Dokumen tersebut membahas tentang strategi untuk memasuki fase normal baru (new normal) setelah pandemi Covid-19, dengan fokus pada empat aspek utama yaitu kesehatan dan keselamatan karyawan, model operasi, teknologi, serta manajemen perubahan. Dokumen ini juga menganalisis dampak pandemi terhadap perekonomian dan bisnis serta meramalkan pola pemulihan ekonomi Indonesia.
UNIKBET : Situs Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank BNI 24 Jam Online
Whitepaper: Facing the New Normal by YK Consulting (Indonesia)
1. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed and otherwise),
without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
FACING THE NEW NORMAL
An unprecedented test of agile leadership and management
towards managing crisis in the face of a global pandemic
Whitepaper
2. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
01
PERKEMBANGAN
PANDEMI COVID-19
02
DAMPAK
PANDEMI COVID-19
03
STRATEGI
THE NEW NORMAL
Contents
3. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
01
PERKEMBANGAN
PANDEMI COVID-19
02
DAMPAK
PANDEMI COVID-19
03
STRATEGI
THE NEW NORMAL
Section Highlights
Beberapa negara termasuk Indonesia telah mengalami
penurunan kasus positif harian dengan
diberlakukannya kebijakan PSBB. Tiga wilayah dengan
jumlah kasus Covid-19 tertinggi mengalami
pelambatan penambahan kasus.
Hal tersebut memberi sinyal positif bagi Indonesia
untuk membuka aktivitas sosial dan perekonomian
secara bertahap dengan tetap menerapkan
protokol Kesehatan. Dengan ini, ekonomi Indonesia dan
dunia pun bersiap untuk memasuki babak baru:
The New Normal.
4. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama 3 bulan dan telah menginfeksi lebih dari
27 ribu jiwa dengan death rate sebesar 6.0%
4
Country
Confirmed
Cases
Number of
Deaths
Deaths Rate
(%)
United States 1,783,638 104,247 5,8
Spain 240,010 29,858 12.4
Italy 233,197 33,475 14.3
Germany 182,028 8,522 4.7
France 148,775 28,776 19.3
China 84,597 4645 5.5
Indonesia 27,549 1,663 6.0
Japan 16,930 894 5.2
South Korea 11,541 272 2.4
27,549
Jumlah
Kasus Positif
1,663
Jumlah Kematian
7,935
Jumlah
Pasien Sembuh
Kasus COVID-19 di Indonesia per 2 Juni 2020
Kasus Terkonfirmasi Harian Pasien Sembuh Harian Pasien Meninggal Harian
Perkembangan Kasus COVID-19 di Indonesia
6 Mei – 2 Juni 2020
*(6/2/2020)
Source: WHO Covid-19 Situation Report -134, covid19.go.id
Kasus Harian
Terkonfirmasi
609
Jumlah
Sembuh Harian
329
Jumlah
Kematian Harian
22
*(6/2/2020)
5. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Namun dengan diberlakukannya PSBB di Indonesia, beberapa wilayah mulai mengalami
perlambatan pertumbuhan kasus positif
5
Jawa Timur merupakan provinsi
kasus tertinggi, dengan kasus
harian yang telah menurun dari
492 kasus ke 223 kasus per hari.
Jakarta telah menunjukan
penurunan signifikan dari 180
kasus ke 60 kasus per hari.
Jawa Barat dengan penurunan
signifikan dari 169 kasus ke 18
kasus per hari.
DI Yogyakarta merupakan salah
satu wilayah yang sudah 0 kasus
dari Covid-19.
Banten memiliki penurunan
kasus dari 54 kasus ke 7 kasus
per hari.
