SlideShare a Scribd company logo
VARIABEL riset
JENIS HUBUNGAN 
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan 
bersifat 
tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non 
kausalitas) 
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat 
yang satu mempengaruhi (independen) dan 
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas) 
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat 
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
Variabel dilihat dari 
fungsinya: 
Variabel Independen 
Variabel Dependen. 
Variabel Moderating 
Variabel Intervening. 
Variabel kontrol
Variabel independen/bebas 
 Variabel Bebas (Independent variable) 
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi 
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu 
variabel lain. 
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, 
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan 
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. 
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, 
eksougen. 
Contoh: 
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas 
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha 
tani”.
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi keputusan membeli 
barang diskon 50 % 
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat mempengaruhi 
variabel “kepuasan pengunjung” 
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas 
yang dapat dimanipulasi dan dilihat 
pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya 
apakah warna merah mobil dapat 
menimbulkan minat beli konsumen terhadap 
mobil tersebut.
Variabel Moderat 
 V(aMriaobdele mroadtereat vmaerruipaabkalne v)ariabel yang faktornya 
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk 
mengetahui apakah variabel tersebut mengubah 
hubungan antara variable bebas dan variabel 
tergantung. 
 Contoh lain: 
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media 
televisi dengan meningkatnya kesadaran petani 
menggunakan pupuk organik. 
Variabel bebas: promosi 
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan 
pupuk organik 
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control 
 Vvaarriaibaleb lkeon)trol didefinisikan sebagai variabel 
yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk 
menetralisasi pengaruhnya. 
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan. 
 Contoh: 
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju 
terhadap keputusan membeli di kalangan wanita 
Variabel bebas: kontras warna 
Variabel tergantung: keputusan membeli 
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variabel intervening 
(pengganggu)  Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel 
independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak 
langsung 
 variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit 
pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi 
hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel 
Pengganggu Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja 
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat 
Variabel bebas: minat terhadap tugas 
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas 
Variabel penganggu: proses belajar 
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan 
pelanggan 
Variabel bebas: layanan yang baik 
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan 
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
MENYUSUN DEFINISI 
OPERASIONAL VARIABEL 
 Variabel harus didefinisikan secara operasional agar 
lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel 
dengan lainnya dan pengukurannya. 
 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan 
mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran 
hubungan antar variable yang masih bersifat 
konseptual.
Definisi Operasional 
 definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan 
pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang 
sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep 
yang berupa konstruk dengan kata-kata yang 
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat 
diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan 
kebenarannya oleh orang lain”
Cara-Cara Menyusun 
Definisi Operasional 
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan 
pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan 
dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang 
dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik 
dinamisnya. 
 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai 
seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di 
sekolahnya.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi 
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi 
seperangkat criteria unik yang dapat diamati. 
 Semakin unik suatu definisi operasional, maka 
semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut 
akan banyak memberikan informasi kepada 
peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek 
atau pernyataan lain yang muncul 
dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak 
kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut 
secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan 
adanya kemungkinan makna variable dapat 
direplikasi/ganda
PENGUKURAN 
Skala Likert 
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, 
pendapat dan persepsi seseorang tentang 
fenomena sosial. 
 Contoh: 
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan 
apa yang saudara harapkan. 
a. Sangat setuju skor 5 
b. Setuju skor 4 
c. Tidak ada pendapat skor 3 
d. Tidak setuju skor 2 
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Semamtik Deferensial 
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam 
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun 
dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat 
negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang 
sangat positif terletak disebelah kanan. 
Contoh: 
Bagimana tanggapan saudara terhadap 
pelayanan dirumah sakit ini ? 
1.Sangat buruk 5.Sangat 
baik

More Related Content

What's hot

Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Ekonometrika - Otokorelasi lengkap
Ekonometrika - Otokorelasi lengkapEkonometrika - Otokorelasi lengkap
Ekonometrika - Otokorelasi lengkapRifatin Aprilia
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiDewi Arofah
 
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Hani Ani
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidup
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidupKel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidup
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidupAMIRRAHMATILLAH
 

What's hot (20)

Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Format review jurnal
Format review jurnalFormat review jurnal
Format review jurnal
 
Ekonometrika - Otokorelasi lengkap
Ekonometrika - Otokorelasi lengkapEkonometrika - Otokorelasi lengkap
Ekonometrika - Otokorelasi lengkap
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
 
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidup
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidupKel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidup
Kel 10. farmakoekonomi makalah-kualitas hidup
 
Evaluasi sediaan
Evaluasi sediaanEvaluasi sediaan
Evaluasi sediaan
 
PEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKESPEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKES
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 

Similar to Variabel riset

variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptReganPurnarbawa
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.pptsuwarnohaji
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhWulanCerank
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)PutriPamungkas8
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-newNovia Widya
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptDewiPurnamaPutri
 
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxVARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxabisamharim
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pelita Bangsa University
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubahskteena0112
 

Similar to Variabel riset (20)

variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.ppt
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
 
5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt
 
variabel-penelitian.ppt
variabel-penelitian.pptvariabel-penelitian.ppt
variabel-penelitian.ppt
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
variabel.ppt
variabel.pptvariabel.ppt
variabel.ppt
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
 
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxVARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
 
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubah
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 

Variabel riset

  • 2. JENIS HUBUNGAN 1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non kausalitas) 2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat yang satu mempengaruhi (independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas) 3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
  • 3. Variabel dilihat dari fungsinya: Variabel Independen Variabel Dependen. Variabel Moderating Variabel Intervening. Variabel kontrol
  • 4. Variabel independen/bebas  Variabel Bebas (Independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen. Contoh: “struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha tani”.
  • 5.  Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi keputusan membeli barang diskon 50 %  Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung”  Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah mobil dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap mobil tersebut.
  • 6. Variabel Moderat  V(aMriaobdele mroadtereat vmaerruipaabkalne v)ariabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.  Contoh lain: Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk organik. Variabel bebas: promosi Variabel tergantung: kesadaran menggunakan pupuk organik Variable moderat: media promosi
  • 7. Variabel Kontrol (Control  Vvaarriaibaleb lkeon)trol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.  Contoh: Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita Variabel bebas: kontras warna Variabel tergantung: keputusan membeli Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
  • 8. Variabel intervening (pengganggu)  Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung  variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
  • 9. Contoh Variabel Pengganggu Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat Variabel bebas: minat terhadap tugas Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas Variabel penganggu: proses belajar Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan Variabel bebas: layanan yang baik Variabel tergantung: kepuasan pelanggan Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
  • 10. MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL  Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.  Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.
  • 11. Definisi Operasional  definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
  • 12. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.  Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
  • 13.  Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik yang dapat diamati.  Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda
  • 14. PENGUKURAN Skala Likert  Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.  Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1
  • 15. Skala Semamtik Deferensial  Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1.Sangat buruk 5.Sangat baik