1. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan
: Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Pekerjaan
:
Pembangunan Drainase Gp. Seuneubok Bacee - KutaBlang - Gampong Aceh - Gampong
Jawa - Gampong Tanjong - Blang Geulumpang Idi Rayeuk Aceh Timur
Lokasi
: Kabupaten Aceh Timur
Tahun Anggaran
: 2020
Setelah mempelajari bestek/gambar, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan,
karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi
persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja. Dalam
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami
lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja,
material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi
untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari
menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala
dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini. Ada pun
personil yang di butuhkan pada pekerjaan ini sebagai berikut :
No.
Jabatan Dalam
Perkerjaan
Pendidikan
Minimal
Pengalaman
Kerja Minimal
(Tahun)
Jumlah
Personel
Minimal
(Tahun)
Profesi/Sertifikat
Keahlian
1 Manajer Proyek D3 Teknik Sipil 4 Tahun 1
Pelaksana Saluran
Irigasi (TS 031)
2 Pelaksana Lapangan SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jaringan
Irigasi (TS 030)
3 Juru Ukur SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Juru Ukur/Teknisi
Survey Pemetaan (TS
004)
4 Juru Gambar SMK/Sederajat 3 Tahun 1
Juru
Gambar/Draftman-
Sipil (TS 003)
2. 5 Petugas K3 Konstruksi SMK/Sederajat 2 Tahun 1
Memiliki Surat
Keterangan
Pelatihan/BimTek
SMK3 Konstruksi
6
Tenaga Adm &
Keuangan
SMK/Sederajat 3 Tahun 1 -
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran/Pembersihan Lapangan
2 Administrasi dan Dokumentasi
3 Papan Nama Proyek
4 Mobilisasi dan Demobilisasi
5 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
6 Kisdam Pasir
1. Pengukuran/Pembersihan Lapangan
Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat
menggangu pelaksanaan pekerjaan seperti bangunan lama, hasil bongkaran bangunan lama, pagar,
saluran, pepohonan, semak belukar, dan tanah humus.
Sebelum memulai pekerjaan pokok terlebih dahulu harus dilakukan peninjauan lapangan
atau Orientasi lapangan yang bertujuan untuk dapat membuat langkah - langkah awal pekerjaan.
Terutama yang menyangkut dengan Jalan Masuk Lokasi Pekerjaan. Jalan Masuk diperlukan untuk
pengangkutan alat-alat dan material yang dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi.
Personil Manajerial yang dibutuhkan :
Manager Proyek = 1 Orang
Pelaksana Lapangan = 1 Orang
Juru Ukur = 1 Orang
Petugas K3 = 1 Orang
• Uraian jumlah pekerja yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kepala Tukang = 1 Orang
Pekerja = 3 Orang
• Uraian jumlah peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Theodolite = 1 Set
Meteran = 1 Set
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu para
pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.
3. 2. Administrasi dan Dokumentasi
Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana termasuk
pelaporan, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing yang harus diberikan kepada direksi pekerjaan, yang
berupa laporan mingguan dan laporan bulanan. Untuk membuat Shop Drawing terlebih dahulu
dilaksanakan pengukuran dengan menggunkan alat survey equipment. System Pengukuran yang
digunakan dengan system Koordinat sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan
titik-titik pancang dan penentuan sudut-sudut konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian
diterapkan dalam gambar dan dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan ini (Shop
Drawing).
a. Membuat Laporan Harian yang berisi :
- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan
b. Membuat pemotretan :
Dokumentasi pemotretan dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress
pekerjaan harian sejak dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus berwarna dan
berukuran post card. Foto ini merupakan bukti otentik pekerjaan yang dilakukan pelaksana dan
akan diserahkan kepada direksi pekerjaan dalam bentuk laporan seperti disebut diatas.
Personil Manajerial :
Manager Proyek
Pelaksana Lapangan
Tenaga Administrasi
Juru Gambar
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat
menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD)
sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker.
4. 3. Papan Nama Proyek
Pemasang papan nama proyek yang di buat oleh Owner yang di tulis berisikan Nomor
kontrak, nama Proyek, lokasi proyek, jumlah harga yang sudah ditawarkan, dan sumber dana
proyek.
