SlideShare a Scribd company logo
1 of 92
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
1
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN RENOVASI RUANG PELATIHAN ROBOTIC TELESURGERY
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Kelompok Kerja IV (Jasa, PNBP)
RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
BAB I. PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
2
LATAR BELAKANG
Latar belakang Pekerjaan Pengadaan Kontraktor Pelaksana Untuk Pekerjaan Renovasi Ruang
Pelatihan Robotic Telesurgery RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara
garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar
pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
LOKASI PEKERJAAN
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Jalan Pasteur No. 38 Bandung
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Bongkaran
3. Pekerjaan Arsitektur
3.1. Pekerjaan Struktur Dan Pasangan Dinding
3.2. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding
3.3. Pekerjaan Pintu, Kusen, Jendela Dan Partisi
3.4. Pekerjaan Plafond Dan Atap
3.5. Pekerjaan Sanitari
3.6. Pekerjaan Pengecatan
3.7. Pekerjaan Aksesories Bangunan
4. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing
4.1. Pekerjaan Plumbing
4.2. Pekerjaan Tata Udara
4.3. Pekerjaan Elektrikal
4.4. Pekerjaan Istalasi Telepon
4.5. Pekerjaan Instalasi Data (Lan)
4.6. Pekerjaan Tata Suara
4.7. Pekerjaan Fire Alarm
4.8. Pekerjaan Instalasi Cctv
5. Pekerjaan Lai-Lain
RENCANA PELAKSANAAN
Urut-urutan dan tatacara pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pokok yang terdapat dalam
masing-masing pekerjaan utama tersebut akan dijelaskan secara detail dalam pembahasan-
pembahasan selanjutnya dalam metode pelaksanaan ini.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
3
Setelah mendapat Surat Perintah Kerja, terlebih dahulu dilakukan koordinasi dan
kegiatan-kegiatan yang menunjang pelaksanaan antara lain:
 Kegiatan pra-konstruksi, yaitu: yaitu pertemuan antara direksi, pengawas
dan pelaksana proyek, untuk menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja dan standar-standar.
 Field engineering, yaitu: Survei awal untuk menyesuaikan kondisi riil lokasi kerja
yang datanya akan menjadi pendukung untuk dijadikan mutual check nol dan
penyiapan shop drawing.
 Mobilisasi personil inti, tenaga kerja, peralatan dan material untuk tahap
awal pekerjaan persiapan.
TAHAP PELAKSANAAN
Pada tahapan pelaksanaan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan secara sistematis dan terencana dengan baik. Adapun hal
tersebut diatas adalah:
1. PENYIAPAN GAMBAR KERJA, PEMBUATAN METODE KERJA DAN LAPORAN PEKERJAAN
Perusahaan kami akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut: gambar-
gambar, dokumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum
dalam Dokumen Kontrak kepada PENGAWAS LAPANGAN untuk dimintakan
persetujuannya:
o Gambar konstruksi dan gambar kerja
o Metode pelaksanaan konstruksi
o Data-data produk material
2. KEGIATAN PENGANGKUTAN
Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh PENGAWAS
LAPANGAN, maka akan merupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak.
Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang
ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh
PENGAWAS LAPANGAN untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami
juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang
dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan
gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disyahkan oleh PENGAWAS LAPANGAN.
Mobilisasi material merupakan kegiatan pada kelancaran proyek. Oleh karena itu
sistem mobilisasi material ini perlu direncanakan sebaik – baiknya meskipun dalam
pekerjaan ini tidak diprasaratkan dalam dokumen, penggunaan peralatan seperti: Mobil
PU dan lain sebagainya.
3. KESELAMATAN KERJA
Suatu sistim kerja terpadu, disiplin kerja, fasilitas dan adanya komitmen dan
tanggungjawab yang jelas sangat diperlukan untuk kami dalam mengatasi dan mengurangi
resiko kecelakaan kerjadan permasalahan yang terjadi. Manajemen yang efektif dan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
4
efisien perlu untuk memberikanprioritas utama terhadap resiko-resiko penting sebelum
memulai proyek konstruksi. Selain itu, penting untuk menentukan alokasi resiko
kecelakaan kerja yang tepat agar dapatmengurangi kerugian biaya, waktu dan kualitas
akibat resiko tersebut.
Tiga faktor dalam penerapan di Pekerjaan konstruksi yaitu peran manajemen,
kondisi dan lingkungan kerja, serta kesadaran dan kualitas pekerja. Penerapan Pekerjaan
yang baik akanmemberikan efek yang signifikan terhadap manfaat proyek, yang dapat
diukur dalam parameter efisiensi, nilai efisiensi, peningkatan dari hasil kualitas kerja dan
juga peningkatan aktivitas pekerjaan.
Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali yang wajib dihadiri oleh seluruh pekerja di proyek,
tanpa terkecuali.Penerapan APD pada para pekerja. APD minimum yang wajib digunakan
pekerja :
 Safety helmet
 Safety shoes
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
5
 Body harness (untuk ketinggian diatas 2 m)
4. LOKASI (site plan)
Untuk menjamin kelancaran proses pekerjaan Kami Membuat perencanaan (site
plan) yang baik. Oleh karena itu Kami Akan memperhatikan dimana meletakkan jalan kerja,
gudang fabrikasi, perkantoran dan lain sebagainya. Dengan perencanaan site plan yang
baik akan meningkatkan produktivitas kerja yang maksimal.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
6
BAB. 2
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek tahapan
pertama adalah segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan
Kami telah memiliki Soft Drawing yang telah Disepakati oleh Pengawas Lapangan.
Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam pekerjaan ini meliputi:
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam
Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari:
 Mesin potong besi
 Mesin Potong Keramik
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
7
 Alat Las Listrik
 Peralatan tukang
1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu kami akan melakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
8
tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan
menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
2. Pekerjaan Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas. Papan nama
proyek ini didirikan pada lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat yang melintas di
area lokasi pekerjaan. Papan nama proyek ini dipasang dengan 2 (dua) buah kaki yang
terbuat dari kaso 5/7, dan pada bagian bawah diberi adukan secukupnya.
Papan nama proyek ini berisikan informasi mengenai proyek yang sedang dilaksnakan
seperti :
a. Nama Kegiatan
b. Nama Pekerjaan
c. Sumber Dana
d. Nilai Kontrak
e. Waktu Pelaksanaan
f. Kontraktor Pelaksana
g. Pengawas Lapangan
3. Pekerjaan Pengukuran Marking
Marking adalah salah satu item pekerjaan surveyor di lapangan yang seringkali
dibutuhkan pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai panduan kami di
lapangan untuk memulai pekerjaan yaitu memplot gambar dan ukuran pasangan
dinding unit dan gambar kerja ke lantai kerja. Kami akanmaksimalkan setiap
pekerjaan atau pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Dalam bentuk desain,
ukuran, penempatan ruang secara presisi bisa dicapai.
Peralatan Marking :
a. Waterpass/Theodolite
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
9
b. Rambu
c. Unting-unting
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
10
d. Alat tulis
Langkah Kerja :
 Kami akan menyiapkan kebersihan area lantai kerja dari debu, sampah
dan air, agar tetap kering agar tinta sipatan bisa menempel sempurna di
lantai dan tidak mudah hilang.
 Menyebar As grid gedung dari silang koordinat central line di empat sudut
gedung. Biasanya ditiap lantai telah disediakan saat pekerjaan struktur
berupa sparing ukuran 20 cm x 20 cm untuk keperluan pemindahan as
dari lantai ke lantai agar vertikality tetap terjaga. Langkah ini kami
menggunakan theodolith.
 Setelah as grid tersebar dilantai barulah memarking pasangan dinding
unit dikerjakan, sebagai alatnya digunakan sipatan tinta dasar warna
hitam. Garis sipatan dibuat untuk posisi pasangan Light break / plester /
finísh dan pinjaman garis untukexisting untuk menjaga vertikality saat
pemasangan.
 Marking dimulai dari pembatas unit selanjutnya toilet dan ruangan
lainnya.di as grid di kolom/shear wall. (Penentuan gridline disaksikan oleh
direksi) mempermudah proses pengukuran selanjutnya juga
garis markingan dibuat didinding
 Secara teknis ukuran ruang diasumsikan dari as dinding untuk
meminimalkan resiko kesalahan yang diakibatkan kekeliruan menghitung
jarak ukuran sehingga berpengaruh pada space ruang tidak sesuai dengan
gambar rencana.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
11
Penentuan dgn waterpass
Penentuan Elevasi Finishing Lantai
Penentuan Centerline
Penentuan As Opening Pintu
Langkah Akhir :
a. Setelah selesai dimarking kami akan melakukan pengecekan ulang / cross
check kembali dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang selalu ada selama
proses pengukuran Review pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
12
b. memBeri identitas pada sipatan dengan spidol atau pilox agar setiap orang /
tukang bisa mengerti.penandaan mencakup central line pasangan dinding,
kolom praktis.
4. Pekerjaan Direksi Keet
Direksi Keet akan di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari
Perusahaan Kami, maupun dari Pihak pengawas di lapangan. Pembuatan direksi keet
Pembangunannya tidak akan di bangun secara permanen karena hanya bersifat
sementara, namun kami tetap mengutamakan kenyaman yang mengacu pada
spesifikasi teknis dokumen pelelangan yakni Direksi keet dilengkapi dengan
ketentuan dalamdokumen kontrak.
Khusus untuk Direksi Keet dapat juga di sewa / kontrak jangka pendek sesuai
dengan kebutuhan.Namun hal ini kami akan meminta persetujuan dari pengawas
Lapangan.Fasilitas dan kelengkapan Direksi Keet baik dibangun di lokasi pekerjaan
maupun disewa akan dibuat memadai dan dapat dipakai dengan nyaman.
Adapun kelengkapan sebagai berikut :
 Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja,
kursi,gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan
tulis,alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan
harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor
dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.
 Letak direksi keet akan dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan
mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan
digunakan.
 Barak kerja akan dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja
selama proyek berlangsung.
5. Gudang Alat dan Bahan
Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material
maupun alat dari pengaruh cuaca.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
13
Gudang material
Gudang penyimpanan bahan ini akan dibuat untuk tempat bahan material yang
Melindungi Bahan Material untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk
Gudang penyimpanan Semen, tempatnya akan di simpan sangat baik sehingga
terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai
penyimpanan akan di buat kuat dan berjarak minimal 30 cmdari permukaan tanah.
6. Listrik Kerja dan Air Kerja
Perhitungan sumber daya dalam hal ini adalah menyangkut kebutuhan listrik
proyek dan Air kerja.
Listrik yang dimaksud adalah jumlah daya yang di perlukan untuk pengoperasian.
alat-alat yang akan di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan:
 Mesin potong kramik
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
14
 Bor listrik
 Pompa air
 Penerangan
 Dan alat-alat yang membutuhkan tenaga listrik di lapangan.
Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek, dan bisa di peroleh
dari sumur atau PDAM. Air kerja akan di perlukan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan:
 Batchting Plan untuk pembuatan Mortar (Beton Molen)
 Pengetesan peralatan mekanikal
 Perawatan Pelesteran Dinding Tembok
 Perawatan Beton
 Dan lain-lain
7. Pagar pengaman proyek
untuk mejaga keamanan akan di buat pagar pengaman proyek yang berfungsi
untuk pembatas area kegiatan pekerjaan dan mengamankan area pekerjaan
dari tindakan orang luar yang mengganggu dan membahayakan. Pagar pengaman
proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Sebelum pagar
pengaman proyek dibuat, telebih dahulu akanlakukan pengukuran untuk batas-batas
area pekerjaan. Pagar pengaman proyek akandibuat dengan menggunakan penutup
seng gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area
lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman
proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek akan
dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
15
1. PEKERJAAN STRUKTUR & DINDING
1.1.PEKERJAAN BALOK & KOLOM METAL
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pembuatan balok dan plat
Lantai :
PELAKSANAAN
a.Pekerjaan Fabrikasi
1. Persiapkan peralatan bor tangan dan asesorisnya seperti mata bor hexagonal, mata
bor phillips dan hole saw metal yang baik untuk memasang screw ke komponen
PRAKTIS®. Lebih baik yang memiliki kontrol putaran / kekencangan (Screw Driver)
2. Persiapkan peralatan standar tukang : Meteran, Palu, Waterpass, dan lain-lain
3. Laksanakan pekerjaan fabrikasi dimana pekerjaan fabrikasi adalah merangkai batang
Kanal U menjadi rangka dinding dan Kanal C menjadi rangka kuda-kuda . Untuk Kolom
Pinggir,Runner Atas dan Bawah menggunakan U 75.120 . Untuk Kolom Tengah
menggunakan U 75.105
4. Penyambungan antar batang menggunakan baut menakik sendiri (screw). Berikut
ketentuan mengenai screw :
 Kelas ketahanan korosi : Class 2 mengikuti standard AS 3566.1-2 : 2002
 Ukuran screw untuk rangka dinding adalah 10- 24x22, dengan ketentuan sebagai
berikut:
• Profil kepala : Wafer Head
• Diameter screw : Gauge 10 (5 mm)
• Panjang : 22 mm
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
16
5. Dalam satu panel, disetiap jarak 1 meter atau 5 susun bata ringan dipasang plat
strip yang diikatkan ke panel PRAKTIS menggunakan Self Drilling Screw Wafer Head
10-24x22 sebanyak 1 pcs tiap ikatan
b. Pekerjaan Perakitan
1. Pelaksanaan perakitan harus memastikan posisi rangka dinding dan rangka kuda-kuda
sesuai dengan perletakannya serta memastikan ketegakan kolom.
2. Masing-masing rangka dinding dirangkai dengan mempertemukan antar rangka
dinding tersebut dengan metode penyambungan dengan screw dan bracket
3. Setelah seluruh rangka dinding selesai dirangkai dan berada diposisi yang tepat,
selanjutnya dilakukan pengangkuran
4. Pengangkuran menggunakan Dynabolt Ø10 mm panjang 10 cm. Dibuat lubang
terlebih dahulu pada Runner Bawah menggunakan hole saw metal Ø10 dengan jarak
maksimal antar lubang 100 cm serta melubangi sloof dengan hammer drill diposisi
yang sama dengan lubang pada Runner Bawah sebelum dipasang Dynabolt,
selanjutnya kencangkan dynabolt menggunakan kunci pas
c. Sistem Sambungan
1. Struktur frame disambung menggunakan bracket sesuai peruntukannya masing-
masing yang diikat dengan screw Hex 12-14x20.
2. Bracket menggunakan plat Baja Lapis Galvanis ketebalan plat 1,5 mm dengan kuat
tarik 450 MPa
2.2 PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pembuatan dinding bata
ringan :
 Kami akan menyiapkan gambar soft drawing yang telah di Setujui oleh
Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
17
 alat kerja dan bahan yang akan di siapkan ialah bata ringan, meteran,
sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot,
benang, gergaji, dll.
 Mengecek / menyortir bata ringan akan kami lakukan agar didapat ukuran
yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang
rata.
 Kami akan menyiapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang
bata ringan.
 Kami akan memasang petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan
pasangan bata/ dinding (marking).
 Profil yang akan kami gunakan dengan memakai Profil C.
 starterbar lantai atas dan bawah yang akan di pasang sesuai approval,
termasuk pasang besi kolom praktis sesuai approval. Dengan ketentuan :
- Tidak akan dipasang dinding sebelum starter bar atas dan bawah
terpasang.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
18
- Kedalaman bor, kebersihan lubang akan Selalu di cek.
 area kerja dari kotoran – kotoran yang ada akan di bersihkan terlebih
dahulu dan juga akan membersihkan bata ringan dari kotoran dan debu
sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.
 campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan akan di siapkan dan
memasukan kedalam bak adukan / ember plastik .
 Mengaduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan
menggunakan hand mixer.
 Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka
akan dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar
didapatkan permukaan yang rata. (Leveling)
 pemasangan bata ringan akan di lakukan secara manual sebagaimana
umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam
gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan
MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk
menggunakan Hand mixer), seperti gambar terlampir.
 Pemasangan starter bar pada kolom praktis akan disesuaikan dengan
spesifikasi yang telah disetujui Oleh Pihak Pengawas Lapangan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
19
 Campuran untuk kolom praktis 1 pcs : 2 ps : 3 sp : 1 lt air dengan
perbandingan 1 ember semen, 2 ember pasir, & 3 ember split kecil serta
1 liter air. Material yang akan digunakan sesuai dengan yang telah di
Setujui Oleh Pengawas Lapangan.
 Pengecoran kolom praktis akan dilakukan pada tiap pasangan bata ringan
mencapai ketinggian ±1meter.
 Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut
akan digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control
kerataan.
2.3. PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN DINDING
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian
dinding :
 Kami akan menyiapkan gambar soft drawing yang telah di Setujui oleh
Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.
 alat kerja dan bahan yang akan di siapkan ialah bata ringan, meteran,
sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot,
benang, gergaji, dll.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
20
 Mengecek / menyortir bata ringan akan kami lakukan agar didapat ukuran
yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang
rata.
 Kami akan menyiapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang
bata ringan.
 Kami akan memasang petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan
pasangan bata/ dinding (marking).
 Profil yang akan kami gunakan dengan memakai Profil C.
 starterbar lantai atas dan bawah yang akan di pasang sesuai approval,
termasuk pasang besi kolom praktis sesuai approval. Dengan ketentuan :
- Tidak akan dipasang dinding sebelum starter bar atas dan bawah
terpasang.
- Kedalaman bor, kebersihan lubang akan Selalu di cek.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
21
 area kerja dari kotoran – kotoran yang ada akan di bersihkan terlebih
dahulu dan juga akan membersihkan bata ringan dari kotoran dan debu
sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.
 campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan akan di siapkan dan
memasukan kedalam bak adukan / ember plastik .
 Mengaduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan
menggunakan hand mixer.
 Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka
akan dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar
didapatkan permukaan yang rata. (Leveling)
 pemasangan bata ringan akan di lakukan secara manual sebagaimana
umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam
gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan
MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk
menggunakan Hand mixer), seperti gambar terlampir.
 Pemasangan starter bar pada kolom praktis akan disesuaikan dengan
spesifikasi yang telah disetujui Oleh Pihak Pengawas Lapangan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
22
 Campuran untuk kolom praktis 1 pcs : 2 ps : 3 sp : 1 lt air dengan
perbandingan 1 ember semen, 2 ember pasir, & 3 ember split kecil serta
1 liter air. Material yang akan digunakan sesuai dengan yang telah di
Setujui Oleh Pengawas Lapangan.
 Pengecoran kolom praktis akan dilakukan pada tiap pasangan bata ringan
mencapai ketinggian ±1meter.
 Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut
akan digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control
kerataan.
3. Pekerjaan Penutup Lantai & Dinding
1.1. Pekerjaan Lantai
Hal-Hal yang harus diperhatikan :
1. Check terhadap Elevasi Lantai pada saat membuat kepalaan awal.
2. Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu agar mendapatkan
gradasi material yang seragam.
3. Air yang digunakan memenuhi Syarat sebagai Air Minum.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
23
4. Sebelum dipasang, Penutup Lantai harus direndam dalam Air dahulu
sampai Jenuh.
5. Pada saat Pemasangan Penutup Lantai harus dipadatkan bahwa Spasi
yang terletak di bawah Penutup Lantai benar-benar padat tidak
berongga dengan cara dipukul-pukul dengan Palu Karet.
Alat yang digunakan :
1. Palu Karet.
2. Penggaris/Waterpass.
3. Besi Siku.
4. Benang Nylon.
5. Ember dan Gayung.
