SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Kegiatan HSE ( Health Sefety Environment) dan CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia 
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah” Teknik Managemen dan Kewirausahaan” 
Disusun Oleh: Supriyadi 
NPM : 270110130023 
Kelas : Geologi-C 
Jurusan Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Geologi 
Universitas Padjadjaran 
2014
i 
DAFTAR ISI 
DAFTAR ISI i 
KATA PENGANTAR ii 
BAB I. PENDAHULUAN 1 
1.1 Latar Belakang 1 
1.2 Tujuan 2 
1.3 Rumusan Masalah 2 
BAB II. PEMBAHASAN 3 
2.1 Definisi CSR 5 2.2 Tahap-Tahap Penerapan CS 5 2.3 2.3 Manfaat CSR 6 
2.4 Community Development (CD) danCorporate Social Responsibility 7 
2.5 Community Development Di Bidang Pertambangan 9 2.6 HSE 9 
2.6.1 Safety 9 
2.6.2 Environment 10 
BAB III. PENUTUP 11 
3.1 Kesimpulan 11 
3.2 Saran 11 
DAFTAR PUSTAKA 12
ii 
Kata Pengantar 
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat dan karunia-NYA maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kegiatan HSE ( Health Sefety Environment) dan CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Ilmu” 
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. 
Penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah serta dapat penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal‟Alamiin. 
Jatinangor,November 2014 
Supriyadi
1 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Dalam konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis semata, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Perusahaan bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga bertanggungjawab terhadap aspek sosial dan lingkungannya. Dasar pemikirannya adalah menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan aspek terkait lainnya, yaitu aspek sosial dan lingkungan (Rudito, Budimanta, Prasetijo: 2004). 
Berbagai masalah timbul dalam dunia industri pertambangan seperti kerusakan lingkungan, PETI (Penambangan tanpa izin), komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat atau antara perusahaan dengan masyarakat yang kurang baik, konflik kepemilikan lahan dan lain-lain. Masalah sosial global bidang pertambangan yang terjadi saat ini adalah kemiskinan sebagai akibat dari bagi hasil penerimaan yang tidak seimbang. Masalah lingkungan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu masalah lingkungan hidup seperti bencana alam dan global warming. Masalah-masalah tersebut apabila tidak tertangani dengan baik dapat menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu justru dapat merusak eksistensi perusahaan. Di sisi lain dalam era demokrasi saat ini, masyarakat semakin mengerti dan berani menyuarakan asirasinya. Masyarakat menuntut perusahaan agar menjalankan usahanya secara bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Tuntutan tersebut meningkatkan kesadaran dan kepekaan perusahaan sehingga melahirkan konsep tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga CSR merupakan investasi masa depan perusahaan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development).
2 
Kemudian selain menjaga hubungan sosial juga dalam pertambangan perlu adanya suatu kegiatan yang tetap mementingkan keamanan, kesehatan. Maka dibentuklah HSE (Health, Safety, Environment), atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi SistemManajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). 
1.2 Rumusan Masalah 
a. Bagaimana Kegiatan-Kegiatan HSE dan CSR? 
b. Bagaimana Peran HSE dan CSR dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan. 
1.3 Tujuan 
a. Mengetahui Kegiatan-Kegiatan HSE dan CSR 
b. Mengetahui Peran HSE dan CSR dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan.
3 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Definisi CSR The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR “Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”. Artinya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak dengan etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas”. Kondisi keuangan yang baik tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Peristiwa konflik antara perusahaan dan masyarakat dapat menjadi bukti bagaimana terjadinya instabilitas eksistensi perusahaan karena tidak dapat memberikan perhatian yang seimbang kepada social dan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) menggagas bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice (Wibisono, 2007). 2.2 Tahap-Tahap Penerapan CSR Menurut Wibisono (2007) perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR menggunakan tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Assessement dan CSR Manual Building. 2. Tahap Implementasi Tahap implementasi terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi CSR khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuan utama sosialisasi ini adalah program CSR mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar. 3. Tahap Evaluasi Setelah program CSR diimplementasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang diperlukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas penerapan CSR. Evaluasi dilakukan untuk pengambilan keputusan. Misalnya keputusan untuk
4 
