SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
DASAR-DASAR MESIN
BAB
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
A. MOTOR BENSIN
PANDANGAN UMUM MOTOR
MOTOR
STATIS DINAMIS
Hidup tetapi diam
ditempat Hidup dan dapat
bergerak
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
MOTOR
MOTOR LISTRIK MOTOR BAKAR MOTOR TURBIN
Motor Pembakaran
Luar
Motor Pembakaran
Dalam
B. Asal Mula Tenaga
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
C. BORE AND STROKE
Mesin di klasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. Long stroke engine
Yaitu mesin yang langkah toraknya(stroke) lebih panjang dari diameter
silinder(bore)
2. Square engine
Yaitu mesin yang langkah pistonnya sama dengan diameter silinder
3. Short stroke engine
Yaitu mesin yang langkah pistonnya lebih pendek dari diameter silinder
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
 TDC (Top Dead Center) atau TMA (Titik Mati Atas)
 BDC (Before Dead Center) atau TMB (Titik Mati Bawah)
Bore = diameter (garis tengah) lubang silinder
Stroke = panjang langkah gerak piston dari TMA ke TMB
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
MESIN-MESIN MODERN MEMPUNYAI BORE ≥ STROKE :
Keuntungan :
1. Dengan diameter silinder yang besar memungkinkan pemasangan katup lebih
besar dan lebih banyak. , sehingga efisiensi pengisian menjadi lebih baik yang
berarti tenaga mesin menjadi lebih besar
2. Stroke yang kecil menjadikan tinggi mesin secara keseluruhan dapat ditekan dan
juga bobot mesin menjadi berkurang.
3. Sub kontak permukaan piston menjadi lebih luas sehingga beban atau tekanan
yang diterima persatuan luas permukaan piston menjadi berkurang
4. Stroke yang kecil memungkinkan perpindahan panas ke dinding slinder menjadi
lebih kecil.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
 Volume langkah piston(piston displacement) adalah jumlah volume dari
posisi TMA ke TMB
 Pada dasarnya displacement/CC makin besar menghasilkan output yang
lebih besar pula karena campuran udara dan bahan bakar makin banyak
D. VOLUME SILINDER/PISTON DISPLACEMENT
Volume Silinder = /4 x D2x S
D = Diameter Silinder (Bore)
S = Langkah Piston (Stroke)
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
CONTOH :
Berapa Volume Silinder Mesin Astrea Supra dengan D = 50 mm dan S = 49,5
mm
Jawab :
D = 50 mm = 5 cm dan S = 49,5 mm = 4,95 cm
Vol. Silinder = 3,14 x 52 x 4,95
4
= 97,1 cm3
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
E. PERBANDINGAN KOMPRESI
(COMPRESSION RATIO)
Perbandingan Vol Ruang di atas piston saat TMB dengan saat TMA
(  ) = V1 + V2
V1
V1= Volume ruang bakar
V2= Volume Silinder
Perbandingan Kompresi :
Motor Bensin = 11-1
Makin besar perbandingan Kompresi, maka tenaga motor makin besar, tetapi
dibatasi oleh ketahanan bensin terhadap knocking. Batas maksimum
perbandingan Kompresi disebut HURC (Highest Useful Compression Ratio).
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
1). D over size = 50+0.25 = 50,25 mm = 5,025 cm
S = 49,5 mm = 4,95 cm
Vol. Silinder = /4 x D2x S
= 3,14 x (5,025)2 x 4,95 4
= 98,11 cm3
CONTOH 2 :
Mesin NF 100 dengan D = 50 mm dan S = 49,5 mm
Over size = 0,25 mm; perbandingan Kompresi = 8,8 : 1
Ditanya : 1. Volume Silinder setelah over size
2. Volume Ruang Bakar setelah dioversize
Jawab :
8,8 = V1 + 98,11
V1
(  ) = V1 + V2
V1
8,8 V1 = V1 +98,11
8,8 V1 - V1 = 98,11
7,8 V1 = 98,11
V1 = 98,11 = 12,57 cm3
7,8
2).
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
DASAR -DASAR MESIN
BAB
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Tujuan Materi :
 Peserta memahami prinsip kerja motor bakar
 Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2 tak
 Peserta dapat menjelaskan komponen dasar mesin
 dan fungsinya
 Peserta mampu dan paham melakukan perawatan mesin
 Peserta mampu dan paham melakukan perbaikan mesin
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Pokok Bahasan :
Dasar-dasar Mesin
- Asal Mula Tenaga
- Siklus Mesin
- Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah
- Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah
- Perbandingan Mesin 4 Langkah dengan 2 Langkah
- Nama dan Fungsi Komponen Mesin
Perawatan Mesin
Perbaikan Mesin
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
ASAL MULA TENAGA
Tenaga
Panas
Tenaga
Gerak
Motor Bakar
(Mesin)
Hasil Pembakaran
Bahan Bakar
Udara + bbm Kompresi Bakar
Gerak
bolak-balik
Gerak
Putar
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
 Udara , bahan bakar, pembakaran/sumber panas
 Gerak bolak balik & gerak berputar
 Kompresi pada campuran udara - bahan bakar
 Siklus mesin
Syarat Motor Bakar Menghasilkan Tenaga :
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
KOMPONEN DASAR MESIN 4 TAK :
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder Cop),
terdiri atas :
Mekanisme Klep & Busi
2. Silinder (Cylinder Comp)
3. Torak (Piston/Seher)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/ Stang
Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
2
1
3
4
5
KOMPONEN DASAR MESIN 2 TAK :
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder Cop)
2. Torak (Piston/Seher)
3. Silinder (CylinderComp)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/ Stang
Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
1
3
2
4
5
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah terbakar
 Langkah Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada volume
tertentu  Langkah Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang dan
menghasilkan tenaga  Langkah Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari dalam
silinder  Langkah Buang
SIKLUS MESIN
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
SIKLUS MESIN :
Proses kerja secara teratur dan terus menerus untuk menghasilkan
tenaga, yang terdiri :
Langkah Isap
(Intake)
Langkah Kompresi
(Compression)
Langkah Usaha
(Power)
Langkah Buang
(Exhaust)
