SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BERPIKIR &
INTELIGENSI
BERPIKIR
• Berpikir adalah proses
dinamis, dimana individu
bertindak aktif dalam
menghadapi hal-hal yang
bersifat abstrak
• Pada proses berpikir
individu membuat
hubungan antara obyek
yang menjadi pokok
permasalahan dengan
bagian-bagian
pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Bagian dari
pengetahuan adalah
segala sesuatu yang sudah
diperolehnya dalam ujud
pengertian-pengertian
1. Pembentukan pengetian
2. Pembentukan pendapat
3. Penarikan kesimpulan
(pembentukan keputusan)
Proses berpikir
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian logis dibentuk melalui empat tingkat,yakni
a. Menganalisis ciri-ciri sejumlah obyek yang
sejenis  diperhatikan unsurnya satu persatu
b. Membandingkan ciri-ciri tersebut untuk
ditemukan ciri yang sama dan selalu ada
serta yang hakiki
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan,
membuang ciri-ciri yang tidak hakiki dan
menangkap ciri-ciri yang hakiki
d. Pembentukan pengertian
2. Pembentukan Pendapat
• Pembentukan pendapat,
yakni meletakkan
hubungan antara dua buah
pengertian atau lebih.
• Pendapat yang dinyatakan
dalam bahasa disebut
kalimat yang terdiri dari
pokok kalimat/subyek,
sebutan dan predikat.
• Ada tiga macam pendapat:
a. Pendapat afirmatif/positip 
pendapat yang mengiyakan,
yang secara tegas menyatakan
keadaan sesuatu, misalnya si
Ani itu rajin, si Wawan itu
pandai
b. Pendapat negatif  pendapat
yang secara tegas menerangkan
tentang tidak adanya sesuatu
sifat pada sesuatu hal, misalnya
si Wawan tidak bodoh, si Ani
tidak malas
c. Pendapat modalitas
(kebarangkalian) pendapat
yang menerangkan
kebarangkalian atau
kemungkinan-kemungkinan
sesuatu sifat pada sesuatu hal,
misalnya hari ini mungkin hujan
3. Penarikan kesimpulan/pembentukan keputusan
a. Keputusan induktif keputusan yang diambil dari
pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
Contoh: tembaga, besi, perak dipanaskan memuai. Jadi
semua logam dipanaskan memuai.
b. Keputusan deduktif keputusan yang ditarik dari hal
umum ke khusus. Misalnya: semua logam dipanaskan
memuai. Besi adalah logam. Jadi besi dipanaskan memuai.
c. Keputusan analogis keputusan diperolehdengan jalan
membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-
pendapat khusus yang telah ada. Contoh: Totok anak
pandai, naik kelas. Titik anak pandai, naik kelas. Jadi
Wawan anak yang pandai itu tentu naik kelas.
Tipe-tipe Berpikir
A. Berpikir Reflektif
• Berpikir reflektif adalah kemampuan individu di dalam menyeleksi
pengetahuan yang pernah diperolehnya, yang relevan dengan tujuan
pemecahan masalah, serta memanfaatkannya secara efektif di dalam
memecahkan masalahnya.
• Apabila seseorang individu ingin mencapai sesuatu tujuan, ia harus
dapat memecahkan masalah-masalah yang menghambatnya. Apabila
individu dapat menemukan cara-cara untuk mengatasi hambatan
yang ada, dan akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka berarti individu sudah melakukan berpikirreflektif.
• Di dalam berpikir reflektif tidak semata-mata tergantung pada
pengetahuan yang ada pada masing-masing individu, karena adanya
perbedaan individual, ada yang dapat memanfaatkan
pengetahuannya untuk pemecahan maslah, ada yang tidak dapat.
Berpikir menurut Skinner
Tergantung 2 hal:
• Kompleksitas
problemnya
• Individu ybs
Berdasarkan 2 hal tersebut,
taraf berpikir dibedakan :
1. Taraf binatang, dibedakan menjadi
a.instingtif  digunakan untuk
memecahkan maslah yang sederhana
dan bersifat survival, bersifat universal,
cara pemecahan masalahnya dari
generasi ke generasi (ontogenetis),
tidak termodifikasi
b. trial and error  secara coba-coba
c.insight  tahu hubungan antara
fasilitas dengan pemecahan masalah
2. Taraf manusia
