SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DAFTAR ISI 
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... 1 
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 2 
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................. 2 
1.2 Profil Puspo Wardoyo .................................................................................................................................... 2 
1.3 Profil Ayam Bakar Wong Solo ..................................................................................................................... 2 
1.4 Alasan Memilih Puspo Wardoyo Sebagai Role Model ........................................................................... 2 
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3 
2.1 Proses Pengembangan Bisnis Puspo Wardoyo .......................................................................................... 3 
2.2 Konsep 10 D William Bygrave yang diterapkan Puspo Wardoyo ......................................................... 4 
2.3 Kompetensi yang dimiliki Puspo Wardoyo ................................................................................................ 6 
2.4 Filosofi Bisnis Puspo Wardoyo .................................................................................................................... 6 
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................................... 8 
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 8 
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................ 9 
LAMPIRAN .......................................................................................................................................................... 10 
1
BAB I 
PENDAHULUAN 
2 
1.1 Latar Belakang 
Orang-orang yang kita kagumi sebagai panutan, baik seseorang yang sangat ahli dalam bidang tertentu, 
memiliki jabatan yang tinggi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, atau bisa juga karena orang tersebut 
memiliki kemampuan atau kebiasaan yang menurut kita bisa dijadikan sebagai contoh dalam berperilaku dan 
bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita, biasa disebut sebagai Role Model. 
Menurut Wikipedia, role model adalah seseorang yang memberikan contoh, dimana perilakunya kerap kali 
dicontoh atau ditiru orang lain. Singkatnya, role model tidak hanya seseorang yang kita idolakan, tetapi lebih 
dari itu, perilaku atau pencapaiannya mampu menginspirasi banyak orang, sehingga apa yang dilakukan oleh 
orang tersebut selalu dijadikan sebagai contoh untuk ditiru ke dalam kebiasaan dan perilaku sehari-hari. 
1.2 Profil Puspo Wardoyo 
Puspo Wardoyo, (lahir di Solo, 30 November 1967; umur 46 tahun) adalah pengusaha pemilik Rumah 
Makan Ayam Bakar Wong Solo dari kota Solo. Puspo Wardoyo memiliki 7 saudara dan terlahir dari keluarga 
yang sederhana. Orang tuanya berdagang daging ayam dan membuka warung kecil. Puspo Wardoyo yang saat 
itu masih kecil membantu menyembelih ayam pada pagi hari untuk dijual dipasar. Siang sampai malam, beliau 
membantu orang tuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, dan menu ayam lainnya di 
warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo. Orang tua Puspo Wardoyo ingin anaknya ada yang 
menjadi pegawai negeri, dan itupun akhirnya terkabul. Puspo Wardoyo menjadi guru bidang studi pendidikan 
seni di SMU Negeri 1 Blabak Muntilan. Namun t idak bertahan lama karena Puspo Wardoyo merasa bahwa 
pekerjaan itu kurang cocok dengan jiwanya, dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Puspo Wardoyo 
mengundurkan diri karena ingin menjadi pengusaha. Akhirnya Puspo Wardoyo memilih pulang ke kampung 
halamannya dan membuka warung ayam goreng kaki lima di Kleco, Solo. Dalam menekuni usahanya ini, Puspo 
Wardoyo dibantu oleh 2 orang karyawan dan usaha ini termasuk pionir atau perintis lesehan kaki lima di Solo 
pada tahun 1986. 
1.3 Profil Ayam Bakar Wong Solo 
Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo adalah bisnis rumah makan yang bergerak dalam bidang jasa, 
berdiri sejak 18 April 1991 di bawah kendali Puspo Wardoyo dan berkantor pusat di kota Medan dengan cabang 
hampir di seluruh provinsi di Indonesia. 
Rumah makan Ayam Ba kar Wong Solo salah satu rumah ma kan tradisional besar yang bermotto “halla lan 
tayyiban” yang berarti hala l dari segi ma kan dan baik dari segi aspek pengolahan dan pelayanan. Walaupun 
menggunakan ayam bakar dan nama wong solo bukan berarti menu yang ad a adalah ayam bakr saja tetapi juga 
tersedia menu-menu yang lain seperti ikan dan sayuran. Lalu menggunakan nama wong solo karena pemilik 
rumah makan ini adalah orang dari kota Solo. Namun demikian menu yang disajikan adalah menu tradisional 
nusantara atau diambil dari berbagai daerah di Indonesia. 
Sampai saat ini Ayam Bakar Wong Solo memiliki lebih dari 115 outlet yang tersebar di kota-kota besar 
yang ada di Indonesia seperti Medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Surabaya, 
Semarang, Jakarta, Malang hingga Papua dan 5 outlet yang berada di Malasyia. 
1.4 Alasan Memilih Puspo Wardoyo sebagai Role Model 
Alasan penulis memilih Puspo Wardoyo sebagai Role Model adalah karena kesuksesan yang diraihnya 
terutama di bidang bisnis dapat memberikan contoh atau keteladanan yang positif bagi orang lain dan Puspo 
Wardoyo juga dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah dalam mengembangkan bisnisnya. Hal itu dapat 
dilihat dari bagaimana beliau mengembangkan usahanya mulai dari membuka warung ayam goreng kaki lima 
sampai sebesar sekarang yang telah memiliki banyak outlet yang tersebar di Indonesia maupun luar negeri.
BAB II 
ISI DAN PEMBAHASAN 
3 
2.1 Proses Pengembangan Bisnis Puspo Wardoyo 
Terinspirasi oleh cerita pedagang bakso yang sukses mengarungi hidup di Medan. Ketika itu Puspo 
Wardoyo tengah merintis usaha warung lesehan ayam goreng kaki lima di Solo selepas mengundurkan diri dari 
PNS, pada waktu itu pedagang bakso asal Solo tersebut bertandang ke tempat Puspo Wardoyo. Pedagang bakso 
itu bercerita peluang usaha warung makan di Medan sangat bagus. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan 
bersih di akhir tahun 1990 sekitar Rp. 300.000. 
Cerita sukses tersebut begitu membenak di hati Puspo Wardoyo. Seorang penjual bakso yang bisa pulang 
kampung tiap bulan. Ditambah si penjual bakso ini menggunakan pesawat terbang sebagai alat transportasi. 
Akhirnya, Puspo Wardoyo bertekad bulat untuk merantau ke Medan. Untuk mewujudkan tekadnya itu, warung 
makan ayam goreng yang termasuk perintis warung lesehan di Solo tersebut dijualnya kepada seorang teman. 
Uang hasil penjualan tersebut dimanfaatkan untuk membeli tiket ke Jakarta. Kenapa memilih ke Jakarta, 
bukannya ke Medan. Karena uang yang dimilik Puspo Wardoyo belum cukup sebagai bekal untuk merantau ke 
Medan. Ketik tengah merantau ke ibu kota, Puspo Wardoyo membaca lowongan pekerjaan sebagai guru di 
sebuah perguruan bernama DR Wahidin di Bagan Siapiapi, Sumatera Utara. Apa boleh buat, demi mewujudkan 
cita-citanya sampai di Medan, Puspo Wardoyo berusaha mengumpulkan modal. 
