SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK KETIMPANGAN SOSIAL
Ketimpangan sosial merupakan keadaan yang terjadi karena adanya kesenjangan
atau ketidakseimbangan akses untuk mendapat dan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia.”
Sumber daya ini mencakup kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan,
tempat tinggal, peluang usaha dan kerja, serta kebutuhan sekunder, seperti
sarana untuk mengembangkan usaha dan karir. Perlu kamu ketahui, ketimpangan
sosial merupakan masalah sosial yang bersifat global (dapat terjadi di negara
maju maupun berkembang). Ketimpangan sosial terjadi karena beberapa
faktor dan mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama di bidang ekonomi,
politik, dan budaya.
Terdapat lima macam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di
antaranya sebagai berikut.
1. Ketimpangan antara desa dan kota.
Ketimpangan sosial yang terjadi antara desa dan kota ternyata disebabkan oleh
beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi geografi dan tipologi desa yang
kurang menguntungkan. Hal ini menyebabkan mata pencaharian masyarakat desa
tidak memiliki banyak alternatif (pilihan) seperti di perkotaan. Misalnya,
masyarakat desa yang tinggal di wilayah sekitaran pegunungan, mereka akan
bekerja sebagai petani atau pedagang. Alasannya karena hanya dari kebun atau
sawah lah mereka bisa mendapatkan sesuatu untuk dimakan dan dijual.
Sementara itu, program pembangunan masih terlalu fokus pada sektor industri di
perkotaan, sehingga sektor pertanian menjadi terpuruk dan terabaikan. Para
petani dan pedagang hanya memperoleh keuntungan yang kecil dari hasil
panen/barang dagangannya. Keuntungan yang kecil ini tidak akan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Akibatnya, angka kemiskinan di desa
jauh lebih tinggi daripada di kota.
Selain itu, tidak adanya alternatif pekerjaan di desa juga menyebabkan banyak
masyarakat desa yang memutuskan untuk mencari pekerjaan lain di kota agar
dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.
2. Ketimpangan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan berperan dalam pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber
daya manusia. Dengan pendidikan, seorang individu dapat meningkatkan status
sosial dan kesejahteraan hidupnya. Sayangnya, tidak semua masyarakat bisa
mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar akan lebih mudah mendapatkan akses
pendidikan yang bagus. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di daerah dengan
infrastruktur dan jaringan komunikasi yang masih sangat terbatas pasti akan
sulit untuk mendapatkannya. Tentunya, kesenjangan ini akan mempengaruhi
kualitas diri mereka masing-masing.
Karena tidak bisa memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas, masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil atau terpelosok akan kalah saing dengan
masyarakat yang tinggal di kota. Peluang mereka untuk mencari pekerjaan yang
layak dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka juga akan semakin kecil.
3. Ketimpangan ekonomi antargolongan di masyarakat.
Masih ingat dengan gambar di bagian pembuka artikel ini? Nah, situasi yang ada
di gambar tersebut merupakan contoh dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di
masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan
ekonomi, di antaranya tidak meratanya hasil pembangunan antardaerah serta
menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang relatif
tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas.
Ketidakmerataan pembangunan antardaerah menyebabkan beberapa masyarakat
masih sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan dasar, seperti pendidikan,
kesehatan, air bersih, dan sanitasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan di poin
sebelumnya, pendidikan mempengaruhi kualitas diri seseorang, baik dari segi
wawasan maupun keterampilan. Masyarakat yang kurang terampil akan terjebak
pada pekerjaan yang upahnya rendah. Akibatnya, mereka tidak bisa memperoleh
hidup yang layak.
Tingginya pertumbuhan penduduk juga membuat masyarakat semakin sulit untuk
mendapat pekerjaan. Hal ini diperparah dengan pengaruh urbanisasi yang
menyebabkan tidak meratanya persebaran penduduk. Banyak masyarakat desa
yang memutuskan untuk mencari pekerjaan di kota dengan harapan bisa merubah
nasib. Namun, banyaknya pesaing dari kota dan keterbatasan keterampilan yang
dimiliki membuat mereka jadi tersingkir. Kondisi terburuknya, mereka tidak
memperoleh pekerjaan (pengangguran) dan bernasib lebih buruk dari sebelumnya.
4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta.
Aset dapat diartikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Kekayaan ini bisa berupa benda (bangunan, alat/mesin produksi, uang tunai, dsb)
atau hak kuasa (hak paten, merek dagang, goodwill, dsb). Kepemilikan aset di
antara badan-badan usaha di Indonesia masih sangat terpusat pada usaha skala
besar, terutama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal, sebagian besar
tenaga kerja Indonesia bekerja di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan menyebabkan usaha-usaha kecil
dan menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha-usaha
tersebut yang harus bangkrut karena minimnya aset dan tidak adanya modal.
Oleh karena itu, pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus pada usaha-
usaha kecil dan menengah ini. Jika tidak, maka bisa saja pihak investor asing yang
akan membiayai atau menguasainya.
5. Ketimpangan antar wilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang
berpusat pada wilayah perkotaan.
Pernahkah kamu pergi ke suatu daerah yang fasilitasnya masih sangat terbatas.
Misalnya, daerah yang sulit mendapat sinyal telepon/internet, penerangan, air
