SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Distopia City For All
Diskusi Revisi RTRW Kota Palu 2021-2041
WIDHYANTO MUTTAQIEN AHMAD
Ekonomi Politik Rencana Tata Ruang
1. City For All = semoga bukan jebakan diksi {yang mengacu pada komodifikasi ruang, the fittest win
out}
2. Bencana selalu menyingkap yang tersembunyi, termasuk penguasaan ruang kota, pendekatan sosio-
spasial menentukan apakah produksi ruang mulai dari perencanaan-pembangunan wilayah
didominasi oleh siapa
3. Belajar dari kasus Tsunami Aceh 2004, Gempa Jogja 2006, Gempa Lombok dan Palu 2018 mitigasi
bencana dalam penataan ruang menjadi bagian terpenting
4. Ruh desentralisasi (berpusat pada lokal, regional, nasional) sebagai aspek otoritatif di dalam
penataan ruang kendur, karena dominasi Pusat (juga perlu diperhatikan pengaturan ruang UU Cipta
Kerja)
5. Tata ruang mengatur sumberdaya yang terbatas, sehingga semestinya ruang kota diposisikan
sebagai sumberdaya bersama (the commons)
95
%
Salah
Alih
Fungsi
dan
Peruntukan
Ruang
Penyebab
Banyaknya
Korban
Jiwa
Tsunami
di
Kota
Palu
–
KOMIU.id
City for All adalah visi RPJMD
Sang Regulator
5 tahun
5 tahun
20 tahun
Masa Berlaku RTRW/RDTR dengan kesempatan revisi 5 tahun sekali
Walikota
DPRD
RTRW/RDTR
Distopia
Garap
Tambang
Emas,
Izin
Lingkungan
PT.
Citra
Palu
Mineral
Diduga
Melanggar
Hukum
-
Aktual.com
Pertambangan di Kawasan Rawan Bencana
Risiko kerugian Rp.615.973.705.658.879.000,-
Kerugian per tahun Rp. 619.973.000.000,-
Gempa Palu: 18.400.000.000.000,-
Distopia sering kali dicirikan dengan dehumanisasi, pemerintahan totaliter,
bencana lingkungan
Skenario Program dalam Ranperda
Sumber:LampiranIV.IndikasiProgram
RANCANGAN-TEKNOKRATIK-RPJMD-KOTA-PALU-TAHUN-2021-2026.pdf (palukota.go.id)
Business as Usual
Berbasis Mitigasi
City for All
138
35
?
KLHS RPJMD KLHS RDTR
1. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Kebencanaan dan perubahan iklim
perkotaan
1.Pengelolaan sampah
2. Degradasi lahan
3. Rawan bencana
4. Sumberdaya air bersih
5. Pengelolaan Sempadan Pantai
1. Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
rendah
1. Kehilangan mata pencaharian dan
tempat usaha
2. Alokasi ruang usaha baru
1. Ketenteraman, ketertiban umum dan
pelindungan masyarakat
2. Belum optimalnya tata kelola
pemerintahan
1. Kepastian hukum, status, dan peruntukan
lahan
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat
menurun
3. Pembangunan kembali daerah
terdampak
Skenario Strategis
Diolah
dari
KLHS
RPJMD
dan
RDTR
dengan
software
Micmac
Skenario Strategis Indikasi Program RTRW
1. Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana
2. Kapasitas Tata Kelola Pemda Dalam Mitigasi
Bencana
3. Tata guna lahan dan PZ
4. Pemulihan mata pencaharian
5. Pengelolaan Sumberdaya Air Bersih
6. Pengalokasian Ruang Usaha
7. Rehabilitasi Fasos Fasum
Quick Win Business Unusual
Business as Usual
138
Alokasi Sumberdaya Terbatas
Urban Commons
City for All = City as a Commons
Kondisi
Palu
Setahun
Setelah
Gempa
|
DestinAsian
Indonesia
Gempa
Bumi
di
Palu
dan
Donggala
Sebenarnya
Sudah
Diprediksi
–
IndependensI
TAMBANG
EMAS
DIPOBOYA
PALU
SUL-TENG:
TAMBANG
EMAS
POBOYA
SULTENG
(septianadikurnia811.blogspot.com)
RTRW = Ruang Tanpa Roh Warga.
Paradoks RTRW. Sistem kepemilikan ruang (tanah) di RI
milik pribadi (private good). Tata ruang gagal
mengedukasi ‘privat’ dengan ‘kepublikan’ lewat
peruntukan dan pemanfaatan ruang.
Kasus tambang Pobaya adalah contoh paling klasik
eksternalitas negatif sebagai akibat penggunaan lahan
tertentu di dekat penggunaan lahan lainnya — misalnya,
pencemaran dan degradasi kualitas dan kuantitas air
bersih.
RTRW dirancang untuk menghindari potensi
konsumsi ruang kota yang berlebihan (lapar tanah)
dan juga mengurangi (meskipun tidak berarti
menghindari) potensi persaingan dalam
penggunaan ruang kota.
City for All = City as a Commons
Before the city, there was the land. - William Cronon
Persaingan
menyebabkan terjadi
perampasan
”perambah, spekulan
tanah, dan lainnya yang
ingin membagi dan
menjual tanah
(terkadang secara legal,
terkadang ilegal) kepada
pemukim baru.
1. Permukiman ‘KUMIS” (urban squatter)
dikelola kolektif menjadi sumber daya
bersama (misalnya. tanah dan perumahan).