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Satu siklus terdapat 4 kali langkah piston , 2
ke atas dan 2 ke bawah. Sehingga dalam satu
siklusnya tercapai dalam 2 putaran poros
engkol.
Satu siklus terdapat 2 kali langkah
piston , 1 ke atas dan 1 ke bawah,
dicapai dalam 1 putaran poros
engkol.
BERDASARKAN SIKLUSNYA DIBEDAKAN :
1. MESIN 4 LANGKAH (4 TAK/FOUR STROKE)
2. MESIN 2 LANGKAH (2 TAK/TWO STROKE)
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
ISTILAH MESIN
TMA
TMB
 TMA : Titik Mati Atas (TDC : Tod Dead Center)
Batas pergerakan piston paling atas
 TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center)
Batas pergerakan piston paling bawah
 L : Langkah Piston (S: Stroke)
Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau sebaliknya
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Langkah Isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB
I
Langkah Kompresi Piston
bergerak dari TMB ke TMA
K
Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB
U
Langkah Buang Piston
bergerak dari TMB ke TMA
B
PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in terbuka & Katup ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Kevakuman dalam ruang silinder
mengakibatkan udara mengalir ke dalam
silinder dan bercampur bensin dari karburator.
LANGKAH ISAP
1
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
LANGKAH KOMPRESI
2
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
- Gas campuran bensin dan udara
dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan suhu yang tinggi.
- Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA busi memercikkan
bunga api.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
LANGKAH USAHA
3
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Gerak bolak-balik piston akan diteruskan oleh
batang penghubung (stang seher) ke poros
engkol untuk diubah menjadi gerak putar
yang digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
LANGKAH BUANG
4
1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in tertutup & katup ex terbuka
3. Proses yang terjadi
Gas bekas didorong piston keluar melalui
saluran buang dan muffler menuju ke udara
luar.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
VALVE TIMING DIAGRAM
E
 KATUP MASUK TERBUKA : 50 Sebelum TMA
TERTUTUP : 350 Sesudah TMB
 KATUP BUANG TERBUKA : 250 Sebelum TMB
TERTUTUP : 50 Sesudah TMA
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
 Apa bila titik A menyentuh pelatuk maka klep terangkat dan terbuka
penuh setelah mencapai tonjolan titik B
 Setelah melewati puncak klep akan turun kembali dan tertutup rapat
setelah titik C
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH
Proses kerja mesin hanya diselesaikan
dalam 1 putaran engkol, sehingga
setiap satu gerakan piston melakukan
2 proses kerja.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Setengah putaran pertama atau 180º , piston
bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Kompresi
Di Bawah Piston
 Langkah Hisap/Pengisian ruang engkol
LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI
1
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Setengah putaran kedua atau 360º , piston
bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Usaha dan Buang
Di Bawah Piston
 Langkah Bilas
LANGKAH USAHA DAN BUANG
2
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Mesin 4 Langkah
Kerugian :
 Konstruksinya lebih rumit
 Akselerasi lebih lambat
PERBANDINGAN MESIN
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH
1
Keunggulan :
 Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas baru yang
terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem pembakaran yang lebih
sempurna
 Sistem pelumasan lebih sempurna
 Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
 Jangka waktu overhaul lebih lama
 Hemat pemakaian minyak pelumas
 Engine brake lebih besar
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Keunggulan :
 Konstruksinya lebih sederhana
 Akselerasi lebih baik
Kekurangan :
 Sistem pembuangan kurang sempurna
 Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
 Pelumasan relatif kurang sempurna
 Jadwal perawatan lebih singkat
Mesin 2 Langkah
2
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Nama Dan Fungsi Komponen
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Silinder Head/kepala Silinder/silinder kop Sebagai penutup silinder,
penempatan busi dan mekanisme katup dan Sebagai ruang bakar
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Rocker Arm/ Pelatuk Klep/ Templar berfungsi untuk meneruskan gerak putar
cam shaft untuk menekan katup
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Camshaft /Noken As/Poros Bubung berfungsi untuk mengatur gerak
katup
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Valve/Katup/Klep/ berfungsi untuk mengatur buka tutup saluran
masuk dan buang
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Reed Valve / Harmonika Piston Valve
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Rotary Valve
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Crank Shaft Valve
Crankshaft Valve
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Pegas Katup/Valve Spring/Per Klep berfungsi
untuk mengembalikan posisi katup keposisi
semula
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Timing Gear/Gir Keteng/Gigi Sintrik berfungsi
untuk mengatur waktu buka tutup katup
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Timing Chain/Keteng/Rantai Mesin berfungsi untuk
Meneruskan putaran poros engkol ke poros nok/cam shaft.
Agar tidak berisik dan poros nok dapat menggerakkan katup dg saat
yg tepat, rantai mesin ditahan penghantar rantai mesin (cam chain
guide) dan penegang rantai (cam chain tensioner)
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
•Ada 2 jenis rantai mesin :
•1. Roller Chain •2. Silent Chain
•Rantai mesin tipe silent chain berbentuk mata roda