Kali ini dia kembali menjadi guru. Ini seperti pekerjaannya dulu, kala itu, Puspo Wardoyo adalah pegawai 
negeri sipil dimana beliau menjadi staf pengajar mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA Negeri Muntilan, 
Kabupaten Magelang. “Target saya cuma dua tahun menjadi guru lag i,” katanya. Di sinilah Puspo Wardoyo 
bertemu dengan istri pertamanya Rini Purwanti yang sama-sama menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut. 
Dua tahun menjadi guru Puspo Wardoyo berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp. 2.400.000. Dengan 
uang tak seberapa itu dijadikannya modal untuk menaklukkan kota Medan. Uang tabungan itu sebagian 
digunakan untuk menyewa rumah dan membeli sebuah motor Vespa butut. Sisa Rp. 700.000 digunakannya 
sebagai modal membangun warung kaki lima di bilangan Polonia Medan. 
Puspo Wardoyo menyewa lahan 4x4 meter persegi seharga Rp. 1000 per hari. Suatu hari pegawainya 
tertimpa masalah. Dia terlibat utang dengan rentenir. Puspo Wardoyo membantunya dengan meminjamkan uang. 
Sebagai ucapan terima kasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang 
merupakan sahabat dari suami pegawai yang ditolong Puspo Wardoyo menuliskan profilnya. Sebuah artikel 
yang berisi profil Puspo Wardoyo berjudul “Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo.” 
Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo Wardoyo. Esok hari artikel dimuat di koran, banyak orang yang 
berbondong-bondong mendatangi warung ayam milik Puspo Wardoyo. Siapa sangka jika dari sebuah warung 
kecil ini kemudian melahirkan sebuah usaha jaringan rumah makan yang cukup kondang seantero Medan. 
Impian untuk menaklukkan “ jara k” So lo medan lebih dekat d ibanding Solo Sema rang pun menjad i kenyataan 
melebihi impian yang beliau tinggalkan sebelumnya. 
Dari ibu kota Sumatera Utara ini nanti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo melejit ke pentas bisnis 
nasional. Belakangan ini nama Ayam Bakar Wong Solo semakin berkibar setelah berhasil menaklukkan Jakarta 
setelah sebelumnva "mengapung" dari daerah pinggiran. Dalam waktu relatif singkat kehadiran Wong Solo telah 
merengsek dan menanamkan tonggak-tonggak bisnisnya di pusat kota metropolis ini. Ekspansinya pun semakin 
tak tertahankan dengan memasuki berbagai kota besar di Indonesia. 
Fenomena Ayam Bakar Wong Solo mengundang decak kekaguman berbagai kalangan dari pejabat 
pemerintah, para pelaku bisnis hingga para pengamat. Hampir semua outletnya di Jakarta selalu sesak 
pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Bahkan ket ika bulan Ramadhan, semua outlet tersebut 
membatasi jumlah pengunjung saat berbuka puasa. 
Ada masa ketika di waktuwaktu awal merintis usaha di Medan Puspo Wardoyo nyaris patah semangat 
dikarenakan selama berhari-hari tak pernah meraih untung. Hanya berjualan dua atau tiga ekor ayam bakar plus 
nasi, terkadang dalam satu hari tak seekor pun yang laku. Pernah pula seluruh dagangannya yang telah dimasak 
di rumah tumpah di tengah jalan karena jalanan licin sehabis hujan. "Apa boleh buat, saya terpaksa pulang dan 
memasak lagi". katanya. Istrinya yang tak sabar melihat lambannya usaha Puspo Wardoyo bahkan sempat 
memberi tahu ayahnya agar memberitahu ayahnya agar mempengaruhi beliau supaya tak berjualan ayam bakar 
lagi. "Mertua saya bilang, kapan kamu akan tobat," katanya menirukan ucapan sang mertua. 
Pada awal perantauannya ke Medan, Puspo wardoyo, sama sekali tak menyangka jika usaha warung ayam 
bakar “Wong Solo” a kan berkembang seperi seka rang. Maklu m, ru mah ma kan yang dibukanya hanyalah sebuah 
warung berukuran sekitar 3x4 meter di dekat bandara Polonia, Medan. Setahun pertama dia hanya mampu 
menjual 3 ekor ayam per hari yang dibagibagi menjadi beberapa potong. Harga jual per potongnya Rp 4.500 plus 
sepiring nasi. Di tahun kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari Namun sekarang, memiliki lebih dari 115 
cabang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia dan Malasyia. Meskipun masih mengandalkan ayam
bakar, namun menunya kini makin beragam hingga 100 jenis. Sudah terbiasa bagi Puspo Wardoyo untuk 
menyisihkan 10 % dari keuntungannya untuk amal. Dia percaya, Tuhan akan memperkaya orang yang banyak 
beramal. 
Promosi dari mulut ke mulut membuat warung Puspo Wardoyo semakin terkenal. Terlebih ketika seorang 
wartawan lo kal membuat tulisan tentang ‘Wong Solo,’ makin rama ilah warungnya. Pernah suatu hari dia 
kewaalahan memenuhi pesanan pelanggan. Di saat tiga ekor ayam jualannya habis, datang pembeli lain yang 
bersedia menunggu asalkan Wardoyo mau mencari ayam batu ke pasar. Diapun memenuhi permintaan 
pelanggan tersebut dengan membeli t iga ekor ayam lagi. Namun datang lagi pelanggan lain yang juga bersedia 
menunggu Wardoyo mencari ayam ke pasar. 
Dua tahun berlalu dan seorang Puspo Wardoyo segera memperluas warung hingga layak disebut rumah 
makan. Jiwa seni Puspo Wardoyo nampak tergurat pada bentuk bangunan dan penampilannya yang cenderung 
nyeleneh. Dalam bentuk bangunan, misalnya, Puspo Wardoyo tak segan-segan mengeluarkan uang cukup besar 
untuk membayar seorang arsitek guna mewujudkan imajinasinya terhadap suatu bentuk banguna n. 
Perpaduan seni dan entrepreneurship Puspo Wardoyo juga tertuang dalam pendekatan terhadap konsumen. 
”Saya berusaha menghafal nama-nama semua pelanggan saya. Sehingga sewaktu mereka datang saya harus 
menyambut mere ka dengan menyebut namanya,” papar Wardo yo. Inilah yang disebutnya sebagai “menjadikan 
pelanggan sebagai saudara”. 
Seiring dengan berkembangnya Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo membuka kesempatan kepada 
seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menikmati nilai tambah Ayam Bakar Wong Solo melalui sistem waralaba. 
Untuk waralaba tersebut, Puspo Wardoyo telah membuat standarisasi dalam hal rasa dan gerai (outlet). Jika 
seseorang membeli waralaba Ayam Bakar Wong Solo di Jakarta, dipastikan sama rasa dan penataan gerainya 
dengan Ayam Bakar Wong Solo Medan atau di tempat lain. 
Sekarang gerai Ayam Bakar Wong Solo telah berdiri hampir di seluruh kota-kota besar yang ada di 
Indonesia dan Malasyia. Keuletan Puspo Wardoyo dalam membes arkan warung makan ayam bakar yang 
menjadi idaman masyarakat memang tidak mudah. Ia harus merasakan terlebih dahulu berbagai cobaan, 
rintangan, halangan, hingga masa-masa sulit yang mencekam. Bermodalkan kesabaran, kerja keras, pantang 
menyerah, dan dibumbui ketaqwaan dalam menjalankan usaha berdasarkan syariat Islam, tak pela k ia mampu 
menorehkan prestasi yang gemilang, yakni ia mendapat penghargaan Enterprise-50 sebagai Waralaba Lokal 
Terbaik dari Pesiden RI, Megawati Soekarnoputri. 
