SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Genetika Dasar
dr. Ahmad Syauqy. M.Biomed
Definisi
• Asal kata Genetika = Genos, genesis
(greek)
• Arti = suku bangsa, keturunan,
generasi, asal usul.
• Definisi : Ilmu yang mempelajari sifat
keturunan yang dapat diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya.
PENURUNAN SIFAT
• Gregor Johann Mendel (abad ke-19)
Sebagai Bapak GENETIKA
• prinsip-prinsip pewarisan sifat
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan, terdapat 4 postulat yang
dikemukakan oleh Mendel yaitu :
1. Faktor keturunan berupa benda dan selalu berpasangan pada
individu diploid.
2. Pada gametogenesis, kedua faktor keturunan berpisah/ segregasi
sehingga setiap gamet hanya memiliki salah satu dari pasangan
faktor tersebut. Postulat ini dikenal sebagai Hukum segregasi atau
Hukum Mendel I
3. Faktor keturunan ada yang bersifat dominan dan resesif.
4. Bila ada 2 faktor keturunan/lebih yang diperiksa, maka pada
gametogenesis dapat memisah secara bebas atau terjadi pilihan bebas
(independent assortment) sehingga akan terjadi bermacam-macam
kombinasi. Postulat ini dikenal sebagai hukum independent assortment
atau H.Mendel II.
Kromosom
4 Tipe Kromosom
Pengelompokan kromosom
• Kromosom ada 23 ps. 22 ps autosom dan sepasang kromosom kelamin
• Ada 7 kelompok berdasarkan besar kromosom dan letak sentromernya
(denver)
• Kromosom kelompok A :
– Terdiri dari kromosom no. 1,2,3
– Kromosom terbesar
– Kromosom no. 1, 3 
sentromer median, marfologi
metasentrik
– Kromosom no. 2  sentromer
submedian, marfologi
submetasentrik
• Kromosom kelompok B
– kromosom no. 4,5 sentromer
submedian
– Kromosom besar dan marfologi
submetasentrik
• Kromosom kelompok C :
– Terdiri dari kromosom no. 6 s/d 12 dan
kromosom X
– Kromosom 6,7,11 dan X  submedian,
agak metasentrik
– Kromosom no. 8, 9, 10,12 
submedian,submetasentrik
• Kromosom kelompok D
– Terdiri dari kromosom no. 13,14,15
– Sentromer subterminal morfologi
akrosentrik
• Kromosom kelompok E :
– Terdiri dari kromosom no. 16 s/d
18
– Kromosom 16  median dan
metasentrik
– Kromosom no. 17, 18
submedian dan sub
metasentrik
• Kromosom kelompok F
– Terdiri dari kromosom no.
19 s/d 20
– Sentromer median,
marfologi metasentrik
• Kromosom kelompok G :
– Terdiri dari kromosom no.
21,22,Y
– Kromosom 21,22 
subterminal,akrosentrik
dengan satelit
– Kromosom Y
subterminal, akrosentrik
tanpa satelit
 
Human Karyotypes (♂ & ♀)
Kariotipe  Tampilan visual kromosom setiap individu
• Genom
Keseluruhan informasi genetik dalam suatu organisme
– Informasi genetik inti: terletak di kromosom
– Infromasi genetik organel: mitokondria
Sistem distribusi informasi dalam materi genetik :
- Dari sel generasi satu ke sel generasi berikutnya pada
waktu pembelahan sel  mitosis & meiosis.
- Diterjemahkan menjadi informasi bentuk lain dan
didistribusikan ke bagian-bagian sel atau lingkungan sel
 diekspresikan  tampak/terdeteksi sebagai fenotip.
Faktor heriditas yang menentukan genotip (materi genetik)
adalah DNA  berfungsi sebagai gen  membawa
determinan spesifik yang menentukan karakter suatu
organisme.