a.secara insight
b.hasil pemecahan masalah dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan
dan estimasi pada masalah-masalah
lain
Langkah-langkah berpikir reflektif
1. Individu merasakan adanya suatu problem
2. Individu mengerti problemnya dan dapat
menegaskan permasalahannya
3. Mengajukan kemungkinan pemecahannya 
hipotesis
4. Mengumpulkan informasi-informasi untuk
dianalisis
5. Mengambil kesimpulan  hipotesis
diterima/tidak
6. Mengadakan generalisasi
Dia n Se pti P u r n a m
B. Berpikir Kreatif
• Dalam berpikir
kreatif, orang
berusaha
mencetuskan
ide-ide/kreasi
atau berusaha
menimbulkan
inspirasi
1. Tahap persiapan
(pengumpulan
bahan)
2. Tahap inkubasi
3. Tahap insight
Berpikir kreatif
meliputi 3 tahap
Inteligensi
• Inteligensi dan kepribadian sebenarnya
tidak dapat dipisahkan, dan inteligensi
merupakan salah satu aspek dari
kepribadian
• Inteligensi mempunyai sumbangan penting
dan berperanan sangat menonjol dalam
setiap tingkah laku individu, misalnya
dalam kasus pekerjaan dan sekolah
Pengertian Inteligensi
• Menurut Branca: inteligensi adalah kemampuan untuk
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan secara
efektif
• Menurut Wechsler: inteligensi adalah kemampuan
keseluruhan untuk bertindak secara rasional dalam
menghadapi lingkungan secara efektif
• Menurut Woodworth: inteligensi dikaitkan dengan test
dan cara-cara individu dalam menghadapi situasi tersebut
gagal/berhasil. Inteligensi merupakan kualitas bukan
kuantitas.
kemampuan menurut Woodworth:
 kemampuan potensial: kemampuan yang belum
digunakan, contohnya inteligensi
 kemampuan aktual: kemampuan yang terlihat
saat ini yang diperoelh karena derajad, contohnya
kepandaian
Pengertian Inteligensi
(Vernon)
• Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang
diterima anak dari orangtua melalui gen yang
natinya menentukan perkembangan mentalnya
berhubungan dengan genotype, disebut
inteligensiA.
• Inteligensi mengacu pada “pandai”, cepatdalam
bertindak, bagus dalam penalaran dan
pemahaman, efisien dalam aktivitas mental
berhubungan dengan phenotype, disebut
inteligensi B.
• Inteligensi adalah umur mental atau IQ atauskor
dari test inteligensi  disebut inteligensiC.
Pengertian inteligensi
(Cattell)
Inteligensi sebagai
faktor umum (G) 
diklasifikasikan
sebagai a. Fluid Intelligence (Gf)
adalah pengaruh faktor
biologis pada
perkembangan intelek
b. Crystallised Intelligence
(Gc) adalah hasil
interaksi kemampuan
bawaan dengan
kebudayaan, pendidikan
dan pengalaman
Intelligence Quotient
(IQ)
• Istilah IQ pertama kali dikemukakan
William Stern (1912)
• Hasil tes inteligensi berbentuk IQ, tapi ada
juga yang berupa tingkatan atau grade
Klasifikasi IQ (Crow dan Crow)
Klasifikasi IQ
Genius 140 ke atas
Very Superior 130 – 139
Superior 120 – 129
Above Average 110 – 119
Average 91 – 109
Below Average 80 – 90
Dull/Borderline 70 – 79
Feeble minded-moron 50 – 69
Feeble minded-imbecile dan 49 ke bawah
idiot
Debil/Moron
• Angka IQnya 50 – 69
• Dapat menulis dan membaca, sehingga dapat
bekerja dengan pekerjaan yang sederhana
• Pengendalian emosinya kurang
• Mudah terlibat pada tingkah laku yangkurang
baik
• Tingkah laku debil dewasa seperti anakberusia
7 – 10 tahun
Imbecile
• Tingkat IQnya sekitar 25 – 49
• Dapat melakukan aktivitas kehidupansehari-hari
tanpa bantuan orang lain, misalnya berpakaian,
makan, minum
• Dapat dilatih melakukan pekerjaanyang
sederhana dan bersifat rutin, misalnya
mengambil telur dari kandang
• Masih membutuhkan perawatan
• Imbecile dewasa tingkah lakunya sepertianak
berusia 5 – 7 tahun
Idiot
• Mempunyai IQ kurang dari 25
• Merupakan tingkatan feeble
minded yang paling berat
• Tidak dapat mengurus dirinya
sendiri
• Tingkatan yang terberat anak
idiot hanya dapat berbicara
beberapa kata

More Related Content

What's hot

Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiKirenius Wadu
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiUmmu Faizah
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert BanduraAlbert Aris
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxAnchaArdiansyah3
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie kliendihastinee
 
Teori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsTeori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsAdhi Kurniawan
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 

What's hot (20)

Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsiSensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
Memori/Ingatan
Memori/IngatanMemori/Ingatan
Memori/Ingatan
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
teori bandura
teori bandurateori bandura
teori bandura
 
Teori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five FactorsTeori kepribadian dan Big five Factors
Teori kepribadian dan Big five Factors
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 

Similar to BERPIKIR DAN INTELIGENSI

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]just_tesa
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Narendra
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Perkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxPerkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxNauvalFery2
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxBagasFajriansyah
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSD
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSDPerkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSD
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSDRifqi 8
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswaNur IB
 

Similar to BERPIKIR DAN INTELIGENSI (20)

Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
(8) berpikir
(8) berpikir(8) berpikir
(8) berpikir
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptxBUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
 
Proses Berfikir Manusia.pptx
Proses Berfikir Manusia.pptxProses Berfikir Manusia.pptx
Proses Berfikir Manusia.pptx
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Perkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxPerkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptx
 
KONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASANKONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASAN
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSD
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSDPerkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSD
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSD
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

BERPIKIR DAN INTELIGENSI

  • 2. BERPIKIR • Berpikir adalah proses dinamis, dimana individu bertindak aktif dalam menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak • Pada proses berpikir individu membuat hubungan antara obyek yang menjadi pokok permasalahan dengan bagian-bagian pengetahuan yang sudah dimilikinya. Bagian dari pengetahuan adalah segala sesuatu yang sudah diperolehnya dalam ujud pengertian-pengertian 1. Pembentukan pengetian 2. Pembentukan pendapat 3. Penarikan kesimpulan (pembentukan keputusan) Proses berpikir
  • 3. 1. Pembentukan Pengertian Pengertian logis dibentuk melalui empat tingkat,yakni a. Menganalisis ciri-ciri sejumlah obyek yang sejenis  diperhatikan unsurnya satu persatu b. Membandingkan ciri-ciri tersebut untuk ditemukan ciri yang sama dan selalu ada serta yang hakiki c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki dan menangkap ciri-ciri yang hakiki d. Pembentukan pengertian
  • 4. 2. Pembentukan Pendapat • Pembentukan pendapat, yakni meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. • Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat yang terdiri dari pokok kalimat/subyek, sebutan dan predikat. • Ada tiga macam pendapat: a. Pendapat afirmatif/positip  pendapat yang mengiyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan sesuatu, misalnya si Ani itu rajin, si Wawan itu pandai b. Pendapat negatif  pendapat yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal, misalnya si Wawan tidak bodoh, si Ani tidak malas c. Pendapat modalitas (kebarangkalian) pendapat yang menerangkan kebarangkalian atau kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal, misalnya hari ini mungkin hujan
  • 5. 3. Penarikan kesimpulan/pembentukan keputusan a. Keputusan induktif keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Contoh: tembaga, besi, perak dipanaskan memuai. Jadi semua logam dipanaskan memuai. b. Keputusan deduktif keputusan yang ditarik dari hal umum ke khusus. Misalnya: semua logam dipanaskan memuai. Besi adalah logam. Jadi besi dipanaskan memuai. c. Keputusan analogis keputusan diperolehdengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat- pendapat khusus yang telah ada. Contoh: Totok anak pandai, naik kelas. Titik anak pandai, naik kelas. Jadi Wawan anak yang pandai itu tentu naik kelas.
  • 6. Tipe-tipe Berpikir A. Berpikir Reflektif • Berpikir reflektif adalah kemampuan individu di dalam menyeleksi pengetahuan yang pernah diperolehnya, yang relevan dengan tujuan pemecahan masalah, serta memanfaatkannya secara efektif di dalam memecahkan masalahnya. • Apabila seseorang individu ingin mencapai sesuatu tujuan, ia harus dapat memecahkan masalah-masalah yang menghambatnya. Apabila individu dapat menemukan cara-cara untuk mengatasi hambatan yang ada, dan akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka berarti individu sudah melakukan berpikirreflektif. • Di dalam berpikir reflektif tidak semata-mata tergantung pada pengetahuan yang ada pada masing-masing individu, karena adanya perbedaan individual, ada yang dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk pemecahan maslah, ada yang tidak dapat.
  • 7. Berpikir menurut Skinner Tergantung 2 hal: • Kompleksitas problemnya • Individu ybs Berdasarkan 2 hal tersebut, taraf berpikir dibedakan : 1. Taraf binatang, dibedakan menjadi a.instingtif  digunakan untuk memecahkan maslah yang sederhana dan bersifat survival, bersifat universal, cara pemecahan masalahnya dari generasi ke generasi (ontogenetis), tidak termodifikasi b. trial and error  secara coba-coba c.insight  tahu hubungan antara fasilitas dengan pemecahan masalah 2. Taraf manusia a.secara insight b.hasil pemecahan masalah dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan estimasi pada masalah-masalah lain
  • 8. Langkah-langkah berpikir reflektif 1. Individu merasakan adanya suatu problem 2. Individu mengerti problemnya dan dapat menegaskan permasalahannya 3. Mengajukan kemungkinan pemecahannya  hipotesis 4. Mengumpulkan informasi-informasi untuk dianalisis 5. Mengambil kesimpulan  hipotesis diterima/tidak 6. Mengadakan generalisasi Dia n Se pti P u r n a m
  • 9. B. Berpikir Kreatif • Dalam berpikir kreatif, orang berusaha mencetuskan ide-ide/kreasi atau berusaha menimbulkan inspirasi 1. Tahap persiapan (pengumpulan bahan) 2. Tahap inkubasi 3. Tahap insight Berpikir kreatif meliputi 3 tahap
  • 10. Inteligensi • Inteligensi dan kepribadian sebenarnya tidak dapat dipisahkan, dan inteligensi merupakan salah satu aspek dari kepribadian • Inteligensi mempunyai sumbangan penting dan berperanan sangat menonjol dalam setiap tingkah laku individu, misalnya dalam kasus pekerjaan dan sekolah
  • 11. Pengertian Inteligensi • Menurut Branca: inteligensi adalah kemampuan untuk melakukan penyesuaian terhadap lingkungan secara efektif • Menurut Wechsler: inteligensi adalah kemampuan keseluruhan untuk bertindak secara rasional dalam menghadapi lingkungan secara efektif • Menurut Woodworth: inteligensi dikaitkan dengan test dan cara-cara individu dalam menghadapi situasi tersebut gagal/berhasil. Inteligensi merupakan kualitas bukan kuantitas. kemampuan menurut Woodworth:  kemampuan potensial: kemampuan yang belum digunakan, contohnya inteligensi  kemampuan aktual: kemampuan yang terlihat saat ini yang diperoelh karena derajad, contohnya kepandaian
  • 12. Pengertian Inteligensi (Vernon) • Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima anak dari orangtua melalui gen yang natinya menentukan perkembangan mentalnya berhubungan dengan genotype, disebut inteligensiA. • Inteligensi mengacu pada “pandai”, cepatdalam bertindak, bagus dalam penalaran dan pemahaman, efisien dalam aktivitas mental berhubungan dengan phenotype, disebut inteligensi B. • Inteligensi adalah umur mental atau IQ atauskor dari test inteligensi  disebut inteligensiC.
  • 13. Pengertian inteligensi (Cattell) Inteligensi sebagai faktor umum (G)  diklasifikasikan sebagai a. Fluid Intelligence (Gf) adalah pengaruh faktor biologis pada perkembangan intelek b. Crystallised Intelligence (Gc) adalah hasil interaksi kemampuan bawaan dengan kebudayaan, pendidikan dan pengalaman
  • 14. Intelligence Quotient (IQ) • Istilah IQ pertama kali dikemukakan William Stern (1912) • Hasil tes inteligensi berbentuk IQ, tapi ada juga yang berupa tingkatan atau grade
  • 15. Klasifikasi IQ (Crow dan Crow) Klasifikasi IQ Genius 140 ke atas Very Superior 130 – 139 Superior 120 – 129 Above Average 110 – 119 Average 91 – 109 Below Average 80 – 90 Dull/Borderline 70 – 79 Feeble minded-moron 50 – 69 Feeble minded-imbecile dan 49 ke bawah idiot
  • 16. Debil/Moron • Angka IQnya 50 – 69 • Dapat menulis dan membaca, sehingga dapat bekerja dengan pekerjaan yang sederhana • Pengendalian emosinya kurang • Mudah terlibat pada tingkah laku yangkurang baik • Tingkah laku debil dewasa seperti anakberusia 7 – 10 tahun
  • 17. Imbecile • Tingkat IQnya sekitar 25 – 49 • Dapat melakukan aktivitas kehidupansehari-hari tanpa bantuan orang lain, misalnya berpakaian, makan, minum • Dapat dilatih melakukan pekerjaanyang sederhana dan bersifat rutin, misalnya mengambil telur dari kandang • Masih membutuhkan perawatan • Imbecile dewasa tingkah lakunya sepertianak berusia 5 – 7 tahun
  • 18. Idiot • Mempunyai IQ kurang dari 25 • Merupakan tingkatan feeble minded yang paling berat • Tidak dapat mengurus dirinya sendiri • Tingkatan yang terberat anak idiot hanya dapat berbicara beberapa kata