Dokumen tersebut membahas pentingnya transformasi perguruan tinggi untuk menghasilkan nilai-nilai akademik, sosial, dan ekonomi melalui penyelarasan strategi, struktur, sistem, hubungan dengan stakeholders, kompetensi staf, gaya kepemimpinan, dan nilai-nilai bersama. Transformasi ini mencakup peningkatan mutu pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat serta persaingan global.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
MEMBUMIKAN
1. T E N D Y Y R A M A D I N :
M E M - B U M I - K A N
S A I N S , R E K AYA S A D A N S E N I B U D AYA ,
D I A L O G A N TA R A
S I N E R G I , K O M P E T I S I ,
D A N P R E S TA S I A K A D E M I K
M A H A S I S WA I T B
S E B U A H U S U L A N S T R AT E G I
B A N D U N G , 1 9 D E S E M B E R , 2 0 1 9
2.
3. - Keprihatinan terdap perkembangan
pendidikan tinggi kiwari
(pendidikan berorientasi industri atau industri
pendidikan?)
- Krisis multidimensional
- Kompetisi global
- Indikator sosial dan ekonomi menunjukkan
posisi bangsa yang kian tertinggal
4. Borderless World?
A very prestigious advances in science and technology, the internet,
and various devices that followed, has changed the face of the partial
into the world community, which seemed to know no bounds.
Globalization as a phenomenon has spread widely, sow one or
cultural patterns all over the world through the boundaries that have
traditionally defined by ethnicity, kinship, religion, or political
Borderless World?
A very prestigious advances in science and technology, the internet,
and various devices that followed, has changed the face of the partial
into the world community, which seemed to know no bounds.
Globalization as a phenomenon has spread widely, sow one or
cultural patterns all over the world through the boundaries that have
traditionally defined by ethnicity, kinship, religion, or political
5.
6.
7.
8.
9. – F I R A S A F Z A L R A M A D I N ( 2 0 1 6 ) –
“namae…namae wa?”
“HAI DOMO
VIRTUAL YOUTUBE KIZUNA AI DESU”
11. WORLD INTERNET
USERS: 3.0 billion
WORLD POPULATION:
7.2 billion
WORLD SOCIAL MEDIA
USERS: 2.0 billion WORLD MOBILE
SUBCRIBERS: 7.0 billion
WORLD FILM ADMISSIONS:
7.6 billion
– P R O F. S U YA N T O , P H . D –
12. The market of
the product is
more than the
population of
the world
– P R O F. S U YA N T O , P H . D –
13. Gross $1,274 M
Rp. 16,5 triliun
Boeing 347-8
Gross $ 352 M
Rp. 4,6 triliun
– P R O F. S U YA N T O , P H . D –
14. Mickey Mouse is
richest artist in the world
because it already has a
franchise sales value
up to $8.5 Billion
– P R O F. S U YA N T O , P H . D –
20. – FA W WA Z K A Z H A R FA N R A M A D I N ( 2 0 1 6 ) –
“No Games, No Animations, No Life,
but when there is No ‘Iman',
it doesn’t mean anything”
21.
22. Y O U T U B E K I WA R I ( T O D AY )
Fakta Youtube
23.
24.
25.
26.
27.
28. A K U N PA L I N G ‘ H I T ’ D I I N D O N E S I AAkun terpopuler di Indones
29.
30. I N T E R N E T D A L A M H I T U N G A N M E N I T
How we learn?Internet dalam 1 menit
31.
32.
33.
34.
35. PT bersama masyarakat menggalang upaya
menyelesaikan persoalan bangsa ini.
PT meningkatkan mutu akademik di tengah keterbatasan
sumber daya dan kurangnya perhatian dan dukungan
lingkungan.
Transformasi perguruan tinggi pada era kompetisi global
is a must!
PT ujung tombak perubahan bangsa.
PT pengembangan pusat keunggulan/centers of
excellence.
PT unggul secara kompetitif akademik/academic
excellence.
36.
37.
38. PT kiwari terasing dari kebutuhan dan realitas sosial,
ekonomi, serta budaya masyarakatnya.
PT memerlukan otonomi dan independensi untuk
memulihkan perannya, keluar dari menara gading dan
terlibat secara langsung sebagai agent of change.
PT berubah secara fundamental sehingga mampu
bersaing.
PT harus memiliki strategic intent, sebagai komunitas
akademik kolegial, sarat academic value (pembeda dari
organisasi lain)
untuk mencerdaskan bangsa .
41. M E M A H A M I G E N E R A S I A L P H AMengenal generasi Alpha
42. Melakukan perubahan fundamental untuk dapat
menghasilkan nilai-nilai akademik, sosial, dan
ekonomi merupakan kata kunci dalam transformasi
sebuah perguruan tinggi.