6. Kapi.
7. Sapu.
8. Spoon Basah/Kain Basah.
Tenaga :
1. Mandor.
2. Kepala Tukang.
3. Tukang.
4. Pekerja.
Material :
1. Penutup Lantai.
2. Semen.
3. Semen Warna.
4. Pasir Pas
Flow Chart Pekerjaan
Lantai
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
24
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
25
Langkah Kerja :
1. Tentukan Garis Dasar Pasangan serta Pel Lantai untuk Seluruh Kesatuan
Kedudukan Benang harus Datar dan Siku. Apabila Dinding yang ada adalah
Dinding Penutup Lantai maka Kedudukan Nat Lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada Dinding.
2. Pasang Penutup Lantai sebagai Pasangan Kepala sepanjang Garis Dasar
yang telah terpasang pada Posisinya dengan bantuan Angkur Mati dan
Angkur sementara. Arah Pemasangannya dimulai dari bawah dan
kedudukan Penutup Lantai harus sesuai dengan Waktu Penggelaran.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
26
3. Untuk Penutup Lantai yang tidak sama Dimensinya, dipotong Digerinda
dengan Alat Potong Gergaji Gerinda Penutup Lantai.
4. Cek kedatarannya dengan Waterpass untuk setiap Pemasangan Penutup
Lantai.
5. Gunakan Palu Karet untuk mendatarkan, meratakan agar Permukaan
Penutup Lantai tidak Rusak/Cacat.
6. Lanjutkan Pemasangan Penutup Lantai dengan pertolongan Benang dan
lakukan Pengecekan dengan Waterpass setiap kali memasang sebuah
Penutup Lantai.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
27
7. Isi sela-sela Nat dengan Bahan Cor Nat, pengisian Nat dilakukan apabila
kedudukan Penutup Lantai telah Kuat atau Spesi telah Kering.
8. Bersihkan Permukaan Penutup Lantai dari Sisa-sisa Bahan Cor Nat dengan
menggunakan Kain Lap sampai Bersih.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
28
9. Untuk Mengkilapkan Permukaan Penutup Lantai, Bekas Potongan Daerah
pinggulan, Gosok Daerah Bekas Gergaji dengan Batru Gerinda sampai
Halus, setelah digosok dengan Batu Gerinda, Haluskan dengan Amplas
yang Halus umtuk Mengkilapkan. Untuk Mengkilapkan Gosok dengan
Batu Kuning.
10. Apabila Penutup Lantai dipasang pada Lantai luar, maka perlu diberi
Lapisan Polymer Coating.
1.2. Pemasangan Dinding
Metode Pemasangan Dinding Penutup Lantai (Sistem Basah)
1. Pasang Kawat Angkur sesuai Kedudukan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
29
2. Pasang Penutup Lantai pada Posisinya dengan Bantuan Angkur
Mati dan Angkur Sementar. Arah Pemasangannya dimulai dari
bawah dan Kedudukan Penutup Lantai harus sesuai dengan
Waktu penggelaran.
3. Isi Spesi secara Hati-hati agar Kedudukannya tidak berubah dan
sebelum Spesi Kering mengeras, lepas Kawat bantu sementara.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
30
4. Cek Kerataan Permukaan Penutup Lantai dengan Waterpass.
5. Isi sela Nat dengan Bahan pengisi yang telah disetujui.
6. Bersihkan Permukaan Penutup Lantai yang terpasang dengan Kain
Basah.
2. PEKERJAAN PINTU, KUSEN, JENDELA DAN PARTISI
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Kusen, Pintu Dan
Jendela :
a. Pekerjaan Persiapan
 Menyiapkan gambar shopdrawing yang telah di Setujui oleh Pengawas
Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.
 Approval material yang akan digunakan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
31
 Menyiapkan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium
frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
 Menyiapkan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda,
bor, gergaji, waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant,
selang air, cutter, dll.
b. Pekerjaan Pengukuran
 Melakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang
akan dipasang kusen aluminium, apakah sudah sesuai dengan gambar
kerja atau belum.
c. Pekerjaan Fabrikasi Kusen alumunium
 Kusen dan frame alumunium akandifabrikasi di lokasi proyek untuk
memudahkan apabila ada perbaikan.
 Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup
galvanis.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
32
 Alumunium yang sudah di fabrikasi akan di proteksi dengan
menggunakan protection dan diberi tanda untuk memudahkan waktu
pemasangan.
d. MetodePemasangan Kusen alumunium
 kusen pintu atau jendela alumunium akan di pasang pada lokasi yang
sudah ditentukan. dan akan menyesuaikan lubang kusen dengan kusen
yang akan di pasang.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
33
 kusen yang siap dipasang akan di masukan kedalam lubang kusen dan
mengatur kedudukan kusen dengan bantuan baji karet/kayu.
 Kami akan menyetel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok atau
dinding.
 tembok atau dinding akan di lubangi melalui lubang kusen dengan bor,
untuk tempat skrup.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
34
 Kami akan memasukan fischer ke dalam lubang bor.
 Kami akan mengencangkan fischer dengan obeng. Setelah posisi
dikencangkan, kami akan melepas biji kayu / karet.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
35
 daun pintu akan di pasang ke dalam kusen dan kami akan menyetel
aksesoris yg akan digunakan (roda/rel, engsel, kunci dll).
 Kami akan mengisi mortar/semen/sealant ke dalam celah antara kusen
dengan dinding atau tembok.
 Untuk menghindari cacat pada profil profil alumunium kami akan
memberi pelindung, sejenis vaseline/isolasi kertas/plastik pada tempat
yang rawan terhadap goresan.
Bagan metode untuk pekerjaan Kusen Alumunium, ditunjukkan pada gambar
berikut ini :
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
36
e. MetodePemasangan Kusen dan Pintu Besi
 Memarking posisi yang akan dipasang pintu besi pada opening pintu besi
yang telah disiapkan.
 Memasang anchor besi Ǿ 10 mm pada bagian belakang kusen besi
dengan cara dilas, ujung anchor lebih panjang / menonjol dari tebal kusen
besi ± 20 mm, panjang anchor tebal kusen + 20 mm.
 Memasang anchor menggunakan besi ø 10 mm pada opening pintu besi
dengan penempatan jarak yang sama dengan jarak anchor kusen besi.
Anchor akan dipasang dengan menggunakan epoxy.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
37
 Memasang kusen besi pada opening pintu yang telah dipasang anchor
dengan celah 20 mm pada bagian kiri dan kanan opening pintu.
 Mengecek vertikalitas kusen besi dengan menggunakan unting – unting
dan elevasi horizontal, serta kesikuan posisi kusen.
 Setelah posisi kusen besi tepat sesuai rencana, anchor yang menempel
pada kusen yang ketemu dengan anchor yang menempel pada beton
akan disambung dengan las.
 Setelah proses pengelasan selesai, celah antara kusen dengan beton akan
dipasang bekisting dengan menggunakan triplek 12 mm pada sisi luar dan
sisi dalam kusen setinggi ½ x tinggi kusen.
 Setelah beksiting terpasang Melanjutkan dengan pekerjaan pengecoran
menggunakan beton K 175. Setelah beton kering beksiting dibuka
kemudian akan dilanjutkan dengan pengecoran ½ x tinggi berikutnya dan
bagian atas kusen.
 Setelah semua bekisting dibuka dan beton dirapikan, kemudian daun
pintu besi akan digantung pada kusen dengan menggunakan engsel yang
telah disediakan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
38
 Menyambungkan antara kusen besi dengan beton dibikin tali air ± 5 mm
kemudian akan ditutup dengan sealant.
 Setelah pemasangan pintu besi selesai dilanjutkan dengan pekerjaan
finishing pintu besi dan pemasangan accesoris pintu besi.
f. Metode Pemasangan Kaca
 kaca akan diukur dengan benar Dan Akan Menyiapkan
Bahan pliwood/triplek dengan ketebalan 0,8mm dengan panjang 2cm
atau 3cm dan lebar 1cm
 setelah siap, kami akan ambil kop kaca(alat untuk mengangkat kaca) dan
memasangkan kemudian Mengangkat dan memasukan kaca pada rumah
kaca yang sudah tersedia satu sisi dahulu kiri atau kanan
 agar tidak terhambat pada sekrup pengikat kusen dan tembok saat
memasukkan kaca pada rumahnya, kami akan memasukkan kaca terlebih
dahulu pada rumah kaca yang terbebas dari sekrup agar lebih aman dan
terbebas dari kekawatiran kaca pecah
 saat kaca sehabis dipotong pinggiran kaca akan digosok agar ketajaman
kaca hilang dan aman saat kita angkat dan pegang.
 setelah kaca sudah berada dalam rumah kaca kanan dan kiri selanjut nya
kaca diangkat sedikit dan memasang pliwood/triplek yang tadi disiapkan
tepat dibawah kaca (kanan kiri) kemudian Memasang tutup aluminium
nya
 setelah kaca terpasang dengan baik dan aman, kami akan memasang
pengikat kaca dengan kusen dengan menggunakan lem silicon / karet C
besar.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
39
g. Metode Pemasangan Kunci dan Penggantung / Engsel
 Approval material yang akan digunakan.
 Lebar engsel pintu akan dipasang lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar
daun pintu/daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.
 Posisi engsel jungkit untuk daun jendela akan tertanam baik, dan tidak
akan terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik dari
dalam maupun dari luar.
 Pemasangan akan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli
dalam pemasangan daun pintu/jendela/- accesoriesnya, sehingga hasil
pekerjaannya akan benar-benar rapih, baik dan halus.
 bila hasil pemasangannya tidak baik dan rapih, maka daun pintu / daun
jendela yang sudah dipasang akan diganti dengan yang baru, dan
pekerjaannya akan diganti dengan pekerja yang benar-benar terampil
dan ahli.
Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang,
maka daun pintu dan daun jendela tersebut akan dilindungi agar tidak rusak/cacat
akibat benturan.
3. PEKERJAAN PLAFOND DAN KANOPI
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Plafond :
 Menentukan elevasi plafond dan kami akan membuat garis sipatan pada
dinding dan as sumbu ruangan serta titik titik paku kait penggantung
pada langit langit sesuai dengan jarak sesuai Soft Drawing.
 Paku pengait penggantung akan di pasang pada marking titik titik yang
telah ada
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
40
 Memasang penggantung rangka plafond.
 Rangka tepi akan di pasang sebagai list tepi tepat pada sipatan marking
elevasi plafond.
 Menentukan jarak penempatan kait penggantung
 Tarikan Benang akan di pasang Sebagai Pedoman Penentuan Kelurusan
Dan Ketinggian Rangka Plafond
 P
e
n
e
n
t
u
a
n
 Pemasangan rangka utama.
 Pemasangan rangka pembagi
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
41
 Memasang dan mengencangkan klip
 Memasang papan Gypsum
 Memasang celah pertemuan antar papan gypsum
 Kami akan meratakan dengan permukaan plafond dengan plamir
kemudian Menghaluskan menggunakan amplas
 Permukaan plafond yang sudah rata dan halus akan dapat dicat.
4. PEKERJAAN SANITASI
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi :
 Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/ Direksi Lapangan
beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan pengganti harus
disetujui Perencana/Direksi Lapangan berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
 Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-
sparing, cara pemasangan dan detail-detail.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
42
 Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada
Perencana/Direksi Lapangan.
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan atau
perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut dilaksanakan.
 Selama pelaksanaan harus diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
 Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung jawab kontraktor.
 Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.
 Seluruh pekerjaan Sanitair dan perlengkapannya, harus dipasang sesuai Letak, ketinggian,
Konstruksi dan Prosedur Pemasangan yang dikeluarkan oleh Produsennya.
 Seluruh pekerjaan Sanitair harus berfungsi dengan baik, rapih, tidak ada cacat dan tidak ada
kebocoran-kebocoran.
5. PEKERJAAN PENGECATAN
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan :
a. Pekerjaan Persiapan Pengecatan
 Menyiapkan gambar soft Drawig yang telah di Setujui oleh Pengawas
Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.
 Approval material yang akan digunakan.
 Mempersiapkan lahan kerja.
 Mempersiapkan material kerja, antara lain : cat dinding, plamir dinding,
sealer, alkali (anti jamur), ampelas, air , dll.
 Mempersiapkan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas,
kape, dll
b. Metode Pelaksanaan Pengecatan Dinding
 Aplikasi pengecatan akan menggunakan roll dan untuk bagian sudut
menggunakan kuas.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
43
 Memastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak
lembab.
 Memproteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari
tumpahan cat.
 Permukaan dinding akan dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran +
aci yang tidak rata).
 Setelah permukaan dinding bersih, akan diberi lapisan plamir dinding
supaya pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
44
 Setelah plamir kering, permukaan dinding akan di ampelas lagi agar
mendapatkan permukaan yang bersih/halus.
 Selanjutnya permukaan dinding akan diberi lapisan dasar sealer (untuk
pengikat cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka akan
dilakukan plamir ulang dan diampelas.
 Melakukan Pengecatan awal dan menunggu sampai kering, Setelah
kering melakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah
pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
45
 Kami akan Mengecek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu
sudah rata.
 Apabila sudah rata, kami akan bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-
bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain.
c. Metode Pelaksanaan Pengecatan Plafond
 Mengecek kerataan permukaan material plafond dengan jidar
allumunium
 Merapihkan sambungan material plafond dgn compound dan papertape
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
46
 permukaan plafond yang telah rapih akan dilapisi dengan lapisan pertama
 Mengulangi 1-2 kali lagi sampai rata dan tidak membayang, Selanjutnya
Mendiamkan hingga mengering
6. PEKERJAAN FURNITURE CUSTOM
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Furniture Custom :
Lingkup Kerja :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat
custommade furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam
gambar desain.
Peralatan kerja:
1. Kompresor
2. Mesin Belah kayu
3. Bor tangan
4. Mesin ampelas
5. Mesin serut
6. Spray gun
Bahan / Material
Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
47
adalah sebagai berikut :
1. Bahan utama 1 : Plywood veneer dan kayu padat.
2. Bahan utama 2 : Plywood dan MDF untuk finishing dengan HPL.
3. Bahan pengikat & perekat.
4. Bahan finishing 1 : Melamic .
5. Bahan finishing 2 : High Pressure Laminate ( HPL ) .
6. Bahan finishing 3 : pelapis kain/kulit (upholstery).
7. Bahan pelengkap/Hardware.
8. dan bahan / material lain seperti yang tercantum dalam
gambarrancangan/desain, seperti : marmer ex Impor , kaca bening
tebal minimal 5 mm, dan stainless steel ( baik pelat maupun profil
).
Pelaksanaan
1. Plywood Veneer dan Kayu Padat
Jenis plywood veneer yang dipakai adalah plywood nyatoh dan
plywood mega sungkai atau sesuai yang tercantum dalam gambar
desain.
Kayu padat/solid yang dipakai adalah sama/sejenis dengan plywood
veneer yang dipakai dalam satu barang/item tersebut.
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi
artinya ukuran kayu sesudah diserut dan diproses atau diberi
finishing.
Pola Serat Kayu : pola serat kayu pada pekerjaan kayu dekoratif,
baik yang bersifat “veneer matching”, “cross veneer inlay”, ataupun
“banding”, disesuai dengan desain dan pola yang tertera pada
gambar desain, serta sesuai dengan contoh warna pada Material
color board.
sehingga menghasilkan permukaan dekoratif yang betul-betul rata,
sejajar, halus dan menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang
rapi.
2. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja
 Alat Pengikat : Menyediakan alat-alat pengikat kayu yang
diperlukan seperti angkur, paku, sekrup, baut dan jenis
lain yang disetujui.
 Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat
yang terbuat dari logam / “iron mongery” pada kayu
dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian
dan ketepatan yang setinggi-tingginya.
Bahan Perekat : Perekat yang digunakan disetujui dan tidak
berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini sangat
menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan
kayu tampak rapi dan tidak meninggalkan noda (terutama bila di-
spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi “clear / transparent
finish”).
3. Bahan Finishing 1 - Melamic
Finishing melamic yang dipakai adalah warna yang sesuai dengan
skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
48
dengan syarat intensitas warna sama antara masing-masing bagian
bidang permukaan kayu/Plywood.
Lapisan akhir : seluruh kayu/plywood bagian top diberi lapisan akhir
dengan jenis polyurethane, atau sesuai dengan ditunjukkan dalam
gambar rencana.
Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk
semua permukaan yang terlihat bila pintu dan laci dibuka dan
ditutup.
Pekerjaan finishing kayu akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Digosok dengan amplas no. 2 sampai 0
b. Diberi wood filler, ICI atau Nippon paint dan dikerjakan spray
gun.
c. Digosok dengan amplas duco
d. Diberi bahan pewarna (wood stain) dengan teknik spray gun
sesuai dengan warna yang ditentukan Perencana. Bahan
pewarna : IMPRA, NIPPON PAINT atau sejenis.
e. Sanding sealer dengan spray gun. Bahan sanding sealer : IMPRA,
NIPPON PAINT atau sejenis
f. Digosok dengan amplas ducco
g. Sebagai tahap akhir melamic coating dengan menggunakan
spray gun
4. Bahan Finishing 2 – HPL
High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Haveel motif
kayu dan warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema
warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana. B.Proses
laminasi dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel
/ work-shop milik Kontraktor.
Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
rencana/desain.
Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja
/credenza, diberi edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna
disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar
rencana/desain.
5. Bahan Pelengkap / Hardware
a. Jenis : Bahan pelengkap / hardware yang digunakan untuk
furniture ini adalah produk Hafele/setara
b. Untuk handel laci/pintu lemari digunakan ex Vogel atau setara,
metal/besi dengan diameter handel 12mm panjang + 15 cm,
kecuali disebutkan lain dalam gambar rencana/desain ( misal
dengan finger pull, dll).
c. Glides untuk kaki meja/kursi/sofa/credenza : Berbahan plastik
atau karet keras harus berasal dari sumber yang disetujui
Perencana / KP dan dianggap memenuhi persyaratan
penggunaan setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya.
d. Hardware : Pemasangan rel laci, rel laci, engsel, handel dan
kunci dll, kuat dan tepat, sehingga mudah digunakan dan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
49
mudah dibuka – tutup.
e. Elemen Lepasan : Pemasangan elemen lepasan dipasang sesuai
dengan ukuran yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran
yang berakibat pada kerapihan bentuk dan desain akan
dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana akan mengganti
sebagian atau seluruh bagian yang tidak sesuai.
6. Penyesuaian dan Pembersihan
Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan
penyesuaian / penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture
yang sudah dibuat.
Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan
barang, kami Pelaksana akan membersihkan seluruh noda, bekas
goresan maupun kotoran bekas tangan pekerja.
A. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING LANTAI 7
1. PEKERJAAN PLUMBING
1.1. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Air
Bersih :
a. Metode Pelaksanaan
 Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing dan Mengkoordinasi dengan
Pengawas Lapangan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray Cable
dll.
 Plat lantai akan di Bor untuk memasang gantungan pipa air bersih.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
50
 Gantungan pipa akan dipasang sesuai dengan jalur marking yang telah
dibuat.
 pipa akan di potong sesuai dengan kebutuhan.
 Snai pipa yang telah dipotong, untuk ukuran diameter pipa paling besar
2,5”
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
51
 Pipa GIP akan di Cat dengan warna Biru.
 Pipa akan di Pasang sesuai ukuran pada soft drawing, pemasangan
menggunakan gantungan untuk pipa dalam posisi horizontal dan
menampel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada posisi
vertical.
HASIL
SNAI
PROSES
SNAI
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
52
 Pipa yang telah terpasang akan disambung pada gantungan ,
penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan
diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
 Kami akan menggunakan benang / water pass untuk mengukur kelurusan
pipa.
 Pekerjaan pengecatan akan dilakukan untuk daerah sambungan pipa.
 Test tekan pipa akan dilakukan dengan tekanan sesuai spesifikasi yang
berlaku.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
53
1.2. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Air Kotor :
a. Metode Pelaksanaan
 Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing Mengkoordinasi dengan
Pengawas Lapangan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray Cable,