bersih, transportasi umum, bahkan jasa antar jemput online pun belum ada.
Sementara kamu yang tinggal di daerah yang sudah mudah mendapatkan akses-
akses tersebut, pasti akan merasa kesusahan karena harus menghadapi keadaan
yang tidak biasa. Biasanya, daerah-daerah yang letaknya sangat terpelosok lah
yang masih minim akan infrastruktur dan jaringan.
Selain itu, pernahkah kamu memperhatikan juga, umumnya di daerah perkotaan
pasti banyak dibangun gedung-gedung yang dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi wilayahnya. Sebaliknya, di daerah terpencil, sekolah dan rumah sakit pun
masih sangat jarang ditemui. Nah, perbedaan-perbedaan ini merupakan contoh
dari ketimpangan antar wilayah dan subwilayah sebagai akibat dari pembangunan
ekonomi antar wilayah yang tidak merata.
Sebenarnya, pembangunan yang tidak merata ini disebabkan oleh beberapa
faktor, di antaranya perbedaan kondisi geografis serta sumber daya alam dan
manusia yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Akibatnya, kemampuan suatu
daerah dalam membangun pertumbuhan ekonomi wilayahnya juga berbeda-beda.
Namun, ketimpangan ini bisa semakin parah jika pemerintah hanya berfokus pada
pembangunan ekonomi di wilayah perkotaan saja. Wilayah terpencil akan semakin
terbelakang dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya juga akan semakin buruk.
I. FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 faktor utama yang bisa menjadi pemicu adanya ketimpangan sosial di
lingkungan masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal,
faktor eksternal, faktor struktural, dan faktor kultural
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri seseorang. Hal ini bisa
diakibatkan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia, seperti rendahnya
pendidikan atau keterampilan, kesehatan yang dimiliki, serta hambatan budaya
seperti kemiskinan.Faktor ini dapat berdampak besar pada perjalanan hidup
seseorang. Salah satu contohnya dengan kurangnya pendidikan pada diri
seseorang maka bisa mengakibatkan kemiskinan di kemudian hari.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar kemampuan diri seseorang. Faktor eksternal
terjadi karena adanya peraturan atau kebijakan yang ada di lingkungan sekitar.
Hal ini bisa memperkecil kemampuan seseorang dalam pemanfaatan peluang atau
kesempatan yang ada. Salah satu contohnya, kebijakan pemerintah dan
pembangunan infrastruktur yang hanya ditekankan di daerah perkotaan akan
berakibat buruk di pedesaan.
3. Faktor struktural
Faktor struktural berkaitan erat dengan cara pengelolaan dalam kebijakan
pemerintah, baik itu formal maupun hanya pelaksanaan kebijakan-kebijakannya.
Misalnya, bagaimana penyaluran listrik ke masyarakat agar dapat dimanfaatkan
oleh semua kalangan masyarakat.
4. Faktor kultural
Faktor kultural berkaitan dengan kebijakan atau karakter yang dilakukan oleh
masyarakat. Misalnya, kondisi masyarakat itu malas, mudah menyerah, rajin,
jujur, atau lain sebagainya. Hal ini akan berakibat kepada ketimpangan sosial,
dimana masyarakat pekerja keras akan mengalami ketimpangan jika berhubungan
dengan masyarakat pemalas.
II. PENDAPAT SAYA TENTANG KETIMPANGAN SOSIAL
Ketimpangan sosial ini juga adalah salah satu tugas besar pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial di
masyarakat. Masalah sosial yang ada di masyarakat memang bisa saja disebabkan
oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan sosial. Perlu adanya usaha
untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut.
III. BEBERAPA CARA DAN UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Penduduk
Sebagai individu yang tingga di Indonesia, tentunya sudah mengetahui bahwa
masyarakat Indonesia itu memiliki keanekaragaman dari
karakteristiknya. Keanekaragaman itu ternyata bisa juga menjadi faktor yang
menimbulkan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, sangat penting adanya sebuah
usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Peningkatan
kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Upaya-upaya tersebut
adalah sebagai berikut :
 Memperbaiki kualitas pendidikan
 Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik kualitas tenaga medis maupun
peningkatan pelayanan kesehatan
 Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan
memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
2. Mobilitas Geografis
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), pengertian mobilitas sangat erat
kaintannya dengan perpindahan atau perubahan gerak. Maksud dari perpindahan
ini ialah pindahnya sekelompok orang yang bisa dikatakan sebagai penduduk,
pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hal ini bertujuan untuk
mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena adanya pemerataan
penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini bertujuan agar
tidak terjadi jumlah penduduk yang terlalu padat yang akhirnya menimbulkan
kesenjangan sosial.
Contoh upaya mobilitas yang umum dilakukan adalah transmigrasi, di mana warga
kota di wilayah yang terlalu padat seperti di Jawa berpindah ke wilayah yang
lebih sedikit penduduknya, seperti di Kalimantan. Upaya ini pernah digalakkan di
zaman Presiden Soeharto dan berhasil meningkatkan kualitas ekonomi pelakunya,
seperti orang-orang Madura yang berpindah ke Kalimantan.
3. Menciptakan Peluang Kerja
Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan
kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif
tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah
banyak pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang bisa
dilakukan adalah menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi
lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan
mengurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.