Struktur DNA dan Pengemasan Dalam Nukleus
Ikatan
fosfodiester
Ikatan glikosidik
Nukleosida :
gula + basa
Nukleotida :
Nukleosida +
fosfat
Alel  Gen yang membawa determinan berbeda untuk satu karakter
Genotip sifat yang tidak nampak dari luar. (susunan gen yang dilambangkan oleh huruf)
Suatu alel disebut dominan (A) apabila keberadaannya
dapat menghambat ekspresi alel pasangannya (a)  hanya
memerlukan 1 alel untuk mengekspresikan fenotip  AA dan
Aa mengekspresikan fenotip yang identik (sama).
Suatu alel disebut resesif (a) apabila ekspresinya dihambat
oleh alel pasangannya (A)  perlu 2 alel untuk
mengekspresikan fenotip (aa).
Genotip yang disusun oleh alel yang sama (identik) disebut
homozigot (AA, aa), sedangkan genotip yang disusun oleh alel
yang berbeda disebut heterozigot (Aa).
Interaksi antar alel Pada Satu Gen
Ekspresi suatu alel tidak sepenuhnya tergantung/ dipengaruhi alel
pasangannya, tetapi sering dipengaruhi oleh interaksinya dengan faktor
lingkungan
Sel yang membawa 2 alel untuk setiap gennya  sel diploid,
sel yang membawa 1 alel setiap gennya  sel haploid.
Alel yang dibawa oleh bagian terbesar organisme (terdapat hampir
pada semua anggota spesies) disebut alel wild type (wt).
Alel yang ditemukan pada beberapa (sebagian kecil) anggota spesies
disebut alel mutan.
Contoh
Alel gen warna mata pada Drosophylla melanogaster
w – alel mutan  mata putih
W – alel wt  mata merah
homozigot wt  WW  mata merah
homozigot mutan  ww  mata putih
heterozigot  Ww  mata merah
Wt tidak selalu menutup ekspresi mutan.
Contoh :
Gen warna bunga :
Alel wt – A  merah
Alel mutan – a  putih
AA  bunga merah
aa  bunga putih
Aa  bunga merah jambu (pink)
 pembentukan/produksi pigmen merah proporsional
dengan dosis (jumlah) gen wt.
Alel wt (A) disebut incomplete dominance atau
partial dominance
Alel dari gen yang sama mengkode protein dengan
struktur/karakter berbeda  kodominan
Contoh :
anemia bulan sabit (sickle cell anaemia)
HbsHbs – sel dengan gen sickle homozigot membawa
hemoglobin sickle (abnormal)  anemia
berat atau fatal.
HbsHBA – gen sickle heterozigot  anemia ringan 
mempunyai sel sabit dan sel normal yang
seimbang.
Polimeri
Beberapa pasang gen mempengaruhi satu karakter tertentu. Misalnya karakter warna merah
yang ditentukan oleh gen M. Semakin banyak gen penghasil warna merah maka warnanya
menjadi merah pekat sedangkan yang tidak mengandung gen penghasil warna merah akan
membentuk warna putih . Peristiwa dengan gen yang mempunyai banyak gejala ini disebut
poligen.
P= bunga merah tua (M1M1M2M2) X bunga putih (1m1m2m2)
Gamet =M1M2 m1m2
F1 = M1m1M2m2 (merah muda )
F2 = F1 X F1
M1m1M2m2 X M1mM2m2
Perbandingan : 9 M1-M2- = Merah tua
3 M1-m1m2 = Merah
3 m1m2M1- = Merah muda
1 m1m1m2 m2= putih
Perbandingan fenotip = 15 ; 1 = merah ; putih
Interaksi alel dari gen yang berbeda
Kriptomeri
Adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berada bersama-sama dengan
gen dominan lainnya dan baru akan tampak bila berdiri sendiri-sendiri.
Bila = A= ada bahan dasar pigmen antosianin (merah)
a = tidak ada bahan dasar pigmen antosianin
B = reaksi plasma sel bersifat basa
B = reaksi plasma sel bersifat asam
P = Merah (AAbb) X Putih (aabb)
Gamet = Ab ab
F1 = AaBb (Merah)
F2 = F1 X F1
AaBb X AaBb
Perbandingan 9 A-B- = (antosianin + basa) = Ungu
3 A-bb = (antosianin + asam) = Merah
3 aaB- = ( tidak ada antosianin + basa)= Putih
1 aabb = (tidak ada antosianin + asam) = Putih
Perbandingan fenotip = Ungu; Merah; Putih = 9; 3; 4.
Epistasis hipostasis
Peristiwa dimana alel suatu gen menekan/menghalangi pemunculan sifat alel gen yang lain.
Gen yang menekan/menghalangi = epistatis
Gen yang ditekan/dihalangi = hipostatis
Misalnya: Gen H (hijau) dominan terhadap h (putih)
Gen K (kuning) dominan terhadap k (putih)
Gen H epistasis terhadap K, K hipostasis terhadap gen H
P = Hijau (HHkk) X Kuning (hhKK)
Gamet = Hk hK
F1 = HhKk (Hijau)
F2 = F1 X F1
HhKk X HhKk
Perbandingan 9 H-K- = Hijau
3 H-kk = Hijau
3 hhK- = Kuning
1 hhkk = putih
Perbandingan fenotip = Hijau; Kuning ; Putih = 12; 3; 1.
Komplementer/ Epistasis ganda
Komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi. Bila salah satu gen
tidak ada maka pemunculan karakter akan terhalang atau tidak sempurna. Bila ada 2 gen
yang berinteraksi :
T = menyebabkan tumbuhnya pigmen
t = tidak menumbuhkan pigmen
P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen
p = tidak menumbuhkan enzim
Individu yang mempunyai T tanpa adanya gen P akan berwarna putih demikian pula individu
yang mengandung gen P tanpa T tetapi individu yang mempunyai gen T dan P akan
berwarna merah
P = TTpp (putih) X ttPP (putih)
Gamet = Tp tP
F1 = ttPp (putih)
F2 = 9 T-P- = merah
3 T-pp = putih
3 ttP- = putih
1 ttpp = putih
Perbandingan fenotip = Merah ; putih = 9 ; 7.
Contoh Komplementer pada Manusia :
Peristiwa kriptomeri dapat ditemukan pada keadaan bisu tuli pada manusia. Individu
yang mempunyai D tanpa adanya gen E akan mengalami bisu tuli demikian pula
individu yang mempunyai gen E tanpa gen D tetapi individu yang mempunyai gen D
dan E menjadi normal.
P = DDee (bisu tuli) X ddEE (bisu tuli)
Gamet = De dE
F1 = DdEe (normal)
F2 = 9 D-E- = normal
3 D-ee = bisu tuli
3 ddE- = bisu tuli
1 ddee = bisu tuli
Perbandingan fenotip = Normal ; bisu tuli = 9 ; 7.
Pedigree
Convention
-Traits caused by dominant alleles are easiest
to identify
- Recessive traits are not so easy to identify,
because they may occur in individuals
whose parents are not infected
Penurunan sifat rangkai seks
Terangkai kromosom-X dominan : An-enamel
1. tidak mempunyai lapisan email yang melindungi permukaan gigi
sehingga penderita penyakit ini menjadi sensitif terhadap makanan
yang panas, dingin ataupun asam sehingga gigi mudah rusak.
2. Anenamel dilambangkan dengan huruf A karena kelainan ini diturunkan
secara dominan. Penyakit ini lebih parah pada laki-laki XAY karena laki-
laki hanya mempunyai satu kromosom X. Pada wanita menjadi parah
jika kedua kromosom X nya membawa gen A (XAXA).
sedangkan wanita yang mempunyai gen A pada salah satu kromosom
Xnya yaitu XXA dinamakan wanita carier atau wanita pembawa gen
anenamel.
Terangkai kromosom - X resesif : Buta Warna.
1. Buta warna total : tidak dapat melihat semua warna. Dunia ini
hitam, putih dan abu-abu bagi penderita buta warna total.
2. Buta warna sebagian/partial tidak mampu melihat salah satu
warna primer yaitu merah, biru dan hijau.
3. Gen buta warna dilambangkan dengan huruf bw (singkatan
butawarna) atau cb (singkatan colour blind) yang ditulis
dengan huruf kecil karena sifat ini diturunkan secara resesif.
Wanita butawarna : XcbXcb
Pria butawarna : XcbY
Wanita carier : XXcb
2. Haemofilia (h)
• Pada orang normal terdapat gen H yang mengatur pembekuan
darah. Jika terjadi luka maka trombosit akan pecah
mengeluarkan enzim trombokinase bekerjanya faktor pembeku
darah (Faktor I sampai Faktor XII).
• Penyakit ini mula-mula ditemukan pada keluarga Ratu Victoria di
Inggris. Dijumpai dua tipe haemofilia yaitu haemofilia A tidak
mempunyai faktor VIII dan haemofilia B tidak mempunyai faktor
IX.
• Haemofilia dilambangkan dengan huruf kecil (h) karena kelainan
ini diturunkan secara resesif. Dalam keadaan homozigot resesif
gen ini bersifat letal atau menimbulkan kematian yaitu pada
wanita dengan genotip Xh Xh
Pola penurunan sifat-sifat yang terangkai kromosom X disebut
Criss cross inheritence yaitu penurunan menyilang .
Artinya :
Bila kelainan ini dibawa oleh ibunya maka akan diturunkan kepada
anak laki-lakinya karena kromosom X pada laki-laki pasti
berasal dari ibunya.
Bila kelainan ini dibawa oleh ayahnya maka akan diturunkan
kepada anak perempuannya karena ayah hanya akan
memberikan kromosom Xnya kepada anak perempuan.
PENURUNAN SIFAT RANGKAI KROMOSOM -Y
1.Hypertrichosis : tumbuhnya rambut di daerah
telinga
2.Hystrix gravior : tumbuhnya rambut yang
kasar dan panjang diseluruh tubuh
3.Webbed toes : tumbuhnya selaput diantara
jari-jari tangan dan kaki
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Genetika Dasar.ppt

Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAIrhuel_Abal2
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAHusain Anker
 
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.ppt
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.pptBAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.ppt
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.pptriyanardiansyah4
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel editSirod Judin
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelhnffunnisa
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfWinengRohmah
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx1023LeoniRannuMangir
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniSuryati Purba
 

Similar to Genetika Dasar.ppt (20)

Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMA
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPA
 
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.ppt
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.pptBAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.ppt
BAB_06_HEREDITAS_kelas_12_pelajaran_biol.ppt
 
Pola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.pptPola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.ppt
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Mendelisme1
Mendelisme1Mendelisme1
Mendelisme1
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
Bio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditasBio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditas
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
 
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptxMEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
hereditas
hereditashereditas
hereditas
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Genetika Dasar.ppt

  • 1. Genetika Dasar dr. Ahmad Syauqy. M.Biomed
  • 2. Definisi • Asal kata Genetika = Genos, genesis (greek) • Arti = suku bangsa, keturunan, generasi, asal usul. • Definisi : Ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
  • 3. PENURUNAN SIFAT • Gregor Johann Mendel (abad ke-19) Sebagai Bapak GENETIKA • prinsip-prinsip pewarisan sifat
  • 4. Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan, terdapat 4 postulat yang dikemukakan oleh Mendel yaitu : 1. Faktor keturunan berupa benda dan selalu berpasangan pada individu diploid. 2. Pada gametogenesis, kedua faktor keturunan berpisah/ segregasi sehingga setiap gamet hanya memiliki salah satu dari pasangan faktor tersebut. Postulat ini dikenal sebagai Hukum segregasi atau Hukum Mendel I 3. Faktor keturunan ada yang bersifat dominan dan resesif. 4. Bila ada 2 faktor keturunan/lebih yang diperiksa, maka pada gametogenesis dapat memisah secara bebas atau terjadi pilihan bebas (independent assortment) sehingga akan terjadi bermacam-macam kombinasi. Postulat ini dikenal sebagai hukum independent assortment atau H.Mendel II.
  • 7. Pengelompokan kromosom • Kromosom ada 23 ps. 22 ps autosom dan sepasang kromosom kelamin • Ada 7 kelompok berdasarkan besar kromosom dan letak sentromernya (denver)
  • 8. • Kromosom kelompok A : – Terdiri dari kromosom no. 1,2,3 – Kromosom terbesar – Kromosom no. 1, 3  sentromer median, marfologi metasentrik – Kromosom no. 2  sentromer submedian, marfologi submetasentrik • Kromosom kelompok B – kromosom no. 4,5 sentromer submedian – Kromosom besar dan marfologi submetasentrik
  • 9. • Kromosom kelompok C : – Terdiri dari kromosom no. 6 s/d 12 dan kromosom X – Kromosom 6,7,11 dan X  submedian, agak metasentrik – Kromosom no. 8, 9, 10,12  submedian,submetasentrik • Kromosom kelompok D – Terdiri dari kromosom no. 13,14,15 – Sentromer subterminal morfologi akrosentrik • Kromosom kelompok E : – Terdiri dari kromosom no. 16 s/d 18 – Kromosom 16  median dan metasentrik – Kromosom no. 17, 18 submedian dan sub metasentrik
  • 10. • Kromosom kelompok F – Terdiri dari kromosom no. 19 s/d 20 – Sentromer median, marfologi metasentrik • Kromosom kelompok G : – Terdiri dari kromosom no. 21,22,Y – Kromosom 21,22  subterminal,akrosentrik dengan satelit – Kromosom Y subterminal, akrosentrik tanpa satelit
  • 11.   Human Karyotypes (♂ & ♀) Kariotipe  Tampilan visual kromosom setiap individu
  • 12. • Genom Keseluruhan informasi genetik dalam suatu organisme – Informasi genetik inti: terletak di kromosom – Infromasi genetik organel: mitokondria Sistem distribusi informasi dalam materi genetik : - Dari sel generasi satu ke sel generasi berikutnya pada waktu pembelahan sel  mitosis & meiosis. - Diterjemahkan menjadi informasi bentuk lain dan didistribusikan ke bagian-bagian sel atau lingkungan sel  diekspresikan  tampak/terdeteksi sebagai fenotip. Faktor heriditas yang menentukan genotip (materi genetik) adalah DNA  berfungsi sebagai gen  membawa determinan spesifik yang menentukan karakter suatu organisme.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Struktur DNA dan Pengemasan Dalam Nukleus
  • 16. Ikatan fosfodiester Ikatan glikosidik Nukleosida : gula + basa Nukleotida : Nukleosida + fosfat
  • 17. Alel  Gen yang membawa determinan berbeda untuk satu karakter Genotip sifat yang tidak nampak dari luar. (susunan gen yang dilambangkan oleh huruf)
  • 18. Suatu alel disebut dominan (A) apabila keberadaannya dapat menghambat ekspresi alel pasangannya (a)  hanya memerlukan 1 alel untuk mengekspresikan fenotip  AA dan Aa mengekspresikan fenotip yang identik (sama). Suatu alel disebut resesif (a) apabila ekspresinya dihambat oleh alel pasangannya (A)  perlu 2 alel untuk mengekspresikan fenotip (aa). Genotip yang disusun oleh alel yang sama (identik) disebut homozigot (AA, aa), sedangkan genotip yang disusun oleh alel yang berbeda disebut heterozigot (Aa). Interaksi antar alel Pada Satu Gen
  • 19. Ekspresi suatu alel tidak sepenuhnya tergantung/ dipengaruhi alel pasangannya, tetapi sering dipengaruhi oleh interaksinya dengan faktor lingkungan Sel yang membawa 2 alel untuk setiap gennya  sel diploid, sel yang membawa 1 alel setiap gennya  sel haploid. Alel yang dibawa oleh bagian terbesar organisme (terdapat hampir pada semua anggota spesies) disebut alel wild type (wt). Alel yang ditemukan pada beberapa (sebagian kecil) anggota spesies disebut alel mutan. Contoh Alel gen warna mata pada Drosophylla melanogaster w – alel mutan  mata putih W – alel wt  mata merah homozigot wt  WW  mata merah homozigot mutan  ww  mata putih heterozigot  Ww  mata merah
  • 20. Wt tidak selalu menutup ekspresi mutan. Contoh : Gen warna bunga : Alel wt – A  merah Alel mutan – a  putih AA  bunga merah aa  bunga putih Aa  bunga merah jambu (pink)  pembentukan/produksi pigmen merah proporsional dengan dosis (jumlah) gen wt. Alel wt (A) disebut incomplete dominance atau partial dominance
  • 21. Alel dari gen yang sama mengkode protein dengan struktur/karakter berbeda  kodominan Contoh : anemia bulan sabit (sickle cell anaemia) HbsHbs – sel dengan gen sickle homozigot membawa hemoglobin sickle (abnormal)  anemia berat atau fatal. HbsHBA – gen sickle heterozigot  anemia ringan  mempunyai sel sabit dan sel normal yang seimbang.
  • 22. Polimeri Beberapa pasang gen mempengaruhi satu karakter tertentu. Misalnya karakter warna merah yang ditentukan oleh gen M. Semakin banyak gen penghasil warna merah maka warnanya menjadi merah pekat sedangkan yang tidak mengandung gen penghasil warna merah akan membentuk warna putih . Peristiwa dengan gen yang mempunyai banyak gejala ini disebut poligen. P= bunga merah tua (M1M1M2M2) X bunga putih (1m1m2m2) Gamet =M1M2 m1m2 F1 = M1m1M2m2 (merah muda ) F2 = F1 X F1 M1m1M2m2 X M1mM2m2 Perbandingan : 9 M1-M2- = Merah tua 3 M1-m1m2 = Merah 3 m1m2M1- = Merah muda 1 m1m1m2 m2= putih Perbandingan fenotip = 15 ; 1 = merah ; putih Interaksi alel dari gen yang berbeda
  • 23. Kriptomeri Adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berada bersama-sama dengan gen dominan lainnya dan baru akan tampak bila berdiri sendiri-sendiri. Bila = A= ada bahan dasar pigmen antosianin (merah) a = tidak ada bahan dasar pigmen antosianin B = reaksi plasma sel bersifat basa B = reaksi plasma sel bersifat asam P = Merah (AAbb) X Putih (aabb) Gamet = Ab ab F1 = AaBb (Merah) F2 = F1 X F1 AaBb X AaBb Perbandingan 9 A-B- = (antosianin + basa) = Ungu 3 A-bb = (antosianin + asam) = Merah 3 aaB- = ( tidak ada antosianin + basa)= Putih 1 aabb = (tidak ada antosianin + asam) = Putih Perbandingan fenotip = Ungu; Merah; Putih = 9; 3; 4.
  • 24. Epistasis hipostasis Peristiwa dimana alel suatu gen menekan/menghalangi pemunculan sifat alel gen yang lain. Gen yang menekan/menghalangi = epistatis Gen yang ditekan/dihalangi = hipostatis Misalnya: Gen H (hijau) dominan terhadap h (putih) Gen K (kuning) dominan terhadap k (putih) Gen H epistasis terhadap K, K hipostasis terhadap gen H P = Hijau (HHkk) X Kuning (hhKK) Gamet = Hk hK F1 = HhKk (Hijau) F2 = F1 X F1 HhKk X HhKk Perbandingan 9 H-K- = Hijau 3 H-kk = Hijau 3 hhK- = Kuning 1 hhkk = putih Perbandingan fenotip = Hijau; Kuning ; Putih = 12; 3; 1.
  • 25. Komplementer/ Epistasis ganda Komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi. Bila salah satu gen tidak ada maka pemunculan karakter akan terhalang atau tidak sempurna. Bila ada 2 gen yang berinteraksi : T = menyebabkan tumbuhnya pigmen t = tidak menumbuhkan pigmen P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen p = tidak menumbuhkan enzim Individu yang mempunyai T tanpa adanya gen P akan berwarna putih demikian pula individu yang mengandung gen P tanpa T tetapi individu yang mempunyai gen T dan P akan berwarna merah P = TTpp (putih) X ttPP (putih) Gamet = Tp tP F1 = ttPp (putih) F2 = 9 T-P- = merah 3 T-pp = putih 3 ttP- = putih 1 ttpp = putih Perbandingan fenotip = Merah ; putih = 9 ; 7.
  • 26. Contoh Komplementer pada Manusia : Peristiwa kriptomeri dapat ditemukan pada keadaan bisu tuli pada manusia. Individu yang mempunyai D tanpa adanya gen E akan mengalami bisu tuli demikian pula individu yang mempunyai gen E tanpa gen D tetapi individu yang mempunyai gen D dan E menjadi normal. P = DDee (bisu tuli) X ddEE (bisu tuli) Gamet = De dE F1 = DdEe (normal) F2 = 9 D-E- = normal 3 D-ee = bisu tuli 3 ddE- = bisu tuli 1 ddee = bisu tuli Perbandingan fenotip = Normal ; bisu tuli = 9 ; 7.
  • 28. -Traits caused by dominant alleles are easiest to identify - Recessive traits are not so easy to identify, because they may occur in individuals whose parents are not infected
  • 29.
  • 30. Penurunan sifat rangkai seks Terangkai kromosom-X dominan : An-enamel 1. tidak mempunyai lapisan email yang melindungi permukaan gigi sehingga penderita penyakit ini menjadi sensitif terhadap makanan yang panas, dingin ataupun asam sehingga gigi mudah rusak. 2. Anenamel dilambangkan dengan huruf A karena kelainan ini diturunkan secara dominan. Penyakit ini lebih parah pada laki-laki XAY karena laki- laki hanya mempunyai satu kromosom X. Pada wanita menjadi parah jika kedua kromosom X nya membawa gen A (XAXA). sedangkan wanita yang mempunyai gen A pada salah satu kromosom Xnya yaitu XXA dinamakan wanita carier atau wanita pembawa gen anenamel.
  • 31. Terangkai kromosom - X resesif : Buta Warna. 1. Buta warna total : tidak dapat melihat semua warna. Dunia ini hitam, putih dan abu-abu bagi penderita buta warna total. 2. Buta warna sebagian/partial tidak mampu melihat salah satu warna primer yaitu merah, biru dan hijau. 3. Gen buta warna dilambangkan dengan huruf bw (singkatan butawarna) atau cb (singkatan colour blind) yang ditulis dengan huruf kecil karena sifat ini diturunkan secara resesif. Wanita butawarna : XcbXcb Pria butawarna : XcbY Wanita carier : XXcb
  • 32. 2. Haemofilia (h) • Pada orang normal terdapat gen H yang mengatur pembekuan darah. Jika terjadi luka maka trombosit akan pecah mengeluarkan enzim trombokinase bekerjanya faktor pembeku darah (Faktor I sampai Faktor XII). • Penyakit ini mula-mula ditemukan pada keluarga Ratu Victoria di Inggris. Dijumpai dua tipe haemofilia yaitu haemofilia A tidak mempunyai faktor VIII dan haemofilia B tidak mempunyai faktor IX. • Haemofilia dilambangkan dengan huruf kecil (h) karena kelainan ini diturunkan secara resesif. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal atau menimbulkan kematian yaitu pada wanita dengan genotip Xh Xh
  • 33. Pola penurunan sifat-sifat yang terangkai kromosom X disebut Criss cross inheritence yaitu penurunan menyilang . Artinya : Bila kelainan ini dibawa oleh ibunya maka akan diturunkan kepada anak laki-lakinya karena kromosom X pada laki-laki pasti berasal dari ibunya. Bila kelainan ini dibawa oleh ayahnya maka akan diturunkan kepada anak perempuannya karena ayah hanya akan memberikan kromosom Xnya kepada anak perempuan.
  • 34. PENURUNAN SIFAT RANGKAI KROMOSOM -Y 1.Hypertrichosis : tumbuhnya rambut di daerah telinga 2.Hystrix gravior : tumbuhnya rambut yang kasar dan panjang diseluruh tubuh 3.Webbed toes : tumbuhnya selaput diantara jari-jari tangan dan kaki