Aljabar Boolean merupakan sistem logika yang menggunakan dua nilai kebenaran, yaitu 0 dan 1. Ia terdiri dari himpunan {0,1} dan tiga operator dasar, yaitu operator biner AND dan OR serta operator uner NOT. Aljabar Boolean dua nilai terbukti memenuhi postulat-postulat Huntington sehingga merupakan aljabar Boolean.
2. Aljabar Boolean
Misalkan terdapat Dua operator
biner: + dan โ
Sebuah operator uner: โ.
B : himpunan yang didefinisikan
pada operator +, โ , dan โ
0 dan 1 adalah dua elemen yang
berbeda dari B.
3. Aljabar Boolean
Tupel
(B, +, โ , โ)
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap
a, b, c โ B berlaku aksioma-aksioma
atau postulat Huntington berikut:
4. Aljabar Boolean
(i) a + b โ B
1. Closure:
(ii) a โ b โ B
2. Identitas: (i) a + 0 = a
(ii) a โ 1 = a
3. Komutatif: (i) a + b = b + a
(ii) a โ b = b . a
(i) a โ (b + c) = (a โ b) + (a โ c)
4. Distributif:
(ii) a + (b โ c) = (a + b) โ (a + c)
5. Komplemen: (i) a + aโ = 1
(ii) a โ aโ = 0
5. Aljabar Boolean
Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean,
harus diperlihatkan:
Elemen-elemen himpunan B,
Kaidah operasi untuk operator biner dan
operator uner,
Memenuhi postulat Huntington.
6. Aljabar Boolean dua nilai
Aljabar Boolean dua-nilai:
B = {0, 1}
operator biner, + dan โ
operator uner, โ
Kaidah untuk operator biner dan operator
uner:
7. Aljabar Boolean dua nilai
Cek apakah memenuhi postulat Huntington:
1. Closure : jelas berlaku
2. Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat
kita lihat bahwa:
(i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1
(ii) 1 โ 0 = 0 โ 1 = 0
3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri
tabel operator biner.
8. Aljabar Boolean dua nilai
4. Distributif:
(i) a โ (b + c) = (a โ b) + (a โ c) dapat ditunjukkan
benar dari tabel operator biner di atas
dengan membentuk tabel kebenaran:
9. Aljabar Boolean dua nilai
Hukum distributif a + (b โ c) = (a + b) โ (a + c)
(ii)
dapat ditunjukkan benar dengan membuat
tabel kebenaran dengan cara yang sama
seperti (i).
Komplemen: jelas berlaku karena Tabel diatas
memperlihatkan bahwa:
(i) a + aโ = 1, karena 0 + 0โ= 0 + 1 = 1 dan
1 + 1โ= 1 + 0 = 1
(ii) a โ a = 0, karena 0 โ 0โ= 0 โ 1 = 0 dan
1 โ 1โ = 1 โ 0 = 0
10. Aljabar Boolean dua nilai
Karena kelima postulat Huntington dipenuhi,
maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-
sama dengan operator biner + dan โ
operator komplemen โ merupakan aljabar
Boolean
11. Ekspresi Boolean
Misalkan (B, +, โ , โ) adalah sebuah aljabar
Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam
(B, +, โ , โ) adalah:
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah,
(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean,
maka e1 + e2, e1 โ e2, e1โ adalah
ekspresi Boolean
12. Ekspresi Boolean
Contoh:
0
1
a
b
c
a+b
aโ b
aโโ (b + c)
a โ bโ + a โ b โ cโ + bโ, dan
sebagainya
13. Mengevaluasi Ekspresi Boolean
Contoh: aโโ (b + c)
jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi
ekspresi:
0โโ (1 + 0) = 1 โ 1 = 1
Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen
(dilambangkan dengan โ=โ) jika keduanya
mempunyai nilai yang sama untuk setiap
pemberian nilai-nilai kepada n peubah.
Contoh:
a โ (b + c) = (a . b) + (a โ c)
14. Mengevaluasi Ekspresi Boolean
Contoh. Perlihatkan bahwa a + aโb = a + b .
Penyelesaian:
Perjanjian: tanda titik (โ ) dapat dihilangkan dari
penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada
penekanan:
(i) a(b + c) = ab + ac
(ii)a + bc = (a + b) (a + c)
(iii)a โ 0 , bukan a0
15. Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam
aljabar Boolean yang melibatkan operator +, โ ,
dan komplemen, maka jika pernyataan S*
diperoleh dengan cara mengganti
โ dengan +
+ dengan โ
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa
adanya, maka kesamaan S* juga benar. S*
disebut sebagai dual dari S.
16. Prinsip Dualitas
Contoh.
(i) (a โ 1)(0 + aโ) = 0 dualnya (a + 0) + (1 โ aโ) = 1
(ii) a(aโ + b) = ab dualnya a + aโb = a + b
17. Hukum-hukum Aljabar Boolean
1. Hukum identitas:
(i) a + 0 = a
(ii) a โ 1 = a
2. Hukum idempoten:
(i) a + a = a
(ii) a โ a = a
3. Hukum komplemen:
(i) a + aโ = 1
(ii) aaโ = 0
4. Hukum dominansi:
(i) a โ 0 = 0
(ii) a + 1 = 1
5. Hukum involusi:
(i) (aโ)โ = a
18. Hukum-hukum Aljabar Boolean
6. Hukum penyerapan:
(i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a
7. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) ab = ba
8. Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a (b c) = (a b) c
9. Hukum distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c
10.Hukum De Morgan:
(i) (a + b)โ = aโbโ
(ii) (ab)โ = aโ + bโ
11.Hukum 0/1
(i) 0โ = 1
(ii) 1โ = 0
19. Hukum-hukum Aljabar Boolean
Contoh
Buktikan (i) a + aโb = a + b dan (ii) a(aโ + b) = ab
Penyelesaian:
(i) a + aโb
= (a + ab) + aโb (Penyerapan)
= a + (ab + aโb) (Asosiatif)
= a + (a + aโ)b (Distributif)
=a+1โขb (Komplemen)
=a+b (Identitas)
(ii) adalah dual dari (i)
20. Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah
pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean,
kita menuliskannya sebagai
f : Bn โ B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang
beranggotakan pasangan terurut ganda-n
(ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.
Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan
fungsi Boolean.
21. Fungsi Boolean
Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + xโy + yโz
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut
ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti
x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga
f(1, 0, 1) = 1 โ 0 โ 1 + 1โ โ 0 + 0โโ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
22. Fungsi Boolean
Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
f(x) = x
f(x, y) = xโy + xyโ+ yโ
f(x, y) = xโ yโ
f(x, y) = (x + y)โ
f(x, y, z) = xyzโ
23. Fungsi Boolean
Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk
dalam bentuk komplemennya, disebut literal.
Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyzโ pada contoh di atas
terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan zโ.
25. Komplemen Fungsi
Cara pertama:
menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan
x2, adalah
Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yโzโ + yz), maka
f โ(x, y, z) = (x(yโzโ + yz))โ
= xโ + (yโzโ + yz)โ
= xโ + (yโzโ)โ (yz)โ
= xโ + (y + z) (yโ + zโ)
26. Komplemen Fungsi
Cara kedua:
menggunakan prinsip dualitas.
Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang
merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap
literal di dalam dual tersebut.
Contoh.
Misalkan f(x, y, z) = x(yโzโ + yz), maka
dual dari f: x + (yโ + zโ) (y + z)
komplemenkan tiap literalnya:
xโ + (y + z) (yโ + zโ) = f โ
Jadi, f โ(x, y, z) = xโ + (y + z)(yโ + zโ)
27. Bentuk Kanonik
Jadi, ada dua macam bentuk kanonik:
Penjumlahan dari hasil kali
(sum-of-product atau SOP)
Perkalian dari hasil jumlah
(product-of-sum atau POS)
Contoh:
1. f(x, y, z) = xโyโz + xyโzโ + xyz SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + yโ + z)
(x + yโ + zโ)(xโ + y + zโ)(xโ + yโ + z) POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
30. Bentuk Kanonik
Penyelesaian:
SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan
nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001, 100, dan
111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk
kanonik SOP adalah
f(x, y, z) = xโyโz + xyโzโ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = โ (1, 4, 7)
31. Bentuk Kanonik
POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan
nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000, 010,
011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya
dalam bentuk kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + yโ+ z)(x + yโ+ zโ)
(xโ+ y + zโ)(xโ+ yโ+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = โ(0, 2, 3, 5, 6)
34. Bentuk Kanonik
(b) POS
f(x, y, z) = x + yโz
= (x + yโ)(x + z)
x + yโ = x + yโ + zzโ
= (x + yโ + z)(x + yโ + zโ)
x + z = x + z + yyโ
= (x + y + z)(x + yโ + z)
Jadi, f(x, y, z) = (x + yโ + z)(x + yโ + zโ)
(x + y + z)(x + yโ + z)
= (x + y + z)(x + yโ + z)(x + yโ + zโ)
atau f(x, y, z) = M0M2M3 = โ(0, 2, 3)
35. Konversi Antar Bentuk Kanonik
Misalkan
= ฮฃ (1, 4, 5, 6, 7)
f(x, y, z)
dan f โadalah fungsi komplemen dari f,
f โ(x, y, z) = ฮฃ (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3
Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita
dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk POS:
37. Konversi Antar Bentuk Kanonik
Contoh.
Nyatakan
= โ (0, 2, 4, 5) dan
f(x, y, z)
= ฮฃ(1, 2, 5, 6, 10, 15)
g(w, x, y, z)
dalam bentuk SOP.
Penyelesaian:
= ฮฃ (1, 3, 6, 7)
f(x, y, z)
g(w, x, y, z)= โ (0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)
38. Konversi Antar Bentuk Kanonik
Contoh.
Carilah bentuk kanonik SOP dan POS dari f(x, y, z) = yโ + xy
+ xโyzโ
Penyelesaian:
(a) SOP
f(x, y, z) = yโ + xy + xโyzโ
= yโ (x + xโ) (z + zโ) + xy (z + zโ) + xโyzโ
= (xyโ + xโyโ) (z + zโ) + xyz + xyzโ + xโyzโ
= xyโz + xyโzโ + xโyโz + xโyโzโ + xyz + xyzโ + xโyzโ
atau f(x, y, z) = m0+ m1 + m2+ m4+ m5+ m6+ m7
(b) POS
f(x, y, z) = M3 = x + yโ + zโ
39. Bentuk Baku
Contohnya,
f(x, y, z) = yโ + xy + xโyz
(bentuk baku SOP)
f(x, y, z) = x(yโ + z)(xโ + y + zโ)
(bentuk baku POS)
40. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Saklar adalah objek yang mempunyai dua buah
keadaan: buka dan tutup.
Tiga bentuk gerbang paling sederhana:
1.
Output b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka โ x
2.
Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y
dibuka โ xy
42. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian
listrik:
1. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND
2. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR
43. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Contoh. Nyatakan rangkaian pensaklaran pada
gambar di bawah ini dalam ekspresi Boolean.
Jawab: xโy + (xโ + xy)z + x(y + yโz + z)