SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DASAR PERTIMBANGAN
DASAR
MEKANISME
TATA TERTIB
Pemilihan Walinagari Antar Waktu melalui Musyawarah Desa
I. Dasar, Pasal 47 UU 6 Tahun 2014, yaitu
ayat (1), Sisa masa jabatan kepala desa yang diberhentikan lebih dari 1 tahun,
Bupati mengangkat PNS sebagai Penjabat Kepala Desa
ayat (2), Penjabat Kepala Desa melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan
hak Walinagari sampai dengan ditetapkannya Kepala Desa
Ayat (3), Kepala Desa dimaksud ayat (2) dipilih melalui Musyawarah Desa yang
memenuhi persyaratan calon Kepala Desa
Ayat (4), Musyawarah Desa dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan sejak Kepala
Desa diberhentikan
Ayat (5), Kepala Desa yang dipilih melalui musyawarah desa melaksanakan tugas
Kepala Desa sampai habis sisa masa jabatan Kepala Desa yang
diberhentikan.
Ayat (6), ketentuan lebih lanjut tentang musyawarah desa diatur dalam
Peraturan Pemerintah
Next
II. Mekanisme Musyawarah Desa khusus Pemilihan Kepala Desa
sesuai Pasal 45 PP 43 Tahun 2014 sbb : (1)
No Kegiatan Waktu Penjab
I. Persiapan
1 Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar
Waktu
Maks
15 hari
BAMUS
2 Pengajuan biaya pemilihan dengan beban APBNag
oleh Panitia Pemilihan kepada Penjabat Kepala Desa
Maks
30 hari
Panitia
3 Persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat Kepala
Desa
Maks
30 hari
Penjabat
Kades
4 Pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala
Desa
15 hari Panitia
5 Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi
bakal calon Kepala Desa
7 hari Panitia
6 Penetapan calon Kepala Desa Antar Waktu min 2
orang dan maks 3 orang, yang dimintakan
pengesahan musyawarah desa untuk dipilih dalam
musyawarah desa
Next
II. Mekanisme Musyawarah Desa khusus Pemilihan Kepala Desa sesuai Pasal
45 PP 43 Tahun 2014 sbb : (2)
No Kegiatan Waktu Penjab
II. Ketentuan Kegiatan Musyawarah Desa
1 Musyawarah Desa dipimpin oleh BAMUS, teknis
pelaksanaan pemilihannya dilakukan oleh Panitia
BAMUS
2 Pengesahan calon Kepala Desa yang berhak dipilih melalui
musyawarah mufakat atau pemungutan suara
Panitia
3 Pelaksanaan pemilihan oleh Panitia Pemilihan melalui
mekanisme yang telah disepakati
Panitia
4 Panitia Pemilihan melaporkan hasil pemilihan kepada
Musyawarah Desa
Panitia
5 Pengesahan Calon terpilih oleh musyawarah desa Panitia
6 Laporan hasil pemilihan kepada BAMUS berdasarkan
pengesahan Musyawarah Desa
7 hari Panitia
7 Laporan calon kepala desa terpilih kepada Bupati 7 hari BAMUS
8 Penerbitan Keputusan Bupati ttg Kades terpilih Maks 30 hari Bupati
9 Pelantikan Kepala Desa terpilih Maks 30 hari Bupati
Back
III. Tata tertib musyawarah desa berdasarkan Permendesa No 2 Tahun 2015
ttg Pedoman tata tertib dan mekanisme pengambilan keputusan
musyawarah desa.
1. Peserta Musyawarah Desa (Pasal 5)
a. Pemerintah Desa
b. BAMUS
c. Tokoh adat
d. Tokoh agama
e. Tokoh masyarakat
f. Tokoh pendidik
g. Perwakilan kelompok tani
h. Perwakilan kelompok nelayan
i. Perwakilan kelompok perajin
j. Perwakilan kelompok
perempuan
k. Perwakilan kelompok
pemerhati dan perlindungan
anak
l. Perwakilan kelompok
masyarakat miskin
m. dapat melibatkan unsur
masyarakat lain sesuai kondisi
sosial budaya masyarakat
2. Setiap unsur masyarakat sebagai peserta musyawarah Desa, melakukan
pemetaan aspirasi dan kebutuhan kelompok masyarakat yang diwakilinya
sebagai bahan yang dibawa ke forum Musyawarah Desa
3. Tata cara Penyiapan Musyawarah
a. Perencanaan Kegiatan
No Uraian Dasar
1 BAMUS dan Kepala Desa mempersiapkan Musyawarah Desa tak terduga,
pada tahun anggaran berjalan
Pasal
11
2 BAMUS menyelenggarakan rapat anggota untuk membahas dan
menetapkan:
a.Status urusan desa termasuk hal bersifat strategis
b.Rencana kegiatan dan RAB
idem
3 Rencana kegiatan meliputi
a. Pemetaan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
b. Panitia
c. Jadwal kegiatan
d. Tempat penyelenggaraan
e. Sarana/prasarana pendukung
f. Media pembahasan
g. Peserta, undangan dan pendamping
h. Pengolahan hasil musyawarah desa
Pasal 6
No Uraian Dasar
4. Panitia Musyawarah, diketuai oleh Sekretaris BAMUS, dibantu anggota
BAMUS, KPM Desa, Unsur masyarakat dan perangkat desa  bersifat
sukarela
Pasal 7
5. Sarana/prasarana pendukung dapat berupa kendaraan transportasi peserta,
konsumsi dan alat konsumsi, meja/kursi, tenda, pengeras suara, papan tulis,
ATK  disediakan secara swadaya gotong royong dan jika tidak bisa, BAMUS
meminta Pemerintah Desa menyediakan pembiayaan
Pasal 10
b. Penyusunan Bahan Pembahasan
No Uraian Dasar
I. KEGIATAN BAMUS
1. BAMUS menyurati Pemerintah Nagari perihal fasilitasi penyelenggaraan
musyawarah Desa, meliputi :
a.Penyiapan bahan musyawarah
b.Penyiapan biaya musyawarah
Pasal 12
2. BAMUS melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang hal
yang akan dibahas dalam musyawarah
3. BAMUS melakukan pemetaan aspirasi masyarakat terkait agenda bahasan Pasal 13
4. Berdasarkan masukan aspirasi tersebut, dilakukan rapat anggota untuk
merumuskan pandangan resmi BAMUS  dituangkan dalam BERITA ACARA
 menjadi pandangan resmi BAMUS dalam pembahasan musyawarah
(Lanjutan… Penyusunan Bahan Pembahasan )
No Uraian Dasar
II. KEGIATAN PEMERINTAH DESA
1. Mempersiapkan bahan musyawarah  disusun dengan memperhatikan
aturan hukum yang berlaku
Pasal 14
2. Dalam mempersiapkan bahan, Kades dapat membentuk tim dan berkonsultasi
dengan pakar atau tenaga ahli
3. Bahan dimaksud disampaikan Kades kepada BAMUS
c. Pembentukan dan penetapan panitia
No Uraian Dasar
1. BAMUS membentuk panitia sesuai rencana kegiatan sesuai maksud psl 6/9 Pasal 15
2. Panitia ditetapkan dengan Keputusan BAMUS  untuk 1 tahun atau sesuai
kebutuhan
d. Penyiapan jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana
No Uraian Dasar
1. Panitia menyiapkan jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana  sesuai
rencana yang telah ditetapkan
Pasal 16
2. BAMUS dapat mengubah rencana diatas  tetap didasarkan swadaya gotong
royong dan tanpa menambah jumlah biaya penyelenggaraan
e. Penyiapan Dana
No Uraian Dasar
1. Pemerintah Desa menyiapkan dana  berdasarkan RAB  dibiayai melalui
APBDesa  minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan musyawarah 
pembebanan pada dana cadangan APBDesa
Pasal 17
2. Pendanaan penyelenggaraan Musyawarah Desa menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari belanja operasional BAMUS  dipertanggungjawabkan
sesuai ketentuan perihal BAMUS
Pasal 18
c. Penyiapan susunan acara dan media pembahasan
Uraian Dasar
Susunan acara dan media pembahasan disiapkan Panitia musyawarah sesuai bahan
yang telah dipersiapkan Pemerintah Desa, berupa :
- Penggandaan dokumen
- penyiapan ringkasan materi
- pembuatan media tayang, dan
- Lain seusia kebutuhan dalam rencana kegiatan
Pasal 19
d. Pengundangan peserta, undangan dan pendamping
No Uraian Dasar
1. Peserta terdiri dari :
- Pemerintah Desa
- BAMUS, dan
- unsur masyarakat desa (Pasal 5) yang diundang secara resmi
Pasal 20
2. Undangan adalah, bukan warga desa  atas undangan Ketua BAMUS
3. Pendamping, dari SKPD, pendamping profesional, atau pihak ketiga  atas
undangan Ketua BAMUS
4. Panitia menetapkan jumlah peserta, undangan dan pendamping 
berdasarkan RAB yang telah ditetapkan
Pasal 21
5. Panitia melakukan registrasi peserta musyawarah  untuk unsur masyarakat
diutamakan yang berkepentingan dengan materi musyawarah
6. Panitia mempersiapkan undangan musyawarah  secara resmi & tidak resmi Pasal 22
Undangan resmi  kepada unsur masyarakat perorangan dan atau kelompok
masyarakat  tandan tangan Sekretaris BAMUS selaku ketua panitia
Undangan tak resmi  pengumuman terbuka melalui media komunikasi yang
ada didesa al: pengeras suara masjid, papan pengumuman, sms, e-mail, situs
laman (website) desa.
7. BAMUS menyampaikan undangan paling lambat 2 minggu sebelum hari dan
tanggal musyawarah
(Lanjutan …. Pengundangan peserta, undangan dan pendamping )
No Uraian Dasar
8. Musyawarah terbuka untuk umum dan tidak bersifat rahasia, setiap warga
desa berhak untuk hadir sebagai peserta
Pasal 23
9. Warga desa yang mendapat informasi tidak resmi dan berkehendak sebagai
peserta, harus mendaftarkan diri kepada Panitia paling lambat 7 hari sebelum
hari pelaksanaan musyawarah  ybs memiliki hak suara sama dengan peserta
yang diundang secara resmi  jika tidak meskipun ybs hadir maka tidak
memiliki hak suara sebagai peserta
10. Akibat undangan tidak resmi berdampak pada kelebihan jumlah peserta dan
masalah pembiayaan  Panitia musyawarah menggalang dukungan warga
desa berswadaya gotong royong memberikan sumbangan biaya
11. Kades, anggota BAMUS & perangkat desa jika berhalangan hadir harus
memberitahu ketidakhadirannnya dg alasan yang benar  diinformasikan
secara terbuka kepada peserta musyawarah
Pasal 24
Jika Kades berhalangan hadir, diwakilkan kepada Sekretaris Desa atau
perangkat desa  diberitahukan secara tertulis
4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (1)
No Uraian Dasar
a. Pimpinan, Sekretaris dan Pemandu Acara Musyawarah
1. Ketua BAMUS  pimpinan musyawarah Pasal 25
2. Sekretaris Musyawarah dan Pemandu musyawarah, dipilih dari anggota BAMUS,
unsur masyarakat dan atau KPMD yang merupakan bagian panitia musyawarah
3. Jika Ketua BAMUS berhalangan hadir  digantikan oleh wakil ketua atau anggota
BAMUS lainnya  ketidak hadiran dimaksud diberitahukan dengan alasan yang
benar  diinformasikan kepada peserta musyawarah
b. Pendaftaran peserta Pasal 26
1. Peserta harus menandatangani daftar hadir  dan musyawarah dapat dimulai jika
daftar hadir telah ditandatangani oleh 2/3 dari jumlah peserta yang diundang
2. Peserta yg telah menandatangani daftar hadir dapat meninggalkan tempat
musyawarah dengan izin pimpinan musyawarah & tidak mengganggu musyawarah.
c. Penjelasan susunan acara
Ketua Panitia membacakan susunan acara sebelum musyawarah dimulai  dan meminta
persetujuan peserta yang hadir  peserta dapat mengajukan usul perubahan dan jika
telah setujui peserta, diserahkan kepada pimpinan musyawarah untuk dimulai
Pasal 27
Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (2)
No Uraian Dasar
d. Penundaan Kegiatan
1. Jika peserta musyawarah beum mencukupi, Pimpinan harus melakukan penundaan
sampai batas waktu dilakukan pembukaan musyawarah  pengunduran waktu
maksimal 3 jam  jika belum terpenuhi juga, pimpinan musyawarah meminta
pertimbangan kepala desa atau pejabat yang mewakili, tokoh masyarakat dan
unsur pendamping  pimpinan menentukan batas maksimal 3 hari kemudian 
jika pada hari yang ditentukan tetap tidak tepenuhi jumlah peserta sesuai
ketentuan  musyawarah tetap dilanjutkan dengan dihadiri oleh peserta yang
ada.
Pasal 28
d. Penjelasan materi pembicaraan
Pimpinan musyawarah melakukan sbb :
a.Meminta Pemerintah Desa menjelaskan pokok bahasan sesuai materi
b.Meminta BAMUS menjelaskan pandangan resmi
c.Meminta unsur Pemda yang hadir menjelaskan pandangan resmi terhadap materi
bahasan
d.Meminta pihak-pihak dari luar desa yang terkait dengan materi bahasan
menyampaikan secara resmi kepentingan dan agendanya
Pasal 29
Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (3)
No Uraian Dasar
e. Tata Cara Permusyawaratan
1. Pimpinan musyawarah menjaga agar permusyawaratan berjalan sesuai aturan 
menjelaskan masalah pembicaraan, menunjukkan duduk persoalan,
mengembalikan pembicaraan kepada pokok persoalan dan menyimpulkan
pembicaraan peserta
Pasal 30
2. Jika pimpinan musyawarah ingin berbicara selaku peserta, untuk sementara
pimpinan musyawarah diserahkan kepada wakil ketua atau anggota BAMUS  ybs
pindah ke tempat peserta
3. Peserta tidak boleh diganggu dalam berbicara  Pimpinan musyawarah dapat
menentukan waktu peserta berbicara  memperingatkan dan meminta berhenti
peserta yang melampaui waktu berbicara yang telah ditentukan
Pasal 31
4. Jika ada peserta berbicara tak layak/mengganggu musyawarah, pimpinan melarang
tindakan yang bersangkutan  jika tidak diindahkan pimpinan meminta ybs
meninggalkan forum  jika tidak juga diindahkan, pimpinan meminta ybs
dikeluarkan secara paksa
Pasal 35
5. Jika kejadian luar biasa menggangu musyawarah, pimpinan dapat menutup atau
menunda musyawarah  dengan persetujuan peserta  lama penundaan tidak
lebih dari 24 jam
Pasal 36
Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (4)
No Uraian Dasar
f. Pendamping Desa
1. Pimpinan musyawarah dapat meminta pendamping desa dari SKPD, pendamping
profesional atau pihak ketiga  tidak punya hak suara yang bersifat memutuskan
Pasal 37
2. Tugas pendamping desa :
a.Memberikan informasi yang benar dan lengkap ttg pokok pembicaraan
b.Mengklarifikasi arah pembicaraan yang menyimpang dari materi bahasan
c.Membantu mencarikan jalan keluar
d.Mencegah terjadinya konflik dan pertentangan
g. Undangan, peninjau dan wartawan
1. Undangan, terdiri dari pihak yang diundang oleh ketua BAMUS dan warga desa
yang hadir atas undangan tidak resmi tapi tidak mendaftar.
Pasal 38
2. Undangan dapat berbicara atas persetujuan pimpinan tapi tidak punya hak suara
 disediakan tempat tersendiri
3. Peninjau dan wartawan hadir atas undangan ketua BAMUS  mendaftarkan
kehadiran ke panitia  bukti pendaftaran  tidak punya hak suara, hak bicara,
tidak boleh menyatakan sesuatu dalam bentuk perbuatan  tempat yang sama
dengan undangan
Pasal 39
5. Risalah, Catatan dan Laporan Singkat
No Uraian Dasar
1. Risalah adalah catatan secara lengkap dan berisi seluruh jalannya pembicaraan
serta dilengkapi catatan tentang :
a.hal-hal strategis yang dibahas
b.Hari dan tanggal musyawarah
c.Tempat musyawarah
d.Acara musyawarah
e.Waktu pembukaan dan penutupan
f.Pimpinan dan sekretaris musyawarah
g.Jumlah dan nama perserta musyawarah yang tanda tangan daftar hadir
h.Undangan yang hadir
RISALAH DISUSUN SEKRETARIS MUSYAWARAH
Pasal 41
2. Sekretaris Musyawarah dibantu Tim Perumus menyusun catatan (notulensi) dan
laporan singkat  ditandatangan sekretaris atau pimpinan
Pasal 43
3. Catatan, memuat pokok pembicaraan, kesimpulan, dan atau keputusan yang
dilengkapi risalah
4. Laporan singkat, memuat kesimpulan atau kepurusan rapat
5. Tim Perumus, berasal dari peserta musyawarah yang dipilih dan disepakati dalam
musyawarah
6. Penutupan Acara Musyawarah Desa
No Uraian Dasar
Penutupan musyawarah terlebih dahulu disampaikan catatan sementara dan
laporan singkat hasil musyawarah  disampaikan oleh Sekretaris musyawarah 
jika sebagian besar peserta menyepakati catatan sementara dan laporan singkat
dimaksud, dokumen dimaksud diubah menjadi catatan tetap dan laporan singkat
ditetapkan menjadi hasil musyawarah  ditandatangani oleh ; pimpinan
musyawarah, sekretaris musyawarah, kepala desa dan salah seorang wakil peserta
 Bila sudah dicapai keputusan, acara ditutup.
Pasal 44
7. Mekanisme pengambilan keputusan
No Uraian Dasar
Dalam bentuk Musyawarah mufakat atau suara terbanyak. Pasal
45
a. MUSYAWARAH MUFAKAT
1. Peserta diberi kesempatan memberi pendapat dan saran  pimpinan menyiapkan
rancangan keputusan yang mencerminkan pendapat musyawarah.
Pasal 46
2. Keputusan sah apabila dihadiri 2/3 peserta dari jumlah undangan yang telah
ditetapkan  disetujui seluruh peserta yang hadir
Pasal 47
No Uraian Dasar
Penutupan musyawarah terlebih dahulu disampaikan catatan sementara dan
laporan singkat hasil musyawarah  disampaikan oleh Sekretaris musyawarah 
jika sebagian besar peserta menyepakati catatan sementara dan laporan singkat
dimaksud, dokumen dimaksud diubah menjadi catatan tetap dan laporan singkat
ditetapkan menjadi hasil musyawarah  ditandatangani oleh ; pimpinan
musyawarah, sekretaris musyawarah, kepala desa dan salah seorang wakil peserta
 Bila sudah dicapai keputusan, acara ditutup.
Pasal 44
Lanjutan …. 7. Mekanisme pengambilan keputusan
No Uraian Dasar
b. SUARA TERBANYAK
1. Bila musyawarah mufakat tidak terpenuhi perbedaan pendapat Pasal 48
2. Dapat dilakukan secara terbuka  apabila menyangkuta kebijakan, atau rahasia
 bila menyangkut orang atau masalah lain yang ditentukan dalam musyawarah
Pasal 49
3 Keputusan sah bila dihadiri 2/3 dari jumlah peserta yang diundang  disetujui
oleh separuh tambah 1 (satu) orang dari jumlah peserta yang hadir  bila tidak
tercapai dalam 1 kali pemungutan suara  mengusahakan jalan keluar atau
pemungutan suara secara berjenjang
Pasal 50
4. Pemungutan suara berjenjang, untuk memperoleh 2 (dua) pilihan berdasarkan
peringkat suara terbanyak  dilanjutkan pemungutan suara untuk memperoleh
suara terbanyak (50 + 1)
5. Cara pemberian suara  lisan, mengangkat tangan, berdiri, tertulis atau cara lain
yang disepakati  dihitung secara langsung
Pasal 51
6. Peserta yang meninggalkan acara dianggap telah hadir  tidak berpengaruh pada
hasil keputusan
7. Bila hasil pemungutan suara tidak memnuhi ketentuan (50+1)  dilakukan
pemungutan ulang  waktu maksimal 24 jam  jika tidak juga memenuhi
ketentuan  pemungutan suara batal
Lanjutan …. 7. Mekanisme pengambilan keputusan – (SUARA TERBANYAK)
No Uraian Dasar
1. Pemberian suara secara rahasia  tertulis, tanpa mencantumkan nama, tanda
tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan
Pasal 52
2. Jika hasil pemungutan suara tidak memenuhi ketentuan  diulang sekali lagi
dalam musyawarah itu juga  bila tidak juga memenuhi ketentuan  dinyatakan
batal
SETIAP KEPUTUSAN MUSYAWARAH MENGIKAT SEMUA PIHAK YANG TERKAIT DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 53
8. Tata Cara Penetapan Keputusan
No Uraian Dasar
1. Hasil keputusan musyawarh dituangkan dalam Berita Acara  ditandatangani oleh
Ketua BAMUS, Kepala Desa dan salah seorang perwakilan peserta  lampirkan
catatan tetap dan laporan singkat
Pasal 54
2. Jika Ketua BAMUS berhalangan, ditandatangani oleh pimpinan Musyawarah  bila
kepala desa berhalangan  ditandatangani oleh yang mewakili kepada desa sesuai
penunjukan secara tertulis
10. Penyelesaian Perselisihan
No Uraian Dasar
Keputusan hasil musyawarah, menjadi dasar bagi BAMUS dan Kepala Desa dalam
menetapkan kebijakan Pemerintah Desa  berupa Peraturan Desa
Pasal 55
9. Tindak Lanjut Keputusan Musyawarah
No Uraian Dasar
Jika terjadi perselisihan sebagai dampak ketidaksepakatan antar peserta 
penyelesaiannya difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat  bersifat final ditetapkan
dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat terkait
Pasal 56

More Related Content

What's hot

Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaYudhi Aldriand
 
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...Embi Gandaria
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatNene Mulyana
 
Permendagri nomor 113 tahun 2014
Permendagri nomor 113 tahun 2014Permendagri nomor 113 tahun 2014
Permendagri nomor 113 tahun 2014Rumah Kolaborasi
 
Perdes pencalonan
Perdes pencalonan Perdes pencalonan
Perdes pencalonan Jusa Erza
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Aji Sahdi Sutisna
 
Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014Rumah Kolaborasi
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Rumah Kolaborasi
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 

What's hot (15)

Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
 
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...
Peraturan menteri-dalam-negeri-republik-indonesia-nomor-112-tahun-2014-tentan...
 
#Bpd dan kelembagaan andyka
#Bpd dan kelembagaan andyka#Bpd dan kelembagaan andyka
#Bpd dan kelembagaan andyka
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
 
Permendagri nomor 113 tahun 2014
Permendagri nomor 113 tahun 2014Permendagri nomor 113 tahun 2014
Permendagri nomor 113 tahun 2014
 
Perdes pencalonan
Perdes pencalonan Perdes pencalonan
Perdes pencalonan
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Bpd
BpdBpd
Bpd
 
Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014
 
Perbub 44 th 2018 bpd
Perbub 44 th 2018 bpdPerbub 44 th 2018 bpd
Perbub 44 th 2018 bpd
 
Permendesa pdtt no.2 th.2015
Permendesa pdtt no.2 th.2015Permendesa pdtt no.2 th.2015
Permendesa pdtt no.2 th.2015
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015
 

Similar to OPTIMASI MUSYAWARAH

Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaKantor Desa Junwangi
 
Permendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPermendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPajeg Lempung
 
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaPermendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaAngling Darma
 
Permendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPermendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPajeg Lempung
 
Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 ahmadefendi19
 
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKA
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKATATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKA
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKAAbimanyuRaychan
 
17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desakeuangandesa
 
Permendagri No. 112 Tahun 2014
Permendagri No. 112 Tahun 2014 Permendagri No. 112 Tahun 2014
Permendagri No. 112 Tahun 2014 ahmadefendi19
 
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desaBPD Ajakkang
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...iniPurwokerto
 
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesPresentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesSalim SAg
 
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptx
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptxpembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptx
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptxssuser54271d
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)edi pribadi
 

Similar to OPTIMASI MUSYAWARAH (20)

Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
 
Permendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPermendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desa
 
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaPermendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
 
Permendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPermendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdes
 
Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015
 
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKA
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKATATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKA
TATA TERTIB BPD DESA DATARNANGKA
 
17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa
 
Permendagri No. 112 Tahun 2014
Permendagri No. 112 Tahun 2014 Permendagri No. 112 Tahun 2014
Permendagri No. 112 Tahun 2014
 
Permendagri no.112 tahun 2014
Permendagri no.112 tahun 2014Permendagri no.112 tahun 2014
Permendagri no.112 tahun 2014
 
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-tahun-2014-tentang-pemilihan-kepala-desa
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
 
Materi musdes
Materi musdesMateri musdes
Materi musdes
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
 
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversiTatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
 
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesPresentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
 
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptx
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptxpembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptx
pembentukan PEMBENTUKAN PANITIA PPKD.pptx
 
Bpd 2019 Sukabumi
Bpd 2019 SukabumiBpd 2019 Sukabumi
Bpd 2019 Sukabumi
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (9)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

OPTIMASI MUSYAWARAH

  • 3. Pemilihan Walinagari Antar Waktu melalui Musyawarah Desa I. Dasar, Pasal 47 UU 6 Tahun 2014, yaitu ayat (1), Sisa masa jabatan kepala desa yang diberhentikan lebih dari 1 tahun, Bupati mengangkat PNS sebagai Penjabat Kepala Desa ayat (2), Penjabat Kepala Desa melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan hak Walinagari sampai dengan ditetapkannya Kepala Desa Ayat (3), Kepala Desa dimaksud ayat (2) dipilih melalui Musyawarah Desa yang memenuhi persyaratan calon Kepala Desa Ayat (4), Musyawarah Desa dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan sejak Kepala Desa diberhentikan Ayat (5), Kepala Desa yang dipilih melalui musyawarah desa melaksanakan tugas Kepala Desa sampai habis sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikan. Ayat (6), ketentuan lebih lanjut tentang musyawarah desa diatur dalam Peraturan Pemerintah Next
  • 4. II. Mekanisme Musyawarah Desa khusus Pemilihan Kepala Desa sesuai Pasal 45 PP 43 Tahun 2014 sbb : (1) No Kegiatan Waktu Penjab I. Persiapan 1 Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu Maks 15 hari BAMUS 2 Pengajuan biaya pemilihan dengan beban APBNag oleh Panitia Pemilihan kepada Penjabat Kepala Desa Maks 30 hari Panitia 3 Persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat Kepala Desa Maks 30 hari Penjabat Kades 4 Pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala Desa 15 hari Panitia 5 Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon Kepala Desa 7 hari Panitia 6 Penetapan calon Kepala Desa Antar Waktu min 2 orang dan maks 3 orang, yang dimintakan pengesahan musyawarah desa untuk dipilih dalam musyawarah desa Next
  • 5. II. Mekanisme Musyawarah Desa khusus Pemilihan Kepala Desa sesuai Pasal 45 PP 43 Tahun 2014 sbb : (2) No Kegiatan Waktu Penjab II. Ketentuan Kegiatan Musyawarah Desa 1 Musyawarah Desa dipimpin oleh BAMUS, teknis pelaksanaan pemilihannya dilakukan oleh Panitia BAMUS 2 Pengesahan calon Kepala Desa yang berhak dipilih melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara Panitia 3 Pelaksanaan pemilihan oleh Panitia Pemilihan melalui mekanisme yang telah disepakati Panitia 4 Panitia Pemilihan melaporkan hasil pemilihan kepada Musyawarah Desa Panitia 5 Pengesahan Calon terpilih oleh musyawarah desa Panitia 6 Laporan hasil pemilihan kepada BAMUS berdasarkan pengesahan Musyawarah Desa 7 hari Panitia 7 Laporan calon kepala desa terpilih kepada Bupati 7 hari BAMUS 8 Penerbitan Keputusan Bupati ttg Kades terpilih Maks 30 hari Bupati 9 Pelantikan Kepala Desa terpilih Maks 30 hari Bupati Back
  • 6. III. Tata tertib musyawarah desa berdasarkan Permendesa No 2 Tahun 2015 ttg Pedoman tata tertib dan mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa. 1. Peserta Musyawarah Desa (Pasal 5) a. Pemerintah Desa b. BAMUS c. Tokoh adat d. Tokoh agama e. Tokoh masyarakat f. Tokoh pendidik g. Perwakilan kelompok tani h. Perwakilan kelompok nelayan i. Perwakilan kelompok perajin j. Perwakilan kelompok perempuan k. Perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan anak l. Perwakilan kelompok masyarakat miskin m. dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai kondisi sosial budaya masyarakat
  • 7. 2. Setiap unsur masyarakat sebagai peserta musyawarah Desa, melakukan pemetaan aspirasi dan kebutuhan kelompok masyarakat yang diwakilinya sebagai bahan yang dibawa ke forum Musyawarah Desa 3. Tata cara Penyiapan Musyawarah a. Perencanaan Kegiatan No Uraian Dasar 1 BAMUS dan Kepala Desa mempersiapkan Musyawarah Desa tak terduga, pada tahun anggaran berjalan Pasal 11 2 BAMUS menyelenggarakan rapat anggota untuk membahas dan menetapkan: a.Status urusan desa termasuk hal bersifat strategis b.Rencana kegiatan dan RAB idem 3 Rencana kegiatan meliputi a. Pemetaan aspirasi dan kebutuhan masyarakat b. Panitia c. Jadwal kegiatan d. Tempat penyelenggaraan e. Sarana/prasarana pendukung f. Media pembahasan g. Peserta, undangan dan pendamping h. Pengolahan hasil musyawarah desa Pasal 6
  • 8. No Uraian Dasar 4. Panitia Musyawarah, diketuai oleh Sekretaris BAMUS, dibantu anggota BAMUS, KPM Desa, Unsur masyarakat dan perangkat desa  bersifat sukarela Pasal 7 5. Sarana/prasarana pendukung dapat berupa kendaraan transportasi peserta, konsumsi dan alat konsumsi, meja/kursi, tenda, pengeras suara, papan tulis, ATK  disediakan secara swadaya gotong royong dan jika tidak bisa, BAMUS meminta Pemerintah Desa menyediakan pembiayaan Pasal 10 b. Penyusunan Bahan Pembahasan No Uraian Dasar I. KEGIATAN BAMUS 1. BAMUS menyurati Pemerintah Nagari perihal fasilitasi penyelenggaraan musyawarah Desa, meliputi : a.Penyiapan bahan musyawarah b.Penyiapan biaya musyawarah Pasal 12 2. BAMUS melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang hal yang akan dibahas dalam musyawarah 3. BAMUS melakukan pemetaan aspirasi masyarakat terkait agenda bahasan Pasal 13 4. Berdasarkan masukan aspirasi tersebut, dilakukan rapat anggota untuk merumuskan pandangan resmi BAMUS  dituangkan dalam BERITA ACARA  menjadi pandangan resmi BAMUS dalam pembahasan musyawarah
  • 9. (Lanjutan… Penyusunan Bahan Pembahasan ) No Uraian Dasar II. KEGIATAN PEMERINTAH DESA 1. Mempersiapkan bahan musyawarah  disusun dengan memperhatikan aturan hukum yang berlaku Pasal 14 2. Dalam mempersiapkan bahan, Kades dapat membentuk tim dan berkonsultasi dengan pakar atau tenaga ahli 3. Bahan dimaksud disampaikan Kades kepada BAMUS c. Pembentukan dan penetapan panitia No Uraian Dasar 1. BAMUS membentuk panitia sesuai rencana kegiatan sesuai maksud psl 6/9 Pasal 15 2. Panitia ditetapkan dengan Keputusan BAMUS  untuk 1 tahun atau sesuai kebutuhan d. Penyiapan jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana No Uraian Dasar 1. Panitia menyiapkan jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana  sesuai rencana yang telah ditetapkan Pasal 16 2. BAMUS dapat mengubah rencana diatas  tetap didasarkan swadaya gotong royong dan tanpa menambah jumlah biaya penyelenggaraan
  • 10. e. Penyiapan Dana No Uraian Dasar 1. Pemerintah Desa menyiapkan dana  berdasarkan RAB  dibiayai melalui APBDesa  minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan musyawarah  pembebanan pada dana cadangan APBDesa Pasal 17 2. Pendanaan penyelenggaraan Musyawarah Desa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari belanja operasional BAMUS  dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan perihal BAMUS Pasal 18 c. Penyiapan susunan acara dan media pembahasan Uraian Dasar Susunan acara dan media pembahasan disiapkan Panitia musyawarah sesuai bahan yang telah dipersiapkan Pemerintah Desa, berupa : - Penggandaan dokumen - penyiapan ringkasan materi - pembuatan media tayang, dan - Lain seusia kebutuhan dalam rencana kegiatan Pasal 19
  • 11. d. Pengundangan peserta, undangan dan pendamping No Uraian Dasar 1. Peserta terdiri dari : - Pemerintah Desa - BAMUS, dan - unsur masyarakat desa (Pasal 5) yang diundang secara resmi Pasal 20 2. Undangan adalah, bukan warga desa  atas undangan Ketua BAMUS 3. Pendamping, dari SKPD, pendamping profesional, atau pihak ketiga  atas undangan Ketua BAMUS 4. Panitia menetapkan jumlah peserta, undangan dan pendamping  berdasarkan RAB yang telah ditetapkan Pasal 21 5. Panitia melakukan registrasi peserta musyawarah  untuk unsur masyarakat diutamakan yang berkepentingan dengan materi musyawarah 6. Panitia mempersiapkan undangan musyawarah  secara resmi & tidak resmi Pasal 22 Undangan resmi  kepada unsur masyarakat perorangan dan atau kelompok masyarakat  tandan tangan Sekretaris BAMUS selaku ketua panitia Undangan tak resmi  pengumuman terbuka melalui media komunikasi yang ada didesa al: pengeras suara masjid, papan pengumuman, sms, e-mail, situs laman (website) desa. 7. BAMUS menyampaikan undangan paling lambat 2 minggu sebelum hari dan tanggal musyawarah
  • 12. (Lanjutan …. Pengundangan peserta, undangan dan pendamping ) No Uraian Dasar 8. Musyawarah terbuka untuk umum dan tidak bersifat rahasia, setiap warga desa berhak untuk hadir sebagai peserta Pasal 23 9. Warga desa yang mendapat informasi tidak resmi dan berkehendak sebagai peserta, harus mendaftarkan diri kepada Panitia paling lambat 7 hari sebelum hari pelaksanaan musyawarah  ybs memiliki hak suara sama dengan peserta yang diundang secara resmi  jika tidak meskipun ybs hadir maka tidak memiliki hak suara sebagai peserta 10. Akibat undangan tidak resmi berdampak pada kelebihan jumlah peserta dan masalah pembiayaan  Panitia musyawarah menggalang dukungan warga desa berswadaya gotong royong memberikan sumbangan biaya 11. Kades, anggota BAMUS & perangkat desa jika berhalangan hadir harus memberitahu ketidakhadirannnya dg alasan yang benar  diinformasikan secara terbuka kepada peserta musyawarah Pasal 24 Jika Kades berhalangan hadir, diwakilkan kepada Sekretaris Desa atau perangkat desa  diberitahukan secara tertulis
  • 13. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (1) No Uraian Dasar a. Pimpinan, Sekretaris dan Pemandu Acara Musyawarah 1. Ketua BAMUS  pimpinan musyawarah Pasal 25 2. Sekretaris Musyawarah dan Pemandu musyawarah, dipilih dari anggota BAMUS, unsur masyarakat dan atau KPMD yang merupakan bagian panitia musyawarah 3. Jika Ketua BAMUS berhalangan hadir  digantikan oleh wakil ketua atau anggota BAMUS lainnya  ketidak hadiran dimaksud diberitahukan dengan alasan yang benar  diinformasikan kepada peserta musyawarah b. Pendaftaran peserta Pasal 26 1. Peserta harus menandatangani daftar hadir  dan musyawarah dapat dimulai jika daftar hadir telah ditandatangani oleh 2/3 dari jumlah peserta yang diundang 2. Peserta yg telah menandatangani daftar hadir dapat meninggalkan tempat musyawarah dengan izin pimpinan musyawarah & tidak mengganggu musyawarah. c. Penjelasan susunan acara Ketua Panitia membacakan susunan acara sebelum musyawarah dimulai  dan meminta persetujuan peserta yang hadir  peserta dapat mengajukan usul perubahan dan jika telah setujui peserta, diserahkan kepada pimpinan musyawarah untuk dimulai Pasal 27
  • 14. Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (2) No Uraian Dasar d. Penundaan Kegiatan 1. Jika peserta musyawarah beum mencukupi, Pimpinan harus melakukan penundaan sampai batas waktu dilakukan pembukaan musyawarah  pengunduran waktu maksimal 3 jam  jika belum terpenuhi juga, pimpinan musyawarah meminta pertimbangan kepala desa atau pejabat yang mewakili, tokoh masyarakat dan unsur pendamping  pimpinan menentukan batas maksimal 3 hari kemudian  jika pada hari yang ditentukan tetap tidak tepenuhi jumlah peserta sesuai ketentuan  musyawarah tetap dilanjutkan dengan dihadiri oleh peserta yang ada. Pasal 28 d. Penjelasan materi pembicaraan Pimpinan musyawarah melakukan sbb : a.Meminta Pemerintah Desa menjelaskan pokok bahasan sesuai materi b.Meminta BAMUS menjelaskan pandangan resmi c.Meminta unsur Pemda yang hadir menjelaskan pandangan resmi terhadap materi bahasan d.Meminta pihak-pihak dari luar desa yang terkait dengan materi bahasan menyampaikan secara resmi kepentingan dan agendanya Pasal 29
  • 15. Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (3) No Uraian Dasar e. Tata Cara Permusyawaratan 1. Pimpinan musyawarah menjaga agar permusyawaratan berjalan sesuai aturan  menjelaskan masalah pembicaraan, menunjukkan duduk persoalan, mengembalikan pembicaraan kepada pokok persoalan dan menyimpulkan pembicaraan peserta Pasal 30 2. Jika pimpinan musyawarah ingin berbicara selaku peserta, untuk sementara pimpinan musyawarah diserahkan kepada wakil ketua atau anggota BAMUS  ybs pindah ke tempat peserta 3. Peserta tidak boleh diganggu dalam berbicara  Pimpinan musyawarah dapat menentukan waktu peserta berbicara  memperingatkan dan meminta berhenti peserta yang melampaui waktu berbicara yang telah ditentukan Pasal 31 4. Jika ada peserta berbicara tak layak/mengganggu musyawarah, pimpinan melarang tindakan yang bersangkutan  jika tidak diindahkan pimpinan meminta ybs meninggalkan forum  jika tidak juga diindahkan, pimpinan meminta ybs dikeluarkan secara paksa Pasal 35 5. Jika kejadian luar biasa menggangu musyawarah, pimpinan dapat menutup atau menunda musyawarah  dengan persetujuan peserta  lama penundaan tidak lebih dari 24 jam Pasal 36