2.2 Konsep 10 D William Bygrave yang diterapkan Puspo Wardoyo 
Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat 
4 
daftar 10D sebagai ciri seorang entrepreneur, yaitu: 
1. Dream (Mimpi) 
Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan usaha mereka ingin 
hadapi. Dan lebih penting lagi, mereka memiliki kemampuan mengimplementasikan mimpi 
mereka. 
Puspo Wardoyo adalah seorang pengusaja pemilik jaringan waralaba Ayam Bakar Wong Solo 
yang sudah tersebar ke hamper seluruh kota-kota besar yang ada di Indonesia dan Malasyia. 
Kesuksesannya saat ini bermula dari mimpinya untuk merantau dan menaklukkan kota Medan 
dengan menjadi seorang entrepreneur. Akhirnya saat ini bukan hanya di kota Medan Puspo 
Wardoyo berhasil mengembangkan usahanya tetapi hampir di seluruh kota besar yang ada di 
Indonesia dan beberapa tersebar di Malasyia. Semua ini berawal dari sebuah ‘impian.’ 
2. Decisiveness (Ketegasan) 
Tidak pernah menangguh-nagguhkan waktu. Mereka membuat keputusan dengan cepat dan 
bertanggung jawab penuh atas keputusannya. 
Seiring dengan berkembangnya Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo tanpa menangguh-nagguhkan 
waktu untuk mengembangkan bisnisnya. Puspo Wardoyo lalu membuka kesempatan 
untuk ikut menikmat i nilai tambah Ayam Bakar Wong Solo melalui sistem franchise atau 
waralaba. Puspo Wardoyo memiliki ketegasan dalam menentukan perkembangan usahanya. Ia 
mengambil keputusan dengan mengembangkan usahanya dengan sistem waralaba dan akhirnya 
dapat menikmat i hasil kerja kerasnya setelah berhasil mengembangkan sistem waralaba pada 
usahanya. 
3. Doers (Pelaku) 
Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya secepat mungkin.
Salah satu kunci sukses Ayam Bakar Wong Solo adalah dengan menggunakan konsep 
waralaba. Puspo Wardoyo tidak hanya berhasil menggaet mitra di dalam negeri tapi juga 
merambah ke mitra-mit ranya di luar negeri. Saat ini tercatat ada sekitar lebih dari 115 rumah 
makan Ayam Bakar Wong Solo yang telah berdiri dari hasil kerja sama dengan mitra-mitranya. 
5 
4. Determination (Determinasi) 
Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan komitmen total. Mereka jarang 
menyerah, bahkan pada saat menjumpai kesulitan yang tampaknya tidak mungkin diatasi. 
Pada awal membuka warung makan, Puspo Wardoyo hanya mampu menjual 3-4 ekor ayam 
setiap hari. Malah di hari pertama tak seorang pun datang ke warung yang hanya mampu 
menampung 10 orang tersebut. Tetapi Puspo Wardoyo tidak berkecil hati, malah beliau semakin 
tertantang untuk mengembangkan usahanya dan terus menekuni usaha tersebut. 
Setelah melalui berbagai macam kesulitan dan dengan komitmen yang tinggi akhirnya usaha 
yang dirintis oleh Puspo Wardoyo lama kelamaan menunjukkan hasilnya. 
5. Dedication (Dedikasi) 
Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnya, kadangkala mengorbankan hubungan mereka 
dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. 
Walaupun Puspo Wardoyo sudah sukses merintis bisnis kuliner dengan Ayam Bakar Wong 
Solo, ia masih berdedikasi terhadap bisnisnya dan tak ingin masuk ke jenis usaha yang lain. Karena 
bakat yang dimilikinya cuma memasak dan ia sudah terlalu mencintai bidang makanan dengan 
jenis makanan lokal Indonesia. 
6. Devotion (Pengabdian) 
Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa cinta inilah yang menahan mereka 
ketika usaha mereka mendapat kesulitan. 
Sejak kecil kehidupan Puspo Wardoyo tak jauh dari berurusan dengan ayam. Puspo kecil telah 
ikut membantu kedua orang tuanya menjual makanan cepat saji seperti ayam bakar, ayam goreng, 
dan menu ayam lainnya. Dari sinilah Puspo Wardoyo akhirnya memilih kuliner khususnya ayam 
bakar sebagai bisnis utamanya dan memiliki pengabdian yang sangat tinggi terhadap apa yan g 
dikerjakannya. 
7. Details (Cermat) 
Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis. 
Meskipun Ayam Bakar Wong Solo telah terkenal hingga ke pelosok Nusantara, Puspo 
Wardoyo terus waspada agar pelanggannya tidak bosan. Caranya dengan membuat berbagai variasi 
menu, selain kualitas harus unggul dibanding lainnya. Saat ini, ia menyediakan 50 lebih menu 
makanan dan 20-an menu minuman. Pelanggan RM Ayam Bakar Wong Solo akan selalu 
menikmati sajian yang segar serta bumbu masak jaminan terbaik. Agar pelayanan selalu yang 
terbaik, Puspo sedikit "cerewet" dengan membuat standardisasi bumbu, pelayanan dan desain 
interior-eksterior rumah makannya. Semua bumbu dibuat di Medan sebelum didistribusi ke seluruh 
cabang. 
8. Destiny (Nasib) 
Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung kepada 
seorang atasan. 
Puspo Wardoyo pernah menjadi pegawai negeri sipil, saat itu, ia menjadi guru bidang studi 
pendidikan seni di SMU Negeri 1 Blabak Muntilan. Namun t idak bertahan lama karena Puspo 
Wardoyo merasa bahwa pekerjaan itu kurang cocok dengan jiwanya, dan dengan berbagai 
pertimbangan, akhirnya Puspo Wardoyo mengundurkan diri karena ingin menjadi pengusaha. 
Berkat keputusannya keluar dari pegawai negeri sipil dan menjadi entrepreneur akhirnya ia bias 
meraih kesuksesan seperti sekarang ini. 
9. Dollars (Uang) 
Menjadi kaya bukanlah, mot ivasi utama bagi seorang wirausahawan. Mereka menganggap jika 
mereka sukses, mereka akan mendapat pencapaian aktualisasi diri. 
Puspo Wardoyo sadar bahwa keuntungan bisnis harus disisihkan untuk membantu orang lain. 
Karena itulah, Puspo Wardoyo selalu menyisihkan sebagian hartanya sebesar 10% untuk beramal. 
Dengan begitu, Puspo Wardoyo berharap bisnisnya bisa berjalan dengan cara yang halalan 
thayyiban serta penuh dengan keberkahan.
6 
10. Distribute (Distribusi Tugas) 
Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan kunci yang 
merupakan faktor penting bagi kesuksesan bisnisnya. 
