SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
TABLIGH
MENGGAPAI MUBAI’IN BARU & MENGUBAH ISU
“NEGATIF” MENJADI “POTISIF”
Disampaikan dalam Daras Shubuh Ijtima Nasional
Ansharullah, Jumat-Ahad, 15-17 November 2013, di
Krucil, Banjarnegara, Jawa Tengah

Oleh:
H.M. Syaeful ‘Uyun
Mubaligh Wilayah Jateng Timur
CP: 081385946560, PIN BB:2B072EDC
 Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan
kami Allah,” kemudian mereka istiqamah, turun
kepada mereka malaikat-malaikat, “Janganlah kamu
takut, dan jangan pula bersedih, dan berilah khabar
suka tentang surga yang telah di janjikan kepadamu.
“Kami adalah teman-temanmu di dalam kehidupan
dunia dan di akhirat. Dan bagi kamu di dalamnya apa
yang diinginkan diri kamu dan bagi kamu di dalamnya
apa yang kamu minta. Sebagai hidangan dari Tuhan
Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan,
siapakah yang lebih baik pembicaraanya dari orang
yang mengajak manusia kepada Allah dan beramal
shaleh serta berkata, “Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” Dan tidaklah sama
kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu
dengan cara yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia,
yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan,
akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia.
Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orangorang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik
itu selain orang yang mempunyai bagian besar dalam
kebaikan. (Ha Mim As-Sajdah, 41:31-36)
TIGA KIAT KEBERHASILAN TABLIGH
PERSEPEKTIF HA MIM AS-SAJDAH,
41:31-36

 Istiqamah/Teguh dalam ke-imanan
 Mujahadah/Sungguh-sungguh dalam
bertabligh dan berserah diri kepadaNya.
 Tolak keburukan dengan cara yang
sebaik-baiknya
METODELOGI TABLIGH
PERSPEKTIF AL-QURAN
 “Panggilah kepada jalan Tuhan engkau dengan
bijaksana dan nasihat yang baik, dan bertukarpikiranlah dengan mereka, dengan cara yang
sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau
Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari
jalan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk.” (An-Nahl, 16:126)
 “Dan janganlah kamu berbantah dengan
Ahlikitab, melainkan dengan dalil-dalil yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang yang
aniaya di antara mereka. Dan katakanlah, “Kami
beriman kepada apa yang telah diturunkan
kepada kami dan yang telah diturunkan kepada
kamu, dan Tuhan kami dan Tuhan kamu itu Esa,
dan kami kepada-Nya berserah diri.” (AlAnkabut, 29:47)
HUKUM TABLIGH


Wajib, sama wajibnya dengan shalat, puasa, zakat, dan
hajji:



Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada
engkau dari Tuhan engkau. Dan jika engkau tidak
melakukan hal itu maka engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan, Allah swt. akan melindungi engkau dari
manusia. Sesungguhnya Allah swt. tidak akan memberi
petunjuk kepada kaum kafir. (Al-Maidah, 5:68)
Imam Jemaat Ahmadiyah: “Setiap Ahmadi adalah
Mubaligh”.
Imam Jemaat Ahmadiyah: “Semua pengurus
Ansharullah harus membai’atkan 1 orang/tahun”.
(Amanat Huzur di Singapore)



TAHAPAN KEBERHASILAN
TABLIGH
 AUDIENS/LAWAN BICARA
MENGERTI/FAHAM/SIMPATI/EM
PATI
 BAI’AT
 BERJAMAAH
 BERKORBAN
 BERDAKWAH ILALLAH
KENDALA TABLIGH YANG DIHADAPI
JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
 ISU NEGATIF:

 Ahmadiyah tidak meyakini Nabi
Muahmmad saw sebagai “KhaatamanNabiyyin”.
 Ahmadiyah punya Nabi baru ke-26,
bernama: “Mirza Ghulam Ahmad”.
 Ahmadiyah punya kitab suci baru,
bernama: “Tadzkirah”.
 Ahmadiyah punya kalimah syahadat
baru, tiga kalimah bukan dua kalimah.
 Ahmadiyah punya kiblat baru: “QadianIndia”, bukan “Baitullah MekahAlmukaramah”.
DAMPAK ISU NEGATIF
 TEROR MENTAL: Demo anti Ahmadiyah,
mengancam membunuh warga Ahmadiyah,
tuntutan pembubaran Ahmadiyah.
 TEROR FISIK: Penutupan/penyegelan pusatpusat kegiatan Ahmadiyah, pembakaran,
pengusiran & pembunuhan warga Ahmadiyah.
 TEROR POLITIK: SKB Tiga Menteri Nomor: 3
Tahun 2008, Nomor: Kep-033/A/JA/6/2008,
Nomor: 199 Tahun 2008:
PELUANG TABLIGH JEMAAT
AHMADIYAH DI INDONESIA
 Isu-isu negatif, semuanya membuka peluang
tabligh bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia
 Demo dan aksi-aksi brutal anti Ahmadiyah,
membuka peluang tabligh bagi Jemaat
Ahmadiyah Indonesia
 SKB, membuka peluang tabligh bagi Jemaat
Ahmadiyah Indonesia
 Pasal 29 UUD 1945: 1. Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
CARA MENGUBAH ISU
“NEGATIF” MENJADI “POSITIF”









JAI harus fokus mengklarifikasi isu-isu negatif, setiap
Ahmadi harus menjadi Agen Ahmadiyah, harus menjadi lidah
hidup Jemaat Ahmadiyah, dan harus bisa meyakinkan publik
tanah air:
Bahwa, Ahmadiyah 100 % Islam, dan meyakini Islam
sebagai agama terakhir dan tersempurna (Khaatamuddiin).
Bahwa, Ahmadiyah meyakini Nabi Muhammad sebagai
“Khaataman-Nabiyyin”, dalam arti “nabi terakhir”, “penutup
nabi yang membawa syari’at”, “tidak akan ada lagi nabi
yang membawa agama baru, kitab suci baru dan kalimah
syahadat baru”
Bahwa, Ahmadiyah “tidak pernah” meyakini “Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad as, sebagai nabi baru, yang membawa
agama baru, kitab suci baru, dan kalimah syahadat baru”.
Bahwa, kitab suci Ahmadiyah adalah “Al-Quran” bukan
“Tadzkirah”
Bahwa, kiblat Ahmadiyah adalah “Baitullah Mekkah”, bukan
“Qadian-India”.
CONTOH I:
UPAYA MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI
“POSITIF” (17/9/13/7:00-8:00)
APA YANG DISAMPAIKAN
KEPADA GUBERNUR JATENG?









Ahmadiyah Indonesia adalah organisasi Islam. Sama seperti NU, seperti
Muhammadiyah, dll.
Ahmadiyah Indonesia adalah organisasi yang legal formal berbadan
hukum dengan SK Menteri Kehakiman RI No. JA.5/23/13 Tgl.13-3-1953.
Dalam kehidupan berbangsa, Ahmadiyah menerima Pancasila sebagai
Dasar Negara, dan UUD 1945. Sikap politik Ahmadiyah, sesuai dengan
petunjuk Al-Quran: athii’ullaaha wa athii’urrasulla wa uulil amri minkum.
Dalam kehidupan beragama, Ahmadiyah berakidah sesuai dengan: 6
Rukun Iman, dan beribadah sesuai dengan: 5 Rukun Islam. Ahmadiyah
meyakini, Nabi Muhammad Saw, adalah Khaataman-Nabiyyin, Islam
adalah Khaatamuddin, dan Al-Quran adalah Khaatamul Kutuub.
Ahmadiyah meyakini, Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap,
dan satu-satunya penuntun ke jalan yang lurus dan satu-satunya sarana
untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan.
Tidak benar, jika ada yang mengatakan, Ahmadiyah tidak mengakui Nabi
Muhammad sebagai Khaataman-Nabiyyin, punya nabi baru, punya kitab
suci baru, dan punya kalimah syahadat baru.
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah, dalam
keyakinan Jemaat Ahmadiyah, adalah orang yang fana fillah dan fana firRasul Saw.
Ke-fana-an Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah,
kepada Nabi Muhammad Saw, telah mengantarkan beliau menjadi ummati
– pengikut sejati, dhil – bayangan, atau buruz – cerminan, Nabi
Muhammad Saw.
CONTOH II:
UPAYA MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI
“POSITIF” (17/10/13/10:00-12:00)
APA YANG DISAMPAIKAN KEPADA
BUPATI BOYOLALI?
 Ahmadiyah bukan agama. Ahmadiyah bukan partai politik.
Ahmadiyah adalah organisasi dalam agama (Islam), sama
seperti Muhammadiyah, NU, dll.
 Ahmadiyah mengimani, Allah itu Esa dan Muhammad adalah
Nabi dan Rasul-Nya. Ahmadiyah mengimani, Nabi
Muhammad saw. adalah Khãtaman-Nabiyyîn – cap (yang
mengesahkan) semua nabi, penutup nabi-nabi, nabi lama
maupun nabi baru, nabi yang membawa syariat maupun
nabi yang tidak membawa syariat yang terpisah dari Islam
dan Nabi Muhammad saw, (tasyri’-ghairi tasyri’ mustaqil).
Ahmadiyah mengimani, Islam adalah Khãtamuddîn – agama
terakhir dan tersempurna, dan Al-Quran adalah KhãtamulKutûb – kitab suci terakhir dan tersempurna. Ahmadiyah
mengimani, kenabian tasyri’-ghairi tasyri’ mustaqil telah
berakhir pada diri Baginda Nabi Muhammad saw., dan kitab
syari’at telah berakhir pada Kitab Suci Al-Qur’an. Ahmadiyah
mengimani, semua potensi kenabian: tasyri’-ghairi tasyri’
mustaqil telah berakhir pada diri Baginda Nabi Muhammad
saw, kecuali yang secara buruzi dikenakan jubah kenabian
Nabi Muhammad saw.
 Ahmadiyah mengimani, sesudah Nabi Muhammad saw.
tidak akan ada lagi nabi baru, yang membawa agama
baru, kitab suci baru dan kalimah syahadat baru.
Ahmadiyah mengimani, meyakini ada lagi nabi baru, yang
membawa agama baru, kitab suci baru, dan kalimah
syahadat baru terpisah dari Islam dan Nabi Muhammad
saw, adalah sebuah kekufuran yang sekufur-kufurnya dan
kesesatan yang sesesat-sesatnya serta menyimpang dari
pokok ajaran Islam. Keyakinan Ahmadiyah ini final dan
tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tidak benar, jika ada yang
mengatakan, Ahmadiyah tidak mengakui Nabi Muhammad
sebagai Khaataman-Nabiyyin, punya nabi baru, punya
kitab suci baru, dan punya kalimah syahadat baru.
Ahmadiyah meyakini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.,
Pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah, bukan nabi baru, yang
membawa agama baru, kitab suci baru, kalimah syahadat
baru, seperti yang diisukan, disangkakan, dan
dipropagandakan beberapa kalangan umat Islam nonAhmadiyah.
 Ahmadiyah meyakini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as,
adalah orang yang fana fillah – larut tenggelam dalam
kecintaan kepada Allah, dan fana fir-Rasul saw – larut
tenggelam dalam kecintaan kepada Nabi Rasulullah saw.
 Ke-fana-annya kepada Allah swt, dan ke-fana-annya kepada
Nabi Muhammad saw, telah mengantarkan beliau mendapat
amanat dari Allah swt, sebagai Mujaddid Abad XIV H, Imam
Mahdi-Masih Mau’ud – Imam Mahdi-Almasih Yang Dijanjikan
Kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw, dan yang
ditunggu-tunggu kedatangannya oleh seluruh umat Islam –
sunni atau pun syi’ah.
 Ke-fana-annya yang demikian rupa kepada Allah swt, dan
Nabi Muhammad saw, tidak ada lagi hijab yang membatasi,
telah menjadikan beliau sebagai ummaty – pengikut sejati,
dhilly - bayangan, buruzy - cerminan, madhar kamil –
penampakan sempurna, Nabi Muhammad saw, dan mendapat
kehormatan mengenakan jubah kenabian Nabi Muhammad
saw.
 Sebagi Mujaddid, Imam Mahdi-Masih Mau’ud, sebagai
ummaty, dhilly, buruzy, madhar kamil Nabi Muhammad saw,
dan sebagai orang yang mengenakan jubah kenabian Nabi
Muhammad saw, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as,
seutuhnya dan sepenuhnya mengimani Allah sebagai Tuhan,
Islam sebagai Agama, Muhammad sebagai Nabi dan RasulNya, dan berpedoman kepada serta melaksanakan Al-Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad saw.
TENTANG ISLAM SEBAGAI AGAMA
TERAKHIR DAN TERSEMPURNA
(KHAATAMUD-DIIN)





Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as:
“Inti dari mazhab kami ialah: Laa Ilaha ilallahu MuhammadurRasulullahu (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah
Utusan Allah). Kepercayaan kami yang menjadi pergantungan
dalam hidup ini dan yang padanya kami, dengan karunia dan
taufik Allah, berpegang sampai saat terakhir dari hayat kami
di bumi ini ialah, Junjungan dan Penghulu kami, Nabi
Muhammad saw, adalah Khaataman-Nabiyyin dan Khairul
Mursalin – yang termulia dari antara Nabi-nabi. Di tangan
beliau hukum syari’at telah disempurnakan. Karunia yang
serupa ini pada waktu sekarang adalah satu-satunya
penuntun ke jalan yang lurus dan satu-satunya sarana untuk
mencapai kesatuan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa”. (Izala-iAuham, hal. 137, 1891)
“Sesudahnya tidak akan datang kebenaran baru, dan tidak
pula sebelumnya ada satu kebenaran yang tidak terdapat
didalamnya. Sebab itu, diatas kenabian ini habislah semua
kenabian. Memang, sudah sepantasnya demikian, sebab
sesuatu yang ada permulaannya, tentu ada pula
kesudahannya”. (Al-Wasiat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia
2006, hal. 24)
TENTANG NABI MUHAMMAD SAW,
SEBAGAI “KHAATAMAN-NABIYYIN”
 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as:
 “Dengan sungguh-sungguh saya percaya bahwa
Nabi Muhammad SAW., adalah Khaatamul Anbiya.
Seorang yang tidak percaya pada Khatamun
Nubuwwah beliau (Rasulullah SAW), adalah orang
yang tidak beriman dan berada diluar lingkungan
Islam” (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Taqrir
Wajibul I’lan, 1891)
 “Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kami
beriman kepada Allah sebagai Tuhan, dan
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah
seorang nabi, serta kami beriman, beliau adalah
“Khaataman-nabiyyin”.
(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tuhfatu Baghdad : 23)
TENTANG “AL-QURAN” SEBAGAI
“KHAATAMUL-KUTUUB”
 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as:
 “Tidak ada kitab kami selain Al - Qur’an
Syarif dan tidak ada Rasul kami kecuali
Muhammad Mustafa shallallaahu ‘alaihi
wasallam. Tidak ada agama kami kecuali
Islam dan kita mengimani bahwa Nabi kita,
Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam. adalah Khaatamul Anbiya’,
dan Al - Qur’an Syarif adalah Khaatamul
Kutub. (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld.5,
No. 4)
ALASAN PEMERINTAH RI
MENERBITKAN SURAT KEPUTUSAN
BERSAMA (SKB)

 JAI tidak konsisten dengan 12 butir
penjelasannya terutama butir ke-3
 Dari hasil evaluasi Pemerintah RI,
menjawab pertanyaan: Benarkah
Mirza Ghulam Ahmad nabi? Jawaban
JAI, di satu tempat, dengan tempat
lain tidak sama, ada yang
mengatakan benar nabi, ada yang
mengatakan bukan nabi, mereka
inkonsisten.
BENARKAH JAI INKONSISTEN?
BENARKAH HADHRAT MIRZA GHULAM
AHMAD NABI?
 Hasil Poling:
1. Ya, benar, beliau adalah nabi.
2. Ya, benar, beliau adalah nabi, yakni Nabi Isa yang
dijanjikan kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw.
3. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak
membawa syari’at.
4. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi tidak membawa
syari’at dan tidak berdiri sendiri.
5. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang dicapai
melalui kecintaan dan kefanaan kepada Nabi Muhammad
saw.
6. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi ummati.
7. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang menjadi
bayangan (dhil), dan cerminan (buruz), Nabi Muhammad
saw.
EVALUASI JAWABAN ATAS PERTANYAAN:
BENARKAH HADHRAT MIRZA GHULAM
AHMAD NABI?








Benar, beliau adalah nabi ⇒ benar tetapi tidak lengkap dan
rawan mengundang salah faham, polemik, bahkan
vonis pengkafiran, ujungnya SKB
Benar, beliau adalah nabi, yakni Nabi Isa yang dijanjikan
kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw. ⇒ benar tetapi
memerlukan penjelasan lebih lanjut
Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak membawa
syari’at ⇒ benar tetapi belum sempurna
Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak membawa
syari’at dan tidak berdiri sendiri ⇒ benar dan sempurna
Benar, beliau adalah nabi, yakni nabi yang dicapai melalui
kecintaan dan kefanaan kepada Nabi Muhammad saw. ⇒
benar dan sempurna
Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi ummati ⇒ benar dan
sempurna
Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang menjadi bayangan
(dhil), dan cerminan (buruz), Nabi Muhammad saw. ⇒ benar
dan sempurna
JAWABAN YANG DIKEHENDAKI PEMBUAT
SKB: JAI KONSISTEN DENGAN 12 BUTIR
PENJELASAN PB JAI, BUTIR KE-3

 Di antara keyakinan kami, Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang
guru, mursyid, pembawa berita
gembira dan peringatan serta
pengemban mubasyirat, pendiri dan
pemimpin Jemaat Ahmadiyah yang
bertugas memperkuat dakwah dan
syiar Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW.
PERLU MEMBERIKAN JAWABAN TAKTIS
UNTUK MEMPERLIHATKAN TINGKAT
KEILMUAN JAI BERADA DIATAS MEREKA

 Nabi macam apa yang Anda
maksud?
 Tasyri’?
 Ghairi Tasyri’?
 Mustaqil?
 Ghairi Mustaqil?
 Haqiqi?, atau
 Dhilly?
KENABIAN YANG DIPROKLAMIRKAN
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as






“Ringkasnya, kenabian dan kerasulan saya adalah berdasarkan kedudukan
sebagai Muhammad SAW., dan Ahmad SAW., bukan berdasarkan diri saya
sendiri. Dan nama itu saya peroleh karena Fana Fir Rasul SAW, (mabuk
dalam kecintaan terhdap Rasulullah SAW). Oleh karena itu makna
“Khaataman-Nabiyyin”, tidak terganggu” (Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah,
sekarang dalam Mazharnamah : 87)

“Kapan pun dan dimanapun aku telah menolak disebut sebagai Nabi
atau Rasul, hal ini hanya berarti bahwa dengan mendapatkan karunia
kerohanian dari junjunganku yang mulia dan mendapatkan namanya,
aku telah dianugrahi pengetahuan mengenai khabar-khabar ghaib.
Tetapi, aku ulangi lagi, aku tidak memperkenalkan atau membawa
Syari’at baru dan aku tidak pernah menolak untuk disebut sebagai nabi
dalam makna ini. Malahan dengan makna inilah Tuhan telah
memanggilku dengan nama Nabi dan Rasul. Bahkan sampai sekarang
pun aku tidak menolak untuk disebut sebagai Nabi dan Rasul dalam
makna tersebut. Perkataanku: Man Naistam Rasool-o-Niyaa Warda
Amm Ktaab, yakni aku bukanlah seorang Nabi dan tidak membawa
kitab, tidaklah mengandung arti lain kecuali aku bukanlah seorang
nabi yang membawa Syari’at”. (Ek Galati Ka Izalah, hal. 13-14)
Berkali-kali aku katakan bahwa menurut ayat Al-Quran: Wa Aakhariina
minhum lammaa yalhaquu bihim, yakini: Dan juga kepada kaum yang
lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka (62:3), aku
adalah cerminan gambar sang Khaataman-Nabiyyiin dan Muhammad
sendiri dalam bentuk buruz (bayangan). (Ek Galati Ka Izalah, hal. 16)
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as,
MENOLAK DISEBUT NABI YANG BERDIRI
SENDIRI (MUSTAQIL)
 “Tuduhan yang dilemparkan kepada saya ialah bahwa
bentuk kenabian yang saya akui buat diri saya
menyebabkan saya keluar dari Islam. Dengan perkataan
lain saya dituduh mempercayai bahwa saya adalah nabi
yang berdiri sendiri, seorang nabi yang tak perlu
mengikuti Al-Quran Suci, dan bahwa kalimah saya lain
dan qiblat saya berubah. Juga saya disangkakan
menghapus syariat dan memutuskan tali kesetiaan
kepada Nabi Muhammad SAW,. Tuduhan itu sama
sekali palsu. Sesuatu pengakuan kenabian seperti
itu adalah kufur; ini jelas. Bukan hanya kini, tetapi dari
sejak permulaan sekali, saya selalu mengemukakan
dalam buku-buku saya, bahwa saya tidak mengakui
kenabian seperti itu untuk saya. Itu sama sekali adalah
tuduhan kosong dan suatu cercaan terhadap saya”
(Ahmad, Akhbar-i-Am, 26 Mei 1908 : 7; Tabligh-iRisalat, t.t. : 132-134)
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as,
MENOLAK DISEBUT NABI HAQIQI
 “Apakah pendusta bejad yang mendakwakan
kerasulan dan kenabian seperti itu dapat mengimani
Quran Syarif? Dan apakah orang yang beriman
kepada Quran Syarif dan meyakini ayat: Wa lakirRasuulullaahi wa khaataman-nabiyyiina, sebagai
kalam Allah, dapat mengatakan bahwa dia juga
adalah rasul dan nabi sesudah Rasulullah saw?
Pencari keadilan hendaknya ingat, saya tidak pernah
pada waktu kapan pun menda’wakan kenabian atau
kerasulan secara haqiqi”. (Ahmad, Anjam-e-Atham,
catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah, hal. 83)
 Namun, berkali-kali saya katakan bawa kata mursil
atau rasul atau nabi yang terdapat di dalam ilhamilham itu mengenai diri saya, itu bukanlah dalam
makna-makna haqiqi”. (Ahmad, Anjam-e-Atham,
catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah, hal.83)
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DAN
MENENTANG KEDATANGAN NABI BARU, YANG MEMBAWA
AGAMA BARU, KITAB SUCI DAN KALIMAH SYAHADAT BARU
(TASYRI’-GHAIRI TASYRI MUSTAQIL/NABI HAQIQI)





“Akidah kami adalah, seseorang yang mendakwakan
kenabian secara hakiki dan melepaskan dirinya dari
karunia/berkat-berkat Rasulullah SAW, serta
memisahkan diri dari mata air suci itu, lalu dia ingin
secara langsung menjadi nabi Allah, berarti dia itu
sesat dan tidak beragama. Dan orang seperti itu akan
membuat suatu kalimat syahadat tersendiri dan akan
menciptakan cara baru dalam peribadatan serta akan
mengadakan perubahan dalam hukum-hukum. Jadi,
tidak disangsikan lagi, dia adalah saudara bagi
Musailamah Kadzzab” (Ahmad, Anjam-e-Atham,
catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah : 84)
“Barangsiapa berkata sesudah Rasuullah SAW., bahwa
‘Aku adalah nabi dan rasul dalam makna hakiki’,
sedangkan dia berdusta dan dia meninggalkan AlQuran serta hukum-hukum Syariat yang mulia (AlQuran), berarti dia kafir dan pendusta”. (Ahmad,
Anjam-e-Atham, catatan kaki, hal. 27-28,
Mahzarnamah : 84)
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DAN
MENENTANG KEDATANGAN NABI BARU, YANG MEMBAWA
AGAMA BARU, KITAB SUCI DAN KALIMAH SYAHADAT BARU
(TASYRI’-GHAIRI TASYRI MUSTAQIL/NABI HAQIQI)

 “Saya dengan sangat yakin dan dengan penda’waan
mengatakan bahwa potensi-potensi
nubuwwat/kenabian telah berakhir pada wujud
Rasulullah saw. Orang yang menegakan suatu silsilah
baru menentang beliau saw, lalau memaparkan suatu
kebenaran dan yang meninggalkan mata air kenabian
itu, adalah pendusta dan penipu. Saya katakan
dengan sejelas-jelasnya bahwa terkutuklah orang
yang meyakini orang lain di luar Rasulullah saw
sebagai nabi sesudah Rasulullah saw, dan yang
merubuhkan Khaatamun-Nubuwwat beliau saw. Itulah
sebabnya sesudah Rasulullah saw, tidak bisa datang
lagi nabi yang tidak memiliki cap/stempel kenabian
Muhammad saw.” (Al-Hakam, 10 Juni 1905, hal. 2,
Mahzarnamah : 84)
TEOLOGI KENABIAN HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as.

TASYRI ’ I

MUSTAQIL

Nabi Tasyri’ Mustaqil:
1. Nabi Adam as.
2. Nabi Nuh as.
3. Nabi Ibrahim as.
4. Nabi Musa as.
5. Nabi Muhammad saw.

NABI

HAQIQUN
NABI

PINTUNYA TOTAL TELAH
TERTUTUP, KARENA
ISLAM ADALAH AGAMA
YANG SEMPURNA DAN
LENGKAP,

DAN RASULULLAH
S.A.W. ADALAH
“KHAATAMAN-NABIYYIN”
(5:3 & 33:40)

MUSTAQIL

(2:253)
(17:55)

GHAIRI
TASYRI’I
(6:84-90)

Nabi Ghairi Tasyri’ Mustaqil:
1. Nabi Ishaq as.
2. Nabi Yaqub as.
3. Nabi Yusuf as.
4. Nabi Harun as.
5. Nabi Daud as .
6. Nabi Sulaiman as.
7. Nabi Zakariya as.
8. Nabi Yahyas as.
9. Nabi Isa as, dll.

GHAIRI
MUSTAQIL

DHILLUN /
BURUZUN NABI

Nabi Ghairi Tasyri’i-Ghairi Mustaqil:
1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.

PINTUNYA TERBUKA,
BISA DICAPAI MELALUI
PINTU SIRAT-I-SHIDDIQUI
(JALAN SHIDDIQIYA),
YAKNI DENGAN
MELEBURKAN DIRI
SECARA SEMPURNA DAN
PENUH KECINTAAN
KEPADA RASULULLAH
S.A.W. (4:69-70, 6:124,
3:179)
STATUS HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as.

BUKAN
NABI LAMA

Perwujudan
Kedatangan
Keduakali Nabi
Muhammad SAW

MIRZA
GHULAM
AHMAD

Orang yang
karena
Ke-fanaan-nya
di kenakan
“Jubah Kenabian”
Nabi
Muhammad SAW

BUKAN
NABI BARU

BUKAN
NABI TASYRI’
MUSTAQIL
(NABI HAQIQI)

NABI LAMA & NABI TASYRI MUSTAQIL
(NABI HAQIQI)
TIDAK BISA & TIDAK BOLEH DATANG
KARENA AKAN MERUSAK
“SEGEL KHAATAMAN-NABIYYIN”
NABI MUHAMMAD SAW.

•Nabi Yang
Tidak Membawa Syari’at
dan Tidak Berdiri Sendiri
(Nabiyyun Ghairi Tasyriyun
wa Ghairi Mustaqilun)

(Nabi Ummati)
(Nabi Dhilli)
(Nabi Buruzi)

BUKAN
NABI GHAIRI
TASYRI’
MUSTAQIL
(NABI HAQIQI)

BENTUK
KENABIAN BARU
TAPI
BUKAN
NABI BARU

NABI BARU & NABI GHAIRI TASYRI’
MUSTAQIL (NABI HAQIQI)
TIDAK BISA & TIDAK
BOLEH DATANG
KARENA AKAN MERUSAK
“SEGEL KHAATAMAN-NABIYYIN”
NABI MUHAMMAD SAW.
AHMADIYAH INDONESIA HARUS
MENAMPILKAN JATI DIRINYA

Loyalty – Kesetiaan
Freedom – Kemerdekaan
Equality – Kesetaraan
Respect – Menghargai, Menghormati
Peace – Damai
Love for all hatred for none –
mencintai semua orang, tidak
membenci siapa pun.
 Ahmadiyah Indonesia, harus
menunjukan: 100 % Islam, dan 100
% Bangsa Indonesia






AHMADIYAH INDONESIA HARUS
JADI “ISLAM INDONESIA” BUKAN “ISLAM
DI INDONESIA”
 Islam Indonesia, datang dari Timur Tengah atau
dari Hindustan sana. Tumbuh di Indonesia sesuai
dengan iklim, adat istiadat, dan budaya Indonesia.
Sebagai umat beragama, sepenuhnya berpedoman
kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw, sumber
pokok ajaran Islam. Sebagai warga negara,
sepenuhnya berpedoman kepada Dasar Negara:
Pancasila dan UUD 1945. Ia 100 % Islam tanpa
harus meninggalkan prinsip-prinsip kebangsaannya,
dan 100 % Bangsa Indonesia tanpa harus
meninggalkan prinsip-prinsip keagamaannya.
 Islam di Indonesia, datang dari Arab atau Timur
Tengah sana. Mengadopsi semua pola, dari pola
politik, tradisi, adat istiadat Arab dan Timur Tengah
umumnya, hingga ke bentuk pakaian dan penutup
kepala, yang konon disebutnya sebagai pola agama.
CARAKTER “ISLAM INDONESIA”
 Santun, toleran dan damai.
 Ia menghargai, dam menghormati
agama, kepercayaan, tradisi, adat
istiadat dan budaya Bangsa
Indonesia.
 Ia menghargai, menghormati:
Indonesia sebagai sebuah Bangsa
dan sebuah Negara, dan menerima
Pancasila sebagai Dasar Negara dan
UUD 1945.
CARAKTER “ISLAM DI INDONESIA”
 Intoleran dan radikal.
 Menganggap semua orang yang tidak
sefaham adalah kafir.
 Dengan alasan jihad, bom bunuh diri halal.
 Ia Datang di Indonesia dengan ingin
mengetrapkan segala pola politik, tradisi,
adat istiadat Arab dan Timur Tengah
umumnya, tanpa menghargai dan
menghormati sedikitpun tradisi, adat
istiadat dan budaya Bangsa Indonesia,
bahkan dengan Indonesia sebagai sebuah
Negara.
KONSEP BERAGAMA, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA BAGI “ISLAM INDONESIA”
 Islam









Pancasila
UUD 1945
UUD 1945 Perubahan
NKRI
Bhineka Tunggal Ika
Demokrasi
Pluralisme

: Yes! Agama
terakhir dan
tersempurna
: Yes!
: Yes!
: Yes!
: Yes!
: Yes!
: Oke! Yes!
: Oke! Yes!
KONSEP BERAGAMA, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA BAGI “ISLAM DI INDONESIA”
 Islam
 Indonesia








: Wahyu, Yes!
: Negeri Kafir, Negeri
Thagut
Pancasila
: Bukan Wahyu, Haram
UUD 1945
: Bukan Wahyu, Haram
NKRI
: Bukan Daulah Khilafah
Islamiyah, Haram
Bhineka Tunggal Ika : Bukan Wahyu, Haram
Demokrasi
: Sistem Kufur: Haram
Pluralisme
: Bukan Agama, Haram
Karena mereka beranggapan Indonesia negeri kafir,
Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika,
Demokrasi, Pluralisme: haram, maka mereka pun
bercita-cita ingin merubah bentuk negara menjadi
negara Islam, dan mengganti Pancasila dengan
syari’ah, dengan khilafah, dll.
SEBUAH PERTANYAAN UNTUK PARA
PENYELENGGARA NEGARA
 Pilih bersekutu dengan “Islam Indonesia”, yang
santun, toleran dan damai, menghargai, menghormati
agama, kepercayaan, tradisi, adat istiadat dan budaya
Bangsa Indonesia, menghargai, menghormati: Indonesia
sebagai sebuah Bangsa dan sebuah Negara, dan
menerima Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD
1945?, atau
 Pilih bersekutu dengan “Islam di Indonesia”, yang
intoleran dan radikal, menganggap semua orang yang
tidak sefaham adalah kafir, menghalalkan bom bunuh
diri dengan alasan jihad, ingin mengetrapkan segala
pola politik, tradisi, adat istiadat Arab dan Timur Tengah
umumnya, sama sekali menghargai dan menghormati
tradisi, adat istiadat dan budaya Bangsa Indonesia,
bahkan dengan Indonesia sebagai sebuah Negara?
 UBAHLAH ISU “NEGATIF”
MENJADI “POSITIF”
 SELAMAT BERTABLIGH

More Related Content

What's hot

Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Nurul Ashwad
 
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyahAntara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
pebriyanti
 
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
Ra Hardianto
 
Aliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinyaAliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinya
kalenderbijak
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
Muhsin Hariyanto
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
el-hafiy
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Kamarudin Jaafar
 
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
Yulian Hadi
 

What's hot (20)

Konsep bid'ah dan toleransi fiqih
Konsep bid'ah dan toleransi fiqihKonsep bid'ah dan toleransi fiqih
Konsep bid'ah dan toleransi fiqih
 
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
Dakwah fardiyah   mustafa masyhurDakwah fardiyah   mustafa masyhur
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Jundullah said hawwa
Jundullah  said hawwaJundullah  said hawwa
Jundullah said hawwa
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
 
Pengertian dakwah
Pengertian dakwahPengertian dakwah
Pengertian dakwah
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah sawkepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
 
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyahAntara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
 
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
Pokok pokok-manhaj-salaf-1-6
 
Aliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinyaAliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinya
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
 
Iman kepada rosul SMA
Iman kepada rosul SMAIman kepada rosul SMA
Iman kepada rosul SMA
 
TIGA LANDASAN UTAMA
TIGA LANDASAN UTAMATIGA LANDASAN UTAMA
TIGA LANDASAN UTAMA
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
 
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
Al hijr ayat 94 - 96 dan hadits tentang perintah berdakwah (yudy, yulian)
 
Bk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dimBk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dim
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 

Similar to Tabligh menggapai mubai'in baru & mengubah isu negatif menjadi positif

7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
AlFakir Fikri AlTakiri
 
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
AlFakir Fikri AlTakiri
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
masnan
 
Risalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434hRisalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434h
Aynora Nur
 

Similar to Tabligh menggapai mubai'in baru & mengubah isu negatif menjadi positif (20)

Apakah kita merayakan maulid nabi
Apakah kita merayakan maulid nabiApakah kita merayakan maulid nabi
Apakah kita merayakan maulid nabi
 
Tariq addakwah
Tariq addakwahTariq addakwah
Tariq addakwah
 
Mahasiswa Islam: Erti Seorang Muslim
Mahasiswa Islam: Erti Seorang MuslimMahasiswa Islam: Erti Seorang Muslim
Mahasiswa Islam: Erti Seorang Muslim
 
Syahadatul haq
Syahadatul haqSyahadatul haq
Syahadatul haq
 
Barahini Ahmadiyah
Barahini Ahmadiyah Barahini Ahmadiyah
Barahini Ahmadiyah
 
Bida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam MasyarakatBida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam Masyarakat
 
Bida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakatBida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakat
 
Manfaat pengislaman
Manfaat pengislamanManfaat pengislaman
Manfaat pengislaman
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
 
7.-Aswaja.pdf
7.-Aswaja.pdf7.-Aswaja.pdf
7.-Aswaja.pdf
 
MATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDISTMATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDIST
 
126 tahun jemaat ahmadiyah
126 tahun jemaat ahmadiyah126 tahun jemaat ahmadiyah
126 tahun jemaat ahmadiyah
 
Risalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnahRisalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnah
 
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
 
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
7648650 kesesatan-aqidah-ruububiyah-uluhiyah-asmawa-shifat-wahaby-salafy
 
Jalan dakwah mustafa masyhur
Jalan dakwah   mustafa masyhurJalan dakwah   mustafa masyhur
Jalan dakwah mustafa masyhur
 
Jalan dakwah mustafa masyhur
Jalan dakwah   mustafa masyhurJalan dakwah   mustafa masyhur
Jalan dakwah mustafa masyhur
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
 
Risalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434hRisalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434h
 
Usrah remaja
Usrah remaja Usrah remaja
Usrah remaja
 

More from Arjuna Ahmadi

More from Arjuna Ahmadi (20)

Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4
 
Ppt pr kelompok 6
Ppt pr kelompok 6Ppt pr kelompok 6
Ppt pr kelompok 6
 
Ppt pr kelompok 3
Ppt pr kelompok 3Ppt pr kelompok 3
Ppt pr kelompok 3
 
Ppt pr kelompok 2
Ppt pr kelompok 2Ppt pr kelompok 2
Ppt pr kelompok 2
 
Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1
 
Makalah pr kelompok 6
Makalah pr kelompok 6Makalah pr kelompok 6
Makalah pr kelompok 6
 
Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4
 
Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3
 
Makalah pr kelompok 2
Makalah pr kelompok 2Makalah pr kelompok 2
Makalah pr kelompok 2
 
Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1
 
Soal uas pengantar ap semester 1
Soal uas pengantar ap semester 1Soal uas pengantar ap semester 1
Soal uas pengantar ap semester 1
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15
 
Soal uh 3 & 4
Soal uh 3 & 4Soal uh 3 & 4
Soal uh 3 & 4
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)
 
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Tabligh menggapai mubai'in baru & mengubah isu negatif menjadi positif

  • 1. TABLIGH MENGGAPAI MUBAI’IN BARU & MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI “POTISIF” Disampaikan dalam Daras Shubuh Ijtima Nasional Ansharullah, Jumat-Ahad, 15-17 November 2013, di Krucil, Banjarnegara, Jawa Tengah Oleh: H.M. Syaeful ‘Uyun Mubaligh Wilayah Jateng Timur CP: 081385946560, PIN BB:2B072EDC
  • 2.
  • 3.  Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami Allah,” kemudian mereka istiqamah, turun kepada mereka malaikat-malaikat, “Janganlah kamu takut, dan jangan pula bersedih, dan berilah khabar suka tentang surga yang telah di janjikan kepadamu. “Kami adalah teman-temanmu di dalam kehidupan dunia dan di akhirat. Dan bagi kamu di dalamnya apa yang diinginkan diri kamu dan bagi kamu di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan dari Tuhan Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan, siapakah yang lebih baik pembicaraanya dari orang yang mengajak manusia kepada Allah dan beramal shaleh serta berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orangorang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang yang mempunyai bagian besar dalam kebaikan. (Ha Mim As-Sajdah, 41:31-36)
  • 4. TIGA KIAT KEBERHASILAN TABLIGH PERSEPEKTIF HA MIM AS-SAJDAH, 41:31-36  Istiqamah/Teguh dalam ke-imanan  Mujahadah/Sungguh-sungguh dalam bertabligh dan berserah diri kepadaNya.  Tolak keburukan dengan cara yang sebaik-baiknya
  • 5. METODELOGI TABLIGH PERSPEKTIF AL-QURAN  “Panggilah kepada jalan Tuhan engkau dengan bijaksana dan nasihat yang baik, dan bertukarpikiranlah dengan mereka, dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl, 16:126)  “Dan janganlah kamu berbantah dengan Ahlikitab, melainkan dengan dalil-dalil yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang aniaya di antara mereka. Dan katakanlah, “Kami beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada kami dan yang telah diturunkan kepada kamu, dan Tuhan kami dan Tuhan kamu itu Esa, dan kami kepada-Nya berserah diri.” (AlAnkabut, 29:47)
  • 6. HUKUM TABLIGH  Wajib, sama wajibnya dengan shalat, puasa, zakat, dan hajji:  Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada engkau dari Tuhan engkau. Dan jika engkau tidak melakukan hal itu maka engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan, Allah swt. akan melindungi engkau dari manusia. Sesungguhnya Allah swt. tidak akan memberi petunjuk kepada kaum kafir. (Al-Maidah, 5:68) Imam Jemaat Ahmadiyah: “Setiap Ahmadi adalah Mubaligh”. Imam Jemaat Ahmadiyah: “Semua pengurus Ansharullah harus membai’atkan 1 orang/tahun”. (Amanat Huzur di Singapore)  
  • 7. TAHAPAN KEBERHASILAN TABLIGH  AUDIENS/LAWAN BICARA MENGERTI/FAHAM/SIMPATI/EM PATI  BAI’AT  BERJAMAAH  BERKORBAN  BERDAKWAH ILALLAH
  • 8. KENDALA TABLIGH YANG DIHADAPI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA  ISU NEGATIF:  Ahmadiyah tidak meyakini Nabi Muahmmad saw sebagai “KhaatamanNabiyyin”.  Ahmadiyah punya Nabi baru ke-26, bernama: “Mirza Ghulam Ahmad”.  Ahmadiyah punya kitab suci baru, bernama: “Tadzkirah”.  Ahmadiyah punya kalimah syahadat baru, tiga kalimah bukan dua kalimah.  Ahmadiyah punya kiblat baru: “QadianIndia”, bukan “Baitullah MekahAlmukaramah”.
  • 9. DAMPAK ISU NEGATIF  TEROR MENTAL: Demo anti Ahmadiyah, mengancam membunuh warga Ahmadiyah, tuntutan pembubaran Ahmadiyah.  TEROR FISIK: Penutupan/penyegelan pusatpusat kegiatan Ahmadiyah, pembakaran, pengusiran & pembunuhan warga Ahmadiyah.  TEROR POLITIK: SKB Tiga Menteri Nomor: 3 Tahun 2008, Nomor: Kep-033/A/JA/6/2008, Nomor: 199 Tahun 2008:
  • 10. PELUANG TABLIGH JEMAAT AHMADIYAH DI INDONESIA  Isu-isu negatif, semuanya membuka peluang tabligh bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia  Demo dan aksi-aksi brutal anti Ahmadiyah, membuka peluang tabligh bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia  SKB, membuka peluang tabligh bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia  Pasal 29 UUD 1945: 1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
  • 11. CARA MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI “POSITIF”       JAI harus fokus mengklarifikasi isu-isu negatif, setiap Ahmadi harus menjadi Agen Ahmadiyah, harus menjadi lidah hidup Jemaat Ahmadiyah, dan harus bisa meyakinkan publik tanah air: Bahwa, Ahmadiyah 100 % Islam, dan meyakini Islam sebagai agama terakhir dan tersempurna (Khaatamuddiin). Bahwa, Ahmadiyah meyakini Nabi Muhammad sebagai “Khaataman-Nabiyyin”, dalam arti “nabi terakhir”, “penutup nabi yang membawa syari’at”, “tidak akan ada lagi nabi yang membawa agama baru, kitab suci baru dan kalimah syahadat baru” Bahwa, Ahmadiyah “tidak pernah” meyakini “Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, sebagai nabi baru, yang membawa agama baru, kitab suci baru, dan kalimah syahadat baru”. Bahwa, kitab suci Ahmadiyah adalah “Al-Quran” bukan “Tadzkirah” Bahwa, kiblat Ahmadiyah adalah “Baitullah Mekkah”, bukan “Qadian-India”.
  • 12. CONTOH I: UPAYA MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI “POSITIF” (17/9/13/7:00-8:00)
  • 13. APA YANG DISAMPAIKAN KEPADA GUBERNUR JATENG?        Ahmadiyah Indonesia adalah organisasi Islam. Sama seperti NU, seperti Muhammadiyah, dll. Ahmadiyah Indonesia adalah organisasi yang legal formal berbadan hukum dengan SK Menteri Kehakiman RI No. JA.5/23/13 Tgl.13-3-1953. Dalam kehidupan berbangsa, Ahmadiyah menerima Pancasila sebagai Dasar Negara, dan UUD 1945. Sikap politik Ahmadiyah, sesuai dengan petunjuk Al-Quran: athii’ullaaha wa athii’urrasulla wa uulil amri minkum. Dalam kehidupan beragama, Ahmadiyah berakidah sesuai dengan: 6 Rukun Iman, dan beribadah sesuai dengan: 5 Rukun Islam. Ahmadiyah meyakini, Nabi Muhammad Saw, adalah Khaataman-Nabiyyin, Islam adalah Khaatamuddin, dan Al-Quran adalah Khaatamul Kutuub. Ahmadiyah meyakini, Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap, dan satu-satunya penuntun ke jalan yang lurus dan satu-satunya sarana untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan. Tidak benar, jika ada yang mengatakan, Ahmadiyah tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Khaataman-Nabiyyin, punya nabi baru, punya kitab suci baru, dan punya kalimah syahadat baru. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah, dalam keyakinan Jemaat Ahmadiyah, adalah orang yang fana fillah dan fana firRasul Saw. Ke-fana-an Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Pendiri Jemaat Ahmadiyah, kepada Nabi Muhammad Saw, telah mengantarkan beliau menjadi ummati – pengikut sejati, dhil – bayangan, atau buruz – cerminan, Nabi Muhammad Saw.
  • 14. CONTOH II: UPAYA MENGUBAH ISU “NEGATIF” MENJADI “POSITIF” (17/10/13/10:00-12:00)
  • 15. APA YANG DISAMPAIKAN KEPADA BUPATI BOYOLALI?  Ahmadiyah bukan agama. Ahmadiyah bukan partai politik. Ahmadiyah adalah organisasi dalam agama (Islam), sama seperti Muhammadiyah, NU, dll.  Ahmadiyah mengimani, Allah itu Esa dan Muhammad adalah Nabi dan Rasul-Nya. Ahmadiyah mengimani, Nabi Muhammad saw. adalah Khãtaman-Nabiyyîn – cap (yang mengesahkan) semua nabi, penutup nabi-nabi, nabi lama maupun nabi baru, nabi yang membawa syariat maupun nabi yang tidak membawa syariat yang terpisah dari Islam dan Nabi Muhammad saw, (tasyri’-ghairi tasyri’ mustaqil). Ahmadiyah mengimani, Islam adalah Khãtamuddîn – agama terakhir dan tersempurna, dan Al-Quran adalah KhãtamulKutûb – kitab suci terakhir dan tersempurna. Ahmadiyah mengimani, kenabian tasyri’-ghairi tasyri’ mustaqil telah berakhir pada diri Baginda Nabi Muhammad saw., dan kitab syari’at telah berakhir pada Kitab Suci Al-Qur’an. Ahmadiyah mengimani, semua potensi kenabian: tasyri’-ghairi tasyri’ mustaqil telah berakhir pada diri Baginda Nabi Muhammad saw, kecuali yang secara buruzi dikenakan jubah kenabian Nabi Muhammad saw.
  • 16.  Ahmadiyah mengimani, sesudah Nabi Muhammad saw. tidak akan ada lagi nabi baru, yang membawa agama baru, kitab suci baru dan kalimah syahadat baru. Ahmadiyah mengimani, meyakini ada lagi nabi baru, yang membawa agama baru, kitab suci baru, dan kalimah syahadat baru terpisah dari Islam dan Nabi Muhammad saw, adalah sebuah kekufuran yang sekufur-kufurnya dan kesesatan yang sesesat-sesatnya serta menyimpang dari pokok ajaran Islam. Keyakinan Ahmadiyah ini final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tidak benar, jika ada yang mengatakan, Ahmadiyah tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Khaataman-Nabiyyin, punya nabi baru, punya kitab suci baru, dan punya kalimah syahadat baru. Ahmadiyah meyakini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as., Pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah, bukan nabi baru, yang membawa agama baru, kitab suci baru, kalimah syahadat baru, seperti yang diisukan, disangkakan, dan dipropagandakan beberapa kalangan umat Islam nonAhmadiyah.
  • 17.  Ahmadiyah meyakini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, adalah orang yang fana fillah – larut tenggelam dalam kecintaan kepada Allah, dan fana fir-Rasul saw – larut tenggelam dalam kecintaan kepada Nabi Rasulullah saw.  Ke-fana-annya kepada Allah swt, dan ke-fana-annya kepada Nabi Muhammad saw, telah mengantarkan beliau mendapat amanat dari Allah swt, sebagai Mujaddid Abad XIV H, Imam Mahdi-Masih Mau’ud – Imam Mahdi-Almasih Yang Dijanjikan Kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw, dan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh seluruh umat Islam – sunni atau pun syi’ah.  Ke-fana-annya yang demikian rupa kepada Allah swt, dan Nabi Muhammad saw, tidak ada lagi hijab yang membatasi, telah menjadikan beliau sebagai ummaty – pengikut sejati, dhilly - bayangan, buruzy - cerminan, madhar kamil – penampakan sempurna, Nabi Muhammad saw, dan mendapat kehormatan mengenakan jubah kenabian Nabi Muhammad saw.  Sebagi Mujaddid, Imam Mahdi-Masih Mau’ud, sebagai ummaty, dhilly, buruzy, madhar kamil Nabi Muhammad saw, dan sebagai orang yang mengenakan jubah kenabian Nabi Muhammad saw, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, seutuhnya dan sepenuhnya mengimani Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai Agama, Muhammad sebagai Nabi dan RasulNya, dan berpedoman kepada serta melaksanakan Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw.
  • 18. TENTANG ISLAM SEBAGAI AGAMA TERAKHIR DAN TERSEMPURNA (KHAATAMUD-DIIN)    Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as: “Inti dari mazhab kami ialah: Laa Ilaha ilallahu MuhammadurRasulullahu (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah Utusan Allah). Kepercayaan kami yang menjadi pergantungan dalam hidup ini dan yang padanya kami, dengan karunia dan taufik Allah, berpegang sampai saat terakhir dari hayat kami di bumi ini ialah, Junjungan dan Penghulu kami, Nabi Muhammad saw, adalah Khaataman-Nabiyyin dan Khairul Mursalin – yang termulia dari antara Nabi-nabi. Di tangan beliau hukum syari’at telah disempurnakan. Karunia yang serupa ini pada waktu sekarang adalah satu-satunya penuntun ke jalan yang lurus dan satu-satunya sarana untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa”. (Izala-iAuham, hal. 137, 1891) “Sesudahnya tidak akan datang kebenaran baru, dan tidak pula sebelumnya ada satu kebenaran yang tidak terdapat didalamnya. Sebab itu, diatas kenabian ini habislah semua kenabian. Memang, sudah sepantasnya demikian, sebab sesuatu yang ada permulaannya, tentu ada pula kesudahannya”. (Al-Wasiat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia 2006, hal. 24)
  • 19. TENTANG NABI MUHAMMAD SAW, SEBAGAI “KHAATAMAN-NABIYYIN”  Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as:  “Dengan sungguh-sungguh saya percaya bahwa Nabi Muhammad SAW., adalah Khaatamul Anbiya. Seorang yang tidak percaya pada Khatamun Nubuwwah beliau (Rasulullah SAW), adalah orang yang tidak beriman dan berada diluar lingkungan Islam” (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Taqrir Wajibul I’lan, 1891)  “Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kami beriman kepada Allah sebagai Tuhan, dan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang nabi, serta kami beriman, beliau adalah “Khaataman-nabiyyin”. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Tuhfatu Baghdad : 23)
  • 20. TENTANG “AL-QURAN” SEBAGAI “KHAATAMUL-KUTUUB”  Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as:  “Tidak ada kitab kami selain Al - Qur’an Syarif dan tidak ada Rasul kami kecuali Muhammad Mustafa shallallaahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada agama kami kecuali Islam dan kita mengimani bahwa Nabi kita, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. adalah Khaatamul Anbiya’, dan Al - Qur’an Syarif adalah Khaatamul Kutub. (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld.5, No. 4)
  • 21. ALASAN PEMERINTAH RI MENERBITKAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA (SKB)  JAI tidak konsisten dengan 12 butir penjelasannya terutama butir ke-3  Dari hasil evaluasi Pemerintah RI, menjawab pertanyaan: Benarkah Mirza Ghulam Ahmad nabi? Jawaban JAI, di satu tempat, dengan tempat lain tidak sama, ada yang mengatakan benar nabi, ada yang mengatakan bukan nabi, mereka inkonsisten.
  • 22. BENARKAH JAI INKONSISTEN? BENARKAH HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD NABI?  Hasil Poling: 1. Ya, benar, beliau adalah nabi. 2. Ya, benar, beliau adalah nabi, yakni Nabi Isa yang dijanjikan kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw. 3. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak membawa syari’at. 4. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi tidak membawa syari’at dan tidak berdiri sendiri. 5. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang dicapai melalui kecintaan dan kefanaan kepada Nabi Muhammad saw. 6. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi ummati. 7. Ya, benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang menjadi bayangan (dhil), dan cerminan (buruz), Nabi Muhammad saw.
  • 23. EVALUASI JAWABAN ATAS PERTANYAAN: BENARKAH HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD NABI?        Benar, beliau adalah nabi ⇒ benar tetapi tidak lengkap dan rawan mengundang salah faham, polemik, bahkan vonis pengkafiran, ujungnya SKB Benar, beliau adalah nabi, yakni Nabi Isa yang dijanjikan kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw. ⇒ benar tetapi memerlukan penjelasan lebih lanjut Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak membawa syari’at ⇒ benar tetapi belum sempurna Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang tidak membawa syari’at dan tidak berdiri sendiri ⇒ benar dan sempurna Benar, beliau adalah nabi, yakni nabi yang dicapai melalui kecintaan dan kefanaan kepada Nabi Muhammad saw. ⇒ benar dan sempurna Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi ummati ⇒ benar dan sempurna Benar, beliau adalah nabi, tetapi nabi yang menjadi bayangan (dhil), dan cerminan (buruz), Nabi Muhammad saw. ⇒ benar dan sempurna
  • 24. JAWABAN YANG DIKEHENDAKI PEMBUAT SKB: JAI KONSISTEN DENGAN 12 BUTIR PENJELASAN PB JAI, BUTIR KE-3  Di antara keyakinan kami, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang guru, mursyid, pembawa berita gembira dan peringatan serta pengemban mubasyirat, pendiri dan pemimpin Jemaat Ahmadiyah yang bertugas memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
  • 25. PERLU MEMBERIKAN JAWABAN TAKTIS UNTUK MEMPERLIHATKAN TINGKAT KEILMUAN JAI BERADA DIATAS MEREKA  Nabi macam apa yang Anda maksud?  Tasyri’?  Ghairi Tasyri’?  Mustaqil?  Ghairi Mustaqil?  Haqiqi?, atau  Dhilly?
  • 26. KENABIAN YANG DIPROKLAMIRKAN HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as    “Ringkasnya, kenabian dan kerasulan saya adalah berdasarkan kedudukan sebagai Muhammad SAW., dan Ahmad SAW., bukan berdasarkan diri saya sendiri. Dan nama itu saya peroleh karena Fana Fir Rasul SAW, (mabuk dalam kecintaan terhdap Rasulullah SAW). Oleh karena itu makna “Khaataman-Nabiyyin”, tidak terganggu” (Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah, sekarang dalam Mazharnamah : 87) “Kapan pun dan dimanapun aku telah menolak disebut sebagai Nabi atau Rasul, hal ini hanya berarti bahwa dengan mendapatkan karunia kerohanian dari junjunganku yang mulia dan mendapatkan namanya, aku telah dianugrahi pengetahuan mengenai khabar-khabar ghaib. Tetapi, aku ulangi lagi, aku tidak memperkenalkan atau membawa Syari’at baru dan aku tidak pernah menolak untuk disebut sebagai nabi dalam makna ini. Malahan dengan makna inilah Tuhan telah memanggilku dengan nama Nabi dan Rasul. Bahkan sampai sekarang pun aku tidak menolak untuk disebut sebagai Nabi dan Rasul dalam makna tersebut. Perkataanku: Man Naistam Rasool-o-Niyaa Warda Amm Ktaab, yakni aku bukanlah seorang Nabi dan tidak membawa kitab, tidaklah mengandung arti lain kecuali aku bukanlah seorang nabi yang membawa Syari’at”. (Ek Galati Ka Izalah, hal. 13-14) Berkali-kali aku katakan bahwa menurut ayat Al-Quran: Wa Aakhariina minhum lammaa yalhaquu bihim, yakini: Dan juga kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka (62:3), aku adalah cerminan gambar sang Khaataman-Nabiyyiin dan Muhammad sendiri dalam bentuk buruz (bayangan). (Ek Galati Ka Izalah, hal. 16)
  • 27. HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DISEBUT NABI YANG BERDIRI SENDIRI (MUSTAQIL)  “Tuduhan yang dilemparkan kepada saya ialah bahwa bentuk kenabian yang saya akui buat diri saya menyebabkan saya keluar dari Islam. Dengan perkataan lain saya dituduh mempercayai bahwa saya adalah nabi yang berdiri sendiri, seorang nabi yang tak perlu mengikuti Al-Quran Suci, dan bahwa kalimah saya lain dan qiblat saya berubah. Juga saya disangkakan menghapus syariat dan memutuskan tali kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW,. Tuduhan itu sama sekali palsu. Sesuatu pengakuan kenabian seperti itu adalah kufur; ini jelas. Bukan hanya kini, tetapi dari sejak permulaan sekali, saya selalu mengemukakan dalam buku-buku saya, bahwa saya tidak mengakui kenabian seperti itu untuk saya. Itu sama sekali adalah tuduhan kosong dan suatu cercaan terhadap saya” (Ahmad, Akhbar-i-Am, 26 Mei 1908 : 7; Tabligh-iRisalat, t.t. : 132-134)
  • 28. HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DISEBUT NABI HAQIQI  “Apakah pendusta bejad yang mendakwakan kerasulan dan kenabian seperti itu dapat mengimani Quran Syarif? Dan apakah orang yang beriman kepada Quran Syarif dan meyakini ayat: Wa lakirRasuulullaahi wa khaataman-nabiyyiina, sebagai kalam Allah, dapat mengatakan bahwa dia juga adalah rasul dan nabi sesudah Rasulullah saw? Pencari keadilan hendaknya ingat, saya tidak pernah pada waktu kapan pun menda’wakan kenabian atau kerasulan secara haqiqi”. (Ahmad, Anjam-e-Atham, catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah, hal. 83)  Namun, berkali-kali saya katakan bawa kata mursil atau rasul atau nabi yang terdapat di dalam ilhamilham itu mengenai diri saya, itu bukanlah dalam makna-makna haqiqi”. (Ahmad, Anjam-e-Atham, catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah, hal.83)
  • 29. HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DAN MENENTANG KEDATANGAN NABI BARU, YANG MEMBAWA AGAMA BARU, KITAB SUCI DAN KALIMAH SYAHADAT BARU (TASYRI’-GHAIRI TASYRI MUSTAQIL/NABI HAQIQI)   “Akidah kami adalah, seseorang yang mendakwakan kenabian secara hakiki dan melepaskan dirinya dari karunia/berkat-berkat Rasulullah SAW, serta memisahkan diri dari mata air suci itu, lalu dia ingin secara langsung menjadi nabi Allah, berarti dia itu sesat dan tidak beragama. Dan orang seperti itu akan membuat suatu kalimat syahadat tersendiri dan akan menciptakan cara baru dalam peribadatan serta akan mengadakan perubahan dalam hukum-hukum. Jadi, tidak disangsikan lagi, dia adalah saudara bagi Musailamah Kadzzab” (Ahmad, Anjam-e-Atham, catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah : 84) “Barangsiapa berkata sesudah Rasuullah SAW., bahwa ‘Aku adalah nabi dan rasul dalam makna hakiki’, sedangkan dia berdusta dan dia meninggalkan AlQuran serta hukum-hukum Syariat yang mulia (AlQuran), berarti dia kafir dan pendusta”. (Ahmad, Anjam-e-Atham, catatan kaki, hal. 27-28, Mahzarnamah : 84)
  • 30. HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as, MENOLAK DAN MENENTANG KEDATANGAN NABI BARU, YANG MEMBAWA AGAMA BARU, KITAB SUCI DAN KALIMAH SYAHADAT BARU (TASYRI’-GHAIRI TASYRI MUSTAQIL/NABI HAQIQI)  “Saya dengan sangat yakin dan dengan penda’waan mengatakan bahwa potensi-potensi nubuwwat/kenabian telah berakhir pada wujud Rasulullah saw. Orang yang menegakan suatu silsilah baru menentang beliau saw, lalau memaparkan suatu kebenaran dan yang meninggalkan mata air kenabian itu, adalah pendusta dan penipu. Saya katakan dengan sejelas-jelasnya bahwa terkutuklah orang yang meyakini orang lain di luar Rasulullah saw sebagai nabi sesudah Rasulullah saw, dan yang merubuhkan Khaatamun-Nubuwwat beliau saw. Itulah sebabnya sesudah Rasulullah saw, tidak bisa datang lagi nabi yang tidak memiliki cap/stempel kenabian Muhammad saw.” (Al-Hakam, 10 Juni 1905, hal. 2, Mahzarnamah : 84)
  • 31. TEOLOGI KENABIAN HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as. TASYRI ’ I MUSTAQIL Nabi Tasyri’ Mustaqil: 1. Nabi Adam as. 2. Nabi Nuh as. 3. Nabi Ibrahim as. 4. Nabi Musa as. 5. Nabi Muhammad saw. NABI HAQIQUN NABI PINTUNYA TOTAL TELAH TERTUTUP, KARENA ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA DAN LENGKAP, DAN RASULULLAH S.A.W. ADALAH “KHAATAMAN-NABIYYIN” (5:3 & 33:40) MUSTAQIL (2:253) (17:55) GHAIRI TASYRI’I (6:84-90) Nabi Ghairi Tasyri’ Mustaqil: 1. Nabi Ishaq as. 2. Nabi Yaqub as. 3. Nabi Yusuf as. 4. Nabi Harun as. 5. Nabi Daud as . 6. Nabi Sulaiman as. 7. Nabi Zakariya as. 8. Nabi Yahyas as. 9. Nabi Isa as, dll. GHAIRI MUSTAQIL DHILLUN / BURUZUN NABI Nabi Ghairi Tasyri’i-Ghairi Mustaqil: 1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. PINTUNYA TERBUKA, BISA DICAPAI MELALUI PINTU SIRAT-I-SHIDDIQUI (JALAN SHIDDIQIYA), YAKNI DENGAN MELEBURKAN DIRI SECARA SEMPURNA DAN PENUH KECINTAAN KEPADA RASULULLAH S.A.W. (4:69-70, 6:124, 3:179)
  • 32. STATUS HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD as. BUKAN NABI LAMA Perwujudan Kedatangan Keduakali Nabi Muhammad SAW MIRZA GHULAM AHMAD Orang yang karena Ke-fanaan-nya di kenakan “Jubah Kenabian” Nabi Muhammad SAW BUKAN NABI BARU BUKAN NABI TASYRI’ MUSTAQIL (NABI HAQIQI) NABI LAMA & NABI TASYRI MUSTAQIL (NABI HAQIQI) TIDAK BISA & TIDAK BOLEH DATANG KARENA AKAN MERUSAK “SEGEL KHAATAMAN-NABIYYIN” NABI MUHAMMAD SAW. •Nabi Yang Tidak Membawa Syari’at dan Tidak Berdiri Sendiri (Nabiyyun Ghairi Tasyriyun wa Ghairi Mustaqilun) (Nabi Ummati) (Nabi Dhilli) (Nabi Buruzi) BUKAN NABI GHAIRI TASYRI’ MUSTAQIL (NABI HAQIQI) BENTUK KENABIAN BARU TAPI BUKAN NABI BARU NABI BARU & NABI GHAIRI TASYRI’ MUSTAQIL (NABI HAQIQI) TIDAK BISA & TIDAK BOLEH DATANG KARENA AKAN MERUSAK “SEGEL KHAATAMAN-NABIYYIN” NABI MUHAMMAD SAW.
  • 33. AHMADIYAH INDONESIA HARUS MENAMPILKAN JATI DIRINYA Loyalty – Kesetiaan Freedom – Kemerdekaan Equality – Kesetaraan Respect – Menghargai, Menghormati Peace – Damai Love for all hatred for none – mencintai semua orang, tidak membenci siapa pun.  Ahmadiyah Indonesia, harus menunjukan: 100 % Islam, dan 100 % Bangsa Indonesia      
  • 34. AHMADIYAH INDONESIA HARUS JADI “ISLAM INDONESIA” BUKAN “ISLAM DI INDONESIA”  Islam Indonesia, datang dari Timur Tengah atau dari Hindustan sana. Tumbuh di Indonesia sesuai dengan iklim, adat istiadat, dan budaya Indonesia. Sebagai umat beragama, sepenuhnya berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw, sumber pokok ajaran Islam. Sebagai warga negara, sepenuhnya berpedoman kepada Dasar Negara: Pancasila dan UUD 1945. Ia 100 % Islam tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip kebangsaannya, dan 100 % Bangsa Indonesia tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip keagamaannya.  Islam di Indonesia, datang dari Arab atau Timur Tengah sana. Mengadopsi semua pola, dari pola politik, tradisi, adat istiadat Arab dan Timur Tengah umumnya, hingga ke bentuk pakaian dan penutup kepala, yang konon disebutnya sebagai pola agama.
  • 35. CARAKTER “ISLAM INDONESIA”  Santun, toleran dan damai.  Ia menghargai, dam menghormati agama, kepercayaan, tradisi, adat istiadat dan budaya Bangsa Indonesia.  Ia menghargai, menghormati: Indonesia sebagai sebuah Bangsa dan sebuah Negara, dan menerima Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.
  • 36. CARAKTER “ISLAM DI INDONESIA”  Intoleran dan radikal.  Menganggap semua orang yang tidak sefaham adalah kafir.  Dengan alasan jihad, bom bunuh diri halal.  Ia Datang di Indonesia dengan ingin mengetrapkan segala pola politik, tradisi, adat istiadat Arab dan Timur Tengah umumnya, tanpa menghargai dan menghormati sedikitpun tradisi, adat istiadat dan budaya Bangsa Indonesia, bahkan dengan Indonesia sebagai sebuah Negara.
  • 37. KONSEP BERAGAMA, BERBANGSA, DAN BERNEGARA BAGI “ISLAM INDONESIA”  Islam        Pancasila UUD 1945 UUD 1945 Perubahan NKRI Bhineka Tunggal Ika Demokrasi Pluralisme : Yes! Agama terakhir dan tersempurna : Yes! : Yes! : Yes! : Yes! : Yes! : Oke! Yes! : Oke! Yes!
  • 38. KONSEP BERAGAMA, BERBANGSA, DAN BERNEGARA BAGI “ISLAM DI INDONESIA”  Islam  Indonesia        : Wahyu, Yes! : Negeri Kafir, Negeri Thagut Pancasila : Bukan Wahyu, Haram UUD 1945 : Bukan Wahyu, Haram NKRI : Bukan Daulah Khilafah Islamiyah, Haram Bhineka Tunggal Ika : Bukan Wahyu, Haram Demokrasi : Sistem Kufur: Haram Pluralisme : Bukan Agama, Haram Karena mereka beranggapan Indonesia negeri kafir, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Demokrasi, Pluralisme: haram, maka mereka pun bercita-cita ingin merubah bentuk negara menjadi negara Islam, dan mengganti Pancasila dengan syari’ah, dengan khilafah, dll.
  • 39.
  • 40. SEBUAH PERTANYAAN UNTUK PARA PENYELENGGARA NEGARA  Pilih bersekutu dengan “Islam Indonesia”, yang santun, toleran dan damai, menghargai, menghormati agama, kepercayaan, tradisi, adat istiadat dan budaya Bangsa Indonesia, menghargai, menghormati: Indonesia sebagai sebuah Bangsa dan sebuah Negara, dan menerima Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945?, atau  Pilih bersekutu dengan “Islam di Indonesia”, yang intoleran dan radikal, menganggap semua orang yang tidak sefaham adalah kafir, menghalalkan bom bunuh diri dengan alasan jihad, ingin mengetrapkan segala pola politik, tradisi, adat istiadat Arab dan Timur Tengah umumnya, sama sekali menghargai dan menghormati tradisi, adat istiadat dan budaya Bangsa Indonesia, bahkan dengan Indonesia sebagai sebuah Negara?
  • 41.  UBAHLAH ISU “NEGATIF” MENJADI “POSITIF”  SELAMAT BERTABLIGH