gigi akan menghasilkan suara mesin yang lebih halus.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
•Cam Chain Guide
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
•Cam Chain Tensioner
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Valve Retainer berfungsi sebagai penahan pegas katup
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
•Valve Cotter berfungsi sebagai pengunci katup dengan pegas
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Seal Katup berfungsi untuk mencegah masuknya
pelumas/oli keruang bakar
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Valve Guide/bos klep berfungsi sebagai
pembimbing katup
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
Gasket/Paking berfungsi sebagai perapat
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
BLOK SILINDER
5
FUNGSI :
 Sebagai tempat pembakaran bahan bakar dan udara.
 Sebagai tempat pergerakan piston.
Bekerja pada suhu, tekanan dan gesekan tinggi, maka harus terbuat dari bahan
yang kuat :
 Baja Tuang, Contoh : Astrea Grand, Supra
 Paduan Alluminium dengan tanbung baja sebagai Cylinder Liner, Contoh :
Karisma, Tiger.
 Permukaan Cylinder Liner Mesin 2 Tak terbuat dari Nickel Silicon carbide,
Contoh : NSR 150 RR.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
55
KONSTRUKSI SILINDER
SILINDER MESIN 4 TAK SILINDER MESIN 2 TAK
Dinding Silinder Rata Dinding Silinder Terdapat :
 Rongga Bilas (Scavenging Port)
 Rongga Buang (Out Let Port)
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
56
KONSTRUKSI SILINDER
SILINDER MESIN PENDINGIN UDARA
Sirip-sirip Pendingin
untuk memperluas
bidang pendinginan
SILINDER MESIN PENDINGIN AIR
Selubung Air
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
57
4. PISTON
Fungsi :
Melakukan langkah hisap, kompresi, usaha dan buang
Menerima tekanan pembakaran dan meneruskan ke poros engkol
melalui batang penggerak.
Terbuat dari material alluminium paduan :
Ringan
Penghantar panas yang baik
Pemuaian kecil
Tahan terhadap keausan
Tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi
Piston Karisma dilapisi molybdenum  tahan gesekan
Diameter piston < diameter silinder terdapat celah piston (piston
clearance).
Bentuk piston diameter bag atas < diameter bag bawah (tirus),
untuk menanggulangi pemuaian yg lebih besar pd bag atas
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
58
OFFSET ENGINE
Pemasangan piston harus
memperhatikan tanda pemasangan.
Tanda pemasangan ini berkaitan dg
“Offset Engine” , konstruksi ruang
bakar dan katup.
Offset engine :
Konstruksi mesin dg titik pusat
piston yang tidak segaris dg titik
pusat poros engkol untuk
memperkecil gaya ke samping pada
sisi kerja piston yg menekan silinder.
Terdiri :
Offset pada pin piston
Offset pada poros engkol
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
59
5. RING PISTON
Fungsi :
Mencegah kebocoran gas dari ruang bakar ke dalam bak mesin
Menghantarkan panas piston ke dinding silinder
Mengatur lapisan oli di dinding silinder
Mesin 4 tak mempunyai 3 ring piston Mesin 2 tak mempunyai 2 ring piston
Bahan Ring Piston :
Besi tuang atau baja paduan dengan lapisan chrome plating.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
60
RING KOMPRESI
Berfungsi mencegah kebocoran gas dari ruang
bakar ke bak mesin
Untuk meningkatkan daya tahan thd gesekan,
permukaan ring dilapisi dengan crom (chrome
plate).
Terdiri dari 2 buah ring kompresi :
Ring Pertama (Top Ring) dengan bidang
kontak rata (Plain) untuk memperoleh
kerapatan yang tinggi.
Ring Kedua (Second Ring) dengan bidang
kontak tirus/ menyudut (Bevel Edge) guna
membersihkan sisa lapisan minyak pelumas di
dinding silinder untuk menghindari timbulnya
asap putih.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
61
RING PELUMASAN
Berfungsi untuk membentuk lapisan oli (oil
film) antara piston dan dinding silinder,
serta untuk mengikis kelebihan oli agar
tidak masuk ke ruang bakar.
Terdiri 2 tipe yaitu :
Integral, bentuknya hampir sama ring
kompresi, tetapi dilengkapi alur dan lubang-
lubang persegi empat (slotted square
edges). Digunakan pada motor tipe lama.
Split (three piece), yang terdiri dari 2 buah
side rail dan sebuah expander .
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
62
Mesin 2 tak tidak dilengkapi ring pelumasan,
karena sistem pelumasannya berbeda dengan
mesin 4 tak. Ring, piston dan silinder
mendapatkan pelumasan dari minyak pelumas
yg masuk bersamaan dg bahan bakar.
Ring expander yg dipasang di antara piston dan
ring piston kedua (second ring) berfungsi untuk
menekan ring piston terhadap dinding silinder
dan meredam getaran ring piston, sehingga
dapat mengurangi engine noise.
Piston mesin 2 tak dilengkapi pin
dowels/locating pins yg berfungsi utk menahan
pergeseran ring piston saat piston bekerja agar
ujung-ujung ring piston bersentuhan dengan
lubang-lubang masuk, bilas atau buang yg
terdapat pada dinding silinder.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
63
PEMASANGAN RING PISTON
 Pasang Ring Piston dengan penanda
menghadap ke atas.
 Jangan sampai Ring Pertama/Atas dan Ring
Kedua tertukar.
 Ring Atas = lebih tipis, penampang bentuk
plat
 Ring Kedua = lebih tebal, penampang tirus
dan sisinya tajam
 Letakkan celah pada ujung ring piston pada
jarak 120º seperti pada gambar.
 Mesin 2 tak : Ujung ring piston ditepatkan
pd pin dowel.
 Jangan meletakkan celah pada side rail ring
pelumasan pada posisi yg sama. Tepatkan side
rail atas dan bawah ± 20 mm dari ujung spacer
ring oli.
 Pastikan Ring Piston dapat berputar dengan
bebas dalam alurnya.
Bab 1.
Dasar”Otomotif
Bab 2.
Dasar”Mesin
Bab 3.
Perawatan
Bab 4.
Perbaikan
64
7. CONNECTING ROD
Fungsi :
Menghubungkan Piston ke Poros engkol dan meneruskan tenaga pembakaran
yang diterima piston ke poros engkol.
Bagian-bagian Connecting Rod Connecting Rod mesin 2 tak
dilengkapi needle bearing
pada bagian small endnya