Setelah lulus dari kuliahnya, Puspo Wardoyo berencana untuk mengajak anaknya untuk ikut 
mengelola usaha yang dirintisnya. Namun, dia akan diperlakukan sebagai karyawan biasa, ikut 
pelatihan dan melakukan pekerjaan dari bawah. Ia harus benar-benar profesional dan punya 
kemampuan bagus.Agar nantinya dapat menggantikan Puspo Wardoyo sebagai pimpinan. 
2.3 Kompetensi yang dimiliki Puspo Wardoyo 
1. Intrapersonal Competence 
Yang dimaksud dengan intrapersonal competence adalah kemampuan seorang entrepreneur 
untuk melakukan Self control, ability to accept hard work dan willingness to learn. 
Kemampuan intrapersonal yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat terlihat dari adanya kemauan 
untuk mencoba yang baru walaupun beratnya konsekuensi yang akan diterima. Hal ini terlihat dari 
Puspo Wardoyo yang memutuskan untuk keluar dari PNS dan menjadi seorang wirausahawan serta 
memutuskan untuk merantau ke Medan. Konsekeunsi yang dihadapinya begitu besar namun Puspo 
Wardoyo memiliki keyakinan dan berupaya segera memperoleh apa yang diinginkannya . 
2. Interpersonal Competence 
Yang termasuk dalam interpersonal competence adalah setting oneself up as role model, 
managing impression, trustworthiness. 
Interpersonal competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari kemampuannya 
dalam melakukan pendekatan kepada pelanggan. Puspo Wardoyo berusaha menghafal seluruh 
nama-nama pelanggan, sehingga sewaktu mereka berkunjung, Puspo Wardoyo menyambut mereka 
dengan menyebutkan namanya. Inilah yang disebutnya sebagai menganggap pelanggan sebagai 
saudara. 
3. Technical Competence 
Yang dimaksud dengan Technical Competence adalah memiliki kompetensi di bidang rancang 
bangun (know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih misalnya kemampuan dalam bidang 
desain dan teknik produksi. 
Technical Competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari standarisasi rasa dan 
outlet dari franchise Ayam Bakar Wong Solo. Jika seseorang membeli franchise Ayam Bakar Wong 
Solo di Jakarta, dipastikan akan sama rasa dan penataan outletya dengan Ayam Bakar Wong Solo di 
pusatnya, Medan ataupun ditempat lain. 
4. Entrepreneurial Competence 
Entrepreneurial competence diperlukan untuk menghasilkan produk baru, menghasilkan nilai 
tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses dan teknik baru dan mengembangkan 
organisasi baru. 
Entrepreneurial competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari bagaimana cara 
ia mengembangkan bisnisnya dengan cara sistem waralaba sehingga dapat tersebar ke seluruh kota - 
kota besar yang ada di Indonesia dan Malasyia. Agar pelanggannya tidak bosan, Puspo Wardoyo 
membuat inovasi dengan membuat berbagai variasi menu dan rencana lainny a adalah 
memperkenalkan Ayam Bakar Wong Solo ke semua lapisan, termasuk masyarakat kelas bawah. 
Untuk itu, sistem waralaba kaki lima Ayam Bakar Wong Solo telah disiapkan. Sasaran pemegang 
waralaba model terbaru ini adalah mahasiswa. Meskipun memakai embel -embel kaki lima, 
standarisasi pelayanan dan produk tetap terjaga lewat kontrol ketat bagian Quality Control RM 
Ayam Bakar Wong Solo. 
2.4 Filosofi Bisnis Puspo Wardoyo 
Puspo Wardoyo sebenarnya mempunyai suatu pandangan yang sederhana tapi maknanya sangat dalam 
bahwa hidup ya bisnis, bisnis ya ibadah, hidup ya ibadah, jadi ketiganya walaupun secara istilah berbeda tetapi 
bagi Puspo Wardoyo maknanya sama, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. 
“Hai orang-orang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat 
menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di
jalan A llah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu , jika kamu mengetahui.” (QS; Ash -Shaff: 
10-11) 
“Dan Aku (A llah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (ibadah)” (QS; 
7 
Adz-dzaariyat: 56) 
Dua ayat diatas jelas bahwa antara hidup, bisnis dan ibadah itu merupakan satu kesatuan yang tak 
terpisahkan. 
Kunci sukses Ayam Bakar Wong Solo t idak lepas dari hukum-hukum Allah dan Puspo Wardoyo 
memahami bahwa hal terpenting dalam menjalankan roda bisnis adalah bagaimana suatu pekerjaan tersebut 
justru dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka. Sehingga insan -insan Ayam Bakar Wong Solo 
memandang bekerja sebagai ibadah. Di setiap outlet Ayam Bakar Wong Solo terdapat Mushalla dan mewajibkan 
pendalaman Agama bagi staf dan karyawan secara terus menerus. 
Jadi tujuan sukses yang dimiliki Puspo Wardoyo dan Ayam Bakar Wong Solo miliknya adalah usaha 
profesional yang maju dan islami dalam rangka terhidarnya insan-insan Ayam Bakar Wong Solo dari azab yang 
pedih dan bermafaat bagi keluarga, masyarakat serta sukses dunia dan akhirat.
BAB III 
PENUTUP 
8 
3.1 Kesimpulan 
Puspo Wardoyo adalah sosok yang patut kita teladani. Bermodalkan kesabaran, kerja keras, pantang 
menyerah, dan dibumbui ketaqwaan dalam menjalankan usaha berdasarkan syaria t Islam, membuatnya meraih 
kesuksesan dan ia mampu menorehkan prestasi yang gemilang, yakni ia mendapat penghargaan Enterprise-50 
sebagai Waralaba Lokal Terbaik dari Pesiden RI, Megawati Soekarnoputri. 
Keberhasilan Puspo Wardoyo tidak terlepas dari prinsip bisnis yang dimilikinya yang mengganggap 
bahwa berbisnis merupakan ibadah. Hal ini dapat dilihat dari visi RM Ayam Bakar Wong Solo yaitu rumah 
makan Halalan Thayyiban demi upaya penyelamatan dari siksa Api Neraka dengan (QS; Ash-Shaff: 10-11) 
sebagai landasannya. 
Hal lain yang patut ditiru dari Puspo Wardoyo adalah sifat kedermawanannya. Ia percaya bahwa apa 
pun hal baik yang kita lakukan pada orang lain pada gilirannya pasti akan kembali pada kita. Suatu saat, Puspo 
Wardoyo menolong seorang karyawannya yang sedang mengalami masalah keuangan dan meminjamkan secara 
sukarela sebagian besar uang tabungannya yang sebenarnya ia cadangkan untuk modal usaha yang tengah 
berjuang keras untuk bertahan. Sebagai balasannya, karyawan tersebut membawa wartawan sebuah harian lokal 
Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat dari suami karyawan yang ditolong Puspo Wardoyo menuliskan 
profilnya. Sebuah artikel yang berisi p rofil Puspo Wardoyo berjudul “Sarjana Buka Ayam Ba kar Wong Solo.” 
Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo Wardoyo. Esok hari art ikel dimuat di koran, banyak orang yang 
berbondong-bondong mendatangi warung ayam milik Puspo Wardoyo.
