4. • Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok
risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil.
• Menurut WHO, 2021, Indonesia menjadi salah satu dari 9
negara dengan endemik malaria di Asia Tenggara, dan
dilaporkan 22 % kasus kematian akibat Malaria.
5. ● Pengendalian malaria dilakukan secara
komprehensif dengan upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif, hal ini
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian serta mencegah KLB.
● Menurut WHO, terjadi penurunan prevalensi
kasus Malaria di Indonesia pada tahun 2015 dan
2019 dari 1,1 juta ke 659.000 kasus.
● Indoneisa menargetkan eliminasi kasus malaria
pada tahun 2030.
● Penitikberatan pada penatalaksanaan kasus
malaria yang berkualitas diharapkan akan
memberikan kontribusi langsung upaya menuju
bebas malaria di Indonesia
8. Anamnesis
Keluhan utama
• Demam
RPS
• Demam sejak 3 hari
• Demam menggigil
sepanjang hari disertai
keringat dingin
• Nyeri kepala (+), mual
muntah (+) 3 x, nyeri perut
(+)
• Demam tidak membaik
meski sudah minum obat
pct
• Batuk pilek (-), nyeri
tenggorokan (-)
• pegal & nyeri seluruh
badan
RPD
• Keluhan
serupa (-)
• Alergi (-)
9. Riw. Lingkungan dan sosial
Pasien tinggal
dengan kedua
orang tua dan ketiga
saudaranya dalam 1
rumah
Pasien tidur
menggunakan
kelambu, kebiasaan
sampah ditumpuk
dibelakang rumah
Kebiasaan
menguras bak
mandi hanya 1 x
dalam sebulan,
menumpuk baju (+)
10. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : TSS
Kes : cm
TD : 80/65 mmhg, N :
110 x /m, T 39,7 C,
RR 20 x/m
BB : 18 kg ; TB : 118
cm
BB/u : -2SD s/d 2 sd
Status gizi : normal
K/L Mata : ca -/-, si -/-
THT : faring hiperemis -/-, Tonsil t1/t1
Thorax Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Cor :s1s2 tunggal, m(-), g (-)
Abd NTE (+), supel (+), BU (+) dbn,
hepatosplenomegaly (-)
ekstre
mitas
Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Rumple Leed Test : Negatif
12. Diagnosis dan Tatalaksana
Diagnosis Planning Tatalaksana
Malaria vivax
- Pro Opname
- IVFD RL 20 tpm makro
- DHP 1 x 1 /12 tab pc (selama 3 hari)
- Primaquin 1 x ½ tab (selama 14 hari)
- Paracteamol 3 x 250 mg tab pc
- Domperidone 3 x 1 tab
- Ranitidne 2 x 1 tab 1 jam pc
13. Follow Up
Demam (+) h5, naik turun, nyeri
perut (-), mual muntah (-), BAK
BAB biasa
T 37,8
Pct 3 x 180 mg iv
DHP primaquin (H3)
Domperidone k/p mual muntah
Cek TT : NEGATIF
Demam (-), bak bab biasa,
nyeri perut (-), muntah (-
TD 110/70 mmHg, N
80x/.m, T 36,5 C, RR
20x/m
Primaquin H5
BPL
Demam (+) h4 naik tuurn,
muntah (-), mual (+), nyri
perut (+) , BAK BAB biasa
T 38,9
DHP & primakuin (H2)
Demam (-), bak
bab biasa,
T 37
Primaquin h4
Pct 3 x ½ tab
POLI
S : tidak ada keluhan.
TT : Negatif
Pq H7
2/03/23 3/03/2023 4/3/23 5/3/23 7/3/23
14. Follow Up
POLI
Tidak ada keluhan
Pq h14
TT : Neg
POLI
Tidak ada keluhan,
TT Neg
POLI
S : tidak ada keluhan.
TT : Negatif
1403/2
3
21/3/2
3
28/3/23
16. Definisi
• Malaria merupakan penyakit infeksi yang
ekut hingga kronik, disebabkan oleh satu
atau lebih spesies Plasmodium.
• Penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina
• Malaria masih merupakan penyakit endemis
didunia dan Indoensia yang sangat
potensial mengganggu tumbuh kembang
anak
17. Epidemiologi
WHO 2010
sampai 2015
Di dunia terjadi penurunan insidens penyakit
malaria sebesar 21% dan penurunan angka
kematian sebesar 29%
Kasus baru
dilaporkan WHO sebesar
212 juta dan kematian
sebesar 429.000
18. Di Indonesia
Di Indonesia penyakit malaria ditemukan
tersebar di seluruh kepulauan, terutama di
Kawasan Timur Indonesia yaitu Papua,
Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan
Nusa Tenggara Timur
Secara nasional, Annual Parasite
Incidence (API) mengalami
penurunan
Pada tahun 2011 jumlah kematian
malaria yang dilaporkan adalah
388 kasus.
4,68 / 1000 penduduk th
1990 menjadi 1,96/1000
penduduk th 2010
Th 2011 1,75 rb /
1000 penduduk
menjadi 1,69/seribu
penduduk th 2012
Tahun 2016 0,8 /
1000 penduduk
API adalah jumlah kasus positif malaria
per-seribu penduduk dalam 1 tahun
19. Penyebab Malaria
Penyebab Malaria adalah parasite Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina.
Spesiem plasmodium yang secara umum dapat ditemukan pada manusia antara lain :
1. Plasmodium falciparum (P. falciparum).
2. Plasmodium vivax (P. vivax).
3. Plasmodium ovale (P. ovale).
4. Plasmodium malariae (P. malariae).
5. Plasmodium knowlesi (P. knowlesi
20. P.Vivax P. Malariae
P. Falciparum
Jenis plasmodium
Plasmodium yang banyak
ditemukan di Indonesia
Penyakit
malaria
Inkubasi
Masa
21. Patogenesis
Parasit malaria memerlukan dua hospes untuk
siklus hidupnya, yaitu manusia dan nyamuk
anopheles betina
Nyamuk infektif
hisap darah
manusia
Sporozoit masuk
aliran darahlalu
hati
Menjadi trofozoit
lalu skizon hati (2
minggu)
Merozoit pecah
masuk ke aliran
darah
Menginfeksi sel
darah merah
22. Patogenesis
01
02
Makrofag, monosit
limfosit sitokin (TNF
dan IL6
Splenomegali :
dibawa melalui aliran darah ke
pusat pengaturan suhu diotak
organ retikuloendothelial, tempat
plasmodium dihancurkan oleh sel-sel
makrofag dan limfosit. Penambahan
sel-sel radang ini akan menyebabkan
limpa membesar
Skizon darah pecah
mengeluarkan
antigen (proses
skizogoni)
Demam
Anemia terjadi karena
pecahnya sel darah merah
yang terinfeksi maupun
yang tidak terinfeksi
Anemia
23. Sitoadherence pada malaria berat
Obstruksi (penyumbatan) dalam pembuluh
kapiler yang menyebabkan terjadinya iskemia
jaringan
terbentuknya mediator-mediator antara lain
sitokin (TNF, IL-6 dan lain lain); mediator
tersebut mempunyai peranan dalam gangguan
fungsi pada jaringan tertentu.
24. Manifestasi Klinis
Gejala Karakteristik demam
• Gejala demam tergantung jenis
malaria
• Sifat demam akut (paroksismal)
yang didahului oleh stadium
dingin (menggigil) diikuti demam
tinggi kemudian berkeringat
banyak
Gejala lain seperti nyeri kepala, mual, muntah,
diare, pegal-pegal, dan nyeri otot
p. falciparum demam timbul intermiten dan
dapat kontinyu, sering jadi berat
p. vivaks Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 2 hari
P. Ovale Pola demam seperti pada malaria
vivaks.
p. malariae demam berulang dengan interval
bebas demam 3 hari.
p. knowlesi Gejala demam menyerupai
malaria falsiparum.
25. 1. Anamnesis : demam, menggigil, berkeringat,
dan dapat disrtai sakit kepala, mual muntah,
diare nyeri otot, pegal pegal, riw sakit malaria
dan minum obat malaria, riw. Berkunjung ke
daerah endemis malaria, riw. Tinggal didaerah
endemis malaria
2. Pemeriksaan fisik :
a. Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5 °C
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Sklera ikterik
d. Pembesaran Limpa (splenomegali)
e. Pembesaran hati (hepatomegali)
3. Laboratorium : TT, RDT
Diagnosis
anamnesis
Pemeriksaan
fisik
penunjang
32. demam, menggigil,
berkeringat dan dapat
disertai sakit kepala, mual,
muntah, diare dan nyeri
otot atau pegal-pegal
Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5
°C
Berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik,
keluhan yang dialami
pasien bisa disebabkan
malaria, demam
berdaraha, atau
thyphoid, dsb.
33. Laboratorium
TT : plasmodium
vivax +++
Berdasarkan
anamnesis, pemfis
dan penunjang
yang ada pasien
didiagnosis dengan
malaria
Dilskuksn pmeriksaan rumple
leed, dan ns1 untuk
menyingkirkan kemungkinan
demam karena virus dengue.
Berdasarkan pola demam ang
ada kemungkinan thyphoid
juga dapat disingkirkan
34. Pasien ditatalaksana dengan
panduan malaria tanpa
komplikasi
Tatalaksana
antimalaria
diberikan
berdasarkan berat
badan
DHP 1 x 1 ½ tab
selama 3 haari
Primaquin 1 x ½
tab selama 14 hari
36. KIE pencegahan
Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan
kewaspadaan terhadap risiko malaria, mencegah gigitan
nyamuk, pengendalian vector dan kemoprofilaksis.
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan
menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa
nyamuk dan lain lain.
37. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh parasit Plasmodium sp. yang dapat
menyebabkan komplikasi
Diagnosis malaria ditegakkan dengan
pemeriksaan mikroskopik dan atau dengan RDT
38. Malaria menjadi salah satu penyakit yang menjadi prioritas baik
global maupun nasional. Hal ini tercantum dalam butir 3.3. SDGs
(Sustainable Development Goals) dan RPJMN serta rencana
strategis Kemenkes. Ditargetkan bahwa pada tahun 2030
Indonesia dapat mencapai eliminasi malaria.
Oleh karena itu penting dilakukan upaya pecegahan yang
maksimal dan pengobatan yang tepat.
39. RESOURCES
• World Health Organizaation. Guidelines for the treatment of malaria -- 2nd edition.2010.
• Pedoman malaria Kementrian Kesehatan . 2019
• Kemenkes RI. BUKU SAKU PENATALAKSANAAN KASUS MALARIA. 2017
• WHO. 2023. Evidence-informed action to eliminate malaria in Indonesia. [online]
available at https://www.who.int/about/accountability/results/who-results-report-2020-
mtr/country-story/2021/indonesia