SlideShare a Scribd company logo
DAFTAR ISI


I.     PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
     1.1.      Latar Belakang ................................................................................................... 1
     1.2.      Perumusan Masalah ........................................................................................... 1
     1.3.      Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
II. PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
     2.1.      Urban Heat Island .............................................................................................. 3
     2.2.      Dampak yang Ditimbulkan ................................................................................ 4
     2.3.      Urban Heat Island di Semarang ......................................................................... 5
     2.4.      Solusi ................................................................................................................. 8
III.        PENUTUP ............................................................................................................. 9
     3.1.      Kesimpulan ........................................................................................................ 9
     3.2.      Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
1


                                 I.       PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

     Selama beberapa dekade belakangan ini, masyarakat dunia sedang diresahkan
oleh bahaya pemanasan global (Global Warming). Menurut Thomas (2011), global
warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi yang diakibatkan oleh meningkatknya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia. Aktivitas manusia ini meliputi industri, pertanian, rumah tangga dan
transportasi. Penyebab lainnya adalah kebakaran hutan, gas metan dari pembuangan
sampah dan gunung api (Gatut dan Hari, 2007).
     Indonesia yang merupakan negara kepulauan diperkirakan pada tahun 2070 kira-
kira sebanyak 2000 pulau akan tenggelam, sedikitnya 800 ribu rumah akan terendam air
laut, ratusan ribu penduduk akan kehilangan tempat tinggal akibat terendam air laut dan
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi (Dadang, 2009). Banyak Kota besar akan
mengalami krisis air bersih karena air cepat menguap atau terkena intrusi air laut.
Musim kemarau menjadi lebih panjang dan apabila musim hujan akan terjadi banjir
karena curah hujan yang tinggi. Menurut data Walhi, beberapa kota di Indonesia yang
dikenal sejuk dan dingin sekarang menjadi semakin panas. Contohnya di Jawa Barat
seperti Bogor dan Bandung, di Jawa Timur bisa ditemui di kota Malang dan Kota Batu
yang dahulu dingin sekarang tidak lagi.
     Berbagai usaha untuk mengurangi dampak pemanasan global telah banyak
dilakukan, namun usaha tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan pertumbuhan
industri dan transportasi yang masih mengandalkan bahan bakar fosil yang dikenal
sebagai penyumbang terbesar dalam gas rumah kaca. Konfrensi Tingkat Tinggi pun
sering membahas mengenai dampak pemanasan global namun negara-negara maju
seperti Amerika yang notabene menyumbang sebagian besar gas rumah kaca (GRK) ke
udara tidak mau menandatangai perjanjian tersebut.


1.2. Perumusan Masalah
     Kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca yang timbul akibat aktivitas manusia
memberikan dampak yang langsung dapat kita rasakan seperti kenaikan suhu rata-rata
harian yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Fenomena tersebut disebut Urban
Heat Island (UHI).


1.3. Tujuan Penulisan
     1. Mengetahui pengertian dan dampak urban heat island yang terjadi Semarang.
     2. Mengetahui solusi untuk Urban Heat Island yang banyak terjadi di kota-kota
        besar di Indonesia
3


                                II.    PEMBAHASAN


2.1. Urban Heat Island
     Setengah dari populasi penduduk di dunia berada pada daerah perkotaan (urban).
Diperkirakan pada tahun 2030, angka urbanisasi secara global dapat mencapai 70 %
yang disebabkan oleh pemusatan dan perpindahan penduduk dari daerah pinggiran ke
daerah urban secara terus menerus. Maka dari itu, tidak mengherankan bila muncul
dampak negatif akibat urbanisasi yang mengundang perhatian dunia.

     Dampak negatif terhadap lingkungan dari urbanisasi antara lain polusi, perubahan
atmosfir secara fisik dan kimia, dan terhadap tanah.      Urban Heat Island (UHI)
merupakan efek komulatif dari dampak yang diakibatkan urbanisasi. Kenaikan suhu
pada wilayah yang dibangun oleh manusia didefinisikan sebagai “Pulau Hangat” dan
“Lautan Sejuk” pada wilayah yang memiliki suhu rendah di sekitarnya. Meskipun hal
ini umum terjadi pada daerah perkotaan dan pedesaan, namun lebih terasa efeknya pada
daerah perkotaan karena permukaannya cenderung melepas panas dalam jumlah besar.
Namun, UHI tidak hanya berdampak pada penduduk yang tinggal di perkotaan saja,
tetapi juga manusia dan lingkungan yang jauh dari kota sekalipun tetap merasakan
efeknya.




                         Gambar 1. Sketsa Fenomena UHI

     Penyebab dari fenomena UHI adalah kurangnya vegetasi sebagai penutup lahan
dan rendahnya kelembaban tanah. Sesuai dengan fitrahnya, tanaman pada siang hari
menyerap panas matahari untuk proses fotosintesis kemudian menguapkannya kembali
ke atmosfer dalam proses evapotranspirasi yang mempunyai efek pendinginan. Proses
evapotranspirasi ini ibarat manusia yang mengeluarkan keringat. Berdasarkan penelitian
di USA, tanaman setinggi 30 kaki akan menghasilkan “keringat” melalui
evapotranspirasi sebanyak 40 gallon per hari. Mekanisme yang memberikan efek
pendinginan ini akan berubah jika lahan yang berisi tumbuhan termodifikasi menjadi
taman beton dan aspal alias perumahan dan jalan raya atau infrastruktur kedap air
lainnya. Taman beton dan aspal ini akan menyerap panas dan menahannya, sehingga
akan membuat temperatur di sekelilingnya tetap panas karena permukaan lahan menjadi
kedap air dan kering.

     Faktor penyebab UHI lainnya adalah limbah panas yang dihasilkan oleh
penggunaan energi, baik dari kendaraan bermotor, industri, dan penggunaan AC. Ketika
populasi kota semakin bertambah akibat urbanisasi, maka kebutuhan akan perumahan
semakin meningkat. Perubahan ruang terbuka hijau menjadi pemukiman pun semakin
meningkat, penggunaan energi juga semakin meningkat. Demikian seterusnya, sehingga
semakin banyak panas yang diserap oleh perkotaan. Penyebab lain dari UHI adalah
akibat dari efek geometrik. Gedung-gedung tinggi yang biasanya banyak dijumpai di
perkotaan menyediakan permukaan ganda untuk memantulkan dan menyerap sinar
matahari, sehingga meningkatkan efisiensi pemanasan kota. Gedung-gedung yang tinggi
juga menghalangi angin yang sebenarnya membantu proses pendinginan.

2.2. Dampak yang Ditimbulkan
     Kita pasti merasakan bahwa suhu di wilayah perkotaan lebih panas dibandingkan
dengan wilayah pedesaan. Fenomena ini akan terus meningkat dan akan berlipat ganda
pada dekade mendatang. Oleh karena itu, pemikiran tentang UHI dan mitigasinya akan
sangat penting dilakukan oleh pemerintah dan peneliti di negara yang terkena
dampaknya.

     Kecenderungan karakteristik terhadap pemanasan permukaan urban diperparah
selama hari-hari pada musim kemarau (panas) dan gelombang panas, bangunan yang
memiliki ventilasi dan isolasi termal yang buruk akan menambah beban pendingin
ruangan yang mengakibatkan meningkatnya konsumsi listrik. Pengingkatan konsumsi
listrik mengakibatkan pembangkit-pembangkit listrik semakin banyak mengeluarkan
5


tenaga sehingga emisi karbon yang dihasilkan semakin meningkat, tentu ini membuat
pemerintah dan masyarakat semakin bertambah beban keuangannya. Di sisi lain, Heat
island pada musim kemarau akan mempercepat pembentukan kabut yang berbahaya,
seperti prekusor ozon yaitu nitrous oxides (NOx) and volatile organic compounds
(VOCs) yang bereaksi secara fotokimia menghasilkan ozon di permukaan (Camilio dan
Arrau, 2011).
     Dampak langsung lain yang ditimbulkan UHI adalah penyakit akibat kepanasan
dan kematian, karena ketidaknyamanan akibat suhu yang terlalu tinggi dapat
mengganggu sistem jantung dan pernapasan terutama pada orang lanjut usia dan anak-
anak. Pada kasus yang sama, gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru lainnya itu
ditimbulkan oleh konsentrasi ozon yang tinggi akibat suhu yang tinggi.

     UHI juga menyebabkan terjadinya hujan dan badai petir, karena pada suhu yang
tinggi tekanan akan rendah sehingga mengakibatkan pergerakan massa udara menuju ke
wilayah tersebut. Suhu tinggi menyebabkan mudahnya penguapan, naiknya massa uap
air ke ketinggian yang lebih tinggi menyebabkan hujan.

2.3. Urban Heat Island di Semarang




                         Gambar 2.1. UHI di Semarang 1994
Gambar 2.2. UHI di Semarang 2002

     Gambar 2.1 dan 2.2 memperlihatkan Urban Heat Island Semarang pada tahun
1994 dan 2002 (LAPAN, 2004). Dari pengamatan secara spasial terlihat bahwa ada
perluasan UHI. Analisa kuantiatif dengan statistik terhitung adanya perluasan UHI
(daerah dengan suhu tinggi 30-35 oC) yang terletak pada kawasan terbangun yang terdiri
dari pemukiman dan industri di Semarang pertahun kira-kira 12.174 ha atau 8,4%.




              Gambar 3.1. Klasifikasi lahan Semarang Tahun 1994-2002

     Peta spasial klasifikasi penutup lahan Semarang tahun 1994 dan 2002 yang
diklasifikasikan dari data satelit Landsat ditunjukkan oleh gambar 3.1. Dari kenampakan
spasial terlihat adanya perluasan wilayah pemukiman dan industri. Analisis statistik
pada gambar 5 menunjukkan adanya pertumbuhan kawasan terbangun di Semarang per
7


tahun kurang lebih 1200 ha (0,83%), sedangkan kawasan vegetasi (hutan) mengalami
pengurangan sebesar 381,85 ha (0.26%).




               Gambar 5. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Semarang




                   Gambar 6. Grafik Suhu Udara Semarang 1994-2002


     Meluasnya Heat Island akan menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan
kehidupan manusia, sehingga manusia membutuhkan pendingin seperti AC, kipas angin
yang berdampak pemborosan energi listrik dan polusi, dan menyebabkan Green house
effect. Pemakaian energi listrik akan meningkatkan emisi sulfur dioxide, carbon
monoxide, nitrous oxides, carbon dioxide, yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang
akan berkontribusi pada pemansan global dan perubahan iklim.
2.4. Solusi
     Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sudut-sudut kota dapat mengurangi
dampak UHI sekaligus menjadi paru-paru kota serta menambah nilai estetika. Ruang
Terbuka hijau selalu terbentur dengan kepentingan para pengusaha yang ingin
memperluas bisnis mereka, diperlukan ketegasan dan kesadaran dari pemerintah untuk
tetap mempertahankan atau malah menambah jumlah dan kualitas RTH di wilayah
perkotaan. Memanfaatkan pepohonan sebagai pengendali suhu udara adalah satu
alternatif yang tepat. Sebenarnya, eksistensi pepohonan sebagai elemen struktur kota
telah banyak dimanfaatkan untuk fungsi estetik. Namun proporsi pohon yang mampu
memberi kesan estetik sering kali belum cukup memenuhi fungsi ekologis. Oleh karena
itu, penekanan pada fungsi ekologis berupa ameliorasi iklim mikro, khususnya suhu
udara masih perlu optimalisasi. Operasionalnya dapat berupa kegiatan berlabel
perhutanan kota, penghijauan kota, pertamanan kota, arboretum, atau yang
semacamnya.

     Solusi kedua adalah mengubah atap yang berwarna gelap menjadi berwarna
terang atau putih. Gedung-gedung tinggi menggunakan aspal karena tahan air dan
mudah untuk diaplikasikan ke berbagai bentuk bangunan. Karena kecenderungan benda
berwarna gelap adalah menyerap panas dan lambat dalam melepas panas. Panas dari
radiasi sinar matahari yang tertahan akan perlahan-lahan dilepas pada malam harinya,
hal ini menyebabkan suhu pada malam hari lebih hangat daripada daerah sekitarnya.
9


                                 III.    PENUTUP


3.1. Kesimpulan
     Urban Heat Island merupakan masalah yang biasa muncul di kota besar.
Tertahannya panas karena kurangnya vegetasi dan bertambahnya jumlah bangunan dan
jalan beraspal. Kita sudah merasakannya sendiri seperti yang terjadi di Kota Semarang.
Perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari tidak terlampau jauh, atau malah lebih
tinggi pada malam hari. Hal tersebut mengakibatkan konsumsi listrik untuk pendingin
ruangan akan semakin besar dan berimbas kepada kenaikan emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan pembangkit listrik.
     Solusi pertama adalah membangun kawasan terbuka hijau di sudut-sudut kota,
penanaman pohon di pinggir jalan dan peraturan pemerintah tentang pembuatan taman
atau hutan berskala kecil di perumahan-perumahan di daerah perkotaan. Solusi kedua
adalah mengubah warna atap bangunan atau gedung menjadi lebih terang. Solusi yang
ketiga adalah membuat taman di atas gedung bertingkat, selain bisa mengurangi dampak
UHI juga dapat menambah keindahan gedung.



3.2. Saran
   1. Pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan akan sangat
       membantu dalam mengurangi dampak UHI.
   2. Perlu pengawasan dari Pemerintah dan masyarakat agar pembangunan
       dilaksanakan dengan memperhitungkan dampak terhadap lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA


Camilio P. Arrau and Marco A. Pena. 2011. Urban Heat Island (UHIs) Effect. Online:
     http://urbanheatisland.com (diakses: 30 April 2012).

Dadang Rusbiantoro. 2009. Global Warming for Beginner: Pengantar Komprehensif
     Tentang Pemanasan Global. PT. Niaga Swadaya, Jakarta.

Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat
     Pemanasan Global?. Niaga Swadaya, Jakarta.

Laras Tursilowati. 2005. Urban Heat Island dan Kontribusinya pada Perubahan Iklim
     dan Hubungannya dengan Perubahan Lahan. Prosiding Seminar Nasional
     Pemanasan Global dan Perubahan Global, Jakarta

Mark Z. Jacobson, John E. Ten Hoeve. 2011. Effects of Urban Surfaces and White
    Roofs on Global and Regional Climate. Journal of Climate; 111010073447000
    Online: 10.1175/JCLI-D-11-00032.1.

S.R Gaffin, M Imhoff, C Rosenzweig, R Khanbilvardi, A Pasqualini, A Y Y Kong, D
     Grillo, A Freed, D Hillel, E Hartung. 2012. Bright is the new black—multi-year
     performance of high-albedo roofs in an urban climate. Environmental Research
     Letters; 7 (1). Online:10.1088/1748-9326/7/1/014029.

Thomas F. Stocker. 2001. "7.5.2 Sea Ice". Climate Change 2001: The Scientific Basis.
    Contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the
    Intergovernmental Panel on Climate Change. Intergovernmental Panel on
    Climate Change. Diakses pada 11 Februari 2007.

More Related Content

What's hot

Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karang
Yayasan TERANGI
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Regiana Dzita
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
Dicky Edwin Hindarto
 
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomiPemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
Bandung Institute of Technology, Dept of Environmental Engg.
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Penataan Ruang
 
1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
Zaidil Firza
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Salinitas
SalinitasSalinitas
Salinitas
Fathir Tozuka
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Sitimeymeii
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
bramantiyo marjuki
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
oriza steva andra
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Didi Sadili
 
Bab III Sistranas
Bab III   SistranasBab III   Sistranas
Bab III Sistranas
DianIndaSari
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Siti Sahati
 

What's hot (20)

Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karang
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
 
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomiPemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
Pemindahan ibu kota dan konektifitas pemerataan ekonomi
 
Pengantar limnologi
Pengantar limnologiPengantar limnologi
Pengantar limnologi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Salinitas
SalinitasSalinitas
Salinitas
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Bab III Sistranas
Bab III   SistranasBab III   Sistranas
Bab III Sistranas
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanheri damanik
 
Brandstreaming: an introduction
Brandstreaming: an introductionBrandstreaming: an introduction
Brandstreaming: an introduction
Jonny rosemont
 
Introduction to open innovation and understanding the concept of openness
Introduction to open innovation and understanding the concept of opennessIntroduction to open innovation and understanding the concept of openness
Introduction to open innovation and understanding the concept of openness
Saravanan A
 
Gwiiyomi lyric
Gwiiyomi lyricGwiiyomi lyric
Gwiiyomi lyricPutri PW
 
Never alone ppt slide
Never alone ppt slideNever alone ppt slide
Never alone ppt slide
renzaldin
 
Intro to developing for @twitterapi (updated)
Intro to developing for @twitterapi (updated)Intro to developing for @twitterapi (updated)
Intro to developing for @twitterapi (updated)
Raffi Krikorian
 
Kkpi
KkpiKkpi
Kkpi
pujil
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
onessfee
 
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp023 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
Satnam Wadwal
 
Introduction to Ext JS 4
Introduction to Ext JS 4Introduction to Ext JS 4
Introduction to Ext JS 4
Stefan Gehrig
 
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdfChapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
Pipit Sitthisak
 
Why Can't We Be Friends?
Why Can't We Be Friends?Why Can't We Be Friends?
Why Can't We Be Friends?
Snag
 
Backtrack 3 USB
Backtrack 3 USBBacktrack 3 USB
Backtrack 3 USB
Michael Smith
 
Grm 201 project
Grm 201 projectGrm 201 project
Grm 201 project
nmjameson
 
แก้ข้อสอบ..
แก้ข้อสอบ..แก้ข้อสอบ..
แก้ข้อสอบ..
palmchanita
 
posititude - Dec 14
posititude - Dec 14posititude - Dec 14
posititude - Dec 14
Rajinder Singh Mann
 
Browsers with Wings
Browsers with WingsBrowsers with Wings
Browsers with Wings
Remy Sharp
 
05 enclosures
05 enclosures05 enclosures
05 enclosures
psize web
 

Viewers also liked (20)

Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Tambah
TambahTambah
Tambah
 
No tlp Polisi
No tlp PolisiNo tlp Polisi
No tlp Polisi
 
Brandstreaming: an introduction
Brandstreaming: an introductionBrandstreaming: an introduction
Brandstreaming: an introduction
 
Introduction to open innovation and understanding the concept of openness
Introduction to open innovation and understanding the concept of opennessIntroduction to open innovation and understanding the concept of openness
Introduction to open innovation and understanding the concept of openness
 
Gwiiyomi lyric
Gwiiyomi lyricGwiiyomi lyric
Gwiiyomi lyric
 
Never alone ppt slide
Never alone ppt slideNever alone ppt slide
Never alone ppt slide
 
Intro to developing for @twitterapi (updated)
Intro to developing for @twitterapi (updated)Intro to developing for @twitterapi (updated)
Intro to developing for @twitterapi (updated)
 
Kkpi
KkpiKkpi
Kkpi
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
 
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp023 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
3 channelthermocouplethermometer-131119093245-phpapp02
 
Introduction to Ext JS 4
Introduction to Ext JS 4Introduction to Ext JS 4
Introduction to Ext JS 4
 
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdfChapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
Chapter7 6-pr5-exporting movies-pdf
 
Why Can't We Be Friends?
Why Can't We Be Friends?Why Can't We Be Friends?
Why Can't We Be Friends?
 
Backtrack 3 USB
Backtrack 3 USBBacktrack 3 USB
Backtrack 3 USB
 
Grm 201 project
Grm 201 projectGrm 201 project
Grm 201 project
 
แก้ข้อสอบ..
แก้ข้อสอบ..แก้ข้อสอบ..
แก้ข้อสอบ..
 
posititude - Dec 14
posititude - Dec 14posititude - Dec 14
posititude - Dec 14
 
Browsers with Wings
Browsers with WingsBrowsers with Wings
Browsers with Wings
 
05 enclosures
05 enclosures05 enclosures
05 enclosures
 

Similar to Urban heat island makalah

Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
Hijriant
 
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Rimbawan Ank
 
Bumi Semakin Panas
Bumi Semakin PanasBumi Semakin Panas
Bumi Semakin Panas
mokhalfanz
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
Arif_hermawan669
 
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasiMakalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
Septian Muna Barakati
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warmingnilnafrktn
 
Makalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMakalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global global
Muhammad Iqbal
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan globalMakalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global
Nur Chanifah Nazilah
 
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panasPengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
Wildan Wafiyudin
 
Bumi semakin panas
Bumi semakin panasBumi semakin panas
Bumi semakin panas
Aziz_Kurniawan
 
Makalah (2)
Makalah (2)Makalah (2)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Awang Ramadhani
 

Similar to Urban heat island makalah (20)

Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Bumi Semakin Panas
Bumi Semakin PanasBumi Semakin Panas
Bumi Semakin Panas
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasiMakalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Makalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMakalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global global
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Makalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan globalMakalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan global
 
Global warming lh
Global warming lhGlobal warming lh
Global warming lh
 
FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global
 
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panasPengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
 
Bumi semakin panas
Bumi semakin panasBumi semakin panas
Bumi semakin panas
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Makalah (2)
Makalah (2)Makalah (2)
Makalah (2)
 
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
 

Recently uploaded

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Urban heat island makalah

  • 1. DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................... 1 1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2 II. PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3 2.1. Urban Heat Island .............................................................................................. 3 2.2. Dampak yang Ditimbulkan ................................................................................ 4 2.3. Urban Heat Island di Semarang ......................................................................... 5 2.4. Solusi ................................................................................................................. 8 III. PENUTUP ............................................................................................................. 9 3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 9 3.2. Saran .................................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
  • 2. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama beberapa dekade belakangan ini, masyarakat dunia sedang diresahkan oleh bahaya pemanasan global (Global Warming). Menurut Thomas (2011), global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi yang diakibatkan oleh meningkatknya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Aktivitas manusia ini meliputi industri, pertanian, rumah tangga dan transportasi. Penyebab lainnya adalah kebakaran hutan, gas metan dari pembuangan sampah dan gunung api (Gatut dan Hari, 2007). Indonesia yang merupakan negara kepulauan diperkirakan pada tahun 2070 kira- kira sebanyak 2000 pulau akan tenggelam, sedikitnya 800 ribu rumah akan terendam air laut, ratusan ribu penduduk akan kehilangan tempat tinggal akibat terendam air laut dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi (Dadang, 2009). Banyak Kota besar akan mengalami krisis air bersih karena air cepat menguap atau terkena intrusi air laut. Musim kemarau menjadi lebih panjang dan apabila musim hujan akan terjadi banjir karena curah hujan yang tinggi. Menurut data Walhi, beberapa kota di Indonesia yang dikenal sejuk dan dingin sekarang menjadi semakin panas. Contohnya di Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung, di Jawa Timur bisa ditemui di kota Malang dan Kota Batu yang dahulu dingin sekarang tidak lagi. Berbagai usaha untuk mengurangi dampak pemanasan global telah banyak dilakukan, namun usaha tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri dan transportasi yang masih mengandalkan bahan bakar fosil yang dikenal sebagai penyumbang terbesar dalam gas rumah kaca. Konfrensi Tingkat Tinggi pun sering membahas mengenai dampak pemanasan global namun negara-negara maju seperti Amerika yang notabene menyumbang sebagian besar gas rumah kaca (GRK) ke udara tidak mau menandatangai perjanjian tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca yang timbul akibat aktivitas manusia memberikan dampak yang langsung dapat kita rasakan seperti kenaikan suhu rata-rata
  • 3. harian yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Fenomena tersebut disebut Urban Heat Island (UHI). 1.3. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian dan dampak urban heat island yang terjadi Semarang. 2. Mengetahui solusi untuk Urban Heat Island yang banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia
  • 4. 3 II. PEMBAHASAN 2.1. Urban Heat Island Setengah dari populasi penduduk di dunia berada pada daerah perkotaan (urban). Diperkirakan pada tahun 2030, angka urbanisasi secara global dapat mencapai 70 % yang disebabkan oleh pemusatan dan perpindahan penduduk dari daerah pinggiran ke daerah urban secara terus menerus. Maka dari itu, tidak mengherankan bila muncul dampak negatif akibat urbanisasi yang mengundang perhatian dunia. Dampak negatif terhadap lingkungan dari urbanisasi antara lain polusi, perubahan atmosfir secara fisik dan kimia, dan terhadap tanah. Urban Heat Island (UHI) merupakan efek komulatif dari dampak yang diakibatkan urbanisasi. Kenaikan suhu pada wilayah yang dibangun oleh manusia didefinisikan sebagai “Pulau Hangat” dan “Lautan Sejuk” pada wilayah yang memiliki suhu rendah di sekitarnya. Meskipun hal ini umum terjadi pada daerah perkotaan dan pedesaan, namun lebih terasa efeknya pada daerah perkotaan karena permukaannya cenderung melepas panas dalam jumlah besar. Namun, UHI tidak hanya berdampak pada penduduk yang tinggal di perkotaan saja, tetapi juga manusia dan lingkungan yang jauh dari kota sekalipun tetap merasakan efeknya. Gambar 1. Sketsa Fenomena UHI Penyebab dari fenomena UHI adalah kurangnya vegetasi sebagai penutup lahan dan rendahnya kelembaban tanah. Sesuai dengan fitrahnya, tanaman pada siang hari
  • 5. menyerap panas matahari untuk proses fotosintesis kemudian menguapkannya kembali ke atmosfer dalam proses evapotranspirasi yang mempunyai efek pendinginan. Proses evapotranspirasi ini ibarat manusia yang mengeluarkan keringat. Berdasarkan penelitian di USA, tanaman setinggi 30 kaki akan menghasilkan “keringat” melalui evapotranspirasi sebanyak 40 gallon per hari. Mekanisme yang memberikan efek pendinginan ini akan berubah jika lahan yang berisi tumbuhan termodifikasi menjadi taman beton dan aspal alias perumahan dan jalan raya atau infrastruktur kedap air lainnya. Taman beton dan aspal ini akan menyerap panas dan menahannya, sehingga akan membuat temperatur di sekelilingnya tetap panas karena permukaan lahan menjadi kedap air dan kering. Faktor penyebab UHI lainnya adalah limbah panas yang dihasilkan oleh penggunaan energi, baik dari kendaraan bermotor, industri, dan penggunaan AC. Ketika populasi kota semakin bertambah akibat urbanisasi, maka kebutuhan akan perumahan semakin meningkat. Perubahan ruang terbuka hijau menjadi pemukiman pun semakin meningkat, penggunaan energi juga semakin meningkat. Demikian seterusnya, sehingga semakin banyak panas yang diserap oleh perkotaan. Penyebab lain dari UHI adalah akibat dari efek geometrik. Gedung-gedung tinggi yang biasanya banyak dijumpai di perkotaan menyediakan permukaan ganda untuk memantulkan dan menyerap sinar matahari, sehingga meningkatkan efisiensi pemanasan kota. Gedung-gedung yang tinggi juga menghalangi angin yang sebenarnya membantu proses pendinginan. 2.2. Dampak yang Ditimbulkan Kita pasti merasakan bahwa suhu di wilayah perkotaan lebih panas dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Fenomena ini akan terus meningkat dan akan berlipat ganda pada dekade mendatang. Oleh karena itu, pemikiran tentang UHI dan mitigasinya akan sangat penting dilakukan oleh pemerintah dan peneliti di negara yang terkena dampaknya. Kecenderungan karakteristik terhadap pemanasan permukaan urban diperparah selama hari-hari pada musim kemarau (panas) dan gelombang panas, bangunan yang memiliki ventilasi dan isolasi termal yang buruk akan menambah beban pendingin ruangan yang mengakibatkan meningkatnya konsumsi listrik. Pengingkatan konsumsi listrik mengakibatkan pembangkit-pembangkit listrik semakin banyak mengeluarkan
  • 6. 5 tenaga sehingga emisi karbon yang dihasilkan semakin meningkat, tentu ini membuat pemerintah dan masyarakat semakin bertambah beban keuangannya. Di sisi lain, Heat island pada musim kemarau akan mempercepat pembentukan kabut yang berbahaya, seperti prekusor ozon yaitu nitrous oxides (NOx) and volatile organic compounds (VOCs) yang bereaksi secara fotokimia menghasilkan ozon di permukaan (Camilio dan Arrau, 2011). Dampak langsung lain yang ditimbulkan UHI adalah penyakit akibat kepanasan dan kematian, karena ketidaknyamanan akibat suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu sistem jantung dan pernapasan terutama pada orang lanjut usia dan anak- anak. Pada kasus yang sama, gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru lainnya itu ditimbulkan oleh konsentrasi ozon yang tinggi akibat suhu yang tinggi. UHI juga menyebabkan terjadinya hujan dan badai petir, karena pada suhu yang tinggi tekanan akan rendah sehingga mengakibatkan pergerakan massa udara menuju ke wilayah tersebut. Suhu tinggi menyebabkan mudahnya penguapan, naiknya massa uap air ke ketinggian yang lebih tinggi menyebabkan hujan. 2.3. Urban Heat Island di Semarang Gambar 2.1. UHI di Semarang 1994
  • 7. Gambar 2.2. UHI di Semarang 2002 Gambar 2.1 dan 2.2 memperlihatkan Urban Heat Island Semarang pada tahun 1994 dan 2002 (LAPAN, 2004). Dari pengamatan secara spasial terlihat bahwa ada perluasan UHI. Analisa kuantiatif dengan statistik terhitung adanya perluasan UHI (daerah dengan suhu tinggi 30-35 oC) yang terletak pada kawasan terbangun yang terdiri dari pemukiman dan industri di Semarang pertahun kira-kira 12.174 ha atau 8,4%. Gambar 3.1. Klasifikasi lahan Semarang Tahun 1994-2002 Peta spasial klasifikasi penutup lahan Semarang tahun 1994 dan 2002 yang diklasifikasikan dari data satelit Landsat ditunjukkan oleh gambar 3.1. Dari kenampakan spasial terlihat adanya perluasan wilayah pemukiman dan industri. Analisis statistik pada gambar 5 menunjukkan adanya pertumbuhan kawasan terbangun di Semarang per
  • 8. 7 tahun kurang lebih 1200 ha (0,83%), sedangkan kawasan vegetasi (hutan) mengalami pengurangan sebesar 381,85 ha (0.26%). Gambar 5. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Semarang Gambar 6. Grafik Suhu Udara Semarang 1994-2002 Meluasnya Heat Island akan menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan kehidupan manusia, sehingga manusia membutuhkan pendingin seperti AC, kipas angin yang berdampak pemborosan energi listrik dan polusi, dan menyebabkan Green house effect. Pemakaian energi listrik akan meningkatkan emisi sulfur dioxide, carbon monoxide, nitrous oxides, carbon dioxide, yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang akan berkontribusi pada pemansan global dan perubahan iklim.
  • 9. 2.4. Solusi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sudut-sudut kota dapat mengurangi dampak UHI sekaligus menjadi paru-paru kota serta menambah nilai estetika. Ruang Terbuka hijau selalu terbentur dengan kepentingan para pengusaha yang ingin memperluas bisnis mereka, diperlukan ketegasan dan kesadaran dari pemerintah untuk tetap mempertahankan atau malah menambah jumlah dan kualitas RTH di wilayah perkotaan. Memanfaatkan pepohonan sebagai pengendali suhu udara adalah satu alternatif yang tepat. Sebenarnya, eksistensi pepohonan sebagai elemen struktur kota telah banyak dimanfaatkan untuk fungsi estetik. Namun proporsi pohon yang mampu memberi kesan estetik sering kali belum cukup memenuhi fungsi ekologis. Oleh karena itu, penekanan pada fungsi ekologis berupa ameliorasi iklim mikro, khususnya suhu udara masih perlu optimalisasi. Operasionalnya dapat berupa kegiatan berlabel perhutanan kota, penghijauan kota, pertamanan kota, arboretum, atau yang semacamnya. Solusi kedua adalah mengubah atap yang berwarna gelap menjadi berwarna terang atau putih. Gedung-gedung tinggi menggunakan aspal karena tahan air dan mudah untuk diaplikasikan ke berbagai bentuk bangunan. Karena kecenderungan benda berwarna gelap adalah menyerap panas dan lambat dalam melepas panas. Panas dari radiasi sinar matahari yang tertahan akan perlahan-lahan dilepas pada malam harinya, hal ini menyebabkan suhu pada malam hari lebih hangat daripada daerah sekitarnya.
  • 10. 9 III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Urban Heat Island merupakan masalah yang biasa muncul di kota besar. Tertahannya panas karena kurangnya vegetasi dan bertambahnya jumlah bangunan dan jalan beraspal. Kita sudah merasakannya sendiri seperti yang terjadi di Kota Semarang. Perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari tidak terlampau jauh, atau malah lebih tinggi pada malam hari. Hal tersebut mengakibatkan konsumsi listrik untuk pendingin ruangan akan semakin besar dan berimbas kepada kenaikan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pembangkit listrik. Solusi pertama adalah membangun kawasan terbuka hijau di sudut-sudut kota, penanaman pohon di pinggir jalan dan peraturan pemerintah tentang pembuatan taman atau hutan berskala kecil di perumahan-perumahan di daerah perkotaan. Solusi kedua adalah mengubah warna atap bangunan atau gedung menjadi lebih terang. Solusi yang ketiga adalah membuat taman di atas gedung bertingkat, selain bisa mengurangi dampak UHI juga dapat menambah keindahan gedung. 3.2. Saran 1. Pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan akan sangat membantu dalam mengurangi dampak UHI. 2. Perlu pengawasan dari Pemerintah dan masyarakat agar pembangunan dilaksanakan dengan memperhitungkan dampak terhadap lingkungan.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Camilio P. Arrau and Marco A. Pena. 2011. Urban Heat Island (UHIs) Effect. Online: http://urbanheatisland.com (diakses: 30 April 2012). Dadang Rusbiantoro. 2009. Global Warming for Beginner: Pengantar Komprehensif Tentang Pemanasan Global. PT. Niaga Swadaya, Jakarta. Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?. Niaga Swadaya, Jakarta. Laras Tursilowati. 2005. Urban Heat Island dan Kontribusinya pada Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Perubahan Lahan. Prosiding Seminar Nasional Pemanasan Global dan Perubahan Global, Jakarta Mark Z. Jacobson, John E. Ten Hoeve. 2011. Effects of Urban Surfaces and White Roofs on Global and Regional Climate. Journal of Climate; 111010073447000 Online: 10.1175/JCLI-D-11-00032.1. S.R Gaffin, M Imhoff, C Rosenzweig, R Khanbilvardi, A Pasqualini, A Y Y Kong, D Grillo, A Freed, D Hillel, E Hartung. 2012. Bright is the new black—multi-year performance of high-albedo roofs in an urban climate. Environmental Research Letters; 7 (1). Online:10.1088/1748-9326/7/1/014029. Thomas F. Stocker. 2001. "7.5.2 Sea Ice". Climate Change 2001: The Scientific Basis. Contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Intergovernmental Panel on Climate Change. Diakses pada 11 Februari 2007.