SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Gelombang Cahaya
SINDHU MADYA ZAKYRATKA PUTRI, S.SI., M. PD
Optika adalah ilmu yang mempelajarai tentang cahaya.
Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari sifat cahaya seperti pemantulan cahaya,
pembiasan cahaya dan jalannya sinar pada alat optik.
Optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku cahaya sebagai gelombang.
Seperti, dispersi, difraksi, interferensi, polarisasi dan hakikat cahaya.
Teori tentang cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, karena bias merambat tanpa memerlukan medium
perantara. Serta cahaya juga termasuk gelombang transversal yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarnya.
Menurut beberapa ilmuwan,
1. Alhazan (965-1038) ilmuwan dari Arab berpendapat, “kita dapat melihat karena adanya
cahaya yang dipantulkan oleh benda.”
2. Christian huygers (1629- 1695) pakar fisika Belanda, “cahaya berjalan dalam bentuk
gelombang-gelombang”
3. Albert Einstein (1870-1955), “cahaya memiliki sikap seperti partikel dan gelombang”
SIFAT CAHAYA
1. Pemantulan
Pemantulan cahaya adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan. Pemantulan cahaya dapat
terjadi pada permukaan yang mengkilap, salah satu contohnya adalah cermin. Hukum pemantulan cahaya yang
dikemukakan oleh Snellius (1591 - 1626).
Bunyi hukum pemantulan cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada suatu bidang datar.
b. Besar sudut datang sama denganbesar sudut pantul.
Jenis- jenis Pemantulan
Pemantulan Teratur : berkas sinar-
sinar sejajar dipantulkan sejajar
juga banyak sinar pantul yang
mengenai mata pengamat
sehingga benda tampak bersinar
terang terjadi pada benda-benda
yang permukaannnya halus (rata)
seperti kaca, baja, dan aluminium.
Pemantulan baur (difus) : berkas
sinar-sinar sejajar dipantulkan ke
segala arah hanya sedikit sinar
pantul yang mengenai mata
pengamat sehingga benda tampak
suram terjadi pada benda yang
mempunyai permukaan kasar
(tidak rata).
2. Pembiasan
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari
satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab terjadinya pembiasan
cahaya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka
sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui
medium udara menuju air.
2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat maka
sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui
medium air menuju udara.
Pembiasan cahaya dijelaskan menggunakan Hukum Snellius
𝑛 =
𝑐
𝑣
Keterangan :
n = indeks bias
c = cepat rambat di udara 3 x 108
m/s
v = cepat rambat cahaya (m/s)
PERILAKU CAHAYA
1. DISPERSI CAHAYA
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-
beda panjang gelombang. Gejala dispersi cahaya juga bisa diamati dari sebuah prisma. Seberkas
sinar menuju prisma dengan sudut datang i. Sinar tersebut kemudian meninggalkan prisma dengan
sudut keluar r’. Besarnya sudut penyimpangan antara sinar yang menuju prisma dengan sinar yang
meninggalkan prisma disebut sebagai sudut deviasi. Besar sudut deviasi tergantung pada besar
kecilnya sudut datang. Sudut deviasi terkecil disebut sudut deviasi minimum. Sudut deviasi minimum
terjadi jika
Sudut deviasi terkecil disebut deviasi minimum, terjadi jika i = r’= i’ serta i’ + r = 𝛽. Besarnya sudut
deviasi pada prisma dirumuskan dengan :
Cahaya merah memiliki panjang gelombang paling besar, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang
gelombang paling pendek. Pada peristiwa dispersi cahaya putih (sinar matahari), sinar ungu memiliki
sudut deviasi paling besar sedangkan sinar merah memiliki sudut deviasi paling kecil.
Selisih sudut deviasi sinar ungu (Du) dan sinar merah (Dm) disebut sudut dispersi. Untuk prisma
dengan sudut pembias kecil, sudut deviasinya merupakan sudut deviasi minimum.
𝛿 = (𝑛𝑢 − 𝑛𝑚)𝛽
Keterangan:
𝛿= sudut disperse
𝑛𝑢= indeks bias sinar ungu dalam prisma
𝑛𝑚=indeks bias sinar merah dalam prisma
𝛽= sudut pembias prisma
2. INTERFERENSI CAHAYA
Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu?
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua
atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya
sulit diamati. Beberapa contoh terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada penjelasan
berikut. Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi
terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
a. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki fase
yang selalu tetap/ fase hampir sama, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.
Dua gelombang sefase akan
saling memperkuat jika bertemu
(terang)
Dua gelombang beda fase akan
saling memperlemah jika bertemu
(gelap)
∆𝑆 = 𝑆1𝑃 − 𝑆2𝑃 = 𝑘ƛ ∆𝑆 = 𝑆1𝑃 − 𝑆2𝑃 = (𝑘 +
1
2
)ƛ
Dengan nilai
k= 1, 2, 3, 4, ….
Interferensi melalui dua celah sempit

More Related Content

Similar to OPTIKA GELAMBANG CAHAYA

Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyi
Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyiWrite kd 3 gelombang cahaya dan bunyi
Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyiSophiaSaleh
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optikguest3ae858
 
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxGambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxChandraYesaya
 
cahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangcahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangAyuAulia32
 
i/Kelompok 7 optik geometri
i/Kelompok 7 optik geometrii/Kelompok 7 optik geometri
i/Kelompok 7 optik geometriNanda Reda
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiannisnuruli
 
Sifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikSifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikfahmi sahab
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxserpong02
 
ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxAlulAlul3
 

Similar to OPTIKA GELAMBANG CAHAYA (20)

Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
 
Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyi
Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyiWrite kd 3 gelombang cahaya dan bunyi
Write kd 3 gelombang cahaya dan bunyi
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
Persentasi
PersentasiPersentasi
Persentasi
 
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxGambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
cahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangcahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombang
 
i/Kelompok 7 optik geometri
i/Kelompok 7 optik geometrii/Kelompok 7 optik geometri
i/Kelompok 7 optik geometri
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
 
Sifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikSifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetik
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
 
24 sifat gel-cahaya
24 sifat gel-cahaya24 sifat gel-cahaya
24 sifat gel-cahaya
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
 
Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

OPTIKA GELAMBANG CAHAYA

  • 1. Gelombang Cahaya SINDHU MADYA ZAKYRATKA PUTRI, S.SI., M. PD
  • 2. Optika adalah ilmu yang mempelajarai tentang cahaya. Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari sifat cahaya seperti pemantulan cahaya, pembiasan cahaya dan jalannya sinar pada alat optik. Optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku cahaya sebagai gelombang. Seperti, dispersi, difraksi, interferensi, polarisasi dan hakikat cahaya. Teori tentang cahaya Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, karena bias merambat tanpa memerlukan medium perantara. Serta cahaya juga termasuk gelombang transversal yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Menurut beberapa ilmuwan, 1. Alhazan (965-1038) ilmuwan dari Arab berpendapat, “kita dapat melihat karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda.” 2. Christian huygers (1629- 1695) pakar fisika Belanda, “cahaya berjalan dalam bentuk gelombang-gelombang” 3. Albert Einstein (1870-1955), “cahaya memiliki sikap seperti partikel dan gelombang”
  • 3. SIFAT CAHAYA 1. Pemantulan Pemantulan cahaya adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan. Pemantulan cahaya dapat terjadi pada permukaan yang mengkilap, salah satu contohnya adalah cermin. Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius (1591 - 1626). Bunyi hukum pemantulan cahaya sebagai berikut: a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada suatu bidang datar. b. Besar sudut datang sama denganbesar sudut pantul. Jenis- jenis Pemantulan Pemantulan Teratur : berkas sinar- sinar sejajar dipantulkan sejajar juga banyak sinar pantul yang mengenai mata pengamat sehingga benda tampak bersinar terang terjadi pada benda-benda yang permukaannnya halus (rata) seperti kaca, baja, dan aluminium. Pemantulan baur (difus) : berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan ke segala arah hanya sedikit sinar pantul yang mengenai mata pengamat sehingga benda tampak suram terjadi pada benda yang mempunyai permukaan kasar (tidak rata).
  • 4. 2. Pembiasan Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab terjadinya pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui medium udara menuju air. 2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui medium air menuju udara. Pembiasan cahaya dijelaskan menggunakan Hukum Snellius 𝑛 = 𝑐 𝑣 Keterangan : n = indeks bias c = cepat rambat di udara 3 x 108 m/s v = cepat rambat cahaya (m/s)
  • 5. PERILAKU CAHAYA 1. DISPERSI CAHAYA Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda- beda panjang gelombang. Gejala dispersi cahaya juga bisa diamati dari sebuah prisma. Seberkas sinar menuju prisma dengan sudut datang i. Sinar tersebut kemudian meninggalkan prisma dengan sudut keluar r’. Besarnya sudut penyimpangan antara sinar yang menuju prisma dengan sinar yang meninggalkan prisma disebut sebagai sudut deviasi. Besar sudut deviasi tergantung pada besar kecilnya sudut datang. Sudut deviasi terkecil disebut sudut deviasi minimum. Sudut deviasi minimum terjadi jika Sudut deviasi terkecil disebut deviasi minimum, terjadi jika i = r’= i’ serta i’ + r = 𝛽. Besarnya sudut deviasi pada prisma dirumuskan dengan :
  • 6. Cahaya merah memiliki panjang gelombang paling besar, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang paling pendek. Pada peristiwa dispersi cahaya putih (sinar matahari), sinar ungu memiliki sudut deviasi paling besar sedangkan sinar merah memiliki sudut deviasi paling kecil. Selisih sudut deviasi sinar ungu (Du) dan sinar merah (Dm) disebut sudut dispersi. Untuk prisma dengan sudut pembias kecil, sudut deviasinya merupakan sudut deviasi minimum. 𝛿 = (𝑛𝑢 − 𝑛𝑚)𝛽 Keterangan: 𝛿= sudut disperse 𝑛𝑢= indeks bias sinar ungu dalam prisma 𝑛𝑚=indeks bias sinar merah dalam prisma 𝛽= sudut pembias prisma
  • 7. 2. INTERFERENSI CAHAYA Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu? Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati. Beberapa contoh terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada penjelasan berikut. Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini: a. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki fase yang selalu tetap/ fase hampir sama, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama. b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama. Dua gelombang sefase akan saling memperkuat jika bertemu (terang) Dua gelombang beda fase akan saling memperlemah jika bertemu (gelap) ∆𝑆 = 𝑆1𝑃 − 𝑆2𝑃 = 𝑘ƛ ∆𝑆 = 𝑆1𝑃 − 𝑆2𝑃 = (𝑘 + 1 2 )ƛ Dengan nilai k= 1, 2, 3, 4, ….