menghentikan, melanjutkan atau memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang telah diimplementasikan. 4. Tahap Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material yang relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan. 2.3 Manfaat CSR Perusahaan juga dapat memperoleh manfaat dari aktivitas CSR. 1. Mengurangi resiko terhadap tudingan negative yang ditujukan kepada perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara baik dan konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mendongkrak citra perusahaan, yang dalam rentang waktu panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan. Apabila terdapat pihak- pihak tertentu yang menuduh perusahaan melakukan perilaku serta praktek- praktek yang tidak pantas, masyarakat akan menunjukkan pembelaannya. Karyawan pun akan berdiri didepan perusahaan, membela perusahaam tempat mereka bekerja. 2. CSR berfungsi sebagai tameng pelindung dalam rangka membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Apabila perusahaan melakukan kelalaian atau khilaf, masyarakat dapat memakluminya dan memaafkannya karena kesalahan perusahaan tidak sebanding dengan besarnya perhatian dan manfaat yang diberikan perusahaan kepada masyarakat. 3. Rasa percaya diri yang tinggi dari pegawai. Pegawai merasa bangga bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang peduli dengan masyarakat, yang konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Rasa bangga akan melahirkan percaya diri, dan percaya diri akan menimbulkan loyalitas, dan loyalitas akan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan. CSR dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. 4. CSR dapat mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholders- nya. Pelaksanaan CSR secara konsisten yang dilakukan perusahaan akan membuat masyarakat sekitar senang, meningkatnya kinerja pegawai dan produktifitas yang semakin tinggi, sehingga stakeholders tentunya akan merasa senang dan nyaman. Senang karena keuntungan perusahaan semakin meningkatn dan nyaman karena investasi yang ditanamkan berkembang. 5. Riset Roper Search Worldwide mengungkapkan CSR dapat meningkatkan penjualan. Konsumen yang semakin lama semakin sadar akan lingkungan
5 
tentunya lebih memilih produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya. 2.4 Community Development (CD) sebagai Alat untuk Menjalankan Corporate Social Responsibility Setidaknya terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan CSR, khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif (Wibisono: 2007). Pertama, perusahaan merupakan bagan dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atas penguasaan sumber daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, disamping sebagai kompensasi sosial karena timbul ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya izin untuk melakukan operasi yang sifatnya kultural. Wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindarkan konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dari dampak operasional perusahaan atau akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan. Salah satu bentuk pelaksanaan dari program CSR adalah community development (CD). Community development adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan, sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik (Budimanta 2005). Hakekat dari pengembangan masyarakat adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat (terutama masyarakat miskin) agar mau dan mampu mengakses berbagai sumberdaya, permodalan, teknologi, dan pasar dengan pendekatan pendampingan, untuk meningkatkan kesejahteraannya (Lubis, dkk, 2006), Menurut Ife (2002), community development bertujuan untuk membangun kembali masyarakat dengan menempatkannya sebagai manusia yang saling berhubungan dan membutuhkan satu sama lain, bukan saling ketergantungan
6 
kepada yang lebih besar sehingga lebih tidak manusiawi, memiliki keteraturan menyangkut kesejahteraan, perekonomian yang luas, birokrasi, dan kemampuan untuk memilih, dan sebagainya. Ada enam dimensi penting dari community development, yaitu: (1) Pengembangan sosial; (2) Pengembangan ekonomi; (3) Pengembangan politik; (4) Pengembangan budaya; (5) Pengembangan lingkungan; dan (6) Pengembangan pribadi/keagamaan. Tujuan community development pada industri pertambangan dan migas menurut Budimanta (2005) adalah sebagai berikut: 1. Mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh PEMDA terutama pada tingkat desa dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi sosial-ekonomi- budaya yang lebih baik di sekitar wilayah kegiatan perusahaan. 2. Memberikan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat. 3. Membantu pemerintah daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi wilayah. 4. Sebagai salah satu strategi untuk mempersiapkan kehidupan komuniti di sekitar lingkar tambang manakala industri telah berakhir beroperasi (life after mining/oil). Budimanta (2005) menyatakan bahwa peserta program community development seyogyanya difokuskan kepada masyarakat lingkar tambang dan diutamakan kepada masyarakat yang terkait dampak langsung dari kegiatan perusahaan. Masyarakat yang terkait dampak langsung dari kegiatan perusahaan pada dasarnya merupakan gabungan komuniti-komuniti lokal yang bisa terdiri dari penduduk asli dan juga pendatang yang menetap di lokasi yang bersangkutan. Menurut Primahendra (2004), berdasarkan aspek peran masyarakat, praktek community development dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Development for community, dimana masyarakat menjadi obyek pembangunan karena berbagai inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh aktor dari luar. 2. Development with community, dimana terbentuk pola kolaborasi antara actor luar dan masyarakat setempat sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan sumberdaya yang dipakai berasal dari kedua belah pihak. 
Development of community, dimana proses pembangunan yang baik inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaannya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat.
7 
2.5 Community Development Di Bidang Pertambangan 
Community Development (CD) atau Pemberdayaan Masyarakat adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program CSR pada bidang pertambangan. CD terdiri dari Community Relation yaitu pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada stakeholder, yang pada umumnya banyak dilakukan kepada masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah, kemudian Community Service yaitu program pemberian bantuan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum termasuk didalamnya bantuan untuk bencana alam, bantuan prasarana umum termasuk tempat ibadah dan peningkatan kesehatan bagi masyarakat setempat. 