Saatnya membuat koperasi perumahan (ide
dari 1970-an, Walhi 1980-an)
2. Tata Kelola Perrkotaan dilakukan secara
kolaboratif
3. Reaktivasi sosial fungsi properti (bukan
‘hanya’ sebagai alat kepemilikan, mis.
Pemenuhan RTH privat 10%)
4. Memperbanyak ‘ruang ketiga’ (ruang
interaksi) dalam kawasan permukiman.
sebagai pengembangan ke arah urbanisme
(kita sering memberi label kampungan ke
orang, padahal ‘ruang kota’ sejati tidak
terbentuk)
Building Back Better
Menghindari penggusuran (best
practice Huntap Mandiri)
Tidak
Ingin
Jauh
dari
Pesisir,
Nelayan
Teluk
Palu
Inginkan
Relokasi
Mandiri
(voaindonesia.com)
City for All = City as a Commons
Before the city, there was the land. - William Cronon
Tidak
Ingin
Jauh
dari
Pesisir,
Nelayan
Teluk
Palu
Inginkan
Relokasi
Mandiri
(voaindonesia.com)
Tanah perkotaan di luar ‘privat’
sering (sebagian besar
infrastruktur kota) sebagai ‘open
access—seperti jalan- jalan,
plaza, dan taman menarik bagi
mereka “barang publik yang
tidak terorganisir”
1. Sebagai ruang pertukaran
pengetahuan
2. Ruang akumulasi modal
sosial.
3. Pembentuk kelas kreatif,
yang mengisi aktivitas
ruang urban
4. Pembentuk budaya kota,
sebagai ruang tampilan
dan pertunjukan budaya)
>>> manifestasinya dalam
indikasi program RTRW
Building Back Better
Menghindari perampasan ruang
public hanya untuk kepentingan
komersial
City For All.
Garap
Tambang
Emas,
Izin
Lingkungan
PT.
Citra
Palu
Mineral
Diduga
Melanggar
Hukum
-
Aktual.com
Sumber:
PENYUSUNAN
RENCANA
DETAIL
TATA
RUANG
(RDTR)Kota
Palu
Bwp
I
Provinsi
Sulawesi
TengahKonsultasi
Publik
1Jumat,
30
Agustus
2019
Ruang Ketiga sebagai bagian urban
commons
Pengarusutamaan
Mitigasi Bencana Dalam
Penataan Ruang
Hidup Dengan Risiko Bencana
Yusuf (2014) Perka BNPB No.02 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
Kasus Poboya
Dimensi local/komunitas
Hidup Dengan Risiko Bencana
7 Fokus Prioritas
1. Perkuatan kebijakan dan
kelembagaan
2. Pengkajian risiko dan
perencanaan terpadu
3. Pengembangan sistem informasi,
diklat dan logistik
4. Penanganan tematik kawasan
rawan bencana
5. Peningkatan efektivitas
pencegahan dan mitigasi
bencana
6. Perkuatan kesiapsiagaan dan
penanganan darurat bencana
7. Pengembangan sistem pemulihan
bencana
Sumber: BUKU KAJIAN KAPASITAS INDEKS KETAHANAN DAERAH (IKD), BNPB
4 Fokus Prioritas Sendai
Framework
1. Pemahaman risiko bencana
2. Memperkuat tata kelola risiko
bencana untuk mengelola
risiko bencana
3. Berinvestasi dalam
pengurangan risiko bencana
untuk ketahanan
4. Meningkatkan kesiapsiagaan
bencana, untuk «Building
Back Better» pada tahap
pemulihan, rehabilitasi dan
rekonstruksi
Chart_V5.indd (preventionweb.net)
Sumber Indikator Kota Tangguh:
1. Indeks Ketahanan Daerah (BNPB)
2. Ketahanan perubahan iklim dan Kota
Adipura (KLHK)
3. Draf Indikator Kota Tangguh
(BAPPENAS)
4. Kota Hijau dan Kotaku (Kemen PUPR)
5. SPM PB dan SPP (Kemendagri) 6. Kota
Sehat (Kemenkes)
6. Resilient City (Kemen ATR) 8.
Konvergensi API-PRB (KLHK, BNPB, dan
UNDP)
7. Kota Berketahanan Iklim (ACCRN-
Mercy Corps)
8. Kota Tangguh (Partners for Resilience)
10 Fokus Prioritas UNDRR
1. Organisasi dan Koordinasi
2. Pengkajian/Skenario Risiko
3. Rencana Keuangan dan
Anggaran
4. Pembangunan dan rancangan
kota yang tangguh
5. Kawasan Penyangga dan
penguatan Ekosistem
6. Kapasitas Kelembagaan
7. Kemampuan Komunitas
8. Infrastruktur Pelindung
9. Kesiapsiagaan dan tanggap
bencana
10. Perencanaan pemulihan pasca
bencana dan pembangunan
lebih baik
Hidup Dengan Risiko Bencana
UU 26/2007 Tentang Penataan Ruang
Muatan Mitigasi Bencana
Sumber: Presentasi Dr. Ir. Abdul Kamarzuki , MPM
Direktur Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional
padaRapat Koordinasi Lintas Sektor (2019)
Untuk Ranperda RTRW
pengarusutamaan
mitigasi telah tercantum
dalam paragraf dua,
pasal 52-67
Pasal 29
Kawasan pertambangan dan energi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 huruf c berupa wilayah
pertambangan yaitu kawasan pembangkitan tenaga
listrik seluas lebih kurang 18 (delapan belas) hektar di
Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Ulujadi, dan Kecamatan
Mantikulore.
Pasal 46
Zonasi PPK (Pusat Pelayanan Kota), SPPK (Sub Pusat
Pelayanan Kota), PL (Pusat Lingkungan) melarang
kegiartan pertambangan
Partisipasi Dalam
Pembuatan RTRW
Daftar Periksa Umum
1. Sudahkah rencana tersebut mencakup kondisi rona awal lingkungan
kota (misalnya, air tanah, tingkat pencemaran lingkungan, kapasitas
tanah, dll) dan menganalisis kapasitas kota?
2. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi dan mempertimbangkan
potensi konflik sosial dan lingkungan yang mungkin disebabkan oleh
investasi di masa depan dan signifikansinya?
3. Sudahkah rencana tersebut mencakup peta wilayah dengan risiko
bencana tinggi (misalnya, perubahan iklim, tsunami, banjir, dll)?
4. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi keberadaan Masyarakat
Adat dan memetakan wilayah mereka?
5. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi pilihan alternatif
(misalnya, teknologi, desain, dan lokasi alternatif, dll) untuk investasi
yang berpotensi mengeksploitasi sumber daya alam, menurunkan
kapasitas lingkungan, atau merusak kawasan sensitif?
6. Sudahkah rencana tersebut mempertimbangkan keberadaan warisan
budaya yang teridentifikasi maupun belum teridentifikasi?
Sumber: Kerangka Pengelolaan Lingkungan Dan Sosial (ESMF) Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat (2019), Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (PP 15/2010 Tentang
Penyelenggaraaan Penataan Ruang )
Daftar Pertanyaan Tentang
Hak Informasi Publik
Lihat(LampiranIiiPeraturanMenteriAgraria DanTataRuang/KepalaBadanPertanahanNasionalNomor1 Tahun2018 TentangPedomanPenyusunanRencanaTata
RuangWilayahProvinsi,KabupatenDanKota)
1. Melibatkan pemangku kepentingan yang terkena dampak langsung
2. Melibatkan pemangku kepentingan secara luas
3. Apakah tahapan konsultasi menyertakan cara berpartisipasi
a. pemberian pendapat, saran, dan usul;
b. pendampingan tenaga ahli;
c. bantuan teknis; dan
d. penyampaian informasi dan/atau pelaporan
4. Apakah terdapat penerjemahan ke bahasa dan media popular
(termasuk kode warna peta)
5. Apakah pilihan rentang waktu cukup untuk membuat keputusan
dengan keterwakilan berbagai pemangku kepentingan (termasuk
kepada kelompok kritis/penekan)
6. Metodologi
◦ Apakah partisipan memiliki kesadartahuan bahwa proses konsultasi
akan meningkatkan pengetahuan mereka terhadap dampak proyek,
bagaimana cara melakukan peningkatan kesadartahuan?
Metode konsultasi
1. Apakah setiap tahapan dalam partisipasi publik memiliki kesempatan untuk memengaruhi
keputusan yang dibuat? (bukan basa-basi)
2. Apakah dalam setiap tahapan dampak dan risiko dipresentasikan secara jelas
3. Jika terdapat konflik di pemangku kepentingan, apakah terdapat Pedoman Resolusi Konflik
yang dapat dirujuk
4. Apakah kekhawatiran yang diajukan oleh partisipan cukup dipertimbangkan / dimasukkan ke
dalam keputusan akhir / kondisi persetujuan?
5. Apakah terdapat peluang baru untuk trade-off atau kompensasi kepada orang-orang yang
terkena dampak diidentifikasi dan disepakati oleh masyarakat.
6. Apakah pembenaran dapat diterima jika kekhawatiran mereka tidak masuk ke dalam
keputusan akhir / kondisi persetujuan?
Catatan Penutup
1. Penyusunan pola ruang RTRW perlu mempertimbangkan aspek spatial justice.
a) Pembagian ruang yang berkeadilan bagi lingkungan/alam --> mempertimbangkan jasa
lingkungan dan mitigasi bencana serta bagi masyarakat -->ruang publik (RTH). Ini dianalisis
berdasarkan tingkat keamanan-nya terhadap bencana minimal pada masa berlakunya RTRW.
b) Pembagian ruang yang berkeadilan bagi masyarakat, artinya yang menjadi hak publik atau
masyarakat untuk mencari nafkah dari sisi ruang harus difasilitasi dan alokasikan sehingga
meminimalisir konflik.
2. Bicara dalam konteks DAS. Secara filosofis, masyarakat yang hidup dalam ruang lingkup DAS mereka
adalah saudara ekologis yaitu antara masyarakat yang tinggal di daerah hulu dan hilir. Masyarakat
diarahkan bekerjasama dalam upaya mitigasi untuk meminimalisir faktor banjir. Ini juga dapat
menjadi pertimbangan dalam melakukan penataan ruang. Jika antar kabupaten atau provinsi bisa
dilakukan secara terpadu.
3. Perlu merebut kembali ruang otonomi daerah yang dibuat mandul oleh sentralisasi
TERIMAKASIH
Kondisi
Palu
Setahun
Setelah
Gempa
|
DestinAsian
Indonesia