0
100
200
300
400
500
600
Jakarta Jawa Timur Jawa Barat DI Yogyakarta Banten
*(6/2/2020)
Trend Pertumbuhan Kasus Positif di 5 Provinsi
Source: covid19.go.id
6. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Pemerintah Indonesia pun telah mempersiapkan langkah penerapan fase the new normal di
beberapa wilayah yang telah pulih
6
New normal menurut pemerintah Indonesia
adalah berkegiatan dengan menjalankan sejumlah
pengaturan pencegahan penularan Covid-19.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor
HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
Corona Virus Disease (COVID-19) di tempat kerja sektor jasa dan
perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan usaha
Penerapan Skema The New Normal
Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 5
Penerapan Skema The New Normal
• Seluruh sektor di minggu
1 hingga 4 tetap berjalan
• Evaluasi seluruh aktivitas
perdagangan
• Kegiatan perdagangan
dibuka penuh pada akhir
Juli/awal Agustus (jika
memungkinkan)
• Evaluasi kinerja ekonomi
setelah aktivitas
perdagangan dibuka
Pasar Rakyat
Toko Swalayan
Restoran
Apotek
Restoran di
rest area
Departemen
Store
Cafe
Kebun
Binatang
Museum
Galeri seni dan
hiburan lainnya
Mall
Salon/Spa
7. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
01
PERKEMBANGAN
PANDEMI COVID-19
02
DAMPAK
PANDEMI COVID-19
03
STRATEGI
THE NEW NORMAL
Section Highlights
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi
perekonomian di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Tercatat, Indonesia mengalami kontraksi ekonomi
sebesar -2.1% pada Q1 2020.
Di sisi lain, Pandemi Covid-19 juga memberikan
dampak terhadap aspek sosial dan ekonomi.
Seiring dengan berlakunya fase the new normal, akan
terjadi transformasi budaya dan pola kerja di berbagai
sektor bisnis. Bentuk recovery pun dipengaruhi oleh
dua faktor penting:
• Public health response
• Government economic policy & stimulus
8. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
-9.8
-5.8
-5.2
-4.7
-2.1
-1.4
-1.2
Kebijakan lockdown yang diberlakukan secara global termasuk di Indonesia mengakibatkan
terjadinya kontraksi ekonomi Indonesia pada Kuartal I sebesar -2.1% QoQ
8Sources: OECD, statista.com, FTI Consulting
Kontraksi Ekonomi Negara-Negara Dunia Setiap sektor bisnis terkena dampak yang berbeda-beda tergantung pada jenis
industrinya
PendapatanBebanBiayaCapexCash&Debt
FRAGILE POSITION CHALLENGED BUT RESILIENT ABLE TO BENEFIT
Restoran menghasilkan
pendapatan hanya dari
layanan takeaway
Pariwisata membatalkan
seluruh trip dan
merumahkan karyawan
Aviasi menghadapi
tingginya biaya operasional
dengan sedikitnya
penumpang pesawat
Pakaian meningkatkan
pendapatannya dengan
memberikan berbagai
promosi online
Retail merumahkan
penjaga toko dan
mengganti dengan
staff Gudang
Game mengalihkan capex
ke area yang sedang
berkembang
Otomotif mengalihkan
Capexnya ke pembiayaan
jangka pendek
Toko Grosir meningkatkan
kapasitas pengirimannya
untuk memenuhi
permintaan pasar
Logistik mengalami
peningkatan Pengiriman
dari budaya belanja online
di masyarakat
Investor yang memiliki
dana tunai perlu
mempertimbangkan aset
yang akan mendukung
strategi post covid-19
Sektor Kesehatan
meningkatkan kapasitasnya
untuk mendukung sistem
kesehatan nasional
Private Equity yang
berpengaruh di pasar perlu
meninjau ulang posisi kas
dan hutangnya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
Q1 2020 tercatat sebesar 2.97% atau
terkontraksi sebesar -2.1% (QOQ)
dibandingkan pertumbuhan ekonomi
pada Q1 2019 sebesar 5.07%.
9. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Kontraksi ekonomi yang terjadi di suatu negara atau Perusahaan bergantung pada 3 faktor utama
9
Manajemen perlu memperhatikan 3 faktor utama yang dapat menentukan besarnya dampak yang akan dihadapi Perusahaan yaitu
Depth of Disruption, Length of Disruption dan Shape of Recovery
Depth of Disruption Length of Disruption Shape of Recovery
Seberapa dalam kontraksi terjadi? Seberapa lama pademi dan kontraksi
akan berlangsung?
Apakah akan terjadi V-Shape, U-Shape
atau L-Shape Economic Recovery?