Berikutnya adalah community empowering, yaitu sebuah usaha untuk memberdayakan masyarakat sehingga memiliki akses yang baik untuk menunjang kemandiriannya, sebagai contoh program pemberian beasiswa, peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi setempat serta bantuan untuk pengembangan atau penguatan kelompok swadaya masyarakat. 
Yang terakhir adalah program konservasi atau pelestarian alam yaitu melakukan penghijauan dengan memberdayakan masyarakat setempat sehingga dapat meningkatan pendapatan para petani atau penggarap. Keseluruhan program kegiatan Community Development harus diusahakan berkesinambungan dengan kriteria keberhasilan yang jelas. 
2.6 HSE HSE merupakan singkatan dari Health and Safety Environment (Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja). Bagi sarjana Teknik Lingkungan yang ingin berkecimpung di dunia industri, maka departemen ini merupakan tempat yang paling tepat bagi Anda. Mengapa? Karena umumnya di perusahaan-perusahaan, Departemen HSE memiliki dua core yakni Safety dan Environment, yang keduanya dipelajari di masa perkuliahan Teknik Lingkungan. . 2.6.1 Safety Tujuan utama dari keberadaan bagian Safety adalah untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan dilakukan dengan cara yang aman dan sehat. Oleh karena itu,Safety bertanggung jawab terhadap segala kejadian kecelakaan akibat kerja yang terjadi di perusahaan. Namun, bukan berarti setiap kecelakaan kerja merupakan akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh Departemen HSE. Sama sekali bukan. Karena prinsip
8 
dasar dari keselamatan kerja tersurat dari slogan ini: Safety is an attitude, a frame of mind. Oleh karena itu, pencegahan kecelakaan kerja merupakan tanggung jawab setiap personel. Safety is everybody’s responsibility Ruang lingkup kerja bagian Safety, di antaranya: 1. Penetapan HSE Policy/Plan milik Perusahaan 2. Penyusunan HSE Manual System milik Perusahaan 3. Penyusunan standar prosedur untuk penggunaan material atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan 4. Audit keselamatan kerja 5. Menjadi pihak yang paling bertanggung jawab untuk menelusuri motif, asal-usul, dan segala hal yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja 6. Menggalakkan awareness tentang keselamatan kerja terhadap seluruh karyawan perusahaan 2.6.2Environment Jika Safety memiliki fokus penuh terhadap keselamatan kerja, maka Environmentmemiliki fokus terhadap lingkungan, terutama yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan. Pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan agar tidak mencemari lingkungan merupakan tanggung jawab bagian ini. Di beberapa perusahaan maju, bagian Environment ini sudah ditambahkan ruang lingkupnya menjadi Env SD (Environment and Sustainable Development). Perbedaan dari Environment dan Env SD ialah metode pengelolaan limbah yang dilakukan perusahaan. Untuk Environment, pengelolaan limbah biasa menerapkan prinsip end-of- pipe yakni pengelolaan limbah ketika limbah telah terbentuk. Sedangkan Env SD menerapkan prinsip cleaner production (produksi bersih) yakni minimasi kuantitas dan kualitas limbah yang diterapkan pada seluruh proses produksi. Penambahan ruang lingkup ini menjadikan perusahaan mampu melaksanakan continual improvement terus menerus.
9 
BAB III. PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Perusahaan pertambangan adalah memperoleh keuntungan sebesar- besarnya melalui penambangan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin. Guna mengeliminir bebagai permasalan yang mungkin timbul seperti ketidaksetujunya masyarakat setempat terhadap pertambangan, maka dibentuklah corporate social responsibility-nya (CSR) melalui program community development(CD). Hal ini sangat penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran perusahaan pertambangan yang akan menguasai sumber alam di wilayah itu akan memberi kompensasi pada mereka dalam bentuk program- program yang akan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi penduduk. 
Sedangkan dalam kegiatan pertambangan juga selain akan menghadapi masalah sosial juga dihadapkan masalah keamanan dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tersebut,maka HSE (Health and Safety Environment) atau Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja. 
Oleh karena itu, Peran HSE dan CSR didalam dunia pertambangan baik itu mineral maupun migas sangat penting dalam dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan. 
3.2 Saran 
Perusahaan pertambangan baik itu perusahaan tambang sektor mineral maupun migas perlu memerhatikan eksplorasi dan ekploitasi sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tidak menimbulkan bahaya alam di sekitar penambangan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya peran pemerintah juga dalam membuat mengawasi dan memantau perusahaan tambang tersebut.
10 
DAFTAR PUTAKA James, Ife (2006). Community Development: Community Based Alternatifes in on age globalization. Australia, Pearson. Leimona, Beria& Fauzi, Aunul (2008). CSR dan Pelestarian Lingkungan Mengelola Dampak: Positif dan negatif. Jakarta, IBL Mulyadi (2003): Pengelolan Program Corporate Social Responsibility: Pendekatan, Keberpihakan dan Keberlanjutannya. Center for Populaton Studies, UGM Rudito, bambang&, Budimanta, Arif (2003). Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development. Jakarta: ICSD Rudito, Bambang& Budimanta, Arif & Prasetijo, Adi (2004). Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Modal Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta, ICSD Solihin, Ismail, (2009). Corporate Social Responsibility; From Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat. Bandung, Refika Aditama. Wibisono, Yusuf (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik. Fascho Publishing. 
http://www.bangazul.com/corporate-social-responsibility-csr-perusahaan-tambang (Diakses Tanggal 2 November 2014) 
WWW.Scribd.Com/CSR/HSE.com (Diakses Tanggal 2 November 2014) 
www.wikipedia.com/CSR/dan/HSE/Pertambangan.html (Diakses Tanggal 2 November 2014)

