Erick Tohir saat ini memiliki modal positif seperti kepercayaan tinggi dari Presiden Jokowi dan kinerja yang baik sebagai Menteri BUMN. Namun, untuk maju pada 2024, Erick perlu menuntaskan amanah jabatannya hingga 2024, menuntaskan kinerja di BUMN, dan terus fokus menambah prestasi. Apakah Erick harus maju pada 2024 tergantung keseriusannya menyelesaikan tugas saat ini dan dukungan serius
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Erkata yandri (opini kompasiana) mengapa erick tohir (tidak) harus maju untuk 2024
1. Mengapa Erick Tohir (tidak) harus maju untuk 2024?
Erkata Yandri, praktisi Management Productivity & Industry / peneliti Pusat Kajian Energi, dosen Sekolah Pascasarjana – Energi
Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta (artikel opini ini merupakan pendapat pribadi dari penulis)
Ini merupakan tulisan saya yang ketiga membahas tentang Erick Tohir. Yang pertama berjudul Mengulik 5
Perspektif Erick. Sedangkan yang kedua judulnya Racikan Obat Generik ala Erick untuk BUMN Menjadi Lebih
Energik. Sebelumnya, tolong dicatat dulu ya! Bahwa, saya bukanlah siapa-siapanya Erick Tohir. Saya juga tidak
punya kepentingan apa-apa dengannya. Saya hanya punya kepentingan untuk menyalurkan buah pikiran saya saja.
Syukur-syukur kalau ada yang membaca. Itu saja. Tidak lebih!
Perlu diakui, kehadiran Erick Tohir di pemerintahan Presiden Joko Widodo cukup menarik perhatian. Khususnya
orang seperti saya. Saya memang suka mengamati karakter professional model yang begini. Setidaknya dalam
menganalisa secara kemampuan teknikal maupun manajerial mereka. Ada beberapa hal yang membuat saya klop
dengan Bro Erick. Tentunya juga kalangan anak muda yang merindukan sosok muda yang pintar, enerjik, kreatif,
dan bersemangat.
Baiklah, mari kita fokus ke judul dulu. Sebelum menjawab pertanyaan pada judul di atas, mungkin perlu dijawab
dulu beberapa pertanyaan berikut ini.
Apa modal positif yang dimiliki oleh Erick Tohir saat ini?
Pertama, modal kepercayaan yang tinggi dari Presiden Joko Widodo, sebagai atasannya langsung. Erick Thohir
diangkat sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu. Artinya, sudah 2
tahun Erick menjabat posisi itu. Selain itu, Erick Thohir juga dipercaya menjadi Ketua Umum Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024. Pemilihan digelar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Masyarakat
Ekonomi Syariah yang berlangsung pada Sabtu, 23 Januari 2021. Ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan
yang diberikan orang lain kepada Erick.
Kedua, modal kinerja yang bagus di penugasan sebagai Menteri BUMN. Saya pikir, Erick cukup berhasil dalam
memetakan masalah di BUMN, seperti yang diminta oleh Jokowi. Harus diakui, tidaklah mudah untuk melakukan
transformasi BUMN yang jumlahnya begitu banyak. Apalagi dihitung sampai anak, cucu bahkan cicitnya.
Fokusnya merestrukturisasi BUMN dari 108 menjadi 41 dan dari 27 klaster kini mengerucut menjadi 12. Erick
meluncurkan 5 prioritas utama BUMN sebagai tolak ukur. Sejauh ini, pencapaian atau hasil dari transformasi yang
selama ini dilakukan BUMN dapat menunjukkan hasil yang positif. Dilihat dari pertumbuhan klaster dan
perbandingan keuangan dari tahun 2020 ke 2021. Secara perbandingan keuangan, meningkat Rp 96,5 triliun.
Begitupun dengan laba bersih pada semester I-2021 disebutnya jauh lebih tinggi dari pada laba bersih selama 2020
dari Rp 5,7 triliun menjadi Rp 26 triliun.
Sebenarnya, masih ada beberapa modal lagi yang ingin saya tambahkan dan jelaskan di sini. Seperti modal citra
yang baik di mata anak muda. Bagi anak muda, sosok Erick merepresentasika sosok muda yang pintar, enerjik,
kreatif, dan bersemangat. Sosok yang tidak jauh dari dunia mereka. Kemudian, modal sukses sebagai ketua tim
kampanye Jokowi-Amien di laga 2019 lalu. Itu prestasi yang tidak boleh disepelekan begitu saja.
Sekarang, silaturahmi politik menjelang 2024 sedang berlangsung. Orang-orang sudah mulai ramai membahas
sosok-sosok pemimpin untuk 2024. Nama Erick pun mulai masuk dalam pembahasan. Lantas, bagaimana
semestinya Erick Tohir bersikap?
Pertama, bagaimana Erick mampu menuntaskan amanah jabatan sampai selesai di 2024.
Kedua, bagaimana Erick menuntaskan kinerja yang sesuai di lingkungan BUMN.
Ketiga, bagaimana Erick tetap fokus menambah portofolio yang benar-benar dirasakan hasilnya oleh bangsa ini.
Tiga hal di atas, jika berlangsung dengan mulus tanpa adanya kejadian di luar kehendak, otomatis semakin
mengangkat popularitas Erick di mata publik dan partai politik.
2. Selanjutnya, bagaimana strategi ke depannya, bagi Erick Tohir sendiri maupun para pendukungnya?
Jangan sampai terpancing untuk berbuat blunder, baik di BUMN sendiri, maupun secara politis.
Erick tetap menjaga citra sebagai seorang professional. Jangan sampai Erick terkesan yang mengejar-
ngejar kekuatan politik, ataupun disorong-sorong menaiki kendaraan politik tertentu. Biarlah keadaan yang
akan menentukan bahwa sosok Erick memang layak untuk berlaga di 2024. Haru disadari bahwa Erick
masih baru dalam kancah politik dan kekuasaan.
Terakhir, apakah Erick Tohir (tidak) harus maju untuk 2024? Mungkin terlalu dini kita menjawabnya. Tetapi itu
tergantung dari seberapa besar keseriusan Erick Tohir dalam menuntaskan tugas yang diembannya saat ini, dan
tentunya seberapa seriusnya para pendukungnya dalam mengantarkannya untuk naik kendaraan politik yang benar-
benar serius pula untuk mengusungnya. Titik perpolitikan 2024 masih cukup jauh. Kita tunggu saja kemajuan
kemajuan yang dipersembahkan oleh Erick Tohir untuk bangsa ini.