Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk pengajaran individual seperti pengajaran berprogram, pengajaran berbantuan komputer, pengajaran audio-tutorial, pengajaran modul, sistem kontrak, sistem Keller, dan sistem paket belajar. Pengajaran individual memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar pembelajaran individual, termasuk pengertian, latar belakang, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual.
2) Pembelajaran individual memberikan perhatian lebih besar kepada perbedaan individu siswa dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.
3) Salah satu tujuan pembelajaran individual adal
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
Makalah ini membahas Model Pertemuan Kelas sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang lebih baik. Model ini terdiri atas 6 tahapan dan berfokus pada pembentukan iklim kelas yang kondusif untuk diskusi masalah-masalah perilaku dan pencapaian tujuan pembelajaran. Model ini diharapkan dapat mengembangkan tanggung jawab sosial
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk pengajaran individual seperti pengajaran berprogram, pengajaran berbantuan komputer, pengajaran audio-tutorial, pengajaran modul, sistem kontrak, sistem Keller, dan sistem paket belajar. Pengajaran individual memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar pembelajaran individual, termasuk pengertian, latar belakang, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual.
2) Pembelajaran individual memberikan perhatian lebih besar kepada perbedaan individu siswa dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.
3) Salah satu tujuan pembelajaran individual adal
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
Makalah ini membahas Model Pertemuan Kelas sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang lebih baik. Model ini terdiri atas 6 tahapan dan berfokus pada pembentukan iklim kelas yang kondusif untuk diskusi masalah-masalah perilaku dan pencapaian tujuan pembelajaran. Model ini diharapkan dapat mengembangkan tanggung jawab sosial
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Pendekatan pembelajaran individual memberikan perhatian yang besar terhadap perbedaan individu peserta didik dengan tujuan agar setiap siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dokumen ini membahas pengertian pendekatan pembelajaran individual, pendekatan belajar tuntas, dan individually prescribed instruction sebagai contoh pendekatan pembelajaran individual.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
Metode pembelajaran yang menyenangkan meliputi mengajak siswa berkaryawisata ke kebun strawberry, melakukan pengamatan secara kelompok dengan pancaindera, diskusi hasil pengamatan, dan penugasan mengarang cerita. Metode ini bertujuan membuat siswa aktif belajar secara menyenangkan dan mengembangkan karakter melalui kegiatan eksplorasi dan kreativitas.
1. Pendidikan di Indonesia masih berada pada peringkat rendah dibandingkan negara lain dalam tes internasional dan jumlah anak yang belum terlayani pendidikan masih tinggi
2. Pembelajaran di sekolah sering kurang efektif dan siswa kesulitan memahami konsep akademik secara mendalam
3. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dengan menghubungkan pembelajaran ke dunia nyata
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Pendekatan pembelajaran individual memberikan perhatian yang besar terhadap perbedaan individu peserta didik dengan tujuan agar setiap siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dokumen ini membahas pengertian pendekatan pembelajaran individual, pendekatan belajar tuntas, dan individually prescribed instruction sebagai contoh pendekatan pembelajaran individual.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
Metode pembelajaran yang menyenangkan meliputi mengajak siswa berkaryawisata ke kebun strawberry, melakukan pengamatan secara kelompok dengan pancaindera, diskusi hasil pengamatan, dan penugasan mengarang cerita. Metode ini bertujuan membuat siswa aktif belajar secara menyenangkan dan mengembangkan karakter melalui kegiatan eksplorasi dan kreativitas.
1. Pendidikan di Indonesia masih berada pada peringkat rendah dibandingkan negara lain dalam tes internasional dan jumlah anak yang belum terlayani pendidikan masih tinggi
2. Pembelajaran di sekolah sering kurang efektif dan siswa kesulitan memahami konsep akademik secara mendalam
3. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dengan menghubungkan pembelajaran ke dunia nyata
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Proposal ini mengajukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran fisika di SMA Negeri 98 Jakarta. Penelitian ini akan menguji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hukum Newton untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dan pencapaian hasil belajar siswa
Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division). STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kerja kelompok, kuis individu, penilaian kenaikan individu, dan penghargaan kelompok. Metode ini bertujuan untuk mendorong siswa saling membantu agar bisa belajar bersama-sama.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu dalam pelaksanaannya. Model ini bertujuan untuk memotivasi siswa saling belajar dan menghargai kerja sama.