More Related Content

What's hot

160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)
160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)
160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)Prima Oryza
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxReniMutiaraSari
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)AriIsmawan
 
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit MiniPanduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit MiniZul Rapi
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalMartheana Kencanawati
 
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambanganPpt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambanganDhieta Vida
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDeries Rivaldy
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitDewi Wahyuningtyas
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaBambang Apriyanto
 
Form HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docxForm HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docxDangkosAja
 

What's hot (20)

160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)
160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)
160930 - L172 Persetujuan PJO PT Geoservices Site KPC (HSES System)
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptx
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
 
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit MiniPanduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini
Panduan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini
 
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.pptDasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambanganPpt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
20120302152555.jany agustin on zona concept mtrm-30jan12
20120302152555.jany agustin on zona concept mtrm-30jan1220120302152555.jany agustin on zona concept mtrm-30jan12
20120302152555.jany agustin on zona concept mtrm-30jan12
 
Form HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docxForm HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docx
 
Safety Culture
Safety CultureSafety Culture
Safety Culture
 

Viewers also liked

Narrative photo writing task term 4
Narrative photo writing task term 4Narrative photo writing task term 4
Narrative photo writing task term 4Gavin Clark
 
First javaee application
First javaee applicationFirst javaee application
First javaee applicationYu-Ting Chen
 
Javascript session june 2013 (iii) jquery json
Javascript session june 2013 (iii) jquery   jsonJavascript session june 2013 (iii) jquery   json
Javascript session june 2013 (iii) jquery jsonabksharma
 
Auriga gamification the processes acquired
Auriga gamification the processes acquiredAuriga gamification the processes acquired
Auriga gamification the processes acquiredabksharma
 
The Age of Enlightenment
The Age of EnlightenmentThe Age of Enlightenment
The Age of Enlightenmentdyanv
 
Leadership Presentation for NAPP 2014
Leadership Presentation for NAPP 2014Leadership Presentation for NAPP 2014
Leadership Presentation for NAPP 2014Gavin Clark
 
Roadmap to a career in professional local government
Roadmap to a career in professional local governmentRoadmap to a career in professional local government
Roadmap to a career in professional local governmentdgoroff
 
Actividad con espirógrafo
Actividad con espirógrafoActividad con espirógrafo
Actividad con espirógrafo415051185
 
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000n24999
 
Giao trinh-autocad-2007-pham van hau
Giao trinh-autocad-2007-pham van hauGiao trinh-autocad-2007-pham van hau
Giao trinh-autocad-2007-pham van hauDUNGZIDAN
 
The Major Shift in 21st Century Classroom
The Major Shift in 21st Century ClassroomThe Major Shift in 21st Century Classroom
The Major Shift in 21st Century ClassroomDooney Seed
 