More Related Content

Similar to Dasar Mesin.ppt

Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfPriamdandu
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesinAlen Pepa
 
Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Eko Supriyadi
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Oid Putra
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakarAhmad Ramdani
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptjokoriyanto31
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)cecep supriadi
 

Similar to Dasar Mesin.ppt (20)

Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Komponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruriKomponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruri
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102
 
Bab i. modul i
Bab i. modul iBab i. modul i
Bab i. modul i
 
Dasar engine
Dasar engineDasar engine
Dasar engine
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakar
 
Modul memelihara
Modul memeliharaModul memelihara
Modul memelihara
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
 
1. dasar kerja motor
1. dasar kerja motor1. dasar kerja motor
1. dasar kerja motor
 
PEMBUATAN TRAINER
PEMBUATAN TRAINERPEMBUATAN TRAINER
PEMBUATAN TRAINER
 

More from ssuserc213ed

Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdf
Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdfPemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdf
Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdfssuserc213ed
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfssuserc213ed
 
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdf
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdfOTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdf
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdfssuserc213ed
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfssuserc213ed
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxssuserc213ed
 
KARBURATOR SU YAMAHA.ppt
KARBURATOR SU YAMAHA.pptKARBURATOR SU YAMAHA.ppt
KARBURATOR SU YAMAHA.pptssuserc213ed
 
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdfssuserc213ed
 

More from ssuserc213ed (8)

Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdf
Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdfPemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdf
Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan 2.pdf
 