More Related Content

Similar to artikel ketimpangan sosial.docx

Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanMUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptxBAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptxNoviYantiSimanjuntak2
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Doris Agusnita
 
Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikfebria_riefa
 
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Dian Ulfa
 
Massalah sosiall
Massalah sosiallMassalah sosiall
Massalah sosiallSion Lidya
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanLutfiyah Siti
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRESIan March
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxPutuSinta
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963abdul ajid
 
PUTRI ZUHRA.pptx
PUTRI ZUHRA.pptxPUTRI ZUHRA.pptx
PUTRI ZUHRA.pptxHasyimiAlc
 
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1bella gustiana
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiadinnianggra
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomielzavebrian
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomielzavebrian
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariam Iam
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 

Similar to artikel ketimpangan sosial.docx (20)

Shanti
ShantiShanti
Shanti
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptxBAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial
 
Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iik
 
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
 
Massalah sosiall
Massalah sosiallMassalah sosiall
Massalah sosiall
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
 
Analisis wilayah
Analisis wilayahAnalisis wilayah
Analisis wilayah
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
PUTRI ZUHRA.pptx
PUTRI ZUHRA.pptxPUTRI ZUHRA.pptx
PUTRI ZUHRA.pptx
 
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

artikel ketimpangan sosial.docx

  • 1. PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK KETIMPANGAN SOSIAL Ketimpangan sosial merupakan keadaan yang terjadi karena adanya kesenjangan atau ketidakseimbangan akses untuk mendapat dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.” Sumber daya ini mencakup kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, peluang usaha dan kerja, serta kebutuhan sekunder, seperti sarana untuk mengembangkan usaha dan karir. Perlu kamu ketahui, ketimpangan sosial merupakan masalah sosial yang bersifat global (dapat terjadi di negara maju maupun berkembang). Ketimpangan sosial terjadi karena beberapa faktor dan mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Terdapat lima macam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di antaranya sebagai berikut. 1. Ketimpangan antara desa dan kota. Ketimpangan sosial yang terjadi antara desa dan kota ternyata disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi geografi dan tipologi desa yang kurang menguntungkan. Hal ini menyebabkan mata pencaharian masyarakat desa tidak memiliki banyak alternatif (pilihan) seperti di perkotaan. Misalnya, masyarakat desa yang tinggal di wilayah sekitaran pegunungan, mereka akan bekerja sebagai petani atau pedagang. Alasannya karena hanya dari kebun atau sawah lah mereka bisa mendapatkan sesuatu untuk dimakan dan dijual. Sementara itu, program pembangunan masih terlalu fokus pada sektor industri di perkotaan, sehingga sektor pertanian menjadi terpuruk dan terabaikan. Para petani dan pedagang hanya memperoleh keuntungan yang kecil dari hasil panen/barang dagangannya. Keuntungan yang kecil ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Akibatnya, angka kemiskinan di desa jauh lebih tinggi daripada di kota.