Transformasi kelembagaan ini mencakup
penyelarasan atau perancangan ulang dari strategi,
struktur, sistem, stakeholders relation, staff, skills
(competence), style of leadership, dan shared
value.
Academic excellence for education, for industrial
relevance, for contribution of new knowledge, dan
for empowerment or engagement.
43.
44.
45.
46.
47. Strategi Manajemen Mutu :
1). Penyelarasan perilaku civitas akademikanya untuk mencapai
kinerja yang ditargetkan (performance), civitas akademika
berkomitmen.
2). Orientasi proses akademik yang melayanani dan
memuaskan stakeholders. Muncul kesadaran (awareness)
bahwa bangsa ini memerlukan PT yang dapat diandalkan dalam
kompetisi global.
Do the right thing right at the first time, keterampilan manajemen
best practice for good university governance dan peningkatan
kompetensi lulusan.
Proses belajar memberikan jaminan mutu pada kompetensi
knowledge, skill, dan attitude.
Menepis kesenjangan antara kualifikasi yang diperlukan dengan
kompetensi lulusan.
3). Exposure international, jaringan kerja sama dengan
universitas
di luar negeri, pertukaran mahasiswa, dan lain-lain.
48.
49.
50. PT sebagai prime mover, bagi perubahan sosial
jelaslah terkait erat dengan pencapaian academic
excellence yang selaras dengan arah perubahan
sosial yang dikehendaki bersama oleh segenap
masyarakat.
51. Kampus sebagai Laboratorium Kehidupan
Pertama, jadikan kampus sebagai ’’indigo society”,
ketika proses belajar mengajar dan bermain menjadi
satu. Seperti dalam kehidupan sosial anak-anak,
mereka belajar melalui bermain dan bermain lewat
belajar. Dalam bermain ini, mereka melakukan
eksplorasi terhadap berbagai hal dan berbagi
pengalaman dengan teman-temannya.
Di dalam kampus, indigo society dapat terwujud melalui
keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan di
unit-unit penelitian, unit-unit usaha, unit-unit kegiatan
mahasiswa, dan unit-unit pemberdayaan masyarakat.
Ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk
banyak berlatih, bereksplorasi, dan berinteraksi lebih
dekat dengan para dosen.
54. Yang kedua, berpegang pada prinsip relevance bahwa
apa-apa yang menjadi pokok bahasan di dalam
kampus juga –kurang lebih– merupakan apa-apa yang
dibahas dalam konteks sosial yang lebih luas,
meskipun dengan kedalaman dan kompleksitas yang
berbeda.
55.
56. Yang ketiga adalah menjadi ’’gaul”.
Kemampuan/keterampilan menjalin hubungan antar-personal.
Kemampuan mendengarkan dan memahami orang lain,
kemampuan untuk membuat diri sendiri bisa dimengerti oleh orang
lain.
Sarana utama dalam bergaul adalah komunikasi.
’’Kunci” bagi komunikasi adalah to listen.
Kampus ’’gaul” memperkaya bentuk forum-forum interaksi antar-
mahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen, antara mahasiswa,
serta tenaga kependidikan dengan dosen.
Interaksi-interaksi yang berlangsung dalam suasana yang rileks
kendati tetap serius, terbuka, dan akrab untuk menjauhkan
hambatan psikologis dalam rangka lebih mengenal orang lain
ataupun untuk memperkenalkan diri.
57.
58.
59. PT sebagai miniatur ‘laboratorium kehidupan”, menjadi
salah satu learning center bagi masyarakat luas untuk
bisa mewujudkan dunia pendidikan yang semakin
cerah dan mencerahkan.
60. …kematangan sosial, watak, dan kepribadian luhur,
bagi para mahasiswa, baik secara individu maupun
berkelompok, selama ybs. menempuh pendidikan di
ITB.
…Pembinaan kemahasiswaan merupakan wahana
pengembangan karakter (character building) bagi
setiap mahasiswa…
…nilai-nilai inti ITB yang terdiri dari nilai edukatif, nilai
ilmiah, nilai ekonomis, nilai ekologis, nilai etis, nilai
estets, nilai legal, dan nilai keadilan, sera diarahkan
untuk terwujudnya nilai-nilai skolar, sosial, dan
kemanusiaan…
(petikan dari Keputusan SA ITB Nomor: 02/SK/K01-SA/
2008 tentang Kebijakan Pembinaan Kemahasiswaan)
61. dimulai dari gagasan,
dilanjut narasi,
kemudian karya
(Anies Baswedan, Ph.D.)
When making plans, think big.
When making progress, think small.
62.
63. “Jika engkau ingin memanen dalam setahun,
maka tanamlah padi.
Jika ingin memanen sepuluh tahun, maka tanamlah
pohon.
Namun, jika engkau ingin memanen seratus tahun,
maka didiklah generasi muda”.
(Lao Tze, Filsuf Cina)