• Waktu penerapan status tanggap darurat
apakah diperpanjang atau tidak
• Perkembangan jumlah kasus COVID-19
• Wilayah persebaran kasus
• Penurunan tingkat konsumsi produk durable
(electronic, auto, gadget)
• Perubahan pola konsumsi masyarakat
• Penurunan tingkat perjalanan transportasi
umum
• Perbandingan Case Fatality Ratio antar
negara terdampak
• % utilisasi fasilitas perawatan (rumah sakit,
klinik, pusat perawatan)
• % pasien isolasi mandiri
• Waktu penerapan status tanggap
darurat/lockdown
• Penambahan jumlah kasus harian
• Volatilitas indeks pasar modal
• Indikator Purchasing Manager Index (PMI)
• Tingkat Non-Performing Loan (NPL)
• Kebijakan dan langkah pemerintah selama
pandemi berlangsung
• Tingkat kecukupan fasilitas kesehatan
• Potensi adanya mutasi virus dan reinfection
pada pasien sembuh
• Pemulihan aktivitas ekonomi di negara yang
terlebih dahulu terkena pandemi
• Kebijakan dan langkah pemulihan ekonomi
dari berbagai institusi pemerintah atau
swasta setelah pandemi berakhir
Depth of Disruption Length of Disruption Shape of Recovery
10. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Perkembangan terkini di Indonesia menunjukkan bahwa recovery ekonomi diprediksi terjadi dengan
pola U-Shape atau V-Shape yang lebih lambat
10
Pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia tergolong dalam kategori lambat karena pandemi telah terjadi lebih dari 3 bulan
dengan reproduction rate hingga saat ini masih berada pada angka 1,1.
• Saat ini, pengendalian pandemi di
Indonesia cenderung lebih lambat
dibandingkan negara-negara Asia
lainnya yang ditunjukkan dengan
angka reproduction rate nasional
sebesar 1.1 pada bulan ke-3
pandemi.
• Namun di sisi ekonomi, Pemerintah
menggelontorkan berbagai stimulus
ekonomi di berbagai sektor.
• Selain itu, Pemerintah juga
melakukan reopening economy
secara bertahap di beberapa wilayah
dengan reproduction rate yang
sudah menurun.
• Indonesia diprediksi akan
mengalami recovery ekonomi
dengan scenario A1 atau A2.
Respon
Pengendalian
Pandemi
Kebijakan dan Stimulus Ekonomi Pemerintah
Better
Worse Better
*Data & Information Reprocessed from McKinsey & Co
11. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Untuk memulihkan perekonomian lebih cepat, Indonesia siap memasuki fase new normal yang
memberikan dampak perubahan pada berbagai aspek
11
Physical distancing yang diterapkan selama masa Pandemi akan membawa banyak perubahan dalam jangka panjang sebagai
bentuk dari new normal activity. Hal ini perlu menjadi perhatian dari para pemimpin bisnis di berbagai sektor.
PRE-COVID POST-COVID (NEW NORMAL)
• Mayoritas pekerjaan dilakukan secara on-site dan
menggunakan perangkat kerja yang bersifat rigid
• Pekerjaan berfokus pada internal network
• Pekerjaan dapat dilakukan secara remote dan mobile
didukung dengan perangkat kerja yang fleksibel
• Penggunaan sumber daya outsourcing dapat meningkat
• Proses bisnis kompleks dengan birokrasi yang panjang
• Process improvement dilakukan didorong oleh
kebutuhan efisiensi biaya
• Proses bisnis agile dan fleksibel untuk mendukung pola
kerja yang baru
• Process improvement dilakukan oleh atas kebutuhan
terhadap perkembangan trend yang terjadi
• Menggunakan infrastruktur fisik yang kompleks dan rigid
• Sistem terintegrasi secara parsial di setiap fungsi kerja
• Penerapan teknologi berdasarkan process driven
• Penggunaan cloud infrastructure untuk mendorong
mobilitas dan fleksibilitas kerja
• Pentingnya integrasi sistem secara menyeluruh
• Trend otomasi dan self-services semakin meningkat
• Kesehatan menjadi life-style dan belum sepenuhnya
menjadi kebutuhan hidup
• Transaksi secara parsial menggunakan online platfrom
• Kesehatan akan menjadi kebutuhan hidup sehingga
konsumen lebih memperhatikan kualitas produk
• Pertumbuhan pernggunaan online platform akan
semakin tinggi
People
Process
Technology
Consumer
Behavior
12. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
01
PERKEMBANGAN
PANDEMI COVID-19
03
STRATEGI
THE NEW NORMAL
02
DAMPAK
PANDEMI COVID-19
Section Highlights
Perusahaan perlu menyiapkan strategi dan kebijakan
yang kompeherensif memasuki fase the new normal.