Awaaz: The Vanguard of Citizen Engagement
Awaaz: The Vanguard of Citizen EngagementAwaaz: The Vanguard of Citizen Engagement
Awaaz: The Vanguard of Citizen Engagementkcx1
 

Viewers also liked (14)

Narrative photo writing task term 4
Narrative photo writing task term 4Narrative photo writing task term 4
Narrative photo writing task term 4
 
First javaee application
First javaee applicationFirst javaee application
First javaee application
 
Javascript session june 2013 (iii) jquery json
Javascript session june 2013 (iii) jquery   jsonJavascript session june 2013 (iii) jquery   json
Javascript session june 2013 (iii) jquery json
 
Auriga gamification the processes acquired
Auriga gamification the processes acquiredAuriga gamification the processes acquired
Auriga gamification the processes acquired
 
The Age of Enlightenment
The Age of EnlightenmentThe Age of Enlightenment
The Age of Enlightenment
 
Leadership Presentation for NAPP 2014
Leadership Presentation for NAPP 2014Leadership Presentation for NAPP 2014
Leadership Presentation for NAPP 2014
 
Roadmap to a career in professional local government
Roadmap to a career in professional local governmentRoadmap to a career in professional local government
Roadmap to a career in professional local government
 
O ring chart
O ring chartO ring chart
O ring chart
 
HIV &AIDS
HIV &AIDSHIV &AIDS
HIV &AIDS
 
Actividad con espirógrafo
Actividad con espirógrafoActividad con espirógrafo
Actividad con espirógrafo
 
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000
สินทรัพย์กระแสเงินสด 50,000
 
Giao trinh-autocad-2007-pham van hau
Giao trinh-autocad-2007-pham van hauGiao trinh-autocad-2007-pham van hau
Giao trinh-autocad-2007-pham van hau
 
The Major Shift in 21st Century Classroom
The Major Shift in 21st Century ClassroomThe Major Shift in 21st Century Classroom
The Major Shift in 21st Century Classroom
 
Awaaz: The Vanguard of Citizen Engagement
Awaaz: The Vanguard of Citizen EngagementAwaaz: The Vanguard of Citizen Engagement
Awaaz: The Vanguard of Citizen Engagement
 

Similar to HSE CSR Pertambangan

Etbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxEtbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxNadoAng
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganArdi Yanson
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhWahyu Yuns
 
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...PT Kalbe Farma
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...Tubagus Angga Dheviests
 
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...ApriliaSafitri2
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...Universitas Mercu Buana
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...FatinahGhiyats1
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...Melania Bastian
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...Cut Amanda Pravitadewi
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...Muhammad Frayogi
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...Ipung Sutoyo
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Imroatul Yusuf
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...Rame Priyanto
 
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...salamthoyfoer
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganAndi Wahyudin
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganAndi Wahyudin
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...triwahyunugroho3
 

Similar to HSE CSR Pertambangan (20)

Etbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxEtbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptx
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkungan
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klh
 
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
 
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
 
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...
 
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkungan
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

HSE CSR Pertambangan

  • 1. Kegiatan HSE ( Health Sefety Environment) dan CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah” Teknik Managemen dan Kewirausahaan” Disusun Oleh: Supriyadi NPM : 270110130023 Kelas : Geologi-C Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran 2014
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.3 Rumusan Masalah 2 BAB II. PEMBAHASAN 3 2.1 Definisi CSR 5 2.2 Tahap-Tahap Penerapan CS 5 2.3 2.3 Manfaat CSR 6 2.4 Community Development (CD) danCorporate Social Responsibility 7 2.5 Community Development Di Bidang Pertambangan 9 2.6 HSE 9 2.6.1 Safety 9 2.6.2 Environment 10 BAB III. PENUTUP 11 3.1 Kesimpulan 11 3.2 Saran 11 DAFTAR PUSTAKA 12
  • 3. ii Kata Pengantar Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat dan karunia-NYA maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kegiatan HSE ( Health Sefety Environment) dan CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Ilmu” Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah serta dapat penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal‟Alamiin. Jatinangor,November 2014 Supriyadi
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis semata, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Perusahaan bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga bertanggungjawab terhadap aspek sosial dan lingkungannya. Dasar pemikirannya adalah menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan aspek terkait lainnya, yaitu aspek sosial dan lingkungan (Rudito, Budimanta, Prasetijo: 2004). Berbagai masalah timbul dalam dunia industri pertambangan seperti kerusakan lingkungan, PETI (Penambangan tanpa izin), komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat atau antara perusahaan dengan masyarakat yang kurang baik, konflik kepemilikan lahan dan lain-lain. Masalah sosial global bidang pertambangan yang terjadi saat ini adalah kemiskinan sebagai akibat dari bagi hasil penerimaan yang tidak seimbang. Masalah lingkungan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu masalah lingkungan hidup seperti bencana alam dan global warming. Masalah-masalah tersebut apabila tidak tertangani dengan baik dapat menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu justru dapat merusak eksistensi perusahaan. Di sisi lain dalam era demokrasi saat ini, masyarakat semakin mengerti dan berani menyuarakan asirasinya. Masyarakat menuntut perusahaan agar menjalankan usahanya secara bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Tuntutan tersebut meningkatkan kesadaran dan kepekaan perusahaan sehingga melahirkan konsep tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga CSR merupakan investasi masa depan perusahaan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development).
  • 5. 2 Kemudian selain menjaga hubungan sosial juga dalam pertambangan perlu adanya suatu kegiatan yang tetap mementingkan keamanan, kesehatan. Maka dibentuklah HSE (Health, Safety, Environment), atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi SistemManajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana Kegiatan-Kegiatan HSE dan CSR? b. Bagaimana Peran HSE dan CSR dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan. 1.3 Tujuan a. Mengetahui Kegiatan-Kegiatan HSE dan CSR b. Mengetahui Peran HSE dan CSR dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi CSR The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR “Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”. Artinya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak dengan etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas”. Kondisi keuangan yang baik tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Peristiwa konflik antara perusahaan dan masyarakat dapat menjadi bukti bagaimana terjadinya instabilitas eksistensi perusahaan karena tidak dapat memberikan perhatian yang seimbang kepada social dan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) menggagas bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice (Wibisono, 2007). 2.2 Tahap-Tahap Penerapan CSR Menurut Wibisono (2007) perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR menggunakan tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Assessement dan CSR Manual Building. 2. Tahap Implementasi Tahap implementasi terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi CSR khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuan utama sosialisasi ini adalah program CSR mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar. 3. Tahap Evaluasi Setelah program CSR diimplementasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang diperlukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas penerapan CSR. Evaluasi dilakukan untuk pengambilan keputusan. Misalnya keputusan untuk
  • 7. 4 menghentikan, melanjutkan atau memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang telah diimplementasikan. 4. Tahap Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material yang relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan. 2.3 Manfaat CSR Perusahaan juga dapat memperoleh manfaat dari aktivitas CSR. 1. Mengurangi resiko terhadap tudingan negative yang ditujukan kepada perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara baik dan konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mendongkrak citra perusahaan, yang dalam rentang waktu panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan. Apabila terdapat pihak- pihak tertentu yang menuduh perusahaan melakukan perilaku serta praktek- praktek yang tidak pantas, masyarakat akan menunjukkan pembelaannya. Karyawan pun akan berdiri didepan perusahaan, membela perusahaam tempat mereka bekerja. 2. CSR berfungsi sebagai tameng pelindung dalam rangka membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Apabila perusahaan melakukan kelalaian atau khilaf, masyarakat dapat memakluminya dan memaafkannya karena kesalahan perusahaan tidak sebanding dengan besarnya perhatian dan manfaat yang diberikan perusahaan kepada masyarakat. 