Materi kuliah penantar akuntansi 2 mengenai bonds payable atau hutang obligasi . Membahas mengenai karakteristik dan contoh perhitungan apabila di jual pada nilai par, diskon atau premium.
presentasi nya ada slide tumpuk, jadi sebaiknya di download supaya bisa di slide show untuk mudah dimengerti.
semoga bermanfaat
semoga bermanfaat
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
Materi kuliah penantar akuntansi 2 mengenai bonds payable atau hutang obligasi . Membahas mengenai karakteristik dan contoh perhitungan apabila di jual pada nilai par, diskon atau premium.
presentasi nya ada slide tumpuk, jadi sebaiknya di download supaya bisa di slide show untuk mudah dimengerti.
semoga bermanfaat
semoga bermanfaat
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan Nilai
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
Uas pajak kelas xii (PPh Badan)
1. 1. Berikut yang bukan unsur-unsur PPh badan, adalah ….
A. Badan usaha
B. Berkedudukan di Indonesia
C. Laba/Rugi badan usaha
D. Penghasilan karyawan setahun
E. Pajak penghasilan
2. Perhatikan data di bawah ini.
I. Karyawan Swasta (Pegawai Tetap)
II. Koperasi
III. PNS
IV. Firma & CV
V. TNI/POLRI
Yang bukan termasuk subyek PPh Badan adalah ….
A. I, II, dan III
B. I, II, dan IV
C. I, II, dan V
D. I, III, dan IV
E. I, III, dan V
3. Sebuah lampiran SPT Tahunan PPh berupa kertas
kerja yang berisi penyesuaian antara laba/rugi
sebelum pajak menurut komersial dengan laba/rugi
menurut SPT Tahunan disebut ....
A. Koreksi komersial
B. Koreksi SPT
C. Koreksi SSP
D. Koreksi fiskal
E. Koreksi SKP
4. Laporan keuangan fiskal adalah ….
A. Laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan akuntansi yang berlaku secara umum
dan digunakan untuk keperluan penghitungan
pajak.
B. Laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan perpajakan dan digunakan untuk
keperluan pelaporan kepada pengguna laporan
keuangan.
C. Laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan PSAK dan digunakan untuk
keperluan penghitungan pajak.
D. Laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan perpajakan dan digunakan untuk
keperluan penghitungan pajak.
E. Laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan PSAK dan digunakan untuk
keperluan pengguna laporan keuangan.
5. Penyebab terjadinya koreksi fiskal adalah ….
A. Beda tetap dan beda pembebanan
B. Beda waktu dan beda pengakuan
C. Beda waktu dan beda tetap
D. PSAK dan UU Perpajakan
E. SAK ETAP dan beda IFRS
6. Dasar penyusunan dan pembuatan laporan keuangan
komersial perusahaan adalah ….
A. ETAP
B. PSAK
C. UU Perpajakan
D. IFRS
E. Perdata
7. Perbedaan yang bersifat tetap dan sekali pajak tidak
memperkenankan suatu biaya, maka selamanya biaya atau
pendapatan tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan
pajak, disebut ….
A. Beda kedudukan
B. Beda langsung
C. Beda tidak langsung
D. Beda tetap
E. Beda waktu
8. Koreksi fiskal yang menyebabkan terjadinya
bertambahnya laba kena pajak adalah ….
A. Koreksi negatif
B. Koreksi positif
C. Koreksi asosiatif
D. Koreksi degresif
E. Koreksi argumentatif
9. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
i. Nilai persediaan akhir dicatat terlalu tinggi.
ii. Penyusutan mesin disusutkan terlalu kecil.
iii. Penyusutan gedung permanen 2% dari harga
perolehan.
iv. Prive untuk pemilik perusahaan.
Yang termasuk dalam koreksi fiskal positif adalah ….
A. i dan ii
B. i dan iii
C. i dan iv
D. ii dan iii
E. ii dan iv
10. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan
adalah metode jumlah angka tahun, sedangkan Ditjen
Pajak adalah saldo menurun dan garis lurus. Perbedaan
tersebut disebut ….
A. Beda kedudukan
B. Beda langsung
C. Beda tidak langsung
D. Beda tetap
E. Beda waktu
2. 11. Dalam jumlah gaji karyawan sebesar Rp120.000.000,00
termasuk juga pengeluaran untuk pimpinan sebesar
Rp150.000,00 sebulan untuk biaya sopir dan iuran
asuransi kecelakaan dan kematian karyawan
Rp10.000.000,00 dan beras dibagikan kepada karyawan
Rp2.000.000,00. Koreksi fiskal untuk gaji karyawan
adalah ….
A. Koreksi fiskal negatif Rp120.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp 13.800.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp 13.800.000,00
D. Koreksi fiskal positif Rp 10.000.000,00
E. Koreksi fiskal positif Rp 2.000.000,00
12. Harga perolehan mesin adalah Rp50.000.000,00 dan
disusutkan setahun 20% (saldo menurun) dan memiliki
masa manfaat 4 tahun. Maka koreksi fiskal untuk mesin
adalah ….
A. Koreksi fiskal negatif Rp15.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp25.000.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp15.000.000,00
D. Koreksi fiskal positif Rp25.000.000,00
A. Koreksi fiskal positif Rp30.000.000,00
13. Tanah disusutkan sebesar 2% dari harga perolehan
Rp500.000.000,00. Maka koreksi fiskal untuk tanah
adalah ….
A. Koreksi fiskal positif Rp10.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp10.000.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp25.000.000,00
D. Koreksi fiskal negatif Rp25.000.000,00
E. Dihapuskan
14. Tanah yang diperbolehkan disusutkan berdasar UU
perpajakan adalah ….
A. Tanah yang digunakan untuk gedung kantor
perusahaan
B. Tanah yang digunakan sebagai bahan produksi
C. Tanah yang digunakan untuk pendirian gedung
produksi
D. Tanah perusahaan yang disewakan
E. Tanah perusahaan yang menganggur
15. Piutang ragu-ragu dihapuskan karena debitur
meninggalkan Indonesia dan tidak diketahui alamatnya.
Maka perlakuan untuk koreksi fiskal ini adalah ….
A. Tidak ada koreksi
B. Koreksi fiskal positif
C. Koreksi fiskal negatif
D. Koreksi fiskal substantif
E. Koreki fiskal degresif
16. Besarnya tarif penyusutan bangunan permanen adalah
sebesar ….
A. 35 %
B. 25 %
C. 15 %
D. 10 %
E. 5 %
17. Gedung permamen dengan harga perolehan
Rp250.000.000,00 disusutkan sebesar 10% setahun.
Koreksi fiskal untuk gedung adalah ….
A. Koreksi fiskal positif Rp12.500.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp12.500.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp25.000.000,00
D. Koreksi fiskal negatif Rp25.000.000,00
E. Dihapuskan
18. Peraturan perpajakan menetapkan bahwa tarif yang
digunakan untuk penyusutan gedung permanen saldo
menurun adalah ….
A. 30%
B. 40%
C. 50%
D. 60%
E. 70%
19. Perusahaan “ABAH” penghasilan per tahun adalah
Rp800.000.000,00, dan PKP ditemukan adalah
Rp690.000.000,00. Tarif PPh Badan untuk
perusahaan “ABAH” adalah ….
A. 1%
B. 5%
C. 10%
D. 15%
E. 25%
20. Ditemukan peredaran bruto untuk PT BAHAGIA
sebesar 1.000.000.000,00 dan PKP sebesar Rp
980.000.000,00 . Maka PPh Badan terutang milik PT
BAHAGIA adalah ….
A. Rp1.000.000.000,00
B. Rp 274.400.000,00
C. Rp 245.000.000,00
D. Rp 122.500.000,00
E. Rp 9.800.000,00
B. ESAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas,
singkat dan tepat!
1. Apakah setiap seluruh jenis badan usaha
melaporkan laporan keuangannya kepada
perpajakan?
2. Apakah setiap badan usaha melakukan koreksi
fiskal?
3. Jelaskan penyebab terjadinya koreksi fiskal
negatif!
4. Sebutkan metode penyusutan yang diakui oleh
perpajakan!
5. Jelaskan menurut Anda tentang tarif pajak yang
berubah-ubah, perlukah?