DAFTAR PUSTAKA 
http://en.wikipedia.org/wiki/Role_model diakses tanggal 22 September 2014 
http://www.jatengbisnis.com/769/puspo-wardoyo/ diakses tanggal 22 September 2014 
http://tabloidbo.com/?p=1844 diakses tanggal 23 September 2014 
http://wongsolo.com/language/id/ diakses tanggal 22 September 2014 
http://biografi-pengusaha.blogspot.com/2014/05/sejarah-ayam-bakar-wong-solo-puspo.html diakses tanggal 23 
September 2014 
http://inspirasisuksesmulia.blogspot.com/2013/01/kisah-sukses-ayam-bakar-wong-solo.html diakses tanggal 23 
September 2014 
http://www.jutaan-ukm.com/details-berita.php?id=22 diakses tanggal 23 September 2014 
http://www.jutaan-ukm.com/details-berita.php?id=22 diakses tanggal 23 September 2014 
http://ciode.wordpress.com/2010/11/06/lima -prinsip-sukses-puspo-wardoyo/ diakses tanggal 24 September 2014 
9
LAMPIRAN 
Puspo Wardoyo 
Logo Ayam Bakar Wong Solo 
10
Salah Satu Outlet Ayam Bakar Wong Solo 
11

More Related Content

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

MENJADI PENGUSAHA SUKSES

  • 1. DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................. 2 1.2 Profil Puspo Wardoyo .................................................................................................................................... 2 1.3 Profil Ayam Bakar Wong Solo ..................................................................................................................... 2 1.4 Alasan Memilih Puspo Wardoyo Sebagai Role Model ........................................................................... 2 BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3 2.1 Proses Pengembangan Bisnis Puspo Wardoyo .......................................................................................... 3 2.2 Konsep 10 D William Bygrave yang diterapkan Puspo Wardoyo ......................................................... 4 2.3 Kompetensi yang dimiliki Puspo Wardoyo ................................................................................................ 6 2.4 Filosofi Bisnis Puspo Wardoyo .................................................................................................................... 6 BAB III PENUTUP ............................................................................................................................................... 8 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................ 9 LAMPIRAN .......................................................................................................................................................... 10 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 2 1.1 Latar Belakang Orang-orang yang kita kagumi sebagai panutan, baik seseorang yang sangat ahli dalam bidang tertentu, memiliki jabatan yang tinggi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, atau bisa juga karena orang tersebut memiliki kemampuan atau kebiasaan yang menurut kita bisa dijadikan sebagai contoh dalam berperilaku dan bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita, biasa disebut sebagai Role Model. Menurut Wikipedia, role model adalah seseorang yang memberikan contoh, dimana perilakunya kerap kali dicontoh atau ditiru orang lain. Singkatnya, role model tidak hanya seseorang yang kita idolakan, tetapi lebih dari itu, perilaku atau pencapaiannya mampu menginspirasi banyak orang, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tersebut selalu dijadikan sebagai contoh untuk ditiru ke dalam kebiasaan dan perilaku sehari-hari. 1.2 Profil Puspo Wardoyo Puspo Wardoyo, (lahir di Solo, 30 November 1967; umur 46 tahun) adalah pengusaha pemilik Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo dari kota Solo. Puspo Wardoyo memiliki 7 saudara dan terlahir dari keluarga yang sederhana. Orang tuanya berdagang daging ayam dan membuka warung kecil. Puspo Wardoyo yang saat itu masih kecil membantu menyembelih ayam pada pagi hari untuk dijual dipasar. Siang sampai malam, beliau membantu orang tuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, dan menu ayam lainnya di warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo. Orang tua Puspo Wardoyo ingin anaknya ada yang menjadi pegawai negeri, dan itupun akhirnya terkabul. Puspo Wardoyo menjadi guru bidang studi pendidikan seni di SMU Negeri 1 Blabak Muntilan. Namun t idak bertahan lama karena Puspo Wardoyo merasa bahwa pekerjaan itu kurang cocok dengan jiwanya, dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Puspo Wardoyo mengundurkan diri karena ingin menjadi pengusaha. Akhirnya Puspo Wardoyo memilih pulang ke kampung halamannya dan membuka warung ayam goreng kaki lima di Kleco, Solo. Dalam menekuni usahanya ini, Puspo Wardoyo dibantu oleh 2 orang karyawan dan usaha ini termasuk pionir atau perintis lesehan kaki lima di Solo pada tahun 1986. 1.3 Profil Ayam Bakar Wong Solo Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo adalah bisnis rumah makan yang bergerak dalam bidang jasa, berdiri sejak 18 April 1991 di bawah kendali Puspo Wardoyo dan berkantor pusat di kota Medan dengan cabang hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah makan Ayam Ba kar Wong Solo salah satu rumah ma kan tradisional besar yang bermotto “halla lan tayyiban” yang berarti hala l dari segi ma kan dan baik dari segi aspek pengolahan dan pelayanan. Walaupun menggunakan ayam bakar dan nama wong solo bukan berarti menu yang ad a adalah ayam bakr saja tetapi juga tersedia menu-menu yang lain seperti ikan dan sayuran. Lalu menggunakan nama wong solo karena pemilik rumah makan ini adalah orang dari kota Solo. Namun demikian menu yang disajikan adalah menu tradisional nusantara atau diambil dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai saat ini Ayam Bakar Wong Solo memiliki lebih dari 115 outlet yang tersebar di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang hingga Papua dan 5 outlet yang berada di Malasyia. 1.4 Alasan Memilih Puspo Wardoyo sebagai Role Model Alasan penulis memilih Puspo Wardoyo sebagai Role Model adalah karena kesuksesan yang diraihnya terutama di bidang bisnis dapat memberikan contoh atau keteladanan yang positif bagi orang lain dan Puspo Wardoyo juga dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah dalam mengembangkan bisnisnya. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana beliau mengembangkan usahanya mulai dari membuka warung ayam goreng kaki lima sampai sebesar sekarang yang telah memiliki banyak outlet yang tersebar di Indonesia maupun luar negeri.
  • 3. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 3 2.1 Proses Pengembangan Bisnis Puspo Wardoyo Terinspirasi oleh cerita pedagang bakso yang sukses mengarungi hidup di Medan. Ketika itu Puspo Wardoyo tengah merintis usaha warung lesehan ayam goreng kaki lima di Solo selepas mengundurkan diri dari PNS, pada waktu itu pedagang bakso asal Solo tersebut bertandang ke tempat Puspo Wardoyo. Pedagang bakso itu bercerita peluang usaha warung makan di Medan sangat bagus. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan bersih di akhir tahun 1990 sekitar Rp. 300.000. Cerita sukses tersebut begitu membenak di hati Puspo Wardoyo. Seorang penjual bakso yang bisa pulang kampung tiap bulan. Ditambah si penjual bakso ini menggunakan pesawat terbang sebagai alat transportasi. Akhirnya, Puspo Wardoyo bertekad bulat untuk merantau ke Medan. Untuk mewujudkan tekadnya itu, warung makan ayam goreng yang termasuk perintis warung lesehan di Solo tersebut dijualnya kepada seorang teman. Uang hasil penjualan tersebut dimanfaatkan untuk membeli tiket ke Jakarta. Kenapa memilih ke Jakarta, bukannya ke Medan. Karena uang yang dimilik Puspo Wardoyo belum cukup sebagai bekal untuk merantau ke Medan. Ketik tengah merantau ke ibu kota, Puspo Wardoyo membaca lowongan pekerjaan sebagai guru di sebuah perguruan bernama DR Wahidin di Bagan Siapiapi, Sumatera Utara. Apa boleh buat, demi mewujudkan cita-citanya sampai di Medan, Puspo Wardoyo berusaha mengumpulkan modal. Kali ini dia kembali menjadi guru. Ini seperti pekerjaannya dulu, kala itu, Puspo Wardoyo adalah pegawai negeri sipil dimana beliau menjadi staf pengajar mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA Negeri Muntilan, Kabupaten Magelang. “Target saya cuma dua tahun menjadi guru lag i,” katanya. Di sinilah Puspo Wardoyo bertemu dengan istri pertamanya Rini Purwanti yang sama-sama menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut. Dua tahun menjadi guru Puspo Wardoyo berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp. 2.400.000. Dengan uang tak seberapa itu dijadikannya modal untuk menaklukkan kota Medan. Uang tabungan itu sebagian digunakan untuk menyewa rumah dan membeli sebuah motor Vespa butut. Sisa Rp. 700.000 digunakannya sebagai modal membangun warung kaki lima di bilangan Polonia Medan. Puspo Wardoyo menyewa lahan 4x4 meter persegi seharga Rp. 1000 per hari. Suatu hari pegawainya tertimpa masalah. Dia terlibat utang dengan rentenir. Puspo Wardoyo membantunya dengan meminjamkan uang. Sebagai ucapan terima kasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat dari suami pegawai yang ditolong Puspo Wardoyo menuliskan profilnya. Sebuah artikel yang berisi profil Puspo Wardoyo berjudul “Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo.” Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo Wardoyo. Esok hari artikel dimuat di koran, banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi warung ayam milik Puspo Wardoyo. Siapa sangka jika dari sebuah warung kecil ini kemudian melahirkan sebuah usaha jaringan rumah makan yang cukup kondang seantero Medan. Impian untuk menaklukkan “ jara k” So lo medan lebih dekat d ibanding Solo Sema rang pun menjad i kenyataan melebihi impian yang beliau tinggalkan sebelumnya. Dari ibu kota Sumatera Utara ini nanti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo melejit ke pentas bisnis nasional. Belakangan ini nama Ayam Bakar Wong Solo semakin berkibar setelah berhasil menaklukkan Jakarta setelah sebelumnva "mengapung" dari daerah pinggiran. Dalam waktu relatif singkat kehadiran Wong Solo telah merengsek dan menanamkan tonggak-tonggak bisnisnya di pusat kota metropolis ini. Ekspansinya pun semakin tak tertahankan dengan memasuki berbagai kota besar di Indonesia. Fenomena Ayam Bakar Wong Solo mengundang decak kekaguman berbagai kalangan dari pejabat pemerintah, para pelaku bisnis hingga para pengamat. Hampir semua outletnya di Jakarta selalu sesak pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Bahkan ket ika bulan Ramadhan, semua outlet tersebut membatasi jumlah pengunjung saat berbuka puasa. Ada masa ketika di waktuwaktu awal merintis usaha di Medan Puspo Wardoyo nyaris patah semangat dikarenakan selama berhari-hari tak pernah meraih untung. Hanya berjualan dua atau tiga ekor ayam bakar plus nasi, terkadang dalam satu hari tak seekor pun yang laku. Pernah pula seluruh dagangannya yang telah dimasak di rumah tumpah di tengah jalan karena jalanan licin sehabis hujan. "Apa boleh buat, saya terpaksa pulang dan memasak lagi". katanya. Istrinya yang tak sabar melihat lambannya usaha Puspo Wardoyo bahkan sempat memberi tahu ayahnya agar memberitahu ayahnya agar mempengaruhi beliau supaya tak berjualan ayam bakar lagi. "Mertua saya bilang, kapan kamu akan tobat," katanya menirukan ucapan sang mertua. Pada awal perantauannya ke Medan, Puspo wardoyo, sama sekali tak menyangka jika usaha warung ayam bakar “Wong Solo” a kan berkembang seperi seka rang. Maklu m, ru mah ma kan yang dibukanya hanyalah sebuah warung berukuran sekitar 3x4 meter di dekat bandara Polonia, Medan. Setahun pertama dia hanya mampu menjual 3 ekor ayam per hari yang dibagibagi menjadi beberapa potong. Harga jual per potongnya Rp 4.500 plus sepiring nasi. Di tahun kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari Namun sekarang, memiliki lebih dari 115 cabang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia dan Malasyia. Meskipun masih mengandalkan ayam
  • 4. bakar, namun menunya kini makin beragam hingga 100 jenis. Sudah terbiasa bagi Puspo Wardoyo untuk menyisihkan 10 % dari keuntungannya untuk amal. Dia percaya, Tuhan akan memperkaya orang yang banyak beramal. Promosi dari mulut ke mulut membuat warung Puspo Wardoyo semakin terkenal. Terlebih ketika seorang wartawan lo kal membuat tulisan tentang ‘Wong Solo,’ makin rama ilah warungnya. Pernah suatu hari dia kewaalahan memenuhi pesanan pelanggan. Di saat tiga ekor ayam jualannya habis, datang pembeli lain yang bersedia menunggu asalkan Wardoyo mau mencari ayam batu ke pasar. Diapun memenuhi permintaan pelanggan tersebut dengan membeli t iga ekor ayam lagi. Namun datang lagi pelanggan lain yang juga bersedia menunggu Wardoyo mencari ayam ke pasar. Dua tahun berlalu dan seorang Puspo Wardoyo segera memperluas warung hingga layak disebut rumah makan. Jiwa seni Puspo Wardoyo nampak tergurat pada bentuk bangunan dan penampilannya yang cenderung nyeleneh. Dalam bentuk bangunan, misalnya, Puspo Wardoyo tak segan-segan mengeluarkan uang cukup besar untuk membayar seorang arsitek guna mewujudkan imajinasinya terhadap suatu bentuk banguna n. Perpaduan seni dan entrepreneurship Puspo Wardoyo juga tertuang dalam pendekatan terhadap konsumen. ”Saya berusaha menghafal nama-nama semua pelanggan saya. Sehingga sewaktu mereka datang saya harus menyambut mere ka dengan menyebut namanya,” papar Wardo yo. Inilah yang disebutnya sebagai “menjadikan pelanggan sebagai saudara”. Seiring dengan berkembangnya Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo membuka kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menikmati nilai tambah Ayam Bakar Wong Solo melalui sistem waralaba. Untuk waralaba tersebut, Puspo Wardoyo telah membuat standarisasi dalam hal rasa dan gerai (outlet). Jika seseorang membeli waralaba Ayam Bakar Wong Solo di Jakarta, dipastikan sama rasa dan penataan gerainya dengan Ayam Bakar Wong Solo Medan atau di tempat lain. Sekarang gerai Ayam Bakar Wong Solo telah berdiri hampir di seluruh kota-kota besar yang ada di Indonesia dan Malasyia. Keuletan Puspo Wardoyo dalam membes arkan warung makan ayam bakar yang menjadi idaman masyarakat memang tidak mudah. Ia harus merasakan terlebih dahulu berbagai cobaan, rintangan, halangan, hingga masa-masa sulit yang mencekam. Bermodalkan kesabaran, kerja keras, pantang menyerah, dan dibumbui ketaqwaan dalam menjalankan usaha berdasarkan syariat Islam, tak pela k ia mampu menorehkan prestasi yang gemilang, yakni ia mendapat penghargaan Enterprise-50 sebagai Waralaba Lokal Terbaik dari Pesiden RI, Megawati Soekarnoputri. 2.2 Konsep 10 D William Bygrave yang diterapkan Puspo Wardoyo Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat 4 daftar 10D sebagai ciri seorang entrepreneur, yaitu: 1. Dream (Mimpi) Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan usaha mereka ingin hadapi. Dan lebih penting lagi, mereka memiliki kemampuan mengimplementasikan mimpi mereka. Puspo Wardoyo adalah seorang pengusaja pemilik jaringan waralaba Ayam Bakar Wong Solo yang sudah tersebar ke hamper seluruh kota-kota besar yang ada di Indonesia dan Malasyia. Kesuksesannya saat ini bermula dari mimpinya untuk merantau dan menaklukkan kota Medan dengan menjadi seorang entrepreneur. Akhirnya saat ini bukan hanya di kota Medan Puspo Wardoyo berhasil mengembangkan usahanya tetapi hampir di seluruh kota besar yang ada di Indonesia dan beberapa tersebar di Malasyia. Semua ini berawal dari sebuah ‘impian.’ 2. Decisiveness (Ketegasan) Tidak pernah menangguh-nagguhkan waktu. Mereka membuat keputusan dengan cepat dan bertanggung jawab penuh atas keputusannya. Seiring dengan berkembangnya Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo tanpa menangguh-nagguhkan waktu untuk mengembangkan bisnisnya. Puspo Wardoyo lalu membuka kesempatan untuk ikut menikmat i nilai tambah Ayam Bakar Wong Solo melalui sistem franchise atau waralaba. Puspo Wardoyo memiliki ketegasan dalam menentukan perkembangan usahanya. Ia mengambil keputusan dengan mengembangkan usahanya dengan sistem waralaba dan akhirnya dapat menikmat i hasil kerja kerasnya setelah berhasil mengembangkan sistem waralaba pada usahanya. 3. Doers (Pelaku) Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya secepat mungkin.
