SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan
: Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Pekerjaan
:
Pembangunan Drainase Gp. Seuneubok Bacee - KutaBlang - Gampong Aceh - Gampong
Jawa - Gampong Tanjong - Blang Geulumpang Idi Rayeuk Aceh Timur
Lokasi
: Kabupaten Aceh Timur
Tahun Anggaran
: 2020
Setelah mempelajari bestek/gambar, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan,
karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi
persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami
lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja,
material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi
untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari
menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala
dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini. Ada pun
personil yang di butuhkan pada pekerjaan ini sebagai berikut :
No.
Jabatan Dalam
Perkerjaan
Pendidikan
Minimal
Pengalaman
Kerja Minimal
(Tahun)
Jumlah
Personel
Minimal
(Tahun)
Profesi/Sertifikat
Keahlian
1 Manajer Proyek D3 Teknik Sipil 4 Tahun 1
Pelaksana Saluran
Irigasi (TS 031)
2 Pelaksana Lapangan SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jaringan
Irigasi (TS 030)
3 Juru Ukur SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Juru Ukur/Teknisi
Survey Pemetaan (TS
004)
4 Juru Gambar SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Juru
Gambar/Draftman-
Sipil (TS 003)
5 Petugas K3 Konstruksi SMK/Sederajat 2 Tahun 1
Memiliki Surat
Keterangan
Pelatihan/BimTek
SMK3 Konstruksi
6
Tenaga Adm &
Keuangan
SMK/Sederajat 3 Tahun 1 -
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran/Pembersihan Lapangan
2 Administrasi dan Dokumentasi
3 Papan Nama Proyek
4 Mobilisasi dan Demobilisasi
5 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
6 Kisdam Pasir
1. Pengukuran/Pembersihan Lapangan
Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat
menggangu pelaksanaan pekerjaan seperti bangunan lama, hasil bongkaran bangunan lama, pagar,
saluran, pepohonan, semak belukar, dan tanah humus.
Sebelum memulai pekerjaan pokok terlebih dahulu harus dilakukan peninjauan lapangan
atau Orientasi lapangan yang bertujuan untuk dapat membuat langkah - langkah awal pekerjaan.
Terutama yang menyangkut dengan Jalan Masuk Lokasi Pekerjaan. Jalan Masuk diperlukan untuk
pengangkutan alat-alat dan material yang dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi.
 Personil Manajerial yang dibutuhkan :
Manager Proyek = 1 Orang
Pelaksana Lapangan = 1 Orang
Juru Ukur = 1 Orang
Petugas K3 = 1 Orang
• Uraian jumlah pekerja yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kepala Tukang = 1 Orang
Pekerja = 3 Orang
• Uraian jumlah peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Theodolite = 1 Set
Meteran = 1 Set
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu para
pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.
2. Administrasi dan Dokumentasi
Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana termasuk
pelaporan, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing yang harus diberikan kepada direksi pekerjaan, yang
berupa laporan mingguan dan laporan bulanan. Untuk membuat Shop Drawing terlebih dahulu
dilaksanakan pengukuran dengan menggunkan alat survey equipment. System Pengukuran yang
digunakan dengan system Koordinat sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan
titik-titik pancang dan penentuan sudut-sudut konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian
diterapkan dalam gambar dan dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan ini (Shop
Drawing).
a. Membuat Laporan Harian yang berisi :
- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan
b. Membuat pemotretan :
Dokumentasi pemotretan dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress
pekerjaan harian sejak dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus berwarna dan
berukuran post card. Foto ini merupakan bukti otentik pekerjaan yang dilakukan pelaksana dan
akan diserahkan kepada direksi pekerjaan dalam bentuk laporan seperti disebut diatas.
Personil Manajerial :
 Manager Proyek
 Pelaksana Lapangan
 Tenaga Administrasi
 Juru Gambar
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat
menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD)
sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker.
3. Papan Nama Proyek
Pemasang papan nama proyek yang di buat oleh Owner yang di tulis berisikan Nomor
kontrak, nama Proyek, lokasi proyek, jumlah harga yang sudah ditawarkan, dan sumber dana
proyek.
Personil Manajerial :
 Manager Proyek
 Pelaksana Lapangan
 Tenaga Administrasi
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat
menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD)
sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker.
4. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi
alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah dengan alat berat excavator. Untuk
demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal
ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang
sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai
pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang,
yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan,
dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian
– bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta
menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 (
Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur. Mobilisasi
dan demobilisasi, meliputi penyediaan alat/peralatan kerja termasuk tenaga kerja (man power),
sampai dengan mengembalikan dan memulangkan seluruh bahan-bahan, alat-alat maupun tenaga
kerja yang didatangkan setelah selesai pekerjaan.
No. Nama Alat Kapasitas Kuantitas
1 Dump Truck 3-4 M3 2
2 Excavator 80 - 140 HP 1
3 Molen (Concrete Mixer) 0,30 m3 - 0.60 m3 2
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi
dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti
dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan
kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan
(0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan
tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang
meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang
digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka
masyarakat stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah yang
mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.
II. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah Biasa (AB)
2 Urugan Kembali Hasil Galian
3 Timbunan Tanah Didatangkan (MP)
4 Plesteran
5 Beton Cor Lantai Saluran
6 Beton Cor Dinding Saluran
7 Beton Cor Balok Pengaku
8 Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0"
9 Pembesian
10 Bekisting Dinding
11 Bekisting Balok Pengaku
1. Galian Biasa (AB)
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan dengan memakai
excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran terbuka.
Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank
ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan
galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian
yang stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-
kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang
bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Volume Pekerjaan :
 550,97 M3
Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
 Manager Proyek
 Pelaksana Lapangan
 Quantity dan Quality Engineer
 Juru Ukur
 Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok – patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai
dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil
galian sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan
hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat
langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus ditutupi
dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan
galian.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
2. Urugan Kembali Hasil Galian
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan
tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah
yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan.
Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan sampai kepadatan
maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.
Volume Pekerjaan :
 34,43 M3
Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
 Manager Proyek
 Pelaksana Lapangan
 Quantity dan Quality Engineer
 Juru Ukur
 Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah pemadatan.
Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk
menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.
Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi timbunan
harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga timbunan
belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti tanggul dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
3. Timbunan Tanah Didatangkan (MP)
Untuk daerah timbunan yang tanah timbunan nya tidak terpenuhi dari tanah hasil galian,
maka akan didatangkan dari tempat lain. Daerah yang ditimbun adalah tempat – tempat yang
elevasinya belum memenuhi sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Direksi. Tanah Timbun
yang digunakan dipilih yang memiliki kualitas yang baik untuk timbunan. Penimbunan dilaksanakan
lapis demi lapis, lapis pertama ditimbun tanah setebal 25 – 30 cm lalu dipadatkan, kemudian
ditimbun tanah setebal seperti lapis pertama dan dipadatkan lagi. Pekerjaan ini berulang sampai
mendapatkan elevasi yang ditentukan.
Volume Pekerjaan :
 286,96M3
Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
 Manager Proyek
 Pelaksana Lapangan
 Quantity dan Quality Engineer
 Juru Ukur
 Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
4. Plesteran
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pasangan batu selesai dan atau sedang
berlangsung dimana telah memasuki pertengahan atau akhir dari pekerjaan pasangan batu, adukan
yang digunakan adalah campuran 1 : 3 dimana terdiri dari komposisi 1 semen dan 3 pasir pasangan,
sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu baik
dari kotoran lumpur maupun kotoran non organik lainnya karena bila dikotori oleh kotoran maka
akan mengurangi daya rekat dari pasangan plesteran tersebut. Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh
tukangtukang yang telah berpengalaman dan akan dikerjakan sesuai dengan gambar rencana dan
petunjuk dari Direksi.
Volume Pekerjaan :
• 53,77 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
5. Beton Cor Lantai Saluran
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Lantai Saluran = 137,74 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
6. Beton Cor Dinding Saluran
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Dinding Saluran = 183,65 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
7. Beton Cor Balok Pengaku
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Balok Pengaku = 4,60 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
8. Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0"
Pekerjaan drain hole disini adalah diperuntukkan sebagai buangan air tanah yang tertahan
oleh struktur. Untuk memberi jalan pengaliran untuk air tersebut, maka dibuatkanlah pipa hole
drain. Perencanaan penempatan titiktitik pipa sudah direncanakan terlebih dahulu sebelumnya.
Bagian ujung pipa yang masuk ke dalam tanah diberi lapisan ijuk, untuk mencegah masuknya tanah
ke dalam pipa. Jika tanah masuk kedalam pipa, maka akan terjadi pemanpatan dan pipa hole drain
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pipa-pipa yang dibawa ke lapangan adalah yang sudah
berupa potongan-potongan pendek sesuai dengan ukuran kebutuhan, pekerjaan pemotongan ini
sebelumnya telah terlebih dilakukan di workshop kontraktor. Pekerjaan pipa drain hole akan
dilakukan secara simultan dengan pekerjaan Pasangan Batu. Sebelum pasangan batu dilaksanakan,
pipa telah ditempatkan pada posisinya.
Volume Pekerjaan :
• 573,93 M’
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
9. Pembesian
a. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeri dengan standar industri
Indonesia.
b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan dan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulis pada gambar atau ditentukan direksi,
bengkokan, penggelasan selimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas
dari gemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidak bengkok-bengkok.
Diameter besi sesuai yang telah ditentukan, batang dengan berbagai ukuran agar diberikan
tanda yang jelas dan dikelompokkan terpisah satu sama lainnya.
c. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baik horizontal maupun
vertikal dengan memasang tahu-tahu beton.
d. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putaran dengan kawat beton 1,6
mm, ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar
dari beton.
e. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan
untuk diperiksa oleh pihak direksi dan konsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan
akhir kebenaran penempatan penulangan.
f. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengan diameter 12 mm dan besi beton
berdiameter 8 mm untuk besi behel dengan diikat oleh kawat beton.
g. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram (Kg) berat bersih besi
yang terpasang.
Volume Pekerjaan :
• 46750,45 Kg
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
10. Bekisting Dinding
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting
yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk
mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong s esuai ukuran
yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting
yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai
pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
Metode Kerja :
Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi
yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk
menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting.
Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran
cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Volume Pekerjaan :
• Bekisting Dinding = 918,28 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
11. Bekisting Balok Pengaku
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting
yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk
mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai ukuran
yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting
yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai
pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
Metode Kerja :
Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi
yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk
menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting.
Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran
cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Volume Pekerjaan :
• Bekisting Balok Pengaku = 306,09 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Demikan metode pelaksanaan ini kita buat sebagai acuan awal untuk pekerjaan dilapangn, sehingga
dapatberjalan dalam skema dan sistematis. Apabila ada penyesuaian lain dilapangan akan kita
tentukan pada saatmengerjakan pekerjaan dilapangan.

