanya dan ia memakannya”
Tertullian seorang teologi kristian (155-245M) berpendapat bahwa setiap
wanita membawa kutukan (curse) Hawa, wanita adalah pintu gerbang iblis, dan
sumber godaan, melanggar pohon terlarang, orang mendustai hukum Tuhan, berani
menggoda adam, dan penyebab kematian anak Allah. Karena itu tertullian
berpendapat bahwa wanita dilarang mengajar, membaptis atau menjadi imam, kepala
wanita harus ditutupi tetapi tidak dengan mahkota dan lebih baik lelaki tidak berkawin
agar tidak tercemar oleh nafsu syahwat.3
Tidak hanya agama Kriten, dalam pandangan agama Yahudi pun wanita yang
menjadi seorang ibu jika melahirkan bayi perempuan dianggap perempuan najis
selama dua minggu. Sedangkan bila melahirkan bayi laki-laki dianggap perempuan
najis hanya selama tujuh hari (Imamat Fasal III ayat 5). Seorang isteri juga harus
tunduk kepada suaminya seperti tunduk seorang hamba kepada Tuhannya (Epesus V
ayat 22-24). Dalam ajaran Yahudi seorang laki-laki dianjurkan membaca doa yang
termaktub dalam kitab mereka. “Terimakasih Tuhan, karena tidak menjadikanku
seorang kafir, seorang wanita atau budak belian dosa.” (Menahoth 43b - 44a)
Bahkan dalam agama Hindu Seorang wanita Hindu diizinkan berbuat serong,
kumpul kebo, kalau suaminya merantau lebih dari 6 bulan. Bahkan jika suaminya
tidak mampu memberi keturunan, isteri boleh bersatu badan dengan lekaki lain yang
dapat memberi keturunan. (Kitab Stijarat 4: 10 dan 4: 138/ 6: 140) 4
. Tidak haya itu, di
saat upacara ngaben di India terdapat tradisi sati yaitu seorang isteri harus dibakar
hidup-hidup bersama suaminya yang mati.
Setelah berabad-abad diabaikan, disingkirkan dan dianggap remeh muncullah
gerakan wanita. Asal usul pergerakan wanita dibarat semula memalui revolusi Prancis
pada tahun 1789. Walaupun bukan berarti bahwa sebelum itu wanita di barat tidak
pernah memperjuangkan nasib mereka sendiri. Tetapi yang jelas bahwa sebelum
tahun itu, organisasi atau pekatan wanita nampaknya belum menjadi agenda utama
yang menyatukan mereka5
Disamping itu, gerakan pembaharuan intelektual di Eropa (renaissance) juga
menjadi pendorong adanya gerakan feminisme untuk menyuarakan tuntutan wanita
tentang kebebasan, kesaksamaan hak dan persetaraan derajat. Pada tahun 1791,
Olympe de Gouges, menerbitkan “Declaration of the Rights of Woman and of the
[Female] Citizen”. Di dalamnya beliau mendeklarasikan bahawa wanita tidak sahaja
sejajar dengan lelaki, tetapi juga sebagai rakannya. Setahun kemudian (1792), Mary
ISLAM (Menggali Makna Kesetaraan Gender dan Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) Oleh : Zainal
Abidin STAIN Jurai Siwo Metro
3 WijngaardsInstitutefor Chatholic Research,“Tertullian”, laman sesawangWomen Can Be Priests Largest
Academic Website on Women’s Ordination,http://www.womenpriests.org/traditio/tertul.asp#crown
4 https://media.neliti.com/media/publications/56559-ID-wanita-dalam-pandangan-agama-dan-bangsa.pdf
5 Susan osborne, the pocket feminisnm, (Britain Herts:pocket essentials,2001) hlm9
Wollstonecraft menerbitkan karyanya, A Vindication of the Rights of Woman, sebuah
karya feminis tentang perkembangan bahasa Inggeris dan diterbitkan di Inggeris.
Karya ini menantang anggapan bahawa keberadaan wanita hanya untuk
menyenangkan kaum lelaki. Sebaliknya, beliau mencadangkan sememangnya wanita
dan lelaki diberi peluang sama di bidang pendidikan, pekerjaan dan politik.
Menurutnya, kaum wanita secara alami adalah makhluk yang rasional sebagaimana
kaum pria. Jika mereka bodoh, ini kerana masyarakat mendidik mereka untuk
menyimpang.6
Feminisme di Indonesia mulai muncul ke permukaan. Sejarah feminisme
Indonesia mencatat, tulisan RA. Kartini meletakkan dasar bagi perjuangan perempuan
Indonesia. Surat-surat Kartini kapada sahabatnya di Belanda Ny. N. Van Kol,
memberi semangat yang luar biasa bagi perempuan Indonesia. walaupun akhirnya ia
memilih untuk meninggalkan pemikiran-pemikirannya ini. Kartini rupanya lebih
memilih tunduk pada takdir tradisi sebagai wanita Jawa. Ia memilih untuk menikah,
punya anak, dan tidak bekerja mencari nafkah sendiri seperti yang ia angankan
sebelumnya. Bahkan pernikahan poligami yang sebelumnya sangat dimusuhi dan
dianggapnya sangat “diskriminatif” terhadap wanita, akhirnya ia jalani.
Alhasil kata “emansipasi wanita” saat ini menjadi kata-kata yang sangat
familiar di negeri ini. Secara garis besar, dimasa lalu perjuangan feminisme di
Indonesia berkembang melalui wadah organisasi-organisasi perempuan. Feminisme di
Indonesia berkembang dan dipahami sebagai perjuangan perempuan dalam
menghadapi persoalan-persoalan yang tidak lepas dari situasi pada masing-masing
jaman.
C. Wanita Dalam Pandangan Islam
Sebelum datang Islam, umat manusia memandang hina kaum wanita.
Jangankan memuliakannya, menganggapnya sebagai manusia saja tidak. Kemudian
cahaya Islam pun terbit menerangi kegelapan itu dengan risalah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, memerangi segala bentuk kezaliman
dan menjamin setiap hak manusia tanpa terkecuali. Perhatikan Allah berfirman
tentang bagaimana seharusnya memperlakukan kaum wanita dalam ayat berikut:
َ‫ي‬ َ‫َل‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫ُوا‬‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ه‬ ْ‫َر‬‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِِّ‫ن‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ث‬ ِ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬
‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ه‬ ِ‫َر‬‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫وف‬ُ‫ْر‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫َاش‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫آ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫وا‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬
ُ َّ‫اَلل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ي‬َ‫ي‬ ِ ‫ي‬ِ‫ف‬
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak
mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan
mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19)
Selanjutnya ajaran Islam sebagai rahmat dan sangat memperhatikan hak-hak
perempuan. Islam menetapkan peranan-peranannya dalam berbagai status. Yaitu,
6 Elinor Burket, dalamEncyclopaedia Britannica 2007 UltimateReference Suite, entri: "Feminism, khasnya
Influenceof the Enlightenment" dalamBab_II_Sejarah_dan_latar_belakang_Feminisme97.pdf
wanita sebagai ibu, isteri, dan anak. Status Ibu adalah paling utama. . Al-umu
madrosatul ula ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu rela
untuk memulai aktivitas sedini mungkin agar setiap anggota keluarga dapat menepati
jadwal masing-masing. Jika suami atau anak-anak sedang bermasalah atau merasa
sedih, maka ibulah sosok tumpuan untuk membangkitkan kembali keceriaan. Tidak
heran jika memberikan kenyamanan untuk keluarga adalah peran penting seorang ibu.
Saat menjadi ibu islam memuliakannya 3x lebih tinggi daripada sang ayah
، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ! ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫رسو‬ ‫يا‬: ‫قال‬ : ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬
َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫األ‬َ‫ف‬ َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫األ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ‫أباك‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬
“wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?
Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi?
Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih
dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya
hasan)
Saat menjadi anak, islam memerintah orang tua mendidik anak-anaknya
dengan baik dan benar terutama dengan anak perempuan. Sebab jika sudah menjadi
anak salihah, ia akan membukakan pintu surga bagi orang tuanya. Sebagaimana hadist
Rasulullah saw“ barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak perempuan, lalu
ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari
api neraka.” (H.R Bukhori)
Saat menjadi wanita dewasa, islam memerintahkannya untuk berbakti dan
menyayangi kedua orang tuanya. Sebagaimana hadits Rasulullah saw:
“Tidaklah seorang muslim yang mempunyai dua anak perempuan yang sudah
dewasa, kemudian dia berbuat baik kepada keduanya, kecuali mereka berdua akan
memasukkannya ke dalam surga-Nya Allah.” (Disampaikan oleh Syaikh Al-Albani
dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 57: “Hasan lighairihi”)
Sungguh islam datang dengan mengangkat derajat serta memuliakan wanita
secara kaffah, bahkan setelah sudah menjadi seorang isteri pun islam tetap
memuliakannya. Karena status isteri memperteguh lembaga keluarga. keutamaan
menjadi seorang istri ialah memiliki kesempatan untuk menjadi pusat bagi
kebahagiaan bagi suaminya jika ia mampu berbakti dan menyenangkan suami.
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang
lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila
diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”
(HR. Abu Dawud no. 1417)
III PEMBAHASAN
Setelah munculnya gerakan feminisme, masyarakat memang tidak
lagimenempatkan wanita sebagai makhluk lemah, nomor dua, yang memerlukan
perlindungan. Demi kata “kesetaraan” para wanita rela melakukan hal-hal yang
biasanya dilakukan oleh pria. Mulai dari merintis karir hingga menjadi pemimpin.
Diera mirenial ini wanita mampu mengalahkan pria disegala hal yang dianggap hebat
serta dikagumi. Feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksessan seperti
punya penghasilan tinggi, gelar panjang, fasilitas mewah, dan lain sebagainya.
Disadari atau tidak, femisime menciptakan gaya hidup materialistik dan
hedonisme. Kesalahan berfikir para feminis adalah mereka menjadikan tolak ukur
keberhasilan dan kesuksesan bagi pria sebagai tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan
bagi wanita. Misalnya, para feminis mengatakan seseorang wanita bisa dikatakan
berhasil dan sukses jika mereka bisa menghasilkan uang, mempunyai kedudukan
tinggi, mempunyai posisi yang tinggi, kuat secara fisik, dan lain-lain.
Area yang menggambarkan betapa feminisme berpuluh tahun tidak berefek
pada wanita adalah pornografi. Wanita banyak dijadikan objek iklan, model, film,
maupun pekerja seks yang dapat menyumbangkan pajak yang besar bagi negara.
Feminisme pun menyebabkan manusia menjadi para pemuja fisik, kemolekan dan
kecantikan yang dijadikan aset dalam meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Sebagai contoh perempuan Indonesia yang notabene berkulit kuning langsat
diserbu dengan propaganda bahwa cantik itu berkulit putih, maka perempuan
Indonesia berlomba membeli produk-produk pemutih kulit. Miliaran gadis berdiet
keras dan menghabiskan uang untuk kosmetika dan fashion agar menarik lawan jenis
dan tanpa disadari menjadi objek seks dan kegairahan pria.
Wanita yang bekerja tidak semuanya dilatar belakangi oleh kondisi ekonomi.
Walaupun mayoritas terpaksa oleh situasi, terkadang sebagian wanita bekerja
dimasyarakat untuk mengabdi, menyalurkan hobi serta beradabtasi guna menambah
informasi dan mengembangkan ilmu yang telah dimiliki. Namun, sisi negatifnya
wanita tersebut lebih sering berkomunikasi dengan para lelaki selain dari keluarganya.
Pepatah jawa mengatakan witing tresno jalaran soko kulino jika diartikan
dalam bahasa Indonesia, artinya adalah "Cinta Tumbuh Karena Terbiasa". Terbiasa
bertemu, terbiasa bersama, maka secara tidak langsung maka benih-benih cinta pun
bisa tumbuh. Dan kemudian akan berlanjut menjadi terbiasa mencintai.. Maka yang
dikhawatirkan ialah apabila wanita telah merasa nyaman dengan lelaki bukan
mukhrimnya yang notabenya selalu bertemu setiap hari di tempat kerja. Jika prinsip
wanita tersebut lemah, bisa ditebak hasilnya. Perzinahan lah yang terjadi.
Standar kebahagiaan juga diukur dengan banyaknya materi dan kedudukan
tinggi. Tinggnya antusiasme perempuan dalam bekerja nyatanya tidak diimbangi
denga perlindungan dirinya ditempat kerja, sehingga kekerasan dan pelecehan seksual
