Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan identitas nasional. Nasionalisme adalah cinta terhadap tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama. Faktor-faktor yang mendorong munculnya nasionalisme antara lain adanya campur tangan bangsa lain seperti penjajahan, serta adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan. Peranan nasionalisme adalah untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama dalam masyarakat dan
2. NASIONALISME
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme
sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut
sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada
bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa
Indonesia yang akan terus melekat selama
bangsa Indonesia masih ada
3. NASIONALISMEPADA MULANYA TERKAIT DENGAN
RASA CINTA SEKELOMPOK ORANG PADA BANGSA,
BAHASA DAN DAERAH ASAL USUL SEMULA. RASA CINTA
SEPERTI ITU DEWASA INI DISEBUT SEMANGAT
PATRIOTISME. JADI PADA MULANYA NASIONALISME
DAN PATRIOTISME ITU SAMA MAKNANYA.
Nation berasal dari bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata
nascor (saya dilahirkan), maka pada awalnya nation (bangsa) dimaknai
sebagai “sekelompok orang yang dilahirkan di suatu daerah yang sama”
(group of people born ini the same place). Kata ‘nasionalisme’ menurut
Abbe Barruel untuk pertama kali dipakai di Jerman pada abad ke-15,
yang diperuntukan bagi para mahasiswa yang datang dari daerah yang
sama atau berbahasa sama, sehingga mereka itu (di kampus yang baru
dan daerah baru) tetap menunjukkan cinta mereka terhadap bangsa/suku
asal mereka.
4. HAL – HAL YANG MENDORONG MUNCULNYA FAHAM
NASIONALISME , ANTARA LAIN :
1. Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan
dalam wilayahnya.
2. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri
dari belenggu kekuasaan absolut , agar manusia mendapatkan
hak – haknya secara wajar sebagai warga negara.
3. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
4. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
5. PERANAN NASIONALISME :
Cendikiawan Soedjatmoko menyebut nasionalisme
tidak bisa tidak adalah nasionalisme yang cerdas karena
nasionalisme itu harus disinari oleh kebijaksanaan,
pengertian, pengetahuan dan kesadaran sejarah
(Soedjatmoko, 1991: 29-30) .
Aspek goal menunjuk akan adanya cita-cita, tujuan
ataupun harapan ideal bersama di masa datang yang
ingin diwujudkan atau diperjuangkan di dalam
masyarakat dan negara. Cita-cita itu mencakup seluruh
aspek kehidupan manusia baik sosial, ekonomi, politik,
ideologi, budaya, dll. yang disepakati bersama.
6. IDENTITAS NASIONAL
Istilah identitas nasional terdiri atas dua kata identitas dan
nasional. Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
secara harafiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda
yang terdapat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu
membedakannya dengan yang lain. Menurut sudut pandang
antropologi, identitas merupakan sifat khas menerangkan
dan sesuai dengan kesadaran diri, golongan, kelompok, dan
komunitas.