3. Rasa percaya diri yang tinggi dari pegawai. Pegawai merasa bangga bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang peduli dengan masyarakat, yang konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Rasa bangga akan melahirkan percaya diri, dan percaya diri akan menimbulkan loyalitas, dan loyalitas akan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan. CSR dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. 4. CSR dapat mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholders- nya. Pelaksanaan CSR secara konsisten yang dilakukan perusahaan akan membuat masyarakat sekitar senang, meningkatnya kinerja pegawai dan produktifitas yang semakin tinggi, sehingga stakeholders tentunya akan merasa senang dan nyaman. Senang karena keuntungan perusahaan semakin meningkatn dan nyaman karena investasi yang ditanamkan berkembang. 5. Riset Roper Search Worldwide mengungkapkan CSR dapat meningkatkan penjualan. Konsumen yang semakin lama semakin sadar akan lingkungan
  • 8. 5 tentunya lebih memilih produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya. 2.4 Community Development (CD) sebagai Alat untuk Menjalankan Corporate Social Responsibility Setidaknya terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan CSR, khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif (Wibisono: 2007). Pertama, perusahaan merupakan bagan dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atas penguasaan sumber daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, disamping sebagai kompensasi sosial karena timbul ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya izin untuk melakukan operasi yang sifatnya kultural. Wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindarkan konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dari dampak operasional perusahaan atau akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan. Salah satu bentuk pelaksanaan dari program CSR adalah community development (CD). Community development adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan, sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik (Budimanta 2005). Hakekat dari pengembangan masyarakat adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat (terutama masyarakat miskin) agar mau dan mampu mengakses berbagai sumberdaya, permodalan, teknologi, dan pasar dengan pendekatan pendampingan, untuk meningkatkan kesejahteraannya (Lubis, dkk, 2006), Menurut Ife (2002), community development bertujuan untuk membangun kembali masyarakat dengan menempatkannya sebagai manusia yang saling berhubungan dan membutuhkan satu sama lain, bukan saling ketergantungan
  • 9. 6 kepada yang lebih besar sehingga lebih tidak manusiawi, memiliki keteraturan menyangkut kesejahteraan, perekonomian yang luas, birokrasi, dan kemampuan untuk memilih, dan sebagainya. Ada enam dimensi penting dari community development, yaitu: (1) Pengembangan sosial; (2) Pengembangan ekonomi; (3) Pengembangan politik; (4) Pengembangan budaya; (5) Pengembangan lingkungan; dan (6) Pengembangan pribadi/keagamaan. Tujuan community development pada industri pertambangan dan migas menurut Budimanta (2005) adalah sebagai berikut: 1. Mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh PEMDA terutama pada tingkat desa dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi sosial-ekonomi- budaya yang lebih baik di sekitar wilayah kegiatan perusahaan. 2. Memberikan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat. 3. Membantu pemerintah daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi wilayah. 4. Sebagai salah satu strategi untuk mempersiapkan kehidupan komuniti di sekitar lingkar tambang manakala industri telah berakhir beroperasi (life after mining/oil). Budimanta (2005) menyatakan bahwa peserta program community development seyogyanya difokuskan kepada masyarakat lingkar tambang dan diutamakan kepada masyarakat yang terkait dampak langsung dari kegiatan perusahaan. Masyarakat yang terkait dampak langsung dari kegiatan perusahaan pada dasarnya merupakan gabungan komuniti-komuniti lokal yang bisa terdiri dari penduduk asli dan juga pendatang yang menetap di lokasi yang bersangkutan. Menurut Primahendra (2004), berdasarkan aspek peran masyarakat, praktek community development dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Development for community, dimana masyarakat menjadi obyek pembangunan karena berbagai inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh aktor dari luar. 2. Development with community, dimana terbentuk pola kolaborasi antara actor luar dan masyarakat setempat sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan sumberdaya yang dipakai berasal dari kedua belah pihak. Development of community, dimana proses pembangunan yang baik inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaannya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat.
  • 10. 7 2.5 Community Development Di Bidang Pertambangan Community Development (CD) atau Pemberdayaan Masyarakat adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program CSR pada bidang pertambangan. CD terdiri dari Community Relation yaitu pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada stakeholder, yang pada umumnya banyak dilakukan kepada masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah, kemudian Community Service yaitu program pemberian bantuan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum termasuk didalamnya bantuan untuk bencana alam, bantuan prasarana umum termasuk tempat ibadah dan peningkatan kesehatan bagi masyarakat setempat. Berikutnya adalah community empowering, yaitu sebuah usaha untuk memberdayakan masyarakat sehingga memiliki akses yang baik untuk menunjang kemandiriannya, sebagai contoh program pemberian beasiswa, peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi setempat serta bantuan untuk pengembangan atau penguatan kelompok swadaya masyarakat. Yang terakhir adalah program konservasi atau pelestarian alam yaitu melakukan penghijauan dengan memberdayakan masyarakat setempat sehingga dapat meningkatan pendapatan para petani atau penggarap. Keseluruhan program kegiatan Community Development harus diusahakan berkesinambungan dengan kriteria keberhasilan yang jelas. 