jalur pipa air bersih, dll.
 Plat lantai akan di Bor untuk memasang gantungan pipa air kotor dan air
bekas.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
54
 Gantungan pipa akan di pasang sesuai dengan jalur marking yang telah
dibuat. dan kami akan memperhatikan level kemiringan pemasangannya
(1-2%).
 Pipa akan dipotong sesuai dengan kebutuhan.
 Pipa PVC akan di pasang pada gantungan yang telah disediakan untuk
posisi horizontal dan menampel pada dinding shap dengan diklem untuk
pipa pada posisi vertikal.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
55
 Pipa yang telah terpasang akan disambungkan pada gantungan dengan
menggunakan lem.
 Menggunakan benang / water pass untuk mengukur kelurusan dan
elevasi kemiringan pipa.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
56
 test rendam pipa akan dilakukan untuk menguji kebocoran pipa.
2. PEKERJAAN HYDRANT DAN SPRINKLER
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Hydrant & Sprinkler :
2.1. Metode Pelaksanaan Sprinkler
 Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing dan Mengkoordinasikan
dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Plumbing, Tray Cable dll.
 pipa akan di potong sesuai ukuran dan kebutuhan.
 Pipa Black Steel (GIP jika akan di cat seluruh pipa) akan di lapisi dengan
cat dasar (zingkromat).
 Setelah dicat dasar kami akan melapisi pipa dengan cat merah.
 Gantungan maupun support pipa akan di pasang sesuai hasil marking.
 Memasang pipa GIP/Black Steel sesuai ukuran pada soft drawing,
penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan
diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
 Menggunakan benang & water pass untuk mengukur kelurusan pipa.
 Melakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
 Melakukan tes tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
 Untuk pemasangan pipa dropper fire sprinkler kami akan
mengkoordinasikan dahulu dengan pekerjaan plafon (arsitek) dan
pekerjaan ME lainnya. Melakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah
terpasang.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
57
2.2. Metode Pelaksanaan Hydrant
 Memarking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian
atas 150 cm.
 Membobok dinding bata sesuai ukuran marking.
 Memasang hydrant box pada posisinya.
 Memasang instalasi pipa yang menuju hydrant box.
 Melindungi hydrant box dari kotoran dan cat.
 Accessories hydrant akan dipasang setelah kondisi proyek aman.
3. PEKERJAAN INSTALASI GAS MEDIS
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Instalasi Gas Medis :
a. Metode Pelaksanaan
• Pipa yang dipergunakan Akan terbuat dari tembaga dengan kadar ± 99 % (sembilan
puluh sembilan persen) atau stainless steel
• Pipa akan dipasang bersih dari debu, gram/serbuk besi (sisa pemotongan pipa dan oli),
dan di flushing dengan nitrogen.
• Pipa Gas Medik akan diberi label sesuai dengan Gas Medik yang dialirkan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
58
• Pipa Gas Medik akan memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari
bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
• Pemasangan pipa Gas Medik akan menggunakan gantungan pipa yang terbuat dari baja
dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
• Pemasangan instalasi pipa diatas plafon akan dilengkapi dudukan dan gantungan yang
diikat kuat pada dak beton.
• Ukuran pipa akan disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar menjamin
tekanan Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian maksimal.
• Penyambungan pipa akan dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan
pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah campuran oksigen,
Acetyline dan pada proses pengelasan akan dialiri gas Nitrogen.
• Penyambungan antar pipa akan menggunakan fitting tembaga : – Fitting Sock – Fitting
Elbow – Fitting Tee – Fitting Reducer – Fitting Dop
• Pemotongan pipa akan menggunakan cutter/ pemotong pipa khusus.
• Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding akan dilindungi pipa PVC.
• Seluruh jaringan pipa Gas Medik dan Vakum Medik akan dilakukan pengetesan tekanan
minimal 1,5 kali tekanan kerja selama1 kali 24 jam dengan gas nitrogen pada saat selesai
pemasangan jaringan pipa Gas Medik.
• Seluruh IGVM akan dilakukan test kebocoran.
4. PEKERJAAN TATA UDARA
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaanTata Udara:
4.1. Air Conditioning (AC)
 Metode Pelaksanaan Pipa Refrigrant
 Memarking pipa / rak pipa.
 Memasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.
 Memasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).
 Memasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.
 Memasang pipa pada rak / gantungannya.
 Menyambungkan pipa dengan las tembaga.
 Mengetest pipa dengan compressor.
 Merapikan isolasi pipa.
 Metode Pelaksanaan Indoor Unit
 Memarking lokasi penempatan indoor unit.
 Memasang gantungan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
59
 Memasang indoor unit
 Memasang karet mounting dan Mengencangkan bautnya
 Menyambungkan pipa copper ke unit
 Memasang instalasi listriknya
4.2. EXHAUST FAN
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Exhaust fan :
 Metode Pelaksanaan Ducting Dan Exhaust Fan
 Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan
persiapan persetujuan material dilengkapi dengan contoh material dan
diajukan ke Pengawas Lapangan .
 Memarking jalur utama ducting.
 Fabrikasi support dan gantungan untuk ducting
 Fabrikasi ducting di pabrik sesuai Soft Drawing yang sudah disetujui oleh
Pengawas berdasarkan persetujuan material
 Pemasangan support dan gantungan sesuai Soft Drawing yang disetujui.
 Pemasangan Instalasi ducting exhaust fan tanpa isolasi sesuai gambar .
 testing &commissioning
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
60
5. PEKERJAAN TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (Lift)
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam Pekerjaan Lift Barang :
a. Persiapan
 Klasifikasi final Spesifikasi Teknis Unit Lift
 Membuat Soft Drawing dan disetujui pihak Pengawas Lapangan.
 Monitoring Lapangan
 Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi akan dilaksanakan setelah final
spesifikasi teknis dan Soft Drawing Disetujui Pihak Pengawas Lapangan.
b. Pengadaan Dan Pemasangan Unit Lift
 Hoistway lift ( termasuk ruang mesin ) telah selesai pengerjaannya
 Unit lift sudah diadakan dan masuk ke area proyek
Adapun beberapa hal penting Yang Kami akan perhatikan dalam
pembuatan Hoistway lift antara lain :
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
61
 Ukuran bersih hoistway lift dan ketegak lurusannya
 Kedalaman pit lift
 Tempat dudukan Beam Mesin lift/ dudukan (Reaction force)
 Hoisting hook untuk pengangkatan mesin lift
 Ketinggian over head dan ruang mesin lift
 Ring balok ( kelipatan 2,5 ) untuk pemasangan bracket main dan CWT Rail
Lift
 Tinggi dan lebar bersih kolom / Balok Praktis untuk pemegang jamb (
kusen ) pintu lift pada setiap lantai
 Lubang Sparing untuk Hall button, Indicator dan fireman Switch.
 Ukuran / Dimensi dari hal diatas telah tercantum dalam Soft Drawing
SKEMA DAN BAGIAN SYSTEM LIFT
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
62
c. Metode Pemasangan Lift
 Pemasangan Steger
Adalah Pemasangan Perancang guna Pemasangan Komponen lift yang
akan dipasang setelah seluruh hoist way lift selesai dikerjakan.
 Plumb/ Centering
Adalah Pelaksanaan pekerjaan untuk menentukan as pintu seluruh
lantai dan maju mundurnya lift serta titik as seluruh pemasangan
komponen lift.
 Pemasangan Bracket Rail dan CWT Rail
Adalah pemasangan Bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari
dua bagian pekerjaan :
- Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket bila ring balok dibuat
dari bahan beton
- Pengelasan Bracket dudukan rel terhadap beracket yang telah
dipasang pada ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring
balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke ring balok baja
tersebut.
 Pemasangan Main Dan CWT Rail
Adalah pemasangan bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari
dua bagian pekerjaan :
- Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket (bila ring balok dibuat
dari bahan beton).
- Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah
dipasang pada ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring
balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke ring balok baja
tersebut.
 Periksa QC
Pengecekan oleh Team QC dari Kantor pusat mengenai pemasangan Rail
dengan menggunakan form - form dari kantor .
 Pengangkatan Mesin, Panel Kontrol Lift
Adalah Pemindahan mesin lift dari lantai penempatan sementara ke
ruang mesin lift dengan menggunakan alat pengangkat chain block
melalui lubang hoistway lift. Bisa juga diangkat dengan menggunakan
bantuan alatmini Crane.
 Pemasangan Sill, Jamb dan Header.
Adalah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat
dilaksanakan setelah as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing
lantai (elevasi) tersedia didaerah sekitar pintu lift.
 Setting Mesin
Adalah proses pengesetan mesin lift dan panel lift di ruang mesin dengan
melakukan pengelotan as pulley mesin terhadap as car lift dan as counter
weight.
 Assembling Sangkar.
Adalah pelaksanaan perakitan car lift, biasanya dilaksanakan dilantai
dasar.
 Roping
Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope (seling) yang
menghubungkan antara car dan couhter weight.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
63
 Pemasangan Door dan Setting
Adalah Pemasangan pintu (Hall Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan
mulai dari lantai atas. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan
celah didaerah sekitar pintu (sill, jamb & pocket) lift selesai dikerjakan.
 Wirring dan Koneksi Kabel
Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel-kabel lift yang akan dipasang
didaerah hoistway lift, car lift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel
tail core serta pembuatan jalur kabel / tray diruang mesin untuk koneksi
dari panel ke mesin.
 Slow Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual
dan diteruskan dengan setting mekanik yang diperlukan (terutama
daerah pintu) dengan melakukan terlebih dahulu pembongkaran steger
bambu.
 High Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungsi seluruh sistem operasional lift
secara otomatis.
 Reksa Uji
Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker
sebelum lift dioperasikan.
 ST 1
Proses penyerahan unit pertama ke pihak kedua sebagai syarat bahwa
unit telah terpasang dengan baik
 Free Maintenance
Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak
yang telah disepakati bersama.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
64
6. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
6.1. PEKERJAAN KABEL LISTRIK
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Kabel Listrik:
a. Metode Pelaksanaan Kabel
 Memarking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai
jalur instalasi.
 Pipa konduit akan di pasang sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat
dengan menggunakan klam yang berwarna sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
 Memasukkan kabel pancing untuk menarik kabel
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
65
 Ujung kabel akan di sambungkan dengan ujung kawat pancing, kemudian
Menarik kawat pancing untuk menarik kabel instalasi tersebut.
 Memotong kabel listrik sesuai dengan kebutuhan
 Jalur instalasi titk peracabangan akan di hubungkan didalam tee-dos, lalu
Menutup sambungan dengan menggunakan lasdop.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
66
 Memarger resistansi kabel instalasi yang telah terpasang, termasuk
kualitas sambungan pada tiap tee-dos
 Setelah semua jalur instalsi selesai dipasang dan hasil marger diperoleh
hasil yang baik, kami akan merapikan semua jalur instalasi dan menutup
semua tee-dos yang ada.
6.2. PEKERJAAN ARMATUR / LAMPU
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
67
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Armatur / Lampu :
a. Metode Pelaksanaan Armatur
 Memastikan instalasi listrik sudah terpasang dengan baik.
 Memarking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan soft
drawing dan jenis lampu yang akan digunakan.
 Mengcutter celling yang telah demarking
 Mengebor lokasi tempat gantungan (suport) armature
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
68
 Memasang gantungan (suport) armatur
 Menyambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur.
 Memasang armatur pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan
cara menggantungkannya pada kawat gantungan.
 Merapikan posisi armatur dan kondisi celling.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
69
6.3. PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Saklar Dan Stop Kontak :
a. Metode Pelaksanaan Saklar Dan Stop Kontak
 Memarking jalur instalasi saklar dan stop kontak dengan level ketinggian
dari lantai 150 cm untuk saklar dan 30 cm untuk stop kontak.
 Jalur marking yang yang telah dibuat akan di potong dengan
menggunakan mesin cutter.
 membobok jalur instalasi saklar dan stop kontak.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
70
 Memasang konduit dan inbow-dos
 Menutup tembok jalur instalasi dengan plester kembali, serta
membersihkan lokasi kerja .
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
71
 Pasang kawat pancing.
 Menarik kabel instalasi dengan kawat pancing.
 Memotong kabel instalasi sesuai dengan kebutuhan.
 Menyambungkan instalasi kabel pada tee-dos, kemudian kami akan
menutup sambungan dengan lasdop, lalu menutup tee-dos.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
72
 Melakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel
instalasi yang telah terpasang.
 Setelah hasil tes dinyatakan baik, kami akan memasangkan saklar dan
stop kontak pada lokasi yang telah disediakan saat proses finishing telah
selesai.
6.4. PEKERJAAN PANEL LISTRIK
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
73
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Panel Listrik :
a. Pengiriman Komponen Dari Pabrik Pembuat
b. Instalasi Cubical
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
74
a. Instalasi Trafo
b. Instalasi Panel LVMDP Dan SDP
c. Instalasi Capasitor Bank
d. Connecting Ke SDP Gedung
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
75
e. Testing Commissioning
(Skema Penyambungan Daya)
7. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Telepon :
a. Metode Pelaksanaan Telepon
Capasitor
Bank
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
76
 Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan
persiapan approval material dilengkapi dengan contoh material dan
diajukan ke Pengawas Lapangan .
 Pemasangan Sparing pipa sesuai Soft Drawing mengikuti pekerjaan sipil.
 Pemasangan conduit untuk instalasi telepon sesuai Soft Drawing
approval.
 Pemasangan Kabel Telepon dari MDF Gedung Ke PABX ITC 8 (100 x 2 x
0,8 mm)
 Penarikan kabel telepon ITC 2x2x0,6 mm2 lengkap accessories sesuai
Soft Drawing approval.
 Pemasangan JB - TP tiap lantai Lengkap Accessories sesuai Soft Drawing
approval.
 Penarikan Kabel Instalasi dari MDF Gedung ke JB - TP Tiap Lantai ITC 100
x 2 x 0,8 mm lengkap accessories sesuai Soft Drawing approval.
 Pemasangan Outlet Telepon & Pesawat Telepon Tiap Lantai sesuai Soft
Drawing approval
 Testing commissioning seluruh Instalasi telepon , perbaikan apabila ada
yang perlu diperbaiki
Berikut Flowchart Pekerjaan Telepon
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
77
8. PEKERJAAN INSTALASI DATA (Lan)
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pekerjaan instalasi data (Lan) :
Kabel yang digunakaan untuk Instalasi Kabel Data / Jaringan Komputer
adalah menggunakaan Kabel UTP. Kabel UTP singkatan dari Unshielded
Twisted Pair. Kabel UTP ini terdiri dari beberapa macam, ada yang
berkategori 5 yang disebut dengan kabel UTP Cat-5, dan ada yang
berkategori 6, yang biasanya disebut kabel UTP Cat-6.
Untuk Pekerjaan jaringan data ini menggunakan Kabel UTP Cat 6 dipakai
pada Jaringan Komputer. Kabel UTP ini Support Transfer Data hingga 100
Mbps. Kabel UTP Cat-6 terdiri atas 8 Kabel Kecil yang mempunyai Warna
berbeda-beda. Warna Kabel tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru,
Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.
Peralatan yang dibutuhkan dalam Pemasangan Kabel UTP
Untuk memulai pemasangan Kabel UTP, ada Material dan Peralatan yang
akan digunakan, yaitu:
1. Jack / Konektor RJ-45
Jack ini mirip dengan Jack Telepon Rumah, tetapi ukurannya lebih
besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 Pin, sesuai dengan jumlah Kabel UTP.
2. Crimping Tools atau Tang Crimping.
Hardware ini mirip dengan Tang, tetapi fungsinya untuk menjepitkan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
78
Kabel pada Jack RJ-45.
3. Outlet Data
Outlet Kabel Data di Dinding
4. Alat Test (Tester)
Setelah Instalasi di RJ-45 kemudian ditest oleh Alat Test
Cara memasang
Cara Memasang Kabel UTP ada 2 macam, yaitu Tipe Straight Through dan
Cross Over.
1. Tipe Straight Through
Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT,
untuk menghubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan
outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet di
dinding.
Urutan warna kabel yang dipasang di RJ-45 : Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih,
Hijau, Coklat Putih, Coklat.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
79
Pin 1 : Oranye Putih Pin 5 : Biru Putih
Pin 2 : Oranye Pin 6 : Hijau
Pin 3 : Hijau Putih Pin 7 : Coklat Putih
Pin 4 : Biru Pin 8 : Coklat
(Urutan ini berlaku sama pada 2 Sisi Kabel.)
2. Tipe Cross Over
Jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan HUB/SWITCH
dengan HUB/SWITCH yang lain.
Urutan pemasangan :Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan
standard “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan
“Cross-Over”, sbb :
Pin 1 : Hijau Putih Pin 5 : Biru Putih
Pin 2 : Hijau Pin 6 : Oranye
Pin 3 : Oranye putih Pin 7 : Coklat Putih
Pin 4 : Biru Pin 8 : Coklat
Harap diingat bahwa yang di-Cross-Over hanya salah satu Sisi Kabel saja.
9. PEKERJAAN TATA SUARA
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Tata Suara :
a. Metode Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
80
 Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan
persiapan approvel material dilengkapi dengan contoh material dan
diajukan ke Pengawas .
 Pemasangan Sparing pipa sesuai Soft Drawing mengikuti pekerjaan sipil
 Pemasangan conduit untuk instalasi tata suara sesuai Soft Drawing
approval
 Penarikan Instalasi kabel tata suara NYMHY 2(3 X 2,5 mm2) dari MDF ke
- TB. SS - 1 lengkap accessories sesuai Soft Drawing approval.
 Pemasangan TB. SS. di tiap lantai Lengkap Accessories sesuai Soft
Drawing approval
 Pemasangan Horn Speaker 15 Watt dan Box Speaker 6 Watt Lengkap
Accessories sesuai Soft Drawing approvel
 Penarikan Kabel Instalasi NYMHY 2 (3 X 2,5 mm2 ) dari MDF ke TBSS1 –
TBSS8 Tiap Lantai lengkap accessories sesuai Soft Drawing approvel.
 Pemasangan Ceiling Loud Speaker 3 watt dan matching transformer,
Emergency Speaker 6 watt dan Volume Control Tiap Lantai sesuai Soft
Drawing approval, mengikuti pekerjaan Arsitektur
 Testing commissioning seluruh Peralatan Tata Suara , perbaikan apabila
ada yang perlu diperbaiki.
10. PEKERJAAN FIRE ALARM
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Fire Alarm :
a. Metode Pelaksanaan
 Mempersiapkan Peralatan Fire Alarm sesuai spesifikasi.
 Pemasangan instalasi konduit
 Pemasangan kabel instalasi fire alarm
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
81
 Pemasangan instalasi rak kabel
 Pemasangan terminal box
 Pemasangan Detector
 Pemasangan Peralatan utama
11. PEKERJAAN INSTALASI CCTV
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan CCTV :
a. Metode Pelaksanaan CCTV
 Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan,
 langkah selanjutnya kami akan menentukan penempatan kamera sesuai
dengan Gambar Soft DrawingDan Disetujui Oleh Pihak Pengawas.
 Memotong Kabel sesuai dengan jarak yang dibutuhkan.
 Memasang Connector BNC Atau RCA.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
82
 Memasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum
benar-benar dipatenkan letaknya akan ditest terlebih dahulu daerah
tampilan cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari camera
langsung ke TV.
 Memasangkan DVR
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
83
B. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI 8
1. PEKERJAAN WATERPROOFING
Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing :
a. Persiapan
 Pembuatan gambar Soft Drawing pekerjaan water proofing coating.
 Approval material yang akan digunakan.
 Mempersiapkan lahan kerja.
 Mempersiapkan material kerja, antara lain : water proofing coating dan
kain kassa.
 Mempersiapkan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton,
kape scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.
b. Metode Pelaksanaan
 Pekerjaan water proofing akan dikerjakan sebelum permukaannya
difinish.
 Mengecek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan.
Permukaan akan bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak
atau oli.
 Semua instalasi pipa sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
 Kami akan membersihkan dan Mencuci permukaan lantai dan dinding
dari kotoran dan debu dengan sikat kawat dan air bersih.
 Aplikasi waterproofing membrant akan dimulai dari sudut pertemuan
permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian akan diberi lapisan kain kassa
dan akan dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang
pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat
fiberglass.
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar Soft Drawing) dari permukaan
lantai.
 Membiarkan aplikasi water proofing coating, Menyetting selama minimal
1 x 24 jam, setelah itu akan dilakukan tes rendam dengan menggunakan
air selama minimal 1 x 24 jam.
 Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites
rendam, dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya
dengan screeding.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
84
2. PEKERJAAN RENOVASI CANOPY ROOFTOP Lt. 8
Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan waterproofing baik jenis membrane
maupun fluid pada bagian-bagian yang sesuai dengan gambar rencana.
a. Aplikasi pemasangan additive waterproofing (scope pekerjaan struktur) pada lokasi-lokasi
seperti :
1. Plat beton untuk sumppit dan lift pit
2. Struktur tangki beton air non-potable
3. Lokasi-lokasi lain yang ditunjukkan dalam gambar
b. Aksesori / perlengkapan lain untuk mendukung pekerjaan terkait yang dibutuhkan dalam
pemasangan.
c. Bagian yang terkait :
 Pekerjaan Slab Beton
 Pekerjaan Plesteran
1.0. Reference
a. Semua pekerjaan harus merefer kestandar :
 ASTM D 146 Piability
 ASTM D 412-80 Ten sile strength
 ASTM D 882
 ASTM E 154 Puncture Resistance
 ASTM G 54
 ASTM C 836-81 Adhesive strength
 ASTM D 624-76 Tear Resistance
b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan
yang sudah terkenal dan menpunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Perencana.
Spesialisasi perusahaan dalam penerapan spesifikasi water proofing minimal 5 tahun
pengalaman tertulis.
c. Kualifikasi pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
85
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, dan Pemberi Tugas
tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
1.1. Pengiriman (Submittals)
a. Kontraktor harus mengirimkan teknikal spesifikasi dari fabricator serta contoh bahan.
b. lnstalasi manufaktur : kirimkan copy asli instruksi pemasangan dari pabrik untuk setiap
produk, termasuk batas-batas (range) temperatur yang diijinkan.
c. Kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang menunjukkan cara penerapan yang benar,
untuk persetujuan MK dan Pemberi Tugas.
d. Kontraktor harus membuat mock-up untuk area-area yang sulit, metade finishing dan
sebagainya untuk persetujuan MK dan Pemberi Tugas.
1.2. Perawatan, Pengiriman dan Penyimpanan
a. Kirimkan, simpan, rawat dan lindungi produk sesuai rekomendasi pabrik.
b. Jangan menumpuk gandakan (double stock) membrane pallets.
c. Simpan primer, mastics dan adhesive pada area yang kering jauh dari kebakaran, loncatan
api dan panas yang tinggi.
d. Lindungi produk dan beri ventilasi secukupnya.
1.3. Tahapan (Sequence) dan Schedule
a. Koordinasikan dan buat schedule pekerjaan untuk memastikan bahwa harus ada
pemberitahuan pada 7 hari sebelum pemasangan bila terdapat hal-hal / penempatan
material-material konstruksi yang kurang sesuai dan bertentangan.
b. Perlindungan dengan papan / board selama 24 jam setelah pemasangan jenis membrane.
2.0. PENERAPAN
2.1. Pemeriksaan
a. Periksa permukaan terhadap kondisi-kondisi yang berpengaruh merucikan pelaksanaan.
Jangan diproses / ditindaklanjuti sebelum kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan telah
diisi beton.
b. Periksa bahwa item-item yang penetrasi ke sistem waterproofing sudah terpasang dengan
baik dan kuat.
c. Pastikan permukaan sudah halus dan bebas dari lubang-lubang, retak, atau perkiraan yang
mungkin mengganggu pemasangan.
d. Perhitungkan bahwa permukaan beton telah terawat dalam jangka waktu tertentu yang
disetujui o!eh pabrik waterproofing membrane.
e. Perhitungkan bahwa hubungan pasangan bertemu rata dengan efflorescence, minyak,
lemak, partikel-partikel asing, dan kontaminasi bahan- bahan asing.
f. Jaga area pekerjaan yang masih aktif dan gunakanlah prosedur khusus yang
Direkomendasikan oleh pabrik.
g. Rencanakan luas area permukaan yang akan dipasang waterproofing termasuk bagian
pemasangan yang harus naik ke dinding / parapet.
2.2. Persiapan
a. Lindungi area yang tidak dImaksudkan untuk terpasang dengan waterproofing.
b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi pabrik.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
86
c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi pabrik gunakan ratio panjang dan
lebar yang direkomendasikan oleh pabrik sealant.
d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan material lepas lain. Lepaskan
ikatan-ikatan dan tempatkan pada jarak minimum 8 mm dibelakang muka dinding. lsi
lubang, rongga, dari sisir haluskan area rata dengan tambahan compound atau adukan
semen.
e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic.
f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu pada pertemuan-pertemuan
vertikal daan horisontal dengan menggunakan cast-in-place adukan semen dengan
konfigurasi yang direkomendasikan oleh pabrik membrane .
g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan permukaan yang halus sampai
menghasilkan kehalusan "medium" dalam ukuran amplas kertas.
h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan dengan grouting disekitar
drain, pipa-pipa, conduit dan bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterproofing dan
tamballah sesuai dengan instruksi pabrik.
i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan prosedur yang direkomendasikan oleh
pabrik waterproofing . Hentikan bila ada aliran air menuju retakan dan joint dengan
sumbat.
2.3. Pemasangan
a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan instruksi tertulis
dari pabrik. Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang direkomendasikan oleh Pabrik.
b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh pabrik. Pakailah primer hanya sebatas
area yang dapat ditutup dalam hari yang sama.
c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi dalam pojokan, sisa luar pojokan,
dan sambungan kerja, paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan sambungan.
d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang overlap dengan ukuran yang
direkomendasikan oleh pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai kedinding
setinggi 2 : 60 cm termasuk tutup bagian atap beton.
e. Bukalah kertas pelapisnya, gelarkan lembaran dengan memakai mechanical roller untuk
mendapatkan rekatan yang penuh.
f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada permukaan, kecuali bila area tersebut terdapat
expansion joints dengan lebar 7,5 cm atau lebih.
2.4. Persiapan
a. Lindungi area yang tidak dimaksudkan untuk terpasang dengan waterproofing.
b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi pabrik.
c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi pabrik gunakan ratio panjang dan lebar
yang di rekomendasikan oleh pabrik sealant.
d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan material lepas lain. Lepaskan ikatan-
ikatan dan tempatkan pada jarak minimum 18 mm dibelakang muka dinding. lsi lubang ,
rongga, dan sisir haluskan area rata dengan tambahan compou nd atau adukan semen.
e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic.
f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu pada pertemuan-pertemuan vertikal
dan horisontal dengan menggunakan cast-in-place adukan semen dengan konfigurasi yang
direkomendasikan oleh pabrik membrane.
g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan permukaan yang halus sampai menghasilkan
ke halusan "medium" dalam ukuran amplas kertas.
h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan dengan grouting disek itar drain,
pipa-pipa, conduit dan bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterpro ofing dan tamballah
sesuai dengan instruksi pabrik.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
87
i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan prosedur yang direkomendasikan oleh
pabrik waterproofing . Hentikan bila ada aliran air menuju retakan dan joint dengan sumbat.
2.5. Pemasangan
a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan instruksi tertulis
dari pabrik. Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang direkomendasikan oleh Pabrik
.
b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh pabrik. Pakailah primer hanya sebatas
area yang dapat ditutup dalam hari yang sama.
c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi dalam pojokan, sisa luar pojokan,
dan sambungan kerja , paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan sambungan.
d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang overlap dengan ukuran yang
direkomendasikan oleh pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai ke dinding
setinggi ±60 cm termasuk tutup bagian atap beton.
e. Bukalah kertas pelapisnya , gelarkan lembaran dengan memakai mechanical roller untuk
mendapatkan rekatan yang penuh.
f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada perm ukaan, kecuali bila area tersebut terdapat
expansion joints dengan lebar 7,5 cm atau lebih.
 Technical specification dari Fabricator yang menjelaskan syarat-syarat dan
keterangan teknis material. instruksi dan syarat-syarat pemasangan, serta brosur-
brosur lengkap gambar sanitair dan fittingnya.
 Sample material sanitair beserta aksesori dan fitting-fiting yang diperlukan untuk
kelengkapan dan kekuatan pemasangan.
 Shop drawing (3 set) yang menunjukkan lokasi detail, potongan-potongan
pemasangan yang tepat dikaitkan dengan bagian-bagian pekerjaan lain.
 Schedule pemasangan yang dikaitkan dan terkoordinasi dengar. bagian–bagian
pekerjaan lain terkait.
2.6. Penyimpanan dan Perawatan
a. Kontraktor harus melakukan hal-hal sebagai berikut untuk keamanan dan perawatan
selama proses penyimpanan :
b. Menyimpan ditempat yang aman, kering, dan jauh dari pengaruh kerusakan dan cacat.
c. Produk yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dalam kemasan lengkap dengan
label, nama, type, ukuran, dari pabrik serta diberi tanda untuk lokasi dan schedule
pemasangan.
d. Barang-barang yang rusak dan cacat agar segera dipindahkan dan diganti dengan yang
baik, sesuai persetujuan MK dan Pemberi Tugas.
2.7. Deskripsi Sistem
a. Sewage Sistem
 Pembuangan kotoran (disposal) we dari toilet, dihubungkan ke Sewage Treatment Plant
(STP).
 Air kotor buangan dari wash Basin dan Floor Drain harus dibuang ke Soap Treatment.
b. Sanitary Fixtures :
 Hand Basin, watercloset harus tersedia disetiap toilet disamping fitting-fitting lainnya
sesuai spesifikasi.
1.0. BAHAN
1.1. Pemasangan Plumbing Fixtures dan Trims
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
88
Semua plumbing fixtures harus dilengkapi dengan traps dan fitting-fitting harus dipasang
sesuai dengan instruksi manufaktur. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengeset dan
memasang semua fixtures dan aksesori dalam semua kondisi untuk melengkapi
pemasangan.
1.2. Clean Outs pada Drainase Pemipaan (Scope Mechanical)
Semua pemipaan drainase horizontal harus dilengkapi dengan clean out Untuk pipa dengan
diameter 3" (tiga inch) dibutuhkan minimal clearance 18 inch (46 cm), sementara
dibutuhkan paling sediki t clearance 24 cm untuk pipa-pipa yang lebih kecil. Clean out harus
disediakan dalam grade atau finishing lantai dan harus dipasang dengan kuat pada lantai
deng an sekrup. Pemasangan clean out dengan pipa PVC agar memakai graphite dengan
sistem penyambungan yang disetujui MK dan Pemberi Tugas.
1.3. Floor Drain (Scope Mechanical )
Floor Drain harus dipasang pada posisi 0,5 cm lebih rendah dari pada lantai finish.
1.4. Joints dan Connections
a. Sambungan-sambungan dan hubungan-hubungan dalam sistem plumbing haruslah
tahan air dangan sesuai yang dibutuhkan dalam test.
b. Sambungan T dan S untuk unplasticized PVC membutuhkan untuk prosedur-prosedur
berikut :
 Bersihkan bagian-bagian sambungan dari pipa dan fitting
 Sebelum pemolesan pipa dengan solvent-cement, tandailah untuk menunjukkan
"Joining point".
 Ratakan solvent-cement pada bagian luar dari pipa dan bagian dalam dari fitting.
 Bila tersambung, masukkan pipa dengan cepat sampai mencapai bagian yang
berkurang dari fitting return pipe paling sedikit 1/4 dari putaran.
 Biarkanlah hal tersebut pada posisinya selama 10-20 detik.
c. Tidak diijinkan memakai cat, varnish atau jenis polesan lain pada material sambungan
sampai sambungan telah di test dan disetujui
d. Buatlah sambungan pada pipa-pipa yang disekrup dengan compound yang disetujui diisi
hanya pada male threads.
e. Jangan memakai "lamp-wick" pada sambungan. Gunakanlah graphite pada clean out dan
drain-plugs .
f. Threads : sempurnakan clean out dengan panjang yang pas.
g. Pipe : besarkanlah lubang-Iubang secukupnya setelah pemotongan dan threading.
h. Pergunakanlah compound yang tidak akan mempengaruhi kebersihan / kemumian air.
i. Bila arah dari pipa-pipa drainase berubah, harus dipergunakan wyes , long sweep, bends,
atau kombinasi dari fittin g-fitting ini dan telah disetujui.
j. Tee tipe single atau double diijinkan hanya untuk pemipaan drainase vertikal.
1.5. Type dan Produk
Type sanitair : white public utilities "heavy duty". Produksi Sanitair yang direkomendasikan
adalah produk lihat spesifikasi material arsitektur.
2.0. TESTING
a. Peralatan-peralatan, material dan pekerja / buruh yang diperlu kan untuk inspeksi dan
melakukan test harus diiengkapi / diberikan oleh Kontraktor.
b. Semua testing harus dilakukan dengan kehadiran engineer atau wakil-wakilnya yang
harus seg era menyerahkan pemberitahuan atau laporan tertulis mengenai test dalam 7
hari setelah testing dilakukan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
89
c. Bila hasil test dari system plumbing berlangsung memuaskan harus segera dikeluarkan
sertifikat persetujuan oleh Otoritas administrasi kepada kontraktor yang selanjutnya
akan di kirim kepada Pemberi Tugas. Sertifikat untuk hasil yang memuaskan dan
pemasangan yang aman adalah penting untuk Pemberi Tugas untuk memastikan bahwa
pekerjaan telah memenuhi standar hasil yang baik.
Struktur Tenda membrane memiliki komponen yang sangat sedikit, sehingga begitu proses
fabrikasi selesai dibuat dan dikirim ke lokasi, hanya perlu beberapa hari untuk mendirikan suatu
bangunan konstruksi. Sebagai tenda membrane yang memiliki pengalaman untuk melakukan
pengukuran serta pemasangan konstruksi pondasi, pengelasan material, dan pemasangan kain
dengan tepat.
Namun pada dasarnya ada enam langkah tahapan instalasi pemasangan konstruksi tenda
membrane. Berikut adalah langkah instalasi :
 Mobilisasi.
Langkah ini mencakup induksi lokasi, analisis lingkungan, koordinasi tim, sarana peralatan,
prasanan alat, dan bahan, serta inventarisir seluruh bagian komponen primer dan sekunder.
 Menetapkan Lingkungan dan Lokasi Kerja.
Pada langkah ini kami memasang sistem penempatan tim yang diperlukan dalam membangun
konsolidasi baik material maupun prosedur apa pun yang diperlukan untuk melancarkan seluruh
proses pengerjaan.
 Penentuan Teknis.
Pada langkah ini, kami mengonfirmasi bahwa semua kegitan proses pemasangan struktur kami
telah melalui tahap persetujuan dari pihak yang terkait .
 Pengelasan Konstruksi.
Hampir sebagian besar struktur tenda membran memerlukan komponen besi sebagai
penopangnya. Namun penting juga diketahui kabel sling yang digunakan pada integrase
konstruksi ini pun cukup lumayan Banyak.
 Instalasi Membrane.
Ada dua prosedur dasar untuk memasang atap kain membran yang akan ditarik dan
dikencangkan. Yang pertama adalah membuka membran di atas bahan pelindung di permukaan
tanah dan mengangkatnya ke posisinya dengan menggunakan derek atau ditarik dengan tali.
Yang kedua adalah untuk mendaratkan bundel atap membran terlipat pada tali atau penopang
sementara dan menyebarkannya diatas. Setiap pekerjaan itu unik dan metode penyebarannya
selalu sedikit berbeda. Setelah membran dihamparkan, membran akan dikencangkan dengan
tarikan baut di atas struktur yang ditetapkan sebelumnya. Ada banyak detail berbeda dan teknik
pengikat yang digunakan tergantung pada aplikasi dan kebutuhan konstruksi yang akan dibuat,
tetapi pada umumnya terdiri dari beberapa kombinasi kawat sling, alat bantu mekanis, dan
mesin pengencang.
 Perincian Detail.
Setelah membran dikencangkan, struktur akan dirinci. Pada langkah ini, penutupan akan
dipasang jika berlaku. Seluruh proses pembersihan akan diselesaikan dan dilakukan pemeriksaan
control kualitas akhir akan dilakukan.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
90
3. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI LAINNYA
 Kerusakan pada pipa bisa terjadi karena retak atau bocor. Biasanya ini terjadi pada sambungan-
sambungan pipa. Bahkan bisa dari badan pipa itu sendiri, yaitu terdapatnya cacat material (ada
lubang). Kebocoran bisa juga terjadi karena kesalahan pemasangan.
 Akibat yang ditimbulkan dari kebocoran pipa, air keluar atau merembes keluar atau adanya zat
lain yang masuk ke dalam pipa. Kebocoran pipa mengakibatkan tekanan air akan berubah.
 Perubahan tekanan dapat disebabkan adanya sumbatan akibat endapan atau benda lain.
Bahkan perubahan tekanan ini dapat diakibatkan oleh kerusakan pada tangki gelontor pada
kloset.
 Pipa rusak juga diakibatkan karena adanya penyumbatan. Penyumbatan yang fatal, dan
pembersihannya tidak tepat akan merusak pipa. Pipa bisa juga rusak karena adanya pukulan
pada badan pipa. Atau pipa diberi beban yang besar sehingga pecah.
 Langkah penyambungan pipa PVC yang rusak/bocor sebagai berikut:
 Pastikan hanya pipa yang rusak saja yang diganti. Bila terjadi kebocoran harus
dipastikan bagian mana yang bocor, bagian pipa atau sambungan.
 Pipa yang bocor dilepaskan dari sambungan, dikeluarkan dari shaft, dan ganti dengan
pipa baru. Pipa yang bocor dapat dihilangkan dengan memotong bagian yang dekat
dengan titik bocor.
 Potong pada ujung pipa yang satu dan ujung lainnya di atas sambungan. Sambung
dengan pipa lain yang memiliki diameter sama dengan pipa yang bocor tersebut.
Sesuaikan dengan panjang pipa yang diganti.
 Beri lem khusus PVC pada permukaan dalam dari floksok (penyambung). Tempelkan
pipa baru dengan ukuran yang tepat pada kedua ujung pipa yang lama tentunya
menggunakan dua floksok.
C. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI 1 GEDUNG ANGGREK
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
91
1. Pekerjaan Renvoasi Lantai 1 Gedung Anggrek
Cara Pemasangan Atap UPVC
Berikut ini petunjuk cara pemasangan atap UPVC sesuai dengan yang diinstruksikan (direkomendasikan)
oleh pabrik atap UPVC:
 Hal pertama yang harus diperhatikan ketika memasang atap UPVC ialah tanda “This Side Up”
yang terdapat pada permukaan tepi atap. Ini sangatlah berguna untuk menghindari kesalahan
saat pemasangan. Pastikan tanda “This Side Up” menghadap ke atas.
 Gunakan Sekrup Khusus UPVC Weather Seal, anda harus menggunakan sekrup khusus yang
tersedia untuk atap UPVC yaitu UPVC Weather Seal. UPVC Weather Seal berkepala dan
dilengkapi dengan karet pelindung. Buat diameter lubang sekrup dibuat lebih besar dari
diameter sekrup kira-kira 3 mm untuk ruang pemuaian karena adanya perbedaan suhu antara
siang dan malam.
 Minimum Kemiringan Atap Diperlukan sudut kemiringan atap minimum 10˚ (10 derajat) untuk
memastikan air hujan dapat mengalir dengan baik.
 Sistem Sambungan Tutuplah bagian atas sistem sambungan ‘anti bocor’ atau Anti Leakage
Coupling System pada bagian atas lapisan di bawahnya.
 Panjang Jarak Sambungan Panjang jarak sambungan sisi panjang (length overlap) yang
disarankan adalah 200 mm untuk atap yang landai dan 150 mm untuk sudut kemiringan atap
yang lebih curam.
 Jarak Maksimum Overhang Jarak Maksimum Overhang yang disarankan adalah 100 mm.
 Jarak Maksimum Reng / Purlin Jarak maksimum reng / purlin yang disarankan adalah 1200 mm.
 Cara Pasang Nok / Wuwungan UPVC Posisikan tutup punggungan / nok / wuwungan /
bumbungan UPVC pada bagian atas atap. Letakkan tutup punggungan berikutnya di atas
setidaknya satu gelombang dari yang pertama.
 Cara Pasang Sekrup UPVC
1. Buat lubang dengan diameter kira-kira 3mm untuk menyediakan ruang pemuaian karena
adanya perbedaan suhu di siang dan malam hari.
METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
92
2. Pasang Sekrup Pada Gelombang di Tiap Lembaran Dengan Rekomendasi Posisi Sekrup Pada
Gambar Berikut.
3. Lakukan pemasangan baut pada tiap panjang lembaran 1 meter. Pemasangan baut harus
dalam satu gelombang/gunungan yang sama dan baut harus sejajar dalam satu barisan ke
belakang.
Demikian penjelasan mengenai cara pemasangan atap UPVC yang direkomendasikan. Perlu
diingat bahwa pemasangan produk UPVC yang baik dan benar menghindarkan dari resiko
kebocoran dan masalah lainnya.
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan untuk
pekerjaan tersebut, saran yang positif sangat diharapkan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan jika kami memenangkan tender ini.
Bandung, 26 Mei 2021
PT. REMBIGA INDAH
……………………..
Direktur

More Related Content

Similar to RENOVASI RUANG PELATIHAN

Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanIMRA MORALDY
 
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxFeryFold
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliasmarayudhi
 
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptx
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptxCONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptx
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptxaspeknasoki
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxKaryaSingasariAbadi
 
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceePT. Pesona Design
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptxMohAfif4
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gMohAfif4
 
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfMETODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfIfantca
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.pptiqbalsyaah
 
modul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptmodul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptSaifullDlangkawi
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.pptFitriHariyanti4
 
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aTugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aYurisdal Azwan
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxAryadhimixIr
 
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...cvyohandrakonstruksi
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makamArdi Saputra
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan betonaspeknasoki
 

Similar to RENOVASI RUANG PELATIHAN (20)

Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
 
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptx
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptxCONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptx
CONTOH FORMAT PPT PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN.pptx
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
 
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
 
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfMETODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
 
modul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptmodul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.ppt
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
 
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aTugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
 
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
 
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEKBAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
 
PPT2.pptx
PPT2.pptxPPT2.pptx
PPT2.pptx
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

RENOVASI RUANG PELATIHAN

  • 1. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN RENOVASI RUANG PELATIHAN ROBOTIC TELESURGERY RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Kelompok Kerja IV (Jasa, PNBP) RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung BAB I. PENDAHULUAN
  • 2. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 2 LATAR BELAKANG Latar belakang Pekerjaan Pengadaan Kontraktor Pelaksana Untuk Pekerjaan Renovasi Ruang Pelatihan Robotic Telesurgery RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. LOKASI PEKERJAAN RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Jalan Pasteur No. 38 Bandung LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Bongkaran 3. Pekerjaan Arsitektur 3.1. Pekerjaan Struktur Dan Pasangan Dinding 3.2. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding 3.3. Pekerjaan Pintu, Kusen, Jendela Dan Partisi 3.4. Pekerjaan Plafond Dan Atap 3.5. Pekerjaan Sanitari 3.6. Pekerjaan Pengecatan 3.7. Pekerjaan Aksesories Bangunan 4. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing 4.1. Pekerjaan Plumbing 4.2. Pekerjaan Tata Udara 4.3. Pekerjaan Elektrikal 4.4. Pekerjaan Istalasi Telepon 4.5. Pekerjaan Instalasi Data (Lan) 4.6. Pekerjaan Tata Suara 4.7. Pekerjaan Fire Alarm 4.8. Pekerjaan Instalasi Cctv 5. Pekerjaan Lai-Lain RENCANA PELAKSANAAN Urut-urutan dan tatacara pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pokok yang terdapat dalam masing-masing pekerjaan utama tersebut akan dijelaskan secara detail dalam pembahasan- pembahasan selanjutnya dalam metode pelaksanaan ini.
  • 3. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 3 Setelah mendapat Surat Perintah Kerja, terlebih dahulu dilakukan koordinasi dan kegiatan-kegiatan yang menunjang pelaksanaan antara lain:  Kegiatan pra-konstruksi, yaitu: yaitu pertemuan antara direksi, pengawas dan pelaksana proyek, untuk menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja dan standar-standar.  Field engineering, yaitu: Survei awal untuk menyesuaikan kondisi riil lokasi kerja yang datanya akan menjadi pendukung untuk dijadikan mutual check nol dan penyiapan shop drawing.  Mobilisasi personil inti, tenaga kerja, peralatan dan material untuk tahap awal pekerjaan persiapan. TAHAP PELAKSANAAN Pada tahapan pelaksanaan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan secara sistematis dan terencana dengan baik. Adapun hal tersebut diatas adalah: 1. PENYIAPAN GAMBAR KERJA, PEMBUATAN METODE KERJA DAN LAPORAN PEKERJAAN Perusahaan kami akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut: gambar- gambar, dokumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepada PENGAWAS LAPANGAN untuk dimintakan persetujuannya: o Gambar konstruksi dan gambar kerja o Metode pelaksanaan konstruksi o Data-data produk material 2. KEGIATAN PENGANGKUTAN Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh PENGAWAS LAPANGAN, maka akan merupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh PENGAWAS LAPANGAN untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disyahkan oleh PENGAWAS LAPANGAN. Mobilisasi material merupakan kegiatan pada kelancaran proyek. Oleh karena itu sistem mobilisasi material ini perlu direncanakan sebaik – baiknya meskipun dalam pekerjaan ini tidak diprasaratkan dalam dokumen, penggunaan peralatan seperti: Mobil PU dan lain sebagainya. 3. KESELAMATAN KERJA Suatu sistim kerja terpadu, disiplin kerja, fasilitas dan adanya komitmen dan tanggungjawab yang jelas sangat diperlukan untuk kami dalam mengatasi dan mengurangi resiko kecelakaan kerjadan permasalahan yang terjadi. Manajemen yang efektif dan
  • 4. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 4 efisien perlu untuk memberikanprioritas utama terhadap resiko-resiko penting sebelum memulai proyek konstruksi. Selain itu, penting untuk menentukan alokasi resiko kecelakaan kerja yang tepat agar dapatmengurangi kerugian biaya, waktu dan kualitas akibat resiko tersebut. Tiga faktor dalam penerapan di Pekerjaan konstruksi yaitu peran manajemen, kondisi dan lingkungan kerja, serta kesadaran dan kualitas pekerja. Penerapan Pekerjaan yang baik akanmemberikan efek yang signifikan terhadap manfaat proyek, yang dapat diukur dalam parameter efisiensi, nilai efisiensi, peningkatan dari hasil kualitas kerja dan juga peningkatan aktivitas pekerjaan. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali yang wajib dihadiri oleh seluruh pekerja di proyek, tanpa terkecuali.Penerapan APD pada para pekerja. APD minimum yang wajib digunakan pekerja :  Safety helmet  Safety shoes
  • 5. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 5  Body harness (untuk ketinggian diatas 2 m) 4. LOKASI (site plan) Untuk menjamin kelancaran proses pekerjaan Kami Membuat perencanaan (site plan) yang baik. Oleh karena itu Kami Akan memperhatikan dimana meletakkan jalan kerja, gudang fabrikasi, perkantoran dan lain sebagainya. Dengan perencanaan site plan yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja yang maksimal.
  • 6. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 6 BAB. 2 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek tahapan pertama adalah segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan Kami telah memiliki Soft Drawing yang telah Disepakati oleh Pengawas Lapangan. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam pekerjaan ini meliputi: 1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari:  Mesin potong besi  Mesin Potong Keramik
  • 7. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 7  Alat Las Listrik  Peralatan tukang 1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu kami akan melakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu
  • 8. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 8 tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. 2. Pekerjaan Papan Nama Proyek Papan nama proyek dibuat sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas. Papan nama proyek ini didirikan pada lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat yang melintas di area lokasi pekerjaan. Papan nama proyek ini dipasang dengan 2 (dua) buah kaki yang terbuat dari kaso 5/7, dan pada bagian bawah diberi adukan secukupnya. Papan nama proyek ini berisikan informasi mengenai proyek yang sedang dilaksnakan seperti : a. Nama Kegiatan b. Nama Pekerjaan c. Sumber Dana d. Nilai Kontrak e. Waktu Pelaksanaan f. Kontraktor Pelaksana g. Pengawas Lapangan 3. Pekerjaan Pengukuran Marking Marking adalah salah satu item pekerjaan surveyor di lapangan yang seringkali dibutuhkan pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai panduan kami di lapangan untuk memulai pekerjaan yaitu memplot gambar dan ukuran pasangan dinding unit dan gambar kerja ke lantai kerja. Kami akanmaksimalkan setiap pekerjaan atau pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Dalam bentuk desain, ukuran, penempatan ruang secara presisi bisa dicapai. Peralatan Marking : a. Waterpass/Theodolite
  • 9. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 9 b. Rambu c. Unting-unting
  • 10. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 10 d. Alat tulis Langkah Kerja :  Kami akan menyiapkan kebersihan area lantai kerja dari debu, sampah dan air, agar tetap kering agar tinta sipatan bisa menempel sempurna di lantai dan tidak mudah hilang.  Menyebar As grid gedung dari silang koordinat central line di empat sudut gedung. Biasanya ditiap lantai telah disediakan saat pekerjaan struktur berupa sparing ukuran 20 cm x 20 cm untuk keperluan pemindahan as dari lantai ke lantai agar vertikality tetap terjaga. Langkah ini kami menggunakan theodolith.  Setelah as grid tersebar dilantai barulah memarking pasangan dinding unit dikerjakan, sebagai alatnya digunakan sipatan tinta dasar warna hitam. Garis sipatan dibuat untuk posisi pasangan Light break / plester / finísh dan pinjaman garis untukexisting untuk menjaga vertikality saat pemasangan.  Marking dimulai dari pembatas unit selanjutnya toilet dan ruangan lainnya.di as grid di kolom/shear wall. (Penentuan gridline disaksikan oleh direksi) mempermudah proses pengukuran selanjutnya juga garis markingan dibuat didinding  Secara teknis ukuran ruang diasumsikan dari as dinding untuk meminimalkan resiko kesalahan yang diakibatkan kekeliruan menghitung jarak ukuran sehingga berpengaruh pada space ruang tidak sesuai dengan gambar rencana.
  • 11. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 11 Penentuan dgn waterpass Penentuan Elevasi Finishing Lantai Penentuan Centerline Penentuan As Opening Pintu Langkah Akhir : a. Setelah selesai dimarking kami akan melakukan pengecekan ulang / cross check kembali dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang selalu ada selama proses pengukuran Review pekerjaan.
  • 12. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 12 b. memBeri identitas pada sipatan dengan spidol atau pilox agar setiap orang / tukang bisa mengerti.penandaan mencakup central line pasangan dinding, kolom praktis. 4. Pekerjaan Direksi Keet Direksi Keet akan di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari Perusahaan Kami, maupun dari Pihak pengawas di lapangan. Pembuatan direksi keet Pembangunannya tidak akan di bangun secara permanen karena hanya bersifat sementara, namun kami tetap mengutamakan kenyaman yang mengacu pada spesifikasi teknis dokumen pelelangan yakni Direksi keet dilengkapi dengan ketentuan dalamdokumen kontrak. Khusus untuk Direksi Keet dapat juga di sewa / kontrak jangka pendek sesuai dengan kebutuhan.Namun hal ini kami akan meminta persetujuan dari pengawas Lapangan.Fasilitas dan kelengkapan Direksi Keet baik dibangun di lokasi pekerjaan maupun disewa akan dibuat memadai dan dapat dipakai dengan nyaman. Adapun kelengkapan sebagai berikut :  Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis,alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.  Letak direksi keet akan dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.  Barak kerja akan dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung. 5. Gudang Alat dan Bahan Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material maupun alat dari pengaruh cuaca.
  • 13. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 13 Gudang material Gudang penyimpanan bahan ini akan dibuat untuk tempat bahan material yang Melindungi Bahan Material untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan Semen, tempatnya akan di simpan sangat baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan akan di buat kuat dan berjarak minimal 30 cmdari permukaan tanah. 6. Listrik Kerja dan Air Kerja Perhitungan sumber daya dalam hal ini adalah menyangkut kebutuhan listrik proyek dan Air kerja. Listrik yang dimaksud adalah jumlah daya yang di perlukan untuk pengoperasian. alat-alat yang akan di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan:  Mesin potong kramik
  • 14. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 14  Bor listrik  Pompa air  Penerangan  Dan alat-alat yang membutuhkan tenaga listrik di lapangan. Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek, dan bisa di peroleh dari sumur atau PDAM. Air kerja akan di perlukan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan:  Batchting Plan untuk pembuatan Mortar (Beton Molen)  Pengetesan peralatan mekanikal  Perawatan Pelesteran Dinding Tembok  Perawatan Beton  Dan lain-lain 7. Pagar pengaman proyek untuk mejaga keamanan akan di buat pagar pengaman proyek yang berfungsi untuk pembatas area kegiatan pekerjaan dan mengamankan area pekerjaan dari tindakan orang luar yang mengganggu dan membahayakan. Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu akanlakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan. Pagar pengaman proyek akandibuat dengan menggunakan penutup seng gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek akan dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
  • 15. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 15 1. PEKERJAAN STRUKTUR & DINDING 1.1.PEKERJAAN BALOK & KOLOM METAL Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pembuatan balok dan plat Lantai : PELAKSANAAN a.Pekerjaan Fabrikasi 1. Persiapkan peralatan bor tangan dan asesorisnya seperti mata bor hexagonal, mata bor phillips dan hole saw metal yang baik untuk memasang screw ke komponen PRAKTIS®. Lebih baik yang memiliki kontrol putaran / kekencangan (Screw Driver) 2. Persiapkan peralatan standar tukang : Meteran, Palu, Waterpass, dan lain-lain 3. Laksanakan pekerjaan fabrikasi dimana pekerjaan fabrikasi adalah merangkai batang Kanal U menjadi rangka dinding dan Kanal C menjadi rangka kuda-kuda . Untuk Kolom Pinggir,Runner Atas dan Bawah menggunakan U 75.120 . Untuk Kolom Tengah menggunakan U 75.105 4. Penyambungan antar batang menggunakan baut menakik sendiri (screw). Berikut ketentuan mengenai screw :  Kelas ketahanan korosi : Class 2 mengikuti standard AS 3566.1-2 : 2002  Ukuran screw untuk rangka dinding adalah 10- 24x22, dengan ketentuan sebagai berikut: • Profil kepala : Wafer Head • Diameter screw : Gauge 10 (5 mm) • Panjang : 22 mm
  • 16. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 16 5. Dalam satu panel, disetiap jarak 1 meter atau 5 susun bata ringan dipasang plat strip yang diikatkan ke panel PRAKTIS menggunakan Self Drilling Screw Wafer Head 10-24x22 sebanyak 1 pcs tiap ikatan b. Pekerjaan Perakitan 1. Pelaksanaan perakitan harus memastikan posisi rangka dinding dan rangka kuda-kuda sesuai dengan perletakannya serta memastikan ketegakan kolom. 2. Masing-masing rangka dinding dirangkai dengan mempertemukan antar rangka dinding tersebut dengan metode penyambungan dengan screw dan bracket 3. Setelah seluruh rangka dinding selesai dirangkai dan berada diposisi yang tepat, selanjutnya dilakukan pengangkuran 4. Pengangkuran menggunakan Dynabolt Ø10 mm panjang 10 cm. Dibuat lubang terlebih dahulu pada Runner Bawah menggunakan hole saw metal Ø10 dengan jarak maksimal antar lubang 100 cm serta melubangi sloof dengan hammer drill diposisi yang sama dengan lubang pada Runner Bawah sebelum dipasang Dynabolt, selanjutnya kencangkan dynabolt menggunakan kunci pas c. Sistem Sambungan 1. Struktur frame disambung menggunakan bracket sesuai peruntukannya masing- masing yang diikat dengan screw Hex 12-14x20. 2. Bracket menggunakan plat Baja Lapis Galvanis ketebalan plat 1,5 mm dengan kuat tarik 450 MPa 2.2 PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pembuatan dinding bata ringan :  Kami akan menyiapkan gambar soft drawing yang telah di Setujui oleh Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.
  • 17. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 17  alat kerja dan bahan yang akan di siapkan ialah bata ringan, meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.  Mengecek / menyortir bata ringan akan kami lakukan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.  Kami akan menyiapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.  Kami akan memasang petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).  Profil yang akan kami gunakan dengan memakai Profil C.  starterbar lantai atas dan bawah yang akan di pasang sesuai approval, termasuk pasang besi kolom praktis sesuai approval. Dengan ketentuan : - Tidak akan dipasang dinding sebelum starter bar atas dan bawah terpasang.
  • 18. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 18 - Kedalaman bor, kebersihan lubang akan Selalu di cek.  area kerja dari kotoran – kotoran yang ada akan di bersihkan terlebih dahulu dan juga akan membersihkan bata ringan dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.  campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan akan di siapkan dan memasukan kedalam bak adukan / ember plastik .  Mengaduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.  Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka akan dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata. (Leveling)  pemasangan bata ringan akan di lakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk menggunakan Hand mixer), seperti gambar terlampir.  Pemasangan starter bar pada kolom praktis akan disesuaikan dengan spesifikasi yang telah disetujui Oleh Pihak Pengawas Lapangan.
  • 19. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 19  Campuran untuk kolom praktis 1 pcs : 2 ps : 3 sp : 1 lt air dengan perbandingan 1 ember semen, 2 ember pasir, & 3 ember split kecil serta 1 liter air. Material yang akan digunakan sesuai dengan yang telah di Setujui Oleh Pengawas Lapangan.  Pengecoran kolom praktis akan dilakukan pada tiap pasangan bata ringan mencapai ketinggian ±1meter.  Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut akan digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan. 2.3. PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN DINDING Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian dinding :  Kami akan menyiapkan gambar soft drawing yang telah di Setujui oleh Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.  alat kerja dan bahan yang akan di siapkan ialah bata ringan, meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.
  • 20. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 20  Mengecek / menyortir bata ringan akan kami lakukan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.  Kami akan menyiapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.  Kami akan memasang petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).  Profil yang akan kami gunakan dengan memakai Profil C.  starterbar lantai atas dan bawah yang akan di pasang sesuai approval, termasuk pasang besi kolom praktis sesuai approval. Dengan ketentuan : - Tidak akan dipasang dinding sebelum starter bar atas dan bawah terpasang. - Kedalaman bor, kebersihan lubang akan Selalu di cek.
  • 21. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 21  area kerja dari kotoran – kotoran yang ada akan di bersihkan terlebih dahulu dan juga akan membersihkan bata ringan dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.  campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan akan di siapkan dan memasukan kedalam bak adukan / ember plastik .  Mengaduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.  Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka akan dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata. (Leveling)  pemasangan bata ringan akan di lakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk menggunakan Hand mixer), seperti gambar terlampir.  Pemasangan starter bar pada kolom praktis akan disesuaikan dengan spesifikasi yang telah disetujui Oleh Pihak Pengawas Lapangan.
  • 22. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 22  Campuran untuk kolom praktis 1 pcs : 2 ps : 3 sp : 1 lt air dengan perbandingan 1 ember semen, 2 ember pasir, & 3 ember split kecil serta 1 liter air. Material yang akan digunakan sesuai dengan yang telah di Setujui Oleh Pengawas Lapangan.  Pengecoran kolom praktis akan dilakukan pada tiap pasangan bata ringan mencapai ketinggian ±1meter.  Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut akan digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan. 3. Pekerjaan Penutup Lantai & Dinding 1.1. Pekerjaan Lantai Hal-Hal yang harus diperhatikan : 1. Check terhadap Elevasi Lantai pada saat membuat kepalaan awal. 2. Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu agar mendapatkan gradasi material yang seragam. 3. Air yang digunakan memenuhi Syarat sebagai Air Minum.
  • 23. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 23 4. Sebelum dipasang, Penutup Lantai harus direndam dalam Air dahulu sampai Jenuh. 5. Pada saat Pemasangan Penutup Lantai harus dipadatkan bahwa Spasi yang terletak di bawah Penutup Lantai benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul-pukul dengan Palu Karet. Alat yang digunakan : 1. Palu Karet. 2. Penggaris/Waterpass. 3. Besi Siku. 4. Benang Nylon. 5. Ember dan Gayung. 6. Kapi. 7. Sapu. 8. Spoon Basah/Kain Basah. Tenaga : 1. Mandor. 2. Kepala Tukang. 3. Tukang. 4. Pekerja. Material : 1. Penutup Lantai. 2. Semen. 3. Semen Warna. 4. Pasir Pas Flow Chart Pekerjaan Lantai
  • 24. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 24
  • 25. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 25 Langkah Kerja : 1. Tentukan Garis Dasar Pasangan serta Pel Lantai untuk Seluruh Kesatuan Kedudukan Benang harus Datar dan Siku. Apabila Dinding yang ada adalah Dinding Penutup Lantai maka Kedudukan Nat Lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada Dinding. 2. Pasang Penutup Lantai sebagai Pasangan Kepala sepanjang Garis Dasar yang telah terpasang pada Posisinya dengan bantuan Angkur Mati dan Angkur sementara. Arah Pemasangannya dimulai dari bawah dan kedudukan Penutup Lantai harus sesuai dengan Waktu Penggelaran.
  • 26. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 26 3. Untuk Penutup Lantai yang tidak sama Dimensinya, dipotong Digerinda dengan Alat Potong Gergaji Gerinda Penutup Lantai. 4. Cek kedatarannya dengan Waterpass untuk setiap Pemasangan Penutup Lantai. 5. Gunakan Palu Karet untuk mendatarkan, meratakan agar Permukaan Penutup Lantai tidak Rusak/Cacat. 6. Lanjutkan Pemasangan Penutup Lantai dengan pertolongan Benang dan lakukan Pengecekan dengan Waterpass setiap kali memasang sebuah Penutup Lantai.
  • 27. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 27 7. Isi sela-sela Nat dengan Bahan Cor Nat, pengisian Nat dilakukan apabila kedudukan Penutup Lantai telah Kuat atau Spesi telah Kering. 8. Bersihkan Permukaan Penutup Lantai dari Sisa-sisa Bahan Cor Nat dengan menggunakan Kain Lap sampai Bersih.
  • 28. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 28 9. Untuk Mengkilapkan Permukaan Penutup Lantai, Bekas Potongan Daerah pinggulan, Gosok Daerah Bekas Gergaji dengan Batru Gerinda sampai Halus, setelah digosok dengan Batu Gerinda, Haluskan dengan Amplas yang Halus umtuk Mengkilapkan. Untuk Mengkilapkan Gosok dengan Batu Kuning. 10. Apabila Penutup Lantai dipasang pada Lantai luar, maka perlu diberi Lapisan Polymer Coating. 1.2. Pemasangan Dinding Metode Pemasangan Dinding Penutup Lantai (Sistem Basah) 1. Pasang Kawat Angkur sesuai Kedudukan.
  • 29. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 29 2. Pasang Penutup Lantai pada Posisinya dengan Bantuan Angkur Mati dan Angkur Sementar. Arah Pemasangannya dimulai dari bawah dan Kedudukan Penutup Lantai harus sesuai dengan Waktu penggelaran. 3. Isi Spesi secara Hati-hati agar Kedudukannya tidak berubah dan sebelum Spesi Kering mengeras, lepas Kawat bantu sementara.
  • 30. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 30 4. Cek Kerataan Permukaan Penutup Lantai dengan Waterpass. 5. Isi sela Nat dengan Bahan pengisi yang telah disetujui. 6. Bersihkan Permukaan Penutup Lantai yang terpasang dengan Kain Basah. 2. PEKERJAAN PINTU, KUSEN, JENDELA DAN PARTISI Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela : a. Pekerjaan Persiapan  Menyiapkan gambar shopdrawing yang telah di Setujui oleh Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.  Approval material yang akan digunakan.
  • 31. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 31  Menyiapkan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.  Menyiapkan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll. b. Pekerjaan Pengukuran  Melakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen aluminium, apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum. c. Pekerjaan Fabrikasi Kusen alumunium  Kusen dan frame alumunium akandifabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan.  Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
  • 32. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 32  Alumunium yang sudah di fabrikasi akan di proteksi dengan menggunakan protection dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan. d. MetodePemasangan Kusen alumunium  kusen pintu atau jendela alumunium akan di pasang pada lokasi yang sudah ditentukan. dan akan menyesuaikan lubang kusen dengan kusen yang akan di pasang.
  • 33. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 33  kusen yang siap dipasang akan di masukan kedalam lubang kusen dan mengatur kedudukan kusen dengan bantuan baji karet/kayu.  Kami akan menyetel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok atau dinding.  tembok atau dinding akan di lubangi melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup.
  • 34. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 34  Kami akan memasukan fischer ke dalam lubang bor.  Kami akan mengencangkan fischer dengan obeng. Setelah posisi dikencangkan, kami akan melepas biji kayu / karet.
  • 35. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 35  daun pintu akan di pasang ke dalam kusen dan kami akan menyetel aksesoris yg akan digunakan (roda/rel, engsel, kunci dll).  Kami akan mengisi mortar/semen/sealant ke dalam celah antara kusen dengan dinding atau tembok.  Untuk menghindari cacat pada profil profil alumunium kami akan memberi pelindung, sejenis vaseline/isolasi kertas/plastik pada tempat yang rawan terhadap goresan. Bagan metode untuk pekerjaan Kusen Alumunium, ditunjukkan pada gambar berikut ini :
  • 36. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 36 e. MetodePemasangan Kusen dan Pintu Besi  Memarking posisi yang akan dipasang pintu besi pada opening pintu besi yang telah disiapkan.  Memasang anchor besi Ǿ 10 mm pada bagian belakang kusen besi dengan cara dilas, ujung anchor lebih panjang / menonjol dari tebal kusen besi ± 20 mm, panjang anchor tebal kusen + 20 mm.  Memasang anchor menggunakan besi ø 10 mm pada opening pintu besi dengan penempatan jarak yang sama dengan jarak anchor kusen besi. Anchor akan dipasang dengan menggunakan epoxy.
  • 37. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 37  Memasang kusen besi pada opening pintu yang telah dipasang anchor dengan celah 20 mm pada bagian kiri dan kanan opening pintu.  Mengecek vertikalitas kusen besi dengan menggunakan unting – unting dan elevasi horizontal, serta kesikuan posisi kusen.  Setelah posisi kusen besi tepat sesuai rencana, anchor yang menempel pada kusen yang ketemu dengan anchor yang menempel pada beton akan disambung dengan las.  Setelah proses pengelasan selesai, celah antara kusen dengan beton akan dipasang bekisting dengan menggunakan triplek 12 mm pada sisi luar dan sisi dalam kusen setinggi ½ x tinggi kusen.  Setelah beksiting terpasang Melanjutkan dengan pekerjaan pengecoran menggunakan beton K 175. Setelah beton kering beksiting dibuka kemudian akan dilanjutkan dengan pengecoran ½ x tinggi berikutnya dan bagian atas kusen.  Setelah semua bekisting dibuka dan beton dirapikan, kemudian daun pintu besi akan digantung pada kusen dengan menggunakan engsel yang telah disediakan.
  • 38. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 38  Menyambungkan antara kusen besi dengan beton dibikin tali air ± 5 mm kemudian akan ditutup dengan sealant.  Setelah pemasangan pintu besi selesai dilanjutkan dengan pekerjaan finishing pintu besi dan pemasangan accesoris pintu besi. f. Metode Pemasangan Kaca  kaca akan diukur dengan benar Dan Akan Menyiapkan Bahan pliwood/triplek dengan ketebalan 0,8mm dengan panjang 2cm atau 3cm dan lebar 1cm  setelah siap, kami akan ambil kop kaca(alat untuk mengangkat kaca) dan memasangkan kemudian Mengangkat dan memasukan kaca pada rumah kaca yang sudah tersedia satu sisi dahulu kiri atau kanan  agar tidak terhambat pada sekrup pengikat kusen dan tembok saat memasukkan kaca pada rumahnya, kami akan memasukkan kaca terlebih dahulu pada rumah kaca yang terbebas dari sekrup agar lebih aman dan terbebas dari kekawatiran kaca pecah  saat kaca sehabis dipotong pinggiran kaca akan digosok agar ketajaman kaca hilang dan aman saat kita angkat dan pegang.  setelah kaca sudah berada dalam rumah kaca kanan dan kiri selanjut nya kaca diangkat sedikit dan memasang pliwood/triplek yang tadi disiapkan tepat dibawah kaca (kanan kiri) kemudian Memasang tutup aluminium nya  setelah kaca terpasang dengan baik dan aman, kami akan memasang pengikat kaca dengan kusen dengan menggunakan lem silicon / karet C besar.
  • 39. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 39 g. Metode Pemasangan Kunci dan Penggantung / Engsel  Approval material yang akan digunakan.  Lebar engsel pintu akan dipasang lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar daun pintu/daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.  Posisi engsel jungkit untuk daun jendela akan tertanam baik, dan tidak akan terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar.  Pemasangan akan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun pintu/jendela/- accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya akan benar-benar rapih, baik dan halus.  bila hasil pemasangannya tidak baik dan rapih, maka daun pintu / daun jendela yang sudah dipasang akan diganti dengan yang baru, dan pekerjaannya akan diganti dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli. Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka daun pintu dan daun jendela tersebut akan dilindungi agar tidak rusak/cacat akibat benturan. 3. PEKERJAAN PLAFOND DAN KANOPI Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Plafond :  Menentukan elevasi plafond dan kami akan membuat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan serta titik titik paku kait penggantung pada langit langit sesuai dengan jarak sesuai Soft Drawing.  Paku pengait penggantung akan di pasang pada marking titik titik yang telah ada
  • 40. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 40  Memasang penggantung rangka plafond.  Rangka tepi akan di pasang sebagai list tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond.  Menentukan jarak penempatan kait penggantung  Tarikan Benang akan di pasang Sebagai Pedoman Penentuan Kelurusan Dan Ketinggian Rangka Plafond  P e n e n t u a n  Pemasangan rangka utama.  Pemasangan rangka pembagi
  • 41. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 41  Memasang dan mengencangkan klip  Memasang papan Gypsum  Memasang celah pertemuan antar papan gypsum  Kami akan meratakan dengan permukaan plafond dengan plamir kemudian Menghaluskan menggunakan amplas  Permukaan plafond yang sudah rata dan halus akan dapat dicat. 4. PEKERJAAN SANITASI Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi :  Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/ Direksi Lapangan beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.  Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan pengganti harus disetujui Perencana/Direksi Lapangan berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.  Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing- sparing, cara pemasangan dan detail-detail.
  • 42. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 42  Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Perencana/Direksi Lapangan.  Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan atau perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut dilaksanakan.  Selama pelaksanaan harus diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.  Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung jawab kontraktor.  Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.  Seluruh pekerjaan Sanitair dan perlengkapannya, harus dipasang sesuai Letak, ketinggian, Konstruksi dan Prosedur Pemasangan yang dikeluarkan oleh Produsennya.  Seluruh pekerjaan Sanitair harus berfungsi dengan baik, rapih, tidak ada cacat dan tidak ada kebocoran-kebocoran. 5. PEKERJAAN PENGECATAN Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan : a. Pekerjaan Persiapan Pengecatan  Menyiapkan gambar soft Drawig yang telah di Setujui oleh Pengawas Lapangan untuk digunakan sebagai acuan.  Approval material yang akan digunakan.  Mempersiapkan lahan kerja.  Mempersiapkan material kerja, antara lain : cat dinding, plamir dinding, sealer, alkali (anti jamur), ampelas, air , dll.  Mempersiapkan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll b. Metode Pelaksanaan Pengecatan Dinding  Aplikasi pengecatan akan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan kuas.
  • 43. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 43  Memastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.  Memproteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.  Permukaan dinding akan dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).  Setelah permukaan dinding bersih, akan diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
  • 44. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 44  Setelah plamir kering, permukaan dinding akan di ampelas lagi agar mendapatkan permukaan yang bersih/halus.  Selanjutnya permukaan dinding akan diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka akan dilakukan plamir ulang dan diampelas.  Melakukan Pengecatan awal dan menunggu sampai kering, Setelah kering melakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
  • 45. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 45  Kami akan Mengecek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata.  Apabila sudah rata, kami akan bersihkan cat-cat yang mengotori bahan- bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain. c. Metode Pelaksanaan Pengecatan Plafond  Mengecek kerataan permukaan material plafond dengan jidar allumunium  Merapihkan sambungan material plafond dgn compound dan papertape
  • 46. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 46  permukaan plafond yang telah rapih akan dilapisi dengan lapisan pertama  Mengulangi 1-2 kali lagi sampai rata dan tidak membayang, Selanjutnya Mendiamkan hingga mengering 6. PEKERJAAN FURNITURE CUSTOM Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Furniture Custom : Lingkup Kerja : Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custommade furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain. Peralatan kerja: 1. Kompresor 2. Mesin Belah kayu 3. Bor tangan 4. Mesin ampelas 5. Mesin serut 6. Spray gun Bahan / Material Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture
  • 47. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 47 adalah sebagai berikut : 1. Bahan utama 1 : Plywood veneer dan kayu padat. 2. Bahan utama 2 : Plywood dan MDF untuk finishing dengan HPL. 3. Bahan pengikat & perekat. 4. Bahan finishing 1 : Melamic . 5. Bahan finishing 2 : High Pressure Laminate ( HPL ) . 6. Bahan finishing 3 : pelapis kain/kulit (upholstery). 7. Bahan pelengkap/Hardware. 8. dan bahan / material lain seperti yang tercantum dalam gambarrancangan/desain, seperti : marmer ex Impor , kaca bening tebal minimal 5 mm, dan stainless steel ( baik pelat maupun profil ). Pelaksanaan 1. Plywood Veneer dan Kayu Padat Jenis plywood veneer yang dipakai adalah plywood nyatoh dan plywood mega sungkai atau sesuai yang tercantum dalam gambar desain. Kayu padat/solid yang dipakai adalah sama/sejenis dengan plywood veneer yang dipakai dalam satu barang/item tersebut. Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi artinya ukuran kayu sesudah diserut dan diproses atau diberi finishing. Pola Serat Kayu : pola serat kayu pada pekerjaan kayu dekoratif, baik yang bersifat “veneer matching”, “cross veneer inlay”, ataupun “banding”, disesuai dengan desain dan pola yang tertera pada gambar desain, serta sesuai dengan contoh warna pada Material color board. sehingga menghasilkan permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang rapi. 2. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja  Alat Pengikat : Menyediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur, paku, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui.  Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari logam / “iron mongery” pada kayu dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi-tingginya. Bahan Perekat : Perekat yang digunakan disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini sangat menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan kayu tampak rapi dan tidak meninggalkan noda (terutama bila di- spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi “clear / transparent finish”). 3. Bahan Finishing 1 - Melamic Finishing melamic yang dipakai adalah warna yang sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana
  • 48. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 48 dengan syarat intensitas warna sama antara masing-masing bagian bidang permukaan kayu/Plywood. Lapisan akhir : seluruh kayu/plywood bagian top diberi lapisan akhir dengan jenis polyurethane, atau sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar rencana. Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk semua permukaan yang terlihat bila pintu dan laci dibuka dan ditutup. Pekerjaan finishing kayu akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Digosok dengan amplas no. 2 sampai 0 b. Diberi wood filler, ICI atau Nippon paint dan dikerjakan spray gun. c. Digosok dengan amplas duco d. Diberi bahan pewarna (wood stain) dengan teknik spray gun sesuai dengan warna yang ditentukan Perencana. Bahan pewarna : IMPRA, NIPPON PAINT atau sejenis. e. Sanding sealer dengan spray gun. Bahan sanding sealer : IMPRA, NIPPON PAINT atau sejenis f. Digosok dengan amplas ducco g. Sebagai tahap akhir melamic coating dengan menggunakan spray gun 4. Bahan Finishing 2 – HPL High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Haveel motif kayu dan warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana. B.Proses laminasi dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel / work-shop milik Kontraktor. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain. Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar rencana/desain. 5. Bahan Pelengkap / Hardware a. Jenis : Bahan pelengkap / hardware yang digunakan untuk furniture ini adalah produk Hafele/setara b. Untuk handel laci/pintu lemari digunakan ex Vogel atau setara, metal/besi dengan diameter handel 12mm panjang + 15 cm, kecuali disebutkan lain dalam gambar rencana/desain ( misal dengan finger pull, dll). c. Glides untuk kaki meja/kursi/sofa/credenza : Berbahan plastik atau karet keras harus berasal dari sumber yang disetujui Perencana / KP dan dianggap memenuhi persyaratan penggunaan setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya. d. Hardware : Pemasangan rel laci, rel laci, engsel, handel dan kunci dll, kuat dan tepat, sehingga mudah digunakan dan
  • 49. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 49 mudah dibuka – tutup. e. Elemen Lepasan : Pemasangan elemen lepasan dipasang sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang berakibat pada kerapihan bentuk dan desain akan dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana akan mengganti sebagian atau seluruh bagian yang tidak sesuai. 6. Penyesuaian dan Pembersihan Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian / penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat. Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang, kami Pelaksana akan membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas tangan pekerja. A. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING LANTAI 7 1. PEKERJAAN PLUMBING 1.1. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Air Bersih : a. Metode Pelaksanaan  Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing dan Mengkoordinasi dengan Pengawas Lapangan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray Cable dll.  Plat lantai akan di Bor untuk memasang gantungan pipa air bersih.
  • 50. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 50  Gantungan pipa akan dipasang sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.  pipa akan di potong sesuai dengan kebutuhan.  Snai pipa yang telah dipotong, untuk ukuran diameter pipa paling besar 2,5”
  • 51. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 51  Pipa GIP akan di Cat dengan warna Biru.  Pipa akan di Pasang sesuai ukuran pada soft drawing, pemasangan menggunakan gantungan untuk pipa dalam posisi horizontal dan menampel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada posisi vertical. HASIL SNAI PROSES SNAI
  • 52. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 52  Pipa yang telah terpasang akan disambung pada gantungan , penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.  Kami akan menggunakan benang / water pass untuk mengukur kelurusan pipa.  Pekerjaan pengecatan akan dilakukan untuk daerah sambungan pipa.  Test tekan pipa akan dilakukan dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
  • 53. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 53 1.2. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Air Kotor : a. Metode Pelaksanaan  Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing Mengkoordinasi dengan Pengawas Lapangan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray Cable, jalur pipa air bersih, dll.  Plat lantai akan di Bor untuk memasang gantungan pipa air kotor dan air bekas.
  • 54. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 54  Gantungan pipa akan di pasang sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat. dan kami akan memperhatikan level kemiringan pemasangannya (1-2%).  Pipa akan dipotong sesuai dengan kebutuhan.  Pipa PVC akan di pasang pada gantungan yang telah disediakan untuk posisi horizontal dan menampel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada posisi vertikal.
  • 55. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 55  Pipa yang telah terpasang akan disambungkan pada gantungan dengan menggunakan lem.  Menggunakan benang / water pass untuk mengukur kelurusan dan elevasi kemiringan pipa.
  • 56. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 56  test rendam pipa akan dilakukan untuk menguji kebocoran pipa. 2. PEKERJAAN HYDRANT DAN SPRINKLER Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Hydrant & Sprinkler : 2.1. Metode Pelaksanaan Sprinkler  Memarking jalur pipa sesuai Soft Drawing dan Mengkoordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Plumbing, Tray Cable dll.  pipa akan di potong sesuai ukuran dan kebutuhan.  Pipa Black Steel (GIP jika akan di cat seluruh pipa) akan di lapisi dengan cat dasar (zingkromat).  Setelah dicat dasar kami akan melapisi pipa dengan cat merah.  Gantungan maupun support pipa akan di pasang sesuai hasil marking.  Memasang pipa GIP/Black Steel sesuai ukuran pada soft drawing, penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.  Menggunakan benang & water pass untuk mengukur kelurusan pipa.  Melakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.  Melakukan tes tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.  Untuk pemasangan pipa dropper fire sprinkler kami akan mengkoordinasikan dahulu dengan pekerjaan plafon (arsitek) dan pekerjaan ME lainnya. Melakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang.
  • 57. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 57 2.2. Metode Pelaksanaan Hydrant  Memarking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian atas 150 cm.  Membobok dinding bata sesuai ukuran marking.  Memasang hydrant box pada posisinya.  Memasang instalasi pipa yang menuju hydrant box.  Melindungi hydrant box dari kotoran dan cat.  Accessories hydrant akan dipasang setelah kondisi proyek aman. 3. PEKERJAAN INSTALASI GAS MEDIS Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Instalasi Gas Medis : a. Metode Pelaksanaan • Pipa yang dipergunakan Akan terbuat dari tembaga dengan kadar ± 99 % (sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel • Pipa akan dipasang bersih dari debu, gram/serbuk besi (sisa pemotongan pipa dan oli), dan di flushing dengan nitrogen. • Pipa Gas Medik akan diberi label sesuai dengan Gas Medik yang dialirkan
  • 58. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 58 • Pipa Gas Medik akan memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan. • Pemasangan pipa Gas Medik akan menggunakan gantungan pipa yang terbuat dari baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m. • Pemasangan instalasi pipa diatas plafon akan dilengkapi dudukan dan gantungan yang diikat kuat pada dak beton. • Ukuran pipa akan disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar menjamin tekanan Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian maksimal. • Penyambungan pipa akan dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan akan dialiri gas Nitrogen. • Penyambungan antar pipa akan menggunakan fitting tembaga : – Fitting Sock – Fitting Elbow – Fitting Tee – Fitting Reducer – Fitting Dop • Pemotongan pipa akan menggunakan cutter/ pemotong pipa khusus. • Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding akan dilindungi pipa PVC. • Seluruh jaringan pipa Gas Medik dan Vakum Medik akan dilakukan pengetesan tekanan minimal 1,5 kali tekanan kerja selama1 kali 24 jam dengan gas nitrogen pada saat selesai pemasangan jaringan pipa Gas Medik. • Seluruh IGVM akan dilakukan test kebocoran. 4. PEKERJAAN TATA UDARA Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaanTata Udara: 4.1. Air Conditioning (AC)  Metode Pelaksanaan Pipa Refrigrant  Memarking pipa / rak pipa.  Memasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.  Memasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).  Memasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.  Memasang pipa pada rak / gantungannya.  Menyambungkan pipa dengan las tembaga.  Mengetest pipa dengan compressor.  Merapikan isolasi pipa.  Metode Pelaksanaan Indoor Unit  Memarking lokasi penempatan indoor unit.  Memasang gantungan
  • 59. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 59  Memasang indoor unit  Memasang karet mounting dan Mengencangkan bautnya  Menyambungkan pipa copper ke unit  Memasang instalasi listriknya 4.2. EXHAUST FAN Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Exhaust fan :  Metode Pelaksanaan Ducting Dan Exhaust Fan  Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan persiapan persetujuan material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Pengawas Lapangan .  Memarking jalur utama ducting.  Fabrikasi support dan gantungan untuk ducting  Fabrikasi ducting di pabrik sesuai Soft Drawing yang sudah disetujui oleh Pengawas berdasarkan persetujuan material  Pemasangan support dan gantungan sesuai Soft Drawing yang disetujui.  Pemasangan Instalasi ducting exhaust fan tanpa isolasi sesuai gambar .  testing &commissioning
  • 60. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 60 5. PEKERJAAN TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (Lift) Berikut ini akan diuraikan bagian dalam Pekerjaan Lift Barang : a. Persiapan  Klasifikasi final Spesifikasi Teknis Unit Lift  Membuat Soft Drawing dan disetujui pihak Pengawas Lapangan.  Monitoring Lapangan  Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi akan dilaksanakan setelah final spesifikasi teknis dan Soft Drawing Disetujui Pihak Pengawas Lapangan. b. Pengadaan Dan Pemasangan Unit Lift  Hoistway lift ( termasuk ruang mesin ) telah selesai pengerjaannya  Unit lift sudah diadakan dan masuk ke area proyek Adapun beberapa hal penting Yang Kami akan perhatikan dalam pembuatan Hoistway lift antara lain :
  • 61. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 61  Ukuran bersih hoistway lift dan ketegak lurusannya  Kedalaman pit lift  Tempat dudukan Beam Mesin lift/ dudukan (Reaction force)  Hoisting hook untuk pengangkatan mesin lift  Ketinggian over head dan ruang mesin lift  Ring balok ( kelipatan 2,5 ) untuk pemasangan bracket main dan CWT Rail Lift  Tinggi dan lebar bersih kolom / Balok Praktis untuk pemegang jamb ( kusen ) pintu lift pada setiap lantai  Lubang Sparing untuk Hall button, Indicator dan fireman Switch.  Ukuran / Dimensi dari hal diatas telah tercantum dalam Soft Drawing SKEMA DAN BAGIAN SYSTEM LIFT
  • 62. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 62 c. Metode Pemasangan Lift  Pemasangan Steger Adalah Pemasangan Perancang guna Pemasangan Komponen lift yang akan dipasang setelah seluruh hoist way lift selesai dikerjakan.  Plumb/ Centering Adalah Pelaksanaan pekerjaan untuk menentukan as pintu seluruh lantai dan maju mundurnya lift serta titik as seluruh pemasangan komponen lift.  Pemasangan Bracket Rail dan CWT Rail Adalah pemasangan Bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari dua bagian pekerjaan : - Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket bila ring balok dibuat dari bahan beton - Pengelasan Bracket dudukan rel terhadap beracket yang telah dipasang pada ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke ring balok baja tersebut.  Pemasangan Main Dan CWT Rail Adalah pemasangan bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari dua bagian pekerjaan : - Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket (bila ring balok dibuat dari bahan beton). - Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah dipasang pada ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke ring balok baja tersebut.  Periksa QC Pengecekan oleh Team QC dari Kantor pusat mengenai pemasangan Rail dengan menggunakan form - form dari kantor .  Pengangkatan Mesin, Panel Kontrol Lift Adalah Pemindahan mesin lift dari lantai penempatan sementara ke ruang mesin lift dengan menggunakan alat pengangkat chain block melalui lubang hoistway lift. Bisa juga diangkat dengan menggunakan bantuan alatmini Crane.  Pemasangan Sill, Jamb dan Header. Adalah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing lantai (elevasi) tersedia didaerah sekitar pintu lift.  Setting Mesin Adalah proses pengesetan mesin lift dan panel lift di ruang mesin dengan melakukan pengelotan as pulley mesin terhadap as car lift dan as counter weight.  Assembling Sangkar. Adalah pelaksanaan perakitan car lift, biasanya dilaksanakan dilantai dasar.  Roping Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope (seling) yang menghubungkan antara car dan couhter weight.
  • 63. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 63  Pemasangan Door dan Setting Adalah Pemasangan pintu (Hall Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan mulai dari lantai atas. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan celah didaerah sekitar pintu (sill, jamb & pocket) lift selesai dikerjakan.  Wirring dan Koneksi Kabel Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel-kabel lift yang akan dipasang didaerah hoistway lift, car lift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel tail core serta pembuatan jalur kabel / tray diruang mesin untuk koneksi dari panel ke mesin.  Slow Speed Test Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual dan diteruskan dengan setting mekanik yang diperlukan (terutama daerah pintu) dengan melakukan terlebih dahulu pembongkaran steger bambu.  High Speed Test Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungsi seluruh sistem operasional lift secara otomatis.  Reksa Uji Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker sebelum lift dioperasikan.  ST 1 Proses penyerahan unit pertama ke pihak kedua sebagai syarat bahwa unit telah terpasang dengan baik  Free Maintenance Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak yang telah disepakati bersama.
  • 64. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 64 6. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 6.1. PEKERJAAN KABEL LISTRIK Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Kabel Listrik: a. Metode Pelaksanaan Kabel  Memarking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi.  Pipa konduit akan di pasang sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan klam yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.  Memasukkan kabel pancing untuk menarik kabel
  • 65. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 65  Ujung kabel akan di sambungkan dengan ujung kawat pancing, kemudian Menarik kawat pancing untuk menarik kabel instalasi tersebut.  Memotong kabel listrik sesuai dengan kebutuhan  Jalur instalasi titk peracabangan akan di hubungkan didalam tee-dos, lalu Menutup sambungan dengan menggunakan lasdop.
  • 66. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 66  Memarger resistansi kabel instalasi yang telah terpasang, termasuk kualitas sambungan pada tiap tee-dos  Setelah semua jalur instalsi selesai dipasang dan hasil marger diperoleh hasil yang baik, kami akan merapikan semua jalur instalasi dan menutup semua tee-dos yang ada. 6.2. PEKERJAAN ARMATUR / LAMPU
  • 67. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 67 Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Armatur / Lampu : a. Metode Pelaksanaan Armatur  Memastikan instalasi listrik sudah terpasang dengan baik.  Memarking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan soft drawing dan jenis lampu yang akan digunakan.  Mengcutter celling yang telah demarking  Mengebor lokasi tempat gantungan (suport) armature
  • 68. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 68  Memasang gantungan (suport) armatur  Menyambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur.  Memasang armatur pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara menggantungkannya pada kawat gantungan.  Merapikan posisi armatur dan kondisi celling.
  • 69. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 69 6.3. PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Saklar Dan Stop Kontak : a. Metode Pelaksanaan Saklar Dan Stop Kontak  Memarking jalur instalasi saklar dan stop kontak dengan level ketinggian dari lantai 150 cm untuk saklar dan 30 cm untuk stop kontak.  Jalur marking yang yang telah dibuat akan di potong dengan menggunakan mesin cutter.  membobok jalur instalasi saklar dan stop kontak.
  • 70. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 70  Memasang konduit dan inbow-dos  Menutup tembok jalur instalasi dengan plester kembali, serta membersihkan lokasi kerja .
  • 71. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 71  Pasang kawat pancing.  Menarik kabel instalasi dengan kawat pancing.  Memotong kabel instalasi sesuai dengan kebutuhan.  Menyambungkan instalasi kabel pada tee-dos, kemudian kami akan menutup sambungan dengan lasdop, lalu menutup tee-dos.
  • 72. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 72  Melakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang telah terpasang.  Setelah hasil tes dinyatakan baik, kami akan memasangkan saklar dan stop kontak pada lokasi yang telah disediakan saat proses finishing telah selesai. 6.4. PEKERJAAN PANEL LISTRIK
  • 73. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 73 Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Panel Listrik : a. Pengiriman Komponen Dari Pabrik Pembuat b. Instalasi Cubical
  • 74. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 74 a. Instalasi Trafo b. Instalasi Panel LVMDP Dan SDP c. Instalasi Capasitor Bank d. Connecting Ke SDP Gedung
  • 75. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 75 e. Testing Commissioning (Skema Penyambungan Daya) 7. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Telepon : a. Metode Pelaksanaan Telepon Capasitor Bank
  • 76. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 76  Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Pengawas Lapangan .  Pemasangan Sparing pipa sesuai Soft Drawing mengikuti pekerjaan sipil.  Pemasangan conduit untuk instalasi telepon sesuai Soft Drawing approval.  Pemasangan Kabel Telepon dari MDF Gedung Ke PABX ITC 8 (100 x 2 x 0,8 mm)  Penarikan kabel telepon ITC 2x2x0,6 mm2 lengkap accessories sesuai Soft Drawing approval.  Pemasangan JB - TP tiap lantai Lengkap Accessories sesuai Soft Drawing approval.  Penarikan Kabel Instalasi dari MDF Gedung ke JB - TP Tiap Lantai ITC 100 x 2 x 0,8 mm lengkap accessories sesuai Soft Drawing approval.  Pemasangan Outlet Telepon & Pesawat Telepon Tiap Lantai sesuai Soft Drawing approval  Testing commissioning seluruh Instalasi telepon , perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki Berikut Flowchart Pekerjaan Telepon
  • 77. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 77 8. PEKERJAAN INSTALASI DATA (Lan) Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pekerjaan instalasi data (Lan) : Kabel yang digunakaan untuk Instalasi Kabel Data / Jaringan Komputer adalah menggunakaan Kabel UTP. Kabel UTP singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Kabel UTP ini terdiri dari beberapa macam, ada yang berkategori 5 yang disebut dengan kabel UTP Cat-5, dan ada yang berkategori 6, yang biasanya disebut kabel UTP Cat-6. Untuk Pekerjaan jaringan data ini menggunakan Kabel UTP Cat 6 dipakai pada Jaringan Komputer. Kabel UTP ini Support Transfer Data hingga 100 Mbps. Kabel UTP Cat-6 terdiri atas 8 Kabel Kecil yang mempunyai Warna berbeda-beda. Warna Kabel tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih. Peralatan yang dibutuhkan dalam Pemasangan Kabel UTP Untuk memulai pemasangan Kabel UTP, ada Material dan Peralatan yang akan digunakan, yaitu: 1. Jack / Konektor RJ-45 Jack ini mirip dengan Jack Telepon Rumah, tetapi ukurannya lebih besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 Pin, sesuai dengan jumlah Kabel UTP. 2. Crimping Tools atau Tang Crimping. Hardware ini mirip dengan Tang, tetapi fungsinya untuk menjepitkan
  • 78. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 78 Kabel pada Jack RJ-45. 3. Outlet Data Outlet Kabel Data di Dinding 4. Alat Test (Tester) Setelah Instalasi di RJ-45 kemudian ditest oleh Alat Test Cara memasang Cara Memasang Kabel UTP ada 2 macam, yaitu Tipe Straight Through dan Cross Over. 1. Tipe Straight Through Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT, untuk menghubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet di dinding. Urutan warna kabel yang dipasang di RJ-45 : Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, Coklat.
  • 79. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 79 Pin 1 : Oranye Putih Pin 5 : Biru Putih Pin 2 : Oranye Pin 6 : Hijau Pin 3 : Hijau Putih Pin 7 : Coklat Putih Pin 4 : Biru Pin 8 : Coklat (Urutan ini berlaku sama pada 2 Sisi Kabel.) 2. Tipe Cross Over Jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan HUB/SWITCH dengan HUB/SWITCH yang lain. Urutan pemasangan :Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan standard “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, sbb : Pin 1 : Hijau Putih Pin 5 : Biru Putih Pin 2 : Hijau Pin 6 : Oranye Pin 3 : Oranye putih Pin 7 : Coklat Putih Pin 4 : Biru Pin 8 : Coklat Harap diingat bahwa yang di-Cross-Over hanya salah satu Sisi Kabel saja. 9. PEKERJAAN TATA SUARA Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Tata Suara : a. Metode Pelaksanaan
  • 80. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 80  Mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan pembuatan Soft Drawing dan persiapan approvel material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Pengawas .  Pemasangan Sparing pipa sesuai Soft Drawing mengikuti pekerjaan sipil  Pemasangan conduit untuk instalasi tata suara sesuai Soft Drawing approval  Penarikan Instalasi kabel tata suara NYMHY 2(3 X 2,5 mm2) dari MDF ke - TB. SS - 1 lengkap accessories sesuai Soft Drawing approval.  Pemasangan TB. SS. di tiap lantai Lengkap Accessories sesuai Soft Drawing approval  Pemasangan Horn Speaker 15 Watt dan Box Speaker 6 Watt Lengkap Accessories sesuai Soft Drawing approvel  Penarikan Kabel Instalasi NYMHY 2 (3 X 2,5 mm2 ) dari MDF ke TBSS1 – TBSS8 Tiap Lantai lengkap accessories sesuai Soft Drawing approvel.  Pemasangan Ceiling Loud Speaker 3 watt dan matching transformer, Emergency Speaker 6 watt dan Volume Control Tiap Lantai sesuai Soft Drawing approval, mengikuti pekerjaan Arsitektur  Testing commissioning seluruh Peralatan Tata Suara , perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki. 10. PEKERJAAN FIRE ALARM Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Fire Alarm : a. Metode Pelaksanaan  Mempersiapkan Peralatan Fire Alarm sesuai spesifikasi.  Pemasangan instalasi konduit  Pemasangan kabel instalasi fire alarm
  • 81. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 81  Pemasangan instalasi rak kabel  Pemasangan terminal box  Pemasangan Detector  Pemasangan Peralatan utama 11. PEKERJAAN INSTALASI CCTV Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan CCTV : a. Metode Pelaksanaan CCTV  Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan,  langkah selanjutnya kami akan menentukan penempatan kamera sesuai dengan Gambar Soft DrawingDan Disetujui Oleh Pihak Pengawas.  Memotong Kabel sesuai dengan jarak yang dibutuhkan.  Memasang Connector BNC Atau RCA.
  • 82. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 82  Memasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum benar-benar dipatenkan letaknya akan ditest terlebih dahulu daerah tampilan cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari camera langsung ke TV.  Memasangkan DVR
  • 83. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 83 B. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI 8 1. PEKERJAAN WATERPROOFING Berikut ini akan diuraikan bagian dalam pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing : a. Persiapan  Pembuatan gambar Soft Drawing pekerjaan water proofing coating.  Approval material yang akan digunakan.  Mempersiapkan lahan kerja.  Mempersiapkan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.  Mempersiapkan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe, kuas, roll, ember, air, dll. b. Metode Pelaksanaan  Pekerjaan water proofing akan dikerjakan sebelum permukaannya difinish.  Mengecek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan akan bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.  Semua instalasi pipa sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).  Kami akan membersihkan dan Mencuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan sikat kawat dan air bersih.  Aplikasi waterproofing membrant akan dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.  Setelah diberi lapisan pertama, kemudian akan diberi lapisan kain kassa dan akan dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.  Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar Soft Drawing) dari permukaan lantai.  Membiarkan aplikasi water proofing coating, Menyetting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu akan dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.  Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam, dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.
  • 84. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 84 2. PEKERJAAN RENOVASI CANOPY ROOFTOP Lt. 8 Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan waterproofing baik jenis membrane maupun fluid pada bagian-bagian yang sesuai dengan gambar rencana. a. Aplikasi pemasangan additive waterproofing (scope pekerjaan struktur) pada lokasi-lokasi seperti : 1. Plat beton untuk sumppit dan lift pit 2. Struktur tangki beton air non-potable 3. Lokasi-lokasi lain yang ditunjukkan dalam gambar b. Aksesori / perlengkapan lain untuk mendukung pekerjaan terkait yang dibutuhkan dalam pemasangan. c. Bagian yang terkait :  Pekerjaan Slab Beton  Pekerjaan Plesteran 1.0. Reference a. Semua pekerjaan harus merefer kestandar :  ASTM D 146 Piability  ASTM D 412-80 Ten sile strength  ASTM D 882  ASTM E 154 Puncture Resistance  ASTM G 54  ASTM C 836-81 Adhesive strength  ASTM D 624-76 Tear Resistance b. Quality Assurance : Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan menpunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Perencana. Spesialisasi perusahaan dalam penerapan spesifikasi water proofing minimal 5 tahun pengalaman tertulis. c. Kualifikasi pekerja :  Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
  • 85. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 85  Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, dan Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya. 1.1. Pengiriman (Submittals) a. Kontraktor harus mengirimkan teknikal spesifikasi dari fabricator serta contoh bahan. b. lnstalasi manufaktur : kirimkan copy asli instruksi pemasangan dari pabrik untuk setiap produk, termasuk batas-batas (range) temperatur yang diijinkan. c. Kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang menunjukkan cara penerapan yang benar, untuk persetujuan MK dan Pemberi Tugas. d. Kontraktor harus membuat mock-up untuk area-area yang sulit, metade finishing dan sebagainya untuk persetujuan MK dan Pemberi Tugas. 1.2. Perawatan, Pengiriman dan Penyimpanan a. Kirimkan, simpan, rawat dan lindungi produk sesuai rekomendasi pabrik. b. Jangan menumpuk gandakan (double stock) membrane pallets. c. Simpan primer, mastics dan adhesive pada area yang kering jauh dari kebakaran, loncatan api dan panas yang tinggi. d. Lindungi produk dan beri ventilasi secukupnya. 1.3. Tahapan (Sequence) dan Schedule a. Koordinasikan dan buat schedule pekerjaan untuk memastikan bahwa harus ada pemberitahuan pada 7 hari sebelum pemasangan bila terdapat hal-hal / penempatan material-material konstruksi yang kurang sesuai dan bertentangan. b. Perlindungan dengan papan / board selama 24 jam setelah pemasangan jenis membrane. 2.0. PENERAPAN 2.1. Pemeriksaan a. Periksa permukaan terhadap kondisi-kondisi yang berpengaruh merucikan pelaksanaan. Jangan diproses / ditindaklanjuti sebelum kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan telah diisi beton. b. Periksa bahwa item-item yang penetrasi ke sistem waterproofing sudah terpasang dengan baik dan kuat. c. Pastikan permukaan sudah halus dan bebas dari lubang-lubang, retak, atau perkiraan yang mungkin mengganggu pemasangan. d. Perhitungkan bahwa permukaan beton telah terawat dalam jangka waktu tertentu yang disetujui o!eh pabrik waterproofing membrane. e. Perhitungkan bahwa hubungan pasangan bertemu rata dengan efflorescence, minyak, lemak, partikel-partikel asing, dan kontaminasi bahan- bahan asing. f. Jaga area pekerjaan yang masih aktif dan gunakanlah prosedur khusus yang Direkomendasikan oleh pabrik. g. Rencanakan luas area permukaan yang akan dipasang waterproofing termasuk bagian pemasangan yang harus naik ke dinding / parapet. 2.2. Persiapan a. Lindungi area yang tidak dImaksudkan untuk terpasang dengan waterproofing. b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi pabrik.
  • 86. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 86 c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi pabrik gunakan ratio panjang dan lebar yang direkomendasikan oleh pabrik sealant. d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan material lepas lain. Lepaskan ikatan-ikatan dan tempatkan pada jarak minimum 8 mm dibelakang muka dinding. lsi lubang, rongga, dari sisir haluskan area rata dengan tambahan compound atau adukan semen. e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic. f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu pada pertemuan-pertemuan vertikal daan horisontal dengan menggunakan cast-in-place adukan semen dengan konfigurasi yang direkomendasikan oleh pabrik membrane . g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan permukaan yang halus sampai menghasilkan kehalusan "medium" dalam ukuran amplas kertas. h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan dengan grouting disekitar drain, pipa-pipa, conduit dan bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterproofing dan tamballah sesuai dengan instruksi pabrik. i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik waterproofing . Hentikan bila ada aliran air menuju retakan dan joint dengan sumbat. 2.3. Pemasangan a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik. Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang direkomendasikan oleh Pabrik. b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh pabrik. Pakailah primer hanya sebatas area yang dapat ditutup dalam hari yang sama. c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi dalam pojokan, sisa luar pojokan, dan sambungan kerja, paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan sambungan. d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang overlap dengan ukuran yang direkomendasikan oleh pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai kedinding setinggi 2 : 60 cm termasuk tutup bagian atap beton. e. Bukalah kertas pelapisnya, gelarkan lembaran dengan memakai mechanical roller untuk mendapatkan rekatan yang penuh. f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada permukaan, kecuali bila area tersebut terdapat expansion joints dengan lebar 7,5 cm atau lebih. 2.4. Persiapan a. Lindungi area yang tidak dimaksudkan untuk terpasang dengan waterproofing. b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi pabrik. c. lsilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi pabrik gunakan ratio panjang dan lebar yang di rekomendasikan oleh pabrik sealant. d. Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan material lepas lain. Lepaskan ikatan- ikatan dan tempatkan pada jarak minimum 18 mm dibelakang muka dinding. lsi lubang , rongga, dan sisir haluskan area rata dengan tambahan compou nd atau adukan semen. e. Penetrasi harus di sealant dengan mastic. f. Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu pada pertemuan-pertemuan vertikal dan horisontal dengan menggunakan cast-in-place adukan semen dengan konfigurasi yang direkomendasikan oleh pabrik membrane. g. Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan permukaan yang halus sampai menghasilkan ke halusan "medium" dalam ukuran amplas kertas. h. Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan dengan grouting disek itar drain, pipa-pipa, conduit dan bagian-bagian lain yang penetrasi ke waterpro ofing dan tamballah sesuai dengan instruksi pabrik.
  • 87. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 87 i. Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik waterproofing . Hentikan bila ada aliran air menuju retakan dan joint dengan sumbat. 2.5. Pemasangan a. Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik. Gunakanlah teknik, prosedur, dan peralatan yang direkomendasikan oleh Pabrik . b. Gunakan primer dengan Kadar yang ditunjukkan oleh pabrik. Pakailah primer hanya sebatas area yang dapat ditutup dalam hari yang sama. c. Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi dalam pojokan, sisa luar pojokan, dan sambungan kerja , paskan strip ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan sambungan. d. Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang overlap dengan ukuran yang direkomendasikan oleh pabrik. Pemasangan pada ruang harus naik sampai ke dinding setinggi ±60 cm termasuk tutup bagian atap beton. e. Bukalah kertas pelapisnya , gelarkan lembaran dengan memakai mechanical roller untuk mendapatkan rekatan yang penuh. f. Rekatkanlah lembaran dengan penuh pada perm ukaan, kecuali bila area tersebut terdapat expansion joints dengan lebar 7,5 cm atau lebih.  Technical specification dari Fabricator yang menjelaskan syarat-syarat dan keterangan teknis material. instruksi dan syarat-syarat pemasangan, serta brosur- brosur lengkap gambar sanitair dan fittingnya.  Sample material sanitair beserta aksesori dan fitting-fiting yang diperlukan untuk kelengkapan dan kekuatan pemasangan.  Shop drawing (3 set) yang menunjukkan lokasi detail, potongan-potongan pemasangan yang tepat dikaitkan dengan bagian-bagian pekerjaan lain.  Schedule pemasangan yang dikaitkan dan terkoordinasi dengar. bagian–bagian pekerjaan lain terkait. 2.6. Penyimpanan dan Perawatan a. Kontraktor harus melakukan hal-hal sebagai berikut untuk keamanan dan perawatan selama proses penyimpanan : b. Menyimpan ditempat yang aman, kering, dan jauh dari pengaruh kerusakan dan cacat. c. Produk yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dalam kemasan lengkap dengan label, nama, type, ukuran, dari pabrik serta diberi tanda untuk lokasi dan schedule pemasangan. d. Barang-barang yang rusak dan cacat agar segera dipindahkan dan diganti dengan yang baik, sesuai persetujuan MK dan Pemberi Tugas. 2.7. Deskripsi Sistem a. Sewage Sistem  Pembuangan kotoran (disposal) we dari toilet, dihubungkan ke Sewage Treatment Plant (STP).  Air kotor buangan dari wash Basin dan Floor Drain harus dibuang ke Soap Treatment. b. Sanitary Fixtures :  Hand Basin, watercloset harus tersedia disetiap toilet disamping fitting-fitting lainnya sesuai spesifikasi. 1.0. BAHAN 1.1. Pemasangan Plumbing Fixtures dan Trims
  • 88. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 88 Semua plumbing fixtures harus dilengkapi dengan traps dan fitting-fitting harus dipasang sesuai dengan instruksi manufaktur. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengeset dan memasang semua fixtures dan aksesori dalam semua kondisi untuk melengkapi pemasangan. 1.2. Clean Outs pada Drainase Pemipaan (Scope Mechanical) Semua pemipaan drainase horizontal harus dilengkapi dengan clean out Untuk pipa dengan diameter 3" (tiga inch) dibutuhkan minimal clearance 18 inch (46 cm), sementara dibutuhkan paling sediki t clearance 24 cm untuk pipa-pipa yang lebih kecil. Clean out harus disediakan dalam grade atau finishing lantai dan harus dipasang dengan kuat pada lantai deng an sekrup. Pemasangan clean out dengan pipa PVC agar memakai graphite dengan sistem penyambungan yang disetujui MK dan Pemberi Tugas. 1.3. Floor Drain (Scope Mechanical ) Floor Drain harus dipasang pada posisi 0,5 cm lebih rendah dari pada lantai finish. 1.4. Joints dan Connections a. Sambungan-sambungan dan hubungan-hubungan dalam sistem plumbing haruslah tahan air dangan sesuai yang dibutuhkan dalam test. b. Sambungan T dan S untuk unplasticized PVC membutuhkan untuk prosedur-prosedur berikut :  Bersihkan bagian-bagian sambungan dari pipa dan fitting  Sebelum pemolesan pipa dengan solvent-cement, tandailah untuk menunjukkan "Joining point".  Ratakan solvent-cement pada bagian luar dari pipa dan bagian dalam dari fitting.  Bila tersambung, masukkan pipa dengan cepat sampai mencapai bagian yang berkurang dari fitting return pipe paling sedikit 1/4 dari putaran.  Biarkanlah hal tersebut pada posisinya selama 10-20 detik. c. Tidak diijinkan memakai cat, varnish atau jenis polesan lain pada material sambungan sampai sambungan telah di test dan disetujui d. Buatlah sambungan pada pipa-pipa yang disekrup dengan compound yang disetujui diisi hanya pada male threads. e. Jangan memakai "lamp-wick" pada sambungan. Gunakanlah graphite pada clean out dan drain-plugs . f. Threads : sempurnakan clean out dengan panjang yang pas. g. Pipe : besarkanlah lubang-Iubang secukupnya setelah pemotongan dan threading. h. Pergunakanlah compound yang tidak akan mempengaruhi kebersihan / kemumian air. i. Bila arah dari pipa-pipa drainase berubah, harus dipergunakan wyes , long sweep, bends, atau kombinasi dari fittin g-fitting ini dan telah disetujui. j. Tee tipe single atau double diijinkan hanya untuk pemipaan drainase vertikal. 1.5. Type dan Produk Type sanitair : white public utilities "heavy duty". Produksi Sanitair yang direkomendasikan adalah produk lihat spesifikasi material arsitektur. 2.0. TESTING a. Peralatan-peralatan, material dan pekerja / buruh yang diperlu kan untuk inspeksi dan melakukan test harus diiengkapi / diberikan oleh Kontraktor. b. Semua testing harus dilakukan dengan kehadiran engineer atau wakil-wakilnya yang harus seg era menyerahkan pemberitahuan atau laporan tertulis mengenai test dalam 7 hari setelah testing dilakukan.
  • 89. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 89 c. Bila hasil test dari system plumbing berlangsung memuaskan harus segera dikeluarkan sertifikat persetujuan oleh Otoritas administrasi kepada kontraktor yang selanjutnya akan di kirim kepada Pemberi Tugas. Sertifikat untuk hasil yang memuaskan dan pemasangan yang aman adalah penting untuk Pemberi Tugas untuk memastikan bahwa pekerjaan telah memenuhi standar hasil yang baik. Struktur Tenda membrane memiliki komponen yang sangat sedikit, sehingga begitu proses fabrikasi selesai dibuat dan dikirim ke lokasi, hanya perlu beberapa hari untuk mendirikan suatu bangunan konstruksi. Sebagai tenda membrane yang memiliki pengalaman untuk melakukan pengukuran serta pemasangan konstruksi pondasi, pengelasan material, dan pemasangan kain dengan tepat. Namun pada dasarnya ada enam langkah tahapan instalasi pemasangan konstruksi tenda membrane. Berikut adalah langkah instalasi :  Mobilisasi. Langkah ini mencakup induksi lokasi, analisis lingkungan, koordinasi tim, sarana peralatan, prasanan alat, dan bahan, serta inventarisir seluruh bagian komponen primer dan sekunder.  Menetapkan Lingkungan dan Lokasi Kerja. Pada langkah ini kami memasang sistem penempatan tim yang diperlukan dalam membangun konsolidasi baik material maupun prosedur apa pun yang diperlukan untuk melancarkan seluruh proses pengerjaan.  Penentuan Teknis. Pada langkah ini, kami mengonfirmasi bahwa semua kegitan proses pemasangan struktur kami telah melalui tahap persetujuan dari pihak yang terkait .  Pengelasan Konstruksi. Hampir sebagian besar struktur tenda membran memerlukan komponen besi sebagai penopangnya. Namun penting juga diketahui kabel sling yang digunakan pada integrase konstruksi ini pun cukup lumayan Banyak.  Instalasi Membrane. Ada dua prosedur dasar untuk memasang atap kain membran yang akan ditarik dan dikencangkan. Yang pertama adalah membuka membran di atas bahan pelindung di permukaan tanah dan mengangkatnya ke posisinya dengan menggunakan derek atau ditarik dengan tali. Yang kedua adalah untuk mendaratkan bundel atap membran terlipat pada tali atau penopang sementara dan menyebarkannya diatas. Setiap pekerjaan itu unik dan metode penyebarannya selalu sedikit berbeda. Setelah membran dihamparkan, membran akan dikencangkan dengan tarikan baut di atas struktur yang ditetapkan sebelumnya. Ada banyak detail berbeda dan teknik pengikat yang digunakan tergantung pada aplikasi dan kebutuhan konstruksi yang akan dibuat, tetapi pada umumnya terdiri dari beberapa kombinasi kawat sling, alat bantu mekanis, dan mesin pengencang.  Perincian Detail. Setelah membran dikencangkan, struktur akan dirinci. Pada langkah ini, penutupan akan dipasang jika berlaku. Seluruh proses pembersihan akan diselesaikan dan dilakukan pemeriksaan control kualitas akhir akan dilakukan.
  • 90. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 90 3. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI LAINNYA  Kerusakan pada pipa bisa terjadi karena retak atau bocor. Biasanya ini terjadi pada sambungan- sambungan pipa. Bahkan bisa dari badan pipa itu sendiri, yaitu terdapatnya cacat material (ada lubang). Kebocoran bisa juga terjadi karena kesalahan pemasangan.  Akibat yang ditimbulkan dari kebocoran pipa, air keluar atau merembes keluar atau adanya zat lain yang masuk ke dalam pipa. Kebocoran pipa mengakibatkan tekanan air akan berubah.  Perubahan tekanan dapat disebabkan adanya sumbatan akibat endapan atau benda lain. Bahkan perubahan tekanan ini dapat diakibatkan oleh kerusakan pada tangki gelontor pada kloset.  Pipa rusak juga diakibatkan karena adanya penyumbatan. Penyumbatan yang fatal, dan pembersihannya tidak tepat akan merusak pipa. Pipa bisa juga rusak karena adanya pukulan pada badan pipa. Atau pipa diberi beban yang besar sehingga pecah.  Langkah penyambungan pipa PVC yang rusak/bocor sebagai berikut:  Pastikan hanya pipa yang rusak saja yang diganti. Bila terjadi kebocoran harus dipastikan bagian mana yang bocor, bagian pipa atau sambungan.  Pipa yang bocor dilepaskan dari sambungan, dikeluarkan dari shaft, dan ganti dengan pipa baru. Pipa yang bocor dapat dihilangkan dengan memotong bagian yang dekat dengan titik bocor.  Potong pada ujung pipa yang satu dan ujung lainnya di atas sambungan. Sambung dengan pipa lain yang memiliki diameter sama dengan pipa yang bocor tersebut. Sesuaikan dengan panjang pipa yang diganti.  Beri lem khusus PVC pada permukaan dalam dari floksok (penyambung). Tempelkan pipa baru dengan ukuran yang tepat pada kedua ujung pipa yang lama tentunya menggunakan dua floksok. C. PEKERJAAN RENOVASI LANTAI 1 GEDUNG ANGGREK
  • 91. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 91 1. Pekerjaan Renvoasi Lantai 1 Gedung Anggrek Cara Pemasangan Atap UPVC Berikut ini petunjuk cara pemasangan atap UPVC sesuai dengan yang diinstruksikan (direkomendasikan) oleh pabrik atap UPVC:  Hal pertama yang harus diperhatikan ketika memasang atap UPVC ialah tanda “This Side Up” yang terdapat pada permukaan tepi atap. Ini sangatlah berguna untuk menghindari kesalahan saat pemasangan. Pastikan tanda “This Side Up” menghadap ke atas.  Gunakan Sekrup Khusus UPVC Weather Seal, anda harus menggunakan sekrup khusus yang tersedia untuk atap UPVC yaitu UPVC Weather Seal. UPVC Weather Seal berkepala dan dilengkapi dengan karet pelindung. Buat diameter lubang sekrup dibuat lebih besar dari diameter sekrup kira-kira 3 mm untuk ruang pemuaian karena adanya perbedaan suhu antara siang dan malam.  Minimum Kemiringan Atap Diperlukan sudut kemiringan atap minimum 10˚ (10 derajat) untuk memastikan air hujan dapat mengalir dengan baik.  Sistem Sambungan Tutuplah bagian atas sistem sambungan ‘anti bocor’ atau Anti Leakage Coupling System pada bagian atas lapisan di bawahnya.  Panjang Jarak Sambungan Panjang jarak sambungan sisi panjang (length overlap) yang disarankan adalah 200 mm untuk atap yang landai dan 150 mm untuk sudut kemiringan atap yang lebih curam.  Jarak Maksimum Overhang Jarak Maksimum Overhang yang disarankan adalah 100 mm.  Jarak Maksimum Reng / Purlin Jarak maksimum reng / purlin yang disarankan adalah 1200 mm.  Cara Pasang Nok / Wuwungan UPVC Posisikan tutup punggungan / nok / wuwungan / bumbungan UPVC pada bagian atas atap. Letakkan tutup punggungan berikutnya di atas setidaknya satu gelombang dari yang pertama.  Cara Pasang Sekrup UPVC 1. Buat lubang dengan diameter kira-kira 3mm untuk menyediakan ruang pemuaian karena adanya perbedaan suhu di siang dan malam hari.
  • 92. METODE PELAKSANAAN RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 92 2. Pasang Sekrup Pada Gelombang di Tiap Lembaran Dengan Rekomendasi Posisi Sekrup Pada Gambar Berikut. 3. Lakukan pemasangan baut pada tiap panjang lembaran 1 meter. Pemasangan baut harus dalam satu gelombang/gunungan yang sama dan baut harus sejajar dalam satu barisan ke belakang. Demikian penjelasan mengenai cara pemasangan atap UPVC yang direkomendasikan. Perlu diingat bahwa pemasangan produk UPVC yang baik dan benar menghindarkan dari resiko kebocoran dan masalah lainnya. PENUTUP Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan untuk pekerjaan tersebut, saran yang positif sangat diharapkan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan jika kami memenangkan tender ini. Bandung, 26 Mei 2021 PT. REMBIGA INDAH …………………….. Direktur