sering terjadi. Munculnya pelecehan seksual ditempat kerja karena dominasi pegawai
laki-laki dari pada perempuan serta kentalnya budaya patriarki. Biasanya kasus
pelecehan seksual terjadi pada wanita muda dan laki-laki dengan jabatan yang lebih
tinggi.
Dilema yang dialami seorang wanita karir ialah harus meninggalkan anak-
anak mereka dibawah pengasuhan orang lain. Sehingga perkembangan dan
pembentukan karakter anak tidak lagi didimonasi oleh sang ibu. Wajar jika anak lebih
nyaman berada didekat pengasuhnya. Pada umumnya pilihan yang diambil adalah
menitipkan anak kepada nenek dan kakeknya. Namun demikian memeliki resiko
tersendiri, anak menjadi manja dan sedikit egois. Menitipkan pada babysitter
seringkali tidak tanggung jawab, tidak telaten, tidak sabar atau sering bentak-bentak
jika orang tua tidak berada dirumah. Bahkan ada pula yang melakukan kekerasan fisik
pada anak. Menitipkan anak di daycare juga memiliki resiko yang kurang lebih sama
seperti menitipkan anak pada babysitter.
Wanita era milenial semakin banyak meninggalkan perannya sebagai seorang
istri dan ibu karena bekerja, baik secara terpaksa maupun suka rela. Bekerjanya
seorang istri di luar rumah menimbulkan efek buruk bagi stabilitas keharmonisan
keluarga. Fokus dan perhatian yang seharusnya ditujukan kepada anak dan suaminya,
kini dibagi untuk mengurusi pekerjaannya. Kebanyakan suami yang istrinya berkarir
merasa sedih dan sakit hati apabila istrinya yang berkarir tidak ada di tengah-tengah
keluarganya pada saat keluarganya memerlukan kehadiran mereka.
Suami yang statusnya sebagai kepala keluarga sekaligus orang yang
bertanggung jawab penuh untuk mencari nafkah akan merasa tersaingi dan tidak
terpenuhi hak-haknya sebagai suami. Meskipun dengan bekerjanya seorang istri
membuat beban suami menjadi lebih ringan, namun jika penghasilan istri lebih tinggi
dari suami hal tersebut justru akan membuat suami merasa kehilangan harga dirinya
dan karena itu keharmonisan pun memudar.
Perkembangan teknologi pun turut mempengaruhi. Pengunaan media sosial
yang tidak sehat menjadikan komunikasi antara suami dan istri menjadi kurang baik,
karena memunculkan kecurigaan terhadap pasangan. Perceraian kini didominasi oleh
gugatan wanita. Wanita yang mengajukan cerai biasanya mereka yang sudah mapan,
punya pekerjaan sendiri dan bukan dari kalangan pendidikan rendah. Seorang istri
yang sudah mandiri biasanya mulai atau bahkan menghilangi ketergantungan terhadap
suami.
Konfik antara suami dan isteri menyebabkan perang dingin. Hal ini karena
suami mau memenangkan pendapat dan pendiriannya sendiri, sedangkan istri hanya
mempertahankan keinginan dan kehendaknya sendiri. Akibatnya kebudayaan bisu
terjadi dalam keluarga. Keluarga yang tanpa dialog dan komunikasi akan
menumpukkan rasa frustasi dan rasa jengkel dalam jiwa anak-anak. Ternyata
perhatian orangtua dengan memberikan kesenangan materi belum mampu menyentuh
psikis anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal dan
mewah
Dampak terbesar bekerjanya seorang wanita ialah perhatiannya kepada anak-
anak pun berkurang. Secara psikologis bekarjanya seorang ibu mempengaruhi tingkat
kesabaran yang dipunyainya, baik dalam pekerjaan rumah sehari-harinya ataupun
dalam menghadapi anak-anaknya. Efek dari hal tersebut membuat sang ibu akan
mudah marah dan berkurang rasa pedulinya pada anak. Jika sang ibu tidak bisa
mengontrol emosi, muncullah fenomena yang mengkhawatirkan, yaitu terjadinya
tindak kekerasan terhadap anak-anak kecil berupa pukulan pada fisik.
Ketika anak-anak sudah merasa bahwa diri mereka tidak lebih penting dari
pekerjaan ibunya dan kerena itu mereka pun melakukan sejumlah kenakalan.
Sebenarnya mereka hanya bertujuan untuk memancing perhatian dan kasih sayang
ibunya. Apabila sang ibu tetap tak peduli dalam arti tetap asyik berkarir maka anak-
anak akan frustasi dan kenakalan mereka akan diupayakan dilakukan sesering
mungkin.
Ditambah dengan semakin buruknya hubungan sang ibu dengan ayah hingga
menyebabkan terjadinya perceraian maka kondisi anak semakin nestapa karena
harapan mendapatkan kasih sayang secara lebih, menjadi pupus akibat berpisahnya ia
dengan salah satu orangtuanya. Akibat selanjutnya bisa ditebak, frustasi. Sang nak
akan berubah menjadi depresi. Ikatan antara ibu dan anak yang tidak lagi memberikan
rasa aman, tidak adanya cinta dan kasih sayang orangtua dalam pengasuhan anak, atau
kehilangan salah satu orangtua di masa kanak-kanak, hal ini akan menyebabkan anak-
anak terperosok atau tersesat jalannya.
Wajar bila di negara-negara asal feminisme enggan berkeluarga apalagi
memiliki anak. Karena feminisme menguburkan fungsi ibu dalam rumah tangga.
banyak studi-studi yang memperingatkan sulit untuk memadukan ibu dan karir
sekaligus. Hal ini seolah wajar dimana pemerintah terkesan memberi jalan kepada
kaum wanita dengan memberikan keluasan sehingga menciptakan para perempuan
karir yang lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang anak, istri dan juga ibu bagi
keluarganya, di lain sisi sebagian besar keluarga hidup dalam kemiskinan yang
mengharuskan para wanita bekerja meninggalkan anak dan suami bahkan sampai ke
luar negeri, yang tidak jarang terjebak pada human trafficking.
Feminisme bukan bagian dari islam. Hakikatnya para muslimah dengan
senang hati menerima ajarannya, namun islam dituduh ikut serta mendiskriminasi
wanita. “Pemberdayaan perempuan”, “kesetaraan gender”, “kungkungan budaya
patriarkhi” adalah sebagai propaganda yang tiada henti dijejalkan di benak-benak
perempuan Islam. Dikesankan bahwa perempuan-perempuan muslimah yang menjaga
kehormatan dan kesuciannya dengan tinggal di rumah adalah perempuan-perempuan
terbelakang.
Gencarnya arus feminisme membuat para muslimah era milenial mulai
melupakan ajaran dan hukum Islam. Islam memandang dilema yang dihadapi wanita
modern muncul akiabat pelanggaran terhadap peranan yang ditetapkan Islam. Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa wanita mempunyai hak yang sama denga pria. Tetapi
fitrah kewanitaan yang dipunyainya membedakan peranan wanita dalam bidang sosial
Islam mengatur peranan wanita tersebut
Pria dan wanita memang diciptakan berbeda. Diketahui akhir-akhir ini, otak
pria dan wanita adalah rancangan sempurna dengan keunikan masing-masing. Wanita
dan pria juga mempunyai kelemahan dan kelebihan yang, namun bukan berarti untuk
dijadikan ajang pertandingan. Karena pada hakikatnya Allah menjadikan perbedaan
itu untuk saling menyempurnakan. Oleh karena itu pandangan para feminisme yang
ingin menyamakan pria dan wanita dalam semua hal adalah pandangan yang utopis,
karena tidak sesuai dengan fakta.
ِ‫اء‬َ‫س‬ِِّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫ُوا‬‫ب‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ٌ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬ ِ‫ال‬َ‫ج‬ ِِّ‫لر‬ِ‫ل‬ ٍ‫ْض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ ِ‫ب‬ ُ َّ‫اَلل‬ َ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬
‫ا‬ً‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ َّ‫اَلل‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ْأ‬‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ب‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ٌ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬
Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebagian kalian lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (an-nisa: 32)
IV Kesimpulan
Feminisme merupakan gerakan wanita umtuk membantah sistem sosial yang
mengutamakan kaum lelaki dan memperjuang hak wanita yang paling asasi, seperti
memilii harta, mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. Wanita era milenial
saat ini memiliki peran ganda yang tidak ringan. Wanita harus berhati-hati
menentukan posisi dan perannya, hingga tidak menjadi korban berbagai kepentingan
individu dan kelompok.
Realita diatas secara otomatis menimbulkan borok-borok, karena suatu
perubahan selalu memerlukan pengorbanan. Runtuhnya tatanan keluarga sampai pada
munculnya masyarakat yang sakit merupakan harga yang harus kita bayar demi
melakukan sebuah perubahan yang terkesan prematur. Dan secara psikologis, anak
yang terkena dampak utama dari feminisme era milenial.
V Saran
Pada dasarnya motivasi seseorang untuk bekerja ialah memenuhi kebutuhan.
Islam tidak melarang wanita bekerja apalagi jika tujuannya untuk meringankan beban
suami. Dimasyarakat sendiri tidak semua pekerjaan dilakukan oleh lelaki, ada
beberapa pekerjaan yang dikhususkan untuk wanita seperti kebidanan, tata rias,
disigner kebaya, dan lainnya. Masalah yang dikhawatirkan ialah apabila wanita lebih
fokus pada pekerjaannya dan melalaikan kewajibannya dan fitrahnya sebagai seorang
wanita.
Jika kondisi yang teramat mendesak seorang wanita diperbolehkan bekerja ke
luar rumah, namun tetap mengamalkan seluruh ajaran islam seperi, mendapatkan izin
dari pihak keluarga, pekerjaan tersebut terhindar dari ikhtilath (berbaur dengan bukan
mahram) khalwat (bersunyi-sunyi, menyendiri) dengan laki-laki asing menutup aurat
secara sepurna, tidak sengaja melunak-lunakkan suara.
Pecayalah bahwa Allah maha pemberi rezeki. Gaji yang kita dapat bukanlah
semua hak kita. Bisa jadi Allah menitipkan rezeki orang lain melalui pendapatan kita.
Allah mampu memberikan rezeki dengan kerja atau tanpa bekerja sekalipun.
‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ْ‫ز‬ ِ‫ر‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya” (QS. Huud: 6)
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain
Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada
ilah (sesembahan yang berhak) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari
ketauhidan)?” (QS. Fathir: 3)
Jika wanita ingin menambah ekonomi dam memperkaya diri, sedekah adalah
solusi terbaik. Karena sebagaimana yang telah dijabarkan, bekerjanya seorang wanita
banyak memiliki dampak negatif. Sedangkan jika bersedekah Allah akan mengganti
dengan yang lebih baik.
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 268)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261
Jika tidak bekerja lantas apa kegiatan yang bermanfaat untuk wanita?
Berdakwah. Dalam hidupnya, wanita juga wajib berda’wah dan menyerukan Islam.
perlu digarisbawahi disini adalah pengkhususan da’wah wanita. Seorang wanita
mempunyai keistimewaan penyampaian ”hati ke hati”. Peran pengemban da’wahnya
lebih kepada masalah-masalah yang disitu melibatkan kaumnya, karena wanitalah
yang lebih faham dalam hal-hal kewanitaan.
Solusinya adalah penyesuaian letak pada kondisi di mana setiap individu dapat
berfungsi secara bebas, dapat mengembangkan kediriannya secara komplet, serta
dapat meningkatkan kepandaiannya sesuai dengan kapasitas dan karakternya masing-
masing. Tidak memaksakan diri, juga terlalu berambisi.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab Bible online
Al-Quran dan terjemah
Arbaningsih, Dri. 2005. Kartini dari Sisi Lain. Jakarta: Kompas
Arman, Akhukum Fillah. 2018. Ketaatanmu Dirindu. Yogyakarta: Diandra Kreatif
Ropi, Ismatu & Jamhari. 2003. Citra Perempuan dalam Islam. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Yumitro, Gonda. 2017. Masalah Politik Dunia Islam. Yogyakarta: UMM pres
Muslikhati, Siti. 2004. Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam.
Jakarta: Gema Insani Press
E-jurnal. Ulya Kencana. 2012. Wanita dalam Pandangan Agama dan Bangsa.
Jurnal Manajemen Sinergi. Nurlaila dan Yolanda Mohunggo. Presepsi Wanita Karier
Terhadap Konflik Pekerjaan dan Keluarga.
Jurnal Pendidikan Sosiologi. Febriana Linggarwati Rusmayatun dan Nur Hidayah. 2016.
Tinjauan Feminisme Mengenai Cerai Gugat Sebagai Akibat Pernihakan Dini (Studi Kasus
Masyarakat Desa Karangpetir, Tambakan, Banyumas)
Hurlock,E.B. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Kitab Stijarat
Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar
dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
https://id.m.wikipedia.org/wiki/wanita diakses pada 01 Jan. 19 jam 09.10

More Related Content

Similar to KAJIAN FEMINISME

Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Tugas teologi feminis_olahan
Tugas teologi feminis_olahanTugas teologi feminis_olahan
Tugas teologi feminis_olahanirmafauzii
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Ar Rayyan
 
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan GenderKelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan GenderJohn D. Renner
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahApip Masykur
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahMustakim S.Pd
 
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptxOPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptxAbankHutbah
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docx
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docxMAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docx
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docxAlbaladEnci
 
Muted group theory
Muted group theoryMuted group theory
Muted group theoryRonzzy Kevin
 
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxMiftah Iqtishoduna
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikalevinurleni
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 

Similar to KAJIAN FEMINISME (20)

Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Tugas teologi feminis_olahan
Tugas teologi feminis_olahanTugas teologi feminis_olahan
Tugas teologi feminis_olahan
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
 
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan GenderKelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender
Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
 
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptxOPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
Review buku mpki
Review buku mpkiReview buku mpki
Review buku mpki
 
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docx
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docxMAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docx
MAKALAH_DIMENSI_SOSIAL_WANITA_DAN_PERMAS.docx
 
Muted group theory
Muted group theoryMuted group theory
Muted group theory
 
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 
Gender
GenderGender
Gender
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

KAJIAN FEMINISME

  • 1. KORELASI FEMINISME TERHADAP KRISIS MORAL WANITA ERA MILENIAL Oleh : Salwaa Agnestia Berliani(1707015034), Neni Nuraini(1707015018), dan Widiawati(1707015120) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pro. Dr Hamka I PENDAHULUAN Kondisi wanita dari masa ke masa sangat memprihatinkan. Tidak berhak membuat keputusan, dinomor duakan, dianggap lemah, tidak memiliki kebebasan, bahkan tidak berhak dalam memutuskan nasibnya. Pasalnya wanita dipandang hina diberbagai peradaban. Wanita hanya dijadikan pemuas nafsu belaka dan semata-mata hanya berfungsi sebagai alat untuk prodksi anak-anak saja. Maka munculah gerakan kaum wanita yang menuntut persamaan hak, karena mereka merasa diperlakukan tidak adil. Seiring dengan berjalannya waktu, keadaanpun berubah. Wanita yang bersekolah dan bekerja mulai tampak, hingga kini dimasyarakat sudah tidak asing lagi jika wanita menjadi pemimpin. Bila kita amati di era milenial ini perilaku dan gaya hidup wanita justru lebih memprihatinkan. Pesatnya kemajuan teknologi membuat para wanita dengan mudahnya mengikuti arus globalisasi, mulai dari pakaian bikini hingga pergaulan yang tak dibatasi. Jika wanita dulu dihina, dijual, direndahkan, justru sekarang wanita merendahkan dirinya sendiri. Dengan dalih mengikuti trendy hingga alasan tuntutan profesi. Indonesiapun termasuk negara yang tidak terlepas dari krisis moral. Dikenal sebagai negeri muslim terbanyak namun kasus kriminal membludak. Negara teramai penjualan busana muslim namun angka aborsi tak lazim. Negeri seribu masjid namun pelaku prostitusi tidak sedikit. Lantas bagimana dengan pandangan islam tentang wanita, bukankah wanita begitu dimuliakan? Lalu bagaimana Indonesia yang mayoritas Islam kenapa masih banyak krisis moral terutama pada wanita? Apakah ada kaitannya dengan feminisme, dan dari mana sejarah asal feminisme? Kami akan mengupas sedikit tentang masalah tersebut dengan tujuan untuk memerluas wawasan, menjadikan bahan introspeksi diri khususnya untuk kami juga sebagai bekal apabila kami menghadapi masalah dimasa yang akan datang serta untuk penambah wawasan bagi para pembaca. Sebelum membahas terlalu jauh, kami akan membahas siapa wanita. Wanita adalah sebutan yg digunakan untuk homo spiens berjenis kelamin dan mempunyai alat reproduksi berupa vagina. Wanita adalah kata umum digunakan untuk perempuan dewasa. Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil dengan sebutan ibu. Untuk perempuan yang belum menikah antara umur 16-21 biasanya disebut anak gadis1. Maka kami akan memfokuskan pembahasan terhadap perkembangan wanita dewasa. 1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/wanita
  • 2. , II 4KAJIAN TEORI A. Psikologi Perkembangan Wanita Dewasa Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain). Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dari segi fisik, masa dewasa adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah. Saat wanita memasuki masa dewasa madya maka dia menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saai ini, dan pandangan kedepan seseorang merubah struktur kehidupan dengan pemikiran rasional. Proses individuali akan membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung pada fase penghidupan yang berikutnya. Berbeda cerita jika sudah memasuki masa dewasa lanjut. Seserang didorong untuk lebih sering menguji arti kehidupan dan kematian dibandingkan orang dewasa muda. Perubahan yang menyangkut kemampuan motorik,kekuatan fisik,perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam system saraf dan penampilan. Ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis yang menurun. Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. B. Diskriminasi Wanita dan Sejarah Feminisme Tradisi jahiliyah Arab memiliki banyak khasus yang diketahui, bahwa perempuan atau wanita diperlakukan dengan zalim, dianggap sebagai beban dan aib bagi keluarga Arab jahiliyah. Dalam sejarah India perbudakan dipandang sebagai prinsip utama, dan wanita siang dan malam menjadi makhluk yang sangat tergantung dalam konteks perbudakan tersebut. Hukum pewarisan adalah agnatis artinya perempuan tidak mempunyai hak waris karena garis keturunan ahli waris hanya berasal dari garis keturunan laki-laki2 2 yahrin Harahap,IslamDinamisMenegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur’an dalamKehidupan Modern di Indonesia,(Yogyakarta:Tiara wacana,1997),h.141 dalamjurnal KONSTRUKSI PEMIKIRAN FEMINISME DALAM
  • 3. Begitu juga dalam realitas hidtoris bangsa Romawi di Eropa bahwa seorang perempuan tidak mendapat hak menduduki jabatan sipil, menjadi saksi, penangung jawab, menjadi guru, tidak bisa memungut anak atau dipungut menjadi anak, tidak bisa membuat surat wasiat, dan sebagainya. Di Indonesia pun tidak jauh berbeda, bahkan pepatah Jawa mengatakan wanita hanya berkisar pada “sumur-dapur-kasur”. Tidak hanya sebatas itu, agama pun ikut menjadi latar belakangi kemunculan gerakan feminisme. Dalam Alkitab bible kitab kejadian bab 3 tentang kisah penciptaan “perempuan itu melihat bahwa pohon tersebut baik untuk dimakan dan sangat diinginkan mata, pohon tersebut menarik untuk dipandang. Maka dia itu mengambil buahnya dan memakannya setelah itu dia juga memberikan sebagian kepada suaminya ketika bersamanya dan ia memakannya” Tertullian seorang teologi kristian (155-245M) berpendapat bahwa setiap wanita membawa kutukan (curse) Hawa, wanita adalah pintu gerbang iblis, dan sumber godaan, melanggar pohon terlarang, orang mendustai hukum Tuhan, berani menggoda adam, dan penyebab kematian anak Allah. Karena itu tertullian berpendapat bahwa wanita dilarang mengajar, membaptis atau menjadi imam, kepala wanita harus ditutupi tetapi tidak dengan mahkota dan lebih baik lelaki tidak berkawin agar tidak tercemar oleh nafsu syahwat.3 Tidak hanya agama Kriten, dalam pandangan agama Yahudi pun wanita yang menjadi seorang ibu jika melahirkan bayi perempuan dianggap perempuan najis selama dua minggu. Sedangkan bila melahirkan bayi laki-laki dianggap perempuan najis hanya selama tujuh hari (Imamat Fasal III ayat 5). Seorang isteri juga harus tunduk kepada suaminya seperti tunduk seorang hamba kepada Tuhannya (Epesus V ayat 22-24). Dalam ajaran Yahudi seorang laki-laki dianjurkan membaca doa yang termaktub dalam kitab mereka. “Terimakasih Tuhan, karena tidak menjadikanku seorang kafir, seorang wanita atau budak belian dosa.” (Menahoth 43b - 44a) Bahkan dalam agama Hindu Seorang wanita Hindu diizinkan berbuat serong, kumpul kebo, kalau suaminya merantau lebih dari 6 bulan. Bahkan jika suaminya tidak mampu memberi keturunan, isteri boleh bersatu badan dengan lekaki lain yang dapat memberi keturunan. (Kitab Stijarat 4: 10 dan 4: 138/ 6: 140) 4 . Tidak haya itu, di saat upacara ngaben di India terdapat tradisi sati yaitu seorang isteri harus dibakar hidup-hidup bersama suaminya yang mati. Setelah berabad-abad diabaikan, disingkirkan dan dianggap remeh muncullah gerakan wanita. Asal usul pergerakan wanita dibarat semula memalui revolusi Prancis pada tahun 1789. Walaupun bukan berarti bahwa sebelum itu wanita di barat tidak pernah memperjuangkan nasib mereka sendiri. Tetapi yang jelas bahwa sebelum tahun itu, organisasi atau pekatan wanita nampaknya belum menjadi agenda utama yang menyatukan mereka5 Disamping itu, gerakan pembaharuan intelektual di Eropa (renaissance) juga menjadi pendorong adanya gerakan feminisme untuk menyuarakan tuntutan wanita tentang kebebasan, kesaksamaan hak dan persetaraan derajat. Pada tahun 1791, Olympe de Gouges, menerbitkan “Declaration of the Rights of Woman and of the [Female] Citizen”. Di dalamnya beliau mendeklarasikan bahawa wanita tidak sahaja sejajar dengan lelaki, tetapi juga sebagai rakannya. Setahun kemudian (1792), Mary ISLAM (Menggali Makna Kesetaraan Gender dan Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) Oleh : Zainal Abidin STAIN Jurai Siwo Metro 3 WijngaardsInstitutefor Chatholic Research,“Tertullian”, laman sesawangWomen Can Be Priests Largest Academic Website on Women’s Ordination,http://www.womenpriests.org/traditio/tertul.asp#crown 4 https://media.neliti.com/media/publications/56559-ID-wanita-dalam-pandangan-agama-dan-bangsa.pdf 5 Susan osborne, the pocket feminisnm, (Britain Herts:pocket essentials,2001) hlm9
  • 4. Wollstonecraft menerbitkan karyanya, A Vindication of the Rights of Woman, sebuah karya feminis tentang perkembangan bahasa Inggeris dan diterbitkan di Inggeris. Karya ini menantang anggapan bahawa keberadaan wanita hanya untuk menyenangkan kaum lelaki. Sebaliknya, beliau mencadangkan sememangnya wanita dan lelaki diberi peluang sama di bidang pendidikan, pekerjaan dan politik. Menurutnya, kaum wanita secara alami adalah makhluk yang rasional sebagaimana kaum pria. Jika mereka bodoh, ini kerana masyarakat mendidik mereka untuk menyimpang.6 Feminisme di Indonesia mulai muncul ke permukaan. Sejarah feminisme Indonesia mencatat, tulisan RA. Kartini meletakkan dasar bagi perjuangan perempuan Indonesia. Surat-surat Kartini kapada sahabatnya di Belanda Ny. N. Van Kol, memberi semangat yang luar biasa bagi perempuan Indonesia. walaupun akhirnya ia memilih untuk meninggalkan pemikiran-pemikirannya ini. Kartini rupanya lebih memilih tunduk pada takdir tradisi sebagai wanita Jawa. Ia memilih untuk menikah, punya anak, dan tidak bekerja mencari nafkah sendiri seperti yang ia angankan sebelumnya. Bahkan pernikahan poligami yang sebelumnya sangat dimusuhi dan dianggapnya sangat “diskriminatif” terhadap wanita, akhirnya ia jalani. Alhasil kata “emansipasi wanita” saat ini menjadi kata-kata yang sangat familiar di negeri ini. Secara garis besar, dimasa lalu perjuangan feminisme di Indonesia berkembang melalui wadah organisasi-organisasi perempuan. Feminisme di Indonesia berkembang dan dipahami sebagai perjuangan perempuan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang tidak lepas dari situasi pada masing-masing jaman. C. Wanita Dalam Pandangan Islam Sebelum datang Islam, umat manusia memandang hina kaum wanita. Jangankan memuliakannya, menganggapnya sebagai manusia saja tidak. Kemudian cahaya Islam pun terbit menerangi kegelapan itu dengan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, memerangi segala bentuk kezaliman dan menjamin setiap hak manusia tanpa terkecuali. Perhatikan Allah berfirman tentang bagaimana seharusnya memperlakukan kaum wanita dalam ayat berikut: َ‫ي‬ َ‫َل‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫ُوا‬‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ه‬ ْ‫َر‬‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِِّ‫ن‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ث‬ ِ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ه‬ ِ‫َر‬‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫وف‬ُ‫ْر‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫َاش‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫آ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫وا‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ ُ َّ‫اَلل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ي‬َ‫ي‬ ِ ‫ي‬ِ‫ف‬ “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19) Selanjutnya ajaran Islam sebagai rahmat dan sangat memperhatikan hak-hak perempuan. Islam menetapkan peranan-peranannya dalam berbagai status. Yaitu, 6 Elinor Burket, dalamEncyclopaedia Britannica 2007 UltimateReference Suite, entri: "Feminism, khasnya Influenceof the Enlightenment" dalamBab_II_Sejarah_dan_latar_belakang_Feminisme97.pdf
  • 5. wanita sebagai ibu, isteri, dan anak. Status Ibu adalah paling utama. . Al-umu madrosatul ula ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu rela untuk memulai aktivitas sedini mungkin agar setiap anggota keluarga dapat menepati jadwal masing-masing. Jika suami atau anak-anak sedang bermasalah atau merasa sedih, maka ibulah sosok tumpuan untuk membangkitkan kembali keceriaan. Tidak heran jika memberikan kenyamanan untuk keluarga adalah peran penting seorang ibu. Saat menjadi ibu islam memuliakannya 3x lebih tinggi daripada sang ayah ، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ! ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫رسو‬ ‫يا‬: ‫قال‬ : ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫األ‬َ‫ف‬ َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫األ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ‫أباك‬ : ‫قال‬ ‫؟‬ ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ، َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ “wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan) Saat menjadi anak, islam memerintah orang tua mendidik anak-anaknya dengan baik dan benar terutama dengan anak perempuan. Sebab jika sudah menjadi anak salihah, ia akan membukakan pintu surga bagi orang tuanya. Sebagaimana hadist Rasulullah saw“ barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (H.R Bukhori) Saat menjadi wanita dewasa, islam memerintahkannya untuk berbakti dan menyayangi kedua orang tuanya. Sebagaimana hadits Rasulullah saw: “Tidaklah seorang muslim yang mempunyai dua anak perempuan yang sudah dewasa, kemudian dia berbuat baik kepada keduanya, kecuali mereka berdua akan memasukkannya ke dalam surga-Nya Allah.” (Disampaikan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 57: “Hasan lighairihi”) Sungguh islam datang dengan mengangkat derajat serta memuliakan wanita secara kaffah, bahkan setelah sudah menjadi seorang isteri pun islam tetap memuliakannya. Karena status isteri memperteguh lembaga keluarga. keutamaan menjadi seorang istri ialah memiliki kesempatan untuk menjadi pusat bagi kebahagiaan bagi suaminya jika ia mampu berbakti dan menyenangkan suami. “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417) III PEMBAHASAN Setelah munculnya gerakan feminisme, masyarakat memang tidak lagimenempatkan wanita sebagai makhluk lemah, nomor dua, yang memerlukan perlindungan. Demi kata “kesetaraan” para wanita rela melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh pria. Mulai dari merintis karir hingga menjadi pemimpin. Diera mirenial ini wanita mampu mengalahkan pria disegala hal yang dianggap hebat serta dikagumi. Feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksessan seperti punya penghasilan tinggi, gelar panjang, fasilitas mewah, dan lain sebagainya. Disadari atau tidak, femisime menciptakan gaya hidup materialistik dan hedonisme. Kesalahan berfikir para feminis adalah mereka menjadikan tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan bagi pria sebagai tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan
  • 6. bagi wanita. Misalnya, para feminis mengatakan seseorang wanita bisa dikatakan berhasil dan sukses jika mereka bisa menghasilkan uang, mempunyai kedudukan tinggi, mempunyai posisi yang tinggi, kuat secara fisik, dan lain-lain. Area yang menggambarkan betapa feminisme berpuluh tahun tidak berefek pada wanita adalah pornografi. Wanita banyak dijadikan objek iklan, model, film, maupun pekerja seks yang dapat menyumbangkan pajak yang besar bagi negara. Feminisme pun menyebabkan manusia menjadi para pemuja fisik, kemolekan dan kecantikan yang dijadikan aset dalam meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sebagai contoh perempuan Indonesia yang notabene berkulit kuning langsat diserbu dengan propaganda bahwa cantik itu berkulit putih, maka perempuan Indonesia berlomba membeli produk-produk pemutih kulit. Miliaran gadis berdiet keras dan menghabiskan uang untuk kosmetika dan fashion agar menarik lawan jenis dan tanpa disadari menjadi objek seks dan kegairahan pria. Wanita yang bekerja tidak semuanya dilatar belakangi oleh kondisi ekonomi. Walaupun mayoritas terpaksa oleh situasi, terkadang sebagian wanita bekerja dimasyarakat untuk mengabdi, menyalurkan hobi serta beradabtasi guna menambah informasi dan mengembangkan ilmu yang telah dimiliki. Namun, sisi negatifnya wanita tersebut lebih sering berkomunikasi dengan para lelaki selain dari keluarganya. Pepatah jawa mengatakan witing tresno jalaran soko kulino jika diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah "Cinta Tumbuh Karena Terbiasa". Terbiasa bertemu, terbiasa bersama, maka secara tidak langsung maka benih-benih cinta pun bisa tumbuh. Dan kemudian akan berlanjut menjadi terbiasa mencintai.. Maka yang dikhawatirkan ialah apabila wanita telah merasa nyaman dengan lelaki bukan mukhrimnya yang notabenya selalu bertemu setiap hari di tempat kerja. Jika prinsip wanita tersebut lemah, bisa ditebak hasilnya. Perzinahan lah yang terjadi. Standar kebahagiaan juga diukur dengan banyaknya materi dan kedudukan tinggi. Tinggnya antusiasme perempuan dalam bekerja nyatanya tidak diimbangi denga perlindungan dirinya ditempat kerja, sehingga kekerasan dan pelecehan seksual sering terjadi. Munculnya pelecehan seksual ditempat kerja karena dominasi pegawai laki-laki dari pada perempuan serta kentalnya budaya patriarki. Biasanya kasus pelecehan seksual terjadi pada wanita muda dan laki-laki dengan jabatan yang lebih tinggi. Dilema yang dialami seorang wanita karir ialah harus meninggalkan anak- anak mereka dibawah pengasuhan orang lain. Sehingga perkembangan dan pembentukan karakter anak tidak lagi didimonasi oleh sang ibu. Wajar jika anak lebih nyaman berada didekat pengasuhnya. Pada umumnya pilihan yang diambil adalah menitipkan anak kepada nenek dan kakeknya. Namun demikian memeliki resiko tersendiri, anak menjadi manja dan sedikit egois. Menitipkan pada babysitter seringkali tidak tanggung jawab, tidak telaten, tidak sabar atau sering bentak-bentak jika orang tua tidak berada dirumah. Bahkan ada pula yang melakukan kekerasan fisik pada anak. Menitipkan anak di daycare juga memiliki resiko yang kurang lebih sama seperti menitipkan anak pada babysitter. Wanita era milenial semakin banyak meninggalkan perannya sebagai seorang istri dan ibu karena bekerja, baik secara terpaksa maupun suka rela. Bekerjanya seorang istri di luar rumah menimbulkan efek buruk bagi stabilitas keharmonisan keluarga. Fokus dan perhatian yang seharusnya ditujukan kepada anak dan suaminya, kini dibagi untuk mengurusi pekerjaannya. Kebanyakan suami yang istrinya berkarir merasa sedih dan sakit hati apabila istrinya yang berkarir tidak ada di tengah-tengah keluarganya pada saat keluarganya memerlukan kehadiran mereka.
  • 7. Suami yang statusnya sebagai kepala keluarga sekaligus orang yang bertanggung jawab penuh untuk mencari nafkah akan merasa tersaingi dan tidak terpenuhi hak-haknya sebagai suami. Meskipun dengan bekerjanya seorang istri membuat beban suami menjadi lebih ringan, namun jika penghasilan istri lebih tinggi dari suami hal tersebut justru akan membuat suami merasa kehilangan harga dirinya dan karena itu keharmonisan pun memudar. Perkembangan teknologi pun turut mempengaruhi. Pengunaan media sosial yang tidak sehat menjadikan komunikasi antara suami dan istri menjadi kurang baik, karena memunculkan kecurigaan terhadap pasangan. Perceraian kini didominasi oleh gugatan wanita. Wanita yang mengajukan cerai biasanya mereka yang sudah mapan, punya pekerjaan sendiri dan bukan dari kalangan pendidikan rendah. Seorang istri yang sudah mandiri biasanya mulai atau bahkan menghilangi ketergantungan terhadap suami. Konfik antara suami dan isteri menyebabkan perang dingin. Hal ini karena suami mau memenangkan pendapat dan pendiriannya sendiri, sedangkan istri hanya mempertahankan keinginan dan kehendaknya sendiri. Akibatnya kebudayaan bisu terjadi dalam keluarga. Keluarga yang tanpa dialog dan komunikasi akan menumpukkan rasa frustasi dan rasa jengkel dalam jiwa anak-anak. Ternyata perhatian orangtua dengan memberikan kesenangan materi belum mampu menyentuh psikis anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal dan mewah Dampak terbesar bekerjanya seorang wanita ialah perhatiannya kepada anak- anak pun berkurang. Secara psikologis bekarjanya seorang ibu mempengaruhi tingkat kesabaran yang dipunyainya, baik dalam pekerjaan rumah sehari-harinya ataupun dalam menghadapi anak-anaknya. Efek dari hal tersebut membuat sang ibu akan mudah marah dan berkurang rasa pedulinya pada anak. Jika sang ibu tidak bisa mengontrol emosi, muncullah fenomena yang mengkhawatirkan, yaitu terjadinya tindak kekerasan terhadap anak-anak kecil berupa pukulan pada fisik. Ketika anak-anak sudah merasa bahwa diri mereka tidak lebih penting dari pekerjaan ibunya dan kerena itu mereka pun melakukan sejumlah kenakalan. Sebenarnya mereka hanya bertujuan untuk memancing perhatian dan kasih sayang ibunya. Apabila sang ibu tetap tak peduli dalam arti tetap asyik berkarir maka anak- anak akan frustasi dan kenakalan mereka akan diupayakan dilakukan sesering mungkin. Ditambah dengan semakin buruknya hubungan sang ibu dengan ayah hingga menyebabkan terjadinya perceraian maka kondisi anak semakin nestapa karena harapan mendapatkan kasih sayang secara lebih, menjadi pupus akibat berpisahnya ia dengan salah satu orangtuanya. Akibat selanjutnya bisa ditebak, frustasi. Sang nak akan berubah menjadi depresi. Ikatan antara ibu dan anak yang tidak lagi memberikan rasa aman, tidak adanya cinta dan kasih sayang orangtua dalam pengasuhan anak, atau kehilangan salah satu orangtua di masa kanak-kanak, hal ini akan menyebabkan anak- anak terperosok atau tersesat jalannya. Wajar bila di negara-negara asal feminisme enggan berkeluarga apalagi memiliki anak. Karena feminisme menguburkan fungsi ibu dalam rumah tangga. banyak studi-studi yang memperingatkan sulit untuk memadukan ibu dan karir sekaligus. Hal ini seolah wajar dimana pemerintah terkesan memberi jalan kepada kaum wanita dengan memberikan keluasan sehingga menciptakan para perempuan karir yang lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang anak, istri dan juga ibu bagi keluarganya, di lain sisi sebagian besar keluarga hidup dalam kemiskinan yang
  • 8. mengharuskan para wanita bekerja meninggalkan anak dan suami bahkan sampai ke luar negeri, yang tidak jarang terjebak pada human trafficking. Feminisme bukan bagian dari islam. Hakikatnya para muslimah dengan senang hati menerima ajarannya, namun islam dituduh ikut serta mendiskriminasi wanita. “Pemberdayaan perempuan”, “kesetaraan gender”, “kungkungan budaya patriarkhi” adalah sebagai propaganda yang tiada henti dijejalkan di benak-benak perempuan Islam. Dikesankan bahwa perempuan-perempuan muslimah yang menjaga kehormatan dan kesuciannya dengan tinggal di rumah adalah perempuan-perempuan terbelakang. Gencarnya arus feminisme membuat para muslimah era milenial mulai melupakan ajaran dan hukum Islam. Islam memandang dilema yang dihadapi wanita modern muncul akiabat pelanggaran terhadap peranan yang ditetapkan Islam. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa wanita mempunyai hak yang sama denga pria. Tetapi fitrah kewanitaan yang dipunyainya membedakan peranan wanita dalam bidang sosial Islam mengatur peranan wanita tersebut Pria dan wanita memang diciptakan berbeda. Diketahui akhir-akhir ini, otak pria dan wanita adalah rancangan sempurna dengan keunikan masing-masing. Wanita dan pria juga mempunyai kelemahan dan kelebihan yang, namun bukan berarti untuk dijadikan ajang pertandingan. Karena pada hakikatnya Allah menjadikan perbedaan itu untuk saling menyempurnakan. Oleh karena itu pandangan para feminisme yang ingin menyamakan pria dan wanita dalam semua hal adalah pandangan yang utopis, karena tidak sesuai dengan fakta. ِ‫اء‬َ‫س‬ِِّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫ُوا‬‫ب‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ٌ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬ ِ‫ال‬َ‫ج‬ ِِّ‫لر‬ِ‫ل‬ ٍ‫ْض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ ِ‫ب‬ ُ َّ‫اَلل‬ َ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ َّ‫اَلل‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ْأ‬‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ب‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ٌ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬ Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (an-nisa: 32) IV Kesimpulan Feminisme merupakan gerakan wanita umtuk membantah sistem sosial yang mengutamakan kaum lelaki dan memperjuang hak wanita yang paling asasi, seperti memilii harta, mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. Wanita era milenial saat ini memiliki peran ganda yang tidak ringan. Wanita harus berhati-hati menentukan posisi dan perannya, hingga tidak menjadi korban berbagai kepentingan individu dan kelompok. Realita diatas secara otomatis menimbulkan borok-borok, karena suatu perubahan selalu memerlukan pengorbanan. Runtuhnya tatanan keluarga sampai pada munculnya masyarakat yang sakit merupakan harga yang harus kita bayar demi melakukan sebuah perubahan yang terkesan prematur. Dan secara psikologis, anak yang terkena dampak utama dari feminisme era milenial. V Saran Pada dasarnya motivasi seseorang untuk bekerja ialah memenuhi kebutuhan. Islam tidak melarang wanita bekerja apalagi jika tujuannya untuk meringankan beban suami. Dimasyarakat sendiri tidak semua pekerjaan dilakukan oleh lelaki, ada beberapa pekerjaan yang dikhususkan untuk wanita seperti kebidanan, tata rias, disigner kebaya, dan lainnya. Masalah yang dikhawatirkan ialah apabila wanita lebih
  • 9. fokus pada pekerjaannya dan melalaikan kewajibannya dan fitrahnya sebagai seorang wanita. Jika kondisi yang teramat mendesak seorang wanita diperbolehkan bekerja ke luar rumah, namun tetap mengamalkan seluruh ajaran islam seperi, mendapatkan izin dari pihak keluarga, pekerjaan tersebut terhindar dari ikhtilath (berbaur dengan bukan mahram) khalwat (bersunyi-sunyi, menyendiri) dengan laki-laki asing menutup aurat secara sepurna, tidak sengaja melunak-lunakkan suara. Pecayalah bahwa Allah maha pemberi rezeki. Gaji yang kita dapat bukanlah semua hak kita. Bisa jadi Allah menitipkan rezeki orang lain melalui pendapatan kita. Allah mampu memberikan rezeki dengan kerja atau tanpa bekerja sekalipun. ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ْ‫ز‬ ِ‫ر‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Huud: 6) “Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada ilah (sesembahan yang berhak) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Fathir: 3) Jika wanita ingin menambah ekonomi dam memperkaya diri, sedekah adalah solusi terbaik. Karena sebagaimana yang telah dijabarkan, bekerjanya seorang wanita banyak memiliki dampak negatif. Sedangkan jika bersedekah Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 268) “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261 Jika tidak bekerja lantas apa kegiatan yang bermanfaat untuk wanita? Berdakwah. Dalam hidupnya, wanita juga wajib berda’wah dan menyerukan Islam. perlu digarisbawahi disini adalah pengkhususan da’wah wanita. Seorang wanita mempunyai keistimewaan penyampaian ”hati ke hati”. Peran pengemban da’wahnya lebih kepada masalah-masalah yang disitu melibatkan kaumnya, karena wanitalah yang lebih faham dalam hal-hal kewanitaan. Solusinya adalah penyesuaian letak pada kondisi di mana setiap individu dapat berfungsi secara bebas, dapat mengembangkan kediriannya secara komplet, serta dapat meningkatkan kepandaiannya sesuai dengan kapasitas dan karakternya masing- masing. Tidak memaksakan diri, juga terlalu berambisi.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Alkitab Bible online Al-Quran dan terjemah Arbaningsih, Dri. 2005. Kartini dari Sisi Lain. Jakarta: Kompas Arman, Akhukum Fillah. 2018. Ketaatanmu Dirindu. Yogyakarta: Diandra Kreatif Ropi, Ismatu & Jamhari. 2003. Citra Perempuan dalam Islam. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Yumitro, Gonda. 2017. Masalah Politik Dunia Islam. Yogyakarta: UMM pres Muslikhati, Siti. 2004. Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam. Jakarta: Gema Insani Press E-jurnal. Ulya Kencana. 2012. Wanita dalam Pandangan Agama dan Bangsa. Jurnal Manajemen Sinergi. Nurlaila dan Yolanda Mohunggo. Presepsi Wanita Karier Terhadap Konflik Pekerjaan dan Keluarga. Jurnal Pendidikan Sosiologi. Febriana Linggarwati Rusmayatun dan Nur Hidayah. 2016. Tinjauan Feminisme Mengenai Cerai Gugat Sebagai Akibat Pernihakan Dini (Studi Kasus Masyarakat Desa Karangpetir, Tambakan, Banyumas) Hurlock,E.B. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Kitab Stijarat Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press https://id.m.wikipedia.org/wiki/wanita diakses pada 01 Jan. 19 jam 09.10