SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Back to Nature, inilah istilah yang sering kita dengar kalau kita ingin
kembali pada awal hidupnya manusia, kembali kepada hal yang alami maka kembali
kepada fitrahnya manusia, yaitu dengan melakukan tindakan atau kegiatan yang
memperhatikan keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup.
Menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup dijawantahkan
dalam suatu kegiatan sosial karena memang manusia adalah makhluk sosial.
Kepedulian kepada sesamanya untuk saling tolong menolong, menjaga norma-norma
kehidupan beragama dan kelestarian budaya Indonesia menjadikan setiap kita
berupaya untuk meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Setiap manusia membutuhkan energy dari makanan dan untuk berkerja. Untuk
bertahan hidup manusia melakukan pekerjaan. Pada setiap pekerjaan tentu saja akan
ada dampaknya. baik dampak positif maupun dampak negative. Kita melakukan
usaha untuk mendapatkan hal positif disisi lain dari pekerjaan tersebut tentu saja akan
ditemukannya dampak buruk untuk diri kita sendiri maupun orang lain.
Hal tersebut bisa menjadi permasalahan jika manusia banyak mendapatkan
dampak negative pada pekerjaannya. Oleh sebab itu dengan makalah ini kita
mencoba untuk mengurangi dan meminimalisir akibat dan bahaya dari pekerjaaan
tersebut.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan bekam di
tempat Penjual Mi.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada penjualan mi.
1
2) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada penjual mi.
3) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi.
4) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi.
5) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada penjual
mi.
C. Manfa’at Penelitian
1. Bagi Penjual
1) Dapat menjadi referensi bagi para penjual mi tentang potensi bahaya
kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang
paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin
dihadapi penjual ataupun pembeli.
2) Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya
kecelakaan kerja pada praktisi bekam.
2. Bagi penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko bagi diri sendiri.
2) Sebagai referensi aplikasi penjual mi yang penulis selidiki.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Management Risiko
1. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
2. Tujuan Management Risiko
a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja
atau hubungan kerja
3. Tahapan Management Risiko
a. Persiapan
b. Identifikasi bahaya
c. Analisa risiko
d. Evaluasi risiko
e. Pengendalian risiko
3
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Persiapan
1. Surat Pengantar
Proses kegiatan ini dilakukan di tempat penjual mi Imam munandar, pinggir
jalan seberang CNI pekanbaru. Proses penelitian dilakukan selama 2 (dua)
hari pada tanggal 26 s/d 27 Januari 2013.
Penelitian tersebut secara formal diawali denganmeminta izin dengan para
penjual.
1. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan
a. Alat yang diprsiapkan : kertas, pena, kamera.
b. Tempat penjualan.
B. Saat Di Lapangan
1. Alat yang dibutuhkan untuk memasak:
a. Kompor minyak
b. Gayung
c. Kuali
d. Piring
e. Spatula
2. Bahan yan diperlukan untuk memasak mi:
a. Mi kuning.
b. Telur
c. Air secukupnya
d. Bawang bombay
e. Cabe
4
f. Saus
g. Kecap
h. Tomat
i. Sayur sawi
j. Sayur Selada
k. Kerupuk
3. Cara Membuat Mi:
a. Persiapkan alat dan bahan memasak.
b. Tumis bahan dan bumbu.
c. masukkan cabe, sayur sawi, air secukupnya, lalu kemudian
mi kuning.
d. Setelah mendidih masukkan garam dan penyedap.
e. Kemudian masukkan telur.
f. Masukkan Kecap dan saus.
g. Kacau makanannya perlahan.
h. Sediakan di pring.
i. Masukkan sayur selda, tomat dan kerupuk.
j. Mi siap disajikan.
5
PASIEN - TERAPIST - PENULIS
BAB IV
MANAJEMEN RISIKO
A. Persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di tempat penjualan mi.
2. Personil Yang Terlibat
1) Personil inti/ yang dinilai risikonya:
a. penjual.
b. Pembeli
6
3. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
4. Mekanisme Pelaporan
Laporan diberikan kepada Abi Oan Hasanuddin.
5. Dokument yang terkait
a. Hasil wawancara dengan penjual dan pembeli.
b. Dokumentasi foto.
c. Literature/ referensi serta hasil penelitian
B. Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan
penjual mi dan pembeli. Secara umum kegiatan penjualan sudah menggunakan
secara optimal, sehingga identifikasi bahaya dalam kegiatan penjualan ini lebih
berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan
tanpa APD.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsifnya di penjualan mi sudah
berusaha terutama dalam masalah sterilisasi kecuali dalam faktor ergonomik.
Sementara di kota pekanbaru diperkirakan yang berjualan in door cukup banyak.
Dari jumlah tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum dikelola
secara baik, selanjutnya penulis menuangkan asumsi tersebut dengan didukung
data-data dari klinik bekam TNC dalam analisis manajemen risiko.
C. Analisa Risiko
1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya penjulan mi baik penjual
maupun pembeli.
No. Jenis bahan Resiko Konsekuensi
1. Potensial Fisik:
a. Air panas Terkena kulit Kulit Melepuh
2. Potensial Biologis:
a. Bakteri dan virus Alat pencernaan dan
pernafasan
Sakit pencernaan
dan pernafasan.
Seperti sakit
7
perut atau ispa.
3. Potensial Ergonomik
a. Memiringkan
badan
pinggang Sakit pinggang
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin
terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi (4)
Hampir Pasti
terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
(2)
Pengaruh
sangat
ringan
Sakit
pinggamg
(6)
(3)
Pengaruh
ringan
Sakit perut
(9)
(4)
Pengaruh
serius
Sakit
pernafasan
(16)
(5)
Pengaruh
fatal
.Terkena air
Panas (5)
D. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
No. hazard skor tafsir
1 Sakit pinggang 6
1. Mungkin terjadi
2. Pengaruh sangat ringan
2 Sakit pernafasan 9
1. Mungkin terjadi
2. Pengarh ringan
8
3 Sakit Pencernaan 16
1. Sangat mungkin terjadi
2. Pengaruh serius
4 Air Panas 5
1. Pengaruh fatal
2. Jarang terjadi
E. Pengendalian Risiko
No. Hazard Pengendaliaan
1. Sakit pinggang
Menjallankan badan tidak
mengesampingkan badan
2. Sakit pencernaan
Pesan dan bawa pulang agar
debunya tidak masuk
3 Sakit pernafasan Pakai masker
4 Air panas
Tidak menggunakan gayung,
gunakan panci agar tidak gampang
tumpah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Pengelolaan K3 penting artinya untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja
agar aman, sehat dan nyaman.
2) Upaya K3 di instasi ini menyangkut cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja
dan lingkungan kerja.
3) Kurangnya kesadaran anggota tim mengenai keselamatan kerja mereka
b. Saran-saran
1. Untuk selalu mempertihakan cara berkerja.
2. Selalu melakukan kebaikan demi kebaikan penjual maupun pembeli.
9
DAFTAR PUSTAKA
Astrid Sulistomo dkk., 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja
(Dasar), Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI Pusat Kesehatan
Kerja
Alu Nashr, Muhammad Musa, 2005, Manhajus Salaamah Fiimaa Warada fil
Hijamah, terjemahan M. Abdul Ghoffar EM. Bekam Cara Pengobatan
Menurut Sunnah Nabi, Cetakan pertama, Pustaka Imam Syafii, Jakarta.
‘Asqalani, Ibnu Hajar al-, 2000, Fath al-Bâri Sarah Shahih Bukhari, Jilid 1, Daar al-
Salam, Riyad.
Barnard, Christian; Parkinson, Northcote; Rustomji, All About Good Helth,
terjemahan A.M. Cahya Subrata, 1986, Pemeliharaan Kesehatan Yang Efektif,
Cet. I, BPK Gunung Mulia, Jakarta.
Baqa’i, Burhanudin bin Abil Hasan Ibrahim bin Amr Al-, 1995, Nadzmu ad-Duran,
Juz 2, Cet. I, Daar Al-Kutb Al-Ilmiyah, Beirut.
10
Indah SY, 2007, Menjadi Dokter Muslim, Metode Ilahiyah, Alamiyah, dan
Alamiyah, Cetakan kedua, PT. JavaPustaka Media Utama, Surabaya.
Jauziyyah, Ibnu Qoyyim, 1992, Thibbun Nabawy, terjemahan Mudzakir AS,
Pengobatan Cara Nabi, Cetakan 2, Pustaka, Bandung, 2002.
Fakhru al-Din, Imam, 1990, Al-Tafsir al-Kabir Mafatih al-Ghayb, Jilid 6, Dar al-
Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut.
Fattah, Aiman bin ‘Abdul, 2005, Al-Syifâ’ min Wahyi Khôtam al-Anbiyâ’, terjemahan
Hawin Murtadlo, Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia
Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi, Cet. I, al-Qowam, Solo.
Isran, A.M. 2002, Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Shalat dan Pijat, t.n.p.,
Bandung.
http://agusnizami.wordpress.com/
11

More Related Content

Similar to X.6 cindy melinda sofyani

Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara Dhinna
 
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaKeselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Wiwin Dirganingsih
 
Hazard (PLH)
Hazard (PLH)Hazard (PLH)
Hazard (PLH)
esterlinapurba
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar
rioedogawa
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3   kb 4AT Modul 3   kb 4
AT Modul 3 kb 4
PPGhybrid3
 
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptajengRG
 
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.pptbudaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
IsnaMasruroh2
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
cindysofyani
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
vivinrahmawati2
 
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang TebuAnalisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
nabilaindr
 
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAAKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
ArrasyidLiaUtami2
 
04. nursing intervention
04. nursing intervention04. nursing intervention
04. nursing intervention
meykwek
 
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdfEvaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
MariniMna
 
Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktek
pjj_kemenkes
 
ProposalBisnis plan kripik daun bambu
ProposalBisnis plan kripik daun bambuProposalBisnis plan kripik daun bambu
ProposalBisnis plan kripik daun bambuSTAIN KUDUS
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 

Similar to X.6 cindy melinda sofyani (20)

Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
 
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaKeselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
 
Hazard (PLH)
Hazard (PLH)Hazard (PLH)
Hazard (PLH)
 
hiperkes.pptx
hiperkes.pptxhiperkes.pptx
hiperkes.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3   kb 4AT Modul 3   kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
 
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani pptX.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
 
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.pptbudaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
budaya keselamatan pasien di rumah saakit.ppt
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
 
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang TebuAnalisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
 
Hazard
HazardHazard
Hazard
 
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAAKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
 
04. nursing intervention
04. nursing intervention04. nursing intervention
04. nursing intervention
 
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdfEvaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
Evaluasi Penyuluhan pertanian.pdf
 
Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktek
 
ProposalBisnis plan kripik daun bambu
ProposalBisnis plan kripik daun bambuProposalBisnis plan kripik daun bambu
ProposalBisnis plan kripik daun bambu
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letterX.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
 

X.6 cindy melinda sofyani

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Back to Nature, inilah istilah yang sering kita dengar kalau kita ingin kembali pada awal hidupnya manusia, kembali kepada hal yang alami maka kembali kepada fitrahnya manusia, yaitu dengan melakukan tindakan atau kegiatan yang memperhatikan keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan lingkungan hidup dijawantahkan dalam suatu kegiatan sosial karena memang manusia adalah makhluk sosial. Kepedulian kepada sesamanya untuk saling tolong menolong, menjaga norma-norma kehidupan beragama dan kelestarian budaya Indonesia menjadikan setiap kita berupaya untuk meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Setiap manusia membutuhkan energy dari makanan dan untuk berkerja. Untuk bertahan hidup manusia melakukan pekerjaan. Pada setiap pekerjaan tentu saja akan ada dampaknya. baik dampak positif maupun dampak negative. Kita melakukan usaha untuk mendapatkan hal positif disisi lain dari pekerjaan tersebut tentu saja akan ditemukannya dampak buruk untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Hal tersebut bisa menjadi permasalahan jika manusia banyak mendapatkan dampak negative pada pekerjaannya. Oleh sebab itu dengan makalah ini kita mencoba untuk mengurangi dan meminimalisir akibat dan bahaya dari pekerjaaan tersebut. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan bekam di tempat Penjual Mi. 2. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada penjualan mi. 1
  • 2. 2) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada penjual mi. 3) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi. 4) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada penjual mi. 5) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada penjual mi. C. Manfa’at Penelitian 1. Bagi Penjual 1) Dapat menjadi referensi bagi para penjual mi tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi penjual ataupun pembeli. 2) Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada praktisi bekam. 2. Bagi penulis 1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko bagi diri sendiri. 2) Sebagai referensi aplikasi penjual mi yang penulis selidiki. 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA F. Management Risiko 1. Definisi Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko. 2. Tujuan Management Risiko a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja 3. Tahapan Management Risiko a. Persiapan b. Identifikasi bahaya c. Analisa risiko d. Evaluasi risiko e. Pengendalian risiko 3
  • 4. BAB III PROSES KEGIATAN A. Persiapan 1. Surat Pengantar Proses kegiatan ini dilakukan di tempat penjual mi Imam munandar, pinggir jalan seberang CNI pekanbaru. Proses penelitian dilakukan selama 2 (dua) hari pada tanggal 26 s/d 27 Januari 2013. Penelitian tersebut secara formal diawali denganmeminta izin dengan para penjual. 1. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan a. Alat yang diprsiapkan : kertas, pena, kamera. b. Tempat penjualan. B. Saat Di Lapangan 1. Alat yang dibutuhkan untuk memasak: a. Kompor minyak b. Gayung c. Kuali d. Piring e. Spatula 2. Bahan yan diperlukan untuk memasak mi: a. Mi kuning. b. Telur c. Air secukupnya d. Bawang bombay e. Cabe 4
  • 5. f. Saus g. Kecap h. Tomat i. Sayur sawi j. Sayur Selada k. Kerupuk 3. Cara Membuat Mi: a. Persiapkan alat dan bahan memasak. b. Tumis bahan dan bumbu. c. masukkan cabe, sayur sawi, air secukupnya, lalu kemudian mi kuning. d. Setelah mendidih masukkan garam dan penyedap. e. Kemudian masukkan telur. f. Masukkan Kecap dan saus. g. Kacau makanannya perlahan. h. Sediakan di pring. i. Masukkan sayur selda, tomat dan kerupuk. j. Mi siap disajikan. 5 PASIEN - TERAPIST - PENULIS
  • 6. BAB IV MANAJEMEN RISIKO A. Persiapan 1. Ruang Lingkup Management Risiko Management risiko dilakukan di tempat penjualan mi. 2. Personil Yang Terlibat 1) Personil inti/ yang dinilai risikonya: a. penjual. b. Pembeli 6
  • 7. 3. Standar penentuan Kriteria Risiko Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko. 4. Mekanisme Pelaporan Laporan diberikan kepada Abi Oan Hasanuddin. 5. Dokument yang terkait a. Hasil wawancara dengan penjual dan pembeli. b. Dokumentasi foto. c. Literature/ referensi serta hasil penelitian B. Identifikasi Bahaya Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan penjual mi dan pembeli. Secara umum kegiatan penjualan sudah menggunakan secara optimal, sehingga identifikasi bahaya dalam kegiatan penjualan ini lebih berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD. Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsifnya di penjualan mi sudah berusaha terutama dalam masalah sterilisasi kecuali dalam faktor ergonomik. Sementara di kota pekanbaru diperkirakan yang berjualan in door cukup banyak. Dari jumlah tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum dikelola secara baik, selanjutnya penulis menuangkan asumsi tersebut dengan didukung data-data dari klinik bekam TNC dalam analisis manajemen risiko. C. Analisa Risiko 1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya penjulan mi baik penjual maupun pembeli. No. Jenis bahan Resiko Konsekuensi 1. Potensial Fisik: a. Air panas Terkena kulit Kulit Melepuh 2. Potensial Biologis: a. Bakteri dan virus Alat pencernaan dan pernafasan Sakit pencernaan dan pernafasan. Seperti sakit 7
  • 8. perut atau ispa. 3. Potensial Ergonomik a. Memiringkan badan pinggang Sakit pinggang 2. Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (1) Tidak ada pengaruh (2) Pengaruh sangat ringan Sakit pinggamg (6) (3) Pengaruh ringan Sakit perut (9) (4) Pengaruh serius Sakit pernafasan (16) (5) Pengaruh fatal .Terkena air Panas (5) D. Evaluasi Risiko Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut: No. hazard skor tafsir 1 Sakit pinggang 6 1. Mungkin terjadi 2. Pengaruh sangat ringan 2 Sakit pernafasan 9 1. Mungkin terjadi 2. Pengarh ringan 8
  • 9. 3 Sakit Pencernaan 16 1. Sangat mungkin terjadi 2. Pengaruh serius 4 Air Panas 5 1. Pengaruh fatal 2. Jarang terjadi E. Pengendalian Risiko No. Hazard Pengendaliaan 1. Sakit pinggang Menjallankan badan tidak mengesampingkan badan 2. Sakit pencernaan Pesan dan bawa pulang agar debunya tidak masuk 3 Sakit pernafasan Pakai masker 4 Air panas Tidak menggunakan gayung, gunakan panci agar tidak gampang tumpah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Pengelolaan K3 penting artinya untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja agar aman, sehat dan nyaman. 2) Upaya K3 di instasi ini menyangkut cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. 3) Kurangnya kesadaran anggota tim mengenai keselamatan kerja mereka b. Saran-saran 1. Untuk selalu mempertihakan cara berkerja. 2. Selalu melakukan kebaikan demi kebaikan penjual maupun pembeli. 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Astrid Sulistomo dkk., 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja (Dasar), Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI Pusat Kesehatan Kerja Alu Nashr, Muhammad Musa, 2005, Manhajus Salaamah Fiimaa Warada fil Hijamah, terjemahan M. Abdul Ghoffar EM. Bekam Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi, Cetakan pertama, Pustaka Imam Syafii, Jakarta. ‘Asqalani, Ibnu Hajar al-, 2000, Fath al-Bâri Sarah Shahih Bukhari, Jilid 1, Daar al- Salam, Riyad. Barnard, Christian; Parkinson, Northcote; Rustomji, All About Good Helth, terjemahan A.M. Cahya Subrata, 1986, Pemeliharaan Kesehatan Yang Efektif, Cet. I, BPK Gunung Mulia, Jakarta. Baqa’i, Burhanudin bin Abil Hasan Ibrahim bin Amr Al-, 1995, Nadzmu ad-Duran, Juz 2, Cet. I, Daar Al-Kutb Al-Ilmiyah, Beirut. 10
  • 11. Indah SY, 2007, Menjadi Dokter Muslim, Metode Ilahiyah, Alamiyah, dan Alamiyah, Cetakan kedua, PT. JavaPustaka Media Utama, Surabaya. Jauziyyah, Ibnu Qoyyim, 1992, Thibbun Nabawy, terjemahan Mudzakir AS, Pengobatan Cara Nabi, Cetakan 2, Pustaka, Bandung, 2002. Fakhru al-Din, Imam, 1990, Al-Tafsir al-Kabir Mafatih al-Ghayb, Jilid 6, Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut. Fattah, Aiman bin ‘Abdul, 2005, Al-Syifâ’ min Wahyi Khôtam al-Anbiyâ’, terjemahan Hawin Murtadlo, Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi, Cet. I, al-Qowam, Solo. Isran, A.M. 2002, Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Shalat dan Pijat, t.n.p., Bandung. http://agusnizami.wordpress.com/ 11