SlideShare a Scribd company logo
VARIABEL PENELITIAN
 konstruk terdiri dari konsep-konsep
yang dapat diamati yang selanjutnya
untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala
pengukuran.
 Konstruk/konsep yang diukur dengan
skala tertentu selanjutnya menjadi
variabel.
PENGERTIAN VARIABEL
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)
VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT
MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA
NILAI (Uma Segaran, 2006)
VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG
MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN
LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan
petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan
irigasi
JENIS HUBUNGAN
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat
tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
Variabel dilihat dari fungsinya:
Variabel Independen
Variabel Dependen.
Variabel Moderating
Variabel Intervening.
Variabel kontrol
Variabel independen/bebas
 Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,
eksougen.
Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha
tani”.
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat
mempengaruhi keputusan membeli barang
diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata”
dapat mempengaruhi variabel “kepuasan
pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya
terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna
merah mobil dapat menimbulkan minat beli
konsumen terhadap mobil tersebut.
Variabel dependen/tergantung
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata
terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel
tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.
Variabel Moderat (Moderate variable)
 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable
bebas dan variabel tergantung.
 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk
organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)
 Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.
 Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variabel intervening (pengganggu)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Contoh: hubungan antar variabel
PENGUATAN MODAL
VAR. INDEPENDEN
KINERJA USAHATANI
VAR. DEPENDEN
KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
CONTOH: hubungan antar variabel
Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator
Penghasilan
(var. independen)
Harapan hidup
Var. dependen
Gaya Hidup
Var. intervening
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
 Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
variabel dengan lainnya dan pengukurannya.
 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang masih
bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;
 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau
objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;
 3) mengetahui bahwa definisi operasional
bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Definisi Operasional
 definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan
gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi.
 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang
dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih
pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan
dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu
berupa apa yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan
sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.
 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai
orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.
 Semakin unik suatu definisi operasional, maka
semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan
banyak memberikan informasi kepada peneliti,
dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau
pernyataan lain yang muncul dalam
mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat
direplikasi/ganda
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh
tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”
 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….
(jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun
praktis dilapangan)
 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan
apa yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan
apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)

More Related Content

Similar to variabel-penelitian.ppt

Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
Novia Widya
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
DewiPurnamaPutri
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pelita Bangsa University
 
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptxvariable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
firdausindrajaya
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubah
skteena0112
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
rizkipriabudi
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingNajibatul Labibah
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
Universitas sriwijaya
 
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisKerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisNajibatul Labibah
 
variabel.ppt
variabel.pptvariabel.ppt
variabel.ppt
borangmmupr
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Fuhr Heri
 

Similar to variabel-penelitian.ppt (20)

Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptxvariable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubah
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisKerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
 
variabel.ppt
variabel.pptvariabel.ppt
variabel.ppt
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

variabel-penelitian.ppt

  • 2.  konstruk terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur dengan menggunakan skala pengukuran.  Konstruk/konsep yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya menjadi variabel.
  • 3. PENGERTIAN VARIABEL VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983) VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006) VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006) Contoh: Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan irigasi
  • 4. JENIS HUBUNGAN 1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non kausalitas) 2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat yang satu mempengaruhi (independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas) 3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
  • 5. Variabel dilihat dari fungsinya: Variabel Independen Variabel Dependen. Variabel Moderating Variabel Intervening. Variabel kontrol
  • 6. Variabel independen/bebas  Variabel Bebas (Independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen. Contoh: “struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha tani”.
  • 7.  Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi keputusan membeli barang diskon 50 %  Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung”  Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah mobil dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap mobil tersebut.
  • 8. Variabel dependen/tergantung Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.
  • 9. Variabel Moderat (Moderate variable)  Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.  Contoh lain: Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk organik. Variabel bebas: promosi Variabel tergantung: kesadaran menggunakan pupuk organik Variable moderat: media promosi
  • 10. Variabel Kontrol (Control variable)  Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.  Contoh: Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita Variabel bebas: kontras warna Variabel tergantung: keputusan membeli Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
  • 11. Variabel intervening (pengganggu)  Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung  variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
  • 12. Contoh Variabel Pengganggu Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat Variabel bebas: minat terhadap tugas Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas Variabel penganggu: proses belajar Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan Variabel bebas: layanan yang baik Variabel tergantung: kepuasan pelanggan Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
  • 13. Contoh: hubungan antar variabel PENGUATAN MODAL VAR. INDEPENDEN KINERJA USAHATANI VAR. DEPENDEN KAPABILITAS MANAJERIAL var. moderator
  • 14. CONTOH: hubungan antar variabel Budaya lingkungan Tempat tinggal Var.moderator Penghasilan (var. independen) Harapan hidup Var. dependen Gaya Hidup Var. intervening
  • 15. MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL  Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.  Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.
  • 16. Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:  1) mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan;  2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional;  3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.
  • 17. Definisi Operasional  definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
  • 18. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.  Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata.  Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
  • 19. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.  Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
  • 20. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya.  Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.
  • 21.  Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik yang dapat diamati.  Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda
  • 22. Contoh….  Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”  Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah……. (jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun praktis dilapangan)  Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan apa yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)