Dokumen tersebut membahas tentang pemanasan global, penyebabnya, dan dampaknya terhadap alam dan masyarakat. Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, yang menyebabkan efek rumah kaca dan meningkatkan suhu global. Pemanasan global berdampak buruk bagi lingkungan seperti kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrim, serta berpengaruh pada pertanian, ekosistem, dan kesehat
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Rimbawan Ank
Pemanasan global (Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas - gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5 – 40º C pada akhir abad 21. Pemanasan global menimbulkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan biogeofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dan sebagainya).
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Rimbawan Ank
Pemanasan global (Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas - gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5 – 40º C pada akhir abad 21. Pemanasan global menimbulkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan biogeofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dan sebagainya).
Pemanasan Global, Tugas ini untuk memenuhi tugas akhir Fisika Kelas XII MIPA 1, Oleh
1. Salma Syahirah Subiantoro
2. Sidney azzahra Irenda Hanafie
3. Tio Atmaji Galib
semoga dapat dijadikan referensi dalam pemebelajaran bagi para pembaca..
TERIMAKASIH.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Pemanasan Global, Tugas ini untuk memenuhi tugas akhir Fisika Kelas XII MIPA 1, Oleh
1. Salma Syahirah Subiantoro
2. Sidney azzahra Irenda Hanafie
3. Tio Atmaji Galib
semoga dapat dijadikan referensi dalam pemebelajaran bagi para pembaca..
TERIMAKASIH.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Makalah ipa
1. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut, dan
daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C (1,33 +
0,320F) selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke 20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negara-negara
G8. Akan tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek
IPCC meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 – 11,50F) antara
tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda
mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim
yang berbeda. Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000.
Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000
tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas
kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain,
seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
2. 2.2. Penyebab Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari, sebagaian besar
berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan berubah
dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali. Sisanya sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah, gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya gas-gas
rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida, sulfurdioksida, dan metana yang menajadi
perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus menerus akan mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan terus meningkat.
Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakian banyak
panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah lebih panas 330C (590F) dari suhu
semulanya. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -180C hingga es akan menutupi
seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfir,
akan mengakibatkan pemanasan global.
Umpan Balik
Umpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2. Pemanasan pada walnya akan menyebabkan
lebih banyaknya uap air yang menguap ke atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas
rumah kaca. Pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai
tercapainya siuatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air
di udara namunkelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak menurun, karena udara
menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara perlahan dari bawah, awan akan
memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek
pemanasan. Sebaliknya jika dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan
radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendingin.
Variasi Matahari
Variasi yang dihasilkan dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik
dari awan. Variasi matahari akan memanaskan stratosfer. Fenomena variasi matahari
3. dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi, mungkintelah memberikan efek pemanasan di
masa pra industri hingga tahun 1950.
Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin telah berkontribusi
terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata selama periode 1900-2000 dan sebar 25-35% antara
tahun 1980 dan 2000.
Menurut beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya membawa pengaruh kecil terhadap
pemanasan global, yaitu sekitar 0,07%.
2.3. Dampak Terhadap Alam
Iklim Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara akan memanas
lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es akan mencair Musim tnam akan
lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cendrung
meningkat. Daerah hangat akan menjadi lembab karena lebih banayak air yang menguap dari
lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih
sering, air akan lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah
menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi tidak terprediksi
dan lebih ekstrim.
Peningkatan Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut. Tinggi permukaan laut diseluruh
dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi) selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi
peningkatan lebih lanjut 9-88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa negara.
Suhu Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
4. (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Gangguan Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari dari efek pemanasan ini,
karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
2.4. Dampak Sosial dan Budaya
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas dan nkematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan
gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan
penyakit yang dengan bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, penyakit kulit dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air.
Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk
berkembangbiak. Dengan adanya perubahan iklim ini, maka munculah spesies vektor penyakit
(eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu
yang targetnya adalah organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang akan punah karena perubahan
ekosistem. Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vektor-vektor diseases. Ditambah pula dengan polusi
5. udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit
saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys, penyakit jantung dan paru
kronis, dan lain-lain.
2.5. Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek yang dilakukan sambil melakukan
langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan. Kerusakan yang
pernah dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya:
a. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya
air laut.
b. Pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas
rumah kaca:
a. Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau
komponen karbonnya di tempat lain.
b. Mengurangi produksi gas rumah kaca.
2.6. Cara Menghilangkan Karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida adalah dengan
memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi terutama yang muda dan cepat.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan
menyuntikan gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar
dari perut bumi.
6. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia
melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,
seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser,
punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan
sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida di
atmosfir dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi
produksi gas rumah kaca.