  • 2. Selain itu, tidak adanya alternatif pekerjaan di desa juga menyebabkan banyak masyarakat desa yang memutuskan untuk mencari pekerjaan lain di kota agar dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. 2. Ketimpangan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan berperan dalam pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia. Dengan pendidikan, seorang individu dapat meningkatkan status sosial dan kesejahteraan hidupnya. Sayangnya, tidak semua masyarakat bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan yang bagus. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di daerah dengan infrastruktur dan jaringan komunikasi yang masih sangat terbatas pasti akan sulit untuk mendapatkannya. Tentunya, kesenjangan ini akan mempengaruhi kualitas diri mereka masing-masing. Karena tidak bisa memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau terpelosok akan kalah saing dengan masyarakat yang tinggal di kota. Peluang mereka untuk mencari pekerjaan yang layak dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka juga akan semakin kecil. 3. Ketimpangan ekonomi antargolongan di masyarakat. Masih ingat dengan gambar di bagian pembuka artikel ini? Nah, situasi yang ada di gambar tersebut merupakan contoh dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi, di antaranya tidak meratanya hasil pembangunan antardaerah serta menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas. Ketidakmerataan pembangunan antardaerah menyebabkan beberapa masyarakat masih sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, pendidikan mempengaruhi kualitas diri seseorang, baik dari segi wawasan maupun keterampilan. Masyarakat yang kurang terampil akan terjebak
  • 3. pada pekerjaan yang upahnya rendah. Akibatnya, mereka tidak bisa memperoleh hidup yang layak. Tingginya pertumbuhan penduduk juga membuat masyarakat semakin sulit untuk mendapat pekerjaan. Hal ini diperparah dengan pengaruh urbanisasi yang menyebabkan tidak meratanya persebaran penduduk. Banyak masyarakat desa yang memutuskan untuk mencari pekerjaan di kota dengan harapan bisa merubah nasib. Namun, banyaknya pesaing dari kota dan keterbatasan keterampilan yang dimiliki membuat mereka jadi tersingkir. Kondisi terburuknya, mereka tidak memperoleh pekerjaan (pengangguran) dan bernasib lebih buruk dari sebelumnya. 4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta. Aset dapat diartikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kekayaan ini bisa berupa benda (bangunan, alat/mesin produksi, uang tunai, dsb) atau hak kuasa (hak paten, merek dagang, goodwill, dsb). Kepemilikan aset di antara badan-badan usaha di Indonesia masih sangat terpusat pada usaha skala besar, terutama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal, sebagian besar tenaga kerja Indonesia bekerja di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan menyebabkan usaha-usaha kecil dan menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha-usaha tersebut yang harus bangkrut karena minimnya aset dan tidak adanya modal. Oleh karena itu, pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus pada usaha- usaha kecil dan menengah ini. Jika tidak, maka bisa saja pihak investor asing yang akan membiayai atau menguasainya. 5. Ketimpangan antar wilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang berpusat pada wilayah perkotaan. Pernahkah kamu pergi ke suatu daerah yang fasilitasnya masih sangat terbatas. Misalnya, daerah yang sulit mendapat sinyal telepon/internet, penerangan, air bersih, transportasi umum, bahkan jasa antar jemput online pun belum ada. Sementara kamu yang tinggal di daerah yang sudah mudah mendapatkan akses- akses tersebut, pasti akan merasa kesusahan karena harus menghadapi keadaan
  • 4. yang tidak biasa. Biasanya, daerah-daerah yang letaknya sangat terpelosok lah yang masih minim akan infrastruktur dan jaringan. Selain itu, pernahkah kamu memperhatikan juga, umumnya di daerah perkotaan pasti banyak dibangun gedung-gedung yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Sebaliknya, di daerah terpencil, sekolah dan rumah sakit pun masih sangat jarang ditemui. Nah, perbedaan-perbedaan ini merupakan contoh dari ketimpangan antar wilayah dan subwilayah sebagai akibat dari pembangunan ekonomi antar wilayah yang tidak merata. Sebenarnya, pembangunan yang tidak merata ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya perbedaan kondisi geografis serta sumber daya alam dan manusia yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Akibatnya, kemampuan suatu daerah dalam membangun pertumbuhan ekonomi wilayahnya juga berbeda-beda. Namun, ketimpangan ini bisa semakin parah jika pemerintah hanya berfokus pada pembangunan ekonomi di wilayah perkotaan saja. Wilayah terpencil akan semakin terbelakang dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya juga akan semakin buruk.
  • 5. I. FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN SOSIAL Ada 4 faktor utama yang bisa menjadi pemicu adanya ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal, faktor eksternal, faktor struktural, dan faktor kultural 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri seseorang. Hal ini bisa diakibatkan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia, seperti rendahnya pendidikan atau keterampilan, kesehatan yang dimiliki, serta hambatan budaya seperti kemiskinan.Faktor ini dapat berdampak besar pada perjalanan hidup seseorang. Salah satu contohnya dengan kurangnya pendidikan pada diri seseorang maka bisa mengakibatkan kemiskinan di kemudian hari. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal berasal dari luar kemampuan diri seseorang. Faktor eksternal terjadi karena adanya peraturan atau kebijakan yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini bisa memperkecil kemampuan seseorang dalam pemanfaatan peluang atau kesempatan yang ada. Salah satu contohnya, kebijakan pemerintah dan pembangunan infrastruktur yang hanya ditekankan di daerah perkotaan akan berakibat buruk di pedesaan. 3. Faktor struktural Faktor struktural berkaitan erat dengan cara pengelolaan dalam kebijakan pemerintah, baik itu formal maupun hanya pelaksanaan kebijakan-kebijakannya. Misalnya, bagaimana penyaluran listrik ke masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan masyarakat. 4. Faktor kultural Faktor kultural berkaitan dengan kebijakan atau karakter yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, kondisi masyarakat itu malas, mudah menyerah, rajin,
  • 6. jujur, atau lain sebagainya. Hal ini akan berakibat kepada ketimpangan sosial, dimana masyarakat pekerja keras akan mengalami ketimpangan jika berhubungan dengan masyarakat pemalas. II. PENDAPAT SAYA TENTANG KETIMPANGAN SOSIAL Ketimpangan sosial ini juga adalah salah satu tugas besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial di masyarakat. Masalah sosial yang ada di masyarakat memang bisa saja disebabkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan sosial. Perlu adanya usaha untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut. III. BEBERAPA CARA DAN UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Penduduk Sebagai individu yang tingga di Indonesia, tentunya sudah mengetahui bahwa masyarakat Indonesia itu memiliki keanekaragaman dari karakteristiknya. Keanekaragaman itu ternyata bisa juga menjadi faktor yang menimbulkan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, sangat penting adanya sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut :  Memperbaiki kualitas pendidikan  Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik kualitas tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan  Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
  • 7. 2. Mobilitas Geografis Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), pengertian mobilitas sangat erat kaintannya dengan perpindahan atau perubahan gerak. Maksud dari perpindahan ini ialah pindahnya sekelompok orang yang bisa dikatakan sebagai penduduk, pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi jumlah penduduk yang terlalu padat yang akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial. Contoh upaya mobilitas yang umum dilakukan adalah transmigrasi, di mana warga kota di wilayah yang terlalu padat seperti di Jawa berpindah ke wilayah yang lebih sedikit penduduknya, seperti di Kalimantan. Upaya ini pernah digalakkan di zaman Presiden Soeharto dan berhasil meningkatkan kualitas ekonomi pelakunya, seperti orang-orang Madura yang berpindah ke Kalimantan. 3. Menciptakan Peluang Kerja Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah banyak pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.