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran yang efektif dan peran guru dalam pembelajaran, meliputi guru sebagai sumber belajar, pengelola kelas, fasilitator, pembimbing, motivator, demonstrator, dan evaluator. Prinsip-prinsip pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) juga dibahas, beserta contoh-contoh strategi pembelajarannya.
Dokumen tersebut merupakan penelitian tentang penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok pada pelajaran IPA di MTs. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi belajar siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok dapat meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar IPA siswa.
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, dan kecil serta pembelajaran tatap muka dan non tatap muka. Pembelajaran kelompok membagi siswa ke dalam kelompok dengan kemampuan berbeda untuk menyelesaikan tugas, sedangkan pembelajaran tatap muka melibatkan interaksi langsung antara siswa, guru, dan materi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas latar belakang penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV tentang sistem pernapasan pada manusia melalui model pembelajaran make a match. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya hasil belajar siswa dan kurang menariknya model pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model pem
3. A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendididkan
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu,
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan baik
dari segi proses maupun dari segi hasil pendidikan
Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki
profil kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik,
kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta
kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien
4. Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil
kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik,
kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta
kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan
dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran
akan bergantung pada kepiawaian guru dalam
menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran
(Wina Sanjaya, 2006: 50).
5. SMA St. Thomas Aquinas Ruteng merupakan
sebuah lembaga pendidikan formal yang
sementara ini menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil
observasi awal yang diperoleh pada SMA St.
Thomas Aquinas Ruteng bahwa Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) kususnya kimia untuk tiap peserta
didik (ketuntasan individu) adalah 7,5
Di samping itu kenyataan yang diperoleh
selama melaksanakan observasi di SMA St Thomas
Aquinas Ruteng bahwa salah satu hambatan yang
dihadapi oleh guru mata pelajaran kimia adalah
peserta didik tampak ramai pada saat guru
menjelaskan materi.
6. berdasarkan tanya jawab antara guru dan
peneliti, diperoleh gambaran kodisi riil saat
pembelajaran kimia berlangsung, antara lain:
Partisipasi peserta didik rendah dalam kegiatan
pembelajaran. Ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran
di kelas, peserta didik tidak mau bertanya apabila
tidak mengerti materi yang sedang dipelajari.
Selama proses pembelajaran didominasi oleh peserta
didik tertentu
Peserta didik kurang memperhatikan guru pada saat
belajar kimia. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran
berlangsung peserta didik tampak ribut.
7. Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru
menyampaikan materi (metode tidak bervariasi).
Dalam hal ini metode yang digunakan guru adalah
metode ceramah.
Guru kurang menggunakan media pembelajaran
saat proses pembelajaran berlangsung sehingga
peserta didik sulit memahami materi yang
dipelajari.
Para peserta didik kurang dilibatkan dalam
diskusi kelompok-kelompok kecil (misalnya;
mengerjakan soal ataupun melakukan
eksperimen),
Guru kurang memberikan kuis atau tugas rumah
diakhir pembelajaran sehingga peserta didik sulit
memahami materi yang diajarkan.
8. Model perbelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) yaitu salah satu
bentuk pembelajaran kooperatif dimana
peserta didik ditempatkan dalam kelompok–
kelompok kecil yang heterogen, antara lain
dalam hal ini kemampuan akademiknya, dan
merupakan penggabungan dari pembelajaran
individu dan kelompok, dimana pembelajaran
individu dibantu oleh tim.
9. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA
SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP
SMA St. THOMAS AQUINAS RUTENG
TAHUN AJARAN 2012/2013”
10. B. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian pada latar belakang di atas,
maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini
adalah: “Adakah pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap hasil belajar kimia
materi pokok larutan asam basa siswa kelas XI IPA
semester genap SMA St Thomas Aquinas Ruteng
tahun ajaran 2012/2013.”
11. C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap
hasil belajar kimia materi pokok larutan
asam basa siswa kelas XI IPA semester
genap SMA St Thomas Aquinas tahun
ajaran 2012/2013.”
12. D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini
adalah :
1. Jika dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Team assisted
individualization (TAI) berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar kimia siswa, maka hal ini
mendorong penulis untuk menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam usaha
untuk memperbaiki faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa khususnya hasil belajar kimia pada
pokok bahasan asam basa.
13. Asumsi dan keterbatasan
1. Asumsi
Beberapa asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah dijalankan dengan
sungguh-sungguh.
b. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI dan pembelajaran biasa dalam proses belajar mengajar
mempengaruhi hasil belajar siswa.
c. Dalam mengerjakan tes hasil belajar kimia siswa mengerjakan
sendiri tanpa kerja sama.
2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :
a. Penelitian ini hanya terbatas pada pengajaran pokok bahasan Sistem
larutan asam basa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa.
b. Kesimpulan yang diperoleh akan diterima sejauh asumsi ini berlaku.
14. F. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian
ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara
lain:
Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu (orang, benda)
terjadi yang ikut mempengaruhi seseorang
Model artinya pola, contoh, acuan dari suatu yang akan dibuat
atau dihasilkan.
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara
guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan
peserta didik.
Kooperatif artinya kerja sama. Kerja sama yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah peserta didik secara kelompok atau
berpasangan mengiktisarkan bagian–bagian dari materi yang
dipelajari.
15. Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) adalah
pengajaran individual yang dibantu tim
(kelompok) atau penggabungan pembelajaran
kooperatif dengan pengajaran individual.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI merancang
sebuah bentuk pembelajaran kelompok dengan
cara menyuruh para peserta didik bekerja dalam
kelompok-kelompok belajar kooperatif dan
bertanggung jawab dalam pengaturan dan
pengecekan secara rutin, saling membantu
memecahkan masalah dan saling mendorong
untuk berprestasi.
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelas XI IPA
semester Genap SMA St. Thomas Aquinas Ruteng
tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan larutan
asam basa setelah mengikuti tes.
16. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
pembelajaran kooperatif adalah peserta didik
belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang peserta
didik yang sederajat tapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan
satu sama lain saling menyumbang pikiran dan
bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil
belajar secara individu maupun kelompok.
Setiap kelompok terdiri atas peserta didik yang
berkemampuan tinggi, sedang, rendah serta
jenis kelamin yang berbeda.
17. Hasil Belajar
Akademik
Penerimaan
TUJAUN PEM.
terhadap
KOOPERATIF
keragaman
Pengembangan
keterampilan
sosial
18. Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai
Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik pada pelajaran tersebut, dan memotivasi peserta didik belajar.
Fase 2 Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
Menyajikan informasi demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3 Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
belajar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
Membimbing kelompok bekerja dan belajar. mengerjakan tugas.
Fase 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
Evaluasi atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya.
Fase 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
Memberi penghargaan hasil belajar individu dan kelompok.
19. Teori
Motivasi
Teori-Teori yang
Melandasi
Teori Belajar Teori
Kognitif Model Konstruktivis
Pembelajaran
Kooperatif
Teori
Vygotsky
20. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted
Individualization (TAI)
Kelompok-kelompok kecil yang heterogen
Penggabungan dari pembelajaran individu
dan kelompok
Pembelajaran dibantu oleh tim
21. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI terdiri dari
8 komponen
Placement Tes
Teams
Teaching Group
8 Komponen Student Creative
TAI Team Study
Whole Class Unit
Fact Test
Team, Score and Team
Recognitioan
22. a. Placement Test
Untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik dan sebagai dasar pertimbangan
pengelompokan, maka peserta didik dalam
tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau
bisa berupa hasil tes sebelumnya
b. Team
Peserta didik belajar dalam kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang
yang heterogen.
23. C. Teaching Group
Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal
kepada peserta didik yaitu dengan
memperkenalkan konsep-konsep utama pada
peserta didik sebelum mereka mengejakan
tugas secara individu.
d. Student Creative
Peserta didik melaksanakan tugas dalam
kelompok dengan menciptakan situasi dimana
keberhasilan kelopok ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan individunya.
24. d. Team Study
Para peserta didik diberikan suatu unit
perangkat pembelajaran secara individu, unit
tersebut berisikan materi kemudian para
peserta didik mengerjakan dan membahas
unit-unit tersebut dalam kelompok masing-
masing.
e. Whole Class Unit
Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiap
anggota kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.
25. f. Fact Test
Guru memberikan tes untuk mengukur
kemampuan peserta didik setelah diberikan
meteri.
g. Team, Score and Team Recognitioan
Yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan pemberian kriteria penghargaan
terhadap kelompok yang berhasil dalam
menyelesaikan tugas.
26. TAHAP-TAHAP DALAM MODEL PEMBELAJARAN
TAI ADALAH
1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan
diselesaikan oleh kelompok peserta didik.
2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau
melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru
mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang
tertentu (Mengadopsi komponen Placement Test).
3. Guru memberikan materi secara singkat (Mengadopsi
komponenTeaching Group).
4. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian peserta
didik, setiap kelompok 4-5 peserta didik (Mengadopsi
komponen Teams).
5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik yang telah dirancang
sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan
secara individual bagi yang memerlukannya
(Mengadopsi komponen Team Study).
27. 6. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan
kelompoknya dengan mempresentasikan hasil
kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru
(Mengadopsi komponen Whole Class Unit).
7. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara
individu (Mengadopsi komponen Fact Test).
8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil (jika ada)
berdasarkan hasil koreksi (Mengadopsi komponen
Team Score and Team Recognition).
9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan
kompetensi yang ditentukan.
28. Kemampuan Guru dalam Mengelola
Pembelajaran
Tahap Perencanan
Meliputi Tahap Pelaksanaan
Tahap Evaluasi
29. Hasil Belajar
Kegiatan belajar mengajar dikatakan efisien jika
hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai
dengan usaha yang sekecil mungkin.
Perwujudan perilaku belajar biasanya dapat
dilihat dari adanya perubahan-perubahan
kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan,
sikap dan kemampuan yang biasanya disebut
sebagai hasil belajar.
30. Menurut Sudjana (2005: 22) Dalam system
pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun
tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi
hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi 3 ranah,
yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
31. Hipotesis penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat
merumuskan hipotesis dalam penelitian
sebagai berikut: Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI akan berpengaruh positif
terhadap hasil belajar kimia pokok bahasan
Asam Basa siswa kelas XI semester genap SMA
St. Thomas Aquinas Ruteng Tahun ajaran
2012/2013.
32. A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
penelitian eksperimen semu.Menurut Sumadi
metode eksperimen semu yaitu metode yang
digunakan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh
dengan eksperimen sebenarnya karena dalam
keadaan yang tidak memugkinkan untuk
mengontrol dan atau memanipulasikan semua
variabel yang relevan seperti fasilitas, guru, dan
keadaan lingkugan sekolah atau fakror-faktor
lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA St, Thomas Aquinas
Ruteng, pada semester Genap tahun ajaran 2012/2013.
33. C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Pada penelitian ini populasi yang diambil kelas XI
IPA SMA St. Thomas Aquinas Ruteng.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ada 2
sampel. Sampel yang pertama yaitu seluruh siswa
kelas XI IPA1 semester II SMA St. Thomas Aquinas
Ruteng yang berjumlah 30 orang yang dalam
proses pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization. Sampel kedua adalah seluruh
siswa kelas XI IPA2 semester II yang berjumlah 35
orang yang dalam proses pembelajarannya
menggunakan pembelajaran biasa (kovensional).
34. 3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel diperoleh dengan melakukan random dari
setiap populasi yaitu dengan teknik proporsional
random sampling dengan proporsi 80% dari setiap
populasi. Menurut S.Arikunto bahwa penetapan
sampel dengan proporsi 80% itu dipandang cukup
mewakili populasi.Perandoman dilakukan untuk
menjamin ketidakberpihakan dalam memilih
anggota sampel. Peneliti merandom 80% dari setiap
populasi dan hasil random ternyata sampel I yaitu
24 orang yang berasal dari populasi berjumlah 30
orang yang diajarkan dengan pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan sampel II yaitu 28 orang
yang berasal dari populasi yang berjumlah 35 orang
yang diajarkan dengan pembelajaran biasa
(konvensional).
35. d. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas : pembelajaran kooperatif
tipe TAI dan pembelajaran biasa
Variabel terikat : hasil belajar siswa
e. Desain Eksperimen
Desain penelitian yang digunakan adalah
Pretest-Posttest Control Group Design.Dalam
model ini terdapat kelompok eksperimen dan
kelompok control, dimana pengambilannya
dilakukan secara random. Paradigmanya
adalah sebagai berikut:
36. R Q1 X Q2 R=Kelompok eksperimen dan control siswa SMA kelas XI IPA
R Q3 Q4 yang diambil secara random
Q1 & Q3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan
pretest untuk mengetahui hasil belajar awal Q2 =
hasil belajar kelompok eksperimen setelah mengikuti model
pembelajara kooperatif tipe TAI
Q4 = hasil belajar kelompok control yang tidak diberi
perlakuan
X = treatment atau perlakuan.kelompok atas sebagai kelompok
eksperimen diberi treatment yaitu pembelajaran kooperatif
tipe TAI, sedangkan kelompok bawah yang merupakan
kelompok control, tidak menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe TAI. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe
TAI adalah Q2-Q4.
37. Jenis data.
Data sekunder yaitu data nilai rapor kelas XII IPA
semester I dari populasi yang akan diteliti
Data primer yaitu data nilai test yang diberikan peneliti
Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah tes obyektif berupa soal-soal.
38. Cara pengumpulan data
Soal-soal tersebut setelah diuji validitasnya, diberikan kepada
siswa sebagai tes akhir hasil belajar. Penulis memperoleh data
denga cara:
1. Pada SAMPEL I yaitu kelas XI IPA1 diajarkan dengan
pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan pada sampel
II yaitu kelas XI IPA2 diajarkan dengan pembelajaran biasa.
2. Pelaksanaan kedua pengajaran tersebut dalam proses
belajar mengajar dapat dilihat pada desain eksperimen
3. Memberikan tes akhir pada sampel pertama dan sampel
kedua yang dilakukan setelah pelajaran berakhir.
4. Data nilai siswa diperoleh setelah pekerjaan siswa diperiksa
39. Analisis statistik
Pada penelitian ini terdapat dua kali analisis. Analisis yang
pertama adalah menguji perbedaan hasil belajar awal siswa antara
kelompok eksperimen dan kelompok control (Q1 : Q3).
Pengujiannya menggunakan t-test.Hasil yang diharapkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikansi antara kemampuan awal
kelompok eksperimen dengan kelompok control.Analisis yang
kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal
ini hipotesis yang diajukan adalah :” Pembelajaran kooperatif tipe
TAI akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa SMA
kelas XI IPA semester Genap SMA St Thomas Aquinas ruteng
tahun Ajaran 2012/2013 materi pokok larutan asam basa”. Teknik
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
teknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah
perbedaan antara Q2 dan Q4. Kalau terdapat perbedaan dimana
Q2 lebih besar dari Q4 maka pembelajaran kooperatif tipe TAI
berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, dan
bila Q2 lebih kecil dari Q4 maka berpengaruh negatif.
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik
parametris, antara lain dengan menggunakan analisis varian dan
t-test untuk dua sampel. Sebelum pengujian hipotesis
dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas
data.
40. Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji Chi Kuadrat dengan
rumus sebagai berikut:
( fO f h )²
x²hit
fh
Keterangan :
x2= Chi Kuadrat.
fo = frekuensi yang diperoleh dalam sampel
fh = frekuensi yang diharapkan sebagai pencerminan dari f yang
diharapkan daripopulasi
Data yang berdistribusi normal
Jika dalam perhitungan diperoleh hasil dengan taraf signifikan 5% maka
data tersebut berdistribusi normal. Jika dari hasil pengujian menunjukkan
bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan statistik
uji t-test untuk menguji dua mean sampel. Sebelum digunakan uji t-test
terlebih dahulu diuji kesamaan dua varians dengan rumus:
41. farian tertinggi
F
farian terendah
Dengan hipotesisnya Ho 1 = 2dan Ha .
Dengan kriteria ditolak Ho jika F ≥ F ⅟2
(V1.V2) dan = 0,05, sedangkan trima Ho untuk
nilai F yang lain. Apabila nilai varians dari
kedua populasi sama dan sampelnya adalah
sampel kecil maka statistik t-test yang
digunakan untuk menguji perbedaan dua
mean adalah: