Dokumen tersebut membahas tentang logam transisi periode keempat yang meliputi sifat, sumber, dan proses pembuatannya. Logam-logam tersebut antara lain besi, tembaga, mangan, dan kobalt yang diperoleh dari bijih melalui proses reduksi dan pemurnian.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-VIIIB.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang empat unsur golongan VI yaitu belerang, telurium, selenium, dan polonium. Unsur-unsur tersebut dijelaskan sifat kimia dan fisikanya, cara pembuatannya, manfaat, serta bahaya yang ditimbulkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-VIIIB.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang empat unsur golongan VI yaitu belerang, telurium, selenium, dan polonium. Unsur-unsur tersebut dijelaskan sifat kimia dan fisikanya, cara pembuatannya, manfaat, serta bahaya yang ditimbulkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Dokumen tersebut membahas mengenai golongan kalkogen yang terdiri dari 5 unsur yaitu oksigen, belerang, selenium, telurium, dan polonium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang mirip seperti elektron valensi berjumlah 6, titik didih yang semakin besar dari atas ke bawah, titik lebur yang semakin besar dari atas ke bawah kecuali polonium, dan massa jenis yang semakin besar dari at
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Logam alkali memiliki sifat fisis dan kimia yang mirip, namun semakin besar nomor atomnya maka semakin lunak dan reaktif. Logam-logam ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Senyawa-senyawa logam alkali banyak digunakan dalam industri, seperti natrium klorida untuk memasak dan membuat deterjen, serta natrium hidroksida untuk membuat sabun dan kertas.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode ke-4 yang mencakup sifat fisik, sifat kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan penanggulangannya. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Dokumen tersebut membahas mengenai golongan kalkogen yang terdiri dari 5 unsur yaitu oksigen, belerang, selenium, telurium, dan polonium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang mirip seperti elektron valensi berjumlah 6, titik didih yang semakin besar dari atas ke bawah, titik lebur yang semakin besar dari atas ke bawah kecuali polonium, dan massa jenis yang semakin besar dari at
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Logam alkali memiliki sifat fisis dan kimia yang mirip, namun semakin besar nomor atomnya maka semakin lunak dan reaktif. Logam-logam ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Senyawa-senyawa logam alkali banyak digunakan dalam industri, seperti natrium klorida untuk memasak dan membuat deterjen, serta natrium hidroksida untuk membuat sabun dan kertas.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode ke-4 yang mencakup sifat fisik, sifat kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan penanggulangannya. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Unsur-unsur transisi terletak antara golongan alkali tanah dan boron. Mereka memiliki berbagai tingkat oksidasi dan membentuk berbagai senyawa kompleks. Unsur-unsur periode keempat seperti titanium dan vanadium digunakan dalam industri kimia dan pesawat terbang karena sifatnya yang tahan karat. Kromium dan mangan digunakan untuk memperkuat baja.
Unsur transisi memiliki sifat-sifat khas seperti memiliki berbagai tingkat oksidasi, senyawanya bersifat paramagnetik dan berwarna, serta dapat membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur transisi periode keempat seperti titanium dan vanadium memiliki berbagai penggunaan penting di industri, seperti titanium digunakan untuk pesawat terbang dan vanadium digunakan sebagai katalis dan baja.
Unsur-unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam. Sifat fisika meliputi titik leleh, titik didih, jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat magnet. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan, pembentukan ion kompleks, dan warna senyawanya. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan seperti pembuatan logam paduan, baja, kabel, katalis, dan lain
Unsur transisi periode keempat terdiri dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Unsur-unsur ini membentuk ion kompleks dengan ligan seperti air dan sianida, dan memiliki berbagai kegunaan seperti membuat rangka pesawat, baja, dan peralatan rumah tangga.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai unsur-unsur transisi periode keempat beserta sifat-sifat fisik dan kimianya. Unsur-unsur tersebut dijelaskan keberadaannya di alam, proses pembuatannya, dan beberapa sifat umum seperti energi ionisasi dan jari-jari atom.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur golongan transisi periode keempat seperti titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan zink. Juga membahas tentang sifat, sumber, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat pada tabel periodik yaitu skandium hingga seng. Dibahas sifat-sifat umum seperti jari-jari atom, energi ionisasi, konfigurasi elektron, bilangan oksidasi, sifat magnetik, dan warna senyawanya. Juga diberikan penjelasan singkat sumber, keberadaan di alam, dan beberapa manfaat masing-masing unsur.