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdfscribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
scribd.vdownloaders.com_handout-sistem-rem.pdf
 
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdf
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdfOTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdf
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdf
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.ppt
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
 
KARBURATOR SU YAMAHA.ppt
KARBURATOR SU YAMAHA.pptKARBURATOR SU YAMAHA.ppt
KARBURATOR SU YAMAHA.ppt
 
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf
3.-RPS-SPT_4.0_Muslim-Copy.pdf
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Dasar Mesin.ppt

  • 1. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan DASAR-DASAR MESIN BAB
  • 2. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan A. MOTOR BENSIN PANDANGAN UMUM MOTOR MOTOR STATIS DINAMIS Hidup tetapi diam ditempat Hidup dan dapat bergerak
  • 3. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan MOTOR MOTOR LISTRIK MOTOR BAKAR MOTOR TURBIN Motor Pembakaran Luar Motor Pembakaran Dalam B. Asal Mula Tenaga
  • 4. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan C. BORE AND STROKE Mesin di klasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. Long stroke engine Yaitu mesin yang langkah toraknya(stroke) lebih panjang dari diameter silinder(bore) 2. Square engine Yaitu mesin yang langkah pistonnya sama dengan diameter silinder 3. Short stroke engine Yaitu mesin yang langkah pistonnya lebih pendek dari diameter silinder
  • 5. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan  TDC (Top Dead Center) atau TMA (Titik Mati Atas)  BDC (Before Dead Center) atau TMB (Titik Mati Bawah) Bore = diameter (garis tengah) lubang silinder Stroke = panjang langkah gerak piston dari TMA ke TMB
  • 6. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan MESIN-MESIN MODERN MEMPUNYAI BORE ≥ STROKE : Keuntungan : 1. Dengan diameter silinder yang besar memungkinkan pemasangan katup lebih besar dan lebih banyak. , sehingga efisiensi pengisian menjadi lebih baik yang berarti tenaga mesin menjadi lebih besar 2. Stroke yang kecil menjadikan tinggi mesin secara keseluruhan dapat ditekan dan juga bobot mesin menjadi berkurang. 3. Sub kontak permukaan piston menjadi lebih luas sehingga beban atau tekanan yang diterima persatuan luas permukaan piston menjadi berkurang 4. Stroke yang kecil memungkinkan perpindahan panas ke dinding slinder menjadi lebih kecil.
  • 7. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan  Volume langkah piston(piston displacement) adalah jumlah volume dari posisi TMA ke TMB  Pada dasarnya displacement/CC makin besar menghasilkan output yang lebih besar pula karena campuran udara dan bahan bakar makin banyak D. VOLUME SILINDER/PISTON DISPLACEMENT Volume Silinder = /4 x D2x S D = Diameter Silinder (Bore) S = Langkah Piston (Stroke)
  • 8. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan CONTOH : Berapa Volume Silinder Mesin Astrea Supra dengan D = 50 mm dan S = 49,5 mm Jawab : D = 50 mm = 5 cm dan S = 49,5 mm = 4,95 cm Vol. Silinder = 3,14 x 52 x 4,95 4 = 97,1 cm3
  • 9. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan E. PERBANDINGAN KOMPRESI (COMPRESSION RATIO) Perbandingan Vol Ruang di atas piston saat TMB dengan saat TMA (  ) = V1 + V2 V1 V1= Volume ruang bakar V2= Volume Silinder Perbandingan Kompresi : Motor Bensin = 11-1 Makin besar perbandingan Kompresi, maka tenaga motor makin besar, tetapi dibatasi oleh ketahanan bensin terhadap knocking. Batas maksimum perbandingan Kompresi disebut HURC (Highest Useful Compression Ratio).
  • 10. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 1). D over size = 50+0.25 = 50,25 mm = 5,025 cm S = 49,5 mm = 4,95 cm Vol. Silinder = /4 x D2x S = 3,14 x (5,025)2 x 4,95 4 = 98,11 cm3 CONTOH 2 : Mesin NF 100 dengan D = 50 mm dan S = 49,5 mm Over size = 0,25 mm; perbandingan Kompresi = 8,8 : 1 Ditanya : 1. Volume Silinder setelah over size 2. Volume Ruang Bakar setelah dioversize Jawab : 8,8 = V1 + 98,11 V1 (  ) = V1 + V2 V1 8,8 V1 = V1 +98,11 8,8 V1 - V1 = 98,11 7,8 V1 = 98,11 V1 = 98,11 = 12,57 cm3 7,8 2).
  • 11. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan DASAR -DASAR MESIN BAB
  • 12. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Tujuan Materi :  Peserta memahami prinsip kerja motor bakar  Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2 tak  Peserta dapat menjelaskan komponen dasar mesin  dan fungsinya  Peserta mampu dan paham melakukan perawatan mesin  Peserta mampu dan paham melakukan perbaikan mesin
