3. Perubahan entalpi pembentukan standar atau
pembentukan panas standar dari sebuah senyawa adalah
besarnya perubahan entalpi dari 1 mol senyawa dari elemen-elemennya
dalam keadaan standar. Lambangnya adalah ΔHf
O
atau ΔfHO.
4. Lambang theta yang diberi superscript pada simbol di atas
mengindikasikan bahwa proses ini hanya berlaku hanya pada kondisi
standar saja. Kondisi yang dimaksud antara lain:
Untuk gas: kondisi standar untuk gas adalah tekanan tepat 1 bar
Untuk substansi pada sebuah larutan: konsentrasinya tepat 1 M pada
tekanan 1 bar
Untuk substansi murni pada kondisi terkondensasi (cairan atau
padatan): cairan atau padatan murni pada tekanan 1 bar
Untuk elemen kimia: dalam bentuk ketika elemen tersebut paling stabil
dengan tekanan 1 bar dan suhu spesifik tertentu. (Biasanya 25 derajat
Celsius atau 298.15 K). Satu pengecualian adalah fosforus: paling stabil
dengan tekanan 1 bar adalah fosforus hitam, sedangkan fosforus putih
dianggap sebagai referensi yang entalpi pembentukan standarnya nol.
5. Sebagai contoh, perubahan entalpi pembentukan standar
dari karbon dioksida adalah entalpi dari reaksi berikut ini
dengan mengikuti kondisi-kondisi seperti di atas:
C(s,grafit) + O2(g) → CO2(g)
Dari keterangan di atas, patut dicatat bahwa semua elemen
tertulis dalam keadaan standarnya, dengan 1 mol produk
yang terbentuk. Hal ini merupakan standar untuk semua
entalpi pembentukan.
6. Perubahan entalpi pembentukan standar diukur dalam energi
per satuan unit substansi. Satuan yang sering dipakai adalah
kilojoule per mol (kJ mol−1), tapi juga dapat diukur dalam
satuan kalori per mol, joule per mol, atau kilokalori per mol.
Dalam ilmu fisika, energi per partikel sering dituliskan
dalam satuan elektronvolt yang sama dengan kira-kira 100
kJ mol−1. Semua elemen kimia dalam keadaan standar (gas
oksigen, karbon padat dalam bentuk grafit, dll.) mempunyai
entalpi pembentukan standar nol, tidak ada perubahan
energi pada pembentukannya.