Disampaikan pada Seminar Nasional Urgensi Sistem Inovasi Administrasi Negara Dalam Akselerasi Nawacita
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
Kota dan Inovasi: Inovasi sebagai Gaya Hidup Baru Kota ModernTri Widodo W. UTOMO
Talkshow “Samarinda Innovation Fiesta” dalam rangkaian Mahakam Festival
11 November 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
Manajemen risiko dilakukan terhadap penjual sate untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaannya seperti panasnya kuah sate, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta postur tubuh yang kurang sehat. Beberapa kontrol risiko yang disarankan adalah menjaga jarak dengan kuah sate, berjualan di tempat teduh, serta mengatur waktu istirahat yang memadai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko pada kegiatan penjualan mi, khususnya identifikasi bahaya, analisis risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko.
2) Beberapa bahaya yang diidentifikasi adalah sakit pinggang, sakit pencernaan, dan sakit pernafasan yang dapat dialami penjual atau pembeli.
3) Evaluasi risiko menentukan bahwa s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Disampaikan pada Seminar Nasional Urgensi Sistem Inovasi Administrasi Negara Dalam Akselerasi Nawacita
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
Kota dan Inovasi: Inovasi sebagai Gaya Hidup Baru Kota ModernTri Widodo W. UTOMO
Talkshow “Samarinda Innovation Fiesta” dalam rangkaian Mahakam Festival
11 November 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
Manajemen risiko dilakukan terhadap penjual sate untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaannya seperti panasnya kuah sate, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta postur tubuh yang kurang sehat. Beberapa kontrol risiko yang disarankan adalah menjaga jarak dengan kuah sate, berjualan di tempat teduh, serta mengatur waktu istirahat yang memadai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko pada kegiatan penjualan mi, khususnya identifikasi bahaya, analisis risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko.
2) Beberapa bahaya yang diidentifikasi adalah sakit pinggang, sakit pencernaan, dan sakit pernafasan yang dapat dialami penjual atau pembeli.
3) Evaluasi risiko menentukan bahwa s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Manajemen risiko dan kesehatan lingkungan penjual es tebu membahas tentang identifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada penjual es tebu, meliputi risiko terkena bakteri dari peralatan yang tidak steril, terhirup asap kendaraan, dan terluka saat menggiling tebu. Upaya pengendalian risiko dilakukan dengan menggunakan sarung tangan, membersihkan peralatan, serta menyediakan tempat duduk.
Skripsi ini membahas optimasi formula gel hand sanitizer berbahan dasar minyak atsiri jeruk bergamot dengan variasi komposisi HPMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan. Tujuannya untuk memperoleh formula optimal dengan kriteria viskositas dan daya sebar yang sesuai. Metode penelitian menggunakan desain faktorial 2 level untuk menentukan pengaruh dan interaksi antara HPMC dan propilen glikol terhadap sifat fisik gel. Has
Makalah ini membahas tentang pengolahan pembuatan tempe di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. Terdapat pembahasan mengenai sejarah lahir, wilayah usaha, produk yang dihasilkan, permodalan, SDM, pemasaran, fasilitas usaha, kendala dan solusi usaha, serta kemungkinan masa depan dari usaha pembuatan tempe tersebut.
Makalah ini membahas tentang teknik sterilisasi dan desinfeksi alat-alat kesehatan yang dilakukan ibu bidan. Terdapat informasi mengenai persiapan, metode, dan cara sterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan serta penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan.
Laporan ini memberikan ringkasan kegiatan praktik kerja industri (prakerin) penulis di Giant Blok M Plaza. Penulis melakukan berbagai kegiatan seperti pendisplayan barang, face out, ngerapping, dan menimbang buah selama delapan minggu prakerin. Laporan ini juga menjelaskan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti prakerin seperti belajar melayani konsumen dengan baik dan meningkatkan keterampilan bekerja.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks. Pembahasan dimulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, prognosis, hingga asuhan keperawatan yang dapat diberikan.
PT. Air Mancur memproduksi jamu, kosmetik, dan minuman kesehatan. Laporan ini menganalisis potensi bahaya kebakaran dan sistem pencegahan serta penanggulangannya di perusahaan tersebut. Penelitian menemukan bahwa bahan baku seperti karton, etiket, botol plastik, dan bahan jamu kering berpotensi terbakar. Oleh karena itu diperlukan rencana tanggap darurat, peralatan pemadam kebakaran yang memad
Dokumen tersebut membahas tentang pemanasan global dan anomali suhu permukaan bumi selama 1995-2004 dibandingkan 1940-1980. Pemanasan global disebabkan oleh faktor alam dan aktivitas manusia seperti emisi gas karbon yang meningkat. Dampaknya meliputi perubahan iklim yang tidak stabil, kenaikan permukaan laut, dan dampak sosial seperti penyakit dan kelaparan. Upaya yang dapat dilakukan adalah menanam pohon dan kerja sama internasional unt
Dokumen ini membahas tentang lapisan ozon, penyebab kerusakan lapisan ozon seperti CFC dan asap pabrik, akibat kerusakan ozon seperti penyakit kanker dan katarak, serta penanggulangan kerusakan ozon dengan mengurangi pemakaian zat berbahaya dan menggunakan transportasi ramah lingkungan.
More Related Content
Similar to Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu
Manajemen risiko dan kesehatan lingkungan penjual es tebu membahas tentang identifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada penjual es tebu, meliputi risiko terkena bakteri dari peralatan yang tidak steril, terhirup asap kendaraan, dan terluka saat menggiling tebu. Upaya pengendalian risiko dilakukan dengan menggunakan sarung tangan, membersihkan peralatan, serta menyediakan tempat duduk.
Skripsi ini membahas optimasi formula gel hand sanitizer berbahan dasar minyak atsiri jeruk bergamot dengan variasi komposisi HPMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan. Tujuannya untuk memperoleh formula optimal dengan kriteria viskositas dan daya sebar yang sesuai. Metode penelitian menggunakan desain faktorial 2 level untuk menentukan pengaruh dan interaksi antara HPMC dan propilen glikol terhadap sifat fisik gel. Has
Makalah ini membahas tentang pengolahan pembuatan tempe di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. Terdapat pembahasan mengenai sejarah lahir, wilayah usaha, produk yang dihasilkan, permodalan, SDM, pemasaran, fasilitas usaha, kendala dan solusi usaha, serta kemungkinan masa depan dari usaha pembuatan tempe tersebut.
Makalah ini membahas tentang teknik sterilisasi dan desinfeksi alat-alat kesehatan yang dilakukan ibu bidan. Terdapat informasi mengenai persiapan, metode, dan cara sterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan serta penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan.
Laporan ini memberikan ringkasan kegiatan praktik kerja industri (prakerin) penulis di Giant Blok M Plaza. Penulis melakukan berbagai kegiatan seperti pendisplayan barang, face out, ngerapping, dan menimbang buah selama delapan minggu prakerin. Laporan ini juga menjelaskan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti prakerin seperti belajar melayani konsumen dengan baik dan meningkatkan keterampilan bekerja.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks. Pembahasan dimulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, prognosis, hingga asuhan keperawatan yang dapat diberikan.
PT. Air Mancur memproduksi jamu, kosmetik, dan minuman kesehatan. Laporan ini menganalisis potensi bahaya kebakaran dan sistem pencegahan serta penanggulangannya di perusahaan tersebut. Penelitian menemukan bahwa bahan baku seperti karton, etiket, botol plastik, dan bahan jamu kering berpotensi terbakar. Oleh karena itu diperlukan rencana tanggap darurat, peralatan pemadam kebakaran yang memad
Similar to Analisa Bahaya & Manajemen Resiko Pada Tukang Tebu (20)
Dokumen tersebut membahas tentang pemanasan global dan anomali suhu permukaan bumi selama 1995-2004 dibandingkan 1940-1980. Pemanasan global disebabkan oleh faktor alam dan aktivitas manusia seperti emisi gas karbon yang meningkat. Dampaknya meliputi perubahan iklim yang tidak stabil, kenaikan permukaan laut, dan dampak sosial seperti penyakit dan kelaparan. Upaya yang dapat dilakukan adalah menanam pohon dan kerja sama internasional unt
Dokumen ini membahas tentang lapisan ozon, penyebab kerusakan lapisan ozon seperti CFC dan asap pabrik, akibat kerusakan ozon seperti penyakit kanker dan katarak, serta penanggulangan kerusakan ozon dengan mengurangi pemakaian zat berbahaya dan menggunakan transportasi ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang lapisan ozon, penyebab kerusakan lapisan ozon seperti CFC dan gas karbon monoksida, akibat kerusakan ozon seperti penyakit kanker kulit dan katarak, serta penanggulangan kerusakan ozon dengan melakukan 4R dan mengurangi pemakaian barang berbahaya.
Kerusakan ozon terjadi karena sinar UV memicu reaksi antara klorin dari CFC dengan molekul ozon, membentuk klorin monoksida dan mengurangi jumlah ozon. Ini menyebabkan lubang ozon di Antartika dan berisiko bagi kesehatan manusia. Upaya pelestarian meliputi mengurangi penggunaan CFC dan menanam pohon.
Global warming atau pemanasan global disebabkan oleh emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrous oksida dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertanian. Dampaknya termasuk peningkatan suhu global, naiknya permukaan laut yang dapat menenggelamkan pulau dan kota pantai, serta gangguan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak lebi
Dokumen ini membahas tentang kerusakan ozon di atmosfer akibat sinar UV dari matahari. Kerusakan ozon disebabkan oleh reaksi antara sinar UV dengan gas-gas seperti CFC, CO2, dan CH4 yang melepaskan klorin yang memecah molekul ozon. Hal ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon dan membuka jalan masuknya sinar UV yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan serta pelelehan es
Dokumen ini membahas tentang kerusakan ozon di atmosfer akibat sinar UV dari matahari. Kerusakan ozon disebabkan oleh reaksi antara sinar UV dengan gas-gas seperti CFC, CO2, dan CH4 yang melepaskan klorin yang memecah molekul ozon. Hal ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon dan membuka jalan masuknya sinar UV yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan serta pelelehan es
Dokumen ini membahas tentang kerusakan ozon di atmosfer akibat sinar UV dari matahari. Kerusakan ozon disebabkan oleh reaksi antara sinar UV dengan gas-gas seperti CFC, CO2, dan CH4 yang menghasilkan radikal klorin yang memecah molekul ozon. Hal ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon dan membuka jalan masuknya sinar UV yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan alam. Dokumen ini juga men
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. NAMA SACCHARUM DIBERIKAN UNTUK TANAMAN TEBU
OLEH LINNAEUS PADA TAHUN 1753 YANG DALAM BAHASA
SANSAKERTA DISEBUT KARKARA ATAU CARKARA YANG
ARTINYA KRISTAL ( GRAVEL ). KETIKA ITU SAUDI ARABIA
MENGENAL TEBU DARI INDIA MELALUI PERSIA KE TIMUR
TENGAH MAKA KATA KARKARA DIRUBAH MENJADI SAKKAR
ATAU SUKKAR, SEDANGKAN BANGSA YUNANI MENGENAL
TEBU DARI ASIA DENGAN MENGAMBIL BAHASA YUNANI
KUNO SEBAGAI SAKCHAR ATAU SACKHARON OLEH BANGSA
ROMAWI DIPERKENALKA N MENJADI SACCHARUM.
DARI HASIL INVESTIGASI YANG DILAKUKAN OLEH THE
BRANDES-JESWIET EKSPEDITION KE PAPUA NUGINI PADA
TAHUN 1928 DIKETAHUI BAHWA SACCHARUM OFFICINARUM
DI TEMPAT TERSEBUT DIKENAL DENGAN NAMA S.
ROBUSTUM. DAN SELANJUTNYA BRANDED-JESWIET
MENYIMPULKAN BAHWA TEBU ASAL USULNYA BERASAL
DARI PAPUA NUGINI.
MASYARAKAT KEPULAUAN PACIFIC SELATAN
MENYEBARKAN TANAMAN TEBU KE SELURUH KEPULAUAN
PASIFIK DAN DARI SANALAH SELANJUTNYA MENYEBAR KE
INDIA DAN ASIA TENGGARA TERMASUK INDONESIA.
Latar Belakang
3. Sedangkan istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. risiko
dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk
(kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata
lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian.
Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari
institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan
oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional,
manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan
manajemen dari organisasi.
Maka dengan penjelasan-penjelasan tersebutlah, saya tertarik
membuat makalah ini guna mengetahui lebih dalam mengenai
sejarah dan pengaruh gorengan serta resiko-resiko yang didapatkan
oleh si penjual goreng juga bentuk manajemen resikonya.
4. TUJUAN
Tujuan saya membuat makalah ini
adalah untuk memenuhi tuntutan dari guru
mata pelajaran PLH saya yakni Abi Oan.
Kmi dituntut membuat makalah mengenai
hazard dan manajemen resiko dari suatu
pekerjaan. Oleh sebab itulah saya
membuat makalah ini. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah ilmu
saya mengenai hal-hal kecil namun
menarik untuk diteliti seperti bab bahasan
saya yakni gorengan.
5. MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini
menurut penulis sendiri adalah penulis dapat
melatih kemampuan menulis dan membuat
makalah yang baik dan benar yang nantinya
akan berguna bagi penulis dalam metode
penyusunan skripsi. Manfaat lainnya adalah
menambah pengetahuan pembaca
mengenai hal-hal kecil yang sepele namun
menarik untuk diteliti yakni gorengan.
7. IDENTIFIKASI PEMBELI
Tebu merupakan minuman manis dan hampir
disukai oleh semua orang. Oleh sebab itu
pelanggan tebu tidak terbatas usia, jenis
kelamin maupun goilongan.
8. MEKANISME PENJUALAN TEBU
1. Penjual tebu menyiapkan tebu yang akan digunakan
2. Penjual tebu menyalakan mesin untuk menggiling
tebu
3. Penjual tebu menyiapkan wadah besar untuk
menampung air sari tebu
4. Penjual tebu membelah dan memotong-motong tebu
agar mudah di giling
5. Tebu dimasukkan kedalam mesin
6. Air tebu terperas dan tertampung di wadah besar
yang telah disiapkan sebelumnya
7. Air tebu di wadah tersebut di pindahkan ke gelas dan
tebu siap dimi
9. 1. PERSIAPAN
1) Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di tempat penjual tebu di
Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau
2) Personil Yang Terlibat
1. Personil inti/ yang dinilai risikonya:
i. Penjual tebu
ii. Pembeli
2. Personil lain yang terlibat:
i. Setiap orang yang ada di tempat jual tebu
MANAJEMEN
RISIKO
10. 1. PERSIAPAN
Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi
angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian
frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat
keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
Mekanisme Pelaporan
Laporan diberikan kepada guru mata pelajaran PLH, Abi
Oan.
Dokument yang terkait
i. Hasil wawancara dengan pedagang koran.
ii. Dokumentasi foto.
iii. Literature/ referensi serta hasil penelitian
MANAJEMEN
RISIKO
11. 2. ANALISA RISIKO
1) DAFTAR KEMUNGKINAN
TERJADINYA JENIS BAHAYA,
RISIKO, DAN KONSEKUENSI DARI
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
1. Bahaya potensial fisik :
Tangan tergiling mesin tebu
Terik matahari Kecelakaan
Biang keringat,
Dehidrasi,
Luka-luka baik luka ringan
maupun berat.
Pendarahan.
Kelelahan.
2. Bahaya psikososial
Jam kerja yang lama/ istirahat
kurang.
Perangai pembeli bermacam-
macam
Stress
Stress
Kelelahan
Emosi/Kesal
MANAJEMEN
RISIKO
12. 3. ANALISA RISIKO
2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang
Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi
(2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi (4)
Hampir
Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
(2)
Pengaruh
sangat
ringan
Perangai
pembeli
bermacam-
macam
MANAJEMEN
RISIKO
14. MANAJEMEN
RISIKO
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD TAFSIRAN
1. Perangai pembeli bermacam
macam
Sangat mungkin
terjadi
Pengaruh sangat
ringan
Jam kerja yang lama/ waktu isitrahat kurang Hampir pasti
terjadi
Pengaruh ringan
2. Teriknya sinar matahari Hampir pasti
terjadi
Pengaruh serius
3.
Tangan tergiling tebu
Mungkin terjadi
Pengaruh serius
15. MANAJEMEN
RISIKO
5. PENGENDALIAN
RISIKO
NO. HAZARD PENGENDALIAN
1. Perangai pembeli bermacam-macam Pedagang harus lebih sabar dan
dapat mengerti perasaan
konsumen
2. Jam kerja yang lama/ vwaktu istirahat kurang Pedagang harus memperbanyak
istirahat agar tidak jatuh sakit
3. Teriknya sinar matahari Pedagang setidaknya harus
menggunakan topi atau handuk
kecil untuk menutupi kepala
4. Tangan tergiling tebu Menjaga jarak dan hati-hati
16. PENUTUP 1. KESIMPULAN
Tebu ditanam dari keratan batang berbanding biji benih, walaupun sesetengah jenis tebu
masih mampu menghasilkan biji benih, kaedah moden melalui potongan batang telah
menjadi kaedah utama pembiakan. Setiap potongan mesti mengandungi sekurang-
kurangnya satu kudup, dan potongan batang ini biasanya ditanam menggunakan
tangan. Selepas ditanam, jambakan batang tebu boleh dituai beberapa kali; setiap
kali selepas tuaian, batang asal akan menumbuhkan pucuk baru, dikenali sebagai
ratoons. Biasanya, setiap tuaian yang berikut memberikan hasil semakin
berkurangan, dan akhirnya pengurangan hasil menyokong penanaman semula.
Bergantung kepada amalan penanaman, tuaian antara 2 hingga 10 boleh dilakukan
antara setiap penanaman.
Aktivitas pada manajemen risiko meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan
penanganan risiko. Identifikasi risiko merupakan aktivitas awal yang akan
menghasilkan output daftar risiko. Dalam identifikasi risiko terdapat stakeholder yang
meliputi pemegangan saham, kreditur, pemasok, karyawam, pemain industri yang
sama, pemerintah, manajemen itu sendiri, masyarakat, dan pihak lain yang
terpengaruh oleh adanya perusahaan. Metode dalam identifikasi risiko meliputi
analisis data historis, pengamatan dan survei, dan pendapat ahli. Analisis kontrak
dalam manajemen risiko bertujuan untuk melihat risiko yang muncul karena kontak
tertentu.
17. Manajemen risiko kesehatan di tempat kerja
mempunyai tujuan: meminimalkan kerugian akibat
kecelakaan dan sakit, meningkatkan
kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi
melalui suasana kerja yang aman, sehat dan
nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian
akibat kegagalan produksi yang disebabkan
kecelakaan dan sakit, serta pencegahan kerugian
akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dimana dalam makalah ini, saya menuliskan,
mengidentifikasi dan menjrlaskan mengenai resiko-
resiko yang mungkin dialami si pedagang koran
serta bentuk-bentuk pencegahannya. Hal ini saya
rangkum dalambab bahasan manajemen resiko.
18. Dimana dalam makalah ini, saya menuliskan,
mengidentifikasi dan menjrlaskan mengenai
resiko-resiko yang mungkin dialami praktisi
yakni penjual goreng dan pembelinya serta
bentuk-bentuk pencegahannya. Hal ini saya
rangkum dalam bab bahasan manajemen
resiko.
19. PENUTUP 2. SARAN-SARAN
Saran saya bagi membaca makalah ini, sebaiknya kita lebih berhati-hati
dalam memilih makanan yang kita konsumsi setiap harinya. Karena
makanan pada zaman sekarang yang terkesan cepat saji atau ‘fast food’
ternyata merupakan pisau bagi tubuh kita. Makanan-makanan ini
membawa banyak bahaya bagi tubuh kita karena proses pembuatannya
yang apa adanya dan ada apanya.
Oleh karena itu, saya sebagai pembuat makalah ini menyarankan
agar pembaca mengurangi atau bahkan tidak lagi mengonsumsi
gorengan-gorengan ataupun makan fast food lainnya yang mengandung
banyak elmak dan klesterol serta tidak terjamin kestrelian dan
kehigienisannya. Rasa belum tentu dapat menjamin baik tidaknya suatu
makanan terhadap tubuh kita.