More Related Content

What's hot

Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupatenAndrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupatenAndrew Hidayat
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanOswar Mungkasa
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirPenataan Ruang
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahannandradr
 
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Andi Ishak
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruangYayasan CAPPA
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifRafi Perdana Setyo
 
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupNahdya Maulina
 
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahInd puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahMasyrifah Jazm
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Penataan Ruang
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahJoy Irman
 
Lokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puLokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puNendi Subakti
 
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014aswar hamzah
 

What's hot (19)

Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupatenAndrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pik
PikPik
Pik
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahan
 
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
Saragih 2011 (cap buruk perkebunan sawit berawal dan berakhir di penataan ruang)
 
Semarang 30% rth final
Semarang 30% rth finalSemarang 30% rth final
Semarang 30% rth final
 
Tugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu ismaTugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu isma
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
 
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahInd puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
 
Lokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puLokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau pu
 
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
 

Similar to Berikut beberapa pertanyaan untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan RTRW:1. Bagaimana proses dan mekanisme keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RTRW? Apakah ada undangan resmi untuk berpartisipasi?2. Siapa saja kelompok pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk kelompok rentan seperti masyarakat adat, nelayan, petani, perempuan? 3. Apa metode dan sarana keterlib

Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Elisa Sutanudjaja
 
(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.ppt(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.pptssuser8924bf
 
Penataan ruang-kota
Penataan ruang-kotaPenataan ruang-kota
Penataan ruang-kotaLyyzza Mambo
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionDix Ajus
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangRianuz Gombal
 
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdfafifsalim12
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1agunjul
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurPerpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurRafael Ryandika
 
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdf
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdfPerpres_60_Tahun_2020 (1).pdf
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdfamrilregar
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptx
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptxTUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptx
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptxbenakpuan
 
Pengembangan Kelembagaan Kawasan Lindung
Pengembangan Kelembagaan Kawasan LindungPengembangan Kelembagaan Kawasan Lindung
Pengembangan Kelembagaan Kawasan LindungTri Widodo W. UTOMO
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Indriati Dewi
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfAnonymousSMDZgs
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPanjiIndara
 

Similar to Berikut beberapa pertanyaan untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan RTRW:1. Bagaimana proses dan mekanisme keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RTRW? Apakah ada undangan resmi untuk berpartisipasi?2. Siapa saja kelompok pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk kelompok rentan seperti masyarakat adat, nelayan, petani, perempuan? 3. Apa metode dan sarana keterlib (20)

Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
 
(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.ppt(9) Penataan Ruang Kota.ppt
(9) Penataan Ruang Kota.ppt
 
Penataan ruang-kota
Penataan ruang-kotaPenataan ruang-kota
Penataan ruang-kota
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print version
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
 
Hutan Kota
Hutan KotaHutan Kota
Hutan Kota
 
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
 
3637 5191-1-sm
3637 5191-1-sm3637 5191-1-sm
3637 5191-1-sm
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
 
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurPerpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
 
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdf
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdfPerpres_60_Tahun_2020 (1).pdf
Perpres_60_Tahun_2020 (1).pdf
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptx
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptxTUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptx
TUGAS GEOGRAFI RTRW KELOMPOK 6.pptx
 
Pengembangan Kelembagaan Kawasan Lindung
Pengembangan Kelembagaan Kawasan LindungPengembangan Kelembagaan Kawasan Lindung
Pengembangan Kelembagaan Kawasan Lindung
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 

More from widhyanto muttaqien (20)

Modul dasar partisipasi
Modul dasar partisipasiModul dasar partisipasi
Modul dasar partisipasi
 
FPIC
FPICFPIC
FPIC
 
AI TM3 DKI
AI TM3 DKI AI TM3 DKI
AI TM3 DKI
 
Analisis sosial
Analisis sosialAnalisis sosial
Analisis sosial
 
Intoleransi masy risiko
Intoleransi masy risikoIntoleransi masy risiko
Intoleransi masy risiko
 
Menengok bumdes wma 2709
Menengok bumdes wma 2709Menengok bumdes wma 2709
Menengok bumdes wma 2709
 
Jenama tm3
Jenama tm3Jenama tm3
Jenama tm3
 
Webinar on ai
Webinar on aiWebinar on ai
Webinar on ai
 
Mengelola Relasi Digital: Leila Mona Ganiem
Mengelola Relasi Digital: Leila Mona GaniemMengelola Relasi Digital: Leila Mona Ganiem
Mengelola Relasi Digital: Leila Mona Ganiem
 
Relasi Sosial-Digital
Relasi Sosial-DigitalRelasi Sosial-Digital
Relasi Sosial-Digital
 
Sociopreneur dansoar
Sociopreneur dansoarSociopreneur dansoar
Sociopreneur dansoar
 
Sociopreneur
SociopreneurSociopreneur
Sociopreneur
 
Keamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan RestaurantKeamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan Restaurant
 
Bekasi berkelanjutan
Bekasi berkelanjutanBekasi berkelanjutan
Bekasi berkelanjutan
 
Laporan creata insos
Laporan creata insosLaporan creata insos
Laporan creata insos
 
Sosial budaya jelantah akhir
Sosial budaya jelantah akhirSosial budaya jelantah akhir
Sosial budaya jelantah akhir
 
Presentasi masyarakat rw 3
Presentasi  masyarakat rw 3Presentasi  masyarakat rw 3
Presentasi masyarakat rw 3
 
Presentasi Appreciative Inquiry oleh Widhyanto Muttaqien
Presentasi  Appreciative Inquiry oleh Widhyanto MuttaqienPresentasi  Appreciative Inquiry oleh Widhyanto Muttaqien
Presentasi Appreciative Inquiry oleh Widhyanto Muttaqien
 
Percakapan Dengan David Tobing
Percakapan Dengan David TobingPercakapan Dengan David Tobing
Percakapan Dengan David Tobing
 
bung!
bung!bung!
bung!
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (9)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

Berikut beberapa pertanyaan untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan RTRW:1. Bagaimana proses dan mekanisme keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RTRW? Apakah ada undangan resmi untuk berpartisipasi?2. Siapa saja kelompok pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk kelompok rentan seperti masyarakat adat, nelayan, petani, perempuan? 3. Apa metode dan sarana keterlib

  • 1. Distopia City For All Diskusi Revisi RTRW Kota Palu 2021-2041 WIDHYANTO MUTTAQIEN AHMAD
  • 2. Ekonomi Politik Rencana Tata Ruang 1. City For All = semoga bukan jebakan diksi {yang mengacu pada komodifikasi ruang, the fittest win out} 2. Bencana selalu menyingkap yang tersembunyi, termasuk penguasaan ruang kota, pendekatan sosio- spasial menentukan apakah produksi ruang mulai dari perencanaan-pembangunan wilayah didominasi oleh siapa 3. Belajar dari kasus Tsunami Aceh 2004, Gempa Jogja 2006, Gempa Lombok dan Palu 2018 mitigasi bencana dalam penataan ruang menjadi bagian terpenting 4. Ruh desentralisasi (berpusat pada lokal, regional, nasional) sebagai aspek otoritatif di dalam penataan ruang kendur, karena dominasi Pusat (juga perlu diperhatikan pengaturan ruang UU Cipta Kerja) 5. Tata ruang mengatur sumberdaya yang terbatas, sehingga semestinya ruang kota diposisikan sebagai sumberdaya bersama (the commons) 95 % Salah Alih Fungsi dan Peruntukan Ruang Penyebab Banyaknya Korban Jiwa Tsunami di Kota Palu – KOMIU.id City for All adalah visi RPJMD
  • 3. Sang Regulator 5 tahun 5 tahun 20 tahun Masa Berlaku RTRW/RDTR dengan kesempatan revisi 5 tahun sekali Walikota DPRD RTRW/RDTR
  • 4. Distopia Garap Tambang Emas, Izin Lingkungan PT. Citra Palu Mineral Diduga Melanggar Hukum - Aktual.com Pertambangan di Kawasan Rawan Bencana Risiko kerugian Rp.615.973.705.658.879.000,- Kerugian per tahun Rp. 619.973.000.000,- Gempa Palu: 18.400.000.000.000,- Distopia sering kali dicirikan dengan dehumanisasi, pemerintahan totaliter, bencana lingkungan
  • 5. Skenario Program dalam Ranperda Sumber:LampiranIV.IndikasiProgram RANCANGAN-TEKNOKRATIK-RPJMD-KOTA-PALU-TAHUN-2021-2026.pdf (palukota.go.id) Business as Usual Berbasis Mitigasi City for All 138 35 ? KLHS RPJMD KLHS RDTR 1. Pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Kebencanaan dan perubahan iklim perkotaan 1.Pengelolaan sampah 2. Degradasi lahan 3. Rawan bencana 4. Sumberdaya air bersih 5. Pengelolaan Sempadan Pantai 1. Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi rendah 1. Kehilangan mata pencaharian dan tempat usaha 2. Alokasi ruang usaha baru 1. Ketenteraman, ketertiban umum dan pelindungan masyarakat 2. Belum optimalnya tata kelola pemerintahan 1. Kepastian hukum, status, dan peruntukan lahan 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun 3. Pembangunan kembali daerah terdampak
  • 7. Skenario Strategis Indikasi Program RTRW 1. Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana 2. Kapasitas Tata Kelola Pemda Dalam Mitigasi Bencana 3. Tata guna lahan dan PZ 4. Pemulihan mata pencaharian 5. Pengelolaan Sumberdaya Air Bersih 6. Pengalokasian Ruang Usaha 7. Rehabilitasi Fasos Fasum Quick Win Business Unusual Business as Usual 138 Alokasi Sumberdaya Terbatas Urban Commons
  • 8. City for All = City as a Commons Kondisi Palu Setahun Setelah Gempa | DestinAsian Indonesia Gempa Bumi di Palu dan Donggala Sebenarnya Sudah Diprediksi – IndependensI TAMBANG EMAS DIPOBOYA PALU SUL-TENG: TAMBANG EMAS POBOYA SULTENG (septianadikurnia811.blogspot.com) RTRW = Ruang Tanpa Roh Warga. Paradoks RTRW. Sistem kepemilikan ruang (tanah) di RI milik pribadi (private good). Tata ruang gagal mengedukasi ‘privat’ dengan ‘kepublikan’ lewat peruntukan dan pemanfaatan ruang. Kasus tambang Pobaya adalah contoh paling klasik eksternalitas negatif sebagai akibat penggunaan lahan tertentu di dekat penggunaan lahan lainnya — misalnya, pencemaran dan degradasi kualitas dan kuantitas air bersih. RTRW dirancang untuk menghindari potensi konsumsi ruang kota yang berlebihan (lapar tanah) dan juga mengurangi (meskipun tidak berarti menghindari) potensi persaingan dalam penggunaan ruang kota.