  • 13. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Pokok Bahasan : Dasar-dasar Mesin - Asal Mula Tenaga - Siklus Mesin - Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah - Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah - Perbandingan Mesin 4 Langkah dengan 2 Langkah - Nama dan Fungsi Komponen Mesin Perawatan Mesin Perbaikan Mesin
  • 14. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan ASAL MULA TENAGA Tenaga Panas Tenaga Gerak Motor Bakar (Mesin) Hasil Pembakaran Bahan Bakar Udara + bbm Kompresi Bakar Gerak bolak-balik Gerak Putar
  • 15. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan  Udara , bahan bakar, pembakaran/sumber panas  Gerak bolak balik & gerak berputar  Kompresi pada campuran udara - bahan bakar  Siklus mesin Syarat Motor Bakar Menghasilkan Tenaga :
  • 16. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan KOMPONEN DASAR MESIN 4 TAK : 1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder Cop), terdiri atas : Mekanisme Klep & Busi 2. Silinder (Cylinder Comp) 3. Torak (Piston/Seher) 4. Batang penghubung (Connecting Rod/ Stang Seher) 5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as) 2 1 3 4 5 KOMPONEN DASAR MESIN 2 TAK : 1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder Cop) 2. Torak (Piston/Seher) 3. Silinder (CylinderComp) 4. Batang penghubung (Connecting Rod/ Stang Seher) 5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as) 1 3 2 4 5
  • 17. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah terbakar  Langkah Isap 2. Menekan campuran tersebut sampai pada volume tertentu  Langkah Kompresi 3. Menyalakan campuran sehingga mengembang dan menghasilkan tenaga  Langkah Usaha 4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari dalam silinder  Langkah Buang SIKLUS MESIN
  • 18. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan SIKLUS MESIN : Proses kerja secara teratur dan terus menerus untuk menghasilkan tenaga, yang terdiri : Langkah Isap (Intake) Langkah Kompresi (Compression) Langkah Usaha (Power) Langkah Buang (Exhaust)
  • 19. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Satu siklus terdapat 4 kali langkah piston , 2 ke atas dan 2 ke bawah. Sehingga dalam satu siklusnya tercapai dalam 2 putaran poros engkol. Satu siklus terdapat 2 kali langkah piston , 1 ke atas dan 1 ke bawah, dicapai dalam 1 putaran poros engkol. BERDASARKAN SIKLUSNYA DIBEDAKAN : 1. MESIN 4 LANGKAH (4 TAK/FOUR STROKE) 2. MESIN 2 LANGKAH (2 TAK/TWO STROKE)
  • 20. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan ISTILAH MESIN TMA TMB  TMA : Titik Mati Atas (TDC : Tod Dead Center) Batas pergerakan piston paling atas  TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center) Batas pergerakan piston paling bawah  L : Langkah Piston (S: Stroke) Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau sebaliknya
  • 21. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Langkah Isap Piston bergerak dari TMA ke TMB I Langkah Kompresi Piston bergerak dari TMB ke TMA K Langkah Usaha Piston bergerak dari TMA ke TMB U Langkah Buang Piston bergerak dari TMB ke TMA B PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH
  • 22. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 1. Pergerakan Piston Bergerak dari TMA ke TMB 2. Kondisi Katup Katup in terbuka & Katup ex tertutup 3. Proses yang terjadi Kevakuman dalam ruang silinder mengakibatkan udara mengalir ke dalam silinder dan bercampur bensin dari karburator. LANGKAH ISAP 1
  • 23. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan LANGKAH KOMPRESI 2 1. Pergerakan Piston Bergerak dari TMB ke TMA 2. Kondisi Katup Katup in & ex tertutup 3. Proses yang terjadi - Gas campuran bensin dan udara dikompresikan hingga mencapai tekanan dan suhu yang tinggi. - Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA busi memercikkan bunga api.
  • 24. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan LANGKAH USAHA 3 1. Pergerakan Piston Bergerak dari TMA ke TMB 2. Kondisi Katup Katup in & ex tertutup 3. Proses yang terjadi Gerak bolak-balik piston akan diteruskan oleh batang penghubung (stang seher) ke poros engkol untuk diubah menjadi gerak putar yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
  • 25. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan LANGKAH BUANG 4 1. Pergerakan Piston Bergerak dari TMB ke TMA 2. Kondisi Katup Katup in tertutup & katup ex terbuka 3. Proses yang terjadi Gas bekas didorong piston keluar melalui saluran buang dan muffler menuju ke udara luar.
  • 26. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan
  • 27. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan VALVE TIMING DIAGRAM E  KATUP MASUK TERBUKA : 50 Sebelum TMA TERTUTUP : 350 Sesudah TMB  KATUP BUANG TERBUKA : 250 Sebelum TMB TERTUTUP : 50 Sesudah TMA
  • 28. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan  Apa bila titik A menyentuh pelatuk maka klep terangkat dan terbuka penuh setelah mencapai tonjolan titik B  Setelah melewati puncak klep akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C
  • 29. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH Proses kerja mesin hanya diselesaikan dalam 1 putaran engkol, sehingga setiap satu gerakan piston melakukan 2 proses kerja.
  • 30. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Setengah putaran pertama atau 180º , piston bergerak dari TMB ke TMA. Di Atas Piston  Terjadi Langkah Kompresi Di Bawah Piston  Langkah Hisap/Pengisian ruang engkol LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI 1
  • 31. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Setengah putaran kedua atau 360º , piston bergerak dari TMA ke TMB. Di Atas Piston  Terjadi Langkah Usaha dan Buang Di Bawah Piston  Langkah Bilas LANGKAH USAHA DAN BUANG 2
  • 32. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan
  • 33. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Mesin 4 Langkah Kerugian :  Konstruksinya lebih rumit  Akselerasi lebih lambat PERBANDINGAN MESIN 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH 1 Keunggulan :  Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas baru yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem pembakaran yang lebih sempurna  Sistem pelumasan lebih sempurna  Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik  Jangka waktu overhaul lebih lama  Hemat pemakaian minyak pelumas  Engine brake lebih besar
  • 34. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Keunggulan :  Konstruksinya lebih sederhana  Akselerasi lebih baik Kekurangan :  Sistem pembuangan kurang sempurna  Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah  Pelumasan relatif kurang sempurna  Jadwal perawatan lebih singkat Mesin 2 Langkah 2
  • 35. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Nama Dan Fungsi Komponen
  • 36. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Silinder Head/kepala Silinder/silinder kop Sebagai penutup silinder, penempatan busi dan mekanisme katup dan Sebagai ruang bakar
  • 37. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Rocker Arm/ Pelatuk Klep/ Templar berfungsi untuk meneruskan gerak putar cam shaft untuk menekan katup
  • 38. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Camshaft /Noken As/Poros Bubung berfungsi untuk mengatur gerak katup
  • 39. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Valve/Katup/Klep/ berfungsi untuk mengatur buka tutup saluran masuk dan buang
  • 40. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Reed Valve / Harmonika Piston Valve
  • 41. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Rotary Valve
  • 42. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Crank Shaft Valve Crankshaft Valve
  • 43. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Pegas Katup/Valve Spring/Per Klep berfungsi untuk mengembalikan posisi katup keposisi semula
  • 44. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Timing Gear/Gir Keteng/Gigi Sintrik berfungsi untuk mengatur waktu buka tutup katup
  • 45. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Timing Chain/Keteng/Rantai Mesin berfungsi untuk Meneruskan putaran poros engkol ke poros nok/cam shaft. Agar tidak berisik dan poros nok dapat menggerakkan katup dg saat yg tepat, rantai mesin ditahan penghantar rantai mesin (cam chain guide) dan penegang rantai (cam chain tensioner)
  • 46. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan •Ada 2 jenis rantai mesin : •1. Roller Chain •2. Silent Chain •Rantai mesin tipe silent chain berbentuk mata roda gigi akan menghasilkan suara mesin yang lebih halus.
  • 47. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan •Cam Chain Guide
  • 48. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan •Cam Chain Tensioner
  • 49. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Valve Retainer berfungsi sebagai penahan pegas katup
  • 50. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan •Valve Cotter berfungsi sebagai pengunci katup dengan pegas
  • 51. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Seal Katup berfungsi untuk mencegah masuknya pelumas/oli keruang bakar
  • 52. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Valve Guide/bos klep berfungsi sebagai pembimbing katup
  • 53. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan Gasket/Paking berfungsi sebagai perapat
  • 54. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan BLOK SILINDER 5 FUNGSI :  Sebagai tempat pembakaran bahan bakar dan udara.  Sebagai tempat pergerakan piston. Bekerja pada suhu, tekanan dan gesekan tinggi, maka harus terbuat dari bahan yang kuat :  Baja Tuang, Contoh : Astrea Grand, Supra  Paduan Alluminium dengan tanbung baja sebagai Cylinder Liner, Contoh : Karisma, Tiger.  Permukaan Cylinder Liner Mesin 2 Tak terbuat dari Nickel Silicon carbide, Contoh : NSR 150 RR.
  • 55. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 55 KONSTRUKSI SILINDER SILINDER MESIN 4 TAK SILINDER MESIN 2 TAK Dinding Silinder Rata Dinding Silinder Terdapat :  Rongga Bilas (Scavenging Port)  Rongga Buang (Out Let Port)
  • 56. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 56 KONSTRUKSI SILINDER SILINDER MESIN PENDINGIN UDARA Sirip-sirip Pendingin untuk memperluas bidang pendinginan SILINDER MESIN PENDINGIN AIR Selubung Air
  • 57. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 57 4. PISTON Fungsi : Melakukan langkah hisap, kompresi, usaha dan buang Menerima tekanan pembakaran dan meneruskan ke poros engkol melalui batang penggerak. Terbuat dari material alluminium paduan : Ringan Penghantar panas yang baik Pemuaian kecil Tahan terhadap keausan Tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi Piston Karisma dilapisi molybdenum  tahan gesekan Diameter piston < diameter silinder terdapat celah piston (piston clearance). Bentuk piston diameter bag atas < diameter bag bawah (tirus), untuk menanggulangi pemuaian yg lebih besar pd bag atas
  • 58. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 58 OFFSET ENGINE Pemasangan piston harus memperhatikan tanda pemasangan. Tanda pemasangan ini berkaitan dg “Offset Engine” , konstruksi ruang bakar dan katup. Offset engine : Konstruksi mesin dg titik pusat piston yang tidak segaris dg titik pusat poros engkol untuk memperkecil gaya ke samping pada sisi kerja piston yg menekan silinder. Terdiri : Offset pada pin piston Offset pada poros engkol
  • 59. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 59 5. RING PISTON Fungsi : Mencegah kebocoran gas dari ruang bakar ke dalam bak mesin Menghantarkan panas piston ke dinding silinder Mengatur lapisan oli di dinding silinder Mesin 4 tak mempunyai 3 ring piston Mesin 2 tak mempunyai 2 ring piston Bahan Ring Piston : Besi tuang atau baja paduan dengan lapisan chrome plating.
  • 60. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 60 RING KOMPRESI Berfungsi mencegah kebocoran gas dari ruang bakar ke bak mesin Untuk meningkatkan daya tahan thd gesekan, permukaan ring dilapisi dengan crom (chrome plate). Terdiri dari 2 buah ring kompresi : Ring Pertama (Top Ring) dengan bidang kontak rata (Plain) untuk memperoleh kerapatan yang tinggi. Ring Kedua (Second Ring) dengan bidang kontak tirus/ menyudut (Bevel Edge) guna membersihkan sisa lapisan minyak pelumas di dinding silinder untuk menghindari timbulnya asap putih.
  • 61. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 61 RING PELUMASAN Berfungsi untuk membentuk lapisan oli (oil film) antara piston dan dinding silinder, serta untuk mengikis kelebihan oli agar tidak masuk ke ruang bakar. Terdiri 2 tipe yaitu : Integral, bentuknya hampir sama ring kompresi, tetapi dilengkapi alur dan lubang- lubang persegi empat (slotted square edges). Digunakan pada motor tipe lama. Split (three piece), yang terdiri dari 2 buah side rail dan sebuah expander .
  • 62. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 62 Mesin 2 tak tidak dilengkapi ring pelumasan, karena sistem pelumasannya berbeda dengan mesin 4 tak. Ring, piston dan silinder mendapatkan pelumasan dari minyak pelumas yg masuk bersamaan dg bahan bakar. Ring expander yg dipasang di antara piston dan ring piston kedua (second ring) berfungsi untuk menekan ring piston terhadap dinding silinder dan meredam getaran ring piston, sehingga dapat mengurangi engine noise. Piston mesin 2 tak dilengkapi pin dowels/locating pins yg berfungsi utk menahan pergeseran ring piston saat piston bekerja agar ujung-ujung ring piston bersentuhan dengan lubang-lubang masuk, bilas atau buang yg terdapat pada dinding silinder.
  • 63. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 63 PEMASANGAN RING PISTON  Pasang Ring Piston dengan penanda menghadap ke atas.  Jangan sampai Ring Pertama/Atas dan Ring Kedua tertukar.  Ring Atas = lebih tipis, penampang bentuk plat  Ring Kedua = lebih tebal, penampang tirus dan sisinya tajam  Letakkan celah pada ujung ring piston pada jarak 120º seperti pada gambar.  Mesin 2 tak : Ujung ring piston ditepatkan pd pin dowel.  Jangan meletakkan celah pada side rail ring pelumasan pada posisi yg sama. Tepatkan side rail atas dan bawah ± 20 mm dari ujung spacer ring oli.  Pastikan Ring Piston dapat berputar dengan bebas dalam alurnya.
  • 64. Bab 1. Dasar”Otomotif Bab 2. Dasar”Mesin Bab 3. Perawatan Bab 4. Perbaikan 64 7. CONNECTING ROD Fungsi : Menghubungkan Piston ke Poros engkol dan meneruskan tenaga pembakaran yang diterima piston ke poros engkol. Bagian-bagian Connecting Rod Connecting Rod mesin 2 tak dilengkapi needle bearing pada bagian small endnya