SlideShare a Scribd company logo
UPDATE SEPSIS
B U D I R I Y A N T O
DEFINITION
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 2
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 3
SEPSIS
• Keadaan klinik yang sangat serius dengan mortalitas yang sangat tinggi
• Mortalitas USA, di : ICU 9.3%, secara keseluruhan pertahun 250.000.
• Pada review study (2009) : 11.000 penderita dari 37 negara meninggal karena
sepsis. 57% ( infeksi gram negatif),44% ( gram pos ),11% (jamur dan inf
campuran)
• Angka yg tinggi disebabkan salah satunya karena etiologi sepsis yang sangat
bervariasi
• Sepsis adalah SIRS plus dibuktikan adanya infeksi
• Severe sepsis : “Sepsis associated MOF”
• Karakteristik sepsis adalah produksi yang berlebihan dari sitokin ( TNF,
interleukin, macrophage migration inhibitory factor (MIF), dan high mobility
group box-1 ( HMGB1)
• Dalam setiap proses peradangan selalu diproduksi sitokin. Sitokin diperlukan
untuk proses perbaikan jaringan rusak.
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 4
• Ulloa Luis, Brunner M, Ramos L : Curr Pharm Des,2009,1918-35
• Kurosawa DS, Ann Rev Pathol 2011,6, 19-48
Scientific and clinical
challenges in sepsis
• Kemajuan dalam intensive care dan penemuan antibiotik baru
ternyata tidak menurunkan mortalitas dan morbiditas Sepsis
dan Syok Septik
• Sepsis menjadi tantangan ilmu kedokteran modern
• Sejak adanya konsensus Sepsis, definisi sepsis dan syok septik
berubah dan mengalami beberapa kali.
• Perubahan ini di latar belakangi perbedaan variabel yang
digunakan dalam penelitian2 sebelumnya
• Hasil penelitian tersebut digunakan menjadi dasar angka
morbiditas dan mortalitas Sepsis diseluruh dunia dan menjadi
dasar penelitian selanjutnya.
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 5
Ulloa Luis, Brunner M, Ramos L : Curr Pharm Des,2009,1918-35
SEPSIS DEFINITION
• SIRS / SEVERE SEPSIS
• Dianggap terlalu luas dan karena bisa disebabkan berbagai keadaan /
penyakit yang mempunyai latar belakang yang heterogen
• Dari penelitian klinik yang sudah dikerjakan kesimpulan yang didapat
ternyata tidak konsisten bila dipakai dalam praktek sehari hari
• Penelitian2 tersebut juga belum bisa menjelaskan semua keadaan / latar
belakang patogenesis yang terjadi pada penderita sepsis
• Banyak sekali keadaan yang secara klinis meyerupai keadaan sepsis. Hal ini
menyulitkan klinisi untuk melakukan diagnosis, misalnya sepsis pada
neonatus.
• Kesulitan dalam dalam diagnosis, pemberian antibiotik yang tidak tepat dan
perawatan yg lama menyebabkan tingginya mortalitas sepsis dan
meningkatnya antibiotik yang resisten
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 6
• Revisi ini ( tahun 2016 ) tentang definisi Sepsis dan syok septik
merupakan editing dibuat terakhir, sejak diberlakukan tahun 2001
yl.
• Dibuat oleh suatu satgas terdiri dari 19 orang pakar dalam bidang
patobiologi sepsis, clinical trial, epidemiologi yang
diselenggarakan oleh Society Critical Medicine dan European
society of critical care Medicine.
• Definisi dibuat melalui diskusi , Delphi process, analisis dari data
base, dan voting dan kemudian hasilnya dikirim ke 13 organisasi
profesi untuk dibahas dan dimintai pendapatnya.
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 7
Singer M, Deutschman CS, Seymour CW, et all : JAMA 315(8),801-10, 2016
ISI KONSENSUS
• Sepsis adalah disfungsi (multi ) organ yang mengancam jiwa dan disebabkan
disregulasi sistim imun tubuh terhadap infeksi
• Secara operasional, terjadinya disfungsi organ apabila score SOFA ( Sequential
Sepsis related) Organ Failure Assessment 2 point atau lebih.
• Penderita dengan score SOFA > 2, mortalitas lebih 10%
• Syok septik, adalah sepsis dengan kecenderungan syok, terjadinya gangguan
ditingkat seluler dan kelainan metabolisme
• Keadaan syok secara klinik ditandai dengan diperlukannya obat vasopresor
untuk mempertahankan arteri 65 mmHg atau lebih dan serum laktat lebih dari 2
mmol/L walaupun sudah tidak ada hipovolemia lagi..
• Mortalitas > 40%
• Prognosis jelek apabila, ada 2 diantara tanda sbb: RR>22/ mnt,penurunan
kesadaran dan tekanan darah sistole 100 mmHg atau kurang.
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 8
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 9
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 10
PATHOGENESIS
• Sangat banyak teori tentang patogenesis sepsis
• Dalam kondisi normal dan sistim imun normal maka tubuh secara
fisiologik dapat mengeradikasi patogen yang masuk keadalam
tubuh manusia
• Reaksi tubuh normal setelah patogen masuk, akan terjadi proses
inflamasi yang akan membatasi dan memusnahkan patogen yang
masuk dan akan mengembalikan keadan sistim homeostasis yang
normal
• Pada keadaan sepsis, akan terjadi respon yang berlebihan dan
aselerasi produksi sistim imun yang kemudian menyebabkan
kerusakan jaringan yang disebabkan kerusakan sel karena
apoptosis, nekrosis jaringan. Pada keadaan sepsis akan terjadi
gangguan sistim koagulasi yang akan lebih memperburuk keadaan
yang terjadi
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 11
• Kurosawa DS, Ann Rev Pathol 2011,6, 19-48
COURSE OF SEPSIS
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 12
Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
PRO-AND ANTI-
INFLAMMATORY
• Sepsis adalah respons inflamasi yang berlebihan
• Dilepaskannya berbagai mediator inflamasi menyebabkan syok,
MOF dan bahkan kematian
• Sitokin, protease, lipid mediator, peptida vasoaktif dan celll
stress markers memegang peranan penting dalam patogenesis
sepsis
• Berbagai macam molekul yang bersifat adesif,chemokin akan
melakukan sekuestrasi dan mengaktifkan sel netrofil pada target
organ – semuanya akan memperhebat inflamasi dan kerusakan
jaringan.
• IDEALNYA : proses inflamasi akan bisa dihambat dengan anti
inflamasi -> nyatanya kenyataan tidak demikian
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 13
Aziz M,Jacob A, Yang WL ; J Leukoc Biol.93(3): 329-42, 2013
COAGULATION AND SEPSIS
• Pada sepsis terjadi gangguan sistim koagulasi
akan mendorong terjadinya penumpukan
deposisi fibrin intra vaskuler.
• Apakah koagulopati mempunyai peran pada
sepsis atau sepsis menyebabkan koagulopati ? --
 masih menjadi perdebatan
• Clinical trial – peran antikoagulan berperanan
terhadap mortalitas sepsis setelah 28 hari,
hasilnya ; 53 succes, 54-56 gagal, 57 uncertain !
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 14
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 15
CYTOKINE IN SEPSIS : POTENTIAL
THERAPEUTIC TARGET
• SEPAKAT : Sepsis terjadi karena adanya “ inbalance “ pada
rangkaian proses inflamasi – yang menyebabkan : kerusakan
jaringan, kegagalan fungsi organ dan kematian
• Sitokin, mempunyai peran sentral sebagai regulator respon imun
• Sitokin berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh, sebagai pro-
inflamasi. Tetapi juga bersifat anti inflamasi.
• PEMIKIRAN : menggunakan sitokin dalam terapi sepsis
• Sitokin anti inflamasi :
– IL10 : Percob binatang bersifat proteksi terhadap dampak endotoksin
– IL.4 : Meningkatkan survival rate
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 16
Schulte W,Bernhagen J,Bucala, Mediator of Inflamation,vol 2013
• Peranan sitokin pada sepsis seperti pedang bermata dua
• Disfungsi dan dan disregulasi sistim imunologis pada Sepsis
belum diketahui sepenuhnya
• Mungkinkah sitokin pro inflamatory dan anti inflamatory dipakai
sebagai sarana diagnostik sekaligus sbg target terapi
Kesimpulan :
• Sitokin pro inflamatory ( IL-6,IL-8,IL-18, dan TNF ) dan anti
inflamatory ( IL-10) meningkat pada pasien sepsis
• Penurunan IL-6 berhubungan dengan prognosis yang baik dan
produksi yang berlabihan IL-10 berhubungan dengan kead yang
fatal
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 17
In Vivo. 2013 ; 27(6): 669–684
IMMUNOMODULATING
TREATMENT
• Anti TNF- 𝒶 dan Anti IL-1 –
• Anti MIF
• IFN-ɣ dan GM CSF directed strategies– growth factor
• APC directed strategies
• Recombinant human activated protein C ( rhAPC) ; merupakan
agen biologik pertama yang di approved FDA
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 18
Schulte W, Bernhagen J, Bucala, Mediator of Inflamation,vol 2013
• Pemahaman respon imun yang terjadi pada sepsis, memberikan
kemungkinan pengembangan dalam bidang terapi
• Respons imun pada sepsis dibagi menjadi dua fase :
– Cytokine-mediated hyperinflammatory phase
– Immune suppresive phase : terjadi apoptosis sel, peningkatan sel T
regulator dan sel myeloid derivat supresor, serta terjadinya
kelelahan yg berat.
• Bila penderita gagal mengatasi infeksi, maka penderita akan
jatuh dlm fase “hypo Inflammatory phase”
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 19
virulence 5:1, 45–56; January 1, 2014; © 2014 Landes Bioscience
• Sekarang ini sudah dalam tahap penelitian klinik, penggunaan
agent yang dapat meningkatkan imun respons yaitu : “
granulocyte macrophage colony stimulating factor” dan
“interferon ”, dalam terapi sepsis.
• Obat lain yg bersifat “ immuno- adjuvant” dan diharap
berperanan dalam terapi sepsis : “ anti programmed cell death-
1” dan IL-7
• Terapi imun memberi harapan dimasa datang
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 20
virulence 5:1, 45–56; January 1, 2014; © 2014 Landes Bioscience
SEPSIS RESEARCH
• Selama 10 tahun terakhir sudah 60 randomized,placebo-
controlled clinical trial study anti sitokin atau anti endotoksin
terhadap 15.000 penderita Sepsis. Tetapi tidak ada satupun
yang di approved FDA sebagai terapi pada severe sepsis.
• Penyebab ?
– Intervensi terhadap target sepsis insufisien
– Host respons overlaps, padahal ada beberapa mediator yg bekerja
pada satu target. Baik pada proses peradangan atau pada kaskade
koagulasi
• Endogenous Activated Protein C : Mempunyai peran pada
proses inflamasi,koagulasi dan fibrinolisis
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 21
Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
11-Jun-16
budi riyanto SPEED 2016
22
Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
ACTIVATED PROTEIN C
• Sebagai anti inflamasi bekerja menghambat produksi sitokin pro
inflamatory dari monosit dan netrofil pada endotel melalui
selectin
• Sebagai anti koagulan, bekerja meng-inaktifasi faktor Va dan
VIIIa. Dengan demikian mencegah pembentukan trombin yang
juga mempunyai efek anti inflamasi indirek.
• Sebagai pro fibrinolitik, meng inkatifasi plasminogen aktifator
inhibitor-1 dan menurunkan aktifasi “thrombin-activatable
fibrinolysis inhibitor”.
• Mencegah menempelnya netrofil pada endotel pembuluh darah
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 23
Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
ETIOLOGY SEPSIS
• Definisi sepsis memungkinkan penelitian epidemiologi lebih akurat
• Insiden sepsis,severe sepsis dan syok septik di dunia tidak
berkurang malah cenderung meningkat
• Pada awalnya bakteri gram negative mendominasi penyebab sepsis,
tetapi semenjak 25 tahun terakhir ini bakteri gram positif dan jamur
cenderung meningkat.
• Sepsis karena Infeksi jamur mengalami perubahan dari Candida
albicans, sekarang insiden C torulopsis, C glabrata dan C krusei
meningkat
• Infeksi saluran nafas masih menjadi penyebab terbanyak Sepsis,
severe sepsis dan syok septik
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 24
Martin GS : Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 June ; 10(6): 701–
706.
SEPSIS COST AND
MORTALITY
• Biaya yang harus dikeluarkan setiap episode US$25.000 – 50.000
• Mortalitas :
– Sepsis : 10-20%
– Severe sepsis : 20- 50%
– Syok septik : 40 – 80%
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 25
Martin GS : Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 June ; 10(6): 701–
706.
DELAYED ANTIMICROBIAL THERAPY
INCREASES MORTALITY AND MOF
• Tidak dapat disangkal peran antibiotik pada sepsis
• Saat pemberian antibiotik menjadi keadaan yang krusial.
• Berbagai pertimbangan dan keadaan menyebabkan keterlambatan
pemberian antibiotik
• Penelitian retrospektif di PICU feb 2012-jan 2013 di USA, 78%
antibiotik awal diberikan pada waktu yang tepat. Antibiotik
diberikan dalam waktu 90-550 menit setelah diagnosis sepsis (!)
• Mortalitas 21.2% pd penderita yg diberikan setelah 3 jam pertama
masuk di UGD, dan mortalitas meningkat setiap jam penundaan
pemberian antibiotik
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 26
Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409–
2417
TIME FROM SEPSIS RECOGNITION TO INITIAL ANTIBIOTIC
ADMINISTRATION
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 27
Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409–
2417
HASIL KULTUR PENDERITA
PENDERITA SEPSIS
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 28
Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409–
2417
• Apakah penderita yang sembuh setelah sepsis mempunyai risiko
jangka panjang “cardiovascular events” ?
• Penderita sembuh paska sepsis 29.5%; 498 events/ 1000
penderita/ tahun !
• Kelompok ini mempunyai risiko 13 kali lipat mengalami “
cardiovascular event “ dibandingkan penderita di RS bukan
karena infeksi.
• Juga mempunyai risiko 1,1 kali mengalami “ cardiovascular event”
dibandingkan penderita yang sedang dirawat di RS ( p=0,002 )
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 29
SEPSIS DAN GINJAL
• Kelainan / kerusakan ginjal pada sepsis terjadi pada saat MOF
• Pasien dengan Sepsis dan AKI, mempunyai mortalitas tinggi
• AKI : Menurunnya GFR secara mendadak yang ditandai dengan
meningkatnya kreatinin darah
• Penelitian multinasional terhadap 29.269 penderita sakit berat di
ICU terdapat 6% penderita AKI dan 50% diantaranya karena AKI
• Terjadi karena :
 Vasodilatasi  hipoperfusi glomerulus
 Disregulasi sirkulasi darah pembuluh darah peri kapiler tubulus
 Terjadinya respons inflamasi yg berlebihan dan dilepaskan sitokin2
 Disfungsi tubulus yg di induced oleh oxidative stress
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 30
Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
BIOMARKER CANDIDATES FOR SEPSIS –
INDUCED AKI
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 31
Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
MICRO PARTICLES
• Banyak faktor yang berperanan dalam patogenesis sepsis
• Perubahan yang terjadi pada sistim mikrovaskuler sangat
komplek
• Para peneliti sekarang mengarahkan perhatian kepada “micro –
particles” – Microparticles (MPs) adalah derivat sel membran
yang mempunyai peran besar terjadinya koagulasi, inflamasi
angiogenesis dan berperanan pd komunikasi antar sel.
• MPs diduga dilepaskan endotel setelah terjadinya “ injury” sel
dan berperanan terjadinya disfungsi endotel,imuno supresi dan
MOF.
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 32
Kidney Int. 2015 June ; 87(6): 1100–1108Souza AC, Yuen ST, Star RS
MICROPARTICLES
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 33
Kidney Int. 2015 June ; 87(6): 1100–1108Souza AC, Yuen ST, Star RS
LIVER IN SEPSIS
• Dalam patogenesis Sepsis belum diketahui sepenuhnya proses
inflamasi dan kerusakan organ vital, termasuk hati
• Selama ini diketahui bahwa adanya kelainan hati sebelumnya,
merupakan faktor risiko yang mempercepat progresifitas penyakit.
• Bila terjadi MOF, kerusakan hati merupakan “independent risk
factor” untuk mortalitas penderita
• Pada Sepsis, hati mempunyai peran sebagai “ double agent”.
Sebagai organ limfoid bekerja meningkatkan respons imun untuk
membersihkan tubuh dari bakteri / toksin yang masuk. Tetapi dilain
fihak hati merupakan “objek” proses inflamasi,supresi imun, dan
kerusakan pada Sepsis.
• Perbaikan kerusakan dan fungsi hati, menurunkan mortalitas dan
morbiditas penderita Sepsis
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 34
Jun Yan, Song Li, ShulinLi, Int Rev Immunol, 2014,33(6):498-510
TERIMAKASIH
11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 35

More Related Content

What's hot

P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
fikri asyura
 
L aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desiL aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desi
Stikes Insan Cendekia Medika Jombang
 
Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)
indriinsan
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
Andari Purwandari
 
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading - 02126063687
 

What's hot (7)

P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
L aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desiL aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desi
 
Syok septik pure
Syok septik pureSyok septik pure
Syok septik pure
 
Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
 

Viewers also liked

Sepsis updates 2016
Sepsis updates 2016Sepsis updates 2016
Sepsis updates 2016
Ashraf Nadim
 
Sepsis 3.0
Sepsis 3.0Sepsis 3.0
Sepsis 3.0
Jesse Spurr
 
Sepsis
SepsisSepsis
sepsis new guidelines 2017
sepsis new guidelines 2017sepsis new guidelines 2017
sepsis new guidelines 2017
Dr. Mohamed Maged Kharabish
 
Drop That Beat
Drop That BeatDrop That Beat
Drop That Beat
Jesse Spurr
 
Sepsis 2016
Sepsis 2016 Sepsis 2016
Sepsis 2016
Subhankar Chatterjee
 

Viewers also liked (6)

Sepsis updates 2016
Sepsis updates 2016Sepsis updates 2016
Sepsis updates 2016
 
Sepsis 3.0
Sepsis 3.0Sepsis 3.0
Sepsis 3.0
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 
sepsis new guidelines 2017
sepsis new guidelines 2017sepsis new guidelines 2017
sepsis new guidelines 2017
 
Drop That Beat
Drop That BeatDrop That Beat
Drop That Beat
 
Sepsis 2016
Sepsis 2016 Sepsis 2016
Sepsis 2016
 

Similar to Update sepsis

Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
ErdinataKusuma1
 
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSISASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
DoroteaNina1
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
RaynoldsGerald
 
Tutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptxTutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptx
dickywahyudi44
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
FELIXDEO
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus
Yunita Chatriena
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
novaliakhoe
 
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptxNEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
FadlyMuchtar2
 
sgd 6
sgd 6sgd 6
sgd 6
rellyzshe
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupusfauzil
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pblRyryy Part II
 
Diabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarikDiabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarikPeter Giarso
 
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
tere rere
 

Similar to Update sepsis (20)

Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSISASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
 
Tutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptxTutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptx
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptxNEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
 
sgd 6
sgd 6sgd 6
sgd 6
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupus
 
349 409-1-pb
349 409-1-pb349 409-1-pb
349 409-1-pb
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
 
Diabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarikDiabetes&hiperbarik
Diabetes&hiperbarik
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 

More from Budi Riyanto

Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
Budi Riyanto
 
Demam dan rash dr.budi riyanto
Demam dan rash dr.budi riyantoDemam dan rash dr.budi riyanto
Demam dan rash dr.budi riyanto
Budi Riyanto
 
Fever Unknown Origin diagnoses and treatments
Fever Unknown Origin diagnoses and treatmentsFever Unknown Origin diagnoses and treatments
Fever Unknown Origin diagnoses and treatments
Budi Riyanto
 
Infeksi cacing pada manusia
Infeksi cacing pada manusiaInfeksi cacing pada manusia
Infeksi cacing pada manusia
Budi Riyanto
 
Diare infeksi strategi pendekatan
Diare infeksi strategi pendekatanDiare infeksi strategi pendekatan
Diare infeksi strategi pendekatan
Budi Riyanto
 
Xanthines by Budi Riyanto
Xanthines by Budi RiyantoXanthines by Budi Riyanto
Xanthines by Budi Riyanto
Budi Riyanto
 
Fever unknown Origin
Fever unknown OriginFever unknown Origin
Fever unknown Origin
Budi Riyanto
 

More from Budi Riyanto (7)

Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
Buku saku tatalaksana kasus malaria 2018
 
Demam dan rash dr.budi riyanto
Demam dan rash dr.budi riyantoDemam dan rash dr.budi riyanto
Demam dan rash dr.budi riyanto
 
Fever Unknown Origin diagnoses and treatments
Fever Unknown Origin diagnoses and treatmentsFever Unknown Origin diagnoses and treatments
Fever Unknown Origin diagnoses and treatments
 
Infeksi cacing pada manusia
Infeksi cacing pada manusiaInfeksi cacing pada manusia
Infeksi cacing pada manusia
 
Diare infeksi strategi pendekatan
Diare infeksi strategi pendekatanDiare infeksi strategi pendekatan
Diare infeksi strategi pendekatan
 
Xanthines by Budi Riyanto
Xanthines by Budi RiyantoXanthines by Budi Riyanto
Xanthines by Budi Riyanto
 
Fever unknown Origin
Fever unknown OriginFever unknown Origin
Fever unknown Origin
 

Recently uploaded

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 

Recently uploaded (20)

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 

Update sepsis

  • 1. UPDATE SEPSIS B U D I R I Y A N T O
  • 3. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 3
  • 4. SEPSIS • Keadaan klinik yang sangat serius dengan mortalitas yang sangat tinggi • Mortalitas USA, di : ICU 9.3%, secara keseluruhan pertahun 250.000. • Pada review study (2009) : 11.000 penderita dari 37 negara meninggal karena sepsis. 57% ( infeksi gram negatif),44% ( gram pos ),11% (jamur dan inf campuran) • Angka yg tinggi disebabkan salah satunya karena etiologi sepsis yang sangat bervariasi • Sepsis adalah SIRS plus dibuktikan adanya infeksi • Severe sepsis : “Sepsis associated MOF” • Karakteristik sepsis adalah produksi yang berlebihan dari sitokin ( TNF, interleukin, macrophage migration inhibitory factor (MIF), dan high mobility group box-1 ( HMGB1) • Dalam setiap proses peradangan selalu diproduksi sitokin. Sitokin diperlukan untuk proses perbaikan jaringan rusak. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 4 • Ulloa Luis, Brunner M, Ramos L : Curr Pharm Des,2009,1918-35 • Kurosawa DS, Ann Rev Pathol 2011,6, 19-48
  • 5. Scientific and clinical challenges in sepsis • Kemajuan dalam intensive care dan penemuan antibiotik baru ternyata tidak menurunkan mortalitas dan morbiditas Sepsis dan Syok Septik • Sepsis menjadi tantangan ilmu kedokteran modern • Sejak adanya konsensus Sepsis, definisi sepsis dan syok septik berubah dan mengalami beberapa kali. • Perubahan ini di latar belakangi perbedaan variabel yang digunakan dalam penelitian2 sebelumnya • Hasil penelitian tersebut digunakan menjadi dasar angka morbiditas dan mortalitas Sepsis diseluruh dunia dan menjadi dasar penelitian selanjutnya. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 5 Ulloa Luis, Brunner M, Ramos L : Curr Pharm Des,2009,1918-35
  • 6. SEPSIS DEFINITION • SIRS / SEVERE SEPSIS • Dianggap terlalu luas dan karena bisa disebabkan berbagai keadaan / penyakit yang mempunyai latar belakang yang heterogen • Dari penelitian klinik yang sudah dikerjakan kesimpulan yang didapat ternyata tidak konsisten bila dipakai dalam praktek sehari hari • Penelitian2 tersebut juga belum bisa menjelaskan semua keadaan / latar belakang patogenesis yang terjadi pada penderita sepsis • Banyak sekali keadaan yang secara klinis meyerupai keadaan sepsis. Hal ini menyulitkan klinisi untuk melakukan diagnosis, misalnya sepsis pada neonatus. • Kesulitan dalam dalam diagnosis, pemberian antibiotik yang tidak tepat dan perawatan yg lama menyebabkan tingginya mortalitas sepsis dan meningkatnya antibiotik yang resisten 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 6
  • 7. • Revisi ini ( tahun 2016 ) tentang definisi Sepsis dan syok septik merupakan editing dibuat terakhir, sejak diberlakukan tahun 2001 yl. • Dibuat oleh suatu satgas terdiri dari 19 orang pakar dalam bidang patobiologi sepsis, clinical trial, epidemiologi yang diselenggarakan oleh Society Critical Medicine dan European society of critical care Medicine. • Definisi dibuat melalui diskusi , Delphi process, analisis dari data base, dan voting dan kemudian hasilnya dikirim ke 13 organisasi profesi untuk dibahas dan dimintai pendapatnya. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 7 Singer M, Deutschman CS, Seymour CW, et all : JAMA 315(8),801-10, 2016
  • 8. ISI KONSENSUS • Sepsis adalah disfungsi (multi ) organ yang mengancam jiwa dan disebabkan disregulasi sistim imun tubuh terhadap infeksi • Secara operasional, terjadinya disfungsi organ apabila score SOFA ( Sequential Sepsis related) Organ Failure Assessment 2 point atau lebih. • Penderita dengan score SOFA > 2, mortalitas lebih 10% • Syok septik, adalah sepsis dengan kecenderungan syok, terjadinya gangguan ditingkat seluler dan kelainan metabolisme • Keadaan syok secara klinik ditandai dengan diperlukannya obat vasopresor untuk mempertahankan arteri 65 mmHg atau lebih dan serum laktat lebih dari 2 mmol/L walaupun sudah tidak ada hipovolemia lagi.. • Mortalitas > 40% • Prognosis jelek apabila, ada 2 diantara tanda sbb: RR>22/ mnt,penurunan kesadaran dan tekanan darah sistole 100 mmHg atau kurang. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 8
  • 9. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 9
  • 10. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 10
  • 11. PATHOGENESIS • Sangat banyak teori tentang patogenesis sepsis • Dalam kondisi normal dan sistim imun normal maka tubuh secara fisiologik dapat mengeradikasi patogen yang masuk keadalam tubuh manusia • Reaksi tubuh normal setelah patogen masuk, akan terjadi proses inflamasi yang akan membatasi dan memusnahkan patogen yang masuk dan akan mengembalikan keadan sistim homeostasis yang normal • Pada keadaan sepsis, akan terjadi respon yang berlebihan dan aselerasi produksi sistim imun yang kemudian menyebabkan kerusakan jaringan yang disebabkan kerusakan sel karena apoptosis, nekrosis jaringan. Pada keadaan sepsis akan terjadi gangguan sistim koagulasi yang akan lebih memperburuk keadaan yang terjadi 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 11 • Kurosawa DS, Ann Rev Pathol 2011,6, 19-48
  • 12. COURSE OF SEPSIS 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 12 Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
  • 13. PRO-AND ANTI- INFLAMMATORY • Sepsis adalah respons inflamasi yang berlebihan • Dilepaskannya berbagai mediator inflamasi menyebabkan syok, MOF dan bahkan kematian • Sitokin, protease, lipid mediator, peptida vasoaktif dan celll stress markers memegang peranan penting dalam patogenesis sepsis • Berbagai macam molekul yang bersifat adesif,chemokin akan melakukan sekuestrasi dan mengaktifkan sel netrofil pada target organ – semuanya akan memperhebat inflamasi dan kerusakan jaringan. • IDEALNYA : proses inflamasi akan bisa dihambat dengan anti inflamasi -> nyatanya kenyataan tidak demikian 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 13 Aziz M,Jacob A, Yang WL ; J Leukoc Biol.93(3): 329-42, 2013
  • 14. COAGULATION AND SEPSIS • Pada sepsis terjadi gangguan sistim koagulasi akan mendorong terjadinya penumpukan deposisi fibrin intra vaskuler. • Apakah koagulopati mempunyai peran pada sepsis atau sepsis menyebabkan koagulopati ? --  masih menjadi perdebatan • Clinical trial – peran antikoagulan berperanan terhadap mortalitas sepsis setelah 28 hari, hasilnya ; 53 succes, 54-56 gagal, 57 uncertain ! 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 14
  • 15. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 15
  • 16. CYTOKINE IN SEPSIS : POTENTIAL THERAPEUTIC TARGET • SEPAKAT : Sepsis terjadi karena adanya “ inbalance “ pada rangkaian proses inflamasi – yang menyebabkan : kerusakan jaringan, kegagalan fungsi organ dan kematian • Sitokin, mempunyai peran sentral sebagai regulator respon imun • Sitokin berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh, sebagai pro- inflamasi. Tetapi juga bersifat anti inflamasi. • PEMIKIRAN : menggunakan sitokin dalam terapi sepsis • Sitokin anti inflamasi : – IL10 : Percob binatang bersifat proteksi terhadap dampak endotoksin – IL.4 : Meningkatkan survival rate 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 16 Schulte W,Bernhagen J,Bucala, Mediator of Inflamation,vol 2013
  • 17. • Peranan sitokin pada sepsis seperti pedang bermata dua • Disfungsi dan dan disregulasi sistim imunologis pada Sepsis belum diketahui sepenuhnya • Mungkinkah sitokin pro inflamatory dan anti inflamatory dipakai sebagai sarana diagnostik sekaligus sbg target terapi Kesimpulan : • Sitokin pro inflamatory ( IL-6,IL-8,IL-18, dan TNF ) dan anti inflamatory ( IL-10) meningkat pada pasien sepsis • Penurunan IL-6 berhubungan dengan prognosis yang baik dan produksi yang berlabihan IL-10 berhubungan dengan kead yang fatal 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 17 In Vivo. 2013 ; 27(6): 669–684
  • 18. IMMUNOMODULATING TREATMENT • Anti TNF- 𝒶 dan Anti IL-1 – • Anti MIF • IFN-ɣ dan GM CSF directed strategies– growth factor • APC directed strategies • Recombinant human activated protein C ( rhAPC) ; merupakan agen biologik pertama yang di approved FDA 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 18 Schulte W, Bernhagen J, Bucala, Mediator of Inflamation,vol 2013
  • 19. • Pemahaman respon imun yang terjadi pada sepsis, memberikan kemungkinan pengembangan dalam bidang terapi • Respons imun pada sepsis dibagi menjadi dua fase : – Cytokine-mediated hyperinflammatory phase – Immune suppresive phase : terjadi apoptosis sel, peningkatan sel T regulator dan sel myeloid derivat supresor, serta terjadinya kelelahan yg berat. • Bila penderita gagal mengatasi infeksi, maka penderita akan jatuh dlm fase “hypo Inflammatory phase” 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 19 virulence 5:1, 45–56; January 1, 2014; © 2014 Landes Bioscience
  • 20. • Sekarang ini sudah dalam tahap penelitian klinik, penggunaan agent yang dapat meningkatkan imun respons yaitu : “ granulocyte macrophage colony stimulating factor” dan “interferon ”, dalam terapi sepsis. • Obat lain yg bersifat “ immuno- adjuvant” dan diharap berperanan dalam terapi sepsis : “ anti programmed cell death- 1” dan IL-7 • Terapi imun memberi harapan dimasa datang 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 20 virulence 5:1, 45–56; January 1, 2014; © 2014 Landes Bioscience
  • 21. SEPSIS RESEARCH • Selama 10 tahun terakhir sudah 60 randomized,placebo- controlled clinical trial study anti sitokin atau anti endotoksin terhadap 15.000 penderita Sepsis. Tetapi tidak ada satupun yang di approved FDA sebagai terapi pada severe sepsis. • Penyebab ? – Intervensi terhadap target sepsis insufisien – Host respons overlaps, padahal ada beberapa mediator yg bekerja pada satu target. Baik pada proses peradangan atau pada kaskade koagulasi • Endogenous Activated Protein C : Mempunyai peran pada proses inflamasi,koagulasi dan fibrinolisis 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 21 Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
  • 22. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 22 Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
  • 23. ACTIVATED PROTEIN C • Sebagai anti inflamasi bekerja menghambat produksi sitokin pro inflamatory dari monosit dan netrofil pada endotel melalui selectin • Sebagai anti koagulan, bekerja meng-inaktifasi faktor Va dan VIIIa. Dengan demikian mencegah pembentukan trombin yang juga mempunyai efek anti inflamasi indirek. • Sebagai pro fibrinolitik, meng inkatifasi plasminogen aktifator inhibitor-1 dan menurunkan aktifasi “thrombin-activatable fibrinolysis inhibitor”. • Mencegah menempelnya netrofil pada endotel pembuluh darah 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 23 Dettenmeier P, Swindell B,American Journal of Critical Care. 2003;12:518-526
  • 24. ETIOLOGY SEPSIS • Definisi sepsis memungkinkan penelitian epidemiologi lebih akurat • Insiden sepsis,severe sepsis dan syok septik di dunia tidak berkurang malah cenderung meningkat • Pada awalnya bakteri gram negative mendominasi penyebab sepsis, tetapi semenjak 25 tahun terakhir ini bakteri gram positif dan jamur cenderung meningkat. • Sepsis karena Infeksi jamur mengalami perubahan dari Candida albicans, sekarang insiden C torulopsis, C glabrata dan C krusei meningkat • Infeksi saluran nafas masih menjadi penyebab terbanyak Sepsis, severe sepsis dan syok septik 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 24 Martin GS : Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 June ; 10(6): 701– 706.
  • 25. SEPSIS COST AND MORTALITY • Biaya yang harus dikeluarkan setiap episode US$25.000 – 50.000 • Mortalitas : – Sepsis : 10-20% – Severe sepsis : 20- 50% – Syok septik : 40 – 80% 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 25 Martin GS : Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 June ; 10(6): 701– 706.
  • 26. DELAYED ANTIMICROBIAL THERAPY INCREASES MORTALITY AND MOF • Tidak dapat disangkal peran antibiotik pada sepsis • Saat pemberian antibiotik menjadi keadaan yang krusial. • Berbagai pertimbangan dan keadaan menyebabkan keterlambatan pemberian antibiotik • Penelitian retrospektif di PICU feb 2012-jan 2013 di USA, 78% antibiotik awal diberikan pada waktu yang tepat. Antibiotik diberikan dalam waktu 90-550 menit setelah diagnosis sepsis (!) • Mortalitas 21.2% pd penderita yg diberikan setelah 3 jam pertama masuk di UGD, dan mortalitas meningkat setiap jam penundaan pemberian antibiotik 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 26 Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409– 2417
  • 27. TIME FROM SEPSIS RECOGNITION TO INITIAL ANTIBIOTIC ADMINISTRATION 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 27 Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409– 2417
  • 28. HASIL KULTUR PENDERITA PENDERITA SEPSIS 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 28 Weiss,SL, Fitzgerald JC, Balamuth FB, Crit Care Med. 2014 November ; 42(11): 2409– 2417
  • 29. • Apakah penderita yang sembuh setelah sepsis mempunyai risiko jangka panjang “cardiovascular events” ? • Penderita sembuh paska sepsis 29.5%; 498 events/ 1000 penderita/ tahun ! • Kelompok ini mempunyai risiko 13 kali lipat mengalami “ cardiovascular event “ dibandingkan penderita di RS bukan karena infeksi. • Juga mempunyai risiko 1,1 kali mengalami “ cardiovascular event” dibandingkan penderita yang sedang dirawat di RS ( p=0,002 ) 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 29
  • 30. SEPSIS DAN GINJAL • Kelainan / kerusakan ginjal pada sepsis terjadi pada saat MOF • Pasien dengan Sepsis dan AKI, mempunyai mortalitas tinggi • AKI : Menurunnya GFR secara mendadak yang ditandai dengan meningkatnya kreatinin darah • Penelitian multinasional terhadap 29.269 penderita sakit berat di ICU terdapat 6% penderita AKI dan 50% diantaranya karena AKI • Terjadi karena :  Vasodilatasi  hipoperfusi glomerulus  Disregulasi sirkulasi darah pembuluh darah peri kapiler tubulus  Terjadinya respons inflamasi yg berlebihan dan dilepaskan sitokin2  Disfungsi tubulus yg di induced oleh oxidative stress 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 30 Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
  • 31. BIOMARKER CANDIDATES FOR SEPSIS – INDUCED AKI 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 31 Kent Doi : J. Clin. Invest. 119:2868–2878 (2009).
  • 32. MICRO PARTICLES • Banyak faktor yang berperanan dalam patogenesis sepsis • Perubahan yang terjadi pada sistim mikrovaskuler sangat komplek • Para peneliti sekarang mengarahkan perhatian kepada “micro – particles” – Microparticles (MPs) adalah derivat sel membran yang mempunyai peran besar terjadinya koagulasi, inflamasi angiogenesis dan berperanan pd komunikasi antar sel. • MPs diduga dilepaskan endotel setelah terjadinya “ injury” sel dan berperanan terjadinya disfungsi endotel,imuno supresi dan MOF. 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 32 Kidney Int. 2015 June ; 87(6): 1100–1108Souza AC, Yuen ST, Star RS
  • 33. MICROPARTICLES 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 33 Kidney Int. 2015 June ; 87(6): 1100–1108Souza AC, Yuen ST, Star RS
  • 34. LIVER IN SEPSIS • Dalam patogenesis Sepsis belum diketahui sepenuhnya proses inflamasi dan kerusakan organ vital, termasuk hati • Selama ini diketahui bahwa adanya kelainan hati sebelumnya, merupakan faktor risiko yang mempercepat progresifitas penyakit. • Bila terjadi MOF, kerusakan hati merupakan “independent risk factor” untuk mortalitas penderita • Pada Sepsis, hati mempunyai peran sebagai “ double agent”. Sebagai organ limfoid bekerja meningkatkan respons imun untuk membersihkan tubuh dari bakteri / toksin yang masuk. Tetapi dilain fihak hati merupakan “objek” proses inflamasi,supresi imun, dan kerusakan pada Sepsis. • Perbaikan kerusakan dan fungsi hati, menurunkan mortalitas dan morbiditas penderita Sepsis 11-Jun-16 budi riyanto SPEED 2016 34 Jun Yan, Song Li, ShulinLi, Int Rev Immunol, 2014,33(6):498-510

Editor's Notes

  1. Evidence of hyperinflammatory responses developing in the setting of sepsis. The early event is appearance of ROS and RNS in tissues together with numerous proinflammatory cytokines and chemokines in plasma (SIRS), accompanied by other manifestations of a robust inflammatory response (appearance of activation markers on PMNs, such as CD11b/CD18), increased levels of adhesion molecules (ICAM-1, VCAM-1) on endothelial cells, and elevated levels of chemokine receptors on PMNs, all of which implies a ‘gain of function’, resulting in a buildup in tissues of PMNs, monocytes, lymphocytes and dendritic cells in tissues. Development of activation molecules as well as chemokine receptors on leukocytes and adhesion molecules on endothelial cells would facilitate leukocyte buildup, perhaps contributing to the damage of multiple organs by facilitating the recruitment of inflammatory cells, which may be linked to MOF