SlideShare a Scribd company logo
A. Latar Belakang
A.   LATAR BELAKANG
         Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendididkan
     adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam
     proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
     mengembangkan kemampuan berpikir.
            Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu,
     dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan baik
     dari segi proses maupun dari segi hasil pendidikan
             Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki
     profil kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik,
     kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta
     kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran
     dapat berlangsung secara efektif dan efisien

   Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil
    kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik,
    kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta
    kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran
    dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
          Guru adalah komponen yang sangat menentukan
    dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
    Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran
    akan bergantung pada kepiawaian guru dalam
    menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran
    (Wina Sanjaya, 2006: 50).
   SMA St. Thomas Aquinas Ruteng merupakan
    sebuah lembaga pendidikan formal yang
    sementara ini menerapkan Kurikulum Tingkat
    Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil
    observasi awal yang diperoleh pada SMA St.
    Thomas Aquinas Ruteng bahwa Kriteria
    Ketuntasan Minimum (KKM) Ilmu Pengetahuan
    Alam (IPA) kususnya kimia untuk tiap peserta
    didik (ketuntasan individu) adalah 7,5
       Di samping itu kenyataan yang diperoleh
    selama melaksanakan observasi di SMA St Thomas
    Aquinas Ruteng bahwa salah satu hambatan yang
    dihadapi oleh guru mata pelajaran kimia adalah
    peserta didik tampak ramai pada saat guru
    menjelaskan materi.
berdasarkan tanya jawab antara guru dan
   peneliti, diperoleh gambaran kodisi riil saat
   pembelajaran kimia berlangsung, antara lain:
 Partisipasi peserta didik rendah dalam kegiatan
   pembelajaran. Ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran
   di kelas, peserta didik tidak mau bertanya apabila
   tidak mengerti materi yang sedang dipelajari.
 Selama proses pembelajaran didominasi oleh peserta
   didik tertentu
 Peserta didik kurang memperhatikan guru pada saat
   belajar kimia. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran
   berlangsung peserta didik tampak ribut.
   Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru
    menyampaikan materi (metode tidak bervariasi).
    Dalam hal ini metode yang digunakan guru adalah
    metode ceramah.
   Guru kurang menggunakan media pembelajaran
    saat proses pembelajaran berlangsung sehingga
    peserta didik sulit memahami materi yang
    dipelajari.
   Para peserta didik kurang dilibatkan dalam
    diskusi kelompok-kelompok kecil (misalnya;
    mengerjakan soal ataupun melakukan
    eksperimen),
   Guru kurang memberikan kuis atau tugas rumah
    diakhir pembelajaran sehingga peserta didik sulit
    memahami materi yang diajarkan.
   Model perbelajaran kooperatif tipe Team
    Assisted Individualization (TAI) yaitu salah satu
    bentuk pembelajaran kooperatif dimana
    peserta didik ditempatkan dalam kelompok–
    kelompok kecil yang heterogen, antara lain
    dalam hal ini kemampuan akademiknya, dan
    merupakan penggabungan dari pembelajaran
    individu dan kelompok, dimana pembelajaran
    individu dibantu oleh tim.
   Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
    tertarik melakukan penelitian dengan judul
    “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL
    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
    TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
    (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
    MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA
    SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP
    SMA St. THOMAS AQUINAS RUTENG
    TAHUN AJARAN 2012/2013”
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian pada latar belakang di atas,
maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini
adalah: “Adakah pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap hasil belajar kimia
materi pokok larutan asam basa siswa kelas XI IPA
semester genap SMA St Thomas Aquinas Ruteng
tahun ajaran 2012/2013.”
C. Tujuan Penelitian
 Berdasarkan rumusan masalah di atas
 maka tujuan yang ingin dicapai dalam
 penelitian ini adalah untuk mengetahui
 pengaruh penggunaan model
 pembelajaran kooperatif tipe Team
 Assisted Individualization (TAI) terhadap
 hasil belajar kimia materi pokok larutan
 asam basa siswa kelas XI IPA semester
 genap SMA St Thomas Aquinas tahun
 ajaran 2012/2013.”
D. Manfaat penelitian
   Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini
   adalah :
1.  Jika dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa model
    pembelajaran kooperatif tipe Team assisted
    individualization (TAI) berpengaruh secara signifikan
    terhadap hasil belajar kimia siswa, maka hal ini
    mendorong penulis untuk menggunakan model
    pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam kegiatan
    belajar mengajar.
2.  Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam usaha
    untuk memperbaiki faktor yang mempengaruhi hasil
    belajar siswa khususnya hasil belajar kimia pada
    pokok bahasan asam basa.
Asumsi dan keterbatasan
1.  Asumsi
   Beberapa asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
     a.   Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah dijalankan dengan
         sungguh-sungguh.
     b.   Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
         tipe TAI dan pembelajaran biasa dalam proses belajar mengajar
         mempengaruhi hasil belajar siswa.
     c.   Dalam mengerjakan tes hasil belajar kimia siswa mengerjakan
         sendiri tanpa kerja sama.
2. Keterbatasan
   Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :
     a. Penelitian ini hanya terbatas pada pengajaran pokok bahasan Sistem
        larutan asam basa dengan menggunakan model pembelajaran
        kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa.
     b. Kesimpulan yang diperoleh akan diterima sejauh asumsi ini berlaku.
F. Batasan Istilah
    Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian
    ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara
    lain:
   Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu (orang, benda)
    terjadi yang ikut mempengaruhi seseorang
   Model artinya pola, contoh, acuan dari suatu yang akan dibuat
    atau dihasilkan.
   Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
    terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
    peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara
    guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan
    peserta didik.
   Kooperatif artinya kerja sama. Kerja sama yang dimaksudkan
    dalam penelitian ini adalah peserta didik secara kelompok atau
    berpasangan mengiktisarkan bagian–bagian dari materi yang
    dipelajari.
   Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) adalah
    pengajaran individual yang dibantu tim
    (kelompok) atau penggabungan pembelajaran
    kooperatif dengan pengajaran individual.
   Pembelajaran kooperatif tipe TAI merancang
    sebuah bentuk pembelajaran kelompok dengan
    cara menyuruh para peserta didik bekerja dalam
    kelompok-kelompok belajar kooperatif dan
    bertanggung jawab dalam pengaturan dan
    pengecekan secara rutin, saling membantu
    memecahkan masalah dan saling mendorong
    untuk berprestasi.
   Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian
    ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelas XI IPA
    semester Genap SMA St. Thomas Aquinas Ruteng
    tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan larutan
    asam basa setelah mengikuti tes.
   PEMBELAJARAN KOOPERATIF
   pembelajaran kooperatif adalah peserta didik
    belajar bersama dalam kelompok-kelompok
    kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang peserta
    didik yang sederajat tapi heterogen,
    kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan
    satu sama lain saling menyumbang pikiran dan
    bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil
    belajar secara individu maupun kelompok.
    Setiap kelompok terdiri atas peserta didik yang
    berkemampuan tinggi, sedang, rendah serta
    jenis kelamin yang berbeda.
Hasil Belajar
               Akademik