Unsur transisi periode 4 dapat ditemukan dalam alam sebagai bijih mineral dan memiliki sifat kimia dan fisika khas. Proses ekstraksi dan pemurnian logam dari bijih melibatkan reduksi, pemisahan konsentrasi, dan elektrolisis untuk memperoleh logam murni yang bermanfaat untuk berbagai aplikasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 10 unsur transisi periode keempat beserta sifat fisika dan kimianya. Unsur-unsur tersebut adalah skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur ini umumnya berupa logam yang memiliki titik leleh dan didih tinggi, tahan korosi, dan dapat membentuk senyawa berwarna serta ion kompleks. Kebanyakan di ant
Unsur-unsur transisi periode 4 seperti titanium dan besi memiliki sifat yang memungkinkan banyak aplikasi industri, seperti pesawat terbang, kimia, dan konstruksi. Metode ekstraksi meliputi reduksi oksida dan hidrometalurgi.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur transisi periode keempat. Unsur-unsur ini memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh, kecuali Seng. Hal ini memberikan sifat-sifat khas seperti sifat magnetik, warna ion, dan kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur ini digunakan sebagai katalis, paduan logam, pewarna, dan komponen penting dalam berbagai aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi pengertian, konfigurasi elektron, sifat-sifat umum, warna senyawanya, dan kegunaannya. Juga dibahas proses pemisahan unsur-unsur tersebut dari bijihnya melalui proses metalurgi."
Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PENGERTIAN
Logam transisi adalah
kelompok unsur kimia yang berada
pada golongan (IB sampai VIIIB pada
sistem lama). Semua logam
transisi adalah unsur blok-d yang
berarti bahwa elektronnya terisi
sampai orbit d.
3. Unsur transisi periode keempat
umumnya memiliki elektron valensi
pada subkulit 3d yang belum terisi
penuh (kecuali unsur Seng (Zn)
pada Golongan IIB). Unsur transisi
periode keempat terdiri dari sepuluh
unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi
(Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni),
Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
9. PEMBUATAN
SKANDIUM (Sc)
PEMBUATAN
MANGAN (Mn) PEMBUATAN
CROM (Cr)
Dibuat dengan
elektrolisis
cairan ScCl3
yang
dicampurkan
dengan
klorida-klorida
lain.
Pembuatan
feromangan
dilakukan dengan
mereduksi MnO2
dengan campuran
besi oksida dan
karbon. Reaksinya:
MnO2 + Fe2O3 +
5C Mn + 2Fe +
5CO
Logam krom dibuat
menurut proses
goldschmidt dengan
jalan
mereduksi Cr2O3
dengan logam
aluminium.
Reaksinya:
Cr2O3 (s) +
2Al(s) Al2O3(s)+
2Cr(s)
10. PEMBUATAN
TITANIUM (Ti)
PEMBUATAN
VANADIUM (V)
Salah satu metode yang
digunakan dalam proses
pembuatan titanium adalah
Metode Kroll yang banyak
menggunakan klor dan
karbon.
frevonadium (logam campuran
dengan besi) dihasilkan dari
reduksi V2O5 dengan campuran
silikon (Si) dan besi (Fe), reaksinya:
2V2O5(s) + 5 Si(s) +Fe(s) 4V(s)
+ Fe(s) + 5 SiO2(s)
Senyawa SiO2 ditambah dengan
CaO menghasilkan suatu terak
yaitu bahan yang dihasilkan
selama pemurnian logam.
11. PEMBUATAN
SENG (Zn)
PEMBUATAN
KOBALT (Co)
Pembuatan logam seng
dilakukan dengan
pemanggangan seng
sulfida (ZnS) kemudian
oksida seng direduksi
dengan karbon pijar.
Unsur cobalt diproduksi ketika
hidroksida hujan, akan timbul
(NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq)
+H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq).
Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian
dipanaskan untuk membentuk
oksida dan kemudian ditambah
dengan karbon sehingga
terbentuklah unsur kobalt metal.
Berikut reaksinya
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
12. PEMBUATAN
BESI (Fe)
proses pengolahan bijih
besi untuk
menghasilkan logam
besi dilakukan dalam
tanur tinggi. Prinsip
kerjanya dengan
mereduksi oksida besi
dengan gas karbon
monoksida.
13. PEMBUATAN
TEMBAGA (Cu)
proses pengolahan tembaga
diawali dengan
pemanggangan kalkopirit
(CuFeS2) atau bijih tembaga
lain. Hasil pemanggangan
dioksidasi dalam oksigen.
Tembaga yang dihasilkan
dimurnikan secara
elektrolisis dan flotasi
(proses pemisahan yang
digunakan untuk
menghasilkan konsentrat
tembaga-emas).