More Related Content

What's hot

Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanIMRA MORALDY
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungangmtspotify
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Ahmadnoorperady
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makamArdi Saputra
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari siladosugeng karyoto
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakDALVY DALVY
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMOSES HADUN
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantungfianardi
 
Metode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiMetode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiedo dwi guntoro
 
Metode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeMetode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeIrfan Rasta
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1yudiarimbawa
 
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcmBintek
 

What's hot (20)

Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari silado
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantung
 
Metode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiMetode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksi
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Metode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeMetode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan onepute
 
Div02 ind
Div02 indDiv02 ind
Div02 ind
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
 
Metode rk3
Metode rk3Metode rk3
Metode rk3
 
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 

Similar to Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee

Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxAryadhimixIr
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxKaryaSingasariAbadi
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliasmarayudhi
 
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdfEdys0591
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxsugiyankurnia
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfAgusCns1
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxsuryaman10
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfmundestades
 
3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. barucv.pilar utama
 
Metode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMetode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMoe Hamzan
 
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014KHRISTIAN MAUKO
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfArifFardila
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxsuryaman10
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan betonaspeknasoki
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptDodySutomo1
 
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptxTUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptxFelixAlbertusDhini
 
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptx
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptxFile_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptx
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptxSuhendriCurex
 

Similar to Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee (20)

Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
 
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
 
metoda jbtn plat besi
metoda  jbtn plat besimetoda  jbtn plat besi
metoda jbtn plat besi
 
3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru
 
Metode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMetode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapan
 
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.ppt
 
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptxTUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
 
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptx
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptxFile_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptx
File_Soal_17_158_29_1679305579 asesi drainase perkotaan.pptx
 

Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee

  • 1. METODE PELAKSANAAN Kegiatan : Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Pekerjaan : Pembangunan Drainase Gp. Seuneubok Bacee - KutaBlang - Gampong Aceh - Gampong Jawa - Gampong Tanjong - Blang Geulumpang Idi Rayeuk Aceh Timur Lokasi : Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran : 2020 Setelah mempelajari bestek/gambar, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya. Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini. Ada pun personil yang di butuhkan pada pekerjaan ini sebagai berikut : No. Jabatan Dalam Perkerjaan Pendidikan Minimal Pengalaman Kerja Minimal (Tahun) Jumlah Personel Minimal (Tahun) Profesi/Sertifikat Keahlian 1 Manajer Proyek D3 Teknik Sipil 4 Tahun 1 Pelaksana Saluran Irigasi (TS 031) 2 Pelaksana Lapangan SMK/Sederajat 3 Tahun 1 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jaringan Irigasi (TS 030) 3 Juru Ukur SMK/Sederajat 3 Tahun 1 Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan (TS 004) 4 Juru Gambar SMK/Sederajat 3 Tahun 1 Juru Gambar/Draftman- Sipil (TS 003)
  • 2. 5 Petugas K3 Konstruksi SMK/Sederajat 2 Tahun 1 Memiliki Surat Keterangan Pelatihan/BimTek SMK3 Konstruksi 6 Tenaga Adm & Keuangan SMK/Sederajat 3 Tahun 1 - Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu: I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pengukuran/Pembersihan Lapangan 2 Administrasi dan Dokumentasi 3 Papan Nama Proyek 4 Mobilisasi dan Demobilisasi 5 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 6 Kisdam Pasir 1. Pengukuran/Pembersihan Lapangan Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan seperti bangunan lama, hasil bongkaran bangunan lama, pagar, saluran, pepohonan, semak belukar, dan tanah humus. Sebelum memulai pekerjaan pokok terlebih dahulu harus dilakukan peninjauan lapangan atau Orientasi lapangan yang bertujuan untuk dapat membuat langkah - langkah awal pekerjaan. Terutama yang menyangkut dengan Jalan Masuk Lokasi Pekerjaan. Jalan Masuk diperlukan untuk pengangkutan alat-alat dan material yang dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi.  Personil Manajerial yang dibutuhkan : Manager Proyek = 1 Orang Pelaksana Lapangan = 1 Orang Juru Ukur = 1 Orang Petugas K3 = 1 Orang • Uraian jumlah pekerja yang digunakan adalah sebagai berikut : Kepala Tukang = 1 Orang Pekerja = 3 Orang • Uraian jumlah peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : Theodolite = 1 Set Meteran = 1 Set Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.
  • 3. 2. Administrasi dan Dokumentasi Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana termasuk pelaporan, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing yang harus diberikan kepada direksi pekerjaan, yang berupa laporan mingguan dan laporan bulanan. Untuk membuat Shop Drawing terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran dengan menggunkan alat survey equipment. System Pengukuran yang digunakan dengan system Koordinat sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan titik-titik pancang dan penentuan sudut-sudut konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian diterapkan dalam gambar dan dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan ini (Shop Drawing). a. Membuat Laporan Harian yang berisi : - Jenis kegiatan yang dikerjakan - Bahan – bahan yang digunakan - Alat – alat yang didatangkan - Jumlah tukang / tenaga kerja - Keadaan cuaca - Besarnya prestasi pekerjaan - Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan b. Membuat pemotretan : Dokumentasi pemotretan dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress pekerjaan harian sejak dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus berwarna dan berukuran post card. Foto ini merupakan bukti otentik pekerjaan yang dilakukan pelaksana dan akan diserahkan kepada direksi pekerjaan dalam bentuk laporan seperti disebut diatas. Personil Manajerial :  Manager Proyek  Pelaksana Lapangan  Tenaga Administrasi  Juru Gambar Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.