Personil Manajerial :
Manager Proyek
Pelaksana Lapangan
Tenaga Administrasi
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti
terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat
menggambil foto Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD)
sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan,
masker.
4. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi
alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah dengan alat berat excavator. Untuk
demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal
ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang
sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai
pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang,
yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan,
dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian
– bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta
menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 (
Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur. Mobilisasi
dan demobilisasi, meliputi penyediaan alat/peralatan kerja termasuk tenaga kerja (man power),
sampai dengan mengembalikan dan memulangkan seluruh bahan-bahan, alat-alat maupun tenaga
kerja yang didatangkan setelah selesai pekerjaan.
No. Nama Alat Kapasitas Kuantitas
1 Dump Truck 3-4 M3 2
2 Excavator 80 - 140 HP 1
3 Molen (Concrete Mixer) 0,30 m3 - 0.60 m3 2
5. Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi
dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti
dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan
kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan
(0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan
tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang
meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang
digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka
masyarakat stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah yang
mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.
II. PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah Biasa (AB)
2 Urugan Kembali Hasil Galian
3 Timbunan Tanah Didatangkan (MP)
4 Plesteran
5 Beton Cor Lantai Saluran
6 Beton Cor Dinding Saluran
7 Beton Cor Balok Pengaku
8 Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0"
9 Pembesian
10 Bekisting Dinding
11 Bekisting Balok Pengaku
1. Galian Biasa (AB)
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan dengan memakai
excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran terbuka.
Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank
ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan
galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian
yang stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-
kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang
bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Volume Pekerjaan :
550,97 M3
6. Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
Manager Proyek
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok – patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai
dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil
galian sebagian ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan
hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang
galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat
langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus ditutupi
dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan
galian.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
7. 2. Urugan Kembali Hasil Galian
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangan dengan
tanah bekas galian dipadat dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah
yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan.
Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan sampai kepadatan
maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.
Volume Pekerjaan :
34,43 M3
Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
Manager Proyek
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah pemadatan.
Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk
menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.
Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi timbunan
harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.
8. Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga timbunan
belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti tanggul dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
3. Timbunan Tanah Didatangkan (MP)
Untuk daerah timbunan yang tanah timbunan nya tidak terpenuhi dari tanah hasil galian,
maka akan didatangkan dari tempat lain. Daerah yang ditimbun adalah tempat – tempat yang
elevasinya belum memenuhi sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Direksi. Tanah Timbun
yang digunakan dipilih yang memiliki kualitas yang baik untuk timbunan. Penimbunan dilaksanakan
lapis demi lapis, lapis pertama ditimbun tanah setebal 25 – 30 cm lalu dipadatkan, kemudian
ditimbun tanah setebal seperti lapis pertama dan dipadatkan lagi. Pekerjaan ini berulang sampai
mendapatkan elevasi yang ditentukan.
Volume Pekerjaan :
286,96M3
Peralatan yang digunakan :
• Excavator
• Dump Truck
Personil Manajerial :
Manager Proyek
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
9. • Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami
selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan
membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”, menutup
lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan pengamanan
untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan.
4. Plesteran
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pasangan batu selesai dan atau sedang
berlangsung dimana telah memasuki pertengahan atau akhir dari pekerjaan pasangan batu, adukan
yang digunakan adalah campuran 1 : 3 dimana terdiri dari komposisi 1 semen dan 3 pasir pasangan,
sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu baik
dari kotoran lumpur maupun kotoran non organik lainnya karena bila dikotori oleh kotoran maka
akan mengurangi daya rekat dari pasangan plesteran tersebut. Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh
tukangtukang yang telah berpengalaman dan akan dikerjakan sesuai dengan gambar rencana dan
petunjuk dari Direksi.
Volume Pekerjaan :
• 53,77 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
10. Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
5. Beton Cor Lantai Saluran
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Lantai Saluran = 137,74 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
11. • Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
6. Beton Cor Dinding Saluran
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
12. shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Dinding Saluran = 183,65 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
13. keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
7. Beton Cor Balok Pengaku
Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan
timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan beriringan dengan pekerjaan plesteran
hal ini dilakukan bila pekerjaan beton bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan
pekerjaan plesteran. Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang-tukang yang
telah berpengalaman setelah pengadukan selesai dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan
yang telah disiapkan setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan
shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan maka akan dilakukan
perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan dilakukan yaitu dengan cara disiram atau
ditutupkan dengan goni yang dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu
dalam keadaan basah.