Dalam merumuskan strategi dan kebijakan the new
normal, Perusahaan perlu memfokuskan strategi new
normal dengan 4 fokus utama:
• People-health & safety
• Operation-operating model
• Technology
• Change management
Masa ini merupakan momen penting bagi perusahaan,
sebagai kesempatan untuk mempersiapkan
perusahaan beroperasi dengan lebih efisien dan efektif
di masa depan, melampaui pandemi COVID-19.
13. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Dengan berbagai kebijakan yang menandakan masuknya dunia dan Indonesia pada fase recovery,
dunia bisnis harus melakukan berbagai upaya saat menghadapi the new normal
13
Setelah berhasil melalui tahap survive di tengah kondisi Pandemi, saat ini Perusahaan mulai melakukan reopening economy dengan
tetap menjaga protokol Kesehatan untuk mencegah terjadinya pandemi gelombang kedua.
Penanganan dan pengendalian bisnis
saat terjadinya bencana
SURVIVE
• Prosedur dan tim tanggap darurat
• Kesehatan dan Keselamatan
• Business Assurance
• Ketahanan finansial
• Digital Security
• Penanganan aset dan infrastruktur
• Hubungan konsumen dan partner
bisnis
Puncak bencana… Pasca bencana…
Strategi dan rencana pemulihan bisnis
pasca terjadinya bencana
RECOVERY
• Reopening Economy
• Adaptasi dengan kondisi new normal
• Pemulihan keamanan dan
keselamatan lingkungan kerja
• Meninjau ulang strategi dan target
bisnis
• Pemulihan aset dan infrastruktur
Pembaharuan berbagai elemen bisnis
agar siap menghadapi bencana
• Pembaharuan proses bisnis
Perusahaan
• Pembaharuan kebijakan Perusahaan
• Pembaharuan Business
Continuity Plan
• Penguatan Emergency Response
Team & Procedure
• Peningkatan kapabilitas sistem IT
Perusahaan
REFORM
14. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Untuk itu, Perusahaan perlu menyusun strategi dan kebijakan new normal secara tepat
dengan 4 fokus utama
14
Strategi dan kebijakan Perusahaan dalam menghadapi new normal perlu dilakukan pada 4 focus utama dengan menyesuaikan pada
regulasi dan kebijakan Pemerintah.
“People”
Health and Safety
“Operation”
Operating Model
Technology Change Management
Menyiapkan dan melaksanakan
protokol Kesehatan serta
keselamatan di lingkungan kerja
Melakukan penyesuaian aktivitas
operasional Perusahaan dengan
aktivitas The New Normal
Memperkuat sistem teknologi
informasi Perusahaan untuk
mendukung aktivitas pada fase
The New Normal
Menyiapkan strategi komunikasi
dan implementasi budaya
perusahaan “new normal” secara
tepat
15. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Strategi dan kebijakan workforce yang tepat untuk memastikan operasional tetap berjalan dengan
tetap memenuhi protokol kesehatan yang berlaku
15
Mengimplementasikan
“The New Normal”
Merancang Model
Operasi Baru
Penerapan cara baru
dalam bekerja
Melindungi Kesehatan Staf
dan Konsumen
1. Mengutamakan bekerja
secara remote
2. Panduan bagi pekerja non-
remote:
• Menggunakan jam kerja
fleksibel
• Menjalankan physical
distancing
• Meminimalisasi
pertemuan dengan
pelanggan
• Meningkatkan intensitas
pembersihan di semua
lokasi bekerja
1. Mencoba dan menguji
penggunaan peralatan digital
yang tepat dan sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
stakeholders
2. Melakukan evaluasi atas lini
bisnis dan asset yang tidak
menghasilkan keuntungan
dan tidak dibutuhkan dalam
jangka waktu panjang
3. Meningkatkan sumberdaya,
keahlian, dan kemampuan
untuk membuat revenue
stream yang baru
1. Merancang skenario untuk
framework new normal di
perusahaan
2. Meninjau kesesuaian model
operasi dengan framework
baru untuk memastikan:
• Tim dan peran apa saja
yang dapat bekerja
secara remote?
• Bagaimana perubahan
interaksi dengan
pelanggan?
• Apa dampak new normal
terhadap properti, ruang
sewa, kendaraan, dan
fungsi pendukung
perusahaan?
1. Membuat rencana
implementasi yang actionable
• Membangun cara kerja
baru yang dikembangkan
selama pandemi
• Memberikan model
operasi terbaru dan
mendatang
2. Mengembangkan struktur
program yang:
• Jelas memberikan
gambaran perubahan
yang akan dilakukan
• Menangani ketidakpastian
lingkungan ekonomi
• Mampu mengatasi
dampak Covid-19 dalam
jangka pendek
16. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Kebijakan protokol kesehatan di era new normal diterapkan untuk memastikan kualitas lingkungan
kerja yang sehat bagi seluruh stakeholders
16
The New Normal Task Force & Emergency Response Team
Kebijakan Protokol Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja Kebijakan Protokol Kesehatan Pribadi di Lingkungan Kerja
Petugas KesehatanPimpinan Kepegawaian HSSE
Desinfeksi 4 jam sekali Fasilitas cuci tangan Pengecekan suhu tubuh
Meminimalisasi Kontak Pembatasan jarak fisik
Sosialisasi Pencegahan
Covid-19 secara Masif
Mencegah kerumunanWajib pakai Masker
Tidak menyentuh area
wajah
Masker (Berangkat-
Pulang)
Segera membersihkan diri
dan peralatan kerja
Sering cuci tangan
Kondisi Sehat
Membawa baju ganti
Pengaturan fasilitas di lingkungan kerja
1.5
17. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Aktivitas operasional perusahaan perlu disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah yang mengatur
fase the new normal
17
Terdapat 3 hal yang harus lakukan oleh Perusahaan dalam menyesuaikan operasional dengan aktivitas new normal yaitu
menentukan fungsi kerja kritikal, transformasi pola kerja dan menyusun panduan serta kebijakan new normal.
CRITICAL FUNCTION PRIORITIZATION WORK DESIGN TRANSFORMATION SET A GUIDANCE & POLICY
• Mengidentifikasi fungsi/area kerja
yang membutuhkan interaksi
langsung dengan konsumen
• Mengidentifikasi fungsi/area kerja
yang dapat melakukan pekerjaan
secara remote
• Mempertimbangkan fungsi/area
kerja yang memerlukan interaksi
dengan teknologi atau mesin yang
ada di lokasi kerja
• Menciptakan model kerja yang baru
dengan proses bisnis yang lebih
fleksibel dan memungkinkan untuk
bekerja secara remote
• Menyusun site-level-schedule week-
by-week dan day-by-day
• Melakukan redesign pada ruang
kerja seperti membuat kaca
pembatas antara pegawai
• Mengatur ulang jam kerja yang
sesuai dengan kebijakan pemerintah
• Menyusun kebijakan baru secara
tertulis mengenai kebijakan kerja
seperti pengaturan jam kerja,
employee travel dan lain-lain
• Menyusun panduan dalam
pelaksanaan aktivitas new normal
untuk seluruh stakeholders
• Melakukan penyesuaian/menyusun
prosedur dan kebijakan penanganan
kondisi darurat
18. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Operations (1/2): Critical Function Prioritization berdasarkan kebutuhan interaksi dan
akses infrastruktur
18
Identifikasi fungsi/area kerja kritikal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembagian kerja yang tetap memenuhi protokol
Kesehatan dan aturan new normal. Tingkat kritikal fungsi kerja dapat berbeda pada setiap industri.
Sales & Marketing
Supply Chain
Management
• Customer
Services
• HSSE
• Operations*
Quality
Management
Human Resources Operations*
• Strategic
Planning
• Risk
Management
Finance
Information
Technology
Level of
Interaction
Access to Machinery/Physical Infrastructure (On-Site)
HIGH
LOW HIGH
• Perusahaan dapat membagi pembagian kerja
berdasarkan 3 kategori
• Perusahaan dapat memprioritaskan fungsi
kerja pada kategori warna orange kemudian
warna kuning tua untuk diprioritaskan kembali
bekerja secara on-site
• Perusahaan dapat menerapkan pola
pembagian kerja day-to-day atau
week-to-week untuk fungsi kerja yang ada
pada kategori warna orange dan kuning tua
Dapat menerapkan remote working seluruhnya
Dapat menerapkan remote working sebagian
Tidak dapat menerapkan remote working
Keterangan Warna
19. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Operations (2/2): Work Design Transformation untuk balancing keamanan dan efisiensi
19
Perusahaan perlu melakukan transformasi pada pola kerja pegawai dengan menyesuaikan beberapa kebijakan seperti employee
scheduling, workplace layout, business process re-engineering dan working hours.
Employee Name W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
Employee 1
Employee 2
Employee 3
Employee 4
Employee 5
Day-to-Day Scheduling
Week-to-Week Scheduling
Physical Distancing Workplace Layout
1,5 meters 1,5 meters
Work from Office
Work from Home
Business Process Optimization
Agile &
Collaborative
Digitalization &
Automation
Centralized or
Shared-Services
Untuk menyesuaikan dengan pola kerja yang baru, proses bisnis di
Perusahaan harus diarahkan kepada:
Proses bisnis yang
efektif tanpa birokrasi
yang terlalu panjang
Digitalisasi dan otomasi
pada proses bisnis yang
bersifat administratif
Proses bisnis dilakukan
secara sentralisasi atau
dilakukan secara shared
service
20. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Penguatan teknologi mutlak diperlukan guna mendukung aktivitas operasional yang dilakukan
secara remote dan mengurangi kontak fisik
20
Di tengah aktivitas operasional pada fase new normal, Perusahaan dapat mempertimbangkan split operation dan mengurangi
interaksi secara langsung dengan konsumen. Kedepannya, kami memprediksi akan terjadi transformasi signifikan pada pola kerja di
berbagai industri dengan menerapkan fleksibilitas kerja dan remote working. Dengan demikian berbagai solusi teknologi harus
menjadi fokus untuk memfasilitasi cara kerja yang baru.
Notes
Computer
Hardware
Physical
Data Centre
Cloud based
Infrastructure
CurrentApproachTransformedApproach
Manual
Transaction
Self Service
Karakteristik Operasional
Automation
Process
Portable
Gadget/Laptop
Manual
Business
Process
• Penggunaan laptop dan database berbasis
cloud dapat mendukung aktivitas remote
working & file sharing secara fleksibel
• Perusahaan perlu mendorong transformasi
ke arah otomasi dan self service untuk
mengurangi kontak fisik secara langsung
dengan konsumen
• Penggunaan computer desktop masih
digunakan di beberapa perusahaan
• Penggunaan data center fisik belum dapat
mendukung file sharing secara fleksibel
• Transaksi yang dilakukan secara manual
membutuhkan kontak fisik secara langsung
21. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Terkait kebijakan the new normal ini, Perusahaan perlu memastikan bahwa kebijakan the new
normal mampu diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh stakeholders
21
Change management membantu perusahaan untuk membangun resilience dalam organisasi dan lebih kuat menghadapi berbagai
tantangan di new normal – agar perusahaan bisa terus beroperasi dan mengalami transisi yang lebih optimal.
Resilience in Leadership
Communication on the Go
Empathy Skilled at triage Decisive action
BUSINESS
MODELS
NEW WAYS
OF WORKING
DIGITAL CULTURE
MINDSET
Educate about Covid-19 Use of digital tools New acceptable ways
of working
Change management dapat
membantu perusahaan dalam
menghadapi perubahan dan
transisi ke arah fase new
normal melalui:
• Kepemimpinan yang
resilient dan decisive,
dimulai dari top dan
middle management
• Komunikasi yang efektif
kepada seluruh
stakeholders perusahaan
agar pesan penting
dipahami dengan baik
• Implementasi budaya
perusahaan yang
disesuaikan dengan new
normal – dengan teknologi
sebagai fasilitator
22. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
Dalam memasuki aktivitas the new normal tersebut, perusahaan harus melakukan 4 tahap utama
dalam penerapannya.
22
Membentuk
Tim Task Force
Menyusun Panduan &
Kebijakan New Normal
Mengkomunikasikan
Kebijakan The New Normal
Mengevaluasi
Penerapan Kebijakan
Melakukan identifikasi
stakeholders terkait yang akan
berperan sebagai tim yang
akan penyusun kebijakan dan
melakukan monitoring
pelaksanaan kebijakan new
normal.
Tim task force menyusun
panduan dan kebijakan
terkait aktivitas kerja pada
fase new normal.
Untuk memastikan kebijakan dan
prosedur baru berjalan lancar,
strategi change management
juga perlu diformulasikan untuk
memastikan transisi yang
optimal.
Panduan dan kebijakan new
normal dikomunikasikan kepada
seluruh stakeholders melalui cara
yang menarik, agar pesan inti
dapat dimengerti.
Komunikasi ini dilakukan secara
rutin, sebelum dan selama fase
new normal berlangsung.
Pelaksanaan aktivitas new normal
harus selalu dimonitor dan
dievaluasi oleh tim task force.
Hasil evaluasi ini menjadi
kesempatan untuk identifikasi
potensi isu dan dapat digunakan
untuk melakukan perbaikan pada
panduan dan kebijakan new
normal.
Pertimbangan Utama dalam Penerapan Kebijakan The New Normal
Biaya tambahan yang
harus dikeluarkan
untuk sanitasi
Produktivitas pegawai
selama masa
work from home
Ketersediaan fasilitas
untuk bekerja di rumah
setiap pegawai
Regulasi pemerintah
terkait kebijakan
protokol kesehatan
Keamanan data dan
informasi perusahaan
Ketersediaan fasilitas
kerja yang dapat
disediakan Perusahaan
23. The contents of this document is confidential and is not to be reproduced (printed or otherwise), without explicit agreement from PT Yong Kurniawan Akselera.
23
Pandemi Covid-19 telah memasuki babak baru di mana pertumbuhan kasus positif
mulai melambat. Kebijakan PSBB yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia telah
memberikan hasil positif sebagaimana dilihatnya perlambatan pertumbuhan kasus
pada Juni 2020.
Kini, berbagai negara termasuk Indonesia bersiap untuk reopening economy dan
memasuki fase the new normal. Pada fase ini, Pemerintah membuka aktivitas sosial
dan perekonomian secara bertahap, dengan memperhatikan sisi epidemiological
untuk mencegah terjadinya second wave.
Untuk itu, Perusahaan harus mempersiapkan strategi dan kebijakan untuk
memasuki fase the new normal sebagai upaya untuk kembali beroperasi, dengan
tetap mempertimbangkan dan menjaga protokol kesehatan selama masa recovery.
Kami menyadari bahwa saat ini merupakan masa yang sulit baik dari dampak
kesehatan maupun ekonomi, dan kami berharap untuk masa recovery yang positif.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Anda yang turut membagikan laporan ini
kepada rekan Anda. Semoga laporan ini dapat memberikan perspektif dan manfaat
bagi Anda.
Steven Kurniawan
Partner
Winda Yong
Partner
wy@yongkurniawan.com
Authors &
Contributors
Ayu Amanda
Partner
Amanda.ayu@yongkurniawan.com
Yandri Ferdiansyah
Consultant
yandri.ferdiansyah@yongkurniawan.com
Dini Meiliawanti
Consultant
dini.meiliawanti@yongkurniawan.com
Steven Kurniawan
Partner
sk@yongkurniawan.com