  • 4. 3. Papan Nama Proyek Pemasang papan nama proyek yang di buat oleh Owner yang di tulis berisikan Nomor kontrak, nama Proyek, lokasi proyek, jumlah harga yang sudah ditawarkan, dan sumber dana proyek. Personil Manajerial :  Manager Proyek  Pelaksana Lapangan  Tenaga Administrasi Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker. 4. Mobilisasi / Demobilisasi Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah dengan alat berat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur. Mobilisasi dan demobilisasi, meliputi penyediaan alat/peralatan kerja termasuk tenaga kerja (man power), sampai dengan mengembalikan dan memulangkan seluruh bahan-bahan, alat-alat maupun tenaga kerja yang didatangkan setelah selesai pekerjaan. No. Nama Alat Kapasitas Kuantitas 1 Dump Truck 3-4 M3 2 2 Excavator 80 - 140 HP 1 3 Molen (Concrete Mixer) 0,30 m3 - 0.60 m3 2
  • 5. Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarakat stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis. II. PEKERJAAN SALURAN 1 Galian Tanah Biasa (AB) 2 Urugan Kembali Hasil Galian 3 Timbunan Tanah Didatangkan (MP) 4 Plesteran 5 Beton Cor Lantai Saluran 6 Beton Cor Dinding Saluran 7 Beton Cor Balok Pengaku 8 Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0" 9 Pembesian 10 Bekisting Dinding 11 Bekisting Balok Pengaku 1. Galian Biasa (AB) Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan dengan memakai excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan- kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut. Volume Pekerjaan :  550,97 M3
  • 6. Peralatan yang digunakan : • Excavator • Dump Truck Personil Manajerial :  Manager Proyek  Pelaksana Lapangan  Quantity dan Quality Engineer  Juru Ukur  Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Metode kerja : Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok – patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
  • 7. 2. Urugan Kembali Hasil Galian Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan tanah bekas galian dipadat dan diratakan. Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan sampai kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai. Volume Pekerjaan :  34,43 M3 Peralatan yang digunakan : • Excavator • Dump Truck Personil Manajerial :  Manager Proyek  Pelaksana Lapangan  Quantity dan Quality Engineer  Juru Ukur  Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya. Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
  • 8. Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga timbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan. 3. Timbunan Tanah Didatangkan (MP) Untuk daerah timbunan yang tanah timbunan nya tidak terpenuhi dari tanah hasil galian, maka akan didatangkan dari tempat lain. Daerah yang ditimbun adalah tempat – tempat yang elevasinya belum memenuhi sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Direksi. Tanah Timbun yang digunakan dipilih yang memiliki kualitas yang baik untuk timbunan. Penimbunan dilaksanakan lapis demi lapis, lapis pertama ditimbun tanah setebal 25 – 30 cm lalu dipadatkan, kemudian ditimbun tanah setebal seperti lapis pertama dan dipadatkan lagi. Pekerjaan ini berulang sampai mendapatkan elevasi yang ditentukan. Volume Pekerjaan :  286,96M3 Peralatan yang digunakan : • Excavator • Dump Truck Personil Manajerial :  Manager Proyek  Pelaksana Lapangan  Quantity dan Quality Engineer  Juru Ukur  Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang
  • 9. • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan. 4. Plesteran Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pasangan batu selesai dan atau sedang berlangsung dimana telah memasuki pertengahan atau akhir dari pekerjaan pasangan batu, adukan yang digunakan adalah campuran 1 : 3 dimana terdiri dari komposisi 1 semen dan 3 pasir pasangan, sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu baik dari kotoran lumpur maupun kotoran non organik lainnya karena bila dikotori oleh kotoran maka akan mengurangi daya rekat dari pasangan plesteran tersebut. Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh tukangtukang yang telah berpengalaman dan akan dikerjakan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk dari Direksi. Volume Pekerjaan : • 53,77 M3 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan • Concrate Mixer • Cangkul • Sekop Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3
  • 10. Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 5. Beton Cor Lantai Saluran Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu dalam keadaan basah. Volume Pekerjaan : • Beton Cor Lantai Saluran = 137,74 M3 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan
  • 11. • Concrate Mixer • Cangkul • Sekop Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 6. Beton Cor Dinding Saluran Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