Volume Pekerjaan :
• Beton Cor Balok Pengaku = 4,60 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
14. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
8. Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0"
Pekerjaan drain hole disini adalah diperuntukkan sebagai buangan air tanah yang tertahan
oleh struktur. Untuk memberi jalan pengaliran untuk air tersebut, maka dibuatkanlah pipa hole
drain. Perencanaan penempatan titiktitik pipa sudah direncanakan terlebih dahulu sebelumnya.
Bagian ujung pipa yang masuk ke dalam tanah diberi lapisan ijuk, untuk mencegah masuknya tanah
ke dalam pipa. Jika tanah masuk kedalam pipa, maka akan terjadi pemanpatan dan pipa hole drain
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pipa-pipa yang dibawa ke lapangan adalah yang sudah
berupa potongan-potongan pendek sesuai dengan ukuran kebutuhan, pekerjaan pemotongan ini
sebelumnya telah terlebih dilakukan di workshop kontraktor. Pekerjaan pipa drain hole akan
dilakukan secara simultan dengan pekerjaan Pasangan Batu. Sebelum pasangan batu dilaksanakan,
pipa telah ditempatkan pada posisinya.
Volume Pekerjaan :
• 573,93 M’
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
15. • Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
9. Pembesian
a. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeri dengan standar industri
Indonesia.
b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan dan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulis pada gambar atau ditentukan direksi,
bengkokan, penggelasan selimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas
dari gemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidak bengkok-bengkok.
Diameter besi sesuai yang telah ditentukan, batang dengan berbagai ukuran agar diberikan
tanda yang jelas dan dikelompokkan terpisah satu sama lainnya.
c. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baik horizontal maupun
vertikal dengan memasang tahu-tahu beton.
d. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putaran dengan kawat beton 1,6
mm, ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar
dari beton.
16. e. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan
untuk diperiksa oleh pihak direksi dan konsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan
akhir kebenaran penempatan penulangan.
f. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengan diameter 12 mm dan besi beton
berdiameter 8 mm untuk besi behel dengan diikat oleh kawat beton.
g. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram (Kg) berat bersih besi
yang terpasang.
Volume Pekerjaan :
• 46750,45 Kg
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
17. keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
10. Bekisting Dinding
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting
yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk
mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong s esuai ukuran
yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting
yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai
pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
Metode Kerja :
Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi
yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk
menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting.
Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran
cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Volume Pekerjaan :
• Bekisting Dinding = 918,28 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
• Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
18. Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
11. Bekisting Balok Pengaku
Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka dibuta bekisting
yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari papan dihakus dan dibersihkan untuk
mendapatkan permukaan beton yang halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai ukuran
yang telah ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayukayu bekisting
yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat dengan menggunakan paku sebagai
pengikat papan dengan bingkat penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.
Metode Kerja :
Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada tiang-tiang besi
yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut dipasangkan tiang besi. Untuk
menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting.
Setelah bekisting berdiri dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran
cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Volume Pekerjaan :
• Bekisting Balok Pengaku = 306,09 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
Personil Manajerial :
• Manager/ General Superintendent
• Pelaksana Lapangan
19. • Quantity dan Quality Engineer
• Juru Ukur
• Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang dan terperosok ke lubang yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang,Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga
kami selaku pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker
dan membarikade lobang galian dengan pemasangan ralling, Memasang rambu “awas lobang”,
menutup lobang galian (bila perlu),memasang lampu yang cukup (bila perlu) serta Memberikan
pengamanan untuk penahan tanah yang aman, dan selalu waspada jika hujan dan demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki
SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
Demikan metode pelaksanaan ini kita buat sebagai acuan awal untuk pekerjaan dilapangn, sehingga
dapatberjalan dalam skema dan sistematis. Apabila ada penyesuaian lain dilapangan akan kita
tentukan pada saatmengerjakan pekerjaan dilapangan.