  • 9. City for All = City as a Commons Before the city, there was the land. - William Cronon Persaingan menyebabkan terjadi perampasan ”perambah, spekulan tanah, dan lainnya yang ingin membagi dan menjual tanah (terkadang secara legal, terkadang ilegal) kepada pemukim baru. 1. Permukiman ‘KUMIS” (urban squatter) dikelola kolektif menjadi sumber daya bersama (misalnya. tanah dan perumahan). Saatnya membuat koperasi perumahan (ide dari 1970-an, Walhi 1980-an) 2. Tata Kelola Perrkotaan dilakukan secara kolaboratif 3. Reaktivasi sosial fungsi properti (bukan ‘hanya’ sebagai alat kepemilikan, mis. Pemenuhan RTH privat 10%) 4. Memperbanyak ‘ruang ketiga’ (ruang interaksi) dalam kawasan permukiman. sebagai pengembangan ke arah urbanisme (kita sering memberi label kampungan ke orang, padahal ‘ruang kota’ sejati tidak terbentuk) Building Back Better Menghindari penggusuran (best practice Huntap Mandiri) Tidak Ingin Jauh dari Pesisir, Nelayan Teluk Palu Inginkan Relokasi Mandiri (voaindonesia.com)
  • 10. City for All = City as a Commons Before the city, there was the land. - William Cronon Tidak Ingin Jauh dari Pesisir, Nelayan Teluk Palu Inginkan Relokasi Mandiri (voaindonesia.com) Tanah perkotaan di luar ‘privat’ sering (sebagian besar infrastruktur kota) sebagai ‘open access—seperti jalan- jalan, plaza, dan taman menarik bagi mereka “barang publik yang tidak terorganisir” 1. Sebagai ruang pertukaran pengetahuan 2. Ruang akumulasi modal sosial. 3. Pembentuk kelas kreatif, yang mengisi aktivitas ruang urban 4. Pembentuk budaya kota, sebagai ruang tampilan dan pertunjukan budaya) >>> manifestasinya dalam indikasi program RTRW Building Back Better Menghindari perampasan ruang public hanya untuk kepentingan komersial
  • 13. Hidup Dengan Risiko Bencana Yusuf (2014) Perka BNPB No.02 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana Kasus Poboya Dimensi local/komunitas
  • 14. Hidup Dengan Risiko Bencana 7 Fokus Prioritas 1. Perkuatan kebijakan dan kelembagaan 2. Pengkajian risiko dan perencanaan terpadu 3. Pengembangan sistem informasi, diklat dan logistik 4. Penanganan tematik kawasan rawan bencana 5. Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana 6. Perkuatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana 7. Pengembangan sistem pemulihan bencana Sumber: BUKU KAJIAN KAPASITAS INDEKS KETAHANAN DAERAH (IKD), BNPB 4 Fokus Prioritas Sendai Framework 1. Pemahaman risiko bencana 2. Memperkuat tata kelola risiko bencana untuk mengelola risiko bencana 3. Berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketahanan 4. Meningkatkan kesiapsiagaan bencana, untuk «Building Back Better» pada tahap pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi Chart_V5.indd (preventionweb.net) Sumber Indikator Kota Tangguh: 1. Indeks Ketahanan Daerah (BNPB) 2. Ketahanan perubahan iklim dan Kota Adipura (KLHK) 3. Draf Indikator Kota Tangguh (BAPPENAS) 4. Kota Hijau dan Kotaku (Kemen PUPR) 5. SPM PB dan SPP (Kemendagri) 6. Kota Sehat (Kemenkes) 6. Resilient City (Kemen ATR) 8. Konvergensi API-PRB (KLHK, BNPB, dan UNDP) 7. Kota Berketahanan Iklim (ACCRN- Mercy Corps) 8. Kota Tangguh (Partners for Resilience) 10 Fokus Prioritas UNDRR 1. Organisasi dan Koordinasi 2. Pengkajian/Skenario Risiko 3. Rencana Keuangan dan Anggaran 4. Pembangunan dan rancangan kota yang tangguh 5. Kawasan Penyangga dan penguatan Ekosistem 6. Kapasitas Kelembagaan 7. Kemampuan Komunitas 8. Infrastruktur Pelindung 9. Kesiapsiagaan dan tanggap bencana 10. Perencanaan pemulihan pasca bencana dan pembangunan lebih baik
  • 16. UU 26/2007 Tentang Penataan Ruang
  • 17. Muatan Mitigasi Bencana Sumber: Presentasi Dr. Ir. Abdul Kamarzuki , MPM Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional padaRapat Koordinasi Lintas Sektor (2019) Untuk Ranperda RTRW pengarusutamaan mitigasi telah tercantum dalam paragraf dua, pasal 52-67 Pasal 29 Kawasan pertambangan dan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c berupa wilayah pertambangan yaitu kawasan pembangkitan tenaga listrik seluas lebih kurang 18 (delapan belas) hektar di Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Ulujadi, dan Kecamatan Mantikulore. Pasal 46 Zonasi PPK (Pusat Pelayanan Kota), SPPK (Sub Pusat Pelayanan Kota), PL (Pusat Lingkungan) melarang kegiartan pertambangan