               Penerimaan
TUJAUN PEM.
                terhadap
KOOPERATIF
               keragaman

              Pengembangan
               keterampilan
                   sosial
Fase                                                      Tingkah Laku Guru



                         Fase 1                              Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai
     Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik        pada pelajaran tersebut, dan memotivasi peserta didik belajar.



                          Fase 2                             Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
                   Menyajikan informasi                      demonstrasi atau lewat bahan bacaan.



                           Fase 3                            Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok   membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
                           belajar                           melakukan transisi secara efisien.



                        Fase 4                               Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
         Membimbing kelompok bekerja dan belajar.            mengerjakan tugas.



                          Fase 5                             Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
                         Evaluasi                            atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya.



                        Fase 6                               Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
                  Memberi penghargaan                        hasil belajar individu dan kelompok.
Teori
                    Motivasi




                Teori-Teori yang
                  Melandasi
Teori Belajar                         Teori
  Kognitif           Model         Konstruktivis
                 Pembelajaran
                  Kooperatif




                     Teori
                    Vygotsky
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted
 Individualization (TAI)



   Kelompok-kelompok kecil yang heterogen

             Penggabungan dari pembelajaran individu
                         dan kelompok

   Pembelajaran dibantu oleh tim
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI terdiri dari
8 komponen
                       Placement Tes
                       Teams
                       Teaching Group
   8 Komponen         Student Creative
      TAI              Team Study
                       Whole Class Unit
                       Fact Test
                           Team, Score and Team
                               Recognitioan
a. Placement Test
    Untuk mengetahui kemampuan awal peserta
   didik dan sebagai dasar pertimbangan
   pengelompokan, maka peserta didik dalam
   tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau
   bisa berupa hasil tes sebelumnya
b. Team
    Peserta didik belajar dalam kelompok-
   kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang
   yang heterogen.
C. Teaching Group
   Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal
   kepada peserta didik yaitu dengan
   memperkenalkan konsep-konsep utama pada
   peserta didik sebelum mereka mengejakan
   tugas secara individu.
d. Student Creative
   Peserta didik melaksanakan tugas dalam
   kelompok dengan menciptakan situasi dimana
   keberhasilan kelopok ditentukan atau
   dipengaruhi oleh keberhasilan individunya.
d. Team Study
    Para peserta didik diberikan suatu unit
   perangkat pembelajaran secara individu, unit
   tersebut berisikan materi kemudian para
   peserta didik mengerjakan dan membahas
   unit-unit tersebut dalam kelompok masing-
   masing.
e. Whole Class Unit
   Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiap
   anggota kelompok mempresentasikan hasil
   kerja kelompoknya.
f. Fact Test
   Guru memberikan tes untuk mengukur
   kemampuan peserta didik setelah diberikan
   meteri.
g. Team, Score and Team Recognitioan
   Yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
   kelompok dan pemberian kriteria penghargaan
   terhadap kelompok yang berhasil dalam
   menyelesaikan tugas.
TAHAP-TAHAP DALAM MODEL PEMBELAJARAN
              TAI ADALAH
1.   Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan
     diselesaikan oleh kelompok peserta didik.
2.   Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau
     melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru
     mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang
     tertentu (Mengadopsi komponen Placement Test).
3.   Guru memberikan materi secara singkat (Mengadopsi
     komponenTeaching Group).
4.   Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
     harmonis berdasarkan nilai ulangan harian peserta
     didik, setiap kelompok 4-5 peserta didik (Mengadopsi
     komponen Teams).
5.   Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa
     Lembar Kerja Peserta Didik yang telah dirancang
     sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan
     secara individual bagi yang memerlukannya
     (Mengadopsi komponen Team Study).
6.   Ketua kelompok melaporkan keberhasilan
     kelompoknya dengan mempresentasikan hasil
     kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru
     (Mengadopsi komponen Whole Class Unit).
7.   Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara
     individu (Mengadopsi komponen Fact Test).
8.   Guru menetapkan kelompok terbaik sampai
     kelompok yang kurang berhasil (jika ada)
     berdasarkan hasil koreksi (Mengadopsi komponen
     Team Score and Team Recognition).
9.   Guru memberikan tes formatif sesuai dengan
     kompetensi yang ditentukan.
Kemampuan Guru dalam Mengelola
 Pembelajaran
                    Tahap Perencanan



    Meliputi       Tahap Pelaksanaan



                     Tahap Evaluasi
Hasil Belajar
Kegiatan belajar mengajar dikatakan efisien jika
hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai
dengan usaha yang sekecil mungkin.
Perwujudan perilaku belajar biasanya dapat
dilihat dari adanya perubahan-perubahan
kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan,
sikap dan kemampuan yang biasanya disebut
sebagai hasil belajar.
   Menurut Sudjana (2005: 22) Dalam system
    pendidikan nasional rumusan tujuan
    pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun
    tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi
    hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
    garis besar membaginya menjadi 3 ranah,
    yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hipotesis penelitian
   Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat
    merumuskan hipotesis dalam penelitian
    sebagai berikut: Model pembelajaran
    kooperatif tipe TAI akan berpengaruh positif
    terhadap hasil belajar kimia pokok bahasan
    Asam Basa siswa kelas XI semester genap SMA
    St. Thomas Aquinas Ruteng Tahun ajaran
    2012/2013.
A. Jenis Penelitian
    Dalam penelitian ini penulis menggunakan
   penelitian eksperimen semu.Menurut Sumadi
   metode eksperimen semu yaitu metode yang
   digunakan untuk memperoleh informasi yang
   merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh
   dengan eksperimen sebenarnya karena dalam
   keadaan yang tidak memugkinkan untuk
   mengontrol dan atau memanipulasikan semua
   variabel yang relevan seperti fasilitas, guru, dan
   keadaan lingkugan sekolah atau fakror-faktor
   lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
      Penelitian ini dilakukan di SMA St, Thomas Aquinas
      Ruteng, pada semester Genap tahun ajaran 2012/2013.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
    Pada penelitian ini populasi yang diambil kelas XI
   IPA SMA St. Thomas Aquinas Ruteng.
2. Sampel
    Sampel yang digunakan dalam penelitian ada 2
   sampel. Sampel yang pertama yaitu seluruh siswa
   kelas XI IPA1 semester II SMA St. Thomas Aquinas
   Ruteng yang berjumlah 30 orang yang dalam
   proses pembelajarannya menggunakan model
   pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
   Individualization. Sampel kedua adalah seluruh
   siswa kelas XI IPA2 semester II yang berjumlah 35
   orang yang dalam proses pembelajarannya
   menggunakan pembelajaran biasa (kovensional).
3. Teknik Pengambilan Sampel
   Sampel diperoleh dengan melakukan random dari
   setiap populasi yaitu dengan teknik proporsional
   random sampling dengan proporsi 80% dari setiap
   populasi. Menurut S.Arikunto bahwa penetapan
   sampel dengan proporsi 80% itu dipandang cukup
   mewakili populasi.Perandoman dilakukan untuk
   menjamin ketidakberpihakan dalam memilih
   anggota sampel. Peneliti merandom 80% dari setiap
   populasi dan hasil random ternyata sampel I yaitu
   24 orang yang berasal dari populasi berjumlah 30
   orang yang diajarkan dengan pembelajaran
   kooperatif tipe TAI dan sampel II yaitu 28 orang
   yang berasal dari populasi yang berjumlah 35 orang
   yang diajarkan dengan pembelajaran biasa
   (konvensional).
d. Variabel penelitian
    Variabel dalam penelitian ini adalah:

    Variabel bebas : pembelajaran kooperatif
      tipe TAI dan pembelajaran biasa
    Variabel terikat : hasil belajar siswa

e. Desain Eksperimen
   Desain penelitian yang digunakan adalah
   Pretest-Posttest Control Group Design.Dalam
   model ini terdapat kelompok eksperimen dan
   kelompok control, dimana pengambilannya
   dilakukan secara random. Paradigmanya
   adalah sebagai berikut:
R Q1 X Q2 R=Kelompok eksperimen dan control siswa SMA kelas XI IPA
R Q3   Q4     yang diambil secara random
          Q1 & Q3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan
                      pretest untuk mengetahui hasil belajar awal Q2 =
          hasil belajar kelompok eksperimen setelah mengikuti model
          pembelajara kooperatif tipe TAI
          Q4 = hasil belajar kelompok control yang tidak diberi
          perlakuan
          X = treatment atau perlakuan.kelompok atas sebagai kelompok
          eksperimen diberi treatment yaitu pembelajaran kooperatif
          tipe TAI, sedangkan kelompok bawah yang merupakan
          kelompok control, tidak menggunakan pembelajaran
          kooperatif tipe TAI. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe
          TAI adalah Q2-Q4.
Jenis data.
Data sekunder yaitu data nilai rapor kelas XII IPA
semester I dari populasi yang akan diteliti
Data primer yaitu data nilai test yang diberikan peneliti



Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah tes obyektif berupa soal-soal.
Cara pengumpulan data
 Soal-soal tersebut setelah diuji validitasnya, diberikan kepada
siswa sebagai tes akhir hasil belajar. Penulis memperoleh data
denga cara:
1. Pada SAMPEL I yaitu kelas XI IPA1 diajarkan dengan
  pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan pada sampel
  II yaitu kelas XI IPA2 diajarkan dengan pembelajaran biasa.
2. Pelaksanaan kedua pengajaran tersebut dalam proses
  belajar mengajar dapat dilihat pada desain eksperimen
3. Memberikan tes akhir pada sampel pertama dan sampel
  kedua yang dilakukan setelah pelajaran berakhir.
4. Data nilai siswa diperoleh setelah pekerjaan siswa diperiksa
Analisis statistik
   Pada penelitian ini terdapat dua kali analisis. Analisis yang
   pertama adalah menguji perbedaan hasil belajar awal siswa antara
   kelompok eksperimen dan kelompok control (Q1 : Q3).
   Pengujiannya menggunakan t-test.Hasil yang diharapkan tidak
   terdapat perbedaan yang signifikansi antara kemampuan awal
   kelompok eksperimen dengan kelompok control.Analisis yang
   kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal
   ini hipotesis yang diajukan adalah :” Pembelajaran kooperatif tipe
   TAI akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa SMA
   kelas XI IPA semester Genap SMA St Thomas Aquinas ruteng
   tahun Ajaran 2012/2013 materi pokok larutan asam basa”. Teknik
   statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
   teknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah
   perbedaan antara Q2 dan Q4. Kalau terdapat perbedaan dimana
   Q2 lebih besar dari Q4 maka pembelajaran kooperatif tipe TAI
   berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, dan
   bila Q2 lebih kecil dari Q4 maka berpengaruh negatif.
  Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik
   parametris, antara lain dengan menggunakan analisis varian dan
   t-test untuk dua sampel. Sebelum pengujian hipotesis
   dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas
   data.
Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji Chi Kuadrat dengan
rumus sebagai berikut:


                           ( fO        f h )²
           x²hit
                                  fh

Keterangan :
 x2= Chi Kuadrat.
fo = frekuensi yang diperoleh dalam sampel
fh = frekuensi yang diharapkan sebagai pencerminan dari f yang
      diharapkan daripopulasi

Data yang berdistribusi normal
Jika dalam perhitungan diperoleh hasil dengan taraf signifikan 5% maka
data tersebut berdistribusi normal. Jika dari hasil pengujian menunjukkan
bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan statistik
 uji t-test untuk menguji dua mean sampel. Sebelum digunakan uji t-test
terlebih dahulu diuji kesamaan dua varians dengan rumus:
farian tertinggi
     F
         farian terendah

   Dengan hipotesisnya Ho 1 =  2dan Ha .
    Dengan kriteria ditolak Ho jika F ≥ F ⅟2
    (V1.V2) dan = 0,05, sedangkan trima Ho untuk
    nilai F yang lain. Apabila nilai varians dari
    kedua populasi sama dan sampelnya adalah
    sampel kecil maka statistik t-test yang
    digunakan untuk menguji perbedaan dua
    mean adalah:
Evan  point proposal mini, mata kulia seminar

More Related Content

What's hot

Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
eli priyatna laidan
 
Model pembelajaran kooperatif power point
Model  pembelajaran kooperatif power pointModel  pembelajaran kooperatif power point
Model pembelajaran kooperatif power pointZalina Razali
 
Jigsaw
JigsawJigsaw
Jigsaw
Agus Rohman
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
Bebek007
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
Nastiti Rahajeng
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
Elza Oktaviani Silaen
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
R. Herawati Suryanegara
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
Ardy Saputra
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
rizka_pratiwi
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
sriyandi djoeweri
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
Youssii Ajaahh
 
macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaran
reza ediya
 
Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiAl-Fitrah Zees
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 

What's hot (20)

Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Model pembelajaran kooperatif power point
Model  pembelajaran kooperatif power pointModel  pembelajaran kooperatif power point
Model pembelajaran kooperatif power point
 
Jigsaw
JigsawJigsaw
Jigsaw
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
Pendekatan pembelajaran individual (KELOMPOK 3)
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
 
Ppt jigsaw 7
Ppt jigsaw 7Ppt jigsaw 7
Ppt jigsaw 7
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
 
macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaran
 
Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologi
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 

Similar to Evan point proposal mini, mata kulia seminar

Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
Septian Muna Barakati
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Eko Supriyadi
 
STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajar
Rysa Ilmiana
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
wiwidwidyawati
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonEKO SUPRIYADI
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonEko Supriyadi
 
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
StuckLegend
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
ErmaniatuNyihanaerma
 
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
Asep Hidayat
 
Pts diklat
Pts diklatPts diklat
Pts diklat
SMPN1SAMPUNG
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
HarlimanDs
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
fahmi rhazak
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Retna88
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 

Similar to Evan point proposal mini, mata kulia seminar (20)

Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajar
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newton
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newton
 
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
Modelpembelajaranyangefektif 120907183012-phpapp02
 
Pts diklat
Pts diklatPts diklat
Pts diklat
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 

Evan point proposal mini, mata kulia seminar

  • 1.
  • 3. A. LATAR BELAKANG  Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendididkan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.  Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu, dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan baik dari segi proses maupun dari segi hasil pendidikan  Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik, kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien 
  • 4. Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik, kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.  Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan bergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran (Wina Sanjaya, 2006: 50).
  • 5. SMA St. Thomas Aquinas Ruteng merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang sementara ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil observasi awal yang diperoleh pada SMA St. Thomas Aquinas Ruteng bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kususnya kimia untuk tiap peserta didik (ketuntasan individu) adalah 7,5  Di samping itu kenyataan yang diperoleh selama melaksanakan observasi di SMA St Thomas Aquinas Ruteng bahwa salah satu hambatan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran kimia adalah peserta didik tampak ramai pada saat guru menjelaskan materi.
  • 6. berdasarkan tanya jawab antara guru dan peneliti, diperoleh gambaran kodisi riil saat pembelajaran kimia berlangsung, antara lain:  Partisipasi peserta didik rendah dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran di kelas, peserta didik tidak mau bertanya apabila tidak mengerti materi yang sedang dipelajari.  Selama proses pembelajaran didominasi oleh peserta didik tertentu  Peserta didik kurang memperhatikan guru pada saat belajar kimia. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik tampak ribut.
  • 7. Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (metode tidak bervariasi). Dalam hal ini metode yang digunakan guru adalah metode ceramah.  Guru kurang menggunakan media pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik sulit memahami materi yang dipelajari.  Para peserta didik kurang dilibatkan dalam diskusi kelompok-kelompok kecil (misalnya; mengerjakan soal ataupun melakukan eksperimen),  Guru kurang memberikan kuis atau tugas rumah diakhir pembelajaran sehingga peserta didik sulit memahami materi yang diajarkan.
  • 8. Model perbelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu salah satu bentuk pembelajaran kooperatif dimana peserta didik ditempatkan dalam kelompok– kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal ini kemampuan akademiknya, dan merupakan penggabungan dari pembelajaran individu dan kelompok, dimana pembelajaran individu dibantu oleh tim.
  • 9. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA St. THOMAS AQUINAS RUTENG TAHUN AJARAN 2012/2013”
  • 10. B. Rumusan Masalah Bertolak dari uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar kimia materi pokok larutan asam basa siswa kelas XI IPA semester genap SMA St Thomas Aquinas Ruteng tahun ajaran 2012/2013.”
  • 11. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar kimia materi pokok larutan asam basa siswa kelas XI IPA semester genap SMA St Thomas Aquinas tahun ajaran 2012/2013.”
  • 12. D. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Jika dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Team assisted individualization (TAI) berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa, maka hal ini mendorong penulis untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam usaha untuk memperbaiki faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya hasil belajar kimia pada pokok bahasan asam basa.
  • 13. Asumsi dan keterbatasan 1. Asumsi Beberapa asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah : a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah dijalankan dengan sungguh-sungguh. b. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa dalam proses belajar mengajar mempengaruhi hasil belajar siswa. c. Dalam mengerjakan tes hasil belajar kimia siswa mengerjakan sendiri tanpa kerja sama. 2. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu : a. Penelitian ini hanya terbatas pada pengajaran pokok bahasan Sistem larutan asam basa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa. b. Kesimpulan yang diperoleh akan diterima sejauh asumsi ini berlaku.
  • 14. F. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain:  Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu (orang, benda) terjadi yang ikut mempengaruhi seseorang  Model artinya pola, contoh, acuan dari suatu yang akan dibuat atau dihasilkan.  Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.  Kooperatif artinya kerja sama. Kerja sama yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah peserta didik secara kelompok atau berpasangan mengiktisarkan bagian–bagian dari materi yang dipelajari.
  • 15. Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) adalah pengajaran individual yang dibantu tim (kelompok) atau penggabungan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual.  Pembelajaran kooperatif tipe TAI merancang sebuah bentuk pembelajaran kelompok dengan cara menyuruh para peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok belajar kooperatif dan bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengecekan secara rutin, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi.  Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelas XI IPA semester Genap SMA St. Thomas Aquinas Ruteng tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan larutan asam basa setelah mengikuti tes.
  • 16. PEMBELAJARAN KOOPERATIF  pembelajaran kooperatif adalah peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang peserta didik yang sederajat tapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan satu sama lain saling menyumbang pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Setiap kelompok terdiri atas peserta didik yang berkemampuan tinggi, sedang, rendah serta jenis kelamin yang berbeda.
  • 17. Hasil Belajar Akademik Penerimaan TUJAUN PEM. terhadap KOOPERATIF keragaman Pengembangan keterampilan sosial
  • 18. Fase Tingkah Laku Guru Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik pada pelajaran tersebut, dan memotivasi peserta didik belajar. Fase 2 Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan Menyajikan informasi demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase 3 Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar belajar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka Membimbing kelompok bekerja dan belajar. mengerjakan tugas. Fase 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari Evaluasi atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya. Fase 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun Memberi penghargaan hasil belajar individu dan kelompok.
  • 19. Teori Motivasi Teori-Teori yang Melandasi Teori Belajar Teori Kognitif Model Konstruktivis Pembelajaran Kooperatif Teori Vygotsky
  • 20. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) Kelompok-kelompok kecil yang heterogen Penggabungan dari pembelajaran individu dan kelompok Pembelajaran dibantu oleh tim
  • 21. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI terdiri dari 8 komponen Placement Tes Teams Teaching Group 8 Komponen Student Creative TAI Team Study Whole Class Unit Fact Test Team, Score and Team Recognitioan
  • 22. a. Placement Test Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan sebagai dasar pertimbangan pengelompokan, maka peserta didik dalam tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau bisa berupa hasil tes sebelumnya b. Team Peserta didik belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang yang heterogen.
  • 23. C. Teaching Group Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal kepada peserta didik yaitu dengan memperkenalkan konsep-konsep utama pada peserta didik sebelum mereka mengejakan tugas secara individu. d. Student Creative Peserta didik melaksanakan tugas dalam kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan kelopok ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan individunya.
  • 24. d. Team Study Para peserta didik diberikan suatu unit perangkat pembelajaran secara individu, unit tersebut berisikan materi kemudian para peserta didik mengerjakan dan membahas unit-unit tersebut dalam kelompok masing- masing. e. Whole Class Unit Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
  • 25. f. Fact Test Guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah diberikan meteri. g. Team, Score and Team Recognitioan Yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
  • 26. TAHAP-TAHAP DALAM MODEL PEMBELAJARAN TAI ADALAH 1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok peserta didik. 2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang tertentu (Mengadopsi komponen Placement Test). 3. Guru memberikan materi secara singkat (Mengadopsi komponenTeaching Group). 4. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian peserta didik, setiap kelompok 4-5 peserta didik (Mengadopsi komponen Teams). 5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa Lembar Kerja Peserta Didik yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya (Mengadopsi komponen Team Study).
  • 27. 6. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru (Mengadopsi komponen Whole Class Unit). 7. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu (Mengadopsi komponen Fact Test). 8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition). 9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
  • 28. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Tahap Perencanan Meliputi Tahap Pelaksanaan Tahap Evaluasi
  • 29. Hasil Belajar Kegiatan belajar mengajar dikatakan efisien jika hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang sekecil mungkin. Perwujudan perilaku belajar biasanya dapat dilihat dari adanya perubahan-perubahan kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan, sikap dan kemampuan yang biasanya disebut sebagai hasil belajar.
  • 30. Menurut Sudjana (2005: 22) Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
  • 31. Hipotesis penelitian  Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat merumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut: Model pembelajaran kooperatif tipe TAI akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia pokok bahasan Asam Basa siswa kelas XI semester genap SMA St. Thomas Aquinas Ruteng Tahun ajaran 2012/2013.
  • 32. A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian eksperimen semu.Menurut Sumadi metode eksperimen semu yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen sebenarnya karena dalam keadaan yang tidak memugkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan seperti fasilitas, guru, dan keadaan lingkugan sekolah atau fakror-faktor lainnya. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA St, Thomas Aquinas Ruteng, pada semester Genap tahun ajaran 2012/2013.
  • 33. C. Populasi dan sampel 1. Populasi Pada penelitian ini populasi yang diambil kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas Ruteng. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ada 2 sampel. Sampel yang pertama yaitu seluruh siswa kelas XI IPA1 semester II SMA St. Thomas Aquinas Ruteng yang berjumlah 30 orang yang dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Sampel kedua adalah seluruh siswa kelas XI IPA2 semester II yang berjumlah 35 orang yang dalam proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa (kovensional).
  • 34. 3. Teknik Pengambilan Sampel Sampel diperoleh dengan melakukan random dari setiap populasi yaitu dengan teknik proporsional random sampling dengan proporsi 80% dari setiap populasi. Menurut S.Arikunto bahwa penetapan sampel dengan proporsi 80% itu dipandang cukup mewakili populasi.Perandoman dilakukan untuk menjamin ketidakberpihakan dalam memilih anggota sampel. Peneliti merandom 80% dari setiap populasi dan hasil random ternyata sampel I yaitu 24 orang yang berasal dari populasi berjumlah 30 orang yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dan sampel II yaitu 28 orang yang berasal dari populasi yang berjumlah 35 orang yang diajarkan dengan pembelajaran biasa (konvensional).
  • 35. d. Variabel penelitian  Variabel dalam penelitian ini adalah:  Variabel bebas : pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa  Variabel terikat : hasil belajar siswa e. Desain Eksperimen Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design.Dalam model ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok control, dimana pengambilannya dilakukan secara random. Paradigmanya adalah sebagai berikut:
  • 36. R Q1 X Q2 R=Kelompok eksperimen dan control siswa SMA kelas XI IPA R Q3 Q4 yang diambil secara random Q1 & Q3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui hasil belajar awal Q2 = hasil belajar kelompok eksperimen setelah mengikuti model pembelajara kooperatif tipe TAI Q4 = hasil belajar kelompok control yang tidak diberi perlakuan X = treatment atau perlakuan.kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment yaitu pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok control, tidak menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah Q2-Q4.
  • 37. Jenis data. Data sekunder yaitu data nilai rapor kelas XII IPA semester I dari populasi yang akan diteliti Data primer yaitu data nilai test yang diberikan peneliti Alat pengumpulan data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes obyektif berupa soal-soal.
  • 38. Cara pengumpulan data Soal-soal tersebut setelah diuji validitasnya, diberikan kepada siswa sebagai tes akhir hasil belajar. Penulis memperoleh data denga cara: 1. Pada SAMPEL I yaitu kelas XI IPA1 diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan pada sampel II yaitu kelas XI IPA2 diajarkan dengan pembelajaran biasa. 2. Pelaksanaan kedua pengajaran tersebut dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada desain eksperimen 3. Memberikan tes akhir pada sampel pertama dan sampel kedua yang dilakukan setelah pelajaran berakhir. 4. Data nilai siswa diperoleh setelah pekerjaan siswa diperiksa
  • 39. Analisis statistik Pada penelitian ini terdapat dua kali analisis. Analisis yang pertama adalah menguji perbedaan hasil belajar awal siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok control (Q1 : Q3). Pengujiannya menggunakan t-test.Hasil yang diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikansi antara kemampuan awal kelompok eksperimen dengan kelompok control.Analisis yang kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah :” Pembelajaran kooperatif tipe TAI akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa SMA kelas XI IPA semester Genap SMA St Thomas Aquinas ruteng tahun Ajaran 2012/2013 materi pokok larutan asam basa”. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah perbedaan antara Q2 dan Q4. Kalau terdapat perbedaan dimana Q2 lebih besar dari Q4 maka pembelajaran kooperatif tipe TAI berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, dan bila Q2 lebih kecil dari Q4 maka berpengaruh negatif. Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris, antara lain dengan menggunakan analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
  • 40. Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut: ( fO f h )² x²hit fh Keterangan : x2= Chi Kuadrat. fo = frekuensi yang diperoleh dalam sampel fh = frekuensi yang diharapkan sebagai pencerminan dari f yang diharapkan daripopulasi Data yang berdistribusi normal Jika dalam perhitungan diperoleh hasil dengan taraf signifikan 5% maka data tersebut berdistribusi normal. Jika dari hasil pengujian menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan statistik uji t-test untuk menguji dua mean sampel. Sebelum digunakan uji t-test terlebih dahulu diuji kesamaan dua varians dengan rumus:
  • 41. farian tertinggi F farian terendah  Dengan hipotesisnya Ho 1 =  2dan Ha . Dengan kriteria ditolak Ho jika F ≥ F ⅟2 (V1.V2) dan = 0,05, sedangkan trima Ho untuk nilai F yang lain. Apabila nilai varians dari kedua populasi sama dan sampelnya adalah sampel kecil maka statistik t-test yang digunakan untuk menguji perbedaan dua mean adalah: