Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8 persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain. Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih dari AS ke kawasan Eropa.
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8 persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain. Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih dari AS ke kawasan Eropa.
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianHermanto .
Semakin meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara di belahan dunia telah menekan pertumbuhan ekonomi global termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini juga akan terimbas pada sektor pertanian, namun sejauhnya ini dampak COVID-19 terhadap sektor pertanian belum banyak diketahui. Kajian ini akan menganalisis bagaimana penyebaran COVID-19 dapat membawa dampak ekonomi terhadap sektor pertanian di Indonesia.
This research aims to map the problems posed by COVID-19 to tourism conditions in North Sumatra to near the condition of zero tourism. To date, no effort can be made by the tourism industry to solve the problem of COVID-19, only await the government in tackling it. From The study it was found that the keys indicators in measuring the impact of COVID-19 on tourism are; The impact on economic, social, environmental also the assessment through time, change, and quality of tourism. A new founding is that the impact of tourism can also be assessed through time, change, and quality of tourism. This data is using qualitative methods through in-depth interviews to four major stakeholders of the tourism industry; management of tourist destinations, tour agencies, accommodation and transportation services. The results of this study illustrated the chronology of tourism activities to zero tourism situation, from the four main stakholders, which in charge of transportation services and tour agency was the most affected
stakeholder and could not operate in the time of COVID-19. The results of the study can be a formula in formulating strategic tourism management policy during the outbreak until the tourism activity can be normal again.
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianHermanto .
Semakin meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara di belahan dunia telah menekan pertumbuhan ekonomi global termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini juga akan terimbas pada sektor pertanian, namun sejauhnya ini dampak COVID-19 terhadap sektor pertanian belum banyak diketahui. Kajian ini akan menganalisis bagaimana penyebaran COVID-19 dapat membawa dampak ekonomi terhadap sektor pertanian di Indonesia.
This research aims to map the problems posed by COVID-19 to tourism conditions in North Sumatra to near the condition of zero tourism. To date, no effort can be made by the tourism industry to solve the problem of COVID-19, only await the government in tackling it. From The study it was found that the keys indicators in measuring the impact of COVID-19 on tourism are; The impact on economic, social, environmental also the assessment through time, change, and quality of tourism. A new founding is that the impact of tourism can also be assessed through time, change, and quality of tourism. This data is using qualitative methods through in-depth interviews to four major stakeholders of the tourism industry; management of tourist destinations, tour agencies, accommodation and transportation services. The results of this study illustrated the chronology of tourism activities to zero tourism situation, from the four main stakholders, which in charge of transportation services and tour agency was the most affected
stakeholder and could not operate in the time of COVID-19. The results of the study can be a formula in formulating strategic tourism management policy during the outbreak until the tourism activity can be normal again.
Pandemic Covid-19 membuat semua keadaan semakin menurun terutama dalam sektor perekonomian. Dengan adanya pandemic ini, banyak orang kehilangan pekerjaannya, mulai dari di PHK atau dirumahkan, yang akan menambah angka pengangguran semakin meningkat. Dengan adanya Pandemic Covid-19 ini, kita semua dihimbau untuk melakukan aktivitas dirumah dan harus menerapkan 3M (Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai masker), bahkan sampai bekerjapun kita dihimbau untuk bekerja dirumah atau Work From Home "WFH".
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomianHanifahFebriana
Dampak pandemi Covid-19 menyisir hampir seluruh lapisan masyarakat. Hal ini lebih bersifat dampak negatif, seperti perusahaan atau suatu organisasi usaha yang tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap para karyawan. Akibat dari dampak negatif tersebut yang akan berimbas pada meningkatnya jumlah pengangguran. Selain itu, ketidakpastian ekonomi akibat dari pandemi Covid-19 juga memunculkan keresahan tersendiri bagi para pekerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
191600262 rachmad aditya
1. Dampak Covid-19 Terhadap Nilai Tukar Rupiah Dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
RACHMAD ADITYA SAIFUL ARIF
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ADIBUANA SURABAYA
Abstract
Penelitian ini mengkaji dampak Covid-19 terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan
indeks harga saham gabungan (IHSG) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data kasus
Covid-19, nilai tukar dan periode IHSG. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertama,
peningkatan 1% kasus Covid-19 menyebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar
0,02%. Kedua, peningkatan kasus Covid-19 sebesar 1% sehingga menyebabkan koreksi IHSG
sebesar 0,03%. Ketiga, kenaikan IHSG sebesar 1% menyebabkan apresiasi rupiah terhadap dolar
AS sebesar 0,311%. Dengan demikian Covid19 berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS, dan berdampak pada penurunan IHSG, sehingga diperlukan kebijakan
pengendalian penyebaran wabah Covid-19, pengendalian kepanikan agar tidak berdampak pada
rupiah dan pasar modal melalui berbagai kebijakan.
2. PENDAHULUAN
Pesatnya penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia berdampak besar bagi perekonomian
Indonesia. Peningkatan jumlah penderita dalam beberapa bulan terakhir ini sangat
mengkhawatirkan dan menimbulkan kepanikan di kalangan pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha. Upaya preventif yang dilakukan pemerintah dan masyarakat antara lain: menutup sekolah,
bekerja dari rumah khususnya pekerja sektor formal, menunda dan membatalkan berbagai acara,
menghentikan beberapa moda transportasi umum, dan menerapkan PSBB di berbagai daerah,
larangan mudik, membuat siklus ekonomi melambat. . Perekonomian global juga terkena
dampak wabah ini. Selain mempengaruhi nilai tukar, Covid-19 juga berdampak pada penurunan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akhirnya jatuh bebas. Semuanya di luar prediksi
dan bukan hal yang mudah untuk dikendalikan. Sebelum dikonfirmasi penyebaran virus. Nilai
tukar rupiah masih fluktuatif dan cenderung melemah, sementara pasar saham bergejolak karena
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam. Pertumbuhan ekonomi juga
diperkirakan akan melambat secara drastis, tergerus oleh penyebaran dampak virus ke berbagai
sektor ekonomi.
Kepanikan akibat Covid-19 juga melanda pasar keuangan Indonesia, dengan indikasi selama
periode wabah Corona mulai Januari hingga 13 April 2020 terjadi aliran modal keluar (capital
outflow) sebesar Rp. 159,3 triliun yang sebagian besar merupakan Surat Berharga Negara (SBN)
sebesar Rp. 143,5 triliun. 91%), saham Rp11,8 triliun (7,4%), SBI Rp3,3 triliun (2,1%), dan
obligasi korporasi Rp0,6 triliun (0,4%) 3 ). Arus keluar modal dari investor asing selalu
menimbulkan volatilitas yang tinggi, baik pada pergerakan nilai tukar IDR/US$ maupun
pergerakan indeks saham pada saat krisis. Sejak pandemi berlangsung dari 2 Maret hingga 16
April 2020, nilai tukar rupiah terhadap US$ melemah -12,4% dan IHSG melemah 28,44%.
Meski volatilitasnya masih lebih baik dibandingkan krisis keuangan 2008, saat itu IHSG
terkoreksi 50% dan Rupiah terdepresiasi 30,9%; Jika wabah Covid 19 tidak diantisipasi
secepatnya dapat menimbulkan kepanikan yang meluas dan berkepanjangan, dan akan timbul
efek bola salju, dimana serangan terhadap dolar AS semakin lama semakin besar. Tidak hanya di
Indonesia, negara-negara lain juga merasakan hal yang sama, seperti: Peso Kolombia turun
17,6%, Rubel Rusia turun 18,5%, Peso Meksiko turun 25%, Peso Argentina turun 9,4%, Baht
Thailand turun 8,7%, dan Dolar Kanada turun 7,5%. Sebelum dolar naik akibat dampak Covid-
19, nilai tukar rupiah per dolar AS berada di kisaran Rp14.000/US$ dan selama pandemi Covid-
19 rupiah sempat terdepresiasi menjadi Rp16.600/ per US$. Nilai tukar rupiah akan terus berada
pada posisi rentan di tengah merebaknya wabah Covid-19 sehingga menimbulkan kepanikan di
pasar global yang membuat dana asing kabur serta tekanan likuiditas dan serbuan untuk
mendapatkan dolar untuk menempatkan dolar di atas segalanya. lain.
3. Identifikasi Masalah
Pandemi memang akan memperlambat roda perekonomian Indonesia, namun tanpa upaya cepat dari
pengambil kebijakan untuk menyelamatkan nyawa penduduk Indonesia, optimisme ekonomi tidak
akan pernah datang. Optimisme dan sentimen ekonomi positif hanya akan terjadi jika pandemi
COVID-19 dapat diatasi, setidaknya menunjukkan tanda-tanda terkendali dan akhirnya teratasi.
Persoalannya sejauh mana pandemi Covid-19 ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia yang
dalam hal ini terwakili dalam nilai tukar rupiah dan pergerakan IHSG? Kapan pandemi ini akan
berakhir? Bagaimana mengantisipasi kebijakan dalam rangka mengurangi dampak Covid-19 terhadap
fluktuasi nilai tukar dan IHSG? Ketiga masalah inilah yang akan menjadi fokus presentasi.
I.2 Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah untuk:
a) Mengetahui sejauh mana dampak Covid-19 terhadap perubahan Nilai Tukar Rupiah.
b) Mengetahui sejauh mana dampak Covid-19 terhadap perubahan IHSG.
c) Mengetahui sejauh mana dampak Covid-19 dan perubahan IHSG terhadap perubahan
Nilai Tukar Rupiah.
d) Mengetahui sejauh mana dampak Covid-19 dan perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap
perubahan IHSG.
I.3 Kerangka Pemikiran
Ketika nilai tukar sangat fluktuatif, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk isu/sentimen
pasar,biasanya nilai tukar suatu mata uang akan bergerak sangat cepat melampaui kondisi
fundamentalnya. Biasanya hal ini tidak berlangsung lama tergantung kondisi pasar valas domestik
dan meredanya faktor spekulasi. Seiring waktu, biasanya nilai tukar yang berfluktuasi di luar
kondisi fundamentalnya, akan kembali ke kondisi keseimbangan fundamentalnya setelah
mekanisme penyesuaian terjadi. Fluktuasi nilai tukar yang tajam dan fluktuasi harga indeks
saham tidak hanya disebabkan oleh terjadinya krisis moneter, tetapi juga dapat disebabkan oleh
berbagai bencana nasional yang datang berulang kali di tengah kesulitan ekonomi, seperti
pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. melanda secara serentak di berbagai daerah. wilayah
bahkan berbagai negara sejak wabah Covid-19 mulai menjangkiti Wuhan yang diperkirakan
terjadi pada pertengahan September 2019. Pesatnya penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia
berdampak besar terhadap perekonomian nasional. Lonjakan jumlah penderita yang sangat cepat
dalam waktu singkat menimbulkan kepanikan di kalangan pemerintah, masyarakat, dan dunia
usaha. Gejala kepanikan di sektor pemerintah ditunjukkan dengan tanggapan seperti: penutupan
sekolah, bekerja dari rumah khususnya pekerja sektor formal, penundaan dan pembatalan
berbagai acara pemerintah dan swasta,penghentian beberapa moda transportasi umum, dan
pemberlakuan PSBB di berbagai daerah. Sementara itu, kepanikan di masyarakat dapat dilihat
dengan munculnya panic buying, kelangkaan alat kesehatan (masker,APD,antiseptik, hand
sanitizer, dll), physical distancing, tidak diperbolehkan pulang, dan penundaan kegiatan dan
mayor/ acara penting. Gejala panik menyebabkan penurunan daya beli, penurunan permintaan,
penurunan produksi, pendapatan, dan beban biaya produksi yang semakin berat. Kepanikan
tersebut berdampak pada melambatnya roda perekonomian yang akan memicu terjadinya krisis
ekonomi.
4. I. Pembahasan
Analisis dalam kajian akan fokus pada empat hal, yaitu: dampak Covid-19 terhadap perubahan Nilai
Tukar Rupiah, dampak Covid-19 terhadap perubahan IHSG, dampak Covid-19 dan perubahan IHSG.
tentang perubahan Nilai Tukar Rupiah, dampak Covid-19 dan perubahan Nilai Tukar. Rupiah terhadap
perubahan IHSG. Metode analisis menggunakan model regresilinier berganda. Data tersebut meliputi
data harian perkembangan Covid-19, kurs tengah harian referensiJisdor BI, dan data IHSG harian,
dengan ditransformasikan dalam bentuk logaritma
A) Dampak Covid-19 terhadap Perubahan Nilai Tukar Rupiah/US$ Hasil analisis regresidampak
Covid-19 terhadap perubahan Nilai Tukar Rupiah/US$ ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini:
Model persamaan yang dibangun cukup baik, hal ini terlihat dari uji F, dengan tingkat kepercayaan 95%
bahwa nilai F < 0,05 artinya variabel Covid-19 berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah
terhadap US$. Walaupun nilai R tidak terlalu tinggi (0,55), dapat diartikan bahwa pengaruh C-19
terhadap fluktuasi nilai tukar cukup signifikan sebagaimana tersirat pada koefisien variabel C19. Dari
analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi kasus C-19, semakin tinggi pula rupiah yang
dibutuhkan untuk membeli satu US$. Artinya, semakin tinggi kasus C-19, semakin terdepresiasi Rupiah
terhadap US$. Besarnya koefisien variabel C-19 sebesar 0,02 berarti setiap kenaikan 1% pada kasus C-19,
akan menyebabkan depresiasi nilai Rupiah terhadap US$ sebesar 0,02%. Dengan temuan tersebut,
mendorong keyakinan bahwa upaya mitigasi penyebaran kasus Covid-19 sangat penting agar dampaknya
terhadap perekonomian tidak semakin parah.
5. Dampak Covid-19 terhadap perubahan IHSG
Hasil analisis regresi dampak Covid-19 terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan terlihat
dalam Tabel berikut:
Tabel ini merupakan hasil dari model persamaan yang dibangun untuk melihat pengaruh Covid-19
terhadap pergerakan IHSG. Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% nilai F < 0,05 menunjukkan bahwa
model tersebut cukup baik dalam menjelaskan dampak C-19 terhadap pergerakan IHSG. Walaupun nilai
R tidak terlalu tinggi (0,48), dapat juga diartikan bahwa pengaruh C-19 terhadap fluktuasi IHSG cukup
signifikan sebagaimana tersirat pada koefisien variabel C-19. Tanda minus pada koefisien C-19
menyiratkan bahwa semakin tinggi jumlah kasus C-19, semakin rendah IHSG. Artinya semakin tinggi
kasus C-19 maka IHSG akan semakin terkoreksi. Besarnya koefisien variabel C-19 sebesar -0,03 artinya
setiap kenaikan 1% pada kasus C-19, akan menyebabkan koreksi terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan sebesar 0,03%. Temuan ini mendorong keyakinan bahwa upaya mitigasi penyebaran kasus
Covid-19 sangat penting agar pasar saham di Indonesia tidak memburuk. Kondisi pasar saham yang
memburuk ini tentunya akan berdampak pada sektor riil. Peran pasar modal sebagai instrumen
pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan terjadi melalui transmisi ke sektor riil. Pasar modal
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan investasi pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung. Di
banyak negara maju, instrumen pasar modal menjadi sumber pembiayaan pembangunan di berbagai
sektor. Penggunaan pasar modal sebagaiperantara pendanaan investasi dapat membuat struktur
pendanaan perusahaan lebih terdiversifikasi dan lebih hemat biaya.
6. Dampak Covid-19 dan IHSG terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah
Analisis regresiberganda dilakukan untuk mengetahui konsistensi dampak Covid-19 terhadap nilai tukar.
Model yang dibangun merupakan simulasi gabungan dari dampak variabel Covid-19 dan IHSG terhadap
nilai tukar rupiah. Hasil analisis ditunjukkan pada tabel berikut:
Model persamaan regresiberganda seperti yang dibangun pada Tabel 4 di atas menunjukkan hasil analisis
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari uji F, dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa nilai F < 0,05 berarti
variabel pandemi C-19 dan IHSG secara bersama-sama mempengaruhipergerakan nilai tukar rupiah
terhadap US$. Nilai R yang meningkat dibandingkan uji parsial (0,68), dapat diartikan bahwa variabel C-
19 dan IHSG secara bersama-sama dapat menjelaskan 68% pergerakan fluktuasi nilai tukar selama
periode pengamatan. Besarnya pengaruh masing-masing variabel dapat dilihat pada koefisien masing-
masing variabel C-19 dan IHSG. Hasil analisis sejalan dengan temuan sebelumnya bahwa semakin tinggi
kasus C19 maka semakin terdepresiasi nilai tukar rupiah terhadap US$ yang berarti semakin tinggi rupiah
yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu US$. Koefisien Covid-19 sebesar 0,011 berarti setiap
penambahan 1% kasus Covid-19 akan berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar
0,11%. Sedangkan koefisien IHSG sebesar -0,311 berarti IHSG dan nilai tukar berhubungan negatif,
dimana setiap kenaikan IHSG sebesar 1% akan mengakibatkan penurunan kebutuhan Rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh 1US$ yang berarti Rupiah akan menguat. (menghargai) sebesar 0,311%.
Secara logika, temuan ini menjelaskan bahwa depresiasi rupiah dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan yang berorientasi ekspor sehingga nilai IHSG di BEI akan meningkat.
7. Dampak Covid-19 dan nilai tukar Rupiah terhadap pergerakan IHSG
Analisis regresiberganda dilakukan untuk mengetahui konsistensi dampak Covid-19 terhadap nilai tukar.
Model yang dibangun merupakan simulasi gabungan dari dampak variabel Covid-19 dan IHSG terhadap
nilai tukar rupiah. Hasil analisis ditunjukkan pada tabel berikut:
Model persamaan regresiberganda seperti yang dibangun pada Tabel 4 di atas menunjukkan hasil analisis
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari uji F, dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa nilai F < 0,05 berarti
variabel pandemi C-19 dan IHSG secara bersama-sama mempengaruhipergerakan nilai tukar rupiah
terhadap US$. Nilai R yang meningkat dibandingkan uji parsial (0,68), dapat diartikan bahwa variabel C-
19 dan IHSG secara bersama-sama dapat menjelaskan 68% pergerakan fluktuasi nilai tukar selama
periode pengamatan. Besarnya pengaruh masing-masing variabel dapat dilihat pada koefisien masing-
masing variabel C-19 dan IHSG. Hasil analisis sejalan dengan temuan sebelumnya bahwa semakin tinggi
kasus C19 maka semakin terdepresiasi nilai tukar rupiah terhadap US$ yang berarti semakin tinggi rupiah
yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu US$. Koefisien Covid-19 sebesar 0,011 berarti setiap
penambahan 1% kasus Covid-19 akan berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar
0,11%. Sedangkan koefisien IHSG sebesar -0,311 berarti IHSG dan nilai tukar berhubungan negatif,
dimana setiap kenaikan IHSG sebesar 1% akan mengakibatkan penurunan kebutuhan Rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh 1US$ yang berarti Rupiah akan menguat. (menghargai) sebesar 0,311%.
Secara logika, temuan ini menjelaskan bahwa depresiasi rupiah dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan yang berorientasi ekspor sehingga nilai IHSG di BEI akan meningkat.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi melalui model regresi linier berganda kuantitatif dalam penelitian ini, secara
umum dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 berdampak nyata terhadap fluktuasi nilai tukar
Rupiah/US$ dan fluktuasi IHSG. Temuan tersebut secara rincidapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Sebuah. Uji parsial menjelaskan bahwa kenaikan 1% pada kasus C-19 akan menyebabkan depresiasi
Rupiah terhadap US$ sebesar 0,02%
bUji parsial tersebut juga menjelaskan bahwa setiap kenaikan 1% pada kasus C-19, akan menyebabkan
koreksi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 0,03%.
c. Pengujian persamaan melalui model persamaan berganda menjelaskan bahwa hasil analisis sesuai
dengan temuan uji parsial dimana semakin tinggi kasus C-19 akan berdampak pada depresiasi rupiah
terhadap US$ yang berarti lebih tinggi rupiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu US$.
d. Hasil analisis melalui beberapa persamaan dengan IHSG sebagaivariabel terikat tetap konsisten
dengan hasil uji parsial bahwa semakin tinggi kasus C-19 akan berdampak pada melemahnya IHSG.
Daftar Pusaka
https://experience.arcgis.com/experience/bf4eb5d76e98423c865678e32c8937d4
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_di_Indonesia#6_Maret
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkiniperkembangan-
covid-19-17-maret-2020/#.XnNpWagzZPY https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/10/indonesia-
confirms-first-possiblecovid-19-community-transmission-as-cases-rise-to-27.html
https://kaltim.tribunnews.com/2020/03/20/kabar-baik-jokowi-akan-bagikan-dua-jenisobat-virus-corona-
sudah-sembuhkan-covid-19-di-3-negara https://setkab.go.id/rapat-terbatas-melalui-video-conference-
mengenai-laporan-timgugus-tugas-covid-19-30-maret-2020-di-istana-kepresidenan-bogor-provinsi-
jawabarat/ https://news.detik.com/berita/d-4949513/jokowi-beri-insentif-untuk-dokter-tenagamedis-ini-
daftar-besarannya https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/27/indonesia-stock-index-plunges-
tothree-year-low-amid-virus-fears.html https://nasional.kompas.com/read/2020/03/25/08475041/wakil-
ketua-dan-anggotaombudsman-positif-covid-19 https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-
terbaru/Pages/Perkembangan-IndikatorStabilitas-Nilai-Rupiah-27032020.aspx
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4956158/imf-nyatakan-pandemicorona-berubah-jadi-
krisis-ekonomi-global