Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Format laporan bulanan dan tahunan RSI Siti Rahmah terdiri dari pengantar, ketentuan umum, format laporan, dan penutup. Format laporan mencakup bab pendahuluan, ketenagaaan, kegiatan pengembangan SDM, sarana prasarana, dan hasil kinerja unit. Laporan diserahkan setiap tanggal 10 bulan berikutnya dan diberikan sanksi bila terlambat.
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienIqumMarpaung
Komunikasi efektif di rumah sakit melibatkan penggunaan kerangka kerja SBAR untuk melaporkan kondisi pasien secara singkat dan jelas saat serah terima antar petugas kesehatan. Kesalahan komunikasi dapat menyebabkan masalah kesehatan dan hukum, sehingga penting untuk mencatat dan mengonfirmasi instruksi secara tertulis.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Format laporan bulanan dan tahunan RSI Siti Rahmah terdiri dari pengantar, ketentuan umum, format laporan, dan penutup. Format laporan mencakup bab pendahuluan, ketenagaaan, kegiatan pengembangan SDM, sarana prasarana, dan hasil kinerja unit. Laporan diserahkan setiap tanggal 10 bulan berikutnya dan diberikan sanksi bila terlambat.
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienIqumMarpaung
Komunikasi efektif di rumah sakit melibatkan penggunaan kerangka kerja SBAR untuk melaporkan kondisi pasien secara singkat dan jelas saat serah terima antar petugas kesehatan. Kesalahan komunikasi dapat menyebabkan masalah kesehatan dan hukum, sehingga penting untuk mencatat dan mengonfirmasi instruksi secara tertulis.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan tenaga perawatan di rumah sakit. Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan tersebut, seperti menggunakan rasio tempat tidur terhadap tenaga perawat, atau menghitung berdasarkan beban kerja setiap tugas perawatan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga perawat seperti perubahan jenis pelayanan, keluhan pasien, atau be
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen ini membahas langkah-langkah persiapan pasien rujukan dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas rujukan yang lebih tinggi untuk memastikan pasien dalam kondisi stabil dan aman selama perjalanan, meliputi penjelasan alasan rujukan, pemberian informasi kepada pasien dan keluarga, penandatanganan surat persetujuan, penyiapan surat rujukan dan dokumen medik pasien, serta memastikan kondisi kese
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Buku pedoman ini membahas sistem pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Sekarwangi. Dibahas pula definisi insiden keselamatan pasien, prosedur pelaporan insiden, dan analisis risiko insiden menggunakan matriks grading risiko untuk menentukan tindak lanjut berdasarkan tingkat risikonya."
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan tenaga perawatan di rumah sakit. Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan tersebut, seperti menggunakan rasio tempat tidur terhadap tenaga perawat, atau menghitung berdasarkan beban kerja setiap tugas perawatan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga perawat seperti perubahan jenis pelayanan, keluhan pasien, atau be
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen ini membahas langkah-langkah persiapan pasien rujukan dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas rujukan yang lebih tinggi untuk memastikan pasien dalam kondisi stabil dan aman selama perjalanan, meliputi penjelasan alasan rujukan, pemberian informasi kepada pasien dan keluarga, penandatanganan surat persetujuan, penyiapan surat rujukan dan dokumen medik pasien, serta memastikan kondisi kese
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Buku pedoman ini membahas sistem pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Sekarwangi. Dibahas pula definisi insiden keselamatan pasien, prosedur pelaporan insiden, dan analisis risiko insiden menggunakan matriks grading risiko untuk menentukan tindak lanjut berdasarkan tingkat risikonya."
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Dokumen ini membahas manajemen pengelolaan peralatan medis dalam rangka memenuhi akreditasi KARS. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pengelolaan peralatan medis mulai dari penilaian kebutuhan, penilaian teknis, pemenuhan standar, instalasi, pemeliharaan preventif dan korektif, serta penggantian peralatan. Dokumen ini juga membahas estimasi biaya pemeliharaan peralatan medis.
Slide ini bertujuan untuk memahami sistem pembiayaan di rumah sakit yang outputnya adalah Hubungan BLU dengan Tarif di RS, Biaya, Klasifikasi Biaya & Unit Cost dan Metode Perhitungan Tarif di Rumah Sakit (3C)
Proposal ini menawarkan sistem informasi manajemen untuk rumah sakit, klinik, dan puskesmas yang terdiri dari berbagai modul seperti rekam medis pasien, poliklinik, instalasi gawat darurat, rawat inap, dan akuntansi. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan efisiensi manajemen lembaga kesehatan.
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis biaya pelayanan kesehatan di Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga yang meliputi identifikasi biaya tetap, biaya variabel, perhitungan biaya total, unit cost, penetapan tarif, titik break even point, dan cost recovery rate.
Sik sistem rekam medis klinik gigi 14523162_14523211_15523068_1Adysta Galang
Sistem Rekam Medis Klinik Gigi memberikan solusi digital untuk mencatat dan mengelola rekam medis pasien secara menyeluruh, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan awal, diagnosa, hingga odontogram secara real-time.
Pembiayaan dan sistem penyusunan biaya adalah dua aspek yang berhubungan dalam manajemen keuangan perusahaan. Keduanya memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasional perusahaan. Pembiayaan mencakup sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan operasinya, mengembangkan bisnis, dan memenuhi kewajiban keuangan. Sistem penyusunan biaya membantu perusahaan untuk menghitung biaya produksi atau penyediaan layanan, memahami struktur biaya, dan mengambil keputusan berbasis biaya. Sistem penyusunan biaya membantu perusahaan untuk mengelola biaya dengan lebih efisien, menentukan harga yang kompetitif, dan membuat keputusan strategis yang informasinya didukung oleh analisis biaya yang akurat.
Penting untuk memahami bagaimana pembiayaan dan sistem penyusunan biaya bekerja bersama untuk mendukung tujuan keuangan dan operasional perusahaan. Pemilihan sumber pembiayaan dan implementasi sistem penyusunan biaya yang tepat dapat memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
Dokumen ini berisi spesifikasi kebutuhan sistem informasi praktek dokter umum yang mencakup fungsionalitas pendaftaran pasien, masukan antrian, update data pasien, lihat daftar pasien, lihat daftar antrian, lihat rekam medis pasien, dan input pemeriksaan pasien.
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Kliniksafiravanillia
Merupakan laporan tahap eksekusi (fase 3 dari project life cycle) sistem informasi klinik
Kelas MPPL D
Kelompok 10:
Safira Vanillia Putri (05111640000001)
Modista Garsia (05111640000031)
Putri Nurul Aprilliandini (05111640000090)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. UNITCOSTRUMAHSAKIT
Definisi
Unit cost pelayanan rumah sakit merupakan biaya yang dibutuhkan oleh
rumah sakit untuk menghasilkan sebuah produk pelayanan.
Komponen biaya tersebut meliputi semua biaya baik biaya variable maupun
biaya tetap, biaya langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan
produk tersebut.
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
3. T
ARIF RUMAH SAKIT &UNITCOST
Tarif ≠ Unit Cost
Pendapatan harus mampu
menutup Biaya
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10
15
30
25
20
Biaya
Tarif
4. MANFAATUNITCOST
Dasar Penyusunan Tarif
Mengukur Kinerja Unit
Mengukur Efisiensi Unit
Mengukur Mutu Layanan
Dasar Penyusunan Anggaran
Dasar Pengusulan Subsidi Pemerintah
Dasar untuk advocacy kepada stakeholders
6. Manajemen
Unit Pendukung
IPSRS
Farmasi
Gizi
Strerilisasi
Rekam Medis
Unit Pelayanan
Rawat Jalan &
IGD
Rawat Inap
Radiologi
Laboratorium
Kamar Operasi
Ambulance
Produk
Pelayanan
Karcis
Tindakan Medis
Akomodasi
Tindakan Operasi
Pemeriksaan
Ambulance
Alokasi BTL 1
UC
Alokasi Biaya
Unit Pendukung
Alokasi Biaya
Unit Pendukung
* BTL = Biaya Tidak Langsung
UC = Unit Cost
Alokasi BTL 2
BL/Direct
Cost
ALUR BIAYA P
ADA ANALISIS UNITCOST
7. Kondisi Historis Keputusan Kondisi Pasar
PENYUSUNAN DRAFT
TARIF RUMAH SAKIT
Floor Price
(Batas Bawah)
Ceilling Price
(Batas Atas)
8. SIKLUS ANALISIS UNIT COST
UNIT COST FINAL
REVIEW HASIL ANALISIS
ANALISIS DATA
PENGUMPULAN DATA
9. • Membuat Kelompok Kerja:
Tim Inti
1. Bertanggung jawab pada keseluruhan proses penyusunan unit cost
2. Mendampingi proses pengumpulan data dan memastikan
kelengkapannya
3. Melakukan analisis unit cost
Tim Pendukung
1. Membantu tim inti menyediakan data primer maupun sekunder
2. Membantu review terhadap hasil analisis sementara
perhitungan unit cost pertama kali
10. Sumber Data
Data Primer
Data Sekunder
Diperoleh dari data yang sudah
diolah oleh manajemen, unit
maupun instalasi RS
Diperoleh dengan
wawancara atau FGD
dengan pelaksana langsung
Dibutuhkan kejujuran dan
ketelitian
Dibutuhkan pemahaman
mengenai data apa yang
dibutuhkan dalam analisis unit
cost sehingga mengetahui
alternatif data apa yang dapat
dipergunakan apabila data
sekunder tidak tersedia
pengumpulan data
11. JENISDAT
A
SEKUNDER
1. Manajemen
• Struktur Organisasi
2. Bagian Keuangan
• Laporan Keuangan (LRA,LO,Neraca, CALK)
• Data Pendapatan Per Unit
• Tarif yang berlaku saat ini
• Data Gaji & Tunjangan (PNS, Honorer, BLUD)
3. Bagian Rekam Medis/ SIMRS
• Jumlah KunjunganPoliklinik & IGD
• Jumlah Hari Rawat Per Bangsal
• Jumlah Tindakan
4. Bagian Kepegawaian
• Data Pegawai per unit
5. Pengurus Barang
• Data Aset (Jenis, Merk, Harga, Tahun Perolehan,
Umur Ekonomis)
• Daftar / Kartu Inventaris Ruangan
6. Bagian
Farmasi
9. Bagian
Laundry
• Data Harga dan Distribusi Barang Farmasi ke
Unit
7. Bagian Logistik (Non Medis)
• Data Harga ART & ATK serta Data Distribusinya ke
Unit
8. Bagian Dapur/ Gizi
• Daftar Menu Makanan per kelas
• Data Belanja Bahan Makanan dan Distribusi
Makanan ke Unit Per Kelas
• Data Belanja Bahan Laundry dan Distribusi
Laundry ke Unit
10. Bagian Sterilisasi (CSSD)
• Data Distribusi Barang Tersteril
11. Bagian IPSRS
• Data Biaya Pemeliharaan
• Data Master Plan/ Blue Print Bangunan
Rumah Sakit (Luas per Unit)
12. Data ditelusuri dan dikumpulkan melalui template instrumen perhitungan biaya sesuai
karakteristik masing-masing bagian/instalasi :
1. Template Unit Manajemen
2. Template Rawat Jalan (untuk masing-masing Klinik)
3. Template IGD
4. Template Rawat Inap (untuk masing-masing
Ruangan)
5. Template Kamar Bersalin (VK)
6. Template Rawat Intensif
7. Template Kamar Operasi
8. Template Radiologi
9. Template Laboratorium
10. Template Rehabilitasi Medik
11. Template Pemulasaran Jenazah
12. Template Unit
Gizi
13. Template Farmasi
14. Template Loundry
15. Template
Sterilisasi
16. Template IPSRS
data primer
13. 1. Unit Pelayanan
a. Melakukan identifikasi produk layanan/ cost object
b. Melakukan penghitungan biaya medis habis pakai per produk layanan
c. Melakukan identifikasi lama waktu, pelaksana dan tingkat kesulitan per produk layanan
2. Unit Pendukung
a) Melakukan identifikasi produk unit
b) Melakukan penghitungan biaya habis pakai per produk layanan
Peralatan yang dibutuhkan:
1. Template data primer bisa dalam bentuk softcopy atau print-out
2. Alat ukur berupa timbangan digital (akurasi 1 gram), meteran laser, penggaris & pipet/gelas ukur
3. Daftar harga bhp dari keuangan/farmasi
data primer
15. UNITC
O
S
T BERKUALITAS
data yang valid, lengkap dan tepat
waktu
terintegrasi dengan sistem rumah
sakit
dilakukan berkelanjutan semesteran
atau tahunan
16. Unit cost akan menjadi tinggi apabila:
Biaya rutin bulanan yang dikeluarkan tinggi
Jumlah pelayanan yang dilaksanakan sedikit
Komponen biaya variabel banyak atau mahal
KARAKTERISTIK
UNIT COST RUMAH SAKIT