Ringkasan dokumen CV dan presentasi tentang tatalaksana sesak napas:
1. CV dr. Indra Barata mencakup riwayat pendidikan sebagai dokter spesialis paru dan pengalaman kerja di berbagai rumah sakit.
2. Presentasi menjelaskan definisi, etiologi, gejala, diagnosis dan penatalaksanaan sesak napas menurut panduan PDPI. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan penunjang.
1. CURICULUM VITAE
dr. Indra Barata, M.Ked(Paru) Sp.P
Riwayat Pendidikan
2009 lulus Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati
2020 lulus Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi Universitas FKUSU
Riwayat pekerjaan
- Dokter PNS Puskesmas Siderejo Kota Lubuklinggau 2009 s/d
2010
- Dosen di STIKES Fitrah Aldar Lubuklingau 2011 s/d 2013
- Dokter PNS RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2010 s/d 2016
- Dokter Pulmonologi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2010 s/d
sekarang
2. TATALAKSANA
SESAK NAPAS
The 7th Sumsel Babel Respiratory Clinical Update
dr Indra Barata, M.Ked(Paru) Sp.P
PIR PDPI SUMSEL BABEL 2022
PERTEMUAN ILMIAH RESPIROLOGI VII PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA CABANG SUMSEL BABEL 2022
3. PENDAHULUAN
● Manusia memiliki beberapa kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk
melangsungkan hidupnya.
● Salah satu kebutuhan dasar utama adalah bernapas.
● Beberapa menit tanpa bernapas akan mengakibatkan kematian
● Rasa Tidak nyaman dalam bernapas didefenisikan sebagai sesak
napas(dipnea)
4. DEFENISI
•Berasal dari bahasa latin dyspnoea
• Dys = sulit
• Pnoea = pernapasan
• Dyspnoea = sulit bernapas
•Dispnea berdasarkan waktu
• Dispnea akut
• Dispnea yang terjadi kurang dari 1 bulan
• Dispnea kronik
• Dispnea yang terjadi lebih dari 1 bulan
11. GEJALA SESAK NAPAS
Pasien akan merasakan keluhan berikut:
▪ Saya merasakan napas saya pendek
▪ Saya sulit untuk bernapas
▪ Dada saya terasa berat
▪ Saya merasa tidak enak bernapas
▪ Napas saya terasa terhalang
▪ Saya rasa tercekik
12. BENTUK SESAK NAPAS
1. Dyspnea D’effort
Sesak pada saat aktivitas
2. Paroxsymal Nocturnal Dyspnea
Sesak pada malam hari
3. Orthopnea
Sesak napas saat berbaring
4. Platypnea
Sesak napas berkurang saat berbaring, sesak memberat saat duduk
atau berdiri
5. Trepopnea
Sesak napas dirasakan saat berbaring di satu sisi tetapi tidak disisi lain
(posisi berbaring miring)
15. TATALAKSANA SESAK NAPAS MENURUT PDPI
1. Menurunkan Kebutuhan Pernapasan
Menurunkan kebutuhan pernapasan dapat dilakukan dengan
menurunkan beban metabolisme ( latihan fisik dan olah raga) dan
menurunkan rangsangan pusat pernapasan ( terapi oksigen,
obat-obatan, terapi inhalsi)
16. TATALAKSANA....
2. Menurunkan Hambatan Pernapasan
Terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan hambatan
pernapasan antara lain dengan pembedahan dan terapi
farmakologi seperti pemberian bronkodilator dan steroid
17. TATALAKSANA...
3. Meningkatkan Fungsi Otot Pernapasan
Otot pernapasan membutuhkan nutrisi untuk melaksanakan
fungsinya.
Kekurangan asupan energi dapat mengakibatkan kelemahan otot
pernapasan dan perburukan sesak napas.
Latihan otot pernapasan dapat membantu untuk mengurangi
keluhan sesak napas.
18. TATALAKSANA...
4. Mengubah persepsi pasien
Memodifikasi respon pasien terhadap sesak napas seperti rasa
cemas atau stress.
Relaksasi dan latihan fisik merupakan cara ampuh yang dapat
dilakukan untuk mengurangi sesak napas.
19. KESIMPULAN
1. Dyspnea adalah keluhan subyektif pada perasaan tidak nyaman saat
bernapas.
2. Dyspnea Dapat dibagi menjadi akut dan kronik
3. Etiologi dyspnea dari respirasi dan non respirasi
4. Diagnosis dyspnea dari anamnesis dan dilanjutkan pemeriksaan
penunjang
5. Tatalaksana diberikan berdaarkan etiologinya