  • 5. Salah satu kunci sukses Ayam Bakar Wong Solo adalah dengan menggunakan konsep waralaba. Puspo Wardoyo tidak hanya berhasil menggaet mitra di dalam negeri tapi juga merambah ke mitra-mit ranya di luar negeri. Saat ini tercatat ada sekitar lebih dari 115 rumah makan Ayam Bakar Wong Solo yang telah berdiri dari hasil kerja sama dengan mitra-mitranya. 5 4. Determination (Determinasi) Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan komitmen total. Mereka jarang menyerah, bahkan pada saat menjumpai kesulitan yang tampaknya tidak mungkin diatasi. Pada awal membuka warung makan, Puspo Wardoyo hanya mampu menjual 3-4 ekor ayam setiap hari. Malah di hari pertama tak seorang pun datang ke warung yang hanya mampu menampung 10 orang tersebut. Tetapi Puspo Wardoyo tidak berkecil hati, malah beliau semakin tertantang untuk mengembangkan usahanya dan terus menekuni usaha tersebut. Setelah melalui berbagai macam kesulitan dan dengan komitmen yang tinggi akhirnya usaha yang dirintis oleh Puspo Wardoyo lama kelamaan menunjukkan hasilnya. 5. Dedication (Dedikasi) Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnya, kadangkala mengorbankan hubungan mereka dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. Walaupun Puspo Wardoyo sudah sukses merintis bisnis kuliner dengan Ayam Bakar Wong Solo, ia masih berdedikasi terhadap bisnisnya dan tak ingin masuk ke jenis usaha yang lain. Karena bakat yang dimilikinya cuma memasak dan ia sudah terlalu mencintai bidang makanan dengan jenis makanan lokal Indonesia. 6. Devotion (Pengabdian) Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa cinta inilah yang menahan mereka ketika usaha mereka mendapat kesulitan. Sejak kecil kehidupan Puspo Wardoyo tak jauh dari berurusan dengan ayam. Puspo kecil telah ikut membantu kedua orang tuanya menjual makanan cepat saji seperti ayam bakar, ayam goreng, dan menu ayam lainnya. Dari sinilah Puspo Wardoyo akhirnya memilih kuliner khususnya ayam bakar sebagai bisnis utamanya dan memiliki pengabdian yang sangat tinggi terhadap apa yan g dikerjakannya. 7. Details (Cermat) Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis. Meskipun Ayam Bakar Wong Solo telah terkenal hingga ke pelosok Nusantara, Puspo Wardoyo terus waspada agar pelanggannya tidak bosan. Caranya dengan membuat berbagai variasi menu, selain kualitas harus unggul dibanding lainnya. Saat ini, ia menyediakan 50 lebih menu makanan dan 20-an menu minuman. Pelanggan RM Ayam Bakar Wong Solo akan selalu menikmati sajian yang segar serta bumbu masak jaminan terbaik. Agar pelayanan selalu yang terbaik, Puspo sedikit "cerewet" dengan membuat standardisasi bumbu, pelayanan dan desain interior-eksterior rumah makannya. Semua bumbu dibuat di Medan sebelum didistribusi ke seluruh cabang. 8. Destiny (Nasib) Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung kepada seorang atasan. Puspo Wardoyo pernah menjadi pegawai negeri sipil, saat itu, ia menjadi guru bidang studi pendidikan seni di SMU Negeri 1 Blabak Muntilan. Namun t idak bertahan lama karena Puspo Wardoyo merasa bahwa pekerjaan itu kurang cocok dengan jiwanya, dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Puspo Wardoyo mengundurkan diri karena ingin menjadi pengusaha. Berkat keputusannya keluar dari pegawai negeri sipil dan menjadi entrepreneur akhirnya ia bias meraih kesuksesan seperti sekarang ini. 9. Dollars (Uang) Menjadi kaya bukanlah, mot ivasi utama bagi seorang wirausahawan. Mereka menganggap jika mereka sukses, mereka akan mendapat pencapaian aktualisasi diri. Puspo Wardoyo sadar bahwa keuntungan bisnis harus disisihkan untuk membantu orang lain. Karena itulah, Puspo Wardoyo selalu menyisihkan sebagian hartanya sebesar 10% untuk beramal. Dengan begitu, Puspo Wardoyo berharap bisnisnya bisa berjalan dengan cara yang halalan thayyiban serta penuh dengan keberkahan.