  • 12. shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu dalam keadaan basah. Volume Pekerjaan : • Beton Cor Dinding Saluran = 183,65 M3 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan • Concrate Mixer • Cangkul • Sekop Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
  • 13. keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 7. Beton Cor Balok Pengaku Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu dalam keadaan basah. Volume Pekerjaan : • Beton Cor Balok Pengaku = 4,60 M3 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan • Concrate Mixer • Cangkul • Sekop Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang
  • 14. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 8. Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0" Pekerjaan drain hole disini adalah diperuntukkan sebagai buangan air tanah yang tertahan oleh struktur. Untuk memberi jalan pengaliran untuk air tersebut, maka dibuatkanlah pipa hole drain. Perencanaan penempatan titiktitik pipa sudah direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Bagian ujung pipa yang masuk ke dalam tanah diberi lapisan ijuk, untuk mencegah masuknya tanah ke dalam pipa. Jika tanah masuk kedalam pipa, maka akan terjadi pemanpatan dan pipa hole drain tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pipa-pipa yang dibawa ke lapangan adalah yang sudah berupa potongan-potongan pendek sesuai dengan ukuran kebutuhan, pekerjaan pemotongan ini sebelumnya telah terlebih dilakukan di workshop kontraktor. Pekerjaan pipa drain hole akan dilakukan secara simultan dengan pekerjaan Pasangan Batu. Sebelum pasangan batu dilaksanakan, pipa telah ditempatkan pada posisinya. Volume Pekerjaan : • 573,93 M’ Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur
  • 15. • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 9. Pembesian a. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeri dengan standar industri Indonesia. b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulis pada gambar atau ditentukan direksi, bengkokan, penggelasan selimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas dari gemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidak bengkok-bengkok. Diameter besi sesuai yang telah ditentukan, batang dengan berbagai ukuran agar diberikan tanda yang jelas dan dikelompokkan terpisah satu sama lainnya. c. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baik horizontal maupun vertikal dengan memasang tahu-tahu beton. d. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putaran dengan kawat beton 1,6 mm, ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar dari beton.
  • 16. e. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan untuk diperiksa oleh pihak direksi dan konsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan akhir kebenaran penempatan penulangan. f. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengan diameter 12 mm dan besi beton berdiameter 8 mm untuk besi behel dengan diikat oleh kawat beton. g. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram (Kg) berat bersih besi yang terpasang. Volume Pekerjaan : • 46750,45 Kg Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
  • 17. keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 10. Bekisting Dinding Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong s esuai ukuran yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik. Metode Kerja : Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting. Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi. Volume Pekerjaan : • Bekisting Dinding = 918,28 M2 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang
  • 18. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. 11. Bekisting Balok Pengaku Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik. Metode Kerja : Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting. Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi. Volume Pekerjaan : • Bekisting Balok Pengaku = 306,09 M2 Peralatan yang digunakan : • Alat Pertukangan Personil Manajerial : • Manager/ General Superintendent • Pelaksana Lapangan
  • 19. • Quantity dan Quality Engineer • Juru Ukur • Petugas K3 Tenaga Kerja • Kepala Tukang • Pekerja • Tukang Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas. Demikan metode pelaksanaan ini kita buat sebagai acuan awal untuk pekerjaan dilapangn, sehingga dapatberjalan dalam skema dan sistematis. Apabila ada penyesuaian lain dilapangan akan kita tentukan pada saatmengerjakan pekerjaan dilapangan.