Presentasi ini menyajikan penjelasan tentang Sistem Limfatik atau yang sering dikenal dengan istilah Getah Bening pada Manusia.
Semoga bermanfa'at.
Jika ada kesalahan.. Beritahu saya ya :)
Presentasi ini menyajikan penjelasan tentang Sistem Limfatik atau yang sering dikenal dengan istilah Getah Bening pada Manusia.
Semoga bermanfa'at.
Jika ada kesalahan.. Beritahu saya ya :)
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. SISTEM SARAF
Sistem Saraf merupakan
serangkaian mekanisme kerja
yang kompleks dan
berkesinambungan, yang
bertugas menghantarkan impuls
listrik yang terbentuk akibat
adanya suatu stimulus (rangsang).
Sel fungsional yang bekerja pada
sistem saraf adalah NEURON atau
Sel Saraf
3. NEURON
Unit fungsional
sistem saraf yang
terdiri dari badan sel
dan sitoplasma,
yang bekerja dengan
cara menghasilkan
potensial aksi dan
menjalarkan impuls
dari satu sel ke sel
berikutnya
4. 1
. B
a
d
a
n
sel/
perikarion
(CE
L
LB
O
D
Y
)
• merupakanbagian dari
neuronyangm
e
ngandung
nukleus(intisel)
• dapatdiibaratkansebagai
mesinyang
bertanggungjawabatas
kehidupanselyangberperan
dalamsintesisprotein
• T
erdiriatas:nucleus,
sitoplasma,neurofibrildan
m
e
m
bransel.
Bagian –bagian
Neuron :
5. Cellbody
terdiri dari :
a) NUCLEUS, merupakan inti dari
soma sel yang mengandung kromosom.
Kromosom terdiri dari rantai DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid). Kromosom
tidak langsung memiliki fungsi tertentu,
tetapi ia memiliki fungsi untuk
meramu/membuat protein tertentu.
Bagian dari kromosom disebut gen yang
terdiri dari protein tertentu yang
berbeda pada masing-masing individu
6. b) SITOPLASMA, cairan bening (seperti jelly) pada bagian
dalam neuron dan terdiri dari beberapa organ, antara lain
mitochondria,badan golgi dan REK,ribosom yang berperan
dalam sintesis protein.
c) NEURO FIBRIL, yaitu neurofilamen dan neurotubulus
d) MEMBRAN SEL, menyelubungi neuron. Terdiri dari
dua lapis molekul lemak (lipid),membran semipermeable (bisa
menyeleksi substansi yang boleh keluar masuk)
8. 2.DEN
DRIT
• berasal dari kata Yunani (dendron =
pohon).
• Dendrit merupakan perpanjangan
dari sitoplasma yang biasanya
berganda dan pendek, fungsinya
menghantar impuls ke sel tubuh.
ï‚¢ Permukaan dendrit penuh
dengan spina dendrit yang
dikhususkan untuk
menghubungkan dengan neuron
lain.
ï‚¢ Neurofibril dan badan Nissl
memanjang ke dalam dendrit
9. 3.Akson
• suatu prosesus tunggal yang lebih
panjang dari dendrit , berfungsi
menghantar impuls menjauhi badan
sel ke neuron lain dan sel lain (sel
otot, kelenjar).
• Semua akson dalam sistem saraf
perifer dibungkus oleh lapisan
Schwan
ï‚¢ Akson besar memiliki lapisan
dalam yang disebut mielin ,
suatu kompleks lipoprotein yang
dibentuk membrane plasma sel-
sel schwan
10. ï‚¢ Pada saraf perifer sel-sel schwan memielinisasi
akson dengan cara melingkarinya berbentuk
gulungan jelly.
ï‚¢ Mielin berfungsi sebagai isolator listrik dan
mempercepat hantaran impuls saraf.
ï‚¢ Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut pada
pertemuan axon dan soma sel
ï‚¢ Nodes of Ranvier, (baca: rahn vee yay) bagian
axon yang tidak diselubungi myelin dan tertanam
pada sitoplasma sel schwan.
11. •Terminal Buttons, bagian akhir dari axon yang berbentuk
sebagai kancing yang berfungsi melepaskan neurotransmitter
(dengan substansi transmitter yang berupa substansi kimiawi)
ke sinapsis.
•Synapses (sinapsis), jarak terdekat antara neuron yang satu
dengan yang lain dimana sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan.
Sinapsis adalah bagian yang menyambungkan terminal button
(sebagai sensor) dari sel pengirim ke bagian soma atau
membran dendrit sel penerima.
16. SEL PENDUKUNG SISTEM SARAF
• Sel pendukung (neuroglia) tidak turut serta dalam
menghantarkan impuls saraf,fungsinya:
• mengisi antar ruang,
• mendukung neuron,
• membentuk kerangka struktur,
• menyediakan mielin dan
• melangsungkan proses Fagosit.
• Jumlah sel pendukung jauh lebih banyak
dibandingkan sel saraf( sampai 10x)
18. A.ASTROCYTE/ASTROGLIA
jenis sel glia yang paling banyak terdapat dalam CNS, bentuknya
seperti bintang.
Peran :
• Memberikan dukungan secara fisik terhadap neuron (memperkuat rekatan glia
pada neuron)
• Membersihkan substansi-substansi yang tidak berguna di dalam otak
• Mengatur pencairan substansi kimia di sekeliling neuron.
• Melindungi sinapse untuk meminimalkan penyebaran pengaruh substansi
transmitter yang dilepaskan oleh terminal buttons
• Melindungi komunikasi antara neuron yang satu dengan yang lain agar tetap
bersifat privat (tidak tercampur aduk)
19.
20. B.
Oligodendroglia
• Fungsi Utama :
• Mendukung axon dan memproduksi
serat-serat myelin yang melindungi
axon yang satu dari axon yang lain
(beberapa axon tidak dilindungi oleh
myelin dan beberapa axon yang lain
hanya dilindungi oleh lapisan myelin
yang tipis).
• Fungsi Pendukung:
• Membentuk beberapa segmen
sekaligus dengan melilit axon dengan
beberapakali lilitan myelin sehingga
membentuk gelondong
21.
22. • Fungsi: fagosit untuk sel saraf yang
rusak
⦿ Fungsi: fagosit untuk sel saraf
yang rusak
23. 2. SEL SATELIT
• Merupakan Sel
pendukung dari PNS
• Fungsi :
Memberi dukungan
terhadap neuron-neuron
yang terletak di luar
CNS, terutama di saraf
(kumpulan axon di PNS)
dan organ-organ
pengindera.
24. 3. BLOOD –
BRAIN
BARRIER
Tanggul peredaran darah ke sistem saraf
pusat ini menunjukkan sifat soma sel neuron
yang selectively permeable (permiable yang
selektif)
25. Klasifikasi Neuron berdasarkan
Prosesnya (melibatkan jumlah soma) :
•Unipolar (pseudounipolar),
a) proses pada soma sel dilakukan oleh satu
dendrit dan satu neurit (axon) yang
pangkalnya bersatu sehingga seolah-olah
hanya ada 1 lanjutan/sambungan yang pada
ujungnya bercabang dua
b) Pada saraf perifer bisa sangat panjang dan
mencapai satu meter Contohnya adalah
saraf-saraf sensorik propiosepsi (posisi
tubuh).
c) Contoh lain saraf sensorik yang tidak panjang
adalah saraf yang ke organ dalam (viseral)
dan cita rasa.
26. •Bipolar,
• proses pada soma sel yang melibatkan satu
dendrit dan satu neurit yang asing-masing
berproses pada kedua ujung soma sel
• Contohnya saraf sensorik yang membawa
informasi penglihatan , penciuman,
keseimbangan dan pendengaran. Saraf di retina
membawa informasi dari retina ke sel ganglion ,
telinga sebelah dalam membentuk saraf no VIII
di koklea dan vestibular. Saraf penciuman juga
bipolar, berangkat dari lubang hidung (nasal
cavity) menuju ke saraf kranial no I
27.
28. •Multipolar,
•
• proses pada soma sel yang melibatkan
satu neurit dan banyak dendrit (seperti
anatomi neuron pada umumnya)
Contohnya saraf dari otak sebelah atas
turun ke tulang belakang dan kemudian
menyebar ke seluruh otot.
•Multipolar Interneuron,
• soma sel pada interneuron yang
prosesnya melibatkan banyak dendrit.
29.
30.
31. Klasifikasi
berdasarkan
Fungsi
Neuron :
Neuron diklasifikasi secara
fungsional berdasarkan arah
transmisi impulsnya.
• Neuron sensorik (aferen) ,
menghantarkan impuls listrik dari
reseptor pada kulit, organ indera atau
suatu organ internal ke SSP. Hampir
semua saraf sensorik unipolar; hanya
sebagian kecil yang bipolar.
• Neuron motorik menyampaikan
impuls dari SSP ke efektor. Biasanya
berbentuk multipolar. membawa
impuls keluar dari otak menuju tulang
belakang, selanjutnya ke efektor atau
target. Sebagian besar untuk mengirim
pesan agar terjadi kontraksi otot atau
sekresi kelenjar
33. Kelompok
Neuron :
NUKLEUS: kumpulan
badan sel neuron yang
terletak di dalam SSP
Ganglion: kumpulan
badan sel neuron yang
terletak di bagian luar
SSP dalam saraf perifer.
34. Kelompok Neuron :
Saraf: kumpulan prosesus sel saraf
(serabut) yang terletak di luar SSP
. Serabut
ini disatukan dan ditunjang oleh jaringan
ikat yang membawa pembuluh darah dan
pembuluh limfatik.
Saraf gabungan: sebagian besar dari
saraf perifer, saraf ini mengandung serabut
aferen & eferen yang termielinisasi dan yang
tidak termielinisasi.
35. Kelompok Neuron :
Traktus: kumpulan serabut saraf dalam
otak atau medula spinalis yang memiliki
origo dan tujuan sama
Kombisura: pita serabut saraf yang
menghubungkan sisi-sisi yang berkawanan
pada otak atau mesulla spinalis.
36. BAGIAN UTAMA SARAF :
Central Nervous System
(CNS).
CNS terletak di bagian tengkorak (otak) dan
tulang belakang (spinal cord).
Peripheral Nervous
System (PNS).
Meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam
tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial
dan saraf spinal yang menghubungkan otak
dan medulla spinalis dengan reseptor dan
afektor.
39. Sistem saraf
perifer
secara
fungsional
terbagi
menjadi :
1) Somatic Nervous System (Sistem
Saraf Somatis), yang mengatur interaksi
tubuh dengan lingkungan luar. Terdiri dari
dua macam saraf, yaitu:
1) Afferent Nerves (saraf aferen), yang
membawa input sensoris dari reseptor di
seluruh bagian tubuh, seperti kulit, kuping,
mata, yang kemudian akan diteruskan ke
CNS.
2) Efferent Nerves (saraf eferen), yang
membawa sinyal dari CNS menuju otot dan
kelenjar.
40. 2) Autonomic Nervous System (Sistem
Saraf Otonom), adalah bagian dari PNS yang
berfungsi mengatur kondisi internal hewan. Sistem
Saraf Otonom ini juga terdiri dari saraf aferen dan
eferen.
41. Saraf
Eferen
dalamsistem
saraf
otonom
terdiri dari:
a) Sympathetic Nerves (saraf simpatetik), yang
menstimulasi, mengorganisasi, dan
memobilisasi sumber-sumber energi
dalam tubuh untuk menghadapi situasi
yang menakutkan atau tidak
menyenangkan.
b) Parasymphatetic Nerves (saraf
parasimpatetik), yang menyimpan energi
dalam tubuh dan bereaksi dalam
menghadapi situasi yang menyenangkan
44. Sel saraf dalam keadaan
istirahat, mempertahankan
perbedaan potensial listrik
pada membrane sel diantara
bagian dalam sel dan cairan
ekstrasekuker di sekeliling sel.
tercipta oleh potensial difusi
(Na+ dan Ka+), permeabilitas
membran dan sifat
elektrogenik Pompa Na+-Ka+
A. POTENSIAL ISTIRAHAT
(potensial membran istirahat) :
45. B. POTENSIAL
KERJA .
Sel saraf dan sel otot bersifat axitable (peka
rangsang, yaitu mampu menciptakan sendiri
impuls elektrokimia di membrannya)
Serabut saraf mampu mengubah stimulus
mekanik dan kimia menjadi listrik
Setiap perubahan lingkungan (internal dan
eksternal) stimulus
Stimulus dapat bersifat fisik (gravitasi, tekanan,
suhu, cuaca), kimia ( komposisi cairan tubuh,
tekanan osmotic ) & listrik
Hanya sel saraf dan sel otot dapat mengalami
perubahan besar dalam permiabilitas
membrane pada ion Na+ dan K+.
46. Perubahan potensial dengan cepat. Potensial kerja
yaitu hasil dari depolarisasi membrane, diikuti oleh
repolarisasi, kembali ke potensial istirahat.
TAHAP ISTIRAHAT: merupakan potensial membran istirahat sebelum
potensialaksi selanjutnya
TAHAP DEPOLARISASI: membran permeable terhadap ion
Natrium ïƒ mengalir ke interior akson ïƒ potensial membran
meningkat cepat ke arah positif
TAHAP REPOLARISASI: saluran Natrium tertutupïƒ saluran Kalium
terbuka lebih besar dari biasanyaïƒ difusi cepat ion Kalium ke
eksteriorïƒ memulihkan potensial membran istirahat negatif yang
normal
47. C. IMPULS SARAF : Penyebar Luasan Potensi
Kerja.
D. KECEPATAN KONDUKSI : Dipengaruhi
oleh perbedaan arus listrik, perbedaan luas
penampang akson ( penampang kecil>
cepat)