  • 6. 6 10. Distribute (Distribusi Tugas) Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan bisnisnya. Setelah lulus dari kuliahnya, Puspo Wardoyo berencana untuk mengajak anaknya untuk ikut mengelola usaha yang dirintisnya. Namun, dia akan diperlakukan sebagai karyawan biasa, ikut pelatihan dan melakukan pekerjaan dari bawah. Ia harus benar-benar profesional dan punya kemampuan bagus.Agar nantinya dapat menggantikan Puspo Wardoyo sebagai pimpinan. 2.3 Kompetensi yang dimiliki Puspo Wardoyo 1. Intrapersonal Competence Yang dimaksud dengan intrapersonal competence adalah kemampuan seorang entrepreneur untuk melakukan Self control, ability to accept hard work dan willingness to learn. Kemampuan intrapersonal yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat terlihat dari adanya kemauan untuk mencoba yang baru walaupun beratnya konsekuensi yang akan diterima. Hal ini terlihat dari Puspo Wardoyo yang memutuskan untuk keluar dari PNS dan menjadi seorang wirausahawan serta memutuskan untuk merantau ke Medan. Konsekeunsi yang dihadapinya begitu besar namun Puspo Wardoyo memiliki keyakinan dan berupaya segera memperoleh apa yang diinginkannya . 2. Interpersonal Competence Yang termasuk dalam interpersonal competence adalah setting oneself up as role model, managing impression, trustworthiness. Interpersonal competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari kemampuannya dalam melakukan pendekatan kepada pelanggan. Puspo Wardoyo berusaha menghafal seluruh nama-nama pelanggan, sehingga sewaktu mereka berkunjung, Puspo Wardoyo menyambut mereka dengan menyebutkan namanya. Inilah yang disebutnya sebagai menganggap pelanggan sebagai saudara. 3. Technical Competence Yang dimaksud dengan Technical Competence adalah memiliki kompetensi di bidang rancang bangun (know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih misalnya kemampuan dalam bidang desain dan teknik produksi. Technical Competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari standarisasi rasa dan outlet dari franchise Ayam Bakar Wong Solo. Jika seseorang membeli franchise Ayam Bakar Wong Solo di Jakarta, dipastikan akan sama rasa dan penataan outletya dengan Ayam Bakar Wong Solo di pusatnya, Medan ataupun ditempat lain. 4. Entrepreneurial Competence Entrepreneurial competence diperlukan untuk menghasilkan produk baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses dan teknik baru dan mengembangkan organisasi baru. Entrepreneurial competence yang dimiliki Puspo Wardoyo dapat dilihat dari bagaimana cara ia mengembangkan bisnisnya dengan cara sistem waralaba sehingga dapat tersebar ke seluruh kota - kota besar yang ada di Indonesia dan Malasyia. Agar pelanggannya tidak bosan, Puspo Wardoyo membuat inovasi dengan membuat berbagai variasi menu dan rencana lainny a adalah memperkenalkan Ayam Bakar Wong Solo ke semua lapisan, termasuk masyarakat kelas bawah. Untuk itu, sistem waralaba kaki lima Ayam Bakar Wong Solo telah disiapkan. Sasaran pemegang waralaba model terbaru ini adalah mahasiswa. Meskipun memakai embel -embel kaki lima, standarisasi pelayanan dan produk tetap terjaga lewat kontrol ketat bagian Quality Control RM Ayam Bakar Wong Solo. 2.4 Filosofi Bisnis Puspo Wardoyo Puspo Wardoyo sebenarnya mempunyai suatu pandangan yang sederhana tapi maknanya sangat dalam bahwa hidup ya bisnis, bisnis ya ibadah, hidup ya ibadah, jadi ketiganya walaupun secara istilah berbeda tetapi bagi Puspo Wardoyo maknanya sama, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. “Hai orang-orang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di
  • 7. jalan A llah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu , jika kamu mengetahui.” (QS; Ash -Shaff: 10-11) “Dan Aku (A llah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (ibadah)” (QS; 7 Adz-dzaariyat: 56) Dua ayat diatas jelas bahwa antara hidup, bisnis dan ibadah itu merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kunci sukses Ayam Bakar Wong Solo t idak lepas dari hukum-hukum Allah dan Puspo Wardoyo memahami bahwa hal terpenting dalam menjalankan roda bisnis adalah bagaimana suatu pekerjaan tersebut justru dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka. Sehingga insan -insan Ayam Bakar Wong Solo memandang bekerja sebagai ibadah. Di setiap outlet Ayam Bakar Wong Solo terdapat Mushalla dan mewajibkan pendalaman Agama bagi staf dan karyawan secara terus menerus. Jadi tujuan sukses yang dimiliki Puspo Wardoyo dan Ayam Bakar Wong Solo miliknya adalah usaha profesional yang maju dan islami dalam rangka terhidarnya insan-insan Ayam Bakar Wong Solo dari azab yang pedih dan bermafaat bagi keluarga, masyarakat serta sukses dunia dan akhirat.
  • 8. BAB III PENUTUP 8 3.1 Kesimpulan Puspo Wardoyo adalah sosok yang patut kita teladani. Bermodalkan kesabaran, kerja keras, pantang menyerah, dan dibumbui ketaqwaan dalam menjalankan usaha berdasarkan syaria t Islam, membuatnya meraih kesuksesan dan ia mampu menorehkan prestasi yang gemilang, yakni ia mendapat penghargaan Enterprise-50 sebagai Waralaba Lokal Terbaik dari Pesiden RI, Megawati Soekarnoputri. Keberhasilan Puspo Wardoyo tidak terlepas dari prinsip bisnis yang dimilikinya yang mengganggap bahwa berbisnis merupakan ibadah. Hal ini dapat dilihat dari visi RM Ayam Bakar Wong Solo yaitu rumah makan Halalan Thayyiban demi upaya penyelamatan dari siksa Api Neraka dengan (QS; Ash-Shaff: 10-11) sebagai landasannya. Hal lain yang patut ditiru dari Puspo Wardoyo adalah sifat kedermawanannya. Ia percaya bahwa apa pun hal baik yang kita lakukan pada orang lain pada gilirannya pasti akan kembali pada kita. Suatu saat, Puspo Wardoyo menolong seorang karyawannya yang sedang mengalami masalah keuangan dan meminjamkan secara sukarela sebagian besar uang tabungannya yang sebenarnya ia cadangkan untuk modal usaha yang tengah berjuang keras untuk bertahan. Sebagai balasannya, karyawan tersebut membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat dari suami karyawan yang ditolong Puspo Wardoyo menuliskan profilnya. Sebuah artikel yang berisi p rofil Puspo Wardoyo berjudul “Sarjana Buka Ayam Ba kar Wong Solo.” Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo Wardoyo. Esok hari art ikel dimuat di koran, banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi warung ayam milik Puspo Wardoyo.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia.org/wiki/Role_model diakses tanggal 22 September 2014 http://www.jatengbisnis.com/769/puspo-wardoyo/ diakses tanggal 22 September 2014 http://tabloidbo.com/?p=1844 diakses tanggal 23 September 2014 http://wongsolo.com/language/id/ diakses tanggal 22 September 2014 http://biografi-pengusaha.blogspot.com/2014/05/sejarah-ayam-bakar-wong-solo-puspo.html diakses tanggal 23 September 2014 http://inspirasisuksesmulia.blogspot.com/2013/01/kisah-sukses-ayam-bakar-wong-solo.html diakses tanggal 23 September 2014 http://www.jutaan-ukm.com/details-berita.php?id=22 diakses tanggal 23 September 2014 http://www.jutaan-ukm.com/details-berita.php?id=22 diakses tanggal 23 September 2014 http://ciode.wordpress.com/2010/11/06/lima -prinsip-sukses-puspo-wardoyo/ diakses tanggal 24 September 2014 9
  • 10. LAMPIRAN Puspo Wardoyo Logo Ayam Bakar Wong Solo 10
  • 11. Salah Satu Outlet Ayam Bakar Wong Solo 11