Normalisasi digunakan untuk mengorganisasi data agar lebih efisien dan konsisten. Terdapat beberapa tingkat normalisasi mulai dari 1NF hingga 3NF, di mana setiap tingkat memiliki persyaratan tertentu untuk menghilangkan redundansi dan ketergantungan data. Contoh normalisasi menunjukkan proses dekomposisi tabel menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sesuai dengan aturan normalisasi.
2. Course Goal
• Pengertian Normalisasi
• Jenis Normalisasi
• Penggunaan Normalisasi
• Metode Normalisasi
• Contoh Normalisasi sederhana
• Contoh Normalisasi data lebih lanjut
2
3. Pengertian Normalisasi
• Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-
atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang
non-redundant, stabil, dan fleksible
• Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan
untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
• Normalisasi proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk Well Structured Relation yaitu sebuah relasi yang jumlah
kelengkapan datanya sedikit (minimum amount of redundancy) serta
memungkinkan user melakukan Insert, Update, Delete, Modify terhadap baris
baris data pada relasi tersebut tanpa menyebabkan Error/ Inkonsistensi Data
3
4. Tujuan Normalisasi
• Untuk menghilangkan kerangkapan data
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
4
5. Proses Normalisasi
• Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis
berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
• Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan
tertentu, maka tabel terebut perlu dipecah menjadi beberapa
tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang
optimal.
5
6. Tahapan Normalisasi
6
Bentuk Tidak Normal
(Unnormalized)
Bentuk Normal Pertama
(1NF)
Bentuk Normal Kedua
(2NF)
Bentuk Normal Ketiga
(3NF)
Bentuk Normal Boyce-Codd
(1NF)
Bentuk Normal Keempat
(4NF)
Bentuk Normal Kelima
(5NF)
Menghilangkan elemen data
berulang
Menghilangkan
ketergantungan partial
Menghilangkan
ketergantungan transitif
Menghilangkan kunci
candidate yanb bukan
determinan
Menghilangkan ketergantungan
multivalue
Menghilangkan ketergantungan
join
7. Ketergantungan Fungsional
• Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X
(R,X R,Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai
tepat satu nilai Y pada R.
• Misal, terdapat skema database Pemasok_barang.
• Pemasok (No_pem, Na_pem)
• Ketergantungan fungsional dari tabel Pemasok_barang adl :
• No_pem Na_pem
7
No_pem Na_pem
P01 Baharu
P02 Sinar
P03 Harapan
8. Ketergantungan Fungsional
Penuh
• Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada
atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X
(bila X adalah key gabungan).
• Contoh : Kirim_barang (No_pem, Na_pem, No_bar, Jumlah)
• Ketergantungan fungsional :
• No_pem Na_pem
• No_bar, No_pem Jumlah (tergantung penuh terhadap keynya)
8
No_pem Na_pem No_bar Jumlah
P01 Baharu B01 1000
P01 Baharu B02 1500
P01 Baharu B03 2000
P02 Sinar B03 1000
P03 Harapan B02 2000
9. Ketergantungan Transitif
• Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika
atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut tergantung
pada atribut Y pada relasi R
• Ketergantungan fungsional :
• No_pem Kode_kota
• Kode_kota Kota, maka
• No_pem Kota
9
No_pem Kode_kota Kota No_bar Jumlah
P01 1 Jakarta B01 1000
P01 1 Jakarta B02 1500
P01 1 Jakarta B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000
10. Jenis Normalisasi
• Bentuk Normal ke Satu(1NF)
• Syarat :
1. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
2. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
• Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
• Bentuk Normal ke Dua(2NF)
• Syarat :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
2. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key. 10
11. Jenis Normalisasi
• Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
• Syarat :
1.Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
2.Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
11
12. Efek Normalisasi
• Proses dekomposisi relasi akan mengakibatkan munculnya duplikasi
rinci data pada atribut kunci penghubung (foreign key).
• Dekomposisi relasi membuka kemungkinan tidak terpenuhi integritas
referensial (referential integrity) dalam basis data.
• Dekomposisi relasi akan menghasilkan semakin banyak jumlah relasi
baru, sehingga mengakibatkan inefisiensi proses menampilkan
kembali data-data dari dalam basis data.
• Adanya batasan penerapan pada beberapa DBMS untuk ukuran
computer pribadi/PC, berkaitan dengan batas maksimal relasi yang
dapat dibuka secara bersamaan
12
13. Contoh Normalisasi :
13
Daftar Nilai Mahasiswa Akuntansi
Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk
normal ke Satu(1NF)
14. Contoh
Bentuk Normal ke dua(2NF) :
14
Belum memenuhi kriteria 3NF,
Karena atribut non-key Nilai dan
Bobot masih memiliki ketergantu-
ngan fungsional.
16. Latihan
16
PT. INDAH PURI FAKTUR PEMBELIAN BARANG
Jl. Senopati 11
Batam
Kode Supplier : G01 Tanggal : 05/09/2012
Nama Supplier : Gobel Nustra Nomor : 998
Jatuh Tempo Faktur : 09/09/2012
Kode Nama Barang Qty Harga Jumlah
A01 AC Split ½ PK 10 135.000 1.350.000
A02 AC Split 1 PK 10 200.000 2.000.000
Total Faktur 3.350.000
Terapkan Normalisasi Faktur berikut hingga 3 Normal Form