  • 16. Lanjutan ….. 4. Tatat Cara Penyelenggaraan Musyawarah (4) No Uraian Dasar f. Pendamping Desa 1. Pimpinan musyawarah dapat meminta pendamping desa dari SKPD, pendamping profesional atau pihak ketiga  tidak punya hak suara yang bersifat memutuskan Pasal 37 2. Tugas pendamping desa : a.Memberikan informasi yang benar dan lengkap ttg pokok pembicaraan b.Mengklarifikasi arah pembicaraan yang menyimpang dari materi bahasan c.Membantu mencarikan jalan keluar d.Mencegah terjadinya konflik dan pertentangan g. Undangan, peninjau dan wartawan 1. Undangan, terdiri dari pihak yang diundang oleh ketua BAMUS dan warga desa yang hadir atas undangan tidak resmi tapi tidak mendaftar. Pasal 38 2. Undangan dapat berbicara atas persetujuan pimpinan tapi tidak punya hak suara  disediakan tempat tersendiri 3. Peninjau dan wartawan hadir atas undangan ketua BAMUS  mendaftarkan kehadiran ke panitia  bukti pendaftaran  tidak punya hak suara, hak bicara, tidak boleh menyatakan sesuatu dalam bentuk perbuatan  tempat yang sama dengan undangan Pasal 39
  • 17. 5. Risalah, Catatan dan Laporan Singkat No Uraian Dasar 1. Risalah adalah catatan secara lengkap dan berisi seluruh jalannya pembicaraan serta dilengkapi catatan tentang : a.hal-hal strategis yang dibahas b.Hari dan tanggal musyawarah c.Tempat musyawarah d.Acara musyawarah e.Waktu pembukaan dan penutupan f.Pimpinan dan sekretaris musyawarah g.Jumlah dan nama perserta musyawarah yang tanda tangan daftar hadir h.Undangan yang hadir RISALAH DISUSUN SEKRETARIS MUSYAWARAH Pasal 41 2. Sekretaris Musyawarah dibantu Tim Perumus menyusun catatan (notulensi) dan laporan singkat  ditandatangan sekretaris atau pimpinan Pasal 43 3. Catatan, memuat pokok pembicaraan, kesimpulan, dan atau keputusan yang dilengkapi risalah 4. Laporan singkat, memuat kesimpulan atau kepurusan rapat 5. Tim Perumus, berasal dari peserta musyawarah yang dipilih dan disepakati dalam musyawarah
  • 18. 6. Penutupan Acara Musyawarah Desa No Uraian Dasar Penutupan musyawarah terlebih dahulu disampaikan catatan sementara dan laporan singkat hasil musyawarah  disampaikan oleh Sekretaris musyawarah  jika sebagian besar peserta menyepakati catatan sementara dan laporan singkat dimaksud, dokumen dimaksud diubah menjadi catatan tetap dan laporan singkat ditetapkan menjadi hasil musyawarah  ditandatangani oleh ; pimpinan musyawarah, sekretaris musyawarah, kepala desa dan salah seorang wakil peserta  Bila sudah dicapai keputusan, acara ditutup. Pasal 44 7. Mekanisme pengambilan keputusan No Uraian Dasar Dalam bentuk Musyawarah mufakat atau suara terbanyak. Pasal 45 a. MUSYAWARAH MUFAKAT 1. Peserta diberi kesempatan memberi pendapat dan saran  pimpinan menyiapkan rancangan keputusan yang mencerminkan pendapat musyawarah. Pasal 46 2. Keputusan sah apabila dihadiri 2/3 peserta dari jumlah undangan yang telah ditetapkan  disetujui seluruh peserta yang hadir Pasal 47 No Uraian Dasar Penutupan musyawarah terlebih dahulu disampaikan catatan sementara dan laporan singkat hasil musyawarah  disampaikan oleh Sekretaris musyawarah  jika sebagian besar peserta menyepakati catatan sementara dan laporan singkat dimaksud, dokumen dimaksud diubah menjadi catatan tetap dan laporan singkat ditetapkan menjadi hasil musyawarah  ditandatangani oleh ; pimpinan musyawarah, sekretaris musyawarah, kepala desa dan salah seorang wakil peserta  Bila sudah dicapai keputusan, acara ditutup. Pasal 44
  • 19. Lanjutan …. 7. Mekanisme pengambilan keputusan No Uraian Dasar b. SUARA TERBANYAK 1. Bila musyawarah mufakat tidak terpenuhi perbedaan pendapat Pasal 48 2. Dapat dilakukan secara terbuka  apabila menyangkuta kebijakan, atau rahasia  bila menyangkut orang atau masalah lain yang ditentukan dalam musyawarah Pasal 49 3 Keputusan sah bila dihadiri 2/3 dari jumlah peserta yang diundang  disetujui oleh separuh tambah 1 (satu) orang dari jumlah peserta yang hadir  bila tidak tercapai dalam 1 kali pemungutan suara  mengusahakan jalan keluar atau pemungutan suara secara berjenjang Pasal 50 4. Pemungutan suara berjenjang, untuk memperoleh 2 (dua) pilihan berdasarkan peringkat suara terbanyak  dilanjutkan pemungutan suara untuk memperoleh suara terbanyak (50 + 1) 5. Cara pemberian suara  lisan, mengangkat tangan, berdiri, tertulis atau cara lain yang disepakati  dihitung secara langsung Pasal 51 6. Peserta yang meninggalkan acara dianggap telah hadir  tidak berpengaruh pada hasil keputusan 7. Bila hasil pemungutan suara tidak memnuhi ketentuan (50+1)  dilakukan pemungutan ulang  waktu maksimal 24 jam  jika tidak juga memenuhi ketentuan  pemungutan suara batal
  • 20. Lanjutan …. 7. Mekanisme pengambilan keputusan – (SUARA TERBANYAK) No Uraian Dasar 1. Pemberian suara secara rahasia  tertulis, tanpa mencantumkan nama, tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan Pasal 52 2. Jika hasil pemungutan suara tidak memenuhi ketentuan  diulang sekali lagi dalam musyawarah itu juga  bila tidak juga memenuhi ketentuan  dinyatakan batal SETIAP KEPUTUSAN MUSYAWARAH MENGIKAT SEMUA PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 53 8. Tata Cara Penetapan Keputusan No Uraian Dasar 1. Hasil keputusan musyawarh dituangkan dalam Berita Acara  ditandatangani oleh Ketua BAMUS, Kepala Desa dan salah seorang perwakilan peserta  lampirkan catatan tetap dan laporan singkat Pasal 54 2. Jika Ketua BAMUS berhalangan, ditandatangani oleh pimpinan Musyawarah  bila kepala desa berhalangan  ditandatangani oleh yang mewakili kepada desa sesuai penunjukan secara tertulis
  • 21. 10. Penyelesaian Perselisihan No Uraian Dasar Keputusan hasil musyawarah, menjadi dasar bagi BAMUS dan Kepala Desa dalam menetapkan kebijakan Pemerintah Desa  berupa Peraturan Desa Pasal 55 9. Tindak Lanjut Keputusan Musyawarah No Uraian Dasar Jika terjadi perselisihan sebagai dampak ketidaksepakatan antar peserta  penyelesaiannya difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat  bersifat final ditetapkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat terkait Pasal 56