  • 19. Daftar Periksa Umum 1. Sudahkah rencana tersebut mencakup kondisi rona awal lingkungan kota (misalnya, air tanah, tingkat pencemaran lingkungan, kapasitas tanah, dll) dan menganalisis kapasitas kota? 2. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi dan mempertimbangkan potensi konflik sosial dan lingkungan yang mungkin disebabkan oleh investasi di masa depan dan signifikansinya? 3. Sudahkah rencana tersebut mencakup peta wilayah dengan risiko bencana tinggi (misalnya, perubahan iklim, tsunami, banjir, dll)? 4. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi keberadaan Masyarakat Adat dan memetakan wilayah mereka? 5. Sudahkah rencana tersebut mengidentifikasi pilihan alternatif (misalnya, teknologi, desain, dan lokasi alternatif, dll) untuk investasi yang berpotensi mengeksploitasi sumber daya alam, menurunkan kapasitas lingkungan, atau merusak kawasan sensitif? 6. Sudahkah rencana tersebut mempertimbangkan keberadaan warisan budaya yang teridentifikasi maupun belum teridentifikasi? Sumber: Kerangka Pengelolaan Lingkungan Dan Sosial (ESMF) Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (2019), Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (PP 15/2010 Tentang Penyelenggaraaan Penataan Ruang )
  • 20. Daftar Pertanyaan Tentang Hak Informasi Publik Lihat(LampiranIiiPeraturanMenteriAgraria DanTataRuang/KepalaBadanPertanahanNasionalNomor1 Tahun2018 TentangPedomanPenyusunanRencanaTata RuangWilayahProvinsi,KabupatenDanKota) 1. Melibatkan pemangku kepentingan yang terkena dampak langsung 2. Melibatkan pemangku kepentingan secara luas 3. Apakah tahapan konsultasi menyertakan cara berpartisipasi a. pemberian pendapat, saran, dan usul; b. pendampingan tenaga ahli; c. bantuan teknis; dan d. penyampaian informasi dan/atau pelaporan 4. Apakah terdapat penerjemahan ke bahasa dan media popular (termasuk kode warna peta) 5. Apakah pilihan rentang waktu cukup untuk membuat keputusan dengan keterwakilan berbagai pemangku kepentingan (termasuk kepada kelompok kritis/penekan) 6. Metodologi ◦ Apakah partisipan memiliki kesadartahuan bahwa proses konsultasi akan meningkatkan pengetahuan mereka terhadap dampak proyek, bagaimana cara melakukan peningkatan kesadartahuan?
  • 21. Metode konsultasi 1. Apakah setiap tahapan dalam partisipasi publik memiliki kesempatan untuk memengaruhi keputusan yang dibuat? (bukan basa-basi) 2. Apakah dalam setiap tahapan dampak dan risiko dipresentasikan secara jelas 3. Jika terdapat konflik di pemangku kepentingan, apakah terdapat Pedoman Resolusi Konflik yang dapat dirujuk 4. Apakah kekhawatiran yang diajukan oleh partisipan cukup dipertimbangkan / dimasukkan ke dalam keputusan akhir / kondisi persetujuan? 5. Apakah terdapat peluang baru untuk trade-off atau kompensasi kepada orang-orang yang terkena dampak diidentifikasi dan disepakati oleh masyarakat. 6. Apakah pembenaran dapat diterima jika kekhawatiran mereka tidak masuk ke dalam keputusan akhir / kondisi persetujuan?
  • 22. Catatan Penutup 1. Penyusunan pola ruang RTRW perlu mempertimbangkan aspek spatial justice. a) Pembagian ruang yang berkeadilan bagi lingkungan/alam --> mempertimbangkan jasa lingkungan dan mitigasi bencana serta bagi masyarakat -->ruang publik (RTH). Ini dianalisis berdasarkan tingkat keamanan-nya terhadap bencana minimal pada masa berlakunya RTRW. b) Pembagian ruang yang berkeadilan bagi masyarakat, artinya yang menjadi hak publik atau masyarakat untuk mencari nafkah dari sisi ruang harus difasilitasi dan alokasikan sehingga meminimalisir konflik. 2. Bicara dalam konteks DAS. Secara filosofis, masyarakat yang hidup dalam ruang lingkup DAS mereka adalah saudara ekologis yaitu antara masyarakat yang tinggal di daerah hulu dan hilir. Masyarakat diarahkan bekerjasama dalam upaya mitigasi untuk meminimalisir faktor banjir. Ini juga dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan penataan ruang. Jika antar kabupaten atau provinsi bisa dilakukan secara terpadu. 3. Perlu merebut kembali ruang otonomi daerah yang dibuat mandul oleh sentralisasi