2.6 HSE HSE merupakan singkatan dari Health and Safety Environment (Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja). Bagi sarjana Teknik Lingkungan yang ingin berkecimpung di dunia industri, maka departemen ini merupakan tempat yang paling tepat bagi Anda. Mengapa? Karena umumnya di perusahaan-perusahaan, Departemen HSE memiliki dua core yakni Safety dan Environment, yang keduanya dipelajari di masa perkuliahan Teknik Lingkungan. . 2.6.1 Safety Tujuan utama dari keberadaan bagian Safety adalah untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan dilakukan dengan cara yang aman dan sehat. Oleh karena itu,Safety bertanggung jawab terhadap segala kejadian kecelakaan akibat kerja yang terjadi di perusahaan. Namun, bukan berarti setiap kecelakaan kerja merupakan akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh Departemen HSE. Sama sekali bukan. Karena prinsip
  • 11. 8 dasar dari keselamatan kerja tersurat dari slogan ini: Safety is an attitude, a frame of mind. Oleh karena itu, pencegahan kecelakaan kerja merupakan tanggung jawab setiap personel. Safety is everybody’s responsibility Ruang lingkup kerja bagian Safety, di antaranya: 1. Penetapan HSE Policy/Plan milik Perusahaan 2. Penyusunan HSE Manual System milik Perusahaan 3. Penyusunan standar prosedur untuk penggunaan material atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan 4. Audit keselamatan kerja 5. Menjadi pihak yang paling bertanggung jawab untuk menelusuri motif, asal-usul, dan segala hal yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja 6. Menggalakkan awareness tentang keselamatan kerja terhadap seluruh karyawan perusahaan 2.6.2Environment Jika Safety memiliki fokus penuh terhadap keselamatan kerja, maka Environmentmemiliki fokus terhadap lingkungan, terutama yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan. Pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan agar tidak mencemari lingkungan merupakan tanggung jawab bagian ini. Di beberapa perusahaan maju, bagian Environment ini sudah ditambahkan ruang lingkupnya menjadi Env SD (Environment and Sustainable Development). Perbedaan dari Environment dan Env SD ialah metode pengelolaan limbah yang dilakukan perusahaan. Untuk Environment, pengelolaan limbah biasa menerapkan prinsip end-of- pipe yakni pengelolaan limbah ketika limbah telah terbentuk. Sedangkan Env SD menerapkan prinsip cleaner production (produksi bersih) yakni minimasi kuantitas dan kualitas limbah yang diterapkan pada seluruh proses produksi. Penambahan ruang lingkup ini menjadikan perusahaan mampu melaksanakan continual improvement terus menerus.
  • 12. 9 BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perusahaan pertambangan adalah memperoleh keuntungan sebesar- besarnya melalui penambangan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin. Guna mengeliminir bebagai permasalan yang mungkin timbul seperti ketidaksetujunya masyarakat setempat terhadap pertambangan, maka dibentuklah corporate social responsibility-nya (CSR) melalui program community development(CD). Hal ini sangat penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran perusahaan pertambangan yang akan menguasai sumber alam di wilayah itu akan memberi kompensasi pada mereka dalam bentuk program- program yang akan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi penduduk. Sedangkan dalam kegiatan pertambangan juga selain akan menghadapi masalah sosial juga dihadapkan masalah keamanan dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tersebut,maka HSE (Health and Safety Environment) atau Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja. Oleh karena itu, Peran HSE dan CSR didalam dunia pertambangan baik itu mineral maupun migas sangat penting dalam dalam kegiatan maksimalisasi Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan berwawasan lingkungan dan memprioritaskan keaman an dan Keselamatan. 3.2 Saran Perusahaan pertambangan baik itu perusahaan tambang sektor mineral maupun migas perlu memerhatikan eksplorasi dan ekploitasi sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan agar tidak menimbulkan bahaya alam di sekitar penambangan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya peran pemerintah juga dalam membuat mengawasi dan memantau perusahaan tambang tersebut.
  • 13. 10 DAFTAR PUTAKA James, Ife (2006). Community Development: Community Based Alternatifes in on age globalization. Australia, Pearson. Leimona, Beria& Fauzi, Aunul (2008). CSR dan Pelestarian Lingkungan Mengelola Dampak: Positif dan negatif. Jakarta, IBL Mulyadi (2003): Pengelolan Program Corporate Social Responsibility: Pendekatan, Keberpihakan dan Keberlanjutannya. Center for Populaton Studies, UGM Rudito, bambang&, Budimanta, Arif (2003). Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development. Jakarta: ICSD Rudito, Bambang& Budimanta, Arif & Prasetijo, Adi (2004). Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Modal Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta, ICSD Solihin, Ismail, (2009). Corporate Social Responsibility; From Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat. Bandung, Refika Aditama. Wibisono, Yusuf (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik. Fascho Publishing. http://www.bangazul.com/corporate-social-responsibility-csr-perusahaan-tambang (Diakses Tanggal 2 November 2014) WWW.Scribd.Com/CSR/HSE.com (Diakses Tanggal 2 November 2014) www.wikipedia.com/CSR/dan/HSE/Pertambangan.html (Diakses Tanggal 2 November 2014)