Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko pada kegiatan penjualan mi, khususnya identifikasi bahaya, analisis risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko.
2) Beberapa bahaya yang diidentifikasi adalah sakit pinggang, sakit pencernaan, dan sakit pernafasan yang dapat dialami penjual atau pembeli.
3) Evaluasi risiko menentukan bahwa s
Xabi Prieto es un centrocampista español nacido en 1983 en San Sebastián que juega para la Real Sociedad. Se unió a la cantera del club cuando era joven y debutó con el primer equipo en 2003. Es conocido por su gran técnica, visión de juego y habilidad para organizar el centro del campo o jugar como interior derecho.
1) The article previews the upcoming NASCAR Sprint Cup season, highlighting several storylines including Jimmie Johnson's bid for a fourth consecutive title, the economic challenges facing NASCAR teams, and Tony Stewart's transition to a new team.
2) It asks five questions for the 2009 season: Can Jimmie Johnson repeat as champion, how will the economy affect NASCAR, how will Tony Stewart's new team fare, who will challenge Johnson for the title, and how will the lack of testing affect teams?
3) It provides brief summaries of several driver and team changes for the upcoming season, including new paint schemes, driver number changes, and part-time or unemployed drivers seeking rides.
Xabi Prieto es un centrocampista español nacido en 1983 en San Sebastián que juega para la Real Sociedad. Se unió a la cantera del club cuando era joven y debutó con el primer equipo en 2003. Es conocido por su gran técnica, visión de juego y habilidad para organizar el centro del campo o jugar como interior derecho.
1) The article previews the upcoming NASCAR Sprint Cup season, highlighting several storylines including Jimmie Johnson's bid for a fourth consecutive title, the economic challenges facing NASCAR teams, and Tony Stewart's transition to a new team.
2) It asks five questions for the 2009 season: Can Jimmie Johnson repeat as champion, how will the economy affect NASCAR, how will Tony Stewart's new team fare, who will challenge Johnson for the title, and how will the lack of testing affect teams?
3) It provides brief summaries of several driver and team changes for the upcoming season, including new paint schemes, driver number changes, and part-time or unemployed drivers seeking rides.
Manajemen risiko dilakukan terhadap penjual sate untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaannya seperti panasnya kuah sate, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta postur tubuh yang kurang sehat. Beberapa kontrol risiko yang disarankan adalah menjaga jarak dengan kuah sate, berjualan di tempat teduh, serta mengatur waktu istirahat yang memadai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Dokumen tersebut membahas pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak ruminansia. Mencakup identifikasi berbagai jenis penyakit bakterial, viral, dan parasit; prinsip-prinsip pencegahan penyakit; sanitasi dan vaksinasi; serta faktor-faktor risiko terjadinya penyakit pada ternak.
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.pptIsnaMasruroh2
budaya keselamatan rumah Budaya keselamatan merupakan kombinasi antara sikap, norma dan persepsi pekerja terhadap keselamatan kerja. Salah satu cara untuk melihat lingkungan sosial pekerja sebagai faktor pembentuk budaya keselamatan, yaitu dengan melihat persepsi pekerja terhadap lingkungan sosialnyasakit. adalah tentang manusia dan bagaimana mereka bekerja sama. Tidak ada definisi baku tentang budaya keselamatan namun ada dua hal utama yang umum untuk semua definisi. 1. Ini tentang nilai-nilai, sikap, keyakinan dan perilaku masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada penjualan mi goreng, termasuk identifikasi risiko seperti kesehatan dan keselamatan, (2) Dokumen tersebut menganalisis berbagai risiko seperti terkena air panas, infeksi bakteri, dan gangguan ergonomi, serta (3) Dokumen tersebut memberikan rekomendasi pengendalian risiko seperti menggunakan masker, menjaga post
"[Ringkasan]"
Merupakan dokumen yang membahas tentang intervensi keperawatan yang meliputi tahapan penentuan masalah prioritas, penetapan tujuan dan hasil yang diharapkan, serta penulisan rencana tindakan keperawatan yang mencakup empat tipe utama yaitu diagnostik, terapeutik, pendidikan, dan rujukan.
Dokumen tersebut merupakan proposal evaluasi penyuluhan pertanian yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani tentang pengendalian hama terpadu pada budidaya padi di Desa Kuro, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan."
Makalah ini membahas tentang teknik sterilisasi dan desinfeksi alat-alat kesehatan yang dilakukan ibu bidan. Terdapat informasi mengenai persiapan, metode, dan cara sterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan serta penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan.
Manajemen risiko dilakukan terhadap penjual sate untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaannya seperti panasnya kuah sate, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta postur tubuh yang kurang sehat. Beberapa kontrol risiko yang disarankan adalah menjaga jarak dengan kuah sate, berjualan di tempat teduh, serta mengatur waktu istirahat yang memadai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Dokumen tersebut membahas pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak ruminansia. Mencakup identifikasi berbagai jenis penyakit bakterial, viral, dan parasit; prinsip-prinsip pencegahan penyakit; sanitasi dan vaksinasi; serta faktor-faktor risiko terjadinya penyakit pada ternak.
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.pptIsnaMasruroh2
budaya keselamatan rumah Budaya keselamatan merupakan kombinasi antara sikap, norma dan persepsi pekerja terhadap keselamatan kerja. Salah satu cara untuk melihat lingkungan sosial pekerja sebagai faktor pembentuk budaya keselamatan, yaitu dengan melihat persepsi pekerja terhadap lingkungan sosialnyasakit. adalah tentang manusia dan bagaimana mereka bekerja sama. Tidak ada definisi baku tentang budaya keselamatan namun ada dua hal utama yang umum untuk semua definisi. 1. Ini tentang nilai-nilai, sikap, keyakinan dan perilaku masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada penjualan mi goreng, termasuk identifikasi risiko seperti kesehatan dan keselamatan, (2) Dokumen tersebut menganalisis berbagai risiko seperti terkena air panas, infeksi bakteri, dan gangguan ergonomi, serta (3) Dokumen tersebut memberikan rekomendasi pengendalian risiko seperti menggunakan masker, menjaga post
"[Ringkasan]"
Merupakan dokumen yang membahas tentang intervensi keperawatan yang meliputi tahapan penentuan masalah prioritas, penetapan tujuan dan hasil yang diharapkan, serta penulisan rencana tindakan keperawatan yang mencakup empat tipe utama yaitu diagnostik, terapeutik, pendidikan, dan rujukan.
Dokumen tersebut merupakan proposal evaluasi penyuluhan pertanian yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani tentang pengendalian hama terpadu pada budidaya padi di Desa Kuro, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan."
Makalah ini membahas tentang teknik sterilisasi dan desinfeksi alat-alat kesehatan yang dilakukan ibu bidan. Terdapat informasi mengenai persiapan, metode, dan cara sterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan serta penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Back to Nature, inilah istilah yang sering kita dengar kalau kita ingin
kembali pada awal hidupnya manusia, kembali kepada hal yang alami maka kembali
kepada fitrahnya manusia, yaitu dengan melakukan tindakan atau kegiatan yang
memperhatikan keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup.
Menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup dijawantahkan
dalam suatu kegiatan sosial karena memang manusia adalah makhluk sosial.
Kepedulian kepada sesamanya untuk saling tolong menolong, menjaga norma-norma
kehidupan beragama dan kelestarian budaya Indonesia menjadikan setiap kita
berupaya untuk meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Setiap manusia membutuhkan energy dari makanan dan untuk berkerja. Untuk
bertahan hidup manusia melakukan pekerjaan. Pada setiap pekerjaan tentu saja akan
ada dampaknya. baik dampak positif maupun dampak negative. Kita melakukan
usaha untuk mendapatkan hal positif disisi lain dari pekerjaan tersebut tentu saja akan
ditemukannya dampak buruk untuk diri kita sendiri maupun orang lain.
Hal tersebut bisa menjadi permasalahan jika manusia banyak mendapatkan
dampak negative pada pekerjaannya. Oleh sebab itu dengan makalah ini kita
mencoba untuk mengurangi dan meminimalisir akibat dan bahaya dari pekerjaaan
tersebut.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan bekam di
tempat Penjual Mi.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada penjualan mi.
1
2. 2) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada penjual mi.
3) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi.
4) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi.
5) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada penjual
mi.
C. Manfa’at Penelitian
1. Bagi Penjual
1) Dapat menjadi referensi bagi para penjual mi tentang potensi bahaya
kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang
paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin
dihadapi penjual ataupun pembeli.
2) Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya
kecelakaan kerja pada praktisi bekam.
2. Bagi penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko bagi diri sendiri.
2) Sebagai referensi aplikasi penjual mi yang penulis selidiki.
2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Management Risiko
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja
atau hubungan kerja
3. Tahapan Management Risiko
a. Persiapan
b. Identifikasi bahaya
c. Analisa risiko
d. Evaluasi risiko
e. Pengendalian risiko
3
4. BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Persiapan
1. Surat Pengantar
Proses kegiatan ini dilakukan di tempat penjual mi Imam munandar, pinggir
jalan seberang CNI pekanbaru. Proses penelitian dilakukan selama 2 (dua)
hari pada tanggal 26 s/d 27 Januari 2013.
Penelitian tersebut secara formal diawali denganmeminta izin dengan para
penjual.
1. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan
a. Alat yang diprsiapkan : kertas, pena, kamera.
b. Tempat penjualan.
B. Saat Di Lapangan
1. Alat yang dibutuhkan untuk memasak:
a. Kompor minyak
b. Gayung
c. Kuali
d. Piring
e. Spatula
2. Bahan yan diperlukan untuk memasak mi:
a. Mi kuning.
b. Telur
c. Air secukupnya
d. Bawang bombay
e. Cabe
4
5. f. Saus
g. Kecap
h. Tomat
i. Sayur sawi
j. Sayur Selada
k. Kerupuk
3. Cara Membuat Mi:
a. Persiapkan alat dan bahan memasak.
b. Tumis bahan dan bumbu.
c. masukkan cabe, sayur sawi, air secukupnya, lalu kemudian
mi kuning.
d. Setelah mendidih masukkan garam dan penyedap.
e. Kemudian masukkan telur.
f. Masukkan Kecap dan saus.
g. Kacau makanannya perlahan.
h. Sediakan di pring.
i. Masukkan sayur selda, tomat dan kerupuk.
j. Mi siap disajikan.
5
PASIEN - TERAPIST - PENULIS
6. BAB IV
MANAJEMEN RISIKO
A. Persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di tempat penjualan mi.
2. Personil Yang Terlibat
1) Personil inti/ yang dinilai risikonya:
a. penjual.
b. Pembeli
6
7. 3. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
4. Mekanisme Pelaporan
Laporan diberikan kepada Abi Oan Hasanuddin.
5. Dokument yang terkait
a. Hasil wawancara dengan penjual dan pembeli.
b. Dokumentasi foto.
c. Literature/ referensi serta hasil penelitian
B. Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan
penjual mi dan pembeli. Secara umum kegiatan penjualan sudah menggunakan
secara optimal, sehingga identifikasi bahaya dalam kegiatan penjualan ini lebih
berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan
tanpa APD.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsifnya di penjualan mi sudah
berusaha terutama dalam masalah sterilisasi kecuali dalam faktor ergonomik.
Sementara di kota pekanbaru diperkirakan yang berjualan in door cukup banyak.
Dari jumlah tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum dikelola
secara baik, selanjutnya penulis menuangkan asumsi tersebut dengan didukung
data-data dari klinik bekam TNC dalam analisis manajemen risiko.
C. Analisa Risiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya penjulan mi baik penjual
maupun pembeli.
No. Jenis bahan Resiko Konsekuensi
1. Potensial Fisik:
a. Air panas Terkena kulit Kulit Melepuh
2. Potensial Biologis:
a. Bakteri dan virus Alat pencernaan dan
pernafasan
Sakit pencernaan
dan pernafasan.
Seperti sakit
7
8. perut atau ispa.
3. Potensial Ergonomik
a. Memiringkan
badan
pinggang Sakit pinggang
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin
terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi (4)
Hampir Pasti
terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
(2)
Pengaruh
sangat
ringan
Sakit
pinggamg
(6)
(3)
Pengaruh
ringan
Sakit perut
(9)
(4)
Pengaruh
serius
Sakit
pernafasan
(16)
(5)
Pengaruh
fatal
.Terkena air
Panas (5)
D. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
No. hazard skor tafsir
1 Sakit pinggang 6
1. Mungkin terjadi
2. Pengaruh sangat ringan
2 Sakit pernafasan 9
1. Mungkin terjadi
2. Pengarh ringan
8
9. 3 Sakit Pencernaan 16
1. Sangat mungkin terjadi
2. Pengaruh serius
4 Air Panas 5
1. Pengaruh fatal
2. Jarang terjadi
E. Pengendalian Risiko
No. Hazard Pengendaliaan
1. Sakit pinggang
Menjallankan badan tidak
mengesampingkan badan
2. Sakit pencernaan
Pesan dan bawa pulang agar
debunya tidak masuk
3 Sakit pernafasan Pakai masker
4 Air panas
Tidak menggunakan gayung,
gunakan panci agar tidak gampang
tumpah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Pengelolaan K3 penting artinya untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja
agar aman, sehat dan nyaman.
2) Upaya K3 di instasi ini menyangkut cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja
dan lingkungan kerja.
3) Kurangnya kesadaran anggota tim mengenai keselamatan kerja mereka
b. Saran-saran
1. Untuk selalu mempertihakan cara berkerja.
2. Selalu melakukan kebaikan demi kebaikan penjual maupun pembeli.
9
10. DAFTAR PUSTAKA
Astrid Sulistomo dkk., 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja
(Dasar), Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI Pusat Kesehatan
Kerja
Alu Nashr, Muhammad Musa, 2005, Manhajus Salaamah Fiimaa Warada fil
Hijamah, terjemahan M. Abdul Ghoffar EM. Bekam Cara Pengobatan
Menurut Sunnah Nabi, Cetakan pertama, Pustaka Imam Syafii, Jakarta.
‘Asqalani, Ibnu Hajar al-, 2000, Fath al-Bâri Sarah Shahih Bukhari, Jilid 1, Daar al-
Salam, Riyad.
Barnard, Christian; Parkinson, Northcote; Rustomji, All About Good Helth,
terjemahan A.M. Cahya Subrata, 1986, Pemeliharaan Kesehatan Yang Efektif,
Cet. I, BPK Gunung Mulia, Jakarta.
Baqa’i, Burhanudin bin Abil Hasan Ibrahim bin Amr Al-, 1995, Nadzmu ad-Duran,
Juz 2, Cet. I, Daar Al-Kutb Al-Ilmiyah, Beirut.
10
11. Indah SY, 2007, Menjadi Dokter Muslim, Metode Ilahiyah, Alamiyah, dan
Alamiyah, Cetakan kedua, PT. JavaPustaka Media Utama, Surabaya.
Jauziyyah, Ibnu Qoyyim, 1992, Thibbun Nabawy, terjemahan Mudzakir AS,
Pengobatan Cara Nabi, Cetakan 2, Pustaka, Bandung, 2002.
Fakhru al-Din, Imam, 1990, Al-Tafsir al-Kabir Mafatih al-Ghayb, Jilid 6, Dar al-
Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut.
Fattah, Aiman bin ‘Abdul, 2005, Al-Syifâ’ min Wahyi Khôtam al-Anbiyâ’, terjemahan
Hawin Murtadlo, Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia
Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi, Cet. I, al-Qowam, Solo.
Isran, A.M. 2002, Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Shalat dan Pijat, t.n.p.,
Bandung.